Apa itu subjunctive? Beberapa kalian mungkin sudah pernah mendengar istilah ini, namun ada juga yang masih bingung dan asing dengan kata-kata tersebut. Untuk menjelaskannya secara sederhana, subjunctive adalah sebuah bentuk kata kerja yang digunakan untuk mengekspresikan kemungkinan atau keinginan pada situasi tertentu. Meskipun terdengar sederhana, penggunaan subjunctive tidak semudah yang kalian bayangkan.
Banyak orang yang memilih untuk menghindari penggunaan subjunctive karena dianggap rumit dan tidak berguna dalam komunikasi sehari-hari. Namun, pada kenyataannya, subjunctive ini banyak dipakai dalam bahasa Inggris dan bisa menambah kehalusan dalam percakapan. Kita bisa menemukan subjunctive di dalam kalimat yang berisi saran, permintaan, harapan, syarat, dan banyak lagi.
Bagi kalian yang ingin meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, belajar subjunctive bisa menjadi langkah awal yang baik. Dengan memahami penggunaan kata kerja ini, kalian bisa lebih mengeskpresikan emosi dan ide secara efektif di dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mempelajari dan mempraktikkan subjunctive dalam percakapan kalian sehari-hari.
Definisi Subjunctive
Subjunctive adalah sebuah bentuk kata kerja dalam bahasa Inggris yang digunakan untuk menyatakan keadaan yang tidak nyata, hipotetis, atau khayalan. Bentuk ini menggunakan kata kerja yang tidak mengalami perubahan dalam bentuk waktu dan terkadang dibentuk dengan kata kerja modal. Pemakaiannya mengindikasikan bahwa suatu pernyataan merupakan keadaan yang tidak mungkin terjadi dalam kenyataan. Meski demikian, subjunctive sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dan penulisan akademik.
Contohnya, frasa “If I were you” merupakan bentuk subjunctive dari kalimat “If I am you”, yang artinya merupakan sebuah kalimat komparatif hipotetis. Pemakaian bentuk “were” seharusnya tidak tepat dalam bahasa Inggris, namun seringkali dipakai sebagai bentuk subjunctive.
Perbedaan subjunctive dengan indicative
Saat membuat frasa, tata bahasa bahasa Inggris menyediakan opsi subjunctive dan indicative. Namun, apa bedanya antara keduanya?
- Indicative
- Subjunctive
Indicative digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang nyata atau sedang terjadi. Contohnya, “She is reading a book” atau “I have eaten breakfast”. Keduanya adalah frasa dengan tenses yang menunjukkan bahwa peristiwa sedang terjadi dan nyata.
Sementara itu, subjunctive digunakan untuk menggambarkan situasi yang seharusnya terjadi atau bersifat hipotetis. Contohnya, “I suggest that he study more” atau “It’s important that she be on time”. Dalam kedua contoh tersebut, subjunctive digunakan untuk menyatakan kemungkinan atau kondisi yang ideal yang seharusnya terjadi, meskipun mungkin tidak ada di dunia nyata.
Contoh perbedaan antara subjunctive dan indicative
Untuk memberikan lebih banyak contoh, perhatikan tabel berikut ini:
Tenses | Indicative | Subjunctive |
---|---|---|
Present | I eat breakfast every day | I suggest that she eat healthy food |
Past | He played basketball yesterday | If he had studied more, he might have passed the test |
Future | We will go to the movies tonight | I hope that the weather will be nice tomorrow |
Dari tabel di atas, Anda dapat melihat perbedaan yang jelas antara subjunctive dan indicative, terutama dalam cara mereka digunakan untuk menggambarkan situasi yang berbeda. Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat memilih kata-kata yang tepat untuk frasa dan memastikan bahwa pesan yang ingin Anda sampaikan sesuai dengan niat Anda.
Kapan subjunctive digunakan
Subjunctive merupakan bentuk kata kerja yang digunakan untuk mengungkapkan suatu hal yang bersifat khayalan, harapan, keinginan, atau tujuan yang belum terjadi dalam kenyataan. Ketika subjunctive digunakan di dalam kalimat, biasanya terdapat ungkapan subjektif seperti “mungkin”, “seharusnya”, atau “bisa jadi”.
Di bawah ini adalah beberapa situasi ketika subjunctive sering kali digunakan:
- Ketika mengungkapkan harapan yang belum terjadi, seperti “Saya berharap Anda sehat selalu”
- Ketika mengungkapkan permintaan yang bersifat sopan, seperti “Mohon bantuan Anda untuk mengisi survei ini”
- Ketika mengungkapkan kondisi yang tidak mungkin terjadi, seperti “Anda seharusnya tidak berbohong”
- Ketika mengungkapkan keinginan atau tujuan yang belum tercapai, seperti “Saya ingin punya toko sendiri suatu hari nanti”
Meskipun subjunctive tidak terlalu sering digunakan dalam bahasa Indonesia, namun begitu penting untuk memahaminya terutama dalam bahasa Inggris dan Spanyol.
Bentuk-bentuk subjunctive
Subjunctive adalah bentuk kata kerja yang digunakan untuk menyatakan ketidakpastian atau pengandaian. Dalam bahasa Indonesia, subjunctive dapat ditemukan pada beberapa kata kerja seperti “harus”, “boleh”, “mampu”, dan lain-lain.
- Wish + simple past (past subjunctive)
Contoh: I wish I spoke French. (Saya berharap saya bisa berbicara bahasa Perancis.) - Subject + were + to-infinitive (past subjunctive)
Contoh: If I were to be rich, I would travel the world. (Jika saya kaya, saya akan menjelajahi dunia.) - Should + base form of verb (present subjunctive)
Contoh: It is important that he should finish his homework before playing games. (Penting untuknya menyelesaikan pekerjaannya sebelum bermain game.) - Verb + that + subject + base form of verb (present subjunctive)
Contoh: I suggest that he study harder for his exam. (Saya menyarankan agar dia belajar lebih giat untuk ujiannya.)
Beberapa bentuk subjunctive memiliki perbedaan dalam tata bahasa dan penggunaannya tergantung pada konteks kalimat.
Bentuk | Kata kerja | Keterangan |
---|---|---|
Present subjective | verb (to be) | digunakan dalam kalimat yang mengekspresikan keinginan, permintaan, atau saran |
Past subjunctive | verb (to-infinitive) | digunakan dalam kalimat yang mengekspresikan ketidakpastian atau pengandaian |
Dalam penulisan subjunctive, biasanya digunakan kata “that” sebagai penghubung di antara dua clause dalam kalimat. Namun, pada beberapa kasus kata “that” bisa dihilangkan untuk menjadikan kalimat lebih singkat.
Subjunctive dalam Kalimat Pengandaian (Conditional Sentence)
Subjunctive adalah bentuk kata kerja yang mengekspresikan kemungkinan, keinginan, atau kondisi yang tidak nyata. Dalam bahasa Inggris, subjunctive digunakan dalam kalimat pengandaian seperti “If I were you, I would…” atau “If I had more money, I could…”
- Subjunctive dalam Kalimat Pengandaian Tipe 1
- If I have enough time, I will finish my work.
- If she studies hard, she will pass the exam.
- If I had enough time, I would finish my work.
- If she were to study hard, she would pass the exam.
- Subjunctive dalam Kalimat Pengandaian Tipe 2
- If I had more money, I would buy a car.
- If I studied harder, I would get a better grade.
- If I had more money, I could buy a car.
- If I were to study harder, I might get a better grade.
- Subjunctive dalam Kalimat Pengandaian Tipe 3
- If I had known the answer, I would have passed the exam.
- If he had not been late, he would have caught the last train.
- If I had known the answer, I could have passed the exam.
- If he were not to be late, he might have caught the last train.
Kalimat tipe 1 dalam bahasa Inggris digunakan untuk mengungkapkan kemungkinan yang masih memungkinkan terjadi di masa depan. Contoh kalimatnya adalah:
Jika subjunctive digunakan dalam kalimat ini, maka contohnya adalah:
Kalimat tipe 2 dalam bahasa Inggris digunakan untuk mengungkapkan kemungkinan yang tidak mungkin terjadi di masa kini atau di masa depan. Contoh kalimatnya adalah:
Subjunctive di dalam kalimat ini adalah sebagai berikut:
Kalimat tipe 3 dalam bahasa Inggris digunakan untuk mengungkapkan kemungkinan yang tidak mungkin terjadi di masa lampau. Contoh kalimatnya adalah:
Kalimat subjunctive di dalam kalimat ini adalah:
Contoh Kalimat Subjunctive dalam Kalimat Pengandaian
Berikut adalah contoh kalimat subjunctive dalam kalimat pengandaian:
Kalimat Pengandaian | Kalimat Subjunctive |
---|---|
If I were rich, | If I were rich, |
I would travel around the world. | I could travel around the world. |
If you had more time, | If you had more time, |
You could study English. | You might be able to study English. |
If she had told the truth, | If she had told the truth, |
He would not have been angry. | He might not have been angry. |
Dalam penggunaannya, subjunctive adalah bentuk kata kerja yang cukup penting. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami penggunaan subjunctive dalam kalimat pengandaian agar kita dapat dengan mudah mengungkapkan kondisi yang berbeda-beda sesuai dengan konteksnya.
Contoh Penggunaan Subjunctive dalam Bahasa Inggris
Subjunctive adalah bentuk kata kerja dalam bahasa Inggris yang digunakan untuk menghadirkan ide atau keinginan yang tidak realistis atau belum terjadi. Contoh subjunctive yang paling terkenal adalah ungkapan “If I were you” yang berarti “Jika aku menjadi kamu”. Kata kerja subjunctive sering digunakan di dalam kalimat pengandaian, ungkapan kemungkinan, dan permintaan. Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan subjunctive dalam bahasa Inggris:
- Jika dia mau belajar, dia bisa lulus ujian dengan baik.
- Anda seharusnya meminta maaf padanya.
- Sebaiknya kita tidak pergi ke pusat kota pada jam sibuk.
Penggunaan Subjunctive dalam Kalimat Pengandaian
Subjunctive sangat umum digunakan dalam kalimat pengandaian. Kalimat pengandaian adalah kalimat yang mengasumsikan bahwa suatu kondisi tertentu merupakan kenyataan, padahal kenyataannya kondisi tersebut belum pasti terjadi. Berikut ini adalah contoh kalimat pengandaian yang menggunakan kata kerja subjunctive:
- Jika saya memiliki banyak uang, saya akan membeli sebuah pulau kecil.
- Anda akan merasa lebih baik jika Anda tidak pernah merokok.
- Jika kamu bisa belajar lebih giat lagi, kamu pasti bisa mendapat nilai yang lebih baik di ujian.
Penggunaan Subjunctive dalam Ungkapan Kemungkinan
Selain dalam kalimat pengandaian, subjunctive juga bisa digunakan dalam ungkapan kemungkinan atau keinginan yang tidak realistis. Contoh ungkapan subjunctive yang populer adalah ‘If I were you’. Berikut ini adalah beberapa contoh ungkapan kemungkinan yang menggunakan subjunctive:
- Jika saya menjadi presiden, saya akan membuat perubahan besar di negara ini.
- Anda seharusnya meminta dia kembali ke rumah.
- Alangkah baiknya kalau kamu bisa datang ke pesta ulang tahun saya.
Penggunaan Subjunctive dalam Permintaan
Subjunctive juga bisa digunakan dalam jenis kalimat yang mengekspresikan permintaan atau nasihat. Meskipun begitu, subjunctive dalam jenis kalimat ini tergantung pada kata kerja yang digunakan dan terkadang tidak terlihat jelas. Berikut adalah beberapa contoh kalimat permintaan yang menggunakan subjunctive:
Kalimat | Arti |
---|---|
I suggest that she study for the exam. | Saya sarankan agar dia belajar untuk ujian. |
The doctor recommended that he take some time off work. | Dokter menyarankan agar dia mengambil cuti beberapa hari. |
It’s important that everyone be on time for the meeting. | Sangat penting bagi semua orang untuk datang tepat waktu ke rapat. |
Dalam kalimat permintaan seperti di atas, kata kerja setelah ‘that’ biasanya merupakan bentuk subjunctive. Meskipun demikian, terdapat penggunaan yang tidak selalu mengikuti aturan yang sama dan dapat membingungkan bagi pemelajar bahasa Inggris.
Kesalahan Umum dalam Penggunaan Subjunctive
Subjunctive adalah bentuk kata kerja yang digunakan untuk mengekspresikan kondisi khayalan atau situasi yang belum terjadi. Namun, banyak orang yang salah menggunakan subjunctive dalam kalimat yang seharusnya tidak memerlukannya. Berikut adalah kesalahan umum dalam penggunaan subjunctive:
Daftar Kesalahan Umum dalam Penggunaan Subjunctive
- Menggunakan subjunctive dalam kalimat pengandaian yang tidak memerlukannya. Contoh: “Jika saya adalah kamu, saya akan pergi ke pantai.” Seharusnya: “Jika saya seperti kamu, saya akan pergi ke pantai.”
- Menggunakan subjunctive dalam kalimat yang mengekspresikan kepastian atau kenyataan. Contoh salah: “Saya ingin agar kamu pergi ke pesta itu.” Seharusnya: “Saya ingin kamu pergi ke pesta itu.”
- Tidak menambahkan “-s” pada akhir kata kerja pada subjunctive yang digunakan dalam klausa yang merujuk pada kehidupan manusia. Contoh salah: “Dia ingin agar saya bersedia membuatnya.” Seharusnya: “Dia ingin agar saya bersedia membuatnya.”
Tips Penggunaan Subjunctive yang Benar
Untuk menghindari kesalahan dalam penggunaan subjunctive, perhatikan tips berikut:
– Gunakan subjunctive hanya pada kalimat yang mengekspresikan kondisi yang khayalan atau situasi yang belum terjadi.
– Perhatikan pola penggunaan subjunctive pada setiap tenses. Sebagai contoh, pada present tense, subjunctive digunakan pada klausa yang mengekspresikan kemungkinan yang tidak pasti atau khayalan, seperti “Dia ingin saya pergi ke pesta itu.”
– Bila menggunakan subjunctive dalam klausa yang merujuk pada kehidupan manusia, pastikan untuk menambahkan “-s” pada akhir kata kerja. Contoh: “Dia ingin agar saya memahaminya.”
Pola Penggunaan Subjunctive pada Beberapa Tenses | |
---|---|
Present Tense | Subject + wish/es + that + subject + present subjunctive |
Past Tense | Subject + wish/es + that + subject + past subjunctive |
Future Tense | Subject + hope/s + that + subject + will/shall + present subjunctive |
Dengan memperhatikan tips dan menghindari kesalahan umum dalam penggunaan subjunctive, Anda dapat membuat kalimat yang lebih tepat dan jelas. Semoga bermanfaat!
Yuk, Pakai Subjunctive dengan Lebih Lancar!
Nah, Sekarang kamu sudah tahu apa itu subjunctive serta cara memakainya dalam sebuah kalimat. Ingat, subjunctive biasa digunakan untuk mengungkapkan kemungkinan atau harapan/keinginan agar suatu hal terjadi atau tidak terjadi. Jangan lupa berlatih terus dan terus untuk memperoleh kemahiran dalam menggunakan subjunctive. Terima kasih sudah membaca artikel ini dan jangan lupa kunjungi kami lagi untuk artikel menarik lainnya ada di sini!