Apa itu sunnah muakkad? Bagi sebagian besar umat muslim, istilah tersebut mungkin sudah tidak asing lagi di telinga. Namun, bagi sebagian yang lain, istilah tersebut mungkin masih sedikit asing dan kurang begitu dipahami. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas tentang apa itu sunnah muakkad dan bagaimana pentingnya mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sebelum masuk ke pembahasan lebih dalam, mari kita definisikan terlebih dahulu apa itu sunnah muakkad. Sunnah muakkad merupakan sunnah yang ditekankan oleh nabi Muhammad SAW untuk dilakukan secara teratur dan istiqamah. Sunnah ini merupakan perbuatan yang dilakukan oleh Nabi SAW secara rutin dan terus menerus selama hidupnya. Contohnya seperti shalat sunnah rawatib, puasa senin kamis, membaca wirid setelah shalat, dan lain sebagainya.
Mengamalkan sunnah muakkad memiliki banyak manfaat yang bisa kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya mendapat pahala dan keberkahan dari Allah SWT, melainkan juga bisa menumbuhkan kecintaan kita kepada Nabi SAW dan menjadikan hidup kita menjadi lebih bermakna. Jadi, jangan ragu untuk mulai mengamalkan sunnah muakkad dalam kehidupan sehari-hari kita.
Pengertian Sunnah Muakkad
Sunnah Muakkad merupakan salah satu jenis sunnah yang penting dan dianjurkan untuk dilakukan oleh Rasulullah SAW secara terus menerus dengan melakukan perbuatan tertentu atau meninggalkan perbuatan yang lain. Sunnah Muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan ini memiliki kedudukan yang lebih penting daripada sunnah yang lainnya, oleh karena itu umat muslim dianjurkan untuk menaati dan melaksanakannya dengan baik.
- Contoh perbuatan sunnah Muakkad yang sering dilakukan oleh Rasulullah SAW meliputi:
- Menjaga kebersihan
- Membaca Al-Qur’an secara rutin
- Melakukan sholat sunnah
Selain itu, ada juga perbedaan antara sunnah Muakkad dan sunnah Ghairu Muakkad. Sunnah Ghairu Muakkad merupakan sunnah yang dianjurkan namun tidak terlalu penting untuk dilaksanakan secara terus menerus oleh Rasulullah SAW. Sebagai umat muslim, kita disarankan untuk tetap melaksanakan sunnah Ghairu Muakkad namun jika terpaksa ditinggalkan, tidak akan berdosa.
Dalam pelaksanaannya, umat muslim dianjurkan untuk mengutamakan pelaksanaan sunnah Muakkad dibandingkan dengan sunnah Ghairu Muakkad. Ini karena sunnah Muakkad memiliki kedudukan yang lebih penting dan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan umat muslim di dunia maupun akhirat.
Perbedaan Sunnah Muakkad dan Sunnah Ghairu Muakkad
Sunnah menjadi salah satu kewajiban bagi umat Muslim dalam menjalankan ibadah. Namun, ada dua jenis sunnah yang harus diperhatikan, yaitu sunnah muakkad dan sunnah ghairu muakkad. Apa perbedaan keduanya?
- Sunnah Muakkad
- Ditekankan dan diulang-ulang oleh Nabi.
- Dibuktikan dengan hadis-hadis shahih.
- Dilakukan dengan rohaniyah dan rukun yang kuat.
- Meninggalkan sunnah muakkad dapat menimbulkan dosa.
- Sunnah Ghairu Muakkad
- Tidak diulang-ulang dan hanya dianjurkan sesekali.
- Dilakukan tetapi tidak ditekankan oleh Nabi.
- Tidak meninggalkan dosa jika ditinggalkan.
Sunnah muakkad adalah sunnah yang sangat dianjurkan dan dilakukan oleh Nabi secara rutin dan konsisten. Sunnah muakkad memiliki ciri-ciri:
Ketika melaksanakan ibadah, sunnah muakkad harus diprioritaskan sebelum melakukan sunnah ghairu muakkad.
Sedangkan sunnah ghairu muakkad adalah sunnah yang tidak dilakukan secara rutin dan konsisten oleh Nabi. Sunnah ghairu muakkad memiliki ciri-ciri:
Sunnah ghairu muakkad tetap dapat dilakukan dan dianjurkan, namun tidak mendapatkan pahala yang seperti sunnah muakkad.
Keutamaan Melakukan Sunnah Muakkad
Sunnah Muakkad adalah segala tindakan atau perkataan yang amat digalakkan dan ditekankan kepada umat Islam untuk dilakukan oleh Rasulullah SAW. Keutamaan dalam melakukan sunnah muakkad begitu banyak dan merupakan sebab utama kenapa kita wajib menjalankannya setiap hari. Berikut beberapa keutamaan melakukan sunnah muakkad:
- Menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
- Menjadikan diri lebih dekat kepada Rasulullah SAW.
- Mendapat pahala yang besar dari Allah SWT.
Sekiranya seseorang berusaha untuk melaksanakan sunnah muakkad, maka ia akan memiliki satu gaya hidup yang selaras dengan ajaran Rasulullah SAW dan dapat menjadi contoh baik kepada yang lain. Amalan sunnah muakkad yang diamalkan secara istiqamah dapat meningkatkan kadar keimanan dan ketaqwaan seseorang kepada Allah SWT serta membentuk minda dan jiwanya menjadi lebih dewasa dan bertanggungjawab.
Bagi mereka yang ingin memperoleh kebaikan dunia dan akhirat, maka diamalkanlah amalan sunnah muakkad secara konsisten setiap hari.
Jumlah Sunnah Muakkad | Contoh |
---|---|
11 | Qiyamulail |
2 | Setelah Subuh dan Maghrib |
4 | Setelah Dhuha |
Karyawan dan pekerja yang sibuk sekalipun mampu memperkenalkan dan amalkan sunnah muakkad dalam kehidupan harian mereka. Walau hanya dengan melakukan sedikit amalan sunnah muakkad, bahkan satu amalan dalam satu hari, itu sudah lebih baik dari pada tidak melakukan sama sekali. Amalan sunnah muakkad yang kecil tetapi istiqamah, akan membawa kebaikan yang besar untuk masa depan.
Contoh Sunnah Muakkad dalam Ibadah Harian
Banyak sekali kebiasaan yang disunnahkan Rasulullah SAW dalam ibadah harian. Terdapat beberapa sunnah yang termasuk ke dalam sunnah muakkad. Sunnah muakkad adalah sunnah yang ditegaskan dalam Islam dan dianjurkan dalam melakukan ibadah dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa contoh sunnah muakkad dalam ibadah harian:
- Shalat Sunnah Rawatib
- Bersiwak pada saat berwudhu
- Bacaan Tasbih pada setiap rakaat shalat
Salah satu contoh sunnah muakkad yang sangat ditekankan oleh Rasulullah SAW adalah shalat sunnah rawatib. Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang dilakukan sebelum dan sesudah shalat fardhu. Seperti shalat Dhuha, Shalat tahajud, Shalat duha, Shalat witir, dan lain sebagainya. Sedangkan bersiwak pada saat berwudhu juga termasuk ke dalam sunnah muakkad.
Tak hanya itu, membaca tasbih pada setiap rakaat shalat juga merupakan contoh sunnah muakkad. Tasbih yang biasa dibaca pada setiap rakaat adalah Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, dan Laa ilaha Illallah. Banyak keutamaan yang dapat kita peroleh dengan melaksanakan sunnah-sunnah muakkad tersebut.
Selain itu, terdapat pula sunnah muakkad dalam ibadah harian yang bisa dilakukan ketika selesai makan, yaitu membaca doa sesudah makan yaitu Alhamdulillahil ladzi ath’amana wa saqonahu waja’alna min almuslimin. Selain itu kita juga bisa mengamalkan sunnah beristinja dengan menggunakan air ketimbang menggunakan kertas toilet. Sunnah lain yang bisa dilakukan adalah mengucapkan tasbih, tahlil, dan tahmid ketika sedang berada di rumah atau saat berpergian.
Ibadah Harian | Contoh Sunnah Muakkad |
---|---|
Shalat | Shalat Sunnah Rawatib |
Wudhu | Bersiwak pada saat berwudhu |
Shalat | Bacaan Tasbih pada setiap rakaat shalat |
Makan | Membaca doa sesudah makan dan menggunakan air untuk beristinja |
Berada di rumah atau saat berpergian | Mengucapkan tasbih, tahlil, dan tahmid |
Dalam menjalankan ibadah harian, penting untuk selalu memperhatikan dan melaksanakan sunnah-sunnah muakkad yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dengan melaksanakan sunnah-sunnah tersebut, kita dapat membiasakan diri untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan berkah serta kebaikan di dunia dan akhirat.
Bagaimana Cara Melakukan Sunnah Muakkad sesuai Sunnah Rasulullah
Sunnah Muakkad adalah amalan-amalan sunnah yang kerap dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam. Dalam melaksanakan Sunnah Muakkad, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar sesuai dengan contoh yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Berikut adalah beberapa cara untuk melakukan Sunnah Muakkad:
- Mempersiapkan diri sebelum melaksanakan shalat Sunnah Muakkad. Seperti hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengerjakan shalat sunnah sebelum shalat fardhu, kecuali shalat ashar.” Oleh karena itu, ada baiknya mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat sunnah, seperti membersihkan diri, mengganti pakaian, dan mempersiapkan tempat yang baik dan tenang untuk melaksanakan ibadah.
- Mengikuti tata cara yang telah ditunjukkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam melaksanakan Sunnah Muakkad. Sebagai contoh, dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu melaksanakan empat rakaat shalat Dhuha, setiap rakaatnya terdiri dari 2 rakaat.” Dari hadis ini, dapat kita ketahui bahwa shalat Dhuha dilaksanakan dalam 4 rakaat, dan setiap rakaat terdiri dari 2 rakaat. Dalam melaksanakan Sunnah Muakkad, penting untuk mengikuti tata cara yang telah ditetapkan oleh Nabi Muhammad SAW.
- Menghormati waktu untuk melaksanakan Sunnah Muakkad. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadis di atas, Nabi Muhammad SAW selalu melaksanakan shalat Dhuha. Oleh karena itu, umat Islam sebaiknya berusaha untuk melaksanakan shalat Dhuha pada waktu yang tepat, yakni segera setelah terbitnya matahari. Hal ini juga berlaku untuk Sunnah Muakkad lainnya, seperti shalat Tahajud, shalat Rawatib, dan sebagainya.
- Menghayati makna dari Sunnah Muakkad yang dilaksanakan. Setiap Sunnah Muakkad memiliki makna dan hikmah yang dapat diambil oleh umat Islam. Sebagai contoh, shalat Tahajud adalah shalat yang dilaksanakan pada malam hari ketika kebanyakan orang sedang tidur. Melalui shalat Tahajud, umat Islam dapat menunjukkan rasa kesetiaan dan cinta mereka kepada Allah SWT, serta memperkuat ikatan spiritual dengan-Nya.
- Menjaga konsistensi dalam melaksanakan Sunnah Muakkad. Terkadang, kita mungkin merasa malas atau terhalang dalam melaksanakan Sunnah Muakkad. Namun, penting untuk tetap konsisten dalam melaksanakan amalan-amalan sunnah tersebut, karena hal ini dapat memperkuat keimanan dan mendekatkan kita kepada Allah SWT. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terbiasa melakukan sesuatu amalan hingga terlihat oleh orang yang melihatnya bahwa amalan itu adalah suatu kebiasaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Contoh Tata Cara Melakukan Shalat Dhuha
Tata cara melaksanakan shalat Dhuha sesuai Sunnah Rasulullah dapat diikuti secara berikut:
Jumlah Rakaat | Tata Cara |
---|---|
2 Rakaat | Setiap rakaat terdiri dari 2 rakaat, dengan membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek pada rakaat pertama, dan Surat Al-Fatihah saja pada rakaat kedua. |
4 Rakaat | Setiap rakaat terdiri dari 2 rakaat, dengan membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek pada rakaat pertama, dan Surat Al-Fatihah saja pada rakaat kedua. Setelah rakaat kedua, berdiri untuk melaksanakan rakaat ketiga dan keempat. |
8 Rakaat | Setiap rakaat terdiri dari 2 rakaat, dengan membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek pada rakaat pertama, dan Surat Al-Fatihah saja pada rakaat kedua. Setelah rakaat kedua, berdiri untuk melaksanakan rakaat ketiga dan seterusnya hingga rakaat ke delapan. |
Demikianlah beberapa cara untuk melaksanakan Sunnah Muakkad sesuai dengan contoh yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Semoga kita dapat terus mengikuti jejak beliau dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Sunnah Muakkad dan Hubungannya dengan Amalan Wajib
Sunnah Muakkad adalah salah satu jenis amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Muslim. Sunnah Muakkad memiliki hubungan yang erat dengan amalan Wajib, karena baik amalan sunnah maupun amalan Wajib sama-sama penting dalam menjalankan syariat Islam.
Sunnah Muakkad biasanya dilakukan dalam rangka menjalankan ibadah harian, seperti shalat, puasa, dan zakat. Amalan sunnah ini sering dianggap sebagai tambahan dari amalan Wajib, namun sebenarnya Sunnah Muakkad juga memiliki keutamaan dan keistimewaan tersendiri.
- Keutamaan Sunnah Muakkad
- Sunnah Muakkad bisa membantu melengkapi amalan Wajib dan memperoleh pahala yang lebih besar.
- Menjaga waktu pelaksanaan Sunnah Muakkad bisa membantu meningkatkan kecintaan kepada Allah dan memperkuat keimanan.
- Amalan Sunnah Muakkad bisa menghindarkan kita dari perbuatan dosa dan kesalahan dalam menjalankan ibadah.
Menjaga keutamaan Sunnah Muakkad sangat penting, karena ini bisa membuat pahala kita lebih besar. Berikut adalah beberapa keutamaan Sunnah Muakkad:
Sunnah Muakkad juga memiliki hubungan yang erat dengan amalan Wajib. Meskipun tidak diwajibkan, Sunnah Muakkad tetap dianjurkan untuk dilakukan sebagai bagian dari menegakkan syariat Islam. Sebagai contoh, dalam menjalankan shalat, Sunnah Muakkad dilakukan sebelum shalat Wajib sebagai salah satu persiapan untuk melakukan ibadah dengan lebih khusyuk.
Untuk menjalankan Sunnah Muakkad dengan baik, kita harus memperhatikan waktu pelaksanaannya dan mengikutinya dengan sungguh-sungguh. Selain itu, kita juga perlu belajar tentang Sunnah Muakkad yang ada dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menjalankan Sunnah Muakkad, kita bisa memperoleh pahala yang besar dan semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Sunnah Muakkad | Contoh |
---|---|
Sunnah Muakkad Qabliah | Sunnah-sunnah yang dilakukan sebelum ibadah Wajib, seperti shalat sunnah sebelum shalat Maghrib. |
Sunnah Muakkad Ba’diah | Sunnah-sunnah yang dilakukan setelah ibadah Wajib, seperti shalat sunnah setelah shalat Jumat. |
Dalam menjalankan Sunnah Muakkad, kita juga tidak boleh melupakan pentingnya amalan Wajib. Amalan-amalan Wajib seperti shalat, puasa, dan zakat adalah amalan dasar yang harus dijalankan oleh setiap umat Muslim dalam menjalankan ibadah harian. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan antara Sunnah Muakkad dan amalan Wajib harus dilakukan agar kita dapat menjalankan ibadah dengan benar dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.
Pentingnya Memahami dan Mengamalkan Sunnah Muakkad bagi Umat Muslim
Sunnah muakkad adalah tindakan atau perkataan Nabi Muhammad SAW yang dilakukan secara berulang-ulang. Ini adalah tindakan yang sangat dihormati dan ditekankan oleh Nabi kita. Namun, meskipun sunnah muakkad memainkan peran penting dalam agama Islam, begitu banyak orang yang tidak memahami atau mengambil tindakan untuk mengamalkannya.
- Sunah Muakkad Mewakili Akhlak Mulia Nabi Muhammad SAW
- Sunnah Muakkad Menghasilkan Pahala yang Besar
- Sunnah Muakkad Mengembangkan Hubungan yang Lebih Dekat dengan Allah SWT
Sunnah muakkad memperlihatkan akhlak mulia nabi kita, termasuk dalam hubungan sosial, tata cara beribadah, dan dalam keseharian. Sunnah muakkad memberikan kontribusi besar dalam kehidupan sehari-hari dan membawa kedamaian dan kestabilan kepada kehidupan kita.
Jika kita mempraktikkan sunnah muakkad, kita akan memperoleh pahala yang besar. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memperhatikan dan menghargai sunnah muakkad.
Praktik sunnah muakkad juga dapat membantu kita lebih dekat dengan Allah SWT. Dalam semua tindakan dan perkataan, kita harus selalu ingat bahwa kita telah diberikan kehormatan dan kemuliaan sejati dengan agama Islam. Sunnah muakkad membantu kita mencapai kesadaran ini.
Sebagai contoh, sunnah muakkad seperti Sholat Sunnah Rawatib dianjurkan untuk dilakukan secara teratur. Pada akhirnya, hal ini akan menjadi suatu kebiasaan dalam kehidupan kita seperti halnya makan, minum dan tidur.
Kita juga dapat mengamalkan sunnah muakkad seperti membaca Al-Quran dan melakukan sedekah. Ini adalah beberapa cara untuk memperoleh pahala. Namun, kita juga harus mempraktikkan tindakan lain dan menghindari perilaku yang dilarang di dalam shariah.
Sunnah Muakkad | Contoh |
---|---|
Shalat Sunnah Rawatib | Shalat Dhuha, Shalat Istikharah, Shalat Tahajjud, Shalat Witir, Shalat Jum’at |
Membersihkan Kamar Mandi | Membersihkan kamar mandi sebelum dan sesudah digunakan |
Berpuasa pada Hari Arafah | Berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah dalam kalender Islam |
Jadi, sangat penting bagi kita untuk memahami dan mengamalkan sunnah muakkad. Semoga kita senantiasa dapat meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW dan mengikuti jalan hidup yang diridhoi oleh Allah SWT.
Salam Sunnah! Terima Kasih Telah Membaca
Demikianlah penjelasan singkat mengenai apa itu Sunnah Muakkad. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua sebagai umat muslim. Ingatlah untuk selalu mengamalkan Sunnah Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. Jangan lupa untuk berkunjung lagi ke artikel kami lainnya di masa mendatang. Terima kasih telah membaca! Salam Sunnah!