Apa itu telemarketing? Mungkin sebagian besar dari kita sudah mengetahui tentang jenis pekerjaan yang satu ini. Namun, seberapa banyak pengetahuan yang sudah kamu ketahui tentang telemarketing? Bagaimana cara kerja telemarketing dan apa saja manfaatnya? Apakah telemarketing hanya sebatas melakukan panggilan untuk mempromosikan produk?
Baiklah, mari kita bedah lebih dalam tentang apa itu telemarketing. Telemarketing merupakan jenis pekerjaan yang cukup populer di Indonesia. Pekerjaan ini mengharuskan seorang karyawan untuk melakukan panggilan telepon kepada konsumen atau calon konsumen guna mempromosikan produk atau jasa dari perusahaan yang diwakilinya. Telemarketing biasanya ditujukan untuk memperoleh penjualan atau menarik calon konsumen agar tertarik untuk membeli produk atau bergabung dengan layanan yang ditawarkan oleh perusahaan.
Telemarketing memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan. Dalam dunia bisnis, penjualan merupakan salah satu faktor penting yang dapat menentukan kesuksesan sebuah perusahaan. Oleh karena itu, pemasaran melalui telemarketing dianggap sebagai salah satu strategi pemasaran yang ampuh untuk meningkatkan penjualan dan memperluas pangsa pasar. Selain itu, telemarketing juga dapat membantu perusahaan untuk memperoleh umpan balik dari konsumen mengenai produk atau jasa yang ditawarkan. Dengan begitu, perusahaan bisa mengembangkan produknya dan meningkatkan kualitas layanan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Pengertian Telemarketing
Telemarketing adalah salah satu bentuk pemasaran langsung yang dilakukan melalui telepon. Istilah ini berasal dari kata “tele” yang berarti jauh dan “marketing” yang berarti pemasaran. Sehingga telemarketing dapat diartikan sebagai cara melakukan pemasaran dengan menggunakan telepon untuk menjangkau konsumen dari jarak yang jauh.
Telemarketing umumnya dilakukan oleh perusahaan atau organisasi untuk mempromosikan produk atau jasa mereka dengan cara menghubungi pelanggan potensial atau pelanggan yang sudah ada. Dalam melakukan telemarketing, orang yang melakukan panggilan biasanya dikenal dengan sebutan telemarketer.
Beberapa bentuk telemarketing yang umum dilakukan antara lain :
- Outbound telemarketing – dimana telemarketer melakukan panggilan ke pelanggan potensial atau pelanggan yang sudah ada untuk mempromosikan produk atau jasa.
- Inbound telemarketing – dimana pelanggan yang sudah memiliki minat terhadap produk atau jasa, menghubungi perusahaan melalui nomor telepon yang tersedia pada iklan atau website, dan kemudian dihubungi oleh telemarketer untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang produk atau jasa.
- Bulk telemarketing – dimana panggilan dilakukan dalam jumlah besar untuk mempromosikan produk atau jasa secara massal.
Strategi Pemasaran Telemarketing
Seiring berkembangnya teknologi dan gaya hidup masyarakat yang semakin modern, pemasaran melalui telemarketing menjadi salah satu metode yang populer bagi perusahaan untuk mempromosikan produk dan jasa mereka. Namun, untuk mendapatkan keberhasilan dalam telemarketing, perlu dikembangkan strategi yang matang dan efektif.
- Pilih target pasar yang tepat
Salah satu keuntungan dari telemarketing adalah memungkinkan kita untuk menghubungi calon pelanggan secara langsung. Oleh karena itu, sebelum memulai aksi pemasaran, pastikan perusahaan telah menentukan target pasar yang tepat. Dengan mengetahui profil calon pelanggan, perusahaan dapat menyesuaikan pesan penjualan mereka dan memaksimalkan efektivitas kampanye pemasaran. - Berikan pelatihan yang memadai untuk karyawan
Telemarketer perlu dilengkapi dengan keterampilan dan pengetahuan yang memadai untuk menjalankan tugas mereka. Pastikan karyawan yang akan melakukan telemarketing telah dilatih dengan baik, termasuk kemampuan berkomunikasi, kemampuan mendengarkan, dan pengetahuan produk atau jasa yang dijual. Dengan memiliki kemampuan tersebut, karyawan akan dapat menghasilkan hasil penjualan yang lebih baik. - Gunakan skrip bukan naskah
Saat melakukan telemarketing, perlu disiapkan skrip sebagai panduan tentang apa yang harus dikatakan. Namun, jangan menggunakan naskah yang terlalu membosankan dan terkesan membaca. Gunakan skrip yang memberikan kebebasan berbicara agar karyawan tetap terdengar alami dan spontan dalam berkomunikasi dengan calon pelanggan.
Kemampuan untuk secara konsisten memberikan pelayanan yang baik serta menghasilkan penjualan yang baik melalui telemarketing akan terus menjadi kunci keberhasilan dalam strategi pemasaran melalui telemarketing.
Contoh Strategi Pemasaran Telemarketing: Survei Kepuasan Pelanggan
Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan survei kepuasan pelanggan melalui telemarketing. Survei ini tujukan untuk mendapatkan penilaian pelanggan terhadap produk atau jasa yang diberikan perusahaan. Berikut adalah contoh skenario yang dapat dilakukan dalam survei kepuasan pelanggan:
Langkah | Deskripsi |
---|---|
1. | Menaungi perusahaan |
2. | Munculkan permintaan untuk berpartisipasi dalam survei kepuasan pelanggan |
3. | Jelaskan bagaimana jawaban pelanggan diharapkan dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa mereka di masa mendatang |
4. | Tanyakan beberapa pertanyaan terkait produk atau jasa yang diberikan |
5. | Catat jawaban pelanggan dengan seksama |
6. | Jangan lupa untuk menyertakan terima kasih atas partisipasi pelanggan |
Dengan melakukan survei pelanggan melalui telemarketing, perusahaan dapat mengetahui masalah atau kekurangan produk atau jasa mereka, sehingga dapat ditingkatkan ke depannya. Selain itu, relasi antara pelanggan dan perusahaan pun dapat ditingkatkan, sehingga pelanggan merasa senang dan lebih loyal terhadap perusahaan.
Etika dalam Telemarketing
Telemarketing adalah salah satu cara untuk mempromosikan produk atau jasa sebuah perusahaan melalui telepon. Etika dalam telemarketing sangat penting untuk dijaga, karena bisa berdampak pada citra perusahaan dan kredibilitas penjualannya.
- Pahami jenis audiens yang akan dihubungi. Sebelum melakukan panggilan, pastikan untuk mengetahui siapa target audiens yang akan dihubungi. Tanyakan diri sendiri, apakah target audiens ingin dihubungi atau tidak? Seringkali, orang merasa terganggu ketika ditelepon untuk dijual barang atau jasa yang tidak mereka butuhkan.
- Jangan memaksa target audiens untuk membeli. Telemarketing yang baik dapat membuat target audiens merasa tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan. Namun, jangan memaksa mereka untuk membeli jika mereka tidak berminat. Jangan memojokkan mereka dan membuat mereka merasa salah jika tidak mau membeli. Berikan informasi dengan jelas tentang produk atau jasa yang ditawarkan dan beri kesempatan bagi target audiens untuk mempertimbangkan pilihannya.
- Jujur dan transparan. Selalu berikan informasi yang jujur dan transparan tentang produk atau jasa yang ditawarkan. Jangan memberikan informasi yang menyesatkan atau tidak benar hanya untuk menghasilkan penjualan. Target audiens akan merasa kecewa dan kehilangan kepercayaan jika mengetahui bahwa mereka telah dibohongi atau tidak diberikan informasi yang jelas.
Etika dalam telemarketing juga dapat dipengaruhi oleh aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Berikut adalah contoh beberapa aturan tentang telemarketing:
Aturan | Penjelasan |
---|---|
Undang-undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen | Aturan yang menetapkan hak konsumen dalam transaksi jual-beli. |
Undang-undang No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik | Aturan tentang transaksi elektronik, termasuk telemarketing. |
Keputusan Kepala Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia No.3 Tahun 2019 tentang Penghentian Panggilan Telepon Tersangka Telemarketing Ilegal | Aturan yang memberikan sanksi kepada telemarketing ilegal yang menggunakan panggilan telepon untuk menawarkan produk atau jasa yang tidak diinginkan. |
Dalam mengaplikasikan etika dalam telemarketing, perusahaan dan sales harus mematuhi aturan yang ditetapkan pemerintah. Hal ini dapat membantu menjaga kredibilitas perusahaan dan meningkatkan kepercayaan target audiens terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
Keuntungan dan Kerugian Telemarketing bagi Perusahaan
Telemarketing merupakan salah satu strategi pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mempromosikan produk atau jasa mereka. Namun, seperti halnya strategi pemasaran lainnya, telemarketing juga memiliki keuntungan dan kerugian bagi perusahaan yang menggunakannya.
- Keuntungan:
- Lebih efisien dalam mencapai target pasar. Telemarketing memungkinkan perusahaan untuk langsung berinteraksi dengan target pasar mereka tanpa harus keluar dari kantor atau showroom mereka. Hal ini dapat menghemat waktu dan biaya perjalanan yang biasanya diperlukan dalam strategi pemasaran lainnya seperti promosi langsung.
- Meningkatkan nilai tambah produk atau jasa. Dalam interaksi telemarketing, agen penjualan dapat memberikan penjelasan detail tentang produk atau jasa yang ditawarkan kepada prospek. Hal ini dapat membantu calon konsumen untuk memahami kualitas dan manfaat produk atau jasa yang ditawarkan.
- Meningkatkan penjualan. Dalam telemarketing, agen penjualan dapat memperkenalkan produk atau jasa secara langsung kepada prospek dan dapat langsung melakukan penjualan apabila prospek tertarik. Hal ini dapat meningkatkan tingkat konversi dari prospek menjadi konsumen.
- Kerugian:
- Mengalami penolakan. Telemarketing memiliki reputasi yang kurang baik di mata masyarakat karena sering dianggap sebagai cara yang mengganggu privasi dan kenyamanan calon konsumen. Oleh karena itu, perusahaan yang menggunakan telemarketing harus siap menghadapi penolakan yang lebih tinggi dari prospek.
- Berpotensi menyebabkan kelelahan pada agen penjualan. Telemarketing dapat menuntut kemampuan multitasking yang tinggi dari agen penjualan. Mereka harus bisa membangun hubungan dengan prospek, menjelaskan produk atau jasa, dan melakukan penjualan sekaligus. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan yang berpotensi memengaruhi performa agen dalam jangka panjang.
- Terhambat regulasi. Beberapa negara atau wilayah memiliki regulasi yang ketat terhadap telemarketing, seperti harus meminta izin terlebih dahulu sebelum melakukan panggilan telemarketing atau memberikan waktu minimum untuk prospek untuk mempertimbangkan tawaran. Hal ini dapat membatasi penggunaan telemarketing dalam pemasaran.
Simak Juga!
Jangan hanya terpaku pada keuntungan dan kerugian telemarketing. Terdapat banyak strategi pemasaran lainnya yang bisa dicoba perusahaan Anda, seperti email marketing, media sosial, atau promosi langsung. Namun, sebelum menentukan strategi pemasaran apa yang akan digunakan, perusahaan harus mempertimbangkan profil target pasar dan budget marketing yang tersedia.
Tabel Comparasi Keuntungan dan Kerugian Telemarketing
Keuntungan | Kerugian | |
---|---|---|
1. | Lebih efisien dalam mencapai target pasar | Mengalami penolakan |
2. | Meningkatkan nilai tambah produk atau jasa | Berpotensi menyebabkan kelelahan pada agen penjualan |
3. | Meningkatkan penjualan | Terhambat regulasi |
Tabel di atas membantu untuk mempermudah pemahaman keuntungan dan kerugian telemarketing bagi perusahaan.
Teknik-teknik Telemarketing
Dalam upaya penjualan, teknik-teknik telemarketing digunakan untuk membuat panggilan berkualitas tinggi yang menghasilkan penjualan dan hubungan positif dengan pelanggan. Secara umum, teknik-teknik ini mencakup beberapa aspek seperti pengetahuan produk, gaya percakapan, dan keterampilan menangani penolakan.
Untuk lebih memahami teknik-teknik telemarketing yang bisa diterapkan, berikut ini adalah beberapa poin penting yang harus diperhatikan:
- Persiapan Panggilan
Persiapan sebelum panggilan adalah kunci sukses dalam telemarketing. Pastikan bahwa Anda memahami produk atau layanan yang Anda tawarkan dengan baik dan dapat menjelaskannya dengan jelas. Selain itu, siapkan juga daftar pertanyaan dan skrip panggilan untuk membantu Anda dalam menyampaikan pesan dengan efektif. - Gaya Percakapan
Gaya bicara yang baik sangat penting dalam telemarketing. Gunakan nada suara yang ramah, jelas, dan teratur. Hindari menggunakan bahasa yang tidak resmi atau slang. Beri waktu untuk mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan, baru kemudian menawarkan produk. - Keterampilan Menangani Penolakan
Pada umumnya, pelanggan dapat menolak penawaran yang Anda tawarkan. Namun, keterampilan menangani penolakan adalah hal yang penting untuk dimiliki. Perlakukan penolakan sebagai kesempatan untuk membantu pelanggan dengan lebih baik. Dengarkan keluhan mereka dan bantu dengan solusi yang sesuai.
Tidak hanya itu, beberapa teknik lain yang dapat diterapkan dalam telemarketing adalah:
1. Sistem Manajemen Pelanggan
Sistem manajemen pelanggan dapat membantu mengatur daftar panggilan, informasi pelanggan, dan pencatatan hasil panggilan. Dengan menggunakan sistem ini, tim telemarketing dapat melakukan pengelolaan panggilan dengan lebih efektif, serta mengurus komunikasi dengan pelanggan secara lebih terstruktur.
2. Personalisasi Pesan
Pesan dalam telemarketing dapat ditingkatkan dengan cara tanggap terhadap kebutuhan pelanggan sesuai dengan preferensi yang mereka sampaikan. Pengguna dapat mempersonalisasi pesan panggilan agar lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan dengan tujuan untuk memenangkan kepercayaan pelanggan.
Teknik | Deskripsi |
---|---|
Urgensi | Menekankan kebutuhan untuk segera melengkapi pembelian yang tidak ada di tempat lain. |
Akedemik | Menghubungkan produk dengan buku acuan atau sumber informasi lainnya sebagai sebuah solusi dan referensi. |
Mudah | Jangan membuat proses pembelian terlalu rumit dan jangan mempersulit proses mengunduh konten atau berlangganan. |
3. Teknik Closing
Teknik closing didesain untuk memungkinkan tim telemarketing untuk secara persuasif menyelesaikan panggilan melalui terciptanya kesepakatan antara pelanggan dan penjual.
Dalam menghadapi pelanggan dalam sebuah panggilan penjualan, teknik-teknik telemarketing sangat dibutuhkan agar dapat menawarkan produk atau jasa yang sesuai. Dengan pengetahuan tentang teknik-teknik telemarketing, panggilan telepon dapat menjadi lebih efektif dan membawa hasil optimal.
Perbedaan Telemarketing dengan Telepon Penjualan
Telemarketing dan telepon penjualan sering kali digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya ada perbedaan antara keduanya. Berikut adalah penjelasan tentang perbedaan telemarketing dengan telepon penjualan:
- Tujuan: Tujuan dari telemarketing adalah untuk menjual produk atau jasa melalui percakapan telepon, sementara telepon penjualan biasanya digunakan untuk memproses pesanan yang sudah ada.
- Penekanan: Dalam telemarketing, penekanan diberikan pada proses penjualan, sedangkan dalam telepon penjualan, penekanannya adalah memastikan bahwa pesanan sudah benar dan efisien.
- Skrip: Telemarketer seringkali menggunakan skrip penjualan, sementara telepon penjualan tidak memerlukan skrip tetapi hanya memerlukan pertukaran informasi dengan baik.
Setelah memahami perbedaan antara keduanya, hal yang terpenting adalah memilih metode yang tepat untuk tujuan yang ingin dicapai.
Bagaimana Menjadi Telemarketer yang Sukses
- Mempersiapkan Diri: Sebelum menelepon, pastikan Anda sudah mempersiapkan segala sesuatunya terlebih dahulu seperti panduan penjualan, informasi produk atau jasa, dan melakukan riset terhadap calon pelanggan.
- Berbicara dengan Jelas dan Ramah: Berbicaralah dengan santai namun tetap tegas. Pastikan juga Anda menunjukkan rasa tertarik terhadap calon pelanggan dan menjawab pertanyaan mereka dengan mengundang diskusi yang berarti.
- Mencari Peluang: Peluang bisnis dapat muncul kapan saja dan di mana saja, jadi selalu siapkan diri Anda untuk mendapatkan peluang penjualan.
Tips untuk Meningkatkan Hasil Telemarketing
Jika Anda ingin mencapai tujuan dalam telemarketing, pastikan Anda memperhatikan tips berikut:
- Jangan memaksakan penjualan. Jika calon pelanggan menunjukkan ketidak-tarikan, maka berhenti saja dan jangan memaksa.
- Berikan solusi, bukan hanya menjual produk. Fokus pada bagaimana produk atau jasa yang ditawarkan bisa memecahkan masalah pelanggan, bukan hanya mempromosikan produk atau jasa itu sendiri.
- Bangun hubungan yang baik dengan pelanggan. Jangan hanya terfokus pada satu transaksi, tetapi cobalah untuk menjaga hubungan dengan pelanggan untuk jangka panjang.
Berkat telemarketing, bisnis kecil atau besar dapat memperluas jangkauan produk atau jasa mereka. Dengan memahami perbedaan antara telemarketing dan telepon penjualan serta tips dan triknya, Anda dapat menjadi seorang telemarketer yang sukses dan meningkatkan hasil penjualan.
Kontroversi telemarketing di masyarakat
Telemarketing adalah suatu strategi pemasaran dimana penjual menggunakan telepon untuk menghubungi calon pelanggan atau menelepon pelanggan langsung guna melakukan penjualan. Namun, terdapat beberapa kontroversi terkait praktik telemarketing di masyarakat.
- Banyak orang merasa terganggu dengan panggilan-panggilan telemarketing yang masuk secara terus-menerus dan pada waktu yang tidak tepat. Hal ini dapat mengganggu waktu dan privasi konsumen.
- Telemarketing sering kali terlihat sebagai strategi yang agresif dan kurang etis. Beberapa penjual mungkin menggunakan tekanan untuk membuat pelanggan membeli produk atau layanan yang mungkin tidak dibutuhkan.
- Karena telemarketing dapat dilakukan dari jarak jauh, terdapat potensi penipuan dan pencurian identitas. Orang yang tidak curiga dapat memberikan informasi pribadi, seperti nomor kartu kredit atau nomor identifikasi nasional, kepada penjual yang tidak bertanggung jawab.
Kontroversi telemarketing juga dapat merugikan bisnis yang menggunakan praktik ini. Konsumen dapat merespon negatif dan meninggalkan merek atau perusahaan, demikian juga dengan kecewa karena produk yang ditawarkan tidak dapat memenuhi harapan atau kebutuhan mereka.
Banyak organisasi dan regulator berusaha untuk mengatasi kontroversi telemarketing dengan menerapkan kebijakan dan peraturan yang lebih ketat untuk melindungi konsumen. Namun, masyarakat juga dapat mengambil tindakan pencegahan seperti mendaftar ke daftar “Jangan Ganggu” atau memblokir nomor panggilan yang tidak diinginkan.
Sampai saat ini, apa itu telemarketing?
Bagaimana, sudah pahamkan apa itu telemarketing? Meski terkesan sederhana, telemarketing ternyata dapat membantu memperluas pasar dan meningkatkan penjualan suatu bisnis. Namun, metode ini juga sering mendapat respons negatif dari calon konsumen. Oleh karena itu, tugas para telemarketer tidaklah mudah. Namun, dengan pengalaman dan strategi yang tepat, telemarketing dapat menjadi alat yang efektif untuk memberikan informasi dan menjual produk atau jasa. Terima kasih sudah membaca artikel ini dan jangan lupa untuk kembali lagi di kesempatan mendatang!