Ketika datang ke bidang kesehatan, ada banyak model untuk memberikan perawatan yang tepat dan efektif kepada pasien. Dua di antaranya adalah 7 Langkah Varney dan SOAP. Meskipun keduanya digunakan untuk menyusun catatan perawatan dan membantu dokter serta perawat dalam memberikan perawatan, ada perbedaan kecil antara keduanya.
Pertama, dengan 7 Langkah Varney, perawat mengevaluasi pasien secara holistik, sedangkan di SOAP fokus pada masalah kesehatan utama pasien. Kedua, selama proses pencatatan, perawat yang menggunakan model SOAP harus memberikan solusi atau rekomendasi. Sementara itu, model 7 Langkah Varney tidak memerlukan tahap solusi yang jelas. Terakhir, SOAP lebih cenderung pada aspek medis dan klinis, sedangkan 7 Langkah Varney dapat menggabungkan aspek kesehatan emosional dan spiritual pasien.
Baik 7 Langkah Varney dan SOAP memiliki manfaat dan kekurangan masing-masing. Memilih model yang paling tepat untuk situasi medis dapat membantu perawat memberikan perawatan yang lebih efektif dan terstruktur sesuai dengan kebutuhan pasien. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perbedaan di antara keduanya dan membahas keuntungan dan kelemahan masing-masing untuk membantu perawat melakukan keputusan yang tepat saat merawat pasien mereka.
Pengertian 7 Langkah Varney dan SOAP
Jenis pendokumentasian asuhan keperawatan memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal pendekatannya. Salah satu dari mereka adalah 7 Langkah Varney dan SOAP. 7 Langkah Varney, sering juga disebut sebagai Prosedur Keperawatan Dasar (PKD) atau “Varney’s Basic Nursing”, pertama kali diperkenalkan oleh Mildred Montag pada tahun 1951. 7 Langkah Varney mendefinisikan tujuan asuhan keperawatan, unsur-unsur yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu, serta prosedur-peristiwa khusus yang diperlukan untuk menerapkannya.
Sementara itu, SOAP (Subjective, Objective, Assessment, Planning) adalah jenis pendokumentasian keperawatan yang mengikuti pendekatan masalah. Dokumentasi SOAP digunakan oleh para profesional kesehatan untuk mencatat informasi klinis tentang pasien dan memudahkan pertukaran informasi antar profesional kesehatan. Dokumentasi SOAP biasanya dibagi menjadi empat bagian: Subjektif, Objektif, Penilaian, dan Perencanaan.
- Pendekatan 7 Langkah Varney adalah representasi dari proses pengkajian Komprehensif, namun lebih terfokus pada aspek medis dan keperawatan.
- Pendekatan SOAP, di sisi lain, lebih berorientasi pada pengelolaan masalah kesehatan pasien dan menggabungkan informasi subjektif dan objektif menjadi satu kesatuan.
- Berbicara tentang perbedaan, 7 Langkah Varney lebih cocok digunakan oleh tenaga medis seperti perawat, sedangkan SOAP lebih dominan digunakan oleh dokter dan profesional kesehatan lainnya.
Tujuan dari 7 Langkah Varney dan SOAP
Ada dua metode yang sering digunakan oleh para bidan untuk merencanakan dan mengevaluasi perawatan selama kehamilan dan persalinan, yaitu 7 Langkah Varney dan SOAP. Kedua metode ini memiliki tujuan yang sama, yaitu:
- Menjamin kesehatan ibu dan bayi;
- Mencegah terjadinya komplikasi yang dapat membahayakan ibu dan bayi;
- Menyediakan perawatan yang tepat waktu dan efektif;
Kedua metode ini berbeda dalam cara mengatur tujuan tersebut. Metode 7 Langkah Varney lebih fokus pada proses perawatan yang terstruktur dan diatur secara kronologis, sedangkan metode SOAP lebih fokus pada penilaian dan evaluasi setiap aspek perawatan secara terpisah.
Kedua metode ini sangat penting untuk memantau kesehatan ibu dan bayi selama kehamilan dan persalinan. Namun, terlepas dari metode apa yang digunakan, perbedaan ini tidak akan memengaruhi tujuannya yang sama, yaitu memberikan perawatan yang aman, efektif, dan tepat waktu untuk kesehatan ibu dan bayi.
Kelebihan 7 Langkah Varney dan SOAP
Perbedaan 7 langkah Varney dan SOAP dapat menjadi pilihan bagi para perawat untuk memberikan asuhan keperawatan yang lebih efektif. Di antara kedua metode tersebut, terdapat beberapa kelebihan yang dapat menjadi pertimbangan dalam memberikan asuhan keperawatan, antara lain:
- Lebih Mengarah pada Hasil
- Memudahkan Identifikasi Masalah
- Memfasilitasi Kolaborasi Tim
Berikut akan dijelaskan secara detail tentang kelebihan 7 langkah Varney dan SOAP.
Lebih Mengarah pada Hasil
Melalui 7 langkah Varney, perawat diajarkan untuk berfokus pada hasil. Dalam memperbaiki kesehatan pasien, perawat harus memahami apa hasil yang ingin dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Sebagai contoh, jika pasien mengalami demam, maka tujuan utama dari perawat adalah menurunkan suhu tubuh pasien. Dalam metode 7 langkah Varney, hal ini menjadi fokus utama dalam melakukan asuhan keperawatan.
Dalam SOAP, hasil yang diinginkan dapat ditemukan pada bagian “Plan”. Goris dan Carr memperkenalkan istilah “Expected Outcome” pada bagian ini. Expected Outcome ini akan dijadikan target bagi perawat ketika memberikan asuhan keperawatan. Tujuan utama perawat adalah untuk mencapai hasil yang diharapkan tersebut.
Memudahkan Identifikasi Masalah
Dalam 7 langkah Varney, perawat diajarkan untuk memulai asuhan keperawatan dengan melakukan pengkajian secara menyeluruh dan sistematis. Pengetahuan yang diperoleh dari kajian ini kemudian digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dimiliki oleh pasien. Hal-hal yang perlu diidentifikasi adalah keluhan utama, faktor-faktor yang memperburuk kondisi kesehatan pasien, serta faktor yang dapat memperbaiki kondisi kesehatan pasien.
Begitu juga dengan SOAP, pengkajian yang dilakukan oleh perawat penting dalam mengidentifikasi masalah. Dalam SOAP, masalah akan ditemukan pada bagian “Subjective” dan “Objective”. Bagian ini, menggambarkan informasi yang diperoleh dari kajian perawat terhadap pasien. Ketika perawat menemukan masalah, maka perawat dapat merencanakan tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Memfasilitasi Kolaborasi Tim
7 langkah Varney menekankan pentingnya kolaborasi tim antara tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan keperawatan. Perawat tidak dapat memberikan asuhan keperawatan yang optimal tanpa dukungan dari tim kesehatan lainnya. Setiap tenaga kesehatan harus bekerjasama untuk mencapai hasil yang diharapkan. Hal ini harus dilakukan secara sistematis dan terarah.
Dalam SOAP, kolaborasi tim juga sangat diperlukan. Perawat yang menggunakan SOAP harus menulis catatan keperawatan yang jelas dan mudah dipahami oleh tim kesehatan lainnya yang mengikuti pasien tersebut. Dengan demikian, semua orang dalam tim dapat bekerjasama dengan efektif dan memberikan asuhan keperawatan yang terbaik bagi pasien.
[subsection title]
[content]
[content]
[content]
[subsection title]
[content]
[content]
Kelemahan 7 Langkah Varney dan SOAP
7 Langkah Varney dan SOAP adalah dua metode yang digunakan oleh para profesional medis untuk membuat dokumentasi pasien. Selain kelebihan, baik 7 Langkah Varney dan SOAP memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa kelemahan yang dimiliki oleh metode 7 Langkah Varney dan SOAP:
- Kemungkinan terjadi kesalahan – Kelemahan terbesar dari kedua metode ini adalah kemungkinan terjadinya kesalahan dalam dokumentasi pasien. Hal ini bisa terjadi karena pada beberapa kasus, informasi yang relevan untuk pasien mungkin tidak dicatat dengan benar atau bahkan tertinggal.
- Peningkatan beban kerja – Mengikuti kedua metode ini seringkali memerlukan waktu dan tenaga yang ekstra. Hal ini dapat meningkatkan beban kerja para profesional medis yang harus meluangkan waktu lebih banyak untuk mencatat informasi pasien.
- Format dokumentasi yang kaku – Kedua metode ini memiliki format yang kaku dan terkadang tidak efektif dalam memecahkan masalah. Hal ini membuat penggunaan metode 7 Langkah Varney dan SOAP kurang fleksibel dan tidak cocok untuk semua jenis kasus.
Untuk mencegah terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam dokumentasi pasien, para profesional medis harus memperhatikan dengan baik penggunaan kedua metode ini. Sebaiknya para profesional medis menggunakan metode ini secara efektif, sedangkan pasien harus memastikan bahwa informasi relevan mereka dicatat dengan benar. Dalam kondisi tertentu, mungkin lebih baik untuk menggunakan metode dokumentasi yang lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan kasus tertentu.
Selain meluangkan waktu ekstra untuk dokumentasi pasien, para profesional medis juga membutuhkan alat yang tepat untuk melakukannya. Dengan menggunakan perangkat lunak dan aplikasi khusus, para profesional medis dapat mencatat informasi pasien dengan lebih akurat dan efektif. Alat-alat ini memungkinkan para profesional medis untuk melihat sejarah pasien mereka lebih cepat dan lebih mudah, serta mengakses informasi medis penting saat mereka membutuhkannya.
Kelemahan | 7 Langkah Varney | SOAP |
---|---|---|
Kesalahan dokumentasi pasien | Ya | Ya |
Peningkatan beban kerja | Ya | Ya |
Format dokumentasi yang kaku | Ya | Ya |
Kelemahan-kelemahan ini harus selalu diperhatikan saat menggunakan metode 7 Langkah Varney dan SOAP guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelayanan kesehatan.
Penerapan 7 Langkah Varney dan SOAP di Rumah Sakit
Selain SOAP (Subyektif, Obyektif, Assessment, Plan), metode lain yang sering digunakan dalam proses pengkajian pasien di rumah sakit adalah 7 Langkah Varney. Kedua metode ini digunakan untuk menyusun diagnosis dan pengobatan optimal bagi pasien. Berikut adalah perbedaan dari perencanaan penerapan 7 Langkah Varney dan SOAP di rumah sakit:
- 7 Langkah Varney
- Identifikasi masalah atau konsultasi
- Penentuan prioritas masalah
- Perumusan tujuan dan intervensi
- Pelaksanaan intervensi
- Penilaian intervensi
- Pengkajian evaluasi
- Replikasi atau penyerahan
- SOAP
- Subjektif (S) – informasi yang diberikan oleh pasien
- Objektif (O) – informasi yang diperoleh dari pemeriksaan fisik
- Assessment (A) – evaluasi masalah dan diagnosa
- Plan (P) – rencana tindakan dan perawatan bagi pasien
Perbedaan utama antara 7 Langkah Varney dan SOAP terletak pada struktur dan konten dari masing-masing metode. Penerapan 7 Langkah Varney lebih spesifik karena memiliki 7 tahapan yang harus dilalui, sementara SOAP memiliki 4 komponen utama yang harus dilakukan dalam urutan tertentu.
Perbedaan lainnya adalah bahwa 7 Langkah Varney lebih berfokus pada intervensi terapeutik dan pengkajian evaluasi, sementara SOAP cenderung lebih berfokus pada pengkajian masalah dan perumusan diagnosa. Oleh karena itu, 7 Langkah Varney lebih cocok diterapkan pada pasien dengan masalah yang kompleks atau memerlukan perawatan jangka panjang, sementara SOAP lebih cocok diterapkan pada pasien dengan masalah yang lebih sederhana dan mampu diatasi dengan perawatan singkat.
Penerapan 7 Langkah Varney dan SOAP di Rumah Sakit
Penerapan 7 Langkah Varney dan SOAP di rumah sakit dapat membantu meningkatkan kualitas perawatan pasien dengan menyediakan struktur dan kerangka yang tegas dan terperinci dalam pengkajian dan penanganan masalah pasien. Sebagai contoh, penggunaan 7 Langkah Varney memungkinkan perawat dan dokter untuk secara sistematis mengidentifikasi masalah, menentukan prioritas, merumuskan tujuan dan intervensi, mengawasi pelaksanaan, menilai hasilnya, dan melakukan replikasi atau penyerahan ulang intervensi – semuanya didokumentasikan secara rinci. Hal ini memungkinkan tim medis berkolaborasi dalam memberikan perawatan yang efisien dan berkualitas tinggi.
Keuntungan | 7 Langkah Varney | SOAP |
---|---|---|
Memudahkan identifikasi masalah | Ya | Ya |
Menentukan prioritas masalah | Ya | Ya |
Merumuskan tujuan dan intervensi | Ya | Ya |
Pelaksanaan intervensi | Ya | Ya |
Penilaian intervensi | Ya | Tidak |
Pengkajian evaluasi | Ya | Tidak |
Replikasi atau penyerahan | Ya | Tidak |
Perawatan pasien di rumah sakit melibatkan banyak orang dan tergantung pada kerja sama tim medis. Dengan menggunakan 7 Langkah Varney dan/atau SOAP, perawat dan dokter dapat bekerja secara terstruktur dan terorganisir untuk memberikan perawatan yang efektif dan berkualitas tinggi bagi pasien mereka.
Perbedaan 7 Langkah Varney dan SOAP
Masalah kesehatan merupakan hal yang seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari kita. Untuk mengatasi masalah tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan dan perawatan. Dalam menjalankan proses perawatan, dokter akan menggunakan protokol perawatan. 2 jenis protokol perawatan yang umum digunakan adalah 7 langkah Varney dan SOAP. Berikut penjelasan perbedaan 7 langkah Varney dan SOAP:
- Secara umum, SOAP biasa digunakan untuk menangani kasus-kasus yang lebih kompleks, sementara Varney digunakan pada kasus-kasus yang lebih sederhana.
- SOAP menempatkan subjektif pada awal catatan medis, sedangkan Varney menempatkannya pada bagian akhir catatan medis.
- SOAP didasarkan pada asumsi bahwa pasien mengalami keluhan yang kompleks, sehingga dokter harus melihat semua faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan pasien. Sedangkan, Varney digunakan pada kasus yang lebih sederhana, sehingga dokter hanya memerlukan beberapa informasi untuk melakukan diagnosa.
Meskipun demikian, kedua protokol memiliki kesamaan. Keduanya sama-sama memperhatikan aspek subjektif dan objektif, serta sama-sama mengembangkan rencana perawatan.
Langkah 6: Penatalaksanaan
Langkah 6 dari 7 langkah Varney dan SOAP juga berbeda dalam hal fokusnya. Pada SOAP, langkah ini terutama berfokus pada menjelaskan bagaimana dokter akan menangani kasus pasien, sementara pada Varney, fokusnya adalah memberikan informasi tentang rincian perawatan yang disarankan.
Berikut adalah tabel perbandingan penatalaksanaan antara 7 langkah Varney dan SOAP:
7 Langkah Varney | SOAP |
---|---|
Menjelaskan prosedur tindakan dan pengobatan yang akan dilakukan | Menjelaskan bagaimana dokter akan menangani kasus pasien |
Memberikan informasi rinci mengenai obat-obatan yang diberikan, termasuk dosis dan cara pemberian | Memberikan pengobatan yang spesifik bagi pasien |
Mengarahkan pasien untuk melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan demi pemulihan kesehatan | Memberikan panduan kepada pasien mengenai cara pengobatan dan perawatan yang harus dilakukan di rumah |
Menginformasikan pasien tentang kemungkinan efek samping dari obat-obatan | Memberikan pedoman pengobatan serta mengenalkan opsi-opsi perawatan yang mungkin dilakukan |
Memberikan informasi kontak darurat yang dapat dihubungi oleh pasien jika ada masalah | Membahas pengukuran efektivitas dan efisiensi pengobatan, serta mengevaluasi rencana perawatan |
Selanjutnya, dokter akan membahas rencana perawatan dan memberikan panduan mengenai tindakan yang perlu diambil oleh pasien dalam memulihkan diri. Pada Varney, ini meliputi informasi tentang obat-obatan yang diresepkan, dosisnya, serta panduan tentang cara minumnya. Pada SOAP, dokter akan memberikan pemahaman tentang rencana perawatan kepada pasien, serta memberikan panduan tentang cara pengobatan dan perawatan yang harus dilakukan di rumah.
Perbedaan Metode Asuhan Keperawatan 7 Langkah Varney dan SOAP
Dalam dunia keperawatan, ada banyak metode asuhan keperawatan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasien. Salah satu metode yang sering digunakan adalah 7 Langkah Varney dan SOAP. Berikut adalah perbedaan dari metode asuhan keperawatan 7 Langkah Varney dan SOAP:
- 7 Langkah Varney terdiri dari tujuh langkah yang harus dilalui secara berurutan dalam penanganan pasien. Langkah-langkah tersebut adalah assessment, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dokumentasi, dan komunikasi. Sementara itu, SOAP terdiri dari empat bagian yang harus diisi oleh perawat setiap kali menangani pasien, yaitu subjektif, objektif, assessment, dan planning.
- Pada metode 7 Langkah Varney, langkah assessment merupakan langkah pertama yang harus dilakukan. Sementara itu, pada metode SOAP, bagian subjektif adalah informasi yang didapatkan dari pasien selama wawancara.
- Langkah diagnosa pada metode 7 Langkah Varney meliputi pemilihan diagnosa, pengkajian data, dan analisis data. Sementara itu, pada metode SOAP, bagian assessment berisi diagnosis yang telah didapatkan dari hasil pengkajian.
Namun, meskipun ada perbedaan dalam kedua metode tersebut, tujuan akhir dari asuhan keperawatan tetap sama, yaitu memenuhi kebutuhan pasien dan meningkatkan kualitas hidupnya.
Untuk dapat memilih metode asuhan keperawatan yang tepat, seorang perawat harus mempertimbangkan kondisi pasien dan kebutuhan yang harus dipenuhi. Terlebih lagi, perawat harus selalu memperhatikan standar asuhan keperawatan yang ada di masing-masing institusi kesehatan.
Sebagai ilustrasi, berikut adalah perbandingan 7 Langkah Varney dan SOAP dalam bentuk tabel:
7 Langkah Varney | SOAP |
---|---|
Assessment | Subjective |
Diagnosa | Objective |
Perencanaan | Assessment |
Pelaksanaan | Planning |
Evaluasi | – |
Dokumentasi | – |
Komunikasi | – |
Faktor Pendukung Kesuksesan Asuhan Keperawatan 7 Langkah Varney dan SOAP
Untuk mencapai kesuksesan dalam memberikan asuhan keperawatan menggunakan 7 Langkah Varney dan SOAP, terdapat faktor-faktor pendukung yang harus diperhatikan. Berikut ini beberapa faktor tersebut:
- Pendidikan dan pengalaman perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Semakin tinggi pendidikan dan pengalaman perawat, maka semakin baik kemampuannya dalam mengaplikasikan 7 Langkah Varney dan SOAP.
- Ketersediaan sumber daya: Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat membutuhkan dukungan dari berbagai sumber daya seperti sistem informasi kesehatan, alat bantu seperti BPJS, dan tenaga ahli seperti dokter spesialis.
- Komunikasi yang efektif antara perawat dan pasien. Perawat harus mampu berkomunikasi dengan baik agar dapat melakukan pengamatan dan evaluasi terhadap pasien dengan tepat.
Selain itu, untuk memudahkan penerapan 7 Langkah Varney dan SOAP, dapat dilakukan pula beberapa hal sebagai berikut:
- Menerapkan sistem elektronik kesehatan yang memungkinkan perawat mencatat informasi medis pasien secara rapi dan mudah diakses.
- Melakukan pelatihan secara berkala bagi perawat mengenai 7 Langkah Varney dan SOAP dan berbagai teknologi terkait.
- Menyediakan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan teratur dan menjalani asuhan keperawatan secara teratur.
Agar lebih mudah memahami perbandingan antara 7 Langkah Varney dan SOAP, berikut ini adalah tabel perbedaan antara kedua jenis asuhan keperawatan:
7 Langkah Varney | SOAP | |
---|---|---|
Tujuan | Menyelesaikan masalah klinis | Menyelesaikan masalah klinis |
Prioritas | Diatur berdasarkan masalah | Diatur berdasarkan waktu |
Pendekatan | Orientasi terhadap problem solving | Orientasi terhadap masalah terkini |
Format catatan | Mudah digunakan, kurang rinci | Lebih rinci dan terstruktur |
Pertanyaan | Pertanyaan mengenai masalah kesehatan | Pertanyaan terstruktur |
Ungkapan tentang data | Menjelaskan penyebab masalah kesehatan | Menjelaskan karakteristik dari masalah kesehatan |
Manfaat | Lebih mudah dilakukan | Lebih terstruktur dan rinci |
Dengan memperhatikan faktor-faktor pendukung dan memahami perbandingan antara kedua jenis asuhan keperawatan, diharapkan perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terbaik dan menghasilkan hasil yang optimal bagi pasien.
Panduan Pemakaian Asuhan Keperawatan 7 Langkah Varney dan SOAP
Saat memberikan asuhan keperawatan, ada beberapa metode yang dapat digunakan oleh para perawat. Salah satu metode yang sering digunakan adalah Langkah Varney dan SOAP. Meskipun kedua metode ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan, ada beberapa perbedaan yang harus diketahui. Berikut adalah perbedaan antara 7 Langkah Varney dan SOAP:
- Focus pada Kondisi Kesehatan
Langkah Varney berfokus pada kondisi kesehatan pasien, sedangkan SOAP berfokus pada masalah yang dihadapi oleh pasien. - Penentuan Tujuan
Dalam Langkah Varney, tujuan ditentukan bersama-sama dengan pasien, sedangkan dalam SOAP, tujuan ditentukan oleh tim perawat. - Pengevaluasian Keadaan Pasien
Dalam Langkah Varney, perawat mengevaluasi keadaan pasien dari kondisi orang keseluruhan, sedangkan dalam SOAP, mereka mengevaluasi keadaan pasien dalam aspek individu.
Selain perbedaan di atas, berikut adalah panduan pemakaian asuhan keperawatan 7 Langkah Varney dan SOAP:
Langkah Varney
Langkah pertama dari asuhan keperawatan 7 Langkah Varney adalah pengkajian. Pada tahap ini, perawat akan melakukan observasi terhadap kondisi fisik pasien, pengumpulan data, serta penentuan diagnosa. Setelah pengkajian selesai, perawat akan menentukan tujuan bersama dengan pasien.
Langkah kedua adalah melakukan perencanaan sesuai dengan hasil pengkajian. Selain itu, perawat juga akan membuat rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama dengan pasien.
Langkah ketiga adalah pelaksanaan rencana tindakan yang telah dibuat, seperti memberikan obat, mengubah posisi pasien, atau memberikan terapi lain yang sesuai.
Langkah keempat adalah evaluasi, yaitu pengecekan terhadap rencana tindakan yang telah dilakukan. Apabila perlu, perawat akan melakukan revisi terhadap asuhan keperawatan yang diberikan.
Langkah kelima adalah dokumentasi, yaitu mencatat seluruh asuhan keperawatan yang telah dilakukan ke dalam catatan medis pasien.
SOAP
Dalam metode SOAP, langkah pertama adalah Subjective, yaitu pengumpulan informasi tentang kondisi kesehatan pasien dari pasien itu sendiri. Selanjutnya, perawat melakukan pemeriksaan fisik pada pasien, yang merupakan Objective.
Setelah itu, perawat menentukan masalah dari hasil pengumpulan informasi dan pemeriksaan fisik pasien, yang disebut Assessment. Langkah ini penting untuk menentukan langkah perawatan selanjutnya.
Terakhir, perawat memberikan Planning, yaitu rencana tindakan yang akan diambil untuk menyelesaikan masalah yang ditemukan pada tahap sebelumnya. Langkah ini mencakup rencana tindakan perawatan serta rencana tindakan preventif untuk mencegah terjadinya masalah serupa di masa depan.
Langkah | 7 Langkah Varney | SOAP |
---|---|---|
Pertama | Pengkajian | Subjective |
Kedua | Perencanaan | Objective |
Ketiga | Pelaksanaan | Assessment |
Keempat | Evaluasi | Planning |
Kelima | Dokumentasi | – |
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat dapat memilih metode sesuai dengan kebutuhan. Dengan mengetahui perbedaan antara 7 Langkah Varney dan SOAP serta panduan dalam pemakaian keduanya, perawat akan membantu pasien mendapatkan asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisinya.
Peran Perawat dalam Asuhan Keperawatan 7 Langkah Varney dan SOAP
Asuhan Keperawatan adalah suatu proses pemberian layanan keperawatan yang secara komprehensif dilakukan oleh tim perawat. Tim perawat dalam memberikan asuhan keperawatan akan menggunakan beberapa pendekatan dan model. Dalam artikel ini kami akan membahas dua dari model yang umum digunakan yaitu 7 Langkah Varney dan SOAP.
Dalam model 7 Langkah Varney, peran perawat sangat penting untuk mengidentifikasi gangguan kesehatan pada pasien, mengevaluasi status kesehatan, dan menentukan tindakan perawatan yang tepat. Berikut adalah peran perawat dalam model 7 Langkah Varney:
- Mengumpulkan data secara komprehensif dengan memperhatikan aspek fisik, psikologis, sosial, dan spiritual
- Mengkaji data berdasarkan prioritas masalah kesehatan
- Menetapkan tujuan dan rencana tindakan perawatan yang tepat
- Melakukan tindakan perawatan yang terintegrasi dengan tujuan dan rencana perawatan
- Mengevaluasi hasil tindakan perawatan
- Mencatat hasil evaluasi
- Mengkomunikasikan hasil evaluasi dengan tim perawat dan pasien serta keluarga pasien
Peran Perawat dalam SOAP
SOAP adalah singkatan dari Subjective, Objective, Assessment, dan Plan. Model ini digunakan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur dan sistematis. Dalam model SOAP, peran perawat meliputi:
- Mengumpulkan informasi subjektif dari pasien tentang keluhan dan gangguan kesehatan
- Mengumpulkan informasi objektif melalui pemeriksaan fisik dan pengukuran vital sign
- Mengevaluasi data untuk menentukan diagnosis dan menetapkan prioritas masalah kesehatan
Perbandingan Peran Perawat dalam 7 Langkah Varney dan SOAP
Perbandingan keduanya adalah pada model 7 Langkah Varney, perawat lebih berfokus pada perencanaan tindakan perawatan yang sistematis dan terintegrasi. Sedangkan dalam model SOAP, fokus perawat adalah pada proses evaluasi dan diagnosis tindakan perawatan secara singkat dan terstruktur.
7 Langkah Varney | SOAP | |
---|---|---|
Peran Perawat | Mengidentifikasi gangguan kesehatan, menentukan tindakan perawatan | Mengumpulkan data, menetapkan diagnosis, menentukan prioritas masalah kesehatan |
Pendekatan | Sistematis dan terintegrasi | Singkat dan terstruktur |
Kedua model ini memperlihatkan peran-peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan komprehensif bagi pasien. Tingkat efektivitas model tersebut tergantung pada kondisi pasien serta peran dan kemampuan tim perawat dalam menerapkannya.
Evaluasi Hasil Asuhan Keperawatan Menggunakan 7 Langkah Varney dan SOAP
Saat melakukan asuhan keperawatan, salah satu langkah penting adalah evaluasi hasil asuhan. Evaluasi hasil asuhan keperawatan merupakan suatu proses penilaian dan pengukuran hasil dari implementasi asuhan keperawatan terhadap klien. Terdapat dua metode evaluasi hasil asuhan keperawatan yang umum digunakan, yaitu 7 Langkah Varney dan SOAP.
Perbedaan 7 Langkah Varney dan SOAP
- 7 Langkah Varney lebih fokus pada evaluasi hasil, sedangkan SOAP merupakan singkatan dari Subjective, Objective, Assessment, dan Plan, yang memuat langkah awal hingga akhir yang dilakukan dalam asuhan keperawatan.
- Pekerjaan perawat dalam 7 Langkah Varney lebih bersifat klinis dan objektif, sedangkan SOAP memuat informasi subjektif dari klien.
- SOAP lebih mudah diaplikasikan dalam rekam medis elektronik, sedangkan 7 Langkah Varney cenderung lebih rumit dan membutuhkan banyak waktu dan tenaga.
Langkah Evaluasi Hasil Menurut 7 Langkah Varney
7 Langkah Varney terdiri dari tujuh langkah, yaitu:
- Mengidentifikasi data hasil:
- Mengukur dan menilai data hasil:
- Membandingkan data hasil dengan standar yang telah ditetapkan:
- Menginterpretasikan data hasil:
- Membuat kesimpulan:
- Menetapkan diagnosis keperawatan:
- Merekam evaluasi hasil.
Langkah Evaluasi Hasil Menurut SOAP
SOAP terdiri dari empat langkah, yaitu:
- Subjective (S) – Menyediakan informasi dari klien tentang masalah kesehatan mereka.
- Objective (O) – Memberikan informasi kesehatan yang dapat diperoleh dari pemeriksaan fisik, laboratorium, dan tes lainnya.
- Assessment (A) – Menyusun daftar masalah kesehatan berdasarkan data yang diperoleh dari S dan O.
- Plan (P) – Memberikan rencana tindakan yang spesifik berdasarkan A, yang mencakup perawatan keperawatan dengan tujuan untuk mengatasi masalah kesehatan klien.
Kesimpulan
Kedua metode evaluasi hasil asuhan keperawatan tersebut dapat digunakan oleh perawat dalam mendokumentasikan hasil dari asuhan keperawatan dan menilai keberhasilan dari perawatan yang telah diberikan. Ada baiknya setiap institusi kesehatan menentukan metode evaluasi yang akan digunakan agar dapat memantau perkembangan klien dengan lebih efektif.
Terima Kasih Sudah Membaca!
Itulah perbedaan 7 langkah Varney dan SOAP. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin lebih memahami kedua metode ini dalam membuat catatan medis. Jangan lupa untuk selalu mengikuti perkembangan terkini di dunia kesehatan, ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Salam sehat dari kami.