Perbedaan Ajinomoto dan Sasa: Mana yang Lebih Baik untuk Masakan?

Pernahkah kamu merasa bingung saat memilih bumbu masak? Terkadang ada banyak merek terkenal di pasaran sehingga membuat kita ragu dalam memilih. Ajinomoto dan Sasa adalah dua merek yang tak asing lagi di dunia kuliner. Meski keduanya adalah bumbu yang sering digunakan, namun tahukah kamu bahwa ada perbedaan antara Ajinomoto dan Sasa?

Ajinomoto memang sudah sangat terkenal sebagai penyedap rasa di Indonesia. Namun, Sasa juga tidak kalah populer. Mereka adalah dua bahan penyedap rasa yang terkenal di masyarakat. Tentunya, ada yang berbeda antara keduanya, baik dari rasanya, bahan pembuatannya, maupun elainnya. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas perbedaan Ajinomoto dan Sasa, sehingga kita bisa lebih mengenal kedua merek tersebut.

Banyak orang mungkin menganggap bahwa Ajinomoto dan Sasa adalah sama. Akan tetapi, saat memasak, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Banyak juga yang berkata bahwa Sasa lebih ‘segar’ atau alami, sementara Ajinomoto memiliki rasa yang lebih kuat. Nah, hal inilah yang menjadi perdebatan tentang mana yang lebih baik dalam hal penyedap rasa. Untuk itu, kita perlu mengetahui perbedaan dan keunggulan masing-masing bahan tersebut.

Kandungan dan Manfaat Ajinomoto

Ajinomoto adalah bahan dasar masakan yang merupakan bumbu penyedap serbaguna. Banyak orang mengetahui Ajinomoto dari penampakan kemasannya yang berwarna hijau dan berbentuk kristal. Namun, tahukah Anda bahwa kandungan Ajinomoto memiliki manfaat tersendiri?

Secara umum, Ajinomoto terbuat dari zat glutamat monosodium (MSG). Konsentrasinya dalam Ajinomoto biasanya berkisar antara 80 sampai 100 persen dan bahan penyusun lainnya meliputi mineral dan garam.

  • Zat glutamat dalam Ajinomoto memiliki efek umami yang dapat meningkatkan rasa makanan.
  • Bahan-bahan penyusun lainnya berkontribusi dalam menciptakan rasa yang lebih gurih dan merangsang lidah.
  • Ajinomoto juga mengandung sedikit sodium yang dapat membantu memperbaiki situasi hiponatremia.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan Ajinomoto sebaiknya diimbangi dengan asupan makanan sehat yang kaya gizi lainnya. Kandungan sodium dalam Ajinomoto yang tinggi dapat membuat asupan gizi menjadi tidak seimbang jika terlalu sering digunakan dalam masakan sehari-hari.

Komposisi Ajinomoto Keterangan
Zat glutamat Bahan aktif yang membantu meningkatkan rasa makanan.
Garam Meningkatkan rasa gurih pada makanan.
Mineral Bahan tambahan yang membantu meningkatkan rasa.

Kesimpulannya, Ajinomoto adalah bumbu penyedap yang banyak digunakan di masyarakat Indonesia. Kandungan Ajinomoto terutama terdiri dari zat glutamat, garam dan mineral yang dapat membantu meningkatkan rasa makanan. Namun penggunaannya sebaiknya diimbangi dengan asupan makanan sehat lainnya agar tidak menyebabkan ketidakseimbangan gizi.

Kandungan dan Manfaat Sasa

Sasa atau monosodium glutamat (MSG) adalah bahan tambahan makanan yang sebagian besar diproduksi dari tepung singkong dan memiliki rasa gurih. Namun, sasa sering dikaitkan dengan efek samping tertentu dan masih menjadi topik kontroversial di kalangan masyarakat.

  • Sasa mengandung 78% natrium dan 22% glutamat, yang memberikan rasa umami pada makanan.
  • Satu sendok teh sasa mengandung sekitar 12 kalori dan tidak mengandung lemak atau protein.
  • Sasa juga mengandung asam glutamat, aspartat, dan natrium, yang dapat memberikan manfaat mengurangi rasa pahit dalam makanan.

Meskipun masih kontroversial, sasa diketahui memiliki beberapa manfaat kesehatan seperti:

  • Meningkatkan rasa pada makanan tanpa menggunakan garam, sehingga dapat membantu mengurangi penggunaan garam berlebih dalam makanan.
  • Menunda terjadinya rasa lapar/kenyang lebih lama sehingga membantu mengurangi nafsu makan berlebih.
  • Meningkatkan nilai nutrisi pada makanan, terutama bagi anak-anak yang mengalami kesulitan makan.

Berkat keunggulan rasa umami yang dihasilkan, sasa biasanya digunakan dalam industri makanan untuk menambahkan rasa pada makanan dan minuman seperti mi instan, saus, atau keripik. Namun, penggunaan sasa harus diperhatikan untuk menghindari efek samping seperti sakit kepala, gangguan tidur, atau gangguan pencernaan.

Banyaknya Sasa yang Dipakai Jumlah Natrium dalam Satu Sendok Teh Sasa
1 gram 50 mg
2 gram 100 mg
3 gram 150 mg

Jika ingin menggunakan sasa dalam masakan, pastikan untuk menggunakan sasa yang halal dan memperhatikan jumlah yang digunakan agar tidak berlebihan. Konsultasikan juga dengan dokter jika mengalami efek samping tertentu setelah konsumsi sasa.

Proses Pembuatan Ajinomoto dan Sasa

Bahan makanan yang memiliki rasa hambar cenderung kurang diminati. Untuk mengatasi masalah ini, ada dua produk yang umum digunakan di dapur yaitu Ajinomoto dan Sasa. Keduanya merupakan bahan baku penyedap rasa yang terkenal diseluruh dunia termasuk Indonesia. Meski keduanya sering digunakan sebagai alternatif pengganti garam, tetapi sebenarnya keduanya memiliki perbedaan dalam hal pemrosesan dan struktur molekul. Agar lebih jelas, mari kita bahas proses pembuatan Ajinomoto dan Sasa.

  • Proses pembuatan Ajinomoto:
    Ajinomoto dibuat dari hidrolisis asam glukosa yang diambil dari jagung. Proses hidrolisis ini akan memberikan hasil mononatrium glutamat atau MSG sebagai nama lain Ajinomoto. MSG kemudian di-kristalisasikan, diproses, ditambang, dan dikemas dalam bentuk kristal putih halus yang siap digunakan sebagai penyedap rasa. Dalam proses ini, Ajinomoto akan memberikan rasa yang kuat, tepat, dan konsisten pada semua jenis masakan.
  • Proses pembuatan Sasa:
    Sasa juga dibuat melalui hidrolisis asam dan fungsi utama dari Sasa adalah sebagai pengatur rasa. Bahan baku dari Sasa adalah jelai yang diuraikan oleh ragi. Setelah menjalani proses fermentasi, rasa Sasa menjadi lebih lembut dan manis. Sasa juga ditambahkan dengan gula dan garam untuk memperkuat rasa dan aroma. Dibandingkan dengan Ajinomoto, Sasa lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan baku MSG yang memiliki efek samping bagi kesehatan. Selain itu, Sasa punya rasa lebih lembut.

Faktor utama perbedaan Ajinomoto dan Sasa

Konsep dasar dari pembuatan Ajinomoto dan Sasa memang sama, namun terdapat beberapa hal yang membedakan keduanya, diantaranya :

  • Bahan baku: Ajinomoto menggunakan basis hidrolisis dari bahan jagung sedangkan Sasa menggunakan basis ragi.
  • Proses dan waktu pengolahan: Proses pembuatan Ajinomoto memerlukan waktu lebih lama dibandingkan dengan Sasa, sehingga membuat Ajinomoto terkesan lebih unggul. Namun, Sasa memerlukan waktu fermentasi pada awalnya, sehingga memberikan hasil yang lebih alami dan sehat.
  • Struktur molekul penyedap rasa: Secara molekuler, Ajinomoto menghasilkan garam MSG, sementara Sasa menghasilkan garam asam amino. MSG cenderung memberikan rasa yang lebih kuat dan tajam dibandingkan dengan asam amino.

Tabel Perbandingan Antara Ajinomoto dan Sasa

Ajinomoto Sasa
Bahan Baku Hydrolyzed Maize Hydrolyzed Wheat Protein
Bentuk Kristal halus Cairan kental
Jenis rasa Creamy, Silky, Savory, atau Umami Creamy, Silky, Umami
Jenis Molekul MSG Asam amino

Perbedaan antara Ajinomoto dan Sasa bisa menjadi pilihan tergantung pada selera pribadi dan jenis makanan yang akan dibuat. Sayangnya, jika terlalu banyak menggunakan kedua penyedap rasa ini, semua makanan akan terasa sama dan kehilangan citrasa aslinya.

Perbedaan Rasa Ajinomoto dan Sasa

Saat berbicara tentang penyedap rasa, Ajinomoto dan Sasa adalah dua merek yang sangat dikenal di Indonesia. Meskipun keduanya bertujuan untuk memberikan rasa enak pada masakan, tapi sebenarnya ada perbedaan yang mendasar antara keduanya, berikut penjelasannya:

  • Ajinomoto memiliki rasa umami yang sangat khas dan kuat. Umami adalah rasa yang menghadirkan sensasi sedikit gurih dan nikmat di lidah yang sering kali disebut “rasa kelima” setelah manis, asin, asam, dan pahit.
  • Sasa, di sisi lain, memiliki rasa lezat yang umumnya lebih ringan dibandingkan Ajinomoto. Karena Sasa dikemas dalam sachet yang lebih kecil dibandingkan Ajinomoto, sehingga penggunaannya cenderung lebih hemat.
  • Ajinomoto terbuat dari bahan baku monosodium glutamat, sementara Sasa terbuat dari bahan baku yang bervariasi tergantung pada jenis hasil produksinya.

Jadi, meskipun Ajinomoto dan Sasa memiliki tujuan yang sama dalam memberikan rasa enak pada masakan, namun ada perbedaan dalam rasa, formulasi, dan pengemasannya. Keduanya tidak dapat saling menggantikan satu sama lain dalam hal rasa dan kebutuhan penggunaannya, tergantung pada selera individu dan jenis masakan yang akan diolah.

Jadi sekarang kamu sudah tahu perbedaan rasa Ajinomoto dan Sasa. Selamat mencoba dan jangan lupa gunakan dalam batas wajar agar tetap sehat dan aman untuk dikonsumsi!

Sumber: timbangan.id

Penggunaan Ajinomoto dan Sasa dalam Masakan

Ajinomoto dan Sasa adalah bahan tambahan yang sering digunakan dalam memasak di Indonesia. Kedua bahan tambahan ini seringkali seringkali membuat orang bingung, apalagi di pasar dan toko, seringkali kedua bahan tambahan ini dijual dalam kemasan yang hampir sama. Berikut ini adalah perbedaan penggunaan Ajinomoto dan Sasa dalam masakan dan tata cara penggunaannya.

  • Ajinomoto
  • Ajinomoto adalah umumnya dijadikan sebagai penyedap rasa pada masakan, terutama untuk masakan yang bertekstur halus seperti sup, omelet, tumis sayuran, dan lain-lain. Ajinomoto bisa digunakan pada saat proses memasak, atau saat penyajian.

  • Sasa
  • Sasa lebih sering digunakan dalam memasak masakan Jepang seperti sushi dan sashimi. Sasa mampu memberikan rasa gurih pada masakan dan umumnya digunakan sebagai pengganti garam. Sasa juga memiliki varian rasa seperti rasa cuka, pedas, dan lain-lain, sehingga dapat diolah menjadi berbagai macam saus.

Cara Penggunaan Ajinomoto dan Sasa dalam Masakan

Karena kedua bahan tambahan ini memiliki fungsi yang berbeda, maka cara penggunaannya pun berbeda. Berikut ini adalah tata cara penggunaan Ajinomoto dan Sasa dalam masakan.

  • Ajinomoto
  • Ajinomoto umumnya digunakan secara secukupnya sesuai selera. Namun, untuk masakan yang harus diolah lebih lama, sebaiknya ajinomoto ditambahkan saat penghirisan bahan. Pastikan kita mencampurkan ajinomoto dengan bahan masakan dengan merata.

  • Sasa
  • Sasa biasanya digunakan pada saat memasak masakan Jepang, seperti sushi. Sebaiknya saat menggunakan sasa, sebaiknya jangan digunakan garam lagi. Seperti ajinomoto, pastikan sasa dicampurkan dengan bahan masakan dengan merata.

Kesimpulan

Ajinomoto dan sasa merupakan bahan tambahan yang berbeda, dengan fungsi dan cara penggunaan yang berbeda pula. Sebelum menggunakan keduanya dalam masakan, pastikan terlebih dahulu untuk menentukan jenis masakan yang akan kita buat dan bagaimana cara penggunaan kedua bahan tambahan tersebut agar terciptanya rasa masakan yang sesuai dengan keinginan kita.

Ajinomoto Sasa
Kelebihan Penyedap rasa yang efektif Memberikan rasa gurih pada masakan Jepang
Kelemahan Terlalu banyak penggunaan akan membuat masakan terasa terlalu asin atau pahit Tidak cocok untuk digunakan dalam masakan non-Jepang

Demikianlah informasi mengenai perbedaan penggunaan Ajinomoto dan Sasa dalam masakan, semoga informasi ini bermanfaat bagi kita dalam memasak.

Yuk, Coba Sendiri Perbedaan Ajinomoto dan Sasa!

Itulah perbedaan antara Ajinomoto dan Sasa, Sobat Oreokita. Sekarang kamu sudah tahu bahwa keduanya memiliki bahan dasar yang berbeda dan memberikan pengaruh yang berbeda juga terhadap makanan yang kita masak. Namun, perlu diingat bahwa penggunaannya harus proporsional dan sesuai kebutuhan, jangan terlalu berlebihan. Terima kasih sudah membaca, jangan lupa mampir lagi ke Oreokita untuk info menarik lainnya. Selamat memasak dan menikmati makanan lezat!