Apa Itu Subnetting dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Apa itu subnetting? Mungkin sebagian dari kalian sudah terbiasa dengan istilah tersebut, namun mungkin juga ada yang masih asing atau bahkan belum pernah mendengarnya. Subnetting merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam jaringan komputer untuk membagi sebuah jaringan besar menjadi beberapa jaringan kecil. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengaturan jaringan, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan meningkatkan keamanan data.

Dalam dunia teknologi informasi, subnetting menjadi salah satu topik yang cukup penting untuk dipelajari. Dengan menggunakan teknik subnetting, kita bisa melakukan pengaturan jaringan yang lebih fleksibel dan efisien tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Namun, banyak orang yang masih merasa kesulitan dalam memahami konsep subnetting ini. Oleh karena itu, dalam artikel ini, penulis akan membahas secara lengkap mengenai apa itu subnetting, bagaimana cara kerjanya, dan apa manfaat dari penggunaannya.

Dalam artikel ini, penulis akan menjelaskan subnetting secara sederhana dan jelas. Tidak perlu khawatir dengan istilah-istilah teknis yang rumit, karena penulis akan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siapa saja. Dengan mempelajari subnetting, Anda akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang jaringan komputer dan bisa mengoptimalkan penggunaannya. Selain itu, pengetahuan tentang subnetting juga bisa membuat Anda lebih terampil dalam bidang IT dan meningkatkan peluang kerja di masa yang akan datang. Jadi, mari kita mulai mempelajari subnetting dan temukan manfaatnya bersama-sama!

Pengertian Subnetting

Subnetting adalah proses pembagian sebuah network besar menjadi beberapa subnet atau jaringan yang lebih kecil. Dalam subnetting, setiap subnet akan memiliki kualitas dan karakteristik yang berbeda. Ini memungkinkan pemisahan antara jaringan yang berbeda termasuk bagaimana mereka berhubungan satu sama lain.

Keuntungan Menggunakan Subnetting

Subnetting adalah cara untuk memecah jaringan besar menjadi jaringan lebih kecil. Hal ini memiliki banyak keuntungan dalam mengatur, mengelola, dan mengamankan jaringan.

Manfaat Subnetting

  • Meningkatkan Kinerja Jaringan: Penyedia layanan internet dapat memanfaatkan subnetting untuk meningkatkan kinerja jaringan mereka. Dalam subnetting, jumlah alamat IP yang terbatas dikurangi sehingga lalu lintas jaringan merespons lebih cepat, dan percakapan antar jaringan menjadi lebih efisien.
  • Manajemen Jaringan yang Mudah: Ketika ada masalah pada jaringan, administrator jaringan bisa dengan mudah mengidentifikasi lokasi masalah tersebut. Dengan subnetting, itulah yang membuat lebih mudah ditemukan lokasi masalah pada jaringan.
  • Meningkatkan Keamanan Jaringan: Dalam subnetting, perangkat-perangkat di jaringan terbingkai dalam subnet khusus untuk menjamin bahwa perangkat yang tidak diizinkan tidak melakukan akses ke jaringan. Ini juga menjamin agar bisa membuat kebijakan baru yang membutuhkan tingkat keamanan yang berbeda-beda dalam setiap subnet yang menerapkan topologi jaringan hierarkis sesuai dengan kebutuhan.

Cara Menggunakan Subnetting

Subnetting dapat dilakukan dengan mudah. Pada awalnya, subnet mask dipakai untuk memperluas jumlah alamat IP yang ada dan agar memenuhi kebutuhan jaringan. Setelah itu, kebijakan routing juga bisa dikustomisasi untuk menjaga koneksi dalam jaringan utama.

Dalam implementasi subnetting, setiap segmen jaringan harus mempunyai jumlah pengguna dengan ukuran yang sama dan setiap segmen harus identik sebagai segmen jaringan yang berbeda. Setiap segmen jaringan harus juga mengidentifikasi batas-batas egois dan gateway antar jaringan yang saling terhubung ke jaringan yang lebih besar.

Tabel IPv4 Addressing pada Subnetting

Tabel di bawah adalah daftar IPv4 addressing pada subnetting:

IPv4 Address Subnet Mask Wildcard Mask
10.0.0.0 255.0.0.0 0.255.255.255
172.16.0.0 255.240.0.0 0.15.255.255
192.168.0.0 255.255.0.0 0.0.255.255

Tabel ini membantu administrator jaringan dalam membuat subnetting dengan mudah dan menghindari keliru dalam melempar data yang dimiliki oleh suatu alamat IP saat dilakukan routing oleh penyedia jasa internet.

Fungsi Subnetting pada Jaringan Komputer

Salah satu fungsi utama dari subnetting pada jaringan komputer adalah untuk membagi sebuah jaringan besar menjadi jaringan kecil yang lebih efisien dan efektif. Dalam jaringan komputer besar, subnetting memungkinkan administrator untuk mengelola jaringan dengan lebih mudah, karena masing-masing jaringan yang dibagi menjadi subnet dapat diatur secara terpisah.

Dalam subnetting, sebuah jaringan besar dikelompokkan menjadi beberapa subnet yang lebih kecil dengan menggunakan identifikasi alamat IP yang berbeda untuk masing-masing subnet. Cara ini memungkinkan administrator untuk menghubungkan banyak host ke dalam sebuah subnet tanpa harus menggunakan banyak subnet. Sebagai contoh, dengan menggunakan subnetting, sebuah jaringan dengan 500 host dapat dibagi menjadi 10 subnet dengan masing-masing subnet memiliki 50 host. Dalam hal ini, administrator hanya perlu mengatur 10 subnet, bukan 500 host secara terpisah.

Manfaat Subnetting pada Jaringan Komputer

  • Meningkatkan keamanan jaringan: Dalam subnet, administrator dapat mengatur jaringan dengan lebih terpusat, sehingga dapat mengamankan sebuah subnet dengan lebih mudah dan efektif.
  • Memperbaiki kinerja jaringan: Subnetting membantu untuk mengurangi traffic dalam sebuah jaringan. Dengan membagi sebuah jaringan menjadi beberapa subnet, arus lalu lintas dalam jaringan dapat dibatasi, sehingga mengurangi kemacetan dalam koneksi.
  • Meningkatkan fleksibilitas: Subnetting memungkinkan administrator untuk mengatur jaringan dengan lebih fleksibel. Sebagai contoh, administrator dapat mengatur aturan dan hak akses di dalam setiap subnet, sehingga dapat memberikan hak akses yang berbeda di setiap subnet.

Cara Menghitung Jumlah Subnet dan Host dalam Subnetting

Ketika melakukan subnetting, ada beberapa hal yang harus diketahui, yaitu:

  • Jumlah subnet yang dibutuhkan
  • Jumlah host yang diperlukan pada setiap subnet
  • Alamat IP jaringan yang digunakan

Untuk menghitung jumlah subnet dan host pada subnetting, dapat digunakan sebuah tabel. Berikut ini adalah contoh tabel yang dapat digunakan:

Perhitungan Nilai
Jumlah subnet yang dibutuhkan 2^n, dimana n adalah jumlah bit yang digunakan untuk subnetting
Jumlah host yang diperlukan pada setiap subnet 2^n – 2, dimana n adalah jumlah bit yang digunakan untuk host
Alamat IP jaringan yang digunakan Berdasarkan aturan yang digunakan di dalam subnetting

Dalam penggunaan tabel di atas, administrator harus menentukan jumlah subnet dan jumlah host yang diperlukan dalam subnetting. Setelah itu, administrator dapat melakukan perhitungan untuk menentukan jumlah subnet dan jumlah host pada masing-masing subnet.

Penentuan Jumlah Host pada Subnetting

Pada subnetting, tugas pertama adalah menentukan jumlah host yang diperlukan pada setiap subnet. Hal ini penting untuk menentukan besar subnet mask dan jumlah subnet yang dibutuhkan. Langkah-langkah yang dapat diambil untuk menentukan jumlah host pada subnetting adalah:

  • Tentukan jumlah subnet yang diperlukan
  • Tentukan jumlah host yang diperlukan pada setiap subnet
  • Tentukan kelas IP address yang akan digunakan
  • Berdasarkan kelas IP address yang digunakan, tentukan bit yang akan digunakan untuk subnetting serta bit yang digunakan untuk host

Setelah langkah-langkah di atas dilakukan, maka dapat dilakukan perhitungan untuk menentukan besar subnet mask yang diperlukan. Berikut adalah contoh perhitungan untuk menentukan jumlah host pada subnetting:

Misalkan terdapat 1 network dengan IP address 192.168.1.0/24. Jumlah subnet yang dibutuhkan adalah 4. Maka untuk menentukan jumlah host pada setiap subnet, dapat dilakukan sebagai berikut:

Subnet ke-1 Subnet ke-2 Subnet ke-3 Subnet ke-4
64 64 64 62

Pada contoh di atas, IP address 192.168.1.0/26 digunakan untuk setiap subnetnya karena dapat menampung jumlah host yang dibutuhkan.

Pembagian IP Address pada Subnetting

Subnetting adalah teknik untuk membagi jaringan menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Jika sebuah jaringan memiliki alamat IP kelas C, maka pada umumnya memiliki 254 host yang terhubung. Namun, subnetting memungkinkan kita untuk membagi jaringan menjadi beberapa subnetwork dengan jumlah host yang lebih sedikit sehingga menghasilkan penggunaan alamat IP yang lebih efektif.

Pembagian Alamat IP

  • Subnet Mask – Subnet mask digunakan untuk memisahkan alamat IP menjadi dua bagian yaitu bagian Host dan bagian Network.
  • Prefix Length – Prefix length adalah cara lain untuk menunjukkan subnet mask dengan menggunakan jumlah bit.
  • Private IP Addresses – IP Address private adalah rentang alamat IP yang tidak diizinkan untuk digunakan di internet.

Subnetting dengan VLSM

Variabel Length Subnet Mask (VLSM) memungkinkan pembagian subnetwork dengan menggunakan subnet mask yang berbeda-beda untuk setiap subnetwork. Teknik ini sangat berguna saat kita memiliki beberapa subnetwork berbeda dengan jumlah host yang berbeda-beda.

Contoh, pada jaringan kita memiliki kebutuhan untuk membuat 3 subnetwork dengan jumlah host masing-masing 5, 15, dan 48. Dengan subnetting standar, kita hanya dapat menggunakan (/27) untuk masing-masing subnet. Namun, dengan menggunakan VLSM, kita dapat menggunakan subnet mask yang berbeda-beda untuk setiap subnet sehingga lebih efektif dalam penggunaan alamat IP.

Contoh Pembagian Alamat IP pada Subnetting

Berikut adalah contoh pembagian alamat IP pada subnetting dengan penggunaan VLSM.

Subnet Jumlah Host Subnet Mask Prefix Length Network Address Broadcast Address Usable Hosts
Subnet 1 5 255.255.255.248 /29 192.168.1.0 192.168.1.7 192.168.1.1 – 192.168.1.6
Subnet 2 15 255.255.255.240 /28 192.168.1.8 192.168.1.15 192.168.1.9 – 192.168.1.14
Subnet 3 48 255.255.255.192 /26 192.168.1.16 192.168.1.63 192.168.1.17 – 192.168.1.62

Dari contoh tersebut, kita dapat membagi jaringan menjadi 3 subnetwork dengan jumlah host yang berbeda-beda dengan penggunaan alamat IP yang efektif serta memenuhi kebutuhan dari masing-masing subnetwork.

Teknik Subnetting

Subnetting adalah teknik pengelompokan IP address ke dalam beberapa subnet yang lebih kecil. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengalokasian IP address pada jaringan yang cukup besar dan kompleks. Selain itu, subnetting juga dapat membantu administrasi dalam mengatur kontrol akses dan manajemen jaringan yang lebih teratur.

  • Langkah-langkah dalam subnetting
  • Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan subnetting. Langkah-langkah tersebut antara lain:

    1. Menentukan jumlah subnet yang dibutuhkan
    2. Menentukan jumlah host pada setiap subnet
    3. Memilih classful network address yang akan di-subnet
    4. Menghitung subnet mask
    5. Menentukan broadcast address pada setiap subnet
    6. Menentukan range IP address yang tersedia pada setiap subnet

Pada tahap-tahap ini, diperlukan pemahaman yang cukup untuk dapat menentukan setiap nilai yang digunakan dalam subnetting. Sehingga, teknik subnetting dapat dilakukan dengan benar dan efektif.

Pada dasarnya, terdapat dua teknik subnetting yang umum digunakan, yaitu variable length subnet mask (VLSM) dan classless inter-domain routing (CIDR).

VLSM adalah teknik subnetting yang memungkinkan network administrator untuk membagi jaringan yang lebih besar menjadi beberapa subnet yang lebih kecil dengan ukuran yang bervariasi. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan IP address. Dalam VLSM, subnet mask yang digunakan untuk setiap subnet dapat berbeda-beda tergantung pada jumlah host pada subnet tersebut.

CIDR adalah teknik subnetting yang memungkinkan network administrator untuk memanfaatkan subnet mask secara fleksibel untuk melakukan pengalokasian IP address secara lebih efisien. Dalam CIDR, subnet mask yang digunakan tidak lagi terkait dengan classful network address, melainkan dapat berupa angka 0-32 yang menandakan jumlah bit pada subnet mask.

Subnet Bits Subnet Mask Jumlah Subnet Jumlah Host
/25 255.255.255.128 2^7 126
/26 255.255.255.192 2^6 62
/27 255.255.255.224 2^5 30

Contoh di atas menunjukkan penggunaan teknik VLSM dengan membagi jaringan yang lebih besar menjadi tiga subnet dengan ukuran yang berbeda-beda, dimana masing-masing subnet memiliki jumlah host yang berbeda-beda juga. Dalam hal ini, subnet mask yang digunakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pada setiap subnet.

Implementasi Subnetting pada Jaringan Komputer

Implementasi subnetting pada jaringan komputer adalah suatu proses pembagian jaringan menjadi beberapa bagian yang lebih kecil atau subnet. Dalam subnetting, setiap subnet diberi label dengan angka biner yang unik untuk membedakannya dari subnet yang lain. Dengan menggunakan teknik subnetting, jaringan dapat diatur dengan lebih efisien dan memungkinkan penghematan penggunaan IP address.

Dalam implementasi subnetting, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

  • Penentuan jumlah subnet dan host pada setiap subnet
  • Penentuan prefix length atau subnet mask
  • Penentuan IP address untuk setiap subnet dan host

Dalam pembagian subnet, terdapat beberapa metode, antara lain:

  • Metode pembagian berdasarkan jumlah host pada setiap subnet
  • Metode pembagian berdasarkan jumlah subnet yang dibutuhkan
  • Metode pembagian dengan menggunakan VLSM (Variable Length Subnet Masking)

Dalam implementasi subnetting, terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh, antara lain:

  • Memungkinkan penghematan penggunaan IP address
  • Meningkatkan keamanan jaringan
  • Mengurangi congestion atau kemacetan pada jaringan
  • Mempercepat akses pada jaringan

Berikut adalah contoh pembagian subnet dengan metode pembagian berdasarkan jumlah host pada setiap subnet:

Subnet Alamat IP Prefix Length Jumlah Host
Subnet 1 192.168.0.0 24 254
Subnet 2 192.168.1.0 24 254
Subnet 3 192.168.2.0 25 126
Subnet 4 192.168.2.128 26 62
Subnet 5 192.168.2.192 27 30

Dalam contoh di atas, terdapat 5 subnet yang dibagi berdasarkan jumlah host pada setiap subnet. Subnet 1 dan Subnet 2 masing-masing dapat menangani 254 host, sementara Subnet 3, Subnet 4, dan Subnet 5 memiliki jumlah host yang lebih sedikit. Pembagian subnet seperti ini dapat membuat penggunaan IP address lebih efisien.

Sekarang Kamu Sudah Tahu Apa Itu Subnetting

Kamu mulai memahami tentang subnetting dan bagaimana cara kerjanya untuk membagi jaringan menjadi sub jaringan yang lebih kecil. Dengan pemahaman subnetting ini, kamu dapat mengoptimalkan penggunaan IP address dan juga meningkatkan keamanan jaringan. Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga bermanfaat! Jangan lupa kunjungi lagi halaman ini di lain waktu untuk membaca artikel menarik lainnya. Sampai jumpa!