Pengertian dan Pentingnya Mengetahui Apa Itu UKM bagi Pengusaha Baru

Pernahkah kamu mendengar istilah UKM? Bagi sebagian besar orang, UKM atau Usaha Kecil dan Menengah merupakan hal yang sudah tidak asing lagi. Namun, bagi sebagian orang mungkin masih belum tahu apa itu UKM. Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas apa itu UKM dan mengapa UKM menjadi sangat penting dalam perekonomian Indonesia.

Secara umum, UKM adalah usaha yang dikelola oleh entrepreneur atau pemilik usaha dengan skala kecil dan menengah. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini total usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia sebanyak 64,2 juta usaha. Tentu saja, hal ini menunjukkan besarnya peran UKM dalam perekonomian nasional.

Mengapa UKM menjadi sangat penting? Selain sebagai salah satu sumber lapangan kerja, UKM juga turut memperkuat ekonomi daerah karena biasanya UKM menciptakan produk atau jasa yang khas dan memanfaatkan sumber daya lokal. Oleh karena itu, upaya meningkatkan kualitas dan pengembangan UKM menjadi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. So, sudah mulai paham kan apa itu UKM dan mengapa sangat penting bagi Indonesia?

Pengertian UKM

UKM atau Usaha Kecil Menengah adalah jenis usaha yang memiliki kriteria tertentu berdasarkan UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UKM memiliki ciri-ciri, seperti memiliki penghasilan bruto tahunan kurang dari 50 miliar rupiah, jumlah karyawan maksimal 200 orang, dan memiliki kepemilikan modal yang tergolong kecil atau menengah.

UKM dapat dikembangkan dalam berbagai sektor, seperti industri, perdagangan, jasa, dan pertanian. Dalam perkembangannya, UKM telah menjadi sektor yang cukup penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, karena mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam menciptakan lapangan kerja dan pendapatan masyarakat.

Peran UKM dalam Perekonomian

Usaha Kecil Menengah (UKM) menjadi bagian penting dalam membangun perekonomian suatu negara. UKM able to contribute in various sectors such as production, job creation, and Gross Domestic Product (GDP) growth. Dalam sektor produksi, UKM dapat menjadi alternatif penghasil barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena UKM didirikan dalam skala kecil menengah, mampu menghasilkan produk-produk yang spesifik dan sesuai dengan pasar lokal.

Manfaat

  • UKM dapat membuka lapangan kerja dengan lebih banyak
  • UKM membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi
  • UKM membantu mengurangi kemiskinan

Faktor Pendukung

Faktor pendukung bagi perkembangan UKM adalah adanya pelatihan dan pendampingan dari pemerintah maupun swasta untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas para pengusaha UKM. Selain itu, perlu ada akses yang mudah terhadap pembiayaan permodalan dan teknologi yang diperlukan untuk produksi produk yang berkualitas baik.

Peran pemerintah juga sangat penting dalam memperkuat posisi UKM. Kebijakan yang mendukung seperti bebas pajak dan peningkatan akses pasar sangat membantu dalam meningkatkan potensi dan daya saing UKM. Selain itu, memfasilitasi UKM untuk memenuhi standar kualitas produk juga membantu UKM dalam memenuhi persyaratan pasar lokal dan internasional.

Contoh Pengaruh UKM dalam GDP

No. Sektor Persentase
1 Pertanian 10%
2 UKM 57%
3 Industri 33%

Dari tabel di atas, terlihat bahwa UKM berkontribusi dalam besarnya 57% pada perekonomian suatu negara. Ini menunjukkan betapa pentingnya UKM dalam membangun perekonomian suatu negara.

Skala UKM di Indonesia

Indonesia sebagai negara berkembang memiliki sektor UKM yang terus tumbuh dan berkembang setiap tahunnya. Pemerintah Indonesia pun memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan UKM di Indonesia dengan menjadikannya sebagai salah satu prioritas pembangunan ekonomi nasional.

  • UMK kecil: memiliki jumlah pekerja kurang dari 5 orang dan memiliki omset tidak lebih dari Rp 300 juta per tahun
  • UMK menengah: memiliki jumlah pekerja antara 5 sampai 19 orang dan memiliki omset antara Rp 300 juta hingga Rp 2,5 miliar per tahun
  • UKM besar: memiliki jumlah pekerja antara 20 sampai 99 orang dan memiliki omset antara Rp 2,5 miliar hingga Rp 50 miliar per tahun
  • UKM sangat besar: memiliki jumlah pekerja lebih dari 100 orang dan memiliki omset lebih dari Rp 50 miliar per tahun

Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, dari total 64 juta pelaku usaha di Indonesia, 99% di antaranya adalah UKM dengan rasio kontribusi terhadap PDB mencapai 60%. Namun, masih banyak kendala dan masalah yang dihadapi oleh UKM di Indonesia, seperti akses permodalan yang terbatas, kurangnya akses pasar, hingga kurangnya sumber daya manusia yang terampil dan berpendidikan.

Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan adanya perhatian dan dukungan dari berbagai pihak, seperti pemerintah, lembaga keuangan, dan para pelaku industri, agar UKM di Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

Tingkat UKM Jumlah Pelaku Usaha Kontribusi Terhadap PDB
Kecil 54 juta 17%
Menengah 9 juta 34%
Besar 917 ribu 8%
Sangat Besar 62 ribu 1%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa UKM kecil merupakan jenis UKM dengan jumlah pelaku usaha terbanyak, namun kontribusinya terhadap PDB masih relatif kecil dibandingkan dengan UKM menengah dan UKM besar. Oleh karena itu, diperlukan program-program dan insentif-insentif yang dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas UKM kecil agar dapat berkembang secara lebih berkesinambungan.

Tantangan UKM di Indonesia

UKM atau Usaha Kecil Menengah adalah salah satu sektor yang sangat vital bagi perekonomian Indonesia. Saat ini, UKM menyumbang sekitar 60% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) serta menyerap 97% dari total tenaga kerja di Indonesia. Namun, meskipun UKM potensial bagi pertumbuhan ekonomi, sektor ini masih dirundung berbagai tantangan. Berikut ini beberapa tantangan UKM di Indonesia:

  • Keterbatasan akses ke modal
  • Banyak pelaku UKM kesulitan untuk mendapatkan modal usaha, terutama bagi mereka yang baru memulai bisnis. Usaha mereka biasanya tergolong kecil dan kurang menarik bagi investor yang mencari keuntungan yang besar. Terlebih lagi, proses pengajuan kredit di bank seringkali rumit dan membutuhkan persyaratan yang ketat.

  • Tingginya biaya produksi dan harga jual
  • Biaya produksi yang tinggi bisa menjadi kendala bagi UKM dalam bersaing di pasar. Sementara itu, UKM juga kesulitan dalam menentukan harga jual yang bisa bersaing dengan produk lainnya. Hal ini terkait dengan keterbatasan akses UKM ke teknologi dan mesin yang efisien.

  • Tingginya persaingan usaha
  • UKM harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar yang memiliki sumber daya yang lebih besar. Persaingan yang ketat mengharuskan UKM memiliki strategi yang tepat untuk bisa tetap menghasilkan keuntungan. UKM harus mampu mengembangkan produk yang unik dan inovatif serta menemukan celah pasar yang masih kurang termanfaatkan.

  • Keterbatasan akses ke pasar global
  • Saat ini, perdagangan internasional semakin terbuka. Namun, UKM di Indonesia masih kesulitan dalam memasuki pasar global karena terkendala masalah sertifikasi produk dan keterbatasan keahlian dalam bahasa dan bisnis internasional. Selain itu, UKM juga perlu mempunyai modal besar untuk dapat memasuki pasar global.

Solusi untuk Mengatasi Tantangan UKM di Indonesia

Meskipun UKM di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, namun masih ada solusi yang bisa ditempuh untuk mengatasi masalah tersebut. Beberapa solusi yang bisa ditempuh adalah:

Pemerintah dapat memberikan bantuan kepada UKM dalam hal pendanaan dan peningkatan kapabilitas agar bisa berkompetisi dan masuk ke pasar global. Selain itu, para pelaku UKM harus memperkuat manajemen dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas serta menjaga kualitas produk. UKM juga harus mengembangkan strategi pemasaran yang lebih kreatif agar bisa lebih dikenal di kancah nasional maupun internasional.

Tantangan Solusi
Keterbatasan akses ke modal Perlu adanya bantuan dari pemerintah dan pengembangan lembaga keuangan non-bank yang mampu memberikan modal usaha murah dan mudah diakses oleh UKM.
Tingginya biaya produksi dan harga jual Pelaku UKM harus mempertajam manajemen dan strategi inovasi agar dapat memperbaiki proses produksi dan menawarkan produk yang lebih berkualitas dengan harga yang bersaing di pasar.
Tingginya persaingan usaha UKM harus memanfaatkan keunggulan yang dimiliki seperti kreatifitas, inovasi dan efisiensi dalam memenuhi kebutuhan konsumen untuk bisa bersaing di pasar.
Keterbatasan akses ke pasar global UKM membutuhkan dukungan pemerintah dan pihak swasta untuk mengakses pasar global, antara lain melalui pembukaan peluang kerjasama dengan perusahaan-perusahaan asing.

Dalam upaya mengatasi berbagai tantangan, UKM di Indonesia harus bersinergi dengan para pemangku kepentingan seperti pemerintah, akademisi, dan masyarakat. Dengan sinergi yang baik, diharapkan UKM di Indonesia akan semakin berkembang dan mampu memberikan kontribusi yang besar bagi ekonomi negara.

Modal UKM

Modal atau dana adalah salah satu faktor utama dalam memulai usaha. Tak terkecuali dengan UKM. Meskipun pada dasarnya usaha kecil tidak membutuhkan modal besar, namun saat memutuskan untuk memperluas usaha atau untuk memulai suatu bisnis baru, modal sangat dibutuhkan. Ada beberapa jenis modal yang dapat dimiliki oleh UKM, diantaranya:

  • Modal sendiri atau modal usaha
  • Modal pinjaman atau utang
  • Modal ventura atau modal relasi
  • Modal pemerintah atau subsidi
  • Modal asing atau investasi

Untuk mengumpulkan modal sendiri, UKM harus mampu mengelola dan memanfaatkan laba yang dihasilkan secara optimal. Sementara itu, untuk memperoleh modal dari sumber lain, UKM harus mampu meyakinkan perbankan atau investor melalui presentasi bisnis yang jelas dan memuaskan. Tak hanya itu, UKM juga harus pandai dalam merancang jangka waktu dan bentuk pembayaran pinjaman agar tidak memberatkan bisnis.

Dalam membantu UKM dalam hal modal, pemerintah memiliki program subsidi atau bantuan modal bagi UKM. Selain itu, bagi UKM yang memiliki kinerja bisnis yang tinggi, UKM juga dapat memperoleh modal melalui investasi atau ventura.

Jenis Modal Kelebihan Kekurangan
Modal Sendiri – Tidak memerlukan persetujuan berbagai pihak
– Tidak memerlukan pembayaran bunga
– Terbatasnya modal yang dimiliki
– Beban usaha menjadi lebih berat karena harus menabung terlebih dahulu
Modal Pinjaman – Memperoleh modal dengan mudah dan cepat
– Memberikan kesempatan untuk meningkatkan modal sendiri
– Memerlukan bunga dan biaya administrasi
– Risiko tidak dapat membayar pinjaman
Modal Ventura – Membuka jaringan relasi bisnis yang luas
– Memberikan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar
– Terdapat risiko kerugian besar
– Harus membagikan keuntungan dengan investor
Modal Pemerintah – Mudah memperoleh modal
– Tidak memerlukan bunga
– Terdapat persyaratan yang harus dipenuhi
– Terbatasnya jumlah modal yang dapat diberikan oleh pemerintah
Modal Asing – Memperoleh modal yang besar
– Bertambahnya jaringan relasi bisnis
– Terdapat kemungkinan terjadinya masalah akibat perbedaan budaya atau negara
– Terbatasnya jumlah modal yang dapat diberikan oleh investor asing

Jenis modal yang diperoleh UKM harus sesuai dengan kebutuhan bisnis dan kemampuan dalam membayar. Perlu juga dicatat bahwa penggunaan modal yang tepat dan efisien akan membantu mengembangkan bisnis UKM dengan baik.

Peluang Usaha UKM Terbaru

UKM atau Usaha Kecil Menengah memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, saat ini terdapat lebih dari 64 juta UKM yang tersebar di seluruh Indonesia. UKM juga memberikan kontribusi besar terhadap penerimaan devisa negara serta menciptakan lapangan kerja. Oleh karena itu, UKM perlu terus berkembang dan berinovasi untuk tetap bersaing di era digital.

  • E-commerce

    Perkembangan teknologi memungkinkan UKM untuk memanfaatkan platform e-commerce untuk meningkatkan penjualan produk. Dengan bergabung di situs e-commerce, UKM dapat meningkatkan visibilitas produk dan memperluas jangkauan ke seluruh Indonesia bahkan ke luar negeri.
  • Produk Halal

    Berdasarkan data dari Global Islamic Economy Indicator, Indonesia menduduki posisi teratas sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Oleh karena itu, pasar produk halal menjadi sangat menjanjikan bagi UKM. UKM dapat memanfaatkan peluang ini dengan melakukan sertifikasi halal pada produknya dan mempromosikan produk halal secara aktif.
  • Pariwisata

    Kebutuhan akan penginapan dan makanan selalu tinggi di sektor pariwisata. Oleh karena itu, UKM yang fokus pada sektor ini memiliki peluang besar untuk sukses. UKM dapat memanfaatkan platform online untuk mempromosikan layanan mereka seperti wisata kuliner, homestay, dan souvenir khas daerah yang dapat menarik minat wisatawan.

Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

UKM perlu memastikan karyawan yang dimilikinya memiliki kualitas yang baik agar dapat memberikan kontribusi maksimal bagi perusahaan. Pelatihan dan pengembangan karyawan dapat dilakukan melalui pelatihan di dalam perusahaan, seminar, atau kursus online. Selain dapat meningkatkan kualitas kerja karyawan, pelatihan juga dapat memberikan motivasi bagi karyawan untuk terus belajar dan memperoleh pengetahuan baru.

Peningkatan Kualitas Produk

Produk berkualitas merupakan kunci sukses bagi UKM. UKM perlu memastikan produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik untuk tetap bersaing di pasar. Proses pengembangan produk dapat dilakukan dengan melibatkan karyawan, konsumen, dan pemilik perusahaan. Selain itu, UKM juga perlu memperhatikan aspek desain produk agar produk yang dihasilkan menarik perhatian konsumen dan menjadikannya memilih produk dari UKM dibandingkan dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan lain.

Alternatif Pendanaan UKM Keuntungan Kekurangan
Pinjaman dari Bank -Bunga yang relatif rendah
-Periode pembayaran dapat diatur sesuai dengan kemampuan UKM
-Membutuhkan jaminan
-Proses pengajuan yang kompleks
Crowdfunding -Tidak memerlukan jaminan
-Dapat memperoleh modal dengan cepat
-Biaya penggunaan platform crowdfunding yang relatif tinggi
Mitra Investor -Dapat memperoleh modal yang besar
-Mitra investor juga dapat memberikan saran dan bantuan pada UKM
-Saham yang dimiliki oleh UKM bisa menurun apabila UKM tidak terus berkembang sesuai dengan harapan mitra investor

Bagi UKM yang kesulitan dalam mendapatkan modal, terdapat beberapa alternatif pendanaan UKM seperti pinjaman dari bank, crowdfunding, atau mitra investor. Masing-masing alternatif memiliki keuntungan dan kekurangan yang perlu diperhatikan oleh UKM sebelum memutuskan alternatif pendanaan yang akan digunakan.

Persiapan Memulai UKM

Jika Anda tertarik memulai UKM, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan diri. Persiapan tersebut penting karena UKM memerlukan waktu, tenaga, dan uang. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum memulai UKM:

  • Pelajari Industri Terkait UKM
  • Pengetahuan tentang industri yang menjadi fokus UKM dapat meningkatkan peluang sukses. Pahami persaingan, peluang bisnis, dan pasar potensial. Pelajari tren terkini, perkembangan, serta teknologi yang digunakan di industri tersebut.
  • Tentukan Tujuan Bisnis
  • Tentukan tujuan bisnis secara jelas dan spesifik. Apa produk atau jasa yang akan dijual? Siapa target pasar yang akan dituju? Bagaimana strategi pemasaran? Tulis rencana bisnis yang komprehensif dan terperinci.
  • Perhitungkan Modal Awal
  • Perhitungkan modal awal yang dibutuhkan untuk memulai UKM. Biasanya modal awal diperoleh dari tabungan pribadi, pinjaman dari keluarga, atau pinjaman dari lembaga keuangan. Pastikan modal cukup untuk mengcover biaya produksi, operasional, dan pemasaran.
  • Ciptakan Jaringan
  • Memiliki jaringan yang kuat dapat membantu UKM berkembang lebih cepat. Ciptakan relasi dengan supplier, pelanggan, investor, dan juga komunitas UKM. Terlibat dalam organisasi atau forum UKM untuk memperoleh informasi dan dukungan.
  • Siap Mental dan Fisik
  • Memulai UKM sangat menantang secara mental dan fisik. Persiapkan diri dengan membaca buku motivasi, mengikuti pelatihan, dan melakukan olahraga atau meditasi. Pastikan kesehatan jasmani dan rohani dalam keadaan prima.

Perencanaan Bisnis UKM

Perencanaan bisnis UKM adalah tahap awal dalam memulai UKM. Rencana bisnis yang baik dapat membantu mengatasi tantangan dan risiko bisnis di masa depan. Berikut adalah beberapa langkah dalam membuat rencana bisnis UKM:

Tujuan dari perencanaan bisnis UKM adalah menciptakan strategi yang terstruktur untuk mencapai visi dan misi bisnis. Dalam perencanaan bisnis, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, seperti:

Aspek Perencanaan Bisnis UKM Penjelasan
Executive Summary Merupakan ringkasan tentang visi, misi, dan strategi bisnis yang akan dilakukan
Profil Bisnis Berisi deskripsi tentang bisnis, produk atau jasa yang ditawarkan, visi, misi, dan tujuan bisnis
Analisis Pasar Berisi analisis tentang pasar, produk atau jasa, dan persaingan dengan pesaing lain
Strategi Pemasaran Berisi tentang strategi pemasaran yang akan dilakukan untuk mempromosikan produk atau jasa ke calon pelanggan
Operasional Bisnis Berisi tentang bagaimana bisnis dijalankan, seperti pengelolaan keuangan, rantai pasok, dan sumber daya manusia
Proyeksi Keuangan Berisi proyeksi keuangan untuk beberapa tahun ke depan, seperti pendapatan, pengeluaran, laba, dan arus kas

Dengan melakukan perencanaan bisnis yang matang dan terstruktur, UKM memiliki peluang yang lebih besar untuk sukses di masa depan.

Selamat Berusaha! Terima Kasih Sudah Membaca

Demikianlah penjelasan tentang apa itu UKM. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca, terutama bagi mereka yang sedang memulai usaha kecil menengah. Selalu bersemangat dalam berusaha dan jangan mudah menyerah. Selamat memulai perjalanan bisnis kalian yang baru dan mari berjuang bersama-sama meraih kesuksesan. Terima kasih sudah membaca artikel kami dan jangan lupa kunjungi kembali situs kami untuk mendapatkan informasi seputar bisnis dan karir yang inspiratif. Sampai jumpa!