Apa itu stakeholder dalam perusahaan? Anda mungkin sudah pernah mendengar istilah ini sebelumnya, tetapi mungkin tidak terlalu memahami apa yang dimaksud dengan sebenarnya. Sebelum kita membahas lebih jauh apa itu stakeholder dalam perusahaan, mari kita definisikan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan perusahaan. Perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh satu atau lebih orang dengan tujuan untuk mencapai keuntungan.
Stakeholder, di sisi lain, adalah orang atau kelompok yang memiliki kepentingan dalam perusahaan. Mereka secara langsung atau tidak langsung terpengaruh oleh keputusan dan tindakan perusahaan. Beberapa contoh stakeholder dalam perusahaan termasuk pemilik saham, karyawan, pelanggan, pemasok, masyarakat, dan pemerintah. Dalam perusahaan modern yang kompleks, penting bagi manajemen perusahaan untuk memahami kepentingan stakeholder yang berbeda dan mempertimbangkan mereka dalam pengambilan keputusan.
Mengapa penting untuk memahami apa itu stakeholder dalam perusahaan? Karena jika manajemen perusahaan mengabaikan kepentingan stakeholder, maka bisa membawa dampak negatif yang besar bagi perusahaan. Karyawan mungkin tidak produktif atau bahkan mogok, pelanggan mungkin tidak lagi membeli barang atau jasa perusahaan, dan pemerintah mungkin mengambil tindakan yang merugikan perusahaan. Sebaliknya, jika manajemen perusahaan berhasil memahami dan memenuhi kepentingan stakeholder, maka bisa memberikan dampak positif yang besar seperti meningkatkan kinerja perusahaan dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap perusahaan.
Definisi stakeholder dan pengertian umumnya di dalam perusahaan
Stakeholder adalah individu atau kelompok yang memengaruhi dan dipengaruhi oleh keputusan dan tindakan perusahaan. Mereka memiliki kepentingan atau kepentingan dalam keputusan yang diambil oleh perusahaan. Stakeholder dapat mencakup karyawan, pelanggan, pemasok, investor, regulator, masyarakat, dan lingkungan.
Adapun pengertian umumnya di dalam perusahaan, stakeholder adalah pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam keberlangsungan hidup perusahaan. Pengertian umum ini mengandung arti bahwa stakeholder merupakan individu atau kelompok yang secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan keberhasilan perusahaan.
Komponen-komponen Stakeholder
- Internal Stakeholder: Karyawan, Pemilik, Manajemen, Direksi, dan Karyawan Kontrak
- Eksternal Stakeholder: Pelanggan, Pemasok, Investor, Masyarakat, Pemerintah, Lingkungan
Peran Stakeholder dalam Perusahaan
Stakeholder memiliki peran penting dalam keberhasilan perusahaan dan dapat mempengaruhi keputusan dan tindakan perusahaan. Beberapa peran stakeholder dalam perusahaan antara lain:
- Memberikan saran dan umpan balik
- Meningkatkan pertumbuhan perusahaan
- Memberikan kontribusi finansial
- Menawarkan sumber daya dan dukungan
- Memperkuat hubungan perusahaan dengan masyarakat
Tabel Peran Stakeholder dalam Perusahaan
Stakeholder | Peran |
---|---|
Karyawan | Melakukan tugas mereka secara efisien dan efektif untuk membantu perusahaan mencapai tujuan mereka |
Pelanggan | Memberikan umpan balik yang berguna untuk memperbaiki produk dan layanan perusahaan |
Pemasok | Menyediakan bahan baku berkualitas dan tepat waktu untuk membantu perusahaan memenuhi permintaan pelanggan |
Investor | Memberikan modal untuk keberlangsungan perusahaan dan memonitor kinerja keuangan perusahaan |
Masyarakat | Menyediakan pasar untuk produk dan layanan perusahaan dan memberikan umpan balik tentang dampak sosial dan lingkungan perusahaan |
Lingkungan | Menyediakan sumber daya alam dan melindungi lingkungan demi keberlangsungan perusahaan |
Dalam kesimpulannya, peran stakeholder dalam perusahaan sangatlah penting karena mereka memiliki kepentingan dalam keberlangsungan hidup perusahaan. Melalui dialog dan kerja sama, perusahaan dapat memperkuat hubungan dengan stakeholder dan memaksimalkan keuntungan bagi semua pihak yang terkait.
Peran stakeholder dalam keberlangsungan hidup perusahaan
Stakeholder adalah individu atau kelompok yang memiliki kepentingan atau berkepentingan dalam perusahaan dan dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh aktivitas perusahaan.
Peran stakeholder sangat penting dalam keberlangsungan hidup perusahaan karena mereka memiliki kontribusi besar dalam mencapai tujuan perusahaan. Berikut adalah beberapa peran stakeholder dalam keberlangsungan hidup perusahaan:
- Investor: menyediakan sumber daya finansial untuk perusahaan sehingga perusahaan dapat melakukan kegiatan bisnis dan pengembangan produk.
- Karyawan: menjalankan operasi bisnis, menghasilkan produk, dan memberikan layanan bagi pelanggan.
- Pelanggan: membeli produk atau layanan dari perusahaan sehingga perusahaan dapat menghasilkan pendapatan dan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.
Peran stakeholder lainnya juga penting dalam keberlangsungan hidup perusahaan seperti pemasok, mitra, pemerintah, komunitas lokal, dan lingkungan. Setiap stakeholder memiliki kepentingan dan kebutuhan yang berbeda yang harus dipahami dan diakomodasi oleh perusahaan.
Perusahaan harus dapat menjaga hubungan yang baik dengan semua stakeholder karena mereka dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup perusahaan. Jika perusahaan tidak memenuhi kebutuhan dan kepentingan stakeholder, maka perusahaan dapat mengalami masalah seperti kehilangan kepercayaan dan reputasi yang buruk, penurunan pendapatan dan kinerja, dan bahkan kebangkrutan.
Contoh Peran Stakeholder dalam Keberlangsungan Hidup Perusahaan
Untuk lebih memahami peran stakeholder dalam keberlangsungan hidup perusahaan, berikut adalah tabel contoh peran stakeholder dalam perusahaan:
Stakeholder | Peran | Contoh |
---|---|---|
Investor | Memberikan sumber daya finansial | PT. ABC menerima investasi dari bank atau investor swasta. |
Karyawan | Menjalankan operasi bisnis dan menghasilkan produk | Karyawan PT. DEF melakukan produksi, pelayanan, dan menjalankan operasi bisnis. |
Pelanggan | Membeli produk atau layanan sehingga perusahaan dapat menghasilkan pendapatan dan memberikan layanan terbaik. | PT. GHI menjual produk kepada pelanggan dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. |
Pemasok | Menyediakan bahan baku dan sumber daya lainnya yang diperlukan perusahaan. | Perusahaan BKP membeli bahan baku dari pemasok untuk diproses menjadi produk jadi. |
Mitra | Membantu dalam pengembangan dan pemasaran produk. | PT. JKL bekerja sama dengan mitra untuk mengembangkan dan memasarkan produk. |
Pemerintah | Menetapkan aturan dan regulasi bisnis. | PT. MNO harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam menjalankan operasi bisnis. |
Komunitas Lokal | Memberikan dukungan dan mempengaruhi opini publik terhadap perusahaan. | Perusahaan PQR harus menjaga hubungan yang baik dengan komunitas lokal dan memperhitungkan pengaruh pada kesejahteraan komunitas lokal. |
Lingkungan | Meminimalkan dampak negatif pada lingkungan dan mempromosikan keberlanjutan lingkungan. | Perusahaan STU harus memperhatikan dampak lingkungan dalam melakukan operasi bisnis dan mempromosikan keberlanjutan lingkungan. |
Jadi, dapat disimpulkan bahwa peran stakeholder dalam keberlangsungan hidup perusahaan sangat penting dan harus dikelola dengan baik. Perusahaan harus memahami kepentingan dan kebutuhan stakeholder dan mengakomodasi kepentingan tersebut dalam kegiatan bisnis dan pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Klasifikasi stakeholder dalam perusahaan
Setiap perusahaan memiliki berbagai pihak yang berkepentingan atau dikenal dengan sebutan stakeholder. Stakeholder adalah individu atau kelompok yang terlibat dalam atau terpengaruh oleh keputusan dan aktivitas perusahaan. Menurut definisi dari Freeman (1984), stakeholders adalah “seseorang atau kelompok yang dapat memengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan organisasi.”
Berikut adalah beberapa klasifikasi stakeholder dalam perusahaan:
- Internal stakeholder: Meliputi pegawai, manajer, pemilik saham, dan direksi perusahaan. Mereka memberikan kontribusi langsung dalam aktivitas perusahaan, dan mendapatkan manfaat dari keberhasilannya. Sebagai contoh, pegawai perusahaan akan mendapatkan gaji dan manfaat lainnya jika perusahaan mampu mencapai tujuannya.
- External stakeholder: Meliputi pihak eksternal yang terkait dengan perusahaan, seperti pemasok, konsumen, investor, komunitas, pemerintah, dan media. Pihak-pihak ini berkepentingan dengan keberhasilan perusahaan, meskipun mereka tidak terlibat langsung dalam aktivitasnya. Sebagai contoh, pemasok akan memperoleh pendapatan dari perusahaan jika perusahaan terus beroperasi.
- Primary stakeholder: Meliputi pihak yang memiliki hubungan langsung dengan perusahaan, seperti pegawai, konsumen, pemilik saham, pemasok, dan masyarakat sekitar. Kepuasan mereka sangat mempengaruhi keberhasilan perusahaan.
- Secondary stakeholder: Meliputi pihak yang memiliki hubungan tidak langsung dengan perusahaan, seperti media, lembaga keuangan, dan organisasi lingkungan. Pihak ini dapat memengaruhi citra dan reputasi perusahaan, yang pada akhirnya mempengaruhi kinerjanya.
Adapun klasifikasi stakeholder ini dapat membantu perusahaan dalam menentukan prioritas dan strategi dalam meningkatkan keberhasilannya. Perusahaan dapat mempertimbangkan kepentingan dan kebutuhan dari berbagai pihak terkait saat membuat keputusan dan aktivitasnya. Sejalan dengan itu, perusahaan dapat menciptakan hubungan yang baik dengan stakeholder dan membangun kepercayaan yang kuat.
Mengelola Kepentingan Stakeholder dalam Perusahaan
Stakeholder merupakan kelompok orang atau entitas yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh keputusan atau tindakan suatu perusahaan. Kelompok ini terdiri dari karyawan, konsumen, pemasok, pemegang saham, dan masyarakat di sekitar perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengelola kepentingan stakeholder agar dapat menjalankan bisnisnya secara efektif dan berkelanjutan.
- Identifikasi Stakeholder
- Prioritaskan Stakeholder
- Komunikasi Terbuka
Pertama-tama, perusahaan harus mengidentifikasi stakeholder yang terlibat dalam bisnisnya. Setelah itu, perusahaan harus mengenali kepentingan masing-masing stakeholder dan memprioritaskan mereka berdasarkan pentingnya kontribusi mereka terhadap keberhasilan bisnis perusahaan. Hal ini bermanfaat untuk mengalokasikan waktu, sumber daya, dan perhatian yang sesuai untuk masing-masing stakeholder.
Selanjutnya, perusahaan harus memastikan komunikasi terbuka dengan stakeholder. Berbicara secara terbuka dengan stakeholder tentang rencana dan strategi perusahaan akan membantu membangun kepercayaan dan keterlibatan mereka. Selain itu, perusahaan harus mampu menjawab kekhawatiran dan kebutuhan stakeholder dalam cara yang efektif dan tepat waktu.
Manfaat Mengelola Kepentingan Stakeholder
Mengelola kepentingan stakeholder dapat memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan. Manfaat ini meliputi:
Manfaat | Keterangan |
---|---|
Peningkatan Kepercayaan | Menjalin hubungan yang baik dengan stakeholder dapat meningkatkan kepercayaan dan reputasi perusahaan. |
Stabilitas Bisnis | Mengurangi ketidakpastian dan memberikan stabilitas bisnis. |
Kepuasan Pelanggan | Memperhatikan kebutuhan konsumen dapat meningkatkan kesadaran merek dan kepuasan pelanggan. |
Inovasi | Melakukan diskusi terbuka dengan stakeholder dapat menghasilkan ide-ide inovatif yang berguna untuk perkembangan perusahaan. |
Dalam kesimpulan, mengelola kepentingan stakeholder merupakan salah satu cara untuk memastikan kelangsungan bisnis dan menciptakan nilai jangka panjang bagi perusahaan. Selain itu, memperhatikan kepentingan stakeholder juga dapat membawa manfaat bagi pelanggan, karyawan, dan masyarakat di sekitar perusahaan. Perusahaan yang baik harus selalu mempertimbangkan dampak keputusan dan tindakannya pada stakeholder dan melakukan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Bagaimana Menjadi Stakeholder dalam Perusahaan?
Sebelum membahas bagaimana cara menjadi stakeholder dalam perusahaan, perlu dipahami terlebih dahulu apa itu stakeholder. Stakeholder adalah kelompok atau individu yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan. Kelompok ini bisa mencakup pemilik saham, karyawan, pelanggan, komunitas setempat, pemerintah, dan lain sebagainya.
Menjadi seorang stakeholder dalam sebuah perusahaan tentu memiliki banyak keuntungan. Selain dapat mempengaruhi keputusan dan arah perusahaan, juga dapat memperoleh keuntungan finansial seperti imbal hasil atau deviden. Namun, menjadi stakeholder tidaklah semudah kelihatannya, terutama jika Anda belum terhubung dengan perusahaan.
Tips untuk Menjadi Stakeholder dalam Perusahaan
- Investasi. Salah satu cara terbaik untuk menjadi stakeholder dalam sebuah perusahaan adalah dengan melakukan investasi atau membeli saham di perusahaan tersebut. Hal ini juga bisa memperoleh keuntungan finansial ketika harga saham naik atau ketika perusahaan memberikan deviden.
- Mendekati manajemen perusahaan. Jika Anda ingin mempengaruhi keputusan dan arah perusahaan, cara terbaik adalah dengan berkunjung langsung ke perusahaan dan berbicara dengan manajemen perusahaan. Kontribusi yang Anda berikan dapat mempengaruhi pandangan manajemen perusahaan terhadap Anda.
- Meningkatkan brand awareness. Brand awareness atau kesadaran merek dapat membantu menjadi stakeholder dalam sebuah perusahaan. Jika Anda memiliki bisnis atau produk yang sesuai dengan perusahaan tersebut, membawa brand awareness dapat membantu menjadi partner atau supplier yang penting bagi perusahaan.
Keuntungan Menjadi Stakeholder dalam Perusahaan
Banyak keuntungan yang bisa didapatkan ketika menjadi stakeholder dalam sebuah perusahaan. Berikut beberapa di antaranya:
- Kepentingan yang diutamakan. Sebagai stakeholder, Anda dapat mempengaruhi keputusan dan arah perusahaan serta memastikan bahwa kepentingan Anda dan perusahaan selalu terjaga.
- Keuntungan finansial. Menjadi stakeholder juga memberikan keuntungan finansial seperti imbal hasil, deviden, atau bahkan potensi ekspansi ke bisnis lainnya.
- Pengaruh yang besar. Sebagai stakeholder, pengaruh Anda dalam perusahaan terlihat jelas. Suara dan pendapat Anda memiliki bobot dan dapat mempengaruhi keputusan penting perusahaan.
Contoh Konkrit Menjadi Stakeholder dalam Perusahaan
Salah satu contoh sederhana dari menjadi stakeholder dalam sebuah perusahaan adalah membeli saham di perusahaan tersebut. Sebagai contoh, ketika Anda membeli saham di perusahaan PT XYZ sebesar 10% dari total saham yang dikeluarkan oleh perusahaan dan saat ini harga saham tersebut berharga Rp 1.000, maka Anda akan memiliki nilai saham senilai Rp 1 miliar.
Jumlah Saham yang Dimiliki | Total Nilai Saham | Imbal Hasil |
---|---|---|
10% | Rp 1 miliar (10.000 x Rp 1.000) | Rp 200 juta (20% dari total laba perusahaan) |
Dalam contoh di atas, ketika perusahaan tersebut memperoleh laba sebesar Rp 1 miliar, maka Anda berhak untuk mendapatkan imbal hasil sebesar 20% atau sejumlah Rp 200 juta. Namun, perlu diingat bahwa investasi selalu memiliki risiko dan hasil pasti tidak bisa dijamin.
Bagaimana Merespons Tuntutan Stakeholder dalam Perusahaan?
Seiring dengan berjalannya bisnis, perusahaan akan selalu terkait dengan berbagai pihak yang dapat memengaruhi kinerja dan reputasi perusahaan itu sendiri. Pihak-pihak inilah yang biasa disebut sebagai stakeholder. Stakeholder dalam sebuah perusahaan dapat meliputi pemegang saham, karyawan, konsumen, pemasok, masyarakat sekitar, bahkan pemerintah. Karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan dari semua stakeholder agar perusahaan tetap dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan.
- Memahami Tuntutan Stakeholder
- Komunikasi Terbuka
- Memberikan Perhatian yang Memadai
Langkah pertama dalam merespons tuntutan stakeholder adalah memahami dengan baik apa yang diinginkan oleh masing-masing stakeholder. Pemegang saham umumnya menginginkan keuntungan yang maksimal, karyawan ingin mendapatkan perlakukan yang adil dan kesempatan pengembangan karir, konsumen menginginkan produk berkualitas tinggi, pemasok menginginkan pembayaran yang tepat waktu, masyarakat sekitar mengharapkan perusahaan untuk menjalankan kegiatan bisnis secara bertanggung jawab, dan pemerintah meminta perusahaan untuk mematuhi peraturan yang ada.
Merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk membangun komunikasi terbuka dan transparan dengan semua pihak terkait. Dengan begitu, setiap stakeholder dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang kinerja dan proyeksi perusahaan ke depan. Perusahaan juga dapat memanfaatkan feedback yang diberikan oleh stakeholder untuk meningkatkan kinerja dan mencari solusi atas masalah-masalah yang ada.
Perusahaan harus memberikan perhatian yang memadai kepada masing-masing stakeholder. Ketika ada keluhan yang disampaikan oleh stakeholder, perusahaan harus dapat menanggapinya dengan cepat dan memberikan solusi yang tepat. Ketika perusahaan melakukan kegiatan sosial atau lingkungan hidup, perusahaan harus memastikan bahwa kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat sekitar.
Dalam merespons tuntutan stakeholder, perusahaan harus dapat menunjukkan bahwa perusahaannya bertanggung jawab dalam menjalankan aktivitas bisnis dan mampu memberikan manfaat yang baik bagi semua pihak terkait secara seimbang. Berikut adalah contoh tabel yang dapat merepresentasikan tuntutan dari masing-masing stakeholder dan bagaimana perusahaan meresponsnya:
Stakeholder | Tuntutan | Respon Perusahaan |
---|---|---|
Pemegang Saham | Keuntungan yang maksimal | Perusahaan mengoptimalkan kinerja keuangan untuk mencapai target profitabilitas yang ditetapkan. |
Karyawan | Perlakuan yang adil dan kesempatan pengembangan karir | Perusahaan memberikan gaji dan fasilitas yang kompetitif, serta memberikan kesempatan pelatihan dan pengembangan karir yang sesuai. |
Konsumen | Produk berkualitas tinggi | Perusahaan melakukan inovasi terus-menerus pada produk yang ditawarkan untuk memberikan nilai tambah bagi konsumen. |
Pemasok | Pembayaran yang tepat waktu | Perusahaan memastikan bahwa pembayaran kepada pemasok dilakukan tepat waktu sesuai dengan kesepakatan yang ada. |
Masyarakat Sekitar | Perusahaan bertanggung jawab dalam menjalankan kegiatan bisnis | Perusahaan melakukan kegiatan sosial dan pengelolaan lingkungan hidup yang bertujuan untuk memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat sekitar. |
Pemerintah | Perusahaan mematuhi peraturan yang ada | Perusahaan memastikan bahwa setiap aktivitas bisnis yang dilakukan sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan memberikan report secara redular untuk menjaga hubungan tersebut. |
Dengan memenuhi tuntutan dari stakeholder, perusahaan dapat membangun hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan semua pihak terkait sehingga dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan efektif dan efisien.
Studi kasus: Keberhasilan dan Kegagalan Manajemen Stakeholder dalam Perusahaan
Manajemen stakeholder telah terbukti krusial bagi keberhasilan sebuah perusahaan, tetapi itu juga bisa menjadi tantangan. Studi kasus berikut memberikan beberapa contoh sukses dan kegagalan dalam manajemen stakeholder di perusahaan.
- Contoh Keberhasilan: Apple Inc.
- Contoh Kegagalan: Volkswagen Group
Apple dikenal sebagai perusahaan yang sangat baik dalam memahami dan memanfaatkan stakeholder mereka. Mereka berhasil membangun hubungan yang kuat dengan para karyawan, pemasok, pelanggan, dan investor mereka. Apple juga terkenal dengan kemampuan mereka untuk memprediksi dan merespons pergeseran pasar serta kebutuhan konsumen. Ini semua berkat kemampuan manajemen stakeholder mereka yang terampil dan efektif.
Volkswagen Group merugi besar-besaran setelah terbongkar kasus kecurangan emisi kendaraan mereka. Tak hanya akibat adanya kerusakan pada lingkungan, insiden ini juga merugikan para pemegang saham, pelanggan, dan karyawan mereka. Perusahaan ini gagal memperhatikan kebutuhan para stakeholder mereka dengan mengabaikan standar yang diperlukan. Sebagai akibatnya, VW Group menghadapi tuntutan hukum dan penurunan penjualan akibat hilangnya kepercayaan pada merek Volkswagen.
Peran Manajemen Stakeholder dalam Keberhasilan Perusahaan
Manajemen stakeholder sangat penting bagi perusahaan karena dapat membantu mengamankan masa depan yang sukses. Para pemegang saham, mitra bisnis, karyawan, pelanggan dan komunitas sekitar saling berinteraksi dan betul-betul mempengaruhi perusahaan.
Jika manajemen stakeholder ditangani dengan baik, perusahaan dapat membangun hubungan yang kuat dan dapat memanfaatkannya untuk pengambilan keputusan yang lebih baik. Hal ini akan membantu perusahaan memperoleh keuntungan jangka panjang.
Perbedaan antara Manajemen Stakeholder dan Corporate Social Responsibility (CSR)
Manajemen stakeholder berfokus pada membangun hubungan dengan para stakeholder dan mempertimbangkan kepentingan mereka dalam pengambilan keputusan. Sementara CSR fokus pada tanggung jawab sosial perusahaan dan bagaimana perusahaan dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan sekitar. CSR memberi tahu bagaimana perusahaan memberikan kontribusi pada kebaikan sosial dan mempromosikan praktik bisnis yang berkelanjutan.
Manajemen Stakeholder | CSR |
---|---|
Memperhatikan kepentingan semua stakeholder perusahaan | Memfokuskan pada kebaikan sosial dan lingkungan |
Menjalin hubungan yang baik dengan para stakeholder | Memberikan kontribusi pada kemajuan sosial dan lingkungan. |
Mengoptimalkan jangkauan dan pengaruh organisasi | Menciptakan keadilan dan kesetaraan bagi semua stakeholder |
Perusahaan perlu memperhatikan keduanya untuk memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Nah, sekarang kamu udah tahu apa itu stakeholder dalam perusahaan dan pentingnya peran mereka bagi kelangsungan bisnis. Ingat, stakeholder bukan hanya karyawan dan pemilik perusahaan saja, namun ada pihak lain seperti pelanggan, masyarakat sekitar, dan lain-lain yang berperan dalam berlangsungnya bisnis. Makanya, jangan lupa untuk memperhatikan kepentingan mereka ya! Terima kasih telah membaca artikel ini, jangan lupa kunjungi lagi ya untuk artikel menarik lainnya!