Vintage style adalah istilah yang tidak asing lagi, terutama bagi para pecinta fashion. Namun, mungkin masih banyak yang belum tahu secara pasti apa itu vintage style. Vintage style dapat diartikan sebagai gaya berpakaian yang mengeksplorasi mode dari era lampau. Gaya berpakaian yang vintage biasanya merujuk pada mode yang populer pada tahun 1920 sampai 1990-an.
Vintage style memiliki karakteristik yang khas, yakni busana yang mampu menampilkan nuansa klasik dan elegan. Berbeda dengan mode masa kini yang lebih fokus pada trend, vintage style mengajarkan untuk menciptakan tampilan yang timeless. Vintage style memungkinkan penggunanya untuk memadukan busana dari era yang berbeda supaya tercipta keunikan dalam setiap tampilan.
Dalam era yang semakin modern ini, vintage style kembali menjadi tren yang diminati. Banyak orang mulai beralih untuk mengenakan busana vintage dan mengombinasikannya dengan gaya yang lebih modern. Oleh karena itu, tidak heran jika vintage style kini menjadi fenomena yang kian populer dan menjadi kesukaan banyak orang dalam urusan fashion.
Pengertian Vintage Style
Vintage style adalah gaya fashion, dekorasi, atau desain yang meniru atau terinspirasi dari tren fashion, dekorasi, atau desain masa lalu, terutama pada periode 1920-an hingga 1970-an. Gaya vintage dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti vintage tahun 1920-an, 1930-an, 1940-an, 1950-an, 1960-an, dan 1970-an. Pada dasarnya, vintage style menunjukkan kecintaan orang pada nilai-nilai estetika yang sudah lama atau nostalgia terhadap masa lalu.
Karakteristik Vintage Style
Vintage style adalah gaya fashion dan desain interior yang terinspirasi oleh era sebelumnya, biasanya antara tahun 1920 hingga 1980 an. Karakteristik dari vintage style mencakup:
- Warna-warna netral – Vintage style memiliki ciri warna yang netral seperti krem, coklat, putih, abu-abu, dan hitam. Warna-warna ini memberikan kesan klasik dan elegan pada tampilan dan dekorasi vintage.
- Polanya yang khas – Pola yang paling sering digunakan dalam vintage style adalah bunga, garis-garis, dan polkadot. Pola ini memberikan kesan segar dan romantis pada busana dan dekorasi.
- Bahan yang dipilih – Bahan-bahan yang sangat populer dalam vintage style adalah linen, rajutan, wol, dan sutra. Bahan-bahan ini menawarkan kualitas dan ketahanan yang baik serta tampilannya yang klasik.
Penggunaan Aksesori Vintage
Untuk menciptakan tampilan vintage, aksesori juga memiliki peran penting. Beberapa jenis aksesori yang sering digunakan dalam vintage style adalah sebagai berikut:
- Bros bunga – Bros bunga memberikan tampilan vintage yang feminin dan elegan pada busana.
- Jam klasik – Jam tangan klasik memberikan sentuhan vintage pada tampilan Anda.
- Topi Panama – Topi Panama memberikan kesan liburan dan musim panas pada tampilan fashion vintage Anda.
Menggabungkan Vintage Style Dalam Dekorasi Rumah
Untuk menciptakan suasana vintage di rumah Anda, berikut adalah beberapa cara sederhana untuk menggabungkan vintage style:
1. Pilih warna netral seperti krem, coklat, dan putih.
2. Gunakan peralatan rumah tangga vintage seperti piring, gelas, dan keramik untuk memberikan kesan klasik pada dekorasi rumah Anda.
Benda Vintage | Tampilan |
---|---|
Piring vintage yang diatur dengan indah di rak | |
Penggunaan karpet klasik |
3. Tambahkan lampu meja yang klasik dan sofa dengan bantal berpola vintage untuk menciptakan tampilan yang anggun dan elegan.
Sejarah munculnya vintage style
Vintage Style, yang juga dikenal sebagai retro style, berasal dari era tahun 1920an hingga 1960an. Gaya ini berpusat pada fashion dan interior design, menggabungkan nuansa dari masa lalu dengan keunikan dan keindahan era modern. Vintage Style pada awalnya terinspirasi dari Art Deco, yang muncul di Paris pada tahun 1920an dan menyebar ke seluruh dunia melalui pameran seni dan film.
Banyak hal yang mempengaruhi kemunculan Vintage Style, termasuk di antaranya adalah Perang Dunia II dan roket serta perangkat teknologi yang mengubah cara manusia hidup. Salah satu hal terbesar yang mempengaruhi kemunculan Vintage Style adalah perubahan dalam kemakmuran ekonomi dan model sosial pada tahun 1960an, yang menandakan akhir dari era konservatif dan dimulainya Zaman Modern.
Karakteristik dari Vintage Style
- Warna: Warna-warna lembut dan pastel sangat populer dalam Vintage Style. Tapi warna-warna yang lebih berani juga populer, seperti merah maron dan biru tua.
- Polapikir: Pola-pola kecil seperti bunga, bintang, dan garis-garis yang bersih dan jelas sangat cocok dengan vintage style.
- Bahan: Bahan-bahan yang digunakan dalam Vintage Style seperti bulu, brokat, silk, dan kain katun sangat populer, karena sangat indah dan juga nyaman.
Pengaruh dari Vintage Style pada Fashion
Kemunculan Vintage Style pada tahun 1980an dan 1990an memberikan banyak pengaruh pada fashion. Banyak desainer dan brand fashion seperti Versace, Chanel, dan Gucci, menciptakan koleksi yang diinspirasi dari Vintage Style. Saat ini, Vintage Style masih menjadi fashion trend yang populer dan banyak orang yang mencari pakaian, perhiasan, dan aksesoris vintage yang unik dan indah.
Vintage Style juga mempengaruhi interior design, seperti furniture dan ornamen rumah, memberikan sentuhan estetik yang lebih dalam pada gaya hidup modern. Kombinasi dari bahan-bahan alami, detail, dan warna, menciptakan nuansa kehangatan dan keseimbangan, sesuai dengan ideologi minimalis modern.
Contoh dari Vintage Style
Berikut ini adalah contoh-contoh dari Vintage Style:
Item | Keterangan |
---|---|
Pakaian | Dress pin-up, jaket kulit, blus, rok midi, jas pria vintage, dll. |
Perhiasan | Gelang, kalung, anting-anting, bros vintage, dll. |
Aksesoris | Topi, kacamata, tas, sarung tangan, sabuk, dll. |
Interior design | Furniture antik, ornamen rumah seperti jam, lampu, dan cermin, dll. |
Dengan karakteristik yang unik dan romantis, Vintage Style akan selalu menjadi gaya fashion dan interior design yang populer dan dihargai. Awalnya terinspirasi dari masa lalu, tetapi memberikan sentuhan keunikan pada era modern.
Perbedaan antara vintage dan retro
Bagi beberapa orang, istilah vintage dan retro digunakan secara bergantian untuk menggambarkan gaya yang timeless dan unik. Namun, sebenarnya kedua istilah ini memiliki perbedaan yang jelas. Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara vintage dan retro:
- Vintage mengacu pada benda-benda dari era sebelumnya, yang umumnya diproduksi antara tahun 1920 dan 1970. Bentuk, warna, dan bahan yang digunakan dalam gaya vintage seringkali merefleksikan estetika dan tren mode di era tersebut.
- Sementara itu, retro mengacu pada gaya yang terinspirasi dari masa lalu, tetapi diproduksi di masa sekarang. Seringkali, gaya retro menampilkan elemen-elemen dari beberapa era, seringkali diambil dan digabungkan untuk menciptakan tampilan yang unik dan menarik.
- Vintage memiliki nilai sejarah yang kuat, karena keterkaitannya dengan masa lalu. Benda-benda vintage seringkali dianggap sebagai koleksi, karena usianya yang sudah tua dan keunikan bentuknya. Sedangkan retro lebih cenderung dianggap sebagai fashion musiman, yang berubah-ubah sesuai dengan tren dan keinginan konsumen.
Karena perbedaan yang jelas antara kedua istilah ini, pastikan Anda memahami dan menggunakan istilah dengan benar ketika mengekspresikan gaya atau produk yang Anda minati.
Jenis-jenis Pakaian Vintage
Pakaian vintage merupakan salah satu trend fashion yang semakin diminati belakangan ini. Banyak yang menggemari pakaian vintage karena memberikan kesan klasik dan elegan. Berikut ini adalah beberapa jenis pakaian vintage yang populer:
- Dress vintage: Dress vintage sangat terkenal di kalangan wanita. Saat ini, dress vintage sangat populer di kalangan pengantin karena menampilkan kesan klasik pada hari pernikahan. Dress vintage biasanya sejenis dengan dress tahun ‘20-an dan ‘50-an.
- Blouse vintage: Blouse vintage sangat mudah dikenakan dan biasa dilengkapi dengan aksen seperti lengan puff, leher kerah, dan sebagainya.
- Outerwear vintage: Outerwear vintage seperti coat atau jaket memberikan tampilan yang klasik dan elegan pada siapapun yang mengenakannya.
- Denim vintage: Denim vintage kembali menjadi trend. Denim vintage memberikan kesan yang sangat casual dan bisa dikenakan dalam event apapun.
- Skirt vintage: Skirt vintage terkenal dengan aksen seperti bahan plisket atau ala-ala rok midi, menjadikannya sebuah tren retro yang tidak akan pernah berakhir.
Perbedaan Antara Pakaian Vintage dan Retro
Sebelum mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai jenis-jenis pakaian vintage, perlu diketahui perbedaan antara vintage dan retro. Pakaian vintage merujuk pada pakaian yang benar-benar diproduksi dan dibuat pada masa tersebut. Sedangkan pakaian retro merupakan produk baru atau belum lama diproduksi namun memiliki desain yang terinspirasi dari masa lalu.
Bahan-Bahan Pakaian Vintage
Pada waktu itu, pakaian dibuat dari bahan alam seperti wol, sutra, dan katun. Pakaian vintage juga umumnya lebih tebal karena bahan-bahan yang digunakan lebih berkualitas dan tahan lama.
Perawatan Pakaian Vintage
Tips Merawat Pakaian Vintage: |
---|
1. Cuci dengan hati-hati dengan air dingin. |
2. Gunakan deterjen yang lembut. |
3. Jangan memutar pakaian ketika mencuci. |
4. Setrika dengan suhu rendah. |
Pada umumnya, pakaian vintage memerlukan perawatan yang lebih hati-hati dibandingkan pakaian lainnya. Jangan terlalu sering mencuci pakaian vintage karena hal ini dapat merusak serat kainnya. Sebaiknya segera keringkan pakaian vintage setelah dicuci.
Inspirasi fashion dari era vintage
Era vintage merupakan zaman kejayaan mode pada abad ke-20 yang mempengaruhi banyak tren fashion pada era moden saat ini. Kendati terdapat beberapa definisi soal era vintage, tetapi umumnya menyatakan era tersebut terjadi pada tahun 1920 hingga 1960-an.
- Flapper Dress – Dress dengan potongan lurus dan hodern memang menjadi simbol mode yang terkenal setelah era Perang Dunia I. Flapper Dress yang dulu sering dipakai oleh kaum hawa karena terasa lebih nyaman dan bebas gerak. Sekarang flapper dress tidak jauh berbeda dengan aslinya tetapi sudah disesuaikan dengan selera para fashionista.
- Retro Sneakers – Sneakers menjadi benda yang sangat ikonik dengan mode era vintage. Pada tahun 1970-an, hampir setiap orang Amerika memiliki sepasang sepatu Converse atau Vans. Saat ini, retro sneakers telah merevolusi menjadi produk fashion yang efisien dan stylish.
- A-Line Skirt – Pada tahun 1950-an, A-line skirt menjadi salah satu item fashion yang paling populer. Sejak saat itu, item ini menjadi simbol femininitas dan keanggunan. Saat ini, banyak varian dari A-line skirt yang dapat ditemukan mulai dari denim skirt, kulot, dan rompi berpotongan lurus.
Fashion era vintage dikenal dengan siluet simpel tetapi elegan. Selain itu, tekstur bahan seperti katun dan wool kerap digunakan sebagai kain dalam setiap fesyen vintage. Itu semua terinspirasi dari fashion di era tersebut yang lebih menonjolkan kenyamanan dan kesan natural.
Berikut adalah tabel di bawah ini menunjukkan iconic fashion items pada setiap decade di era vintage:
Decade | Fashion Item |
---|---|
1920-an | Flapper Dress |
1930-an | Suit and Tie for Men, Bias-cut Dress for Women |
1940-an | Military-inspired Clothing, Pencil Skirts |
1950-an | A-Line Skirt, Cat-eye Sunglasses |
1960-an | Shift Dress, Mod Clothing |
Secara keseluruhan, era vintage mendefinisikan kembali trend fashion pada saat itu dan masih mempengaruhi mode hingga saat ini. Simpel, elegan dan timeless menjadi ciri khas dari inspirasi fashion era vintage.
Koleksi Aksesori Vintage
Banyak orang menganggap bahwa fashion vintage tidak lengkap tanpa aksesori yang cocok. Aksesori vintage dapat menjadi sentuhan kecil yang memberikan kesan kuno dan elegan pada pakaian yang kita kenakan. Berikut ini adalah beberapa koleksi aksesori vintage yang perlu Anda ketahui:
- Jam Tangan: Jam tangan vintage sangat penting sebagai aksesori. Mereka memiliki nuansa klasik dan dapat memberikan sentuhan vintage pada setiap pakaian yang Anda kenakan.
- Sepatu: Sepatu vintage bukan hanya tentang gaya, namun juga tentang nyaman dan tahan lama. Ada banyak jenis sepatu vintage yang bisa dipilih seperti boots, flats, dan sepatu berhak rendah.
- Kacamata: Kacamata vintage memberikan kesan edgy yang modis dan populer pada tahun 60-an dan 70-an. Mereka telah kembali ke mode dan menjadi salah satu aksesori vintage yang harus dimiliki.
Perhiasan
Perhiasan vintage memiliki nilai sentimental yang tinggi dan dapat menambahkan kepribadian pada setiap outfit. Berikut adalah beberapa jenis perhiasan vintage:
1. Kalung: Kalung vintage sangat populer pada tahun 50-an dan 60-an. Ada banyak pilihan model seperti kalung berlian, kalung bunga-bunga, dan kalung rantai emas.
2. Anting-anting: Anting vintage dapat memberikan sentuhan yang klasik dan elegan pada penampilan Anda. Ada banyak jenis anting vintage seperti anting berukuran besar, anting perak, dan anting berbentuk bulan sabit.
3. Cincin: Anda bisa menemukan cincin vintage dari berbagai jenis seperti cincin emas kuno, cincin permata, dan cincin kerajinan tangan. Cincin vintage sangat ideal untuk acara formal dan kencan romantis.
Tas
Tas vintage dikenal akan desainnya yang unik dan fungsinya yang praktis. Mereka dibuat dari bahan-bahan berkualitas tinggi seperti kulit asli atau kanvas yang kuat. Beberapa jenis tas vintage yang dapat Anda pilih seperti:
Jenis Tas | Deskripsi |
---|---|
Tas Selempang | Mempunyai tali selempang yang dapat digunakan di satu bahu atau di seluruh tubuh Anda. Ideal digunakan saat bepergian atau shopping. |
Tas Tote | Tas tote vintage memiliki ciri khas desain klasik dengan ruang yang cukup luas untuk membawa barang-barang penting lebih banyak. |
Tas Clutch | Sangat cocok untuk acara formal dan digunakan pada malam hari. Tas clutch vintage biasanya memiliki tutup yang dihiasi berbagai jenis kain dan aksesori. |
Sampai Bertemu Lagi!
Itulah apa itu vintage style. Gaya ini berhasil membuat semua orang terbius dengan pesonanya yang klasik dan elegan. Vintage style juga membuat kita mengenang masa lalu dan memunculkan kembali kenangan yang manis. Kami harap artikel ini bermanfaat untukmu dan terima kasih telah membaca sampai akhir. Jangan lupa untuk mengunjungi kami lagi di lain waktu untuk mendapatkan informasi menarik lainnya. Sampai bertemu lagi!