Apa Itu Sunni: Pemahaman Singkat tentang Sunni Islam

Apa itu sunni sebenarnya? Pertanyaan yang mungkin pernah terpikirkan oleh banyak orang, terutama bagi yang bukan beragama Islam. Sunni sendiri merupakan salah satu golongan dalam agama Islam yang memegang teguh tradisi dan ajaran Nabi Muhammad SAW. Kebanyakan umat Islam di dunia termasuk Indonesia juga mengikuti akidah Sunni.

Sifat toleran dan damai menjadi ciri khas dari Sunni. Golongan ini tidak hanya menerima perbedaan pendapat tetapi juga memperlakukan setiap umat dengan penuh toleransi dan saling menghargai. Oleh karena itu, Sunni menjadi salah satu golongan yang sangat dihormati dan diakui oleh umat beragama Islam. Sifat toleransi yang dimiliki oleh Sunni juga menjadi subyek kajian bagi banyak pakar agama dan akademisi.

Dalam menjalankan syariat Islam, Sunni mengambil dasar dari Al Quran dan Hadist, serta mengambil keputusan berdasarkan interpretasi para ulama. Itulah mengapa Sunni sangat terbuka bagi perbedaan pendapat dan memperbolehkan taqlid (mengikuti) kepada khalifah atau pemimpin. Dengan demikian, Sunni terus memegang teguh tradisi dan ajaran Islam yang membawanya menjadi salah satu golongan paling besar dan umum di dunia Islam.

Definisi Sunni

Sunni adalah salah satu mazhab dalam Islam yang jumlah pengikutnya mencapai 85-90% dari seluruh umat Muslim di dunia. Kata Sunni sendiri berasal dari bahasa Arab Sunnah yang berarti jalan atau praktek yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW serta generasi awal umat Islam atau yang disebut sahabat. Oleh karena itu, Sunni dikatakan sebagai mazhab yang mengikuti aspek-aspek sunnah yang terdapat dalam ajaran Islam.

Terdapat beberapa karakteristik utama yang mencirikan Sunni. Pertama, Sunni menerima otoritas empat imam besar dalam Islam yaitu Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Shafii, dan Imam Ahmad bin Hanbal. Kedua, Sunni menghargai dan menghormati para sahabat Nabi serta mempercayai mereka sebagai sumber utama pengetahuan dalam memahami ajaran Islam. Ketiga, Sunni meyakini pentingnya mempertahankan kesatuan umat Islam dan menolak terjadinya perpecahan di dalamnya.

  • Sunni memiliki pandangan bahwa kepemimpinan dalam umat Islam dapat diwarisi atau dipilih.
  • Sunni mengajarkan bahwa setiap Muslim harus memiliki kemampuan untuk membaca Al-Quran dan memahami ajaran Islam tanpa memandang kelas sosial atau ekonomi.
  • Dalam Sunni, tidak ada peran bagi tokoh spiritual atau pemimpin agama yang tidak dipilih oleh masyarakat setempat.

Sebagai mazhab Islam yang terbesar, Sunni memiliki banyak varian atau cabang dalam ajarannya, termasuk dalam masalah kepercayaan, ibadah, dan moralitas. Namun pada intinya, Sunni memberikan pengakuan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang, toleransi, dan keadilan. Kepatuhan pada ajaran Islam yang sejalan dengan praktek sunnah dan menghargai hak-hak manusia adalah prinsip utama yang dipegang teguh oleh umat Sunni.

Imam besar Sunni Karya utama
Imam Abu Hanifah Al-Fiqh al-Akbar, Al-Wasiyyah, Al-Fiqh al-Absat
Imam Malik Al-Muwatta, Al-Mudawwanah
Imam Shafii Al-Risalah, Kitab al-Umm, Musnad al-Shafii
Imam Ahmad bin Hanbal Musnad Ahmad bin Hanbal, Al-Zuhd, Fada’il al-Sahabah

Sumber: Pengantar Studi Islam: Sejarah dan Perkembangannya hingga saat ini (2021) oleh Dr. Phil. Abdul Rivai, M.Si

Sejarah Terbentuknya Sunni

Sunni merupakan salah satu mazhab dalam Islam yang memiliki banyak pengikut di seluruh dunia. Sejarah terbentuknya Sunni dimulai pada masa setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 M. Pada saat itu, umat Islam bercabang menjadi dua kelompok besar, yaitu Sunni dan Syiah. Sunni merupakan kelompok yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.

  • Pada awalnya, penyebutan Sunni belum dikenal oleh umat Islam. Baru pada akhir abad ke-9 M, mazhab ini dikenal sebagai Sunni.
  • Istilah Sunni berasal dari kata “sunnah” yang berarti tradisi atau cara hidup Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Sunni menganggap bahwa sunnah menjadi sumber hukum kedua setelah Al-Quran.
  • Salah satu hal yang membedakan Sunni dengan Syiah adalah keyakinan dalam memilih khalifah. Sunni menganggap bahwa khalifah dapat dipilih melalui musyawarah dan persetujuan umat Islam, sedangkan Syiah menganggap bahwa khalifah harus berasal dari keturunan Nabi Muhammad SAW.

Seiring berjalannya waktu, Sunni berkembang menjadi mazhab yang terbesar di dunia Islam dengan pengikut yang banyak dan tersebar di berbagai negara.

Adapun tokoh-tokoh penting dalam sejarah terbentuknya Sunni antara lain:

Nama Peran
Abu Bakar Menantikan khalifah setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW
Umar bin Khattab Mempersatukan umat Islam dan memperluas wilayah kekuasaan Islam
Utsman bin Affan Meneruskan pembangunan Islam dan mengalami kematian tragis oleh kaum khawarij
Ali bin Abi Thalib Menghadapi pertentangan dari kelompok khawarij dan muawiyah
Imam Malik Pelopor perkembangan fikih Sunni melalui kitabnya yang terkenal, Al-Muwaththa’
Imam Abu Hanifah Mendirikan mazhab Hanafi yang banyak diikuti di Asia Tengah dan Asia Selatan
Imam Syafi’i Mendirikan mazhab Syafi’i yang banyak diikuti di Timur Tengah dan Asia Tenggara
Imam Ahmad bin Hanbal Mendirikan mazhab Hanbali yang banyak diikuti di wilayah Arab Saudi dan Qatar

Secara keseluruhan, sejarah terbentuknya Sunni merupakan perjalanan panjang yang diwarnai oleh konflik dan pemisahan dengan kelompok Syiah. Namun, Sunni berhasil berkembang dan menjadi mazhab terbesar di dunia Islam dengan pengikut yang luas.

Ajaran Sunni

Sunni adalah salah satu dari dua mazhab utama dalam Islam, selain Syiah. Ajaran Sunni adalah pijakan dalam kehidupan umat Islam seluruh dunia, dengan jumlah pengikutnya mencapai 85-90% dari seluruh umat Muslim. Sunni berasal dari kata “Ahlus Sunnah Wal Jamaah” yang berarti orang-orang yang mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW dan berada dalam satu kelompok yang besar. Berikut penjelasan tentang beberapa aspek ajaran Sunni:

Keyakinan Dasar

  • Sunni mempercayai bahwa Al-Quran adalah kitab suci dan ajaran Ahlus Sunnah Wal Jamaah ini berdasarkan pada Al-Quran dan Sunnah (hadits) Nabi Muhammad SAW.
  • Sunni juga mengakui 4 mazhab empat imam Islam, yaitu Imam Syafi’i, Imam Hanafi, Imam Maliki dan Imam Hambali.
  • Sunni meyakini bahwa kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT dan penutup para nabi adalah salah satu kunci dari ajaran Sunni.

Akhlak dan Moral

Ajaran Sunni menekankan agar umat muslim memiliki akhlak yang baik dan moral yang tinggi, dengan mencontohi Nabi Muhammad SAW dalam segala aspek kehidupan. Umat muslim Sunni juga diajarkan untuk menghormati kedua orang tua, mengasihi tetangga, menghormati teman dan saudara sesama muslim serta menolong orang miskin.

Peringatan Mengenai Bid’ah

Sunni sangat memperhatikan bid’ah dalam ajaran Islam. Sunni menghindari bid’ah yang merusak ajaran Nabi Muhammad SAW, dan mengajarkan umat muslimnya untuk tidak menambahkan atau menghilangkan ajaran Islam yang sudah ditetapkan. Sunni meyakini bahwa ajaran Islam sudah sempurna tanpa ada yang perlu ditambahkan.

Shariah atau Hukum Islam

Shariah atau hukum Islam adalah sepenuhnya diperbolehkan dan sunni menganggap shariah ini merupakan landasan kehidupan umat muslim. Sunni menekankan pentingnya menjalani shariah dan juga mengecam perbuatan yang melanggar syariah seperti judi, zina, dan homoseksualitas.

Akhlak dan Moral: Menghargai kedua orang tua, hukuman dan pahala kembali ke Allah SWT, menghormati tetangga, mengasihi sesama muslim, menolong orang miskin
Peringatan Mengenai Bid’ah: Assiduously menekankan umat muslim untuk menghindari bid’ah atau pembaharuan ajaran agama, meyakini bahwa ajaran Islam sudah sempurna
Shariah atau Hukum Islam: Sunni menganggap shariah merupakan pijakan kehidupan umat muslim dan mengecam perbuatan yang melanggar syariah seperti judi, zina, dan homoseksualitas

Sebagai ajaran utama dalam Islam, Sunni memiliki banyak pengikut yang merupakan kelompok muslim terbesar di dunia. Ajaran Sunni adalah pedoman bagi umat muslim untuk hidup dengan cara Islam yang sesuai dengan ajarannya dan membentuk diri mereka menjadi orang yang lebih baik.

Persamaan dan Perbedaan Sunni dengan Syiah

Islam adalah agama yang besar dan memiliki beberapa cabang, dua di antaranya adalah Sunni dan Syiah. Walau keduanya memiliki keyakinan yang sama, namun terdapat beberapa perbedaan yang signifikan sebagai berikut:

  • Sumber Hukum Utama
  • Salah satu perbedaan utama antara Sunni dan Syiah adalah sumber hukum utama yang mereka gunakan untuk beribadah dan berhidup. Sunni mengandalkan dua sumber utama: Al-Quran dan Sunnah, yaitu ajaran-ajaran yang diteruskan dari Nabi Muhammad SAW. Sedangkan Syiah juga menggunakan dua sumber utama tetapi memiliki penekanan yang lebih besar pada Imamah, yaitu ajaran-ajaran yang diteruskan dari Imam Ali dan keturunan langsungnya.

  • Pemilihan Pemimpin
  • Perbedaan yang mencolok lainnya antara Sunni dan Syiah adalah dalam hal pemilihan pemimpin. Sunni tidak memiliki sistem yang jelas dan formal dalam pemilihan pemimpin dan biasanya diserahkan kepada individu-individu terkemuka atau ahli fiqh untuk memilih. Sedangkan Syiah mempercayakan imamah hanya kepada keturunan langsung Nabi Muhammad SAW, yang dianggap memiliki otoritas yang lebih besar dalam menginterpretasikan hukum-hukum Islam.

  • Tradisi dan Perayaan
  • Selain perbedaan dalam sumber hukum dan pemimpin, Sunni dan Syiah juga memiliki perbedaan dalam tradisi dan perayaan. Di antara perbedaan tersebut adalah dalam cara mereka merayakan perayaan, misalnya Idul Fitri dan Idul Adha. Sunni merayakan perayaan dengan cara yang sederhana dan mengutamakan memberikan sedekah kepada masyarakat yang kurang mampu. Sedangkan Syiah merayakan perayaan dengan perayaan public dan ziarah ke makam keturunan Nabi Muhammad SAW.

  • Perbedaan dalam Ajaran dan Keyakinan
  • Terakhir, terdapat perbedaan dalam ajaran dan keyakinan di antara Sunni dan Syiah. Salah satu perbedaan tersebut adalah dalam pandangan mereka terhadap imamah. Syiah mempercayai bahwa hanya keturunan langsung Nabi Muhammad SAW yang dimandatkan sebagai pemimpin umat Islam. Namun, Sunni tidak memahami imamah seperti ini dan menganggap pemimpin umat Islam dipilih berdasarkan jumlah dukungan dan pengikut.

Pengikut Sunni di Indonesia

Sunni merupakan salah satu golongan besar dalam agama Islam. Sunni memiliki pengikut yang sangat banyak di Indonesia, bahkan lebih banyak daripada golongan Syiah. Berikut ini adalah beberapa informasi mengenai pengikut Sunni di Indonesia.

Jumlah Pengikut Sunni di Indonesia

  • Menurut data Kementerian Agama RI pada tahun 2020, terdapat sekitar 200 juta umat Islam di Indonesia, dan sebagian besar dari mereka adalah pengikut Sunni.
  • Pengikut Sunni di Indonesia terdiri dari berbagai suku dan etnis, seperti Jawa, Sunda, Minangkabau, Aceh, dan lain-lain.

Pendidikan Agama Sunni di Indonesia

Indonesia memiliki banyak pesantren dan madrasah yang mengajarkan ajaran agama Islam sunni. Beberapa pesantren dan madrasah yang terkenal di Indonesia adalah:

  • Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur.
  • Pesantren Lirboyo di Kediri, Jawa Timur.
  • Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 di Jakarta.
  • Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Ittihad di Makassar, Sulawesi Selatan.

Organisasi Pengikut Sunni di Indonesia

Di Indonesia, terdapat beberapa organisasi yang mewakili dan membantu pengikut Sunni, di antaranya adalah:

  • Nahdlatul Ulama (NU): organisasi keagamaan terbesar di Indonesia yang memiliki jutaan anggota.
  • Muhammadiyah: organisasi keagamaan kedua terbesar di Indonesia, yang memiliki anggota sekitar 29 juta.
  • Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI): organisasi yang dikenal sebagai wadah keilmuan dengan fokus pada budaya, politik, dan ekonomi.
  • Majelis Ulama Indonesia (MUI): organisasi yang bertanggung jawab atas fatwa dan nasihat keagamaan di Indonesia.

Kesimpulan

Jumlah pengikut Sunni di Indonesia sangatlah besar, sehingga ajaran agama ini sangat terpengaruh pada budaya dan adat istiadat di Indonesia. Dengan adanya pesantren dan organisasi keagamaan yang kuat, pengikut Sunni di Indonesia memiliki wadah untuk bergabung dan mempelajari ajaran agama Islam dengan lebih baik.

Organisasi Pengikut Sunni di Indonesia Tahun Berdiri Jumlah Anggota
Nahdlatul Ulama (NU) 1926 sekitar 90 juta
Muhammadiyah 1912 sekitar 29 juta
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) 1990 tidak tersedia
Majelis Ulama Indonesia (MUI) 1975 tidak tersedia

Sumber: Kementerian Agama RI, NU, Muhammadiyah, ICMI, MUI.

Peran Sunni dalam Sejarah Islam

Banyak perdebatan yang terjadi dalam sejarah Islam antara dua kelompok besar, yakni Sunni dan Syiah. Sunni merupakan kelompok mayoritas dan menjadi pewaris penting sejarah Islam. Sunni memiliki peran dan pengaruh yang signifikan dalam sejarah Islam yang dicontohkan melalui beberapa peristiwa penting seperti yang dibawah ini.

  • Peran Sunni di Masa Khulafaur Rasyidin
    Pada periode Khulafaur Rasyidin, Sunni memiliki peran penting dalam menyebarkan ajaran Islam. Khulafaur Rasyidin yang merupakan pemimpin dan juga calon pengganti Nabi Muhammad didukung secara lugas oleh kaum Sunni.
  • Peran Sunni dalam Pembentukan Mazhab
    Selama beberapa dekade, Sunni terus berkembang dan bergabung dengan kaum ilmuwan Muslim untuk memperkuat pemahaman tentang ajaran Islam. Hal ini melahirkan mazhab Sunni yang terdiri dari Hanafi, Syafi’i, Maliki, dan Hanbali. Sebagai pemilik mayoritas mazhab, Sunni bertanggung jawab atas penyebaran dan keberlangsungan mazhab-mazhab tersebut.
  • Peran Sunni dalam Ekspansi Islam
    Setelah zaman Khulafaur Rasyidin, Sunni terus memilih para pemimpin dalam bidang militer untuk menaklukkan wilayah baru dan melakukan ekspansi Islam secara global. Selama periode ini, memperlakukan orang dengan bijak dan penuh toleransi adalah praktek umum dalam ajaran Sunni. Hal ini telah menarik banyak orang untuk masuk dalam agama Islam, bukan hanya di Arab Saudi, melainkan juga di seluruh penjuru dunia.
  • Peran Sunni dalam Gerakan Pembaharuan Islam
    Gerakan pembaharuan Islam pada awal abad ke-19 juga merupakan karya dari kaum Sunni. Gerakan ini menempatkan Sunni di garis depan untuk mendorong kemajuan agama Islam dan membutuhkan perubahan dari dalam umat Islam itu sendiri. Beberapa tokoh yang menginspirasi gerakan tersebut diantaranya Abdul Wahab, Jamaluddin al-Afghani, dan Muhammad Abduh. Gerakan ini menghasilkan kesepakatan terkait akidah dan ajaran Islam yang baru, seperti Salafisme.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Sunni memiliki peran penting dalam sejarah Islam. Dari masa Khulafaur Rasyidin hingga ekspansi Islam global, hingga pembentukan dan keberlangsungan mazhab Sunni dan berperan penting dalam gerakan pembaharuan agama Islam. Sunni terus berkembang dan memperbarui pemahamannya tentang ajaran Islam sehingga semakin banyak orang yang terlibat dalam agama ini.

Kelompok Kepercayaan
Sunni Empat mazhab mayoritas
Syiah 11 minoritas mazhab

Kelompok dan mazhab yang tercatat berdasarkan sumber-sumber yang tersedia pada saat penulisan artikel ini.

Pemikiran Penting Sunni: Subseksi ke-7

Dalam pemikiran Sunni, ada beberapa konsep yang dianggap penting, salah satunya adalah ketauhidan yang berarti kepercayaan bahwa hanya ada satu Tuhan. Sunni juga menyatakan bahwa Tuhan adalah Maha Kuasa dan Maha Penyayang.

Selain itu, Sunni juga mempercayai adanya malaikat yang dipercayai sebagai makhluk yang diciptakan dari cahaya dan memiliki tugas khusus dari Tuhan. Malaikat dipercayai sebagai para pelaksana tugas kepemimpinan atau petugas dalam menjalankan tugas Tuhan. Konsep malaikat ini memiliki peran penting dalam kepercayaan Sunni.

Dalam pemikiran Sunni juga terdapat konsep syafa’at, yaitu pengampunan dan penghalusan jalan bagi umat manusia untuk memperoleh keberkahan dan pengampunan dari Tuhan. Konsep syafa’at ini dianggap sangat penting dalam upaya mencari ketenangan batin dan mencapai surga.

Konsep Penting Sunni Penjelasan
Ketauhidan Percaya bahwa hanya ada satu Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Penyayang
Malaikat Peran penting dalam menjalankan tugas Tuhan serta membantu umat manusia dalam menjalankan ibadah
Syafa’at Upaya untuk memperoleh keberkahan dan pengampunan dari Tuhan melalui doa dan amal saleh

Konsep-konsep di atas menjadi dasar bagi pemahaman dan ritus dalam agama Sunni. Dalam menjalankan kehidupan, umat Sunni berusaha untuk memperbaiki diri, menganut akhlak yang baik, dan senantiasa merenungkan makna kehidupan dalam hubungannya dengan Tuhan.

Terima Kasih Telah Membaca tentang Sunni

Itulah sedikit informasi tentang Sunni yang dapat Anda ketahui. Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai Sunni. Jangan lupa untuk berkunjung kembali untuk artikel menarik lainnya di masa yang akan datang. Sampai jumpa lagi! Terima kasih dan selamat membaca.