Apa MLM itu? Bagi kamu yang belum tahu, MLM singkatan dari Multi-Level Marketing. Yap, ini adalah bisnis yang sedang digandrungi oleh para pebisnis pemula hingga yang sudah berpengalaman. Namun, banyak pula yang masih belum paham bagaimana sebenarnya cara kerja dari MLM itu sendiri.
Dalam MLM, kamu bisa membeli produk-produk tertentu dari pihak perusahaan. Kemudian, kamu bisa menjual kembali produk tersebut dengan harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan. Tak hanya itu, kamu juga bisa merekrut orang lain untuk menjadi reseller produk tersebut. Semakin banyak orang yang berhasil kamu rekrut, semakin besar pula komisi yang kamu dapatkan.
Namun, di balik itu semua, terdapat banyak challenge dan risiko yang harus dihadapi dalam bisnis MLM. Salah satunya adalah masalah dengan struktur komisinya. Selain itu, tidak sedikit pula yang kecewa karena gagal meraih kesuksesan dalam MLM. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum terjun ke dunia bisnis ini. Tapi jangan khawatir, di artikel selanjutnya akan kita bahas secara lebih detail seputar apa MLM itu beserta tips sukses dalam menjalankannya.
Pengertian MLM di Indonesia
MLM atau Multi Level Marketing adalah bentuk bisnis yang memberikan kesempatan untuk para anggotanya untuk bisa menjual suatu produk atau jasa serta merekrut orang lain untuk juga ikut bergabung dalam bisnis yang sama. Jadi, anggota MLM memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghasilan dari penjualan produk yang berhasil mereka lakukan, serta bonus dari kegiatan merekrut anggota yang baru.
- Bisnis MLM di Indonesia sudah ada sejak tahun 1970-an, dimulai dengan HNI (Happy Network Indonesia) dan Amway Indonesia.
- Bisnis ini sempat mengalami krisis pada tahun 1998 akibat krisis ekonomi di Indonesia.
- Saat ini, bisnis MLM masih diminati oleh banyak orang dan banyak perusahaan MLM baru bermunculan setiap tahunnya.
Menurut data Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), di tahun 2020, jumlah anggota MLM mencapai 13,8 juta orang, dengan total nilai transaksi mencapai Rp 140 triliun.
Sejarah MLM di dunia
Multi-level marketing (MLM) atau pemasaran berbilang tingkat adalah bentuk pemasaran di mana pelaku pemasaran dapat menghasilkan uang tidak hanya dari penjualan produk tetapi juga dengan merekrut anggota baru ke dalam sistem. Seiring dengan popularitasnya di seluruh dunia, MLM telah mendapatkan reputasi yang kurang baik karena adanya skema piramida dan penipuan yang melibatkan bisnis MLM. Namun, sejarah MLM mengungkapkan bahwa model bisnis ini sebenarnya sudah ada sejak lama.
- Pada tahun 1934, perusahaan kosmetik California bernama California Perfume Company (CPC) mengubah namanya menjadi Avon Products, Inc. dan memperkenalkan sistem MLM. Para penjual Avon disebut sebagai “preneurs” dan mereka diinstruksikan untuk memasarkan produk Avon kepada tetangga dan keluarga mereka, dan menghasilkan uang dari penjualan dan merekrut anggota baru.
- Pada tahun 1959, Nutrilite, perusahaan vitamin dan suplemen makanan, mengembangkan dan memperkenalkan sistem MLM mereka. Nutrilite diakuisisi oleh Amway Corporation pada tahun 1972, dan kini Amway adalah salah satu perusahaan MLM terbesar di dunia.
- Pada tahun 1963, perusahaan kosmetik Mary Kay Cosmetics memulai operasinya, menggunakan sistem MLM untuk memasarkan produk kosmetik.
Sejak saat itu, model bisnis MLM telah digunakan oleh berbagai perusahaan di seluruh dunia, termasuk Tupperware, Herbalife, dan Shaklee. Meskipun MLM memiliki reputasi yang kontroversial, banyak penggemar MLM yang sukses dalam menghasilkan pendapatan yang signifikan dengan sistem ini. Tetapi, perlu diingat bahwa tidak semua perusahaan MLM adalah sama dan bahwa Anda harus selalu berhati-hati sebelum bergabung dengan bisnis apapun.
Jenis-jenis MLM
Multi Level Marketing (MLM) adalah bisnis jaringan yang memanfaatkan sistem pengembangan jaringan pemasaran dengan cara merekrut orang lain untuk bergabung. Terdapat beberapa jenis MLM yang umum dikenal, antara lain:
- MLM berbasis produk
- MLM berbasis perekrutan
- MLM Hybrid
Jenis MLM ini fokus pada penjualan produk. Setiap member diharuskan untuk memasarkan produk dan mendapatkan komisi dari penjualan produk tersebut. Contoh MLM berbasis produk adalah Amway dan Tupperware.
Jenis MLM ini lebih fokus pada merekrut anggota baru. Setiap member akan mendapatkan komisi dari setiap merekrut anggota baru. Contoh MLM berbasis perekrutan adalah Qnet dan Tiens.
Jenis MLM ini kombinasi dari MLM berbasis produk dan MLM berbasis perekrutan. Member diharuskan memasarkan produk dan merekrut anggota baru. Contoh MLM Hybrid adalah Herbalife dan Nu Skin.
MLM berbasis produk
MLM berbasis produk adalah jenis MLM yang paling banyak ditemui di Indonesia. Konsep dari MLM ini adalah dengan menjual produk dan merekrut anggota baru. Setiap member akan memperoleh komisi dari penjualan produk dan bonus dari merekrut anggota baru.
Beberapa keuntungan bergabung dengan MLM berbasis produk adalah dapat belajar mengenai produk yang dijual, sistem pelatihan dan pengembangan diri, serta konektivitas yang luas dengan anggota jaringan MLM lainnya.
Meski begitu, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan saat bergabung dengan MLM berbasis produk. Beberapa risiko yang perlu diwaspadai antara lain ketidakstabilan sistem bisnis, pemalsuan produk, dan terlalu fokus pada merekrut anggota baru tanpa benar-benar fokus pada penjualan produk.
Tabel Perbandingan Jenis-jenis MLM
Jenis MLM | Fokus | Kekurangan |
---|---|---|
MLM berbasis produk | Penjualan produk | Pemalsuan produk |
MLM berbasis perekrutan | Perekrutan anggota baru | Ketidakstabilan sistem bisnis |
MLM Hybrid | Penjualan produk dan perekrutan anggota baru | Terlalu fokus pada merekrut anggota baru tanpa benar-benar fokus pada penjualan produk |
Sebelum bergabung dengan jenis MLM manapun, pastikan untuk melakukan pengecekan terlebih dahulu mengenai legalitas dari perusahaan MLM tersebut dan perhatikan semua risiko yang mungkin terjadi.
Kelebihan dan Kekurangan Bergabung dengan MLM
Menjadi anggota MLM dapat memberikan keuntungan dan kerugian bagi seseorang. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan bergabung dengan MLM:
- Kelebihan:
- Mendapatkan dukungan dan pelatihan dari tim
- Mendapatkan kesempatan untuk memperluas jaringan bisnis
- Mendapatkan potensi penghasilan yang tinggi
- Mendapatkan kebebasan dalam mengatur waktu kerja
- Kekurangan:
- Harus membeli produk terlebih dahulu
- Tidak ada jaminan pendapatan yang stabil
- Mungkin memerlukan waktu yang lama untuk membangun jaringan bisnis yang besar
- Berisiko kehilangan uang jika tidak bisa menjual produk atau merekrut anggota tim
Keuntungan utama bergabung dengan MLM adalah mendapatkan dukungan tim dan pelatihan yang akan memudahkan Anda memasarkan produk dan merekrut anggota. Selain itu, menjadi anggota MLM juga memberikan kesempatan untuk memperluas jaringan bisnis dan meningkatkan potensi pendapatan.
Namun, bergabung dengan MLM juga memiliki kekurangan, termasuk memerlukan biaya awal untuk membeli produk, tidak ada jaminan pendapatan yang stabil, dan risiko kehilangan uang jika tidak bisa menjual produk atau merekrut anggota tim yang sukses.
Secara keseluruhan, bergabung dengan MLM dapat menjadi peluang bisnis yang menarik, tetapi juga bisa menjadi tantangan yang memerlukan kerja keras dan kesabaran dalam membangun jaringan bisnis yang sukses. Jadi, sebelum memutuskan untuk bergabung dengan MLM, pastikan Anda mempertimbangkan dengan baik kelebihan dan kekurangan yang ada.
Kelebihan | Kekurangan |
---|---|
Mendapatkan dukungan dan pelatihan dari tim | Harus membeli produk terlebih dahulu |
Mendapatkan kesempatan untuk memperluas jaringan bisnis | Tidak ada jaminan pendapatan yang stabil |
Mendapatkan potensi penghasilan yang tinggi | Mungkin memerlukan waktu yang lama untuk membangun jaringan bisnis yang besar |
Mendapatkan kebebasan dalam mengatur waktu kerja | Berisiko kehilangan uang jika tidak bisa menjual produk atau merekrut anggota tim |
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa setiap kelebihan yang dimiliki MLM juga memiliki kekurangan yang sama pentingnya, sehingga harus dipertimbangkan dengan baik sebelum bergabung dengan bisnis model ini.
Cara Memilih Perusahaan MLM yang Baik
Memilih perusahaan MLM yang baik merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam bisnis MLM. Berikut ini adalah beberapa tips dalam memilih perusahaan MLM yang baik.
- Pilih perusahaan MLM yang sudah berpengalaman dan memiliki reputasi yang baik. Biasanya perusahaan MLM yang sudah berpengalaman memiliki produk yang berkualitas dan memiliki sistem yang terorganisir dengan baik.
- Pilih perusahaan MLM yang memiliki produk yang sesuai dengan minat dan kebutuhan Anda. Memilih produk yang sesuai dengan minat dan kebutuhan Anda akan memudahkan Anda dalam memasarkannya.
- Perhatikan sistem kompensasi yang ditawarkan oleh perusahaan MLM. Pastikan sistem kompensasi yang ditawarkan adil dan mampu memberikan penghasilan yang layak bagi Anda.
Selain itu, sebelum memutuskan untuk bergabung dengan perusahaan MLM tertentu, sebaiknya Anda melakukan riset terlebih dahulu. Lakukan pengecekan terhadap perusahaan tersebut melalui internet, konsultasikan dengan orang yang sudah berpengalaman di bidang MLM, dan pastikan bahwa perusahaan tersebut sudah terdaftar secara resmi.
Simak tabel berikut ini yang menjelaskan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih perusahaan MLM yang baik:
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan | |
---|---|
1 | Pengalaman dan reputasi perusahaan |
2 | Produk yang sesuai dengan minat dan kebutuhan Anda |
3 | Sistem kompensasi yang adil dan mampu memberikan penghasilan yang layak |
Dalam memilih perusahaan MLM yang baik, kesabaran dan kehati-hatian dalam memutuskan sangat diperlukan. Jangan mudah tergiur dengan janji-janji yang tidak realistis dan pastikan Anda selalu menjalankan bisnis dengan etika yang baik.
Tips sukses dalam menjalankan bisnis MLM
Bisnis MLM atau Multi-Level Marketing sudah tidak asing lagi di Indonesia. Dalam bisnis ini, Anda akan menjual produk dan merekrut anggota baru untuk bergabung ke dalam bisnis Anda. Namun, untuk sukses dalam menjalankan bisnis MLM, Anda perlu memperhatikan beberapa tips berikut ini:
- Belajar tentang produk: Sebelum memutuskan untuk bergabung dengan bisnis MLM, pastikan Anda memahami produk apa yang akan Anda jual. Kenali keunggulan dan manfaat dari produk tersebut serta cari tahu bagaimana cara penggunaannya.
- Membangun jaringan yang kuat: Bisnis MLM memerlukan jaringan yang kuat untuk mencapai sukses. Oleh karena itu, Anda perlu membangun hubungan baik dengan pelanggan dan anggota yang telah bergabung dalam bisnis Anda.
- Mempelajari strategi pemasaran: Bisnis MLM memerlukan strategi pemasaran yang tepat untuk bisa sukses. Pelajari tentang cara memasarkan produk dan merekrut anggota baru sehingga bisnis Anda bisa bertumbuh dengan cepat.
Selanjutnya, berikut ini adalah tips lainnya yang bisa membantu Anda sukses dalam menjalankan bisnis MLM:
- Tetap focus: Fokus pada tujuan yang ingin dicapai dalam bisnis MLM Anda. Jangan terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tidak penting agar Anda bisa bekerja dengan produktif.
- Berkomunikasi dengan baik: Kunci keberhasilan dalam bisnis MLM adalah komunikasi yang baik dengan anggota dan pelanggan. Pastikan Anda membangun hubungan yang baik serta selalu memberikan dukungan pada mereka.
- Berpikir kreatif: Coba cari tahu solusi kreatif untuk mengatasi masalah dalam bisnis MLM Anda. Selalu berpikir positif dan jangan mudah menyerah.
Tips dalam merekrut anggota baru
Jika Anda ingin sukses dalam bisnis MLM, merekrut anggota baru adalah suatu hal yang harus dilakukan. Namun, merekrut anggota baru bukanlah hal yang mudah. Berikut adalah beberapa tips dalam merekrut anggota baru:
- Pilih target pasar yang tepat: Pilih sasaran pasar yang memiliki minat terhadap produk atau bisnis yang Anda jalankan. Hal ini bisa membantu Anda dalam merekrut anggota baru yang potensial.
- Bangun hubungan yang baik dengan calon anggota baru: Jalin hubungan yang baik dengan calon anggota baru sebelum merekrut mereka. Berikan penjelasan yang jelas tentang bisnis MLM dan manfaat-benefit yang diperoleh jika bergabung dalam bisnis Anda.
- Memberikan training: Berikan pelatihan kepada anggota baru agar mereka bisa memahami dan menjalankan bisnis dengan baik. Jangan takut untuk berbagi ilmu dan pengalaman kepada anggota baru.
Pentingnya membangun brand awareness
Dalam bisnis MLM, membangun brand awareness atau kesadaran merek adalah penting. Semakin banyak orang yang mengenal merek Anda, semakin besar kemungkinan bisnis Anda sukses. Berikut adalah tips untuk membangun brand awareness dalam bisnis MLM:
- Berikan pelayanan yang baik: Berikan pelayanan yang baik kepada pelanggan. Dengan memberikan pelayanan yang baik, pelanggan akan merasa puas dan merekomendasikan produk Anda kepada orang lain.
- Gunakan media sosial: Manfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk Anda. Buat konten yang menarik dan kreatif serta jangan lupa untuk membalas setiap komentar atau pesan yang masuk.
- Mengikuti event atau seminar: Mengikuti event atau seminar bisa membantu memperluas jaringan Anda dan meningkatkan brand awareness.
Tabel perbandingan bisnis MLM dengan bisnis tradisional
Untuk membantu Anda memahami perbedaan antara bisnis MLM dengan bisnis tradisional, berikut adalah tabel perbandingannya:
Aspek | Bisnis MLM | Bisnis Tradisional |
---|---|---|
Cara penghasilan | Berdasarkan penjualan produk dan bonus dari rekrutmen anggota baru | Berdasarkan penjualan produk saja |
Komunitas | Membangun jaringan komunitas sebagai kunci keberhasilan | Tidak terlalu memperhatikan jaringan komunitas |
Pemasaran | Menggunakan strategi pemasaran yang agresif dan membutuhkan waktu yang cukup lama | Menggunakan strategi pemasaran yang lebih tradisional seperti brosur atau iklan di media cetak |
Dalam bisnis MLM, kesuksesan Anda tergantung pada diri Anda sendiri dan kemampuan untuk mengembangkan bisnis Anda. Dengan memperhatikan tips yang telah dijelaskan di atas, diharapkan Anda bisa sukses dalam menjalankan bisnis MLM Anda.
Perbedaan antara MLM dan skema piramida
Bisnis multi-level marketing (MLM) dan skema piramida sering kali disalahartikan dan dikacaukan satu sama lain. Padahal, kedua bisnis ini sebenarnya sangat berbeda. Berikut adalah perbedaan mendasar antara MLM dan skema piramida:
- Struktur bisnis
- Fokus pada produk atau jasa
- Sistem kompensasi
- Legalitas
- Resiko keuangan
- Penerapan etika bisnis
- Jangka waktu bisnis
MLM memiliki struktur bisnis yang sehat dan legal, di mana setiap distributor (atau anggota) memiliki kesempatan sama untuk mendapatkan pendapatan dari penjualan produk dan merekrut distributor baru. Sedangkan pada skema piramida, hanya orang yang bergabung lebih awal yang akan mendapatkan keuntungan. Orang yang bergabung setelahnya akan kesulitan mendapatkan pendapatan yang signifikan.
MLM menawarkan produk atau jasa yang merupakan fokus utama bisnis tersebut. Produk atau jasa itu harus memiliki nilai dan manfaat yang jelas bagi konsumen agar dapat terjual dan terus berlanjut. Sebaliknya, skema piramida hanya menawarkan keuntungan finansial dan tidak memiliki produk atau jasa yang bernilai.
MLM memiliki sistem kompensasi yang adil dan transparan untuk setiap distributor. Setiap distributor akan mendapatkan persentase yang sama atas penjualan produk mereka atau penjualan yang dilakukan oleh distributor baru yang mereka rekrut. Sedangkan pada skema piramida, hanya sedikit orang yang berada di puncak piramida yang akan mendapatkan keuntungan yang besar sementara yang berada di bagian bawah hanya akan mendapatkan sedikit atau bahkan tidak sama sekali.
MLM diatur oleh undang-undang dan memiliki legalitas yang jelas. Setiap perusahaannya harus secara resmi terdaftar, memiliki produk yang legal, dan mengikuti peraturan yang ditentukan. Skema piramida, di sisi lain, biasanya ilegal dan tidak memiliki dukungan dari pemerintah atau negara.
Setiap bisnis memiliki risiko keuangan yang mungkin akan terjadi pada setiap anggota atau distributor. Namun, di MLM, risiko keuangan lebih rendah karena setiap distributor dapat mendapatkan keuntungan dari penjualan produk dan merekrut distributor baru, dan pendapatan tidak hanya bergantung pada rekrutan. Sebaliknya, pada skema piramida, risiko keuangan lebih tinggi karena semua keuntungan bergantung pada jumlah orang yang direkrut.
MLM menekankan pada etika bisnis yang jujur dan bertanggung jawab, di mana distributor harus menjual produk atau jasa secara adil dan tidak menggunakan cara-cara yang tidak benar untuk merekrut distributor baru. Sedangkan pada skema piramida, etika bisnis tidak diterapkan dan biasanya menggunakan cara-cara yang mengelabui atau menipu dalam merekrut orang.
MLM adalah bisnis jangka panjang yang bertujuan untuk membangun jaringan yang kuat dan terus berkembang. Setiap distributor atau anggota diharapkan untuk bekerja keras dan memiliki kesabaran untuk membangun bisnis mereka. Sedangkan pada skema piramida, bisnis ini biasanya memiliki jangka waktu yang sangat singkat dan hanya terfokus pada menghasilkan keuntungan cepat untuk beberapa orang saja.
Itu Dia Apa Itu MLM
Jadi, sekarang kamu sudah tahu apa itu MLM! Bisnis yang cukup menjanjikan untuk dikerjakan dengan kerja keras dan strategi yang benar. Ingat, kesuksesan bukanlah sesuatu yang bisa didapat dengan instan. Tapi jika kamu mau mempelajari dan mengembangkan bisnis MLM sesuai dengan semangat pantang menyerah, sukses ada di depan mata. Terima kasih sudah membaca dan jangan lupa kunjungi situs kami untuk mendapatkan informasi menarik lainnya!