Apa Itu Syiah dan Wahabi? Pandangan dari Segi Kepercayaan dan Sejarah

Banyak perdebatan mengenai keberadaan Syiah dan Wahabi dalam peradaban Islam. Tak jarang terdengar suara yang mengecam dan menolak kehadiran Syiah dan Wahabi karena keyakinan yang berbeda dengan mayoritas. Namun, untuk benar-benar memahami apa itu Syiah dan Wahabi, dibutuhkan pengetahuan yang luas dan pemahaman yang mendalam.

Syiah dan Wahabi sebenarnya adalah dua aliran dalam agama Islam. Syiah lebih dikenal dengan sebutan Syiah Imamiyah, sedangkan Wahabi dikenal dengan sebutan Salafiyyah. Kedua aliran ini memiliki ciri khas masing-masing yang membedakannya dengan aliran Islam lainnya. Meski begitu, masih banyak yang belum paham secara menyeluruh tentang apa itu Syiah dan Wahabi, serta perbedaan keduanya.

Bagi banyak orang, Syiah dan Wahabi dikenal sebagai aliran Islam yang kontroversial. Namun, sebenarnya tidak ada aliran Islam yang kontroversial, hanya ada pemahaman yang berbeda. Penting bagi kita sebagai umat Islam untuk memahami bahwa setiap aliran memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda-beda, dan hal itu wajar dalam bercita-cita bersama untuk meraih hidayah Allah SWT. Dalam artikel ini, akan dibahas secara rinci apa itu Syiah dan Wahabi, serta perbedaan keduanya dengan aliran Islam lainnya.

Sejarah munculnya Syiah dan Wahabi

Sejarah munculnya Syiah dan Wahabi diawali dengan perbedaan dalam pandangan agama Islam. Syiah dan Wahabi memiliki akar pemikiran yang berbeda, dan masing-masing memandang dirinya sebagai yang paling benar dalam memahami ajaran Islam.

Syiah muncul pada abad ke-7 Masehi sebagai bentuk pemberontakan politik terhadap pemerintahan Islam yang saat itu berkuasa. Syiah menganggap bahwa hanya keluarga Nabi Muhammad yang dianggap dapat memimpin Muslim, dan bukan orang-orang lain yang bukan keturunan Nabi. Oleh karena itu, Syiah mengakui Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah pertama.

Sementara itu, Wahabi muncul di Arab Saudi pada abad ke-18 Masehi. Wahabi mengusung konsep tafsir Harfiyah, yaitu interpretasi teks Alquran secara harfiah tanpa takwil atau penafsiran konteks dan makna secara luas. Sehingga, Wahabi menganggap semua bidah dan praktik yang tidak terdapat dalam teks Alquran secara harfiah sebagai hal yang tidak Islami.

Ciri-ciri Syiah dan Wahabi

  • Syiah mempercayai bahwa hanya keluarga Nabi Muhammad yang dianggap dapat memimpin Muslim, dan mengakui Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah pertama.
  • Wahabi mengusung konsep tafsir Harfiyah, interpretasi teks Alquran secara harfiah tanpa takwil atau penafsiran konteks dan makna secara luas.
  • Banyak ulama Sunni menentang pandangan Syiah dan Wahabi, dan menganggap keduanya sebagai cabang yang menyimpang dari Islam yang sesat.

Perbedaan Syiah dan Wahabi dari ajaran Sunni

Perbedaan antara Syiah, Wahabi, dan Sunni terletak pada pandangan agama dan pemahaman atas Heirarki pemimpin pesantren. Sunni mempercayai orang yang terbaik dan layak untuk memimpin muslim, dan keseluruhan kepemimpinan dianggap dapat terjadi merupakan sebuah kebinekaan sosial. Sementara Syiah dan Wahabi menentang pandangan tersebut dan memiliki pandangan tersendiri.

Ciri-ciri Syiah Wahabi Sunni
Imam Ali sebagai khalifah pertama Ya Tidak Tidak
Tafsir Harfiyah Tidak Ya Tidak
Kepemimpinan Muslim Harus dari keturunan Nabi Muhammad Orang yang terbaik dan layak untuk memimpin

Secara pribadi, setiap individu memiliki pandangan yang berbeda dalam memandang pandangan agama dan kepercayaannya. Namun, sebagai sesama muslim seharusnya dapat saling menghormati dan toleransi dalam merangkul perbedaan.

Perbedaan keyakinan antara Syiah dan Wahabi

Syiah dan Wahabi adalah dua cabang Islam yang memiliki perbedaan keyakinan yang cukup signifikan. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara kedua cabang tersebut:

  • Sumber Hukum: Syiah mempercayai bahwa sumber hukum dalam Islam selain Al-Quran adalah para imam yang dianggap memiliki status divinitas dan merujuk pada ajaran-ajaran mereka melalui hadis dan ucapan-ucapan mereka. Sedangkan, Wahabi hanya mengakui Al-Quran sebagai sumber hukum dan harus tafsir sesuai pemikiran mereka.
  • Pemahaman tentang Imam: Syiah meyakini bahwa imam-imam mereka memiliki status yang paling penting dalam keyakinan mereka. Sementara, Wahabi hanya mengakui empat orang khalifah pertama sebagai imam dan tidak mengakui status divinitas pada imam-imam lainnya.
  • Pendekatan pada Islam: Syiah cenderung memiliki pendekatan yang lebih fleksibel dengan Islam dan mengakui beragam gaya pengamalan Islam dari sufi, filosof, dan teolog. Sementara, Wahabi meyakini bahwa hanya satu cara untuk mengamalkan Islam yang benar dan setiap bentuk pengamalan Islam lainnya dianggap sesat.

Perbedaan keyakinan antara Syiah dan Wahabi menciptakan perbedaan pandangan serta gaya hidup pada pengikutnya. Karenanya, pengetahuan tentang perbedaan keyakinan ini sangat penting bagi umat Muslim untuk dapat memahami dan menghargai perbedaan dalam agama yang sama.

Ada beberapa perbedaan dalam keyakinan arkeologi Syiah dan Wahabi, termasuk perbedaan dalam ritual, praktik, dan pemahaman dalam banyak hal. Berikut adalah beberapa perbedaan penting:

Perbedaan Syiah Wahabi
Pemahaman tentang Imam Menyakini bahwa imam-imam mereka memiliki status terpenting dalam keyakinan Syiah. Hanya mengakui empat orang khalifah pertama sebagai imam.
Pemahaman tentang Nabi Muhammad SAW. Memuja dan menghormati Nabi Muhammad SAW dan keluarganya. Hanya memandang Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah yang membawa Quran.
Yawm al-Qiyāmah (hari kiamat) Mengakui wujud para malaikat yang akan mencatat setiap perbuatan manusia. Hanya percaya pada kebangkitan jasmani di hari kiamat.

Perbedaan-perbedaan ini menciptakan pemahaman budaya yang sangat berbeda pada kedua kelompok Islam ini. Sebagai seorang muslim, sangat penting untuk memahami perbedaan-perbedaan tersebut dan berbicara dengan penghormatan pada kelompok-kelompok lain dalam komunitas muslim.

Kedudukan Syiah dan Wahabi dalam masyarakat Muslim

Syiah dan Wahabi adalah dua aliran mazhab yang terkenal dalam Islam. Kedudukan keduanya dalam masyarakat Muslim telah menjadi topik perdebatan yang seringkali memicu perpecahan di antara umat Muslim.

Namun, penting untuk menyadari bahwa Syiah dan Wahabi memiliki perbedaan-perbedaan fundamental dalam interpretasi ajaran Islam. Oleh karena itu, pemahaman terhadap kedudukan keduanya dalam masyarakat Muslim menjadi sangat penting dalam upaya membangun kesepahaman dan kedamaian di antara umat Muslim di seluruh dunia.

  • Kedudukan Syiah dalam masyarakat Muslim
  • Syiah merupakan salah satu aliran mazhab Islam yang banyak dianut di Iran, Iraq, Bahrain, dan Azerbaijan. Sejarahnya bermula dari pemikiran Ali bin Abi Thalib, sepupu Nabi Muhammad SAW dan menantu beliau yang juga merupakan salah satu khalifah Islam. Syiah meyakini bahwa hanya keturunan Ali yang layak menjadi pemimpin Muslim selanjutnya setelah khalifah terakhir, sedangkan mayoritas umat Islam meyakini bahwa pemimpin Muslim dapat dipilih melalui persetujuan dari masyarakat Muslim.

    Syiah selalu dituduh oleh beberapa kelompok sebagai kelompok sesat. Padahal, Syiah sendiri memiliki tokoh-tokoh ahlak yang sangat baik seperti Syekh Mufid, Syekh Atusi, dan banyak lagi lainya. Syiah juga mengirimkan ulama-ulamanya ke banyak negara dengan tujuan membantu masyarakat muslim dan juga membina silaturahmi Islamiyah.

  • Kedudukan Wahabi dalam masyarakat Muslim
  • Wahabi adalah salah satu aliran mazhab yang banyak dianut di Arab Saudi. Kedudukan Wahabi dalam masyarakat Muslim cukup kontroversial karena dipandang sebagai gerakan yang cukup keras dan seringkali radikal. Wahabi meyakini bahwa hanya kepercayaan terhadap Allah yang murni dan penghambaan yang tulus kepada Allah yang diperlukan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup. Oleh karenanya, segala bentuk praktik keagamaan yang dianggap menyimpang dari ajaran Islam harus diluruskan.

    Dalam perkembangannya, Wahabi mempunyai pengaruh besar di masyarakat muslim, bahkan Al-Quaeda juga banyak mengeksplotasi aqidah Wahabi untuk mencaplok banyak anggota dalam organisasi mereka.

Memahami kedudukan Syiah dan Wahabi dalam masyarakat Muslim dapat membantu untuk meredakan ketegangan dan konflik yang seringkali terjadi di antara kedua kelompok ini. Dalam hal ini, edu-aksi untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai perbedaan-perbedaan ajaran di antara mazhab Islam diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam meredakan perpecahan dan meningkatkan persatuan umat Muslim di seluruh dunia.

Sumber:

Judul Penulis Tahun Terbit
Perbedaan Ajaran Antara Syiah dan Wahabi Moch. Arifin 2011
Islamic Sects and Their Role in the Middle East Amal Ali 2016

Gerakan-gerakan sosial dan politik Syiah dan Wahabi

Syiah dan Wahabi merupakan dua aliran Islam yang memiliki perbedaan dalam segi keyakinan dan praktik ibadah. Meski begitu, keduanya memiliki pengaruh yang sama-sama besar dalam gerakan sosial dan politik di dunia Islam.

Berikut adalah ulasan mengenai gerakan-gerakan sosial dan politik Syiah dan Wahabi:

  • Gerakan Sosial Syiah: Dalam hal gerakan sosial, Syiah memiliki suatu praktik yang dikenal dengan zakat, yaitu sumbangan yang diberikan oleh umat Muslim untuk membantu saudara-saudara mereka yang membutuhkan. Zakat dalam praktek Syiah ini biasanya dikumpulkan oleh kelompok-kelompok kecil, bukan oleh pemerintah atau lembaga amal resmi. Di samping itu, Syiah juga memiliki gerakan sosial seperti pembentukan lembaga pengajaran dan rumah sakit.
  • Gerakan Politik Syiah: Di sebagian besar negara Muslim, Syiah merupakan minoritas yang dianggap sebagai ancaman bagi penguasa dan keamanan negara. Alasan tersebut sering digunakan oleh pemerintah untuk menindas mereka. Meski begitu, Syiah memiliki gerakan politik seperti pembentukan partai politik dan lembaga keuangan yang dikelola oleh muslim Syiah.
  • Gerakan Sosial Wahabi: Dalam hal gerakan sosial, Wahabi mempromosikan kesederhanaan dalam kehidupan sehari-hari serta menolak praktik-praktik yang dianggap sebagai bid’ah atau hal yang tidak sesuai dengan ajaran asli Islam. Selain itu, gerakan sosial Wahabi juga dikenal dengan kegiatan-kegiatan dakwah dan pendidikan yang dilakukan melalui masjid dan madrasah.
  • Gerakan Politik Wahabi: Wahabi memiliki pengaruh yang besar dalam politik Arab Saudi, di mana ideologi Wahabi merupakan ideologi resmi yang dijadikan landasan negara. Secara politik, gerakan Wahabi cenderung mendukung pemerintah, sehingga sering mendapatkan dukungan dari pemerintah dalam bentuk dana dan perlindungan keamanan.

Dalam tabel berikut ini, dapat dilihat perbandingan secara singkat antara gerakan sosial dan politik Syiah dan Wahabi:

Gerakan Sosial Gerakan Politik
Syiah Mempromosikan praktik zakat dan membentuk lembaga pengajaran dan rumah sakit Membentuk partai politik dan lembaga keuangan
Wahabi Mempromosikan kesederhanaan dan menolak praktik bid’ah Mendukung pemerintah Arab Saudi

Dalam kesimpulannya, Syiah dan Wahabi memiliki perbedaan dalam gerakan sosial dan politik yang didasarkan pada keyakinan dan praktek mereka. Meski begitu, keduanya memiliki pengaruh yang besar dalam dunia Islam dan menjadi hal yang menarik untuk dipelajari lebih lanjut.

Fiqih dalam Paham Syiah dan Wahabi

Fiqih atau hukum Islam adalah bagian penting dari agama Islam yang mengatur tata cara ibadah dan pergaulan sehari-hari. Namun, dalam paham Syiah dan Wahabi, terdapat perbedaan pandangan dalam interpretasi fiqih. Berikut adalah penjelasan lebih jauh:

  • Fiqih dalam Paham Syiah
    Dalam paham Syiah, fiqih dipandang sangat penting dan harus dipahami oleh setiap orang dalam menjalankan ajaran Islam. Mereka percaya bahwa hanya Imam Ali dan keturunannya yang memiliki akses ke dalam ilmu gaib dan mampu membimbing umat Islam dalam menjalankan fiqih yang benar. Oleh karena itu, Syiah memiliki 12 Imam yang dipercayai sebagai penyebar ilmu fiqih secara sempurna. Selain itu, Syiah juga mempercayai adanya sumber hukum Islam keempat setelah Al-Quran, yaitu Hadis Ahlulbait (ucapan dan perbuatan para keturunan Nabi Muhammad saw).
  • Fiqih dalam Paham Wahabi
    Di sisi lain, paham Wahabi menganggap bahwa fiqih hanya dapat dipelajari dari Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad saw yang sebenarnya. Mereka tidak mengakui adanya sumber fiqih lain, termasuk hadis-hadis Sahih Bukhari dan Muslim. Selain itu, Wahabi juga menolak berbagai praktik tradisional dalam Islam, seperti ziarah ke makam dan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad saw.

Namun, selain perbedaan dalam pandangan fiqih, setiap ajaran juga memiliki pandangan dan sudut pandang yang berbeda mengenai hal-hal lain dalam agama Islam.

Sebagai contoh, Syiah memiliki pandangan lebih terbuka dalam hal kemungkinan ijtihad (perbedaan pendapat) dalam fiqih, sedangkan Wahabi menganggap bahwa pendapat yang diterima harus sejalan dengan Al-Quran dan Sunnah secara eksplisit.

Perbedaan pandangan dalam interpretasi fiqih pada paham Syiah dan Wahabi dapat dapat dilihat lebih jauh melalui tabel perbandingan di bawah ini:

Aspek Syiah Wahabi
Sumber fiqih Al-Quran, Sunnah, Hadis Ahlulbait, Ijtihad Al-Quran, Sunnah
Praktik tradisional Memperingati hari-hari penting, ziarah ke makam Menolak
Jumlah Imam 12 Tidak mengakui

Dalam memahami perbedaan paham fiqih Syiah dan Wahabi, kita perlu membuka pikiran dan selalu mencari pemahaman yang benar berdasarkan Al-Quran dan Sunnah Nabi, sehingga dapat menjalankan ajaran Islam dengan baik dan benar.

Kitab Suci dan Literatur dalam Paham Syiah dan Wahabi

Konflik antara Syiah dan Wahabi terutama berasal dari perbedaan dalam hal interpretasi Al-Quran dan literatur keagamaan lainnya. Baik Syiah maupun Wahabi memiliki kitab-kitab suci yang berbeda dan penafsiran yang berbeda pula.

  • Syiah: Kitab suci utama Syiah adalah Al-Quran, seperti halnya umat Islam pada umumnya. Namun, Syiah juga memiliki kitab-kitab hadis yang unik, seperti Nahjul Balaghah (Seruan para Pengemban Kekuasaan), yang merupakan koleksi khutbah, surat, dan perkataan Ali bin Abi Thalib, sepupu dan menantu Nabi Muhammad. Syiah juga meyakini adanya imam-imam tersembunyi yang memiliki akses ke pengetahuan gaib dan memiliki otoritas keagamaan yang lebih tinggi daripada para ulama. Oleh karena itu, literatur Syiah juga mencakup kitab-kitab teologi dan fiqh yang ditulis oleh ulama dan imam-imam dalam tradisi Syiah.
  • Wahabi: Kitab suci utama Wahabi adalah Al-Quran, namun mereka juga berpegang pada kitab-kitan hadis seperti Sahih Bukhari dan Sahih Muslim yang disusun oleh para kolektor hadis terkemuka. Mereka juga menghargai karya-karya cendekiawan Islam seperti Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdal Wahhab yang merupakan tokoh pendiri gerakan ini.

Keduanya memiliki pemahaman yang sangat berbeda mengenai Al-Quran dan warisan budaya Islam. Syiah cenderung menafsirkan secara alegoris, sejalan dengan keyakinan mereka pada imam-imam tersembunyi yag memimpin umat Islam secara spiritual dan memahami makna Al-Quran secara lebih mendalam. Di sisi lain, Wahabi cenderung menafsirkan Al-Quran secara harfiyah, menolak banyak kelompok dan budaya Muslim yang hidup di luar Arab Saudi dan mengganggap banyak praktik keagamaan tradisional sebagai bidaah.

Berdasarkan perbedaan kitab suci dan literatur keagamaan ini, maka terciptalah perbedaan pandangan dan praktek antara Syiah dan Wahabi dalam urusan keagamaan.

Kitab Suci Syiah Wahabi
Al-Quran Ya Ya
Hadis Sahih Bukhari Tidak Ya
Hadis Sahih Muslim Tidak Ya
Nahjul Balaghah Ya Tidak

Perbedaan ini menyebabkan keduanya sering terlibat dalam konflik dan perselisihan dalam hal-hal agama, baik itu teologi, syariat, maupun ritus. Meskipun demikian, utamanya tetap adalah toleransi dan saling menghormati antarumat Islam, terutama dalam menjaga kerukunan dan perdamaian dalam masyarakat muslim global.

Dampak bagi persatuan umat Islam karena perbedaan paham Syiah dan Wahabi.

Perbedaan paham Syiah dan Wahabi menjadi salah satu isu hangat di kalangan umat Islam. Hal tersebut muncul karena kedua paham tersebut memiliki perbedaan pandangan tentang keagamaan dan keyakinan. Dampak dari perbedaan ini tentu berdampak pada kesatuan umat Islam.

  • Meningkatnya Konflik
  • Terpecahnya Persatuan Umat Islam
  • Munculnya Sikap Intoleransi

Meningkatnya Konflik

Perbedaan paham antara Syiah dan Wahabi seringkali menjadi sumber konflik di beberapa negara. Di beberapa negara Timur Tengah misalnya, konflik antara kedua paham tersebut bahkan telah mengakibatkan perang saudara. Konflik ini kemudian terjadi karena ketidaksepakatan antara Syiah dan Wahabi dalam interpretasi ajaran Islam. Hal ini membuktikan bahwa perbedaan paham dalam Islam dapat sangat berdampak buruk bagi persatuan umat Islam.

Terpecahnya Persatuan Umat Islam

Perbedaan paham juga berpotensi menimbulkan perpecahan umat Islam. Kedua paham tersebut memiliki perbedaan pandangan yang cukup signifikan dalam interpretasi ajaran Islam. Hal ini kemudian dapat membawa konsekuensi bagi terpecahnya persatuan umat Islam. Terpecahnya persatuan pun dapat membuat umat Islam rentan dengan tindakan yang dapat membahayakan kemajuan agama dan perdamaian.

Munculnya Sikap Intoleransi

Perbedaan paham juga dapat memicu munculnya sikap intoleransi antar umat Islam. Ketidaksepakatan dalam hal paham keagamaan dapat memicu munculnya sikap fanatisme sebuah kelompok. Sikap ini kemudian berpeluang besar memicu munculnya sikap-sikap intoleransi serta kebencian antara umat Islam. Hal ini tentu saja sangat merugikan persatuan umat Islam di dalam rangka membangun islam yang moderat dan toleran.

Kesimpulan

Perpaduan Perpecahan
Memperkuat persatuan umat Islam Mengancam persatuan umat Islam
Mendorong kebersamaan untuk memajukan Islam Menciptakan kesenjangan antara umat Islam
Membangun Islam yang moderat dan cinta damai Mendidik umat Islam ke arah fanatisme dan sikap intoleran

Perbedaan ajaran Islam memiliki dampak yang cukup besar bagi persatuan umat Islam. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk memperkuat kerukunan di kalangan umat Islam. Dengan membangun persatuan, maka umat Islam dapat memajukan agama dan menciptakan dunia yang lebih baik.

Terima Kasih Telah Membaca!

Sekarang kalian tahu tentang apa itu Syiah dan Wahabi. Ingatlah bahwa toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan adalah kunci untuk hidup harmonis sebagai manusia. Teruslah berpikir kritis dan jangan percaya begitu saja dengan informasi yang belum diverifikasi. Jangan lupa untuk mengunjungi kembali situs ini untuk topik menarik berikutnya! Sampai jumpa!