Kenali Perbedaan Amlodipine dan Amlodipine Besylate: Manfaat dan Efek Sampingnya

Amlodipine dan amlodipine besylate adalah dua jenis obat yang sering dipakai untuk mengatasi masalah hipertensi. Meskipun keduanya memiliki nama yang mirip dan berfungsi untuk menurunkan tekanan darah, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan. Secara umum, amlodipine besylate adalah turunan dari amlodipine dan memiliki efek samping yang lebih kecil.

Amlodipine sendiri adalah obat yang sering digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan angina (nyeri dada akibat kurangnya pasokan darah ke jantung). Obat ini bekerja dengan menyeimbangkan jumlah kalsium dalam dinding pembuluh darah untuk menurunkan tekanan darah. Sementara itu, amlodipine besylate dihasilkan dari proses kimia yang berbeda yang membuat obat ini memiliki kadar murni dibandingkan amlodipine.

Perbedaan yang paling mencolok antara amlodipine dan amlodipine besylate terletak pada bagaimana keduanya diserap oleh tubuh. Amlodipine bersifat hidrofilik (suka air) yang artinya obat ini banyak larut dalam air sehingga mudah terlarut dalam tubuh. Sementara, amlodipine besylate bersifat hidrofobik (tak suka air) dan cenderung lebih stabil dalam bentuk obat. Hal ini memungkinkan amlodipine besylate untuk lebih tahan lama dalam tubuh dan efek sampingnya lebih sedikit.

Perbedaan amlodipine dan amlodipine besylate

Obat amlodipine dan amlodipine besylate banyak digunakan dalam pengobatan tekanan darah tinggi dan angina. Meskipun keduanya mempunyai beberapa kesamaan, tetapi ada beberapa perbedaan yang perlu diketahui oleh pasien sebelum menggunaan obat ini.

  • Komposisi kimia: Perbedaan utama di antara amlodipine dan besylate terletak pada bahan tambahan yang digunakan pada pembuatan obat. Amlodipine besylate adalah jenis garam amlodipine yang digunakan pada pembuatan obat. Sementara amlodipine biasa hanya mengandung bahan amlodipine tanpa bahan tambahan lainnya.
  • Kemampuan penyerapan: Karena amlodipine besylate merupakan jenis garam amlodipine, maka lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan amlodipine yang biasa. Hal ini membuat amlodipine besylate dapat memberikan efek terapi yang lebih cepat dan lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah daripada amlodipine biasa.
  • Dosis yang diberikan: Karena kemampuan penyerapan yang berbeda, maka dosis yang dianjurkan pada obat amlodipine dan amlodipine besylate pun berbeda. Untuk amlodipine biasa, dosis yang diberikan adalah sekitar 2.5-5 mg per hari, sementara untuk amlodipine besylate dosis yang diberikan lebih tinggi, yaitu sekitar 5-10 mg per hari.

Secara umum, baik amlodipine dan amlodipine besylate merupakan obat yang aman dan efektif untuk pengobatan hipertensi dan angina. Namun, pasien perlu memperhatikan perbedaan yang ada pada kedua jenis obat tersebut dan mengikuti anjuran dokter dalam penggunaannya.

Komposisi Amlodipine dan Amlodipine Besylate

Amlodipine dan amlodipine besylate adalah obat yang sering digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan jantung koroner. Meskipun keduanya mempunyai nama yang serupa, ada perbedaan komposisi antara amlodipine dan amlodipine besylate.

  • Amlodipine

    Amlodipine adalah jenis obat hipertensi dan koroner yang disebut sebagai Calcium Channel Blocker. Obat ini bekerja dengan merelaksasi pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi lebih lancar. Dalam bentuk tablet, amlodipine biasanya tersedia dalam dosis mulai dari 2,5 mg hingga 10 mg.

  • Amlodipine Besylate

    Amlodipine besylate adalah versi amlodipine yang mengandung garam besilat. Garam ini memungkinkan amlodipine lebih mudah diserap oleh tubuh dan membuatnya lebih stabil dalam lingkungan yang berbeda. Karena itu, amlodipine besylate lebih sering digunakan dalam praktik klinis, terutama di Amerika Serikat dan beberapa negara lain.

Komponen aktif dalam amlodipine dan amlodipine besylate adalah keduanya sama, yaitu amlodipine sebagai zat aktif. Amlodipine bekerja sebagai penghambat saluran kalsium yang mempengaruhi pembuluh darah dan jantung. Namun, perbedaan dalam komposisi bobot antara amlodipine dan amlodipine besylate memungkinkannya memiliki karakteristik kimia dan farmakologis yang sedikit berbeda.

Dalam praktek klinis, dokter mungkin lebih sering menuliskan resep amlodipine besylate karena lebih mudah diserap oleh tubuh dan diketahui lebih stabil dalam lingkungan berbeda. Namun, baik amlodipine maupun amlodipine besylate sama-sama efektif dalam mengobati hipertensi dan jantung koroner.

Tanpa pedoman dokter, penggunaan amlodipine dan amlodipine besylate bisa berisiko. Dosis dan penggunaannya sebaiknya tetap dalam pengawasan dokter demi menghindari efek samping yang mungkin terjadi dan memaksimalkan efek positif dari kedua jenis obat ini.

Oleh karena itu, pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat apa pun, termasuk amlodipine atau amlodipine besylate.

Sumber: Medscape

Fungsi Amlodipine dan Amlodipine Besylate

Amlodipine dan amlodipine besylate adalah obat yang memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk mengatasi tekanan darah tinggi dan mencegah angina (nyeri dada). Obat ini bekerja dengan cara mengendurkan pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi lancar dan tidak terhambat.

  • Amlodipine: Obat ini termasuk dalam golongan calcium channel blocker (CCB). Amlodipine bekerja dengan menghambat masuknya ion kalsium ke dalam sel otot pembuluh darah dan jantung. Hal ini membuat pembuluh darah lebih longgar sehingga aliran darah menjadi lancar. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis 2,5 mg, 5 mg, dan 10 mg.
  • Amlodipine besylate: Sama seperti amlodipine, obat ini juga termasuk dalam golongan calcium channel blocker (CCB) dan memiliki fungsi yang sama. Yang membedakan amlodipine besylate dengan amlodipine adalah bentuk garamnya. Amlodipine besylate memiliki bentuk garam yang lebih stabil sehingga tidak mudah terurai oleh asam. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis 2,5 mg, 5 mg, dan 10 mg.

Sebelum mengonsumsi amlodipine atau amlodipine besylate, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Jangan mengonsumsi obat ini secara sembarangan tanpa resep dokter. Dosage dan frekuensi penggunaan obat harus disesuaikan dengan kondisi medis pasien dan apa yang diresepkan oleh dokter.

Selain mengikuti rekomendasi dokter, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu menurunkan tekanan darah, seperti menjaga pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, menghindari stress, dan menghindari konsumsi alkohol dan tembakau.

Efek samping amlodipine dan amlodipine besylate

Amlodipine dan amlodipine besylate adalah jenis obat yang digunakan untuk mengatasi masalah tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Meskipun kedua obat ini memiliki nama yang mirip, mereka memiliki perbedaan dalam efek samping yang dapat memengaruhi kesehatan pasien.

  • **Efek samping amlodipine:** Amlodipine dapat menyebabkan beberapa efek samping yang umum, seperti pusing, sakit kepala, kantuk, mual, dan sembelit. Beberapa efek samping yang jarang terjadi meliputi pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki, sakit dada, dan pusing yang parah. Jika Anda mengalami efek samping yang parah, segera hubungi dokter.
  • **Efek samping amlodipine besylate:** Efek samping yang sering terjadi pada amlodipine besylate meliputi pusing, sakit kepala, kantuk, dan mual. Efek samping yang jarang terjadi termasuk pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki, sakit dada, dan pusing yang parah. Jika Anda mengalami efek samping yang parah, segera hubungi dokter.

Meskipun kedua obat ini dapat menyebabkan efek samping yang serupa, perbedaan dosis dan jenis obat dapat memengaruhi intensitas dan frekuensi efek samping yang terjadi. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini dan mengikuti instruksi dosis yang diberikan dengan benar.

Terdapat juga beberapa tindakan pencegahan yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko efek samping, seperti menjaga asupan makanan yang sehat, membatasi konsumsi alkohol, dan menghindari merokok.

Efek samping Amlodipine Amlodipine Besylate
Pusing Ya Ya
Sakit kepala Ya Ya
Kantuk Ya Ya
Mual Ya Ya
Pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki Sering Jarang
Sakit dada Jarang Jarang
Pusing parah Jarang Jarang



Sumber:
– https://www.everydayhealth.com/drugs/amlodipine
– https://www.rxlist.com/amlodipine-besylate-side-effects-drug-center.htm

Dosis amlodipine dan amlodipine besylate yang aman

Amlodipine dan amlodipine besylate adalah obat golongan antagonis kalsium yang digunakan untuk mengobati hipertensi dan angina pektoris stabil pada pasien dewasa. Kedua obat ini bekerja dengan cara mengendurkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Namun, terdapat perbedaan dosis yang harus diperhatikan agar terhindar dari efek samping yang berbahaya.

  • Dosis Awal
    Dosis awal amlodipine dan amlodipine besylate adalah 5 mg sekali sehari. Pemberian dosis awal ini penting untuk mengevaluasi respons tubuh pasien terhadap obat ini.
  • Dosis Pemeliharaan
    Dosis pemeliharaan amlodipine dan amlodipine besylate adalah 5 – 10 mg sekali sehari. Apabila tekanan darah masih tinggi setelah penggunaan dosis awal, maka dosis dapat ditingkatkan menjadi 10 mg.
  • Dosis Maksimum
    Dosis maksimum amlodipine dan amlodipine besylate adalah 10 mg sekali sehari.

Perlu diingat bahwa pasien yang mengalami masalah ginjal dan hati perlu memperhatikan dosis yang diberikan. Pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati biasanya memerlukan penyesuaian dosis. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan amlodipine dan amlodipine besylate sangat diperlukan.

Sebagai informasi tambahan, bahaya overdosis amlodipine dan amlodipine besylate adalah penurunan tekanan darah, detak jantung yang tidak teratur, dan edema paru-paru. Oleh karena itu, pasien harus selalu mengikuti anjuran dosis yang diberikan oleh dokter.

Terima Kasih Telah Membaca

Nah, sekarang Kamu sudah tahu perbedaan antara amlodipine dan amlodipine besylate. Semoga artikel ini bisa membantumu untuk memahami lebih dalam lagi tentang kedua obat tersebut ya! Jangan lupa mengunjungi website kami lagi untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan dan gaya hidup yang lebih menarik dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel berikutnya!