Apa itu skala ordinal? Jika Anda baru mengenal dunia penelitian atau pengukuran, mungkin Anda belum terlalu familiar dengan istilah ini. Namun, penting bagi Anda untuk mengetahuinya karena skala ordinal merupakan salah satu jenis skala pengukuran yang paling umum digunakan.
Skala ordinal merupakan skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel dengan tingkatan tertentu atau urutan. Artinya, pada skala ordinal, data yang dihasilkan dapat diurutkan, namun tidak bisa diukur secara numerik. Karena itu, skala ini paling sering digunakan untuk mengukur parameter yang berupa kategori, seperti pendidikan, pekerjaan, atau tingkat kepuasan konsumen.
Meskipun terdengar cukup sederhana, penggunaan skala ordinal dalam penelitian ataupun pengukuran membutuhkan pemahaman yang tepat agar hasil pengukuran yang didapatkan akurat dan dapat diandalkan. Oleh karena itu, penting bagi peneliti atau praktisi pengukuran untuk memahami dengan baik skala ordinal ini sebelum menggunakan metode pengukuran tersebut dalam penelitian mereka.
Skala Ordinal Secara Umum
Skala ordinal adalah jenis skala pengukuran yang sering digunakan dalam penelitian dan studi kuantitatif. Skala ini digunakan untuk mengukur variabel yang dikelompokkan ke dalam kategori tertentu atau memiliki nilai urutan yang dapat diurutkan dari yang terendah hingga tertinggi. Contoh variabel pada skala ordinal adalah tingkat pendidikan, tingkat kepuasan, dan tingkat kesulitan.
Pada skala ordinal, setiap nilai memiliki nilai urutan yang dapat diurutkan tetapi tidak memiliki nilai yang benar-benar eksak. Ini berarti bahwa perbedaan antara nilai pada skala ordinal tidak selalu sama. Misalnya, perbedaan antara nilai “sangat puas” dan “puas” tidak selalu sama dengan perbedaan antara nilai “tidak puas” dan “sangat tidak puas”.
Berikut adalah beberapa contoh skala ordinal:
- Tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA, S1, S2, S3)
- Tingkat kepuasan (sangat puas, puas, cukup, kurang puas, tidak puas)
- Tingkat kesulitan (sangat sulit, sulit, sedang, mudah, sangat mudah)
Contoh Penggunaan Skala Ordinal
Skala ordinal adalah salah satu jenis skala pengukuran pada statistik, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur variabel non-numerik dengan tingkatan atau derajat tertentu. Contoh variabel yang dapat diukur dengan skala ordinal adalah kualitas pelayanan restoran, kepuasan pelanggan, atau tingkat kepuasan kerja karyawan.
- Contoh penggunaan skala ordinal pada kualitas pelayanan restoran:
- 1 – Sangat buruk
- 2 – Buruk
- 3 – Cukup
- 4 – Baik
- 5 – Sangat baik
- Contoh penggunaan skala ordinal pada tingkat kepuasan pelanggan:
- 1 – Sangat tidak puas
- 2 – Tidak puas
- 3 – Cukup puas
- 4 – Puas
- 5 – Sangat puas
- Contoh penggunaan skala ordinal pada tingkat kepuasan kerja karyawan:
- 1 – Sangat tidak puas
- 2 – Tidak puas
- 3 – Cukup puas
- 4 – Puas
- 5 – Sangat puas
Contoh Penggunaan Skala Ordinal pada Studi Kasus
Sebagai contoh, sebuah perusahaan ingin mengetahui tingkat kepuasan karyawan terhadap program pelatihan dan pengembangan yang diberikan oleh perusahaan. Untuk mengukur tingkat kepuasan tersebut, perusahaan menggunakan skala ordinal dengan tingkatan sebagai berikut:
Tingkatan | Keterangan |
---|---|
1 | Tidak sama sekali puas |
2 | Kurang puas |
3 | Cukup puas |
4 | Puas |
5 | Sangat Puas |
Dalam survei tersebut, karyawan diminta untuk menilai program pelatihan dan pengembangan yang diberikan oleh perusahaan dengan memilih salah satu tingkatan pada skala ordinal di atas. Setelah data terkumpul, perusahaan dapat menganalisis tingkat kepuasan karyawan terhadap program pelatihan dan pengembangan, misalnya dengan menghitung rata-rata skor yang diberikan karyawan atau dengan membuat grafik.
Cara Membuat Skala Ordinal
Skala ordinal adalah jenis skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur konsep-konsep abstrak seperti tingkat kepuasan, tingkat penerimaan, atau tingkat persepsi. Pada skala ordinal, data dikelompokkan menjadi beberapa kategori, kemudian diberi penomoran berurutan sesuai dengan kategori tersebut. Dalam artikel ini, kami akan membahas cara membuat skala ordinal.
Langkah-langkah Membuat Skala Ordinal
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk membuat skala ordinal:
- Identifikasi variabel yang akan diukur. Misalnya, tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk atau layanan.
- Tentukan jumlah kategori yang akan digunakan. Jumlah kategori tergantung pada jumlah tingkatan yang ingin diukur. Misalnya, skala kepuasan dapat dibagi menjadi 5 kategori yaitu sangat puas, puas, netral, tidak puas, dan sangat tidak puas.
- Beri penomoran berurutan pada setiap kategori. Misalnya, pada skala kepuasan, sangat puas diberi nilai 5, sedangkan sangat tidak puas diberi nilai 1.
Contoh Pembuatan Skala Ordinal
Misalnya, kita ingin mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk X menggunakan skala ordinal dengan 5 kategori: sangat puas, puas, netral, tidak puas, sangat tidak puas. Berikut adalah tabel penomoran yang dapat digunakan:
Kategori | Penomoran |
---|---|
Sangat Puas | 5 |
Puas | 4 |
Netral | 3 |
Tidak Puas | 2 |
Sangat Tidak Puas | 1 |
Dalam menggunakan skala ordinal, data yang diperoleh hanya dapat diurutkan secara berurutan, tidak dapat dihitung rata-rata atau dilakukan operasi matematika lainnya.
Pengertian Variabel Skala Ordinal
Variabel skala ordinal adalah jenis data dalam statistik yang merepresentasikan kategori atau tingkatan ordinal, dimana variabel tersebut dapat diurutkan berdasarkan nilai atau tingkatannya, namun jarak antar nilai tidak dapat diukur dengan menggunakan angka seperti pada skala interval atau rasio.
- Contoh variabel skala ordinal adalah tingkat pendidikan, tingkat kepuasan pelanggan, atau tingkat intensitas kesakitan.
- Dalam variabel skala ordinal, kita dapat menentukan nilai median, modus, dan persentil namun tidak bisa menghitung rasio antara satu nilai dengan yang lain.
- Variabel skala ordinal juga dapat dihasilkan dari konversi variabel kualitatif atau kategorikal seperti warna rambut atau jenis kelamin menjadi variabel yang dapat diurutkan berdasarkan urutan yang telah ditentukan sebelumnya.
Karakteristik Variabel Skala Ordinal
Variabel skala ordinal memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
- Mengandung informasi kategori atau tingkatan yang dapat diurutkan sesuai dengan tingkatannya.
- Nilai-nilai tidak dapat dihitung atau dioperasikan dengan menggunakan angka dalam bentuk bilangan riil.
- Menggunakan skala nominal sebagai dasar pengelompokan dan penomoran.
- Batas interval antar nilai tidak pasti atau tidak sama besar.
- Nilai-nilai yang sama memiliki tingkat kategori atau tingkatan yang sama.
Contoh Variabel Skala Ordinal
Beberapa contoh variabel skala ordinal adalah:
No | Variabel Skala Ordinal | Keterangan |
---|---|---|
1 | Agama | Tingkatan agama yang diurutkan sesuai dengan urutan huruf alfabet, seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. |
2 | Tingkat Pendidikan | Tingkatan pendidikan yang diurutkan berdasarkan nilai atau tingkatannya, seperti SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. |
3 | Tingkat Kepercayaan Publik | Tingkatan kepercayaan yang diurutkan berdasarkan angka atau persentase kepercayaan masyarakat terhadap suatu institusi atau pemerintah. |
Variabel skala ordinal memiliki peran penting dalam analisis data dan pengambilan keputusan, terutama dalam situasi dimana pengukuran numerik tidak mungkin dilakukan atau tidak representatif terhadap fenomena yang ingin diukur.
Perbedaan skala ordinal dengan skala lainnya
Pada dasarnya, ada tiga jenis skala pengukuran dalam metodologi penelitian, yaitu skala nominal, skala ordinal, dan skala interval/rasio. Namun, pada kesempatan ini kita akan fokus membahas perbedaan skala ordinal dengan skala lainnya.
- Skala Nominal: adalah jenis skala yang digunakan untuk mengkategorikan atau mengelompokkan data tanpa adanya peringkat atau urutan tertentu. Contohnya adalah jenis kelamin, warna, dan jenis pekerjaan.
- Skala Ordinal: merupakan skala penilaian yang berisi peringkat atau urutan tertentu, tetapi tidak mengukur jarak antara nilai dalam setiap skor. Contohnya adalah tingkat kepuasan pelanggan atau kelas dalam suatu nilai akademik.
- Skala Interval/Rasio: jenis skala ini memiliki peringkat atau urutan tertentu, serta mengukur jarak antara nilai dalam setiap skor. Contohnya adalah suhu dalam Celsius atau Fahrenheit dan berat dalam kilogram atau pound.
Kembali ke skala ordinal, pada dasarnya, skala ini memberikan informasi tentang urutan atau peringkat dari suatu variabel yang diukur. Sebagai contoh, dalam skala penilaian kepuasan pelanggan dengan lima nilai, 1 untuk sangat tidak puas hingga 5 untuk sangat puas, penting untuk mengingat bahwa perbedaan antara angka 1 dan 2 mungkin tidak sama dengan perbedaan antara angka 2 dan 3, dan seterusnya.
Meskipun skala ordinal dapat memberikan informasi yang berguna, penting untuk diingat bahwa skala ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, skala ordinal tidak memberikan informasi tentang jarak antara nilai dalam setiap skor. Kedua, skala ini juga tidak menghasilkan hasil yang akurat dalam perhitungan statistik seperti rata-rata atau deviasi standar. Dalam hal ini, skala lain seperti skala interval/rasio mungkin lebih sesuai.
Jenis Skala | Karakteristik | Contoh |
---|---|---|
Nominal | Tidak memiliki urutan atau peringkat tertentu | Jenis kelamin, warna, jenis pekerjaan |
Ordinal | Memiliki peringkat atau urutan tertentu, tetapi tidak mengukur jarak antara nilai dalam setiap skor | Tingkat kepuasan pelanggan, kelas dalam suatu nilai akademik |
Interval/Rasio | Memiliki peringkat atau urutan tertentu dan mengukur jarak antara nilai dalam setiap skor | Suhu dalam Celsius atau Fahrenheit, berat dalam kilogram atau pound |
Dalam penelitian, pemilihan skala yang sesuai sangat penting untuk menghindari kesalahan atau bias dalam analisis data. Semoga informasi ini dapat membantu Anda dalam memilih jenis skala yang tepat dalam penelitian Anda.
Kelebihan Menggunakan Skala Ordinal dalam Penelitian
Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, skala ordinal merupakan jenis skala pengukuran yang mempunyai keunikan tersendiri dalam dunia penelitian. Selain memungkinkan peneliti untuk mengambil kesimpulan dari suatu data yang terukur, penggunaan skala ordinal juga memberikan beberapa kelebihan sebagai berikut:
- Lebih mudah dan efektif dalam mengelompokkan data berdasarkan kepentingan variabel yang sedang diteliti.
- Mempermudah dalam menentukan nilai rata-rata dari data pengukuran.
- Memungkinkan peneliti untuk mengambil kesimpulan secara kualitatif tanpa harus memakai data numerik secara khusus.
Kelebihan-kelebihan inilah yang menjadikan skala ordinal menjadi salah satu metode pengukuran yang sangat efektif untuk digunakan dalam penelitian di berbagai bidang.
Contoh Penggunaan Skala Ordinal dalam Penelitian
Untuk memperjelas lebih lanjut tentang kelebihan penggunaan skala ordinal dalam penelitian, perhatikanlah contoh penggunaannya dalam studi kasus berikut ini:
Sebuah studi lapangan tentang tingkat kepuasan kerja dibagi menjadi lima kategori, yakni sangat puas, puas, netral, tidak puas, dan sangat tidak puas.
Kategori | Frequensi |
---|---|
Sangat Puas | 25 orang |
Puas | 35 orang |
Netral | 10 orang |
Tidak Puas | 15 orang |
Sangat Tidak Puas | 5 orang |
Dari tabel di atas, penggunaan skala ordinal dapat membantu peneliti untuk mengevaluasi secara efektif tingkat kepuasan kerja para partisipan berdasarkan kategori yang telah ditentukan. Selain itu, dengan adanya data dari kategori kepuasan kerja, peneliti juga dapat mengidentifikasi masalah dan merencanakan solusi yang lebih spesifik dengan lebih baik.
Dalam hal ini, penggunaan skala ordinal juga dapat membantu peneliti dalam mengambil keputusan yang tepat dalam hal pengembangan karir atau pengambilan keputusan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab para karyawan.
Kekurangan menggunakan skala ordinal dalam penelitian
Dalam penelitian, skala ordinal digunakan untuk mengukur tingkat kemunculan suatu fenomena, seperti tingkat kepuasan konsumen atau tingkat kesulitan tugas. Namun, terdapat beberapa kekurangan dalam menggunakan skala ordinal yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa kekurangan menggunakan skala ordinal dalam penelitian:
- Skala ordinal tidak memberikan informasi yang detail tentang tingkat perbedaan antara skor yang diukur. Misalnya, jika kita menilai tingkat kepuasan konsumen dengan skala ordinal dari 1-5, kita tidak tahu apakah perbedaan antara tingkat kepuasan 2 dan 3 sama dengan perbedaan antara 4 dan 5.
- Skala ini juga tidak memperhitungkan perubahan yang bersifat konstan dalam tingkat kemunculan suatu fenomena, misalnya tingkat peningkatan suhu dalam suatu kota.
- Skala ordinal juga tidak dapat digunakan untuk melakukan operasi matematis, seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian.
Jika penelitian mengharuskan untuk memperoleh data yang lebih detail dan akurat, skala ordinal sebaiknya tidak digunakan dan diganti dengan skala interval atau rasio yang lebih canggih. Namun, jika skala ordinal tetap digunakan, perlu dicatat bahwa data yang dihasilkan hanya memiliki tingkat akurasi yang terbatas dan tidak boleh digunakan untuk menjawab pertanyaan statistik yang lebih kompleks.
Terakhir, Apa Itu Skala Ordinal?
Nah, itu tadi sedikit penjelasan mengenai skala ordinal. Intinya, skala ordinal digunakan untuk mengurutkan variabel-variabel berdasarkan tingkatannya, tanpa mengukur jarak antar angka secara berarti. Semoga dengan penjelasan ini, kamu bisa lebih memahami tentang teori skala ordinal. Terimakasih sudah membaca artikel ini, dan jangan lupa untuk mampir kembali ke sini ya, di mana kita bisa belajar banyak hal menarik! 🙂