Apa Itu Sistem? Pengertian dan Konsep Dasar Sistem

Mungkin kebanyakan dari kita pernah mendengar istilah “apa itu sistem”. Namun tahukah kalian apa arti sebenarnya dari kata-kata tersebut? Sistem, secara sederhana dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling terkait dan saling berinteraksi. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan berbagai macam sistem. Mulai dari sistem dalam organisasi, sistem hukum, hingga sistem ketatanegaraan.

Namun, lebih dari sekadar definisi, konsep sistem juga dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan. Sistem dapat diimplementasikan dalam dunia bisnis, teknologi, hingga pendidikan. Bagaimana cara membangun sistem yang efektif dan efisien dalam suatu bidang tertentu merupakan tantangan yang sering dihadapi oleh banyak orang. Tetapi dengan mempelajari dan memahami prinsip-prinsip dasar sistem, kita dapat merancang sistem yang dapat mendukung keberhasilan kita dalam mencapai tujuan.

Oleh karena itu, pemahaman terhadap apa itu sistem sangatlah penting. Dalam lingkup industri, penggunaan sistem dapat mempermudah pengelolaan dan pengendalian proses bisnis secara efektif dan efisien. Begitu juga dalam pendidikan, penggunaan sistem dapat membantu para siswa dan guru dalam melaksanakan proses belajar-mengajar dengan lebih terstruktur dan produktif. Bagi kita semua, memiliki pemahaman yang jelas mengenai sistem akan sangat membantu dalam merancang dan mencapai tujuan hidup kita.

Definisi Sistem

Sistem dapat didefinisikan sebagai sebuah struktur atau kerangka yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam dunia teknologi informasi, sistem mengacu pada struktur yang terdiri dari komponen hardware dan software yang bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu.

Dalam konteks bisnis, sistem dapat dilihat sebagai solusi yang digunakan untuk membantu organisasi mencapai tujuan bisnis dan efisiensi. Misalnya, sebuah organisasi bisnis dapat menggunakan sistem manajemen inventaris untuk menyimpan dan mengelola stok barang, atau sistem manajemen proyek untuk mengatur tugas dan tanggung jawab pada setiap tahap pembangunan proyek.

Berikut adalah beberapa contoh definisi sistem dari beberapa sumber yang berbeda:

  • Menurut McLeod dan Schell (2008), sistem dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian bagian yang saling terkait yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan.
  • Menurut Dobson (2005), sistem adalah suatu kombinasi dari unsur-unsur yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi, yang terorganisir ke dalam suatu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
  • Menurut Rezaee (2015), sistem adalah kesatuan elemen-elemen yang terstruktur dengan baik yang mencakup berbagai jenis penggunaan dan diatur dengan cara tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Secara umum, definisi sistem menunjukkan bahwa sistem adalah sebuah kerangka yang kompleks yang terdiri dari unsur-unsur yang saling berkaitan dan bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan. Apapun bentuk sistem yang digunakan, penggunaannya harus dapat membantu organisasi mencapai tujuan bisnisnya secara efisien dan efektif.

Komponen Utama Sistem

Sistem adalah cara yang terstruktur dan berirama untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan tersebut. Berikut adalah penjelasan mengenai komponen utama sistem:

Elemen Utama Sistem

  • Input – Elemen yang digunakan untuk memasukkan data atau informasi ke dalam sistem. Input ini bisa berupa bahan baku, data, energi, dan sebagainya.
  • Proses – Elemen yang mengubah input menjadi output yang diinginkan. Proses ini bisa meliputi pengolahan data, produksi barang, dan sebagainya.
  • Output – Elemen yang menghasilkan hasil akhir dari sistem. Output ini bisa berupa produk, layanan, atau informasi.
  • Feedback – Elemen yang memberikan informasi kembali ke sistem tentang sejauh mana tujuan telah tercapai. Feedback ini membantu sistem untuk lebih efektif dan efisien.

Kontrol Sistem

Kontrol sistem adalah elemen yang bertanggung jawab untuk memantau dan mengatur kinerja sistem. Kontrol sistem melibatkan pengaturan parameter input dan output, pengaturan aliran proses, pemeriksaan feedback, dan pengaturan perbaikan jika ditemukan kesalahan atau kekurangan dalam sistem. Kontrol sistem sangat penting dalam menjaga kinerja sistem yang optimal dan dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

Tabel Kerangka Sistem

Tabel kerangka sistem adalah tabel yang digunakan untuk menggambarkan elemen-elemen dari suatu sistem. Tabel ini terdiri dari baris dan kolom, di mana setiap baris mewakili satu elemen dari sistem dan setiap kolom mewakili satu kategori informasi. Kategori informasi dalam tabel ini bisa berupa fitur, sifat, dan karakteristik dari elemen sistem. Tabel kerangka sistem berguna untuk memahami komponen-komponen dari suatu sistem dan untuk memperbaiki sistem jika ada kekurangan atau kesalahan.

Jenis-jenis Sistem

Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling terkait, yang terorganisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Jenis-jenis sistem dapat dibedakan berdasarkan tujuan, kompleksitas, dan lingkup sistem tersebut. Berikut adalah beberapa jenis sistem yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari:

  • Sistem Tertutup
    Sistem tertutup adalah jenis sistem yang tidak mempertimbangkan masukan dari lingkungan luar. Sistem ini cenderung membentuk pengetahuan dan keterampilan khusus serta mengabaikan pengaruh lingkungan di luar sistem tersebut.
  • Sistem Terbuka
    Sistem terbuka adalah jenis sistem yang mempertimbangkan masukan dari lingkungan luar. Sistem ini cenderung lebih fleksibel dan adaptif dibandingkan dengan sistem tertutup, karena dapat menyesuaikan diri dengan perubahan dalam lingkungan. Contoh sistem terbuka adalah manusia, organisasi, dan hewan.
  • Sistem Terpadu
    Sistem terpadu adalah jenis sistem yang terdiri dari beberapa sub-sistem yang saling terkait dan terintegrasi. Sub-sistem ini saling berinteraksi untuk mencapai tujuan dari sistem utama. Contoh sistem terpadu adalah mesin, mobil, dan pesawat terbang.

Sistem juga dapat dibedakan berdasarkan kompleksitasnya, seperti sistem sederhana dan sistem kompleks. Sistem sederhana cenderung lebih mudah dimengerti dan digunakan dibandingkan dengan sistem kompleks, yang memerlukan kemampuan khusus untuk dapat memahaminya.

Sistem juga dapat dibedakan berdasarkan lingkupnya, seperti sistem fisik dan sistem abstrak. Sistem fisik adalah sistem yang memiliki bentuk fisik yang dapat dilihat dan diraba, seperti benda-benda mati dan manusia. Sedangkan, sistem abstrak adalah sistem yang tidak memiliki bentuk fisik dan bersifat non-materiil, seperti sistem hukum, sistem ekonomi, dan sistem kepercayaan.

Tabel: Contoh Jenis-jenis Sistem

Nama Sistem Jenis Sistem Kompleksitas Lingkup
Robot Industri Sistem Terpadu Kompleks Fisik
Pasar Saham Sistem Terbuka Kompleks Abstrak
Organ Tubuh Manusia Sistem Terpadu Kompleks Fisik
Database Perusahaan Sistem Terpadu Kompleks Abstrak

Karakteristik Sistem

Sistem memiliki karakteristik-karakteristik tertentu yang harus dipahami oleh para pengguna ataupun pengembang sistem. Berikut merupakan beberapa karakteristik sistem yang perlu diketahui:

  • Kompleksitas yang Tinggi
  • Sistem merupakan kumpulan dari berbagai subsistem yang saling berinteraksi satu sama lain. Kompleksitas ini membuat sistem sulit untuk dipahami dan dirancang dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk membangun dan mengelola suatu sistem.

  • Ketergantungan Antarsubsistem
  • Sistem memiliki subsistem yang saling mendukung dan bergantung satu sama lain. Ketergantungan ini menyebabkan kerusakan pada satu subsistem dapat berdampak pada keseluruhan sistem.

  • Ketergantungan terhadap Konteks Lingkungan
  • Sistem tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya lingkungan yang memberikan sumber daya atau support. Oleh sebab itu, penting untuk memahami konteks lingkungan tempat sistem berjalan agar sistem dapat berjalan secara optimal.

Komponen Sistem

Sistem terdiri dari beberapa komponen penting yang harus dikenali oleh para pengguna dan pengembang sistem. Berikut adalah beberapa komponen penting sistem:

  • Input
  • Input atau masukan adalah informasi atau data yang dimasukkan ke dalam sistem. Input ini akan diproses oleh sistem dan menghasilkan output atau keluaran.

  • Proses
  • Proses adalah komponen yang mengolah dan memproses input yang telah dimasukkan ke dalam sistem. Proses ini menggunakan teknologi berteknologi tinggi agar dapat menghasilkan output yang berkualitas.

  • Output
  • Output atau keluaran adalah informasi atau data yang dihasilkan oleh sistem setelah memproses input. Output ini akan diterima oleh pengguna dan digunakan untuk tujuan tertentu.

Jenis-jenis Sistem

Sistem dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya. Berikut adalah beberapa jenis sistem yang perlu diketahui:

1. Sistem Terbuka

Karakteristik Keterangan
Memerlukan Masukan Sistem terbuka membutuhkan masukan (input) dari lingkungan luar untuk dapat beroperasi.
Memiliki Keluaran Sistem terbuka menghasilkan keluaran sebagai hasil dari proses yang dilakukan pada masukan yang didapat.
Interakasi dengan Lingkungan Sistem terbuka berinteraksi dengan lingkungan luar untuk mendapatkan masukan atau memproses keluaran.

2. Sistem Tertutup

Sistem tertutup berbeda dari sistem terbuka karena tidak berinteraksi dengan lingkungan luar. Sistem tertutup hanya dipengaruhi oleh output atau keluarannya sendiri dan tidak menerima masukan dari luar.

3. Sistem Terkontrol

Sistem terkontrol merupakan sistem yang bekerja sesuai dengan aturan dan prosedur yang telah ditentukan. Sistem terkontrol dapat dirancang untuk mengeliminasi atau meminimalkan kesalahan manusia yang dapat terjadi.

Siklus Hidup Sistem

Setiap sistem mempunyai siklus hidup yang terdiri dari beberapa tahapan. Mengetahui tahapan pada siklus hidup sistem bisa membantu kita dalam memahami bagaimana suatu sistem itu bekerja dan bagaimana kita bisa mengelolanya dengan efektif. Siklus hidup sistem terdiri dari 5 tahapan:

  • Perencanaan: Tahap awal pada siklus hidup sistem adalah perencanaan. Pada tahapan ini, kita membuat rencana mengenai apa yang ingin dicapai oleh sistem tersebut dan bagaimana cara mencapainya. Tahapan ini akan menentukan arah dan tujuan sistem yang dibangun.
  • Pengembangan: Tahap kedua adalah pengembangan, di mana sistem yang direncanakan dibangun. Pada tahap ini, terjadi proses pengodean, pengujian, dan debugging. Dalam tahap ini, kita bisa mengubah beberapa aspek pada sistem yang kita rancang pada tahap perencanaan.
  • Evaluasi: Tahap ketiga adalah evaluasi, di mana sistem yang direncanakan dan dibangun diuji untuk memastikan bahwa sistem tersebut dapat berfungsi seperti yang diharapkan. Evaluasi dapat berupa pengujian kinerja atau pengujian keamanan. Hasil evaluasi ini berperan penting dalam meningkatkan kualitas sistem.
  • Pemeliharaan: Tahap keempat adalah pemeliharaan, di mana sistem yang telah berjalan harus dikawal dengan baik. Pemeliharaan sistem harus dilakukan secara rutin untuk memastikan sistem berjalan dengan stabil dan efisien. Tahapan ini berkaitan dengan upaya menjaga agar sistem tetap berada pada tingkat kinerja yang optimal.
  • Pensiun: Tahap terakhir adalah pensiun, di mana sistem yang sudah tidak lagi efektif atau ketinggalan zaman harus dibuang. Pada tahap ini, keputusan diambil untuk menyingkirkan sistem lama yang sudah tidak menguntungkan, dan menggantinya dengan sistem yang lebih unggul.

Pola Siklus Hidup Sistem

Setiap sistem mempunyai pola siklus hidup yang berbeda-beda. Beberapa sistem mempunyai siklus hidup yang panjang, sedangkan yang lain mempunyai siklus hidup yang pendek. Ada juga sistem yang mempunyai siklus hidup yang tidak teratur, tergantung kondisi masing-masing. Namun, pada umumnya, pola siklus hidup sistem yang berkualitas baik akan mengikuti pola siklus hidup sistem yang sudah mapan, yaitu: perencanaan, pengembangan, evaluasi, pemeliharaan, dan pensiun.

Tahapan Prioritas
Perencanaan Tinggi
Pengembangan Tinggi
Evaluasi Tinggi
Pemeliharaan Tinggi
Pensiun Rendah

Secara umum, penting untuk memahami siklus hidup sistem agar sistem yang kita kelola dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Dengan memahami tahapan pada siklus hidup sistem, kita bisa memaksimalkan potensi sistem yang ada, serta meminimalkan dampak negatif dari sistem yang sudah tidak menguntungkan.

Analisis dan Perancangan Sistem

Pada subtopik ini, kita akan membahas apa itu Analisis dan Perancangan Sistem. Analisis dan perancangan sistem adalah proses yang dilakukan untuk menentukan kebutuhan sistem dan merancang solusi teknologi informasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tujuan utama analisis dan perancangan sistem adalah untuk menciptakan sistem informasi yang efisien, efektif, dan akurat yang memungkinkan organisasi untuk mengelola data dan proses bisnis dengan lebih baik.

Analisis sistem melibatkan pemahaman mendalam tentang proses bisnis organisasi dan bagaimana sistem informasi dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses tersebut. Kegiatan analisis sistem meliputi identifikasi masalah, pengumpulan informasi, pemodelan proses bisnis, dan penyusunan rekomendasi untuk meningkatkan proses tersebut. Perancangan sistem, di sisi lain, melibatkan pembuatan solusi teknologi informasi yang akan digunakan untuk mengatasi masalah yang diidentifikasi dalam analisis sistem. Kegiatan perancangan sistem meliputi pemilihan hardware dan software, pembuatan diagram arsitektur sistem, pembuatan model data, dan pengembangan aplikasi.

Contoh Langkah-langkah dalam Analisis dan Perancangan Sistem:

  • Mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan untuk memahami proses bisnis yang ada di organisasi
  • Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi
  • Merancang dan mengembangkan model yang terdiri dari fungsionalitas sistem
  • Mendesain laporan dan alat untuk menerapkan model
  • Mengevaluasi kelemahan sistem yang direncanakan dan memperbaiki manusia & sistem secara sederhana
  • Memastikan bahwa implementasi sistem memenuhi persyaratan bisnis

Tabel Perancangan Sistem Contoh

Langkah-langkah Perancangan Sistem Deskripsi
Analisis kebutuhan Menganalisis kebutuhan organisasi dan menentukan persyaratan sistem.
Rencana sistem Menciptakan strategi implementasi, menganalisis konsep, dan memberikan pembaruan.
Merancang sistem Mengembangkan spesifikasi sistem, menghasilkan diagram desain modul dan pemrograman, dan merancang aplikasi dan jenis arsitektur sistem.
Pengembangan sistem Membangun aplikasi dan komponen sistem, mengujinya, menginstal program dan data, dan meningkatkan kemampuan sistem.
Pengujian dan implementasi sistem Mengevaluasi sistem, mengetes masalah, menyelesaikan gangguan, merancang pelatihan pengguna, dan menentukan dan membentuk sumber daya sistem.
Perawatan sistem Melakukan pemeliharaan dan pengelolaan apa pun yang berhubungan dengan sistem, memperbaiki perangkat lunak dan perangkat keras, mengelola basis data, dan memperbarui sistem sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Dalam rangka merancang sistem yang efektif dan efisien, langkah-langkah ini harus dipatuhi dan setiap tahap harus didekati dengan hati-hati. Analisis dan perancangan sistem memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan pengambilan keputusan organisasi di era digital saat ini.

Pengembangan Sistem Informatika

Pengembangan sistem informasi merupakan suatu proses yang meliputi beberapa tahapan untuk mencapai tujuan dalam penggunaan teknologi informasi dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Tahapan-tahapan tersebut meliputi:

  • Analisis kebutuhan bisnis
  • Perancangan sistem
  • Pembangunan sistem
  • Uji coba sistem
  • Implementasi sistem
  • Pemeliharaan sistem
  • Pengembangan sistem

Fokus dari tahapan pengembangan sistem informasi adalah memastikan bahwa sistem yang dibangun dapat mengakomodasi kebutuhan bisnis saat ini dan masa depan. Pengembangan sistem informasi meliputi beberapa aktivitas, seperti:

– Menganalisis kebutuhan bisnis dan membangun persyaratan fungsional

– Merancang arsitektur sistem, seperti database dan infrastruktur jaringan

– Memilih teknologi yang sesuai

– Membangun prototipe sistem

– Menyediakan dokumentasi teknis dan operasional

Tahapan Deskripsi
Analisis kebutuhan bisnis Menganalisis kebutuhan bisnis dan memahami masalah yang perlu dipecahkan melalui sistem informasi
Perancangan sistem Membuat persyaratan fungsional dan merancang arsitektur sistem berdasarkan kebutuhan bisnis
Pembangunan sistem Membangun sistem berdasarkan rancangan dan merancang basis data
Uji coba sistem Menguji sistem untuk memastikan dapat berjalan dengan baik dan memperbaiki masalah jika ditemukan
Implementasi sistem Mengimplementasikan sistem dan menjalankan pelatihan dan dukungan pengguna
Pemeliharaan sistem Menjaga sistem tetap berjalan dan memperbaiki masalah yang ditemukan
Pengembangan sistem Menambahkan dan meningkatkan fitur-fitur sistem untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang terus berkembang

Pengembangan sistem informasi dapat mempengaruhi efisiensi bisnis dan kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan strategis. Oleh karena itu, perusahaan atau organisasi harus memastikan bahwa pengembangan sistem informasi mereka dilakukan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan bisnis yang ada.

Sistem itu Ternyata Apa Ya?

Nah, itu dia penjelasan singkat tentang apa itu sistem. Mudah-mudahan setelah membaca artikel ini, kamu nggak lagi bingung dengan istilah ini ya. Semoga juga kamu bisa lebih mengetahui bagaimana sistem berkaitan dengan kehidupan sehari-hari kita. Thanks sudah membaca dan jangan lupa untuk berkunjung lagi ke website ini ya. Semoga artikel selanjutnya juga bisa bermanfaat untuk kamu!