Pengertian apa itu Syariat dan Pentingnya dalam Kehidupan

Apa itu syariat? Pertanyaan ini seringkali membuat orang menjadi penasaran. Syariat adalah aturan-aturan atau hukum yang berhubungan dengan agama Islam. Aturan-aturan ini diberikan oleh Tuhan kepada manusia melalui kitab suci Al-Quran dan hadis. Syariat meliputi berbagai aspek kehidupan seperti ibadah, akhlak, makanan, minuman, pergaulan, dan lain sebagainya.

Bagi umat Islam, menjalankan syariat adalah sebuah kewajiban yang harus ditaati. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan dan ketaatan kepada Tuhan. Dalam Islam, syariat bukan hanya sekadar sebuah aturan tapi juga merupakan caranya untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Menjalankan syariat memiliki banyak manfaat bagi kehidupan seseorang, di antaranya dapat menjamin keamanan, ketenangan, dan ketentraman dalam hidup.

Bagi umat Islam, menjalankan syariat memang bukan perkara mudah. Namun, dengan memahami bahwa syariat adalah kebaikan dan aturan dari Tuhan, maka kita harus berusaha untuk mengamalkannya. Karena, apabila kita mampu mengamalkan syariat dengan baik, maka dunia dan akhirat akan menjadi lebih sejahtera dan harmonis. Jadi, mari kita belajar tentang syariat dan berusaha mengamalkannya dengan sungguh-sungguh.

Pengertian Syariat

Syariat adalah segala hukum atau aturan yang berasal dari Allah SWT dalam agama Islam. Secara umum, syariat merujuk pada tiga konsep utama dalam Islam, yaitu aqidah (keyakinan), ibadah (peribadatan), dan muamalah (hubungan antarmanusia).

Syariat memiliki sumber utama, yaitu Al-Quran dan sunnah Rasulullah SAW. Al-Quran menyajikan prinsip-prinsip dasar syariat, sedangkan sunnah merupakan contoh nyata bagaimana Nabi Muhammad melaksanakan perintah-perintah Allah SWT dalam Al-Quran.

Setiap Muslim diwajibkan mengikuti syariat, sebagai bentuk pengabdian dan ketaatan kepada Allah SWT. Hal ini juga untuk memperbaiki akhlak, menghormati hak-hak orang lain, serta menjamin kesejahteraan dan ketentraman hidup di dunia dan akhirat.

Asal Usul Syariat

Syariat merupakan ajaran agama Islam yang mengatur segala aspek kehidupan umat Muslim, mulai dari ibadah hingga sosial dan ekonomi. Namun, apakah yang menjadi asal usul syariat itu sendiri?

  • Menurut sejarah, syariat berasal dari kata “syara” yang berarti jalan menuju sumber atau sumber mata air yang jernih. Dalam konteks agama, syariat berarti jalan atau ajaran yang diturunkan oleh Allah dan diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada para pengikutnya.
  • Syariat juga merujuk pada ajaran-ajaran yang berkaitan dengan hukum Islam atau fiqh. Dalam Islam, ada empat mazhab atau aliran hukum yang diakui, yaitu Mazhab Hanafi, Mazhab Maliki, Mazhab Syafi’i, dan Mazhab Hambali. Meskipun berbeda dalam beberapa hal, namun empat mazhab tersebut memiliki kesamaan dalam mengikuti syariat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
  • Selanjutnya, asal usul syariat juga terkait dengan Al-Quran dan Hadits. Al-Quran merupakan kitab suci agama Islam yang dianggap sebagai pedoman hidup bagi umat Muslim. Sedangkan Hadits adalah perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi Muhammad SAW yang menjadi pedoman dalam menjalankan ajaran Islam.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa asal usul syariat terletak pada ajaran-ajaran yang diturunkan oleh Allah dan diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umat Muslim melalui Al-Quran dan Hadits. Syariat menjadi landasan hukum bagi umat Islam yang harus diikuti dalam menjalani kehidupan, baik secara individual maupun bersama dengan masyarakat yang lebih luas.

Fungsi Syariat

Syariat adalah hukum atau aturan yang diatur oleh agama dalam menjalankan perintah dan larangan-Nya. Dalam Islam, syariat merujuk pada ketentuan-ketentuan dalam Al Quran dan Hadis. Berikut penjelasan tentang fungsi syariat dalam kehidupan manusia:

  • Melindungi Manusia dari Kejahatan
  • Syariat berfungsi sebagai pedoman bagi umat Muslim dalam menjalankan kehidupan sehari-hari agar terhindar dari perbuatan yang dilarang. Dengan adanya syariat, akan tercipta masyarakat yang aman, tertib, dan damai. Contoh dari implementasi syariat adalah hukum pelarangan mencuri, merampok, dan membunuh. Aturan tersebut diberikan untuk melindungi manusia dari kejahatan dan menjaga keamanan sosial.

  • Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia
  • Syariat berfungsi sebagai panduan bagi umat Muslim dalam beribadah dan menjalankan aktivitas sehari-hari. Dengan mengikuti aturan yang ditentukan oleh syariat, akan membawa kebaikan bagi kehidupan manusia. Misalnya, shalat lima waktu dan zakat dapat meningkatkan kualitas iman dan kualitas hidup manusia secara spiritual. Sedangkan, adab dan akhlak yang dilandasi oleh syariat dapat meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segi sosial dan moral.

  • Menjaga Keseimbangan dan Harmoni dengan Alam
  • Syariat berfungsi sebagai panduan bagi umat Muslim dalam berinteraksi dengan alam. Menjaga keseimbangan dan harmoni dengan alam merupakan sebuah konsep yang penting dalam Islam. Dalam syariat, terdapat ajaran tentang menjaga lingkungan hidup seperti larangan menebang pohon yang sangat dilarang diislam. Dalam surat Al Baqarah ayat 60-61, disebutkan tentang pentingnya menjaga sumber daya alam. Syariat mengajarkan bahwa manusia harus menjaga dan memelihara alam sebagai tugas dan kewajiban yang harus dipenuhi.

Perbedaan Syariat dan Hukum Negara

Ketika membicarakan tentang hukum, ada dua jenis hukum utama yang dapat dilihat, yaitu syariat dan hukum negara. Meskipun keduanya sama-sama berbicara tentang aturan yang mengatur perilaku manusia, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

  • Sumber Hukum
    Salah satu perbedaan utama antara syariat dan hukum negara adalah sumber hukumnya. Syariat berasal dari Alquran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW, sedangkan hukum negara berasal dari sistem yuridis yang dibuat oleh manusia.
  • Cakupan Ruang Lingkup
    Syariat mengatur setiap aspek kehidupan muslim, dari persoalan akidah, ibadah, hingga muamalah dan akhlak. Sedangkan, hukum negara hanya mengatur masalah sosial, politik, dan ekonomi.
  • Sanksi
    Syariat dan hukum negara juga memiliki perbedaan dalam memberikan sanksi kepada pelanggar. Syariat memberikan sanksi secara spiritual dan material, sementara hukum negara memberikan sanksi material saja seperti denda, kurungan, atau hukuman mati.

Untuk dapat memahami perbedaan antara syariat dan hukum negara, kita harus memahami apa masing-masing hukum tersebut dan bagaimana pengaplikasiannya. Keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memberikan ketertiban dan keadilan bagi masyarakat. Namun, sumber hukum dan cakupan ruang lingkup yang berbeda membuat syariat dan hukum negara memiliki perbedaan yang signifikan.

Perbedaan dalam memberikan sanksi juga menjadi salah satu perbedaan yang cukup besar antara keduanya. Penegakan hukum adalah salah satu tugas penting dari suatu negara untuk menciptakan ketertiban dan memberikan rasa aman bagi masyarakat. Namun, penegakan hukum juga harus berdasarkan prinsip keadilan, dan itu tergantung pada sistem hukum yang berlaku. Oleh karena itu, meskipun memiliki perbedaan yang signifikan, syariat dan hukum negara dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu keadilan bagi masyarakat.

Perbedaan Syariat dan Hukum Negara Syariat Hukum Negara
Sumber Hukum Alquran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW Sistem yuridis yang dibuat oleh manusia
Cakupan Ruang Lingkup Mengatur setiap aspek kehidupan muslim Mengatur masalah sosial, politik, dan ekonomi
Sanksi Memberikan sanksi secara spiritual dan material Memberikan sanksi material saja seperti denda, kurungan, atau hukuman mati

Dalam kehidupan bermasyarakat, baik syariat maupun hukum negara memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Dalam penerapannya, kedua hukum ini harus berpegang teguh pada prinsip keadilan dan kemanusiaan dalam rangka membentuk masyarakat yang beradab dan damai.

Cabang-cabang Syariat

Syariat dalam agama Islam memiliki banyak cabang yang membentang dari urusan pribadi hingga publik. Beberapa cabang syariat yang paling umum dijumpai diantaranya:

1. Ibadah

Ibadah adalah cabang syariat yang berkaitan dengan ketaatan manusia kepada Allah SWT. Ibadah meliputi segala sesuatu yang dikerjakan oleh manusia dengan tujuan untuk memperoleh keridhaan Allah serta mendapatkan pahala secara spiritual. Contoh ibadah umat Islam meliputi shalat, puasa, zakat, haji, dan banyak lagi.

2. Muamalah

Muamalah adalah cabang syariat yang berkaitan dengan hubungan antarmanusia dalam kehidupan sehari-hari. Muamalah meliputi hukum-hukum tentang perdagangan, pemberian pinjaman, persengketaan, dan banyak lagi. Syariat muamalah bertujuan untuk menyeimbangkan antara kebutuhan individu dengan kebutuhan umum dalam masyarakat.

3. Jinayah

Jinayah adalah cabang syariat yang berkaitan dengan tindak pidana atau kejahatan di dalam masyarakat. Jinayah meliputi hukum-hukum tentang pencurian, pembunuhan, zina, serta tindakan kekerasan lainnya. Syariat jinayah bertujuan untuk melindungi masyarakat dari gangguan dan kekerasan yang dapat mengganggu ketertiban umum.

4. Siyasah

Siyasah adalah cabang syariat yang berkaitan dengan pemerintahan Islam. Pada masa kekhalifahan, cabang syariat ini memegang peranan yang penting untuk mempertahankan keutuhan negara Islam serta keamanan dan ketertiban umum. Syariat siyasah meliputi hukum-hukum tentang kepemimpinan, pengaturan administrasi, dan lainnya.

5. I’adah

  • Ketentuan Syariat
  • Hukum Acara
  • Putusan Keyakinan

I’adah adalah cabang syariat yang berkaitan dengan tatacara hukum dan peradilan. Cabang syariat ini meliputi ketentuan syariat, hukum acara, dan putusan keyakinan. Ketentuan syariat mengatur kewajiban dan hak dalam masyarakat serta memberikan panduan tentang tindakan yang harus diambil ketika terjadi masalah. Hukum acara berkaitan dengan proses pengadilan, termasuk ketentuan tentang bukti, saksi, dan lain-lain. Sedangkan putusan keyakinan adalah hasil dari proses peradilan dan meliputi penentuan seseorang bersalah atau tidak bersalah serta hukuman yang diterapkan.

Dengan memahami cabang-cabang syariat dalam Islam, umat muslim dapat menjalankan ajaran agama dengan lebih baik dan benar. Hal ini juga bisa membantu dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan sejahtera dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, keadilan, dan kebersamaan.

Implementasi Syariat dalam Kehidupan Sehari-hari

Bagi sebagian orang, syariat seringkali dianggap sebagai sesuatu yang kaku dan sulit diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun sebenarnya, syariat adalah pedoman hidup yang diciptakan oleh Allah SWT untuk membimbing manusia agar selalu berada di jalan yang benar. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, implementasi syariat bisa dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

  • Menerapkan sholat lima waktu
  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar
  • Mengonsumsi makanan halal dan thoyyib

Selain itu, ada beberapa hal lain yang juga bisa dijadikan sebagai implementasi syariat dalam kehidupan sehari-hari, seperti:

  • Bertutur kata yang baik dan sopan
  • Menghormati orang tua dan sesama manusia
  • Menjaga kesopanan dan kesederhanaan dalam berpakaian

Implementasi syariat juga bisa terlihat dari bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain di sekitar kita. Salah satu contohnya adalah dengan menjalankan adab-adab yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, seperti:

  • Menjaga pandangan mata dan hati
  • Menjaga kesopanan saat berbicara dan bersikap
  • Tidak mengomentari keburukan orang lain tanpa alasan yang jelas

Tak hanya itu, syariat juga mengajarkan prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh dalam berbisnis. Menjalankan bisnis dengan prinsip syariat akan membawa banyak manfaat, baik untuk diri sendiri maupun untuk lingkungan sekitar. Berikut adalah beberapa prinsip bisnis syariah yang harus dipegang teguh:

No. Prinsip Bisnis Syariah
1. Menghindari riba
2. Menghindari judi
3. Menghindari gharar (ketidakpastian)
4. Menghindari maysir (perjudian)
5. Menghindari transaksi yang tidak jelas

Dalam setiap tindakan dan keputusan yang kita ambil, kita harus selalu menjadikan syariat sebagai pedoman hidup. Dengan mengimplementasikan syariat dalam kehidupan sehari-hari, kita akan selalu berada di jalan yang benar dan mendapatkan ridha Allah SWT.

Kontroversi Terkait Syariat

Syariat adalah aturan Islam yang mengatur kehidupan para umat muslim. Namun, pengertian syariat seringkali menimbulkan kontroversi dan perdebatan di kalangan masyarakat dan para ulama. Ada beberapa kontroversi terkait syariat yang sering menjadi perbincangan di masyarakat, antara lain:

  • Perbedaan Pandangan Tentang Syariat
    Ada beberapa kelompok yang memiliki pandangan berbeda tentang syariat. Ada yang menjalankan syariat dengan kaku dan taat tanpa merubah sedikit pun, ada yang memberikan penafsiran dan konteks baru, hingga ada juga yang membenci sistem syariat dan merasa dikekang olehnya.
  • Pengaruh Politik
    Penerapan syariat di suatu negara dapat menjadi kontroversial jika bertolak belakang dengan sistem pemerintahan dan undang-undang yang ada di negara tersebut. Banyak negara yang memperjuangkan syariat sebagai sumber hukum, tetapi hal ini kadang membawa dampak negatif pada konteks sosial politik. Sebaliknya, pemerintah yang anti syariat seringkali mengalami resistensi dari pihak-pihak yang pro syariat.
  • Pelanggaran HAM
    Proses implementasi syariat yang tergesa-gesa seringkali melanggar hak asasi manusia. Hal ini terjadi di beberapa negara yang menerapkan hukum syariah, seperti hukuman mati bagi pelaku tindak pidana. Adapun pelanggaran yang lain adalah diskriminasi terhadap minoritas keagamaan dan gender, ketidakmerataan dalam peradilan, kekerasan dalam nama agama, dan penindasan lainnya.

Kontroversi Terkait Syariat

Selain itu, terdapat juga perdebatan terkait dengan pemahaman dan interpretasi syariat. Bahkan, di dalam kalangan para ulama sekalipun, sering terjadi perbedaan pandangan tentang syariat. Hal ini dapat mengakibatkan munculnya sekte-sekte yang mengklaim memahami syariat dengan lebih baik daripada yang lain. Dalam beberapa kasus, perbedaan pandangan tentang syariat tersebut menghasilkan perselisihan yang merugikan umat muslim dan masyarakat pada umumnya.

Kontroversi Terkait Syariat

Salah satu kontroversi terkait syariat adalah adanya pandangan bahwa syariat estetika lebih diutamakan daripada syariat moralitas, sehingga dapat mengakibatkan penindasan pada aspek penghormatan terhadap hak asasi manusia. Meskipun banyak ulama yang mengkritisi pandangan ini, pandangan tersebut masih dipegang teguh oleh sejumlah orang yang memperjuangkan penerapan syariat dalam kehidupan modern.

Perdebatan Pendapat
Syariat Hudud Sistem hukum yang berdasarkan syariat Islam, meliputi tindak pidana jenayah seperti pembunuhan, perampokan, dan perzinaan. Terdapat pro dan kontra penghapusan hukuman mati dan hukuman cambuk.
Qishas Sistem hukum yang meliputi pembalasan atas tindak kekerasan, seperti hukuman ‘mata untuk mata’ dan ‘gigi untuk gigi’. Terdapat pro dan kontra atas implementasi hukuman qishas di beberapa negara.

Di akhirnya, implementasi syariat perlu disesuaikan dengan konteks sosial dan politik yang ada, serta memberikan penghormatan pada hak asasi manusia dan kebebasan individu. Syariat seharusnya menjadi panduan bagi orang-orang yang menginginkan hidup dengan penuh kebaikan, bukan menjadi alasan untuk melakukan penindasan dan kekerasan. Kontroversi tentang syariat akan selalu ada, tetapi kita sebagai umat muslim dan masyarakat pada umumnya harus mampu mengatasi perbedaan dan selalu memilih jalan perdamaian.

Terima Kasih Telah Membaca

Terkadang, kita masih melihat syariat hanya dari segi hukuman dan larangan. Padahal, syariat memiliki makna yang lebih luas dan dalam dalam Islam. Syariat adalah bentuk kasih sayang Allah yang memberikan petunjuk dan rahmat bagi umatnya. Semoga artikel ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai apa itu syariat. Terima kasih sudah membaca dan jangan lupa kunjungi kembali situs ini untuk pembahasan menarik lainnya tentang Islam. Wassalam.