Apa itu wahabi sebenarnya? Banyak orang mungkin sudah mendengar istilah ini, tetapi masih banyak juga yang belum memahaminya dengan benar. Pada dasarnya, wahabi adalah suatu gerakan atau aliran dalam Islam yang berasal dari Arab Saudi. Gerakan ini muncul pada abad ke-18 dan mempunyai ciri khas dengan penekanan kuat pada penggunaan teks-teks asli dalam agama Islam.
Namun, tak jarang wahabi dianggap kontroversial karena beberapa pandangannya yang dianggap radikal oleh sebagian orang. Beberapa pandangan tersebut antara lain menentang benda-benda yang dianggap sebagai bentuk syirik seperti makam, atau penggunaan alat musik dalam ibadah. Oleh karena itu, banyak yang mengaitkan wahabi dengan gerakan-gerakan ekstremis dalam Islam.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, pemahaman tentang wahabi pun berubah. Ada yang menganggapnya sebagai gerakan yang sangat konservatif dalam memandang Islam, tapi tak secara otomatis membuat mereka radikal. Beberapa pakar bahkan mencatat peran wahabi dalam memperjuangkan kebebasan individu, seperti kebohongan dan korupsi. Namun, apa pun pandangan kita tentang wahabi, penting untuk memahaminya dengan baik demi menghindari stereotip dan generalisasi yang bersifat merugikan.
Definisi Wahabi
Wahabi atau yang dikenal juga dengan nama Salafi Wahabi adalah sebuah gerakan ultraorthodoks dalam Islam yang berasal dari Arab Saudi. Gerakan ini didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahab pada awal abad ke-18 dan memiliki banyak pengikut di seluruh dunia.
Secara harfiah, Wahabi berasal dari nama Muhammad bin Abdul Wahab, seorang teolog dan reformis pada abad ke-18. Gerakan ini menganggap diri mereka sebagai murni pengikut Islam dan mereka menolak segala bentuk tafsiran atau pengaruh lain selain dari Quran dan Sunnah.
- Wahabi percaya bahwa agama harus diikuti secara ketat sesuai dengan interpretasi mereka atas Quran dan Sunnah. Mereka menolak semua bentuk kebiasaan tradisional dan eksklusif dalam praktik keagamaan.
- Gerakan ini menekankan pada pengembalian umat Islam ke akar-akar Islam dan menolak pengaruh dari filsafat, tradisi, dan budaya non-Islam.
- Wahabi juga mempunyai pandangan yang sangat konservatif dalam hal sosial dan politik. Mereka menentang apa pun bentuk modernisasi atau liberalisasi.
Wahabi juga dikenal dengan pandangan mereka yang sangat keras terhadap kaum Sufi dan Syi’ah, dan menganggap mereka sebagai bid’ah atau kesesatan yang harus dihapuskan. Selain itu, mereka juga mengajarkan bahwa hanya Muslim yang akan masuk surga, dan semua yang tidak mengikuti Islam secara ketat akan masuk neraka.
Definisi Wahabi | Sifat-sifat Wahabi |
---|---|
Gerakan ultraorthodoks dalam Islam | Murni pengikut Islam |
Dibentuk oleh Muhammad bin Abdul Wahab pada awal abad ke-18 | Menolak bentuk eksklusif praktik keagamaan |
Menolak pengaruh dari filsafat, tradisi, dan budaya non-Islam | Pandangan yang sangat konservatif terhadap sosial dan politik |
Gerakan Wahabi telah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap cara hidup, adat istiadat, dan politik di wilayah-wilayah di mana ia berkembang. Meskipun beberapa kelompok Wahabi telah terlibat dalam tindakan kekerasan, namun gerakan Wahabi secara umum lebih mengedepankan pendekatan keagamaan dan filsafat yang konservatif dan ultraorthodoks.
Sejarah Munculnya Wahabi
Wahabi adalah paham atau kelompok Islam yang berasal dari Arab Saudi. Paham ini muncul pada abad ke-18 di wilayah Najd yang saat itu belum termasuk dalam wilayah Kesultanan Saudi. Wahabi didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab yang merupakan seorang ulama asal Najd.
Sebelum munculnya Wahabi, wilayah Arab Saudi saat itu diwarnai oleh keadaan yang kurang stabil karena terjadinya pertikaian antara kelompok-kelompok pemeluk agama Islam yang berbeda. Kekuasaan saat itu terpusat pada Kesultanan Utsmaniyah. Di sisi lain, di wilayah Najd, masyarakatnya masih mengikuti pemahaman agama Islam yang dianggap belum suci.
Pengaruh Muhammad bin Abdul Wahhab
- Muhammad bin Abdul Wahhab mengajarkan pemahaman agama Islam yang murni dan suci. Ia menentang berbagai tradisi, praktik, dan kepercayaan yang dianggap sesat.
- Ia mengajarkan konsep Tauhid atau keesaan Allah SWT. Konsep ini menolak adanya penyembahan kepada selain Allah SWT, termasuk kepada Nabi, Wali, atau makhluk lainnya.
- Muhammad bin Abdul Wahhab membentuk aliansi dengan keluarga Al-Saud untuk memperluas pengaruh paham Wahabi di wilayah Arab Saudi. Aliansi ini terbukti berhasil dan pada tahun 1744, mereka berhasil mendirikan Kesultanan Saudi.
Pendapat Kontroversial Mengenai Wahabi
Seiring waktu, paham Wahabi sering dikaitkan dengan praktik-praktik ekstremis seperti kekerasan dan intoleransi terhadap kelompok-kelompok keagamaan yang berbeda. Beberapa ahli sejarah menganggap bahwa ajaran Wahabi merupakan salah satu bentuk dari Salafisme, yaitu pemahaman agama Islam yang menolak berbagai bentuk modernitas.
Namun, ada pula yang berpendapat bahwa Wahabi dipengaruhi oleh keadaan sosial dan politik pada saat itu. Paham Wahabi dipandang sebagai bagian dari upaya untuk membangun kesatuan bangsa Arab dan menolak pengaruh asing.
Kelebihan Paham Wahabi | Kekurangan Paham Wahabi |
---|---|
Menuntut pemahaman agama yang murni dan sesuai dengan Al-Quran dan hadis | Cenderung menganggap praktik keagamaan lain sebagai sesat |
Mempertahankan keesaan Allah SWT | Cenderung membentuk kelompok tertutup dan intoleran terhadap kelompok lain |
Penting bagi kita untuk melakukan pembelajaran yang objektif dan mendalam mengenai paham-paham keagamaan tertentu, termasuk paham Wahabi. Kita harus memahami bahwa ada berbagai faktor sosial, politik, dan historis yang mempengaruhi munculnya suatu paham keagamaan tertentu.
Pemikiran Utama Wahabi
Wahabi merupakan sebuah paham keagamaan yang berasal dari Arab Saudi. Paham ini didasarkan pada doktrin Islam yang paling mendasar, yaitu Tawhid atau keyakinan pada keesaan Allah SWT. Selain itu, ada beberapa pemikiran utama Wahabi yang menjadi ciri khas dari paham ini.
- Menegakkan Aqidah Tauhid
- Menolak Bid’ah dan Syirik
- Menyatukan Islam dengan Kepemimpinan Temporal
Pemikiran pertama dari Wahabi adalah menegakkan Aqidah Tauhid. Paham Wahabi sangat menekankan pentingnya keyakinan pada keesaan Allah SWT dan penghindaran terhadap segala bentuk syirik. Syirik atau pengakuan terhadap tuhan selain Allah dianggap sebagai dosa besar yang akan menghancurkan keyakinan seseorang.
Pemikiran kedua adalah menolak bid’ah. Bid’ah atau pengenalan ajaran sesuatu yang baru yang tidak diperintahkan dalam Al-Quran maupun hadis. Wahabi percaya bahwa bid’ah bisa merusak aqidah dan mengikis nilai-nilai Islam yang sebenarnya. Oleh karena itu, mereka sangat hati-hati dalam menerima ajaran baru.
Pemikiran ketiga adalah menyatukan Islam dengan kepemimpinan temporal. Wahabi ingin menghilangkan pemisahan antara agama dan negara. Mereka percaya bahwa kepemimpinan harus dipegang oleh seseorang yang memiliki keyakinan Islam yang kuat dan mampu mengayomi rakyat dengan aturan Islam seutuhnya.
Pemikiran Utama | Penjelasan |
---|---|
Menegakkan Aqidah Tauhid | Pentingnya keyakinan pada keesaan Allah SWT dan penghindaran terhadap segala bentuk syirik. |
Menolak Bid’ah dan Syirik | Bid’ah atau pengenalan ajaran sesuatu yang baru yang tidak diperintahkan dalam Al-Quran maupun hadis. Wahabi percaya bahwa bid’ah bisa merusak aqidah. |
Menyatukan Islam dengan Kepemimpinan Temporal | Menghilangkan pemisahan antara agama dan negara. Kepemimpinan harus dipegang oleh seseorang yang memiliki keyakinan Islam yang kuat dan mampu mengayomi rakyat dengan aturan Islam seutuhnya. |
Secara umum, paham Wahabi memiliki beberapa pemikiran utama seperti menegakkan Aqidah Tauhid, menolak bid’ah dan syirik, serta menyatukan Islam dengan kepemimpinan temporal. Pemikiran-pemikiran ini mempengaruhi tafsir Wahabi terhadap Al-Quran dan hadis yang dianggap sebagai sumber ajaran Islam. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami ajaran Wahabi secara menyeluruh sebelum mengambil kesimpulan mengenai paham ini.
Perbedaan Wahabi dan Sunni
Wahabi dan Sunni adalah dua kelompok Muslim yang memiliki perbedaan pada beberapa hal. Perbedaan ini terkadang menjadi bahan perdebatan dan kontroversi di antara umat Islam. Mari kita lihat lebih dekat tentang perbedaan Wahabi dan Sunni:
- Asal Usul: Wahabi adalah sebuah gerakan reformasi Islam yang berasal dari Arab Saudi pada abad ke-18. Sementara itu, Sunni adalah mazhab Islam yang paling banyak diikuti dan bermula sejak zaman Rasulullah SAW.
- Pemahaman terhadap agama: Wahabi mengikuti pemahaman agama yang sama sekali menghindari taqlid atau mengikuti mazhab tertentu. Mereka sangat mengutamakan kembali pada sumber dari agama Islam, yaitu Al-Quran dan Hadits. Sementara itu, Sunni mengikuti empat mazhab fiqih terbesar di antara Sunni yaitu Mazhab Hanafi, Syafi’i, Maliki, dan Hanbali.
- Pandangan terhadap aqidah: Wahabi memiliki pandangan yang sangat tegas dalam hal aqidah. Mereka sangat menekankan keimanan tauhid dan menentang pengkultusan terhadap makam dan berbagai tradisi keagamaan yang dianggap syirik. Sunni juga memiliki pandangan yang sama, namun lebih bersifat moderat dan toleran dalam melihat berbagai perbedaan pendapat dalam Islam.
- Peran ulama: Wahabi menganggap bahwa hanya ulama yang sangat sukses dalam memperjuangkan keimanan yang dapat disebut sebagai ‘orang bijak’ & ‘penyelamat umat’. Mereka sangat menghargai ulama sebagai penjaga agama dalam misi pembersihan tauhid. Sunni juga sangat menghargai peran ulama, namun tidak serta merta menganggap bahwa hanya ulama yang dapat memperjuangkan keimanan.
Mengapa penting untuk memahami perbedaan Wahabi dan Sunni?
Seperti yang disebutkan di atas, perbedaan Wahabi dan Sunni terkadang menjadi bahan perdebatan yang bisa memecah belah umat Islam. Namun, memahami perbedaan ini menjadi sangat penting untuk membantu kita menyadari bahwa ada berbagai pandangan dan interpretasi dalam Islam. Dalam hal yang sama, juga bisa mengurangi terjadinya perselisihan dan meningkatkan kerjasama antar umat Islam.
Penutup
Kesimpulannya, Wahabi dan Sunni memiliki perbedaan dalam beberapa hal seperti asal usul, pemahaman, pandangan terhadap aqidah, dan peran ulama di dalam agama Islam. Meski ada perbedaan, namun memahami perbedaan itu sendiri bisa membantu kita meningkatkan hubungan dan kerja sama antar umat Islam.
Perbedaan Wahabi dan Sunni | Wahabi | Sunni |
---|---|---|
Asal Usul | Abad ke-18 di Arab Saudi | Mazhab Islam yang paling banyak diikuti sejak zaman Rasulullah SAW |
Pemahaman | Menghindari taqlid dan mengutamakan kembali pada sumber Islam | Mengikuti empat mazhab fiqih terbesar |
Pandangan aqidah | Tegas dalam keimanan tauhid dan menentang pengkultusan terhadap makam dan tradisi keagamaan yang dianggap syirik | Moderat dan toleran dalam melihat berbagai perbedaan pendapat dalam Islam |
Peran ulama | Hanya menghargai ulama yang dapat disebut sebagai ‘orang bijak’ & ‘penyelamat umat’ dalam misi pembersihan tauhid | Sangat menghargai peran ulama, namun tidak serta merta menganggap bahwa hanya ulama yang dapat memperjuangkan keimanan |
Sumber: https://www.alkauthar.org/blogs/wahabi-vs-sunni/
Gerakan Wahabi di Indonesia
Wahabi sebenarnya adalah gerakan keagamaan yang muncul di Arab Saudi pada abad ke-18. Gerakan ini dipimpin oleh Muhammad Bin Abdul Wahhab, seorang ulama yang memperjuangkan pengembalian umat Islam ke dalam kepercayaan monotheisme yang murni. Saat ini, gerakan ini tersebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
- Asal usul gerakan Wahabi di Indonesia dimulai pada abad ke-19 ketika sekelompok ulama Arab Saudi datang ke Indonesia untuk menyebarluaskan ajaran mereka.
- Pada awalnya gerakan ini tidak begitu berpengaruh di Indonesia, namun lambat laun gerakan Wahabi menjadi semakin populer, terutama setelah pecahnya konflik antara NU dan Muhammadiyah pada tahun 1930-an.
- Saat ini, gerakan Wahabi di Indonesia dikenal dengan sebutan Salafi atau Ahlussunnah wal Jama’ah.
Meskipun gerakan Wahabi di Indonesia telah ada sejak lama, saat ini ada beberapa isu yang kontroversial terkait dengan gerakan ini.
Di antaranya:
Isu | Penjelasan |
---|---|
Pemahaman yang ketat terhadap sunnah dan hadis | Beberapa orang menilai bahwa pemahaman Wahabi terhadap sunnah dan hadis terlalu ketat sehingga tidak memberikan ruang bagi penafsiran yang beragam. |
Penentangan terhadap budaya lokal | Beberapa orang juga menilai bahwa gerakan Wahabi cenderung menentang budaya lokal Indonesia karena dianggap sebagai bentuk syirik dan bid’ah. |
Keterkaitan dengan terorisme | Beberapa anggota gerakan Wahabi dituduh terkait dengan kasus-kasus terorisme di Indonesia dan negara lain. |
Namun, di sisi lain, banyak orang yang menganggap gerakan Wahabi sebagai bentuk pengembalian Islam ke dalam bentuk yang lebih murni dan lebih dekat dengan ajaran Rasulullah SAW. Selain itu, gerakan Wahabi di Indonesia juga dikenal sebagai pengusung dakwah yang aktif dalam melakukan kegiatan sosial, seperti pendirian masjid, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan lain sebagainya.
Kontroversi Wahabi di Mata Dunia
Wahabi adalah sekte dalam agama Islam yang pertama kali berkembang di Arab Saudi pada abad ke-18. Sejak saat itu, kelompok Wahabi telah menjadi subjek kontroversi di mata dunia. Berikut adalah beberapa kontroversi yang terkait dengan Wahabi:
- Ekstremisme: Kelompok Wahabi terkenal karena pandangan-pandangan mereka yang sangat konservatif dan ekstrem. Beberapa anggota kelompok ini telah terlibat dalam tindakan kekerasan dan terorisme,
- Penghancuran Situs Bersejarah: Kelompok Wahabi juga dikritik karena pandangan mereka yang menganggap situs-situs bersejarah sebagai kemungkaran dan harus dihancurkan. Mereka telah merusak banyak situs warisan budaya dan sejarah di Arab Saudi dan negara-negara lain di Timur Tengah.
- Pengaruh Politik: Wahabi dinilai sebagai kelompok yang memiliki pengaruh politik yang besar di Arab Saudi. Beberapa kritikus mengklaim bahwa pandangan Wahabi telah mempengaruhi kebijakan politik negara tersebut secara signifikan.
Fundamentalisme dalam Wahabi
Di balik pandangan-pandangan ekstremnya, Wahabi sebenarnya memiliki prinsip yang sangat fundamentalis dalam konsep keagamaan mereka. Mereka memegang prinsip monotheisme absolut sebagai satu-satunya doktrin Islam yang benar. Dalam kepercayaan Wahabi, umat Islam harus hidup sesuai dengan ajaran Al-Quran dan Hadis, serta patut mencoba keras untuk hidup seperti nabi Muhammad dan sahabat-sahabatnya.
Tabel Perbandingan Wahabi dengan Sunni dan Syi’ah
Wahabi | Sunni | Syi’ah | |
---|---|---|---|
Pendiri | Muhammad bin Abdul Wahab | Tidak ada pendiri | Ali bin Abu Thalib |
Kepemimpinan | Mengikuti keluarga Saudi | Mengikuti Imam terpilih | Mengikuti Imam terpilih |
Karakteristik | Pandangan konservatif dan ekstremis, fundamentalis dalam kepercayaan keagamaan | Memiliki empat mazhab, moderat dalam kepercayaan keagamaan | Lebih banyak mazhab (sepuluh) dan memiliki hadis-hadis tambahan, moderat dalam kepercayaan keagamaan |
Setiap kelompok keagamaan memiliki prinsip-prinsipnya sendiri dalam menafsirkan ajaran Islam. Oleh karena itu, penting bagi individu dan masyarakat untuk memahami perbedaan-perbedaan ini agar dapat mengekspresikan dan memahami bahwa kepercayaan seseorang dapat berbeda dari kepercayaan orang lain.
Dampak Wahabi terhadap Islam Dunia
Wahabi merupakan salah satu gerakan Islam yang mengikuti ajaran as-Salaf as-Shalih (pendahulu Islam) dan dipimpin oleh Muhammad bin Abdul Wahab. Gerakan ini lahir di Arabia Saudita pada abad ke-18. Meski gerakan ini sudah ada sejak lama, namun baru belakangan ini gerakan ini semakin menonjol. Gerakan ini menjadi kontroversial karena banyak anggotanya yang keras dalam memberlakukan aturan agama, bahkan sampai berekstrem. Hal ini membuat gerakan Wahabi terjerat masalah dalam hubungan internasional. Bagaimana dampaknya terhadap Islam dunia? Berikut adalah penjelasannya.
1. Meningkatnya Intoleransi dalam Agama
- Gerakan Wahabi diketahui banyak anggotanya yang cenderung intoleransi terhadap paham lain. Banyak di antara mereka yang menolak pemikiran moderat dan menganggapnya sebagai bid’ah atau sesuatu yang terlarang dalam agama.
- Hal ini menjadi masalah karena membuat banyak sekali cebisan dalam Islam. Padahal, Islam mengajarkan persaudaraan dan persatuan tanpa memandang perbedaan.
- Meningkatnya intoleransi dalam agama juga membuat konflik horisontal antarumat berbeda menjadi semakin membesar.
2. Merebaknya Gerakan Ekstremis
Gerakan Wahabi dikenal dengan tindakannya yang ekstrem dalam menjalankan ajaran agama. Mereka cenderung nekat dan keras dalam menegakkan ajaran Islam. Namun, dalam menjalankan ajaran agama harus tetap berpegang pada akal dan logika. Dalam hal ini, gerakan Wahabi dianggap terlalu ekstrem karena berperilaku seperti larangan-larangan yang tidak rasional dan bertentangan dengan akhlak serta tata nilai Islam yang sebenarnya.
3. Kerusakan pada Situs Bersejarah
Dalam ajaran Wahabi, beberapa situs bersejarah dianggap sebagai penghambat dalam pengamalan ajaran Islam. Sebagai contoh, beberapa makam dan tempat bersejarah seperti Raudhah, tempat peristirihaan Rasulullah disekitar masjid Nabawi dianggap sebagai bid’ah. Hal ini menimbulkan aksi vandalisme dan penghancuran situs bersejarah. Ini membuat banyak orang marah dan merasa kehilangan tempat bersejarah yang penting dalam sejarah Islam dunia.
4. Konflik Horizontal Antara Umat Islam itu Sendiri
Dampak Wahabi yang berbahaya adalah meningkatnya konflik horizontal antara umat Islam itu sendiri. Terkadang, beberapa gerakan Islam yang berbeda, meskipun sama-sama memegang agama Islam, bertolak belakang dalam interpretasi dan penafsirannya. Hal ini, seperti disebutkan di atas, bisa memicu terjadinya konflik antarumat Islam itu sendiri dan merusak keharmonisan umat Islam.
5. Islam dianggap sebagai agama intoleran
Dampak | Penjelasan |
---|---|
Islam dianggap sebagai agama intoleran | Wahabi yang dikenal sebagai gerakan Islam yang keras dan intoleran dalam menjalankan ajaran agama, mengakibatkan Islam menjadi dianggap sebagai agama yang intoleran oleh masyarakat dunia. Banyak masyarakat dunia yang percaya bahwa Islam adalah agama yang keras dan intoleran, padahal ajaran agama Islam sendiri mengajarkan kebaikan dan persaudaraan. |
6. Meningkatnya Islamophobia
Dalam upaya untuk menyelesaikan masalah terorisme yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang dipersepsikan sebagai gerakan Islam, kebijakan menjadi terlalu berlebihan dibaliknya dan tidak menconstructif dalam memecahkan masalah tersebut. Kebijakan ini bisa memicu munculnya Islamophobia di masyarakat yang beragam agama.
7. Pengaruhnya pada Dunia Pendidikan
Dalam sistem pendidikan di negara-negara Timur Tengah, Wahabi sangat mempengaruhi pengajaran di madrasah-madrasah. Banyak sekolah dan universitas yang didanai oleh kelompok-kelompok Wahabi, dan ini mempengaruhi pandangan yang lebih konservatif dalam pengajaran. Hal ini berdampak pada kemajuan pendidikan di Timur Tengah karena kurikulum yang kurang memperhatikan peran ilmu pengetahuan dan teknologi, dan lebih berorientasi pada ajaran agama yang dipelihara dan dipercayai oleh gerakan Wahabi.
Itulah Wahabi Sebenarnya
Sekarang kamu sudah tahu lebih banyak tentang Wahabi dan predikat ‘Wahabi’ yang sering terdengar di Indonesia. Semoga artikel ini bisa memberikan gambaran yang jelas tentang ciri-ciri dan sejarah Wahabi yang selama ini misterius. Terima kasih sudah membaca artikel ini, jangan segan-segan untuk berkunjung kembali di website kami lain kali. Mari sama-sama belajar lagi tentang topik menarik lainnya! Salam hormat dari kami di sini.