Apa itu sekunder? Bagi orang awam, pastinya terdengar asing dan tidak familiar. Namun, jika kita berbicara mengenai jenis pasar, maka sebentar lagi kamu akan tahu apa itu sekunder. Secara garis besar, sekunder merupakan jenis pasar yang menjual atau memperjualbelikan produk yang sudah pernah diperjualbelikan sebelumnya oleh pihak lain. Biasanya, produk yang dijual sekunder sudah tidak lagi dijual di pasar primer.
Banyak yang menganggap bahwa bisnis sekunder hanyalah bisnis yang tidak berpotensi besar. Namun, sebenarnya, bisnis sekunder memiliki banyak keuntungan tersendiri. Salah satunya adalah keuntungan dari perbedaan harga yang cukup signifikan. Karena barang yang diperjualbelikan sudah pernah melalui pasar primer, maka harga yang dipatok di pasar sekunder tentu akan lebih rendah daripada harga di pasar primer.
Jangan salah paham, walaupun produk yang dijual di pasar sekunder merupakan produk bekas, bukan berarti kualitas dari produk tersebut buruk. Faktanya, banyak produk sekunder yang masih memiliki kualitas yang baik dan layak untuk digunakan. Oleh karena itu, tidak sedikit orang yang mencari produk bekas di pasar sekunder sebagai alternatif untuk menghemat budget.
Pengertian Sekunder
Sekunder dalam bahasa Indonesia merupakan sesuatu yang kedua atau yang berada di urutan kedua setelah yang pertama. Begitu pula dengan pengertian sekunder dalam bidang akademik, yaitu sumber informasi yang berasal dari hasil penelitian dan interpretasi pada sumber-sumber primer yang telah ada sebelumnya.
Dalam konteks pemakaian bahasa Inggris, pengertian sekunder yang sama dapat diartikan sebagai secondary sources. Secondary sources ini biasanya digunakan sebagai referensi untuk menjelaskan suatu topik atau konteks tertentu, serta memberikan dukungan pada argumen yang disajikan oleh sumber utama atau primer.
Karakteristik Sumber Sekunder
- Sumber informasi yang diperoleh setelah terjadinya peristiwa atau penelitian tertentu.
- Bersifat deskriptif dan interpretatif dengan menggunakan data dari sumber primer.
- Mengandung analisis dan komentar oleh penulis atau pengamat.
- Memiliki kecenderungan untuk bersifat subjektif pada pandangan tertentu.
- Dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti buku, artikel, blog, dan sumber lainnya.
Kelebihan dan Kekurangan Sumber Sekunder
Penggunaan sumber sekunder menawarkan beberapa keuntungan dan kelemahan bagi peneliti atau pembaca. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Kelebihan: Dapat memberikan gambaran luas tentang topik tertentu dengan mudah dan cepat. Penggunaan berbagai jenis sumber sekunder dapat membuka wawasan dan pandangan yang lebih banyak tentang suatu topik.
- Kekurangan: Subjektivitas dan bias pada pandangan yang mungkin dimiliki oleh penulis atau pengamat. Oleh karena itu, perlu diperhatikan kepercayaan untuk memilih sumber yang tepat dan dapat dipercaya.
Contoh Penerapan Sumber Sekunder
Contoh penerapan sumber sekunder dapat dilakukan dalam berbagai disiplin ilmu, seperti pada bidang Sastra, Sejarah, dan Sosiologi. Sebagai contoh, pada penulisan makalah sejarah mengenai Perang Dunia II, dapat menggunakan sumber primer seperti dokumen resmi dan surat kabar yang diterbitkan pada saat itu sebagai dasar informasi dan memperoleh data awal.
Sumber Primer | Sumber Sekunder |
---|---|
Surat kabar yang diterbitkan saat perang berlangsung | Buku sejarah yang membahas perang |
Wawancara dengan veteran perang atau saksi mata | Artikel pendapat tentang perang |
Namun pada tahap berikutnya, dengan menggunakan sumber sekunder seperti buku sejarah dan artikel pendapat, penulis dapat memberikan interpretasi dan analisis lebih mendalam tentang perang tersebut, serta memberikan sudut pandang yang lebih komprehensif bagi pembaca.
Perbedaan Sekunder dan Primer
Sekunder dan primer adalah dua jenis informasi yang dapat digunakan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada sumber informasi dan cara mengumpulkannya.
- Sumber informasi: Informasi primer diperoleh langsung dari sumbernya, sedangkan informasi sekunder diperoleh dari sumber yang sudah ada.
- Keakuratan: Informasi primer cenderung lebih akurat karena diperoleh langsung dari sumbernya. Sedangkan informasi sekunder cenderung kurang akurat karena dapat terjadi kesalahan dalam interpretasi atau penafsiran data yang telah ada.
- Waktu dan biaya: Pengumpulan informasi primer membutuhkan waktu dan biaya yang lebih banyak karena harus melakukan survei atau riset. Sedangkan pengumpulan informasi sekunder membutuhkan waktu dan biaya yang lebih sedikit karena dapat mengambil dari sumber yang sudah ada.
Dalam dunia bisnis, pengambilan keputusan sering kali menggunakan informasi primer karena keakuratannya yang lebih tinggi. Namun, penggunaan informasi sekunder juga bisa memberikan wawasan yang berguna dalam mengambil keputusan dalam bisnis.
Contoh penggunaan informasi sekunder adalah dalam analisis pasar. Data pasar tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti laporan pemerintah, organisasi industri, dan publikasi bisnis.
Kategori Informasi | Informasi Primer | Informasi Sekunder |
---|---|---|
Sumber | Langsung dari sumbernya | Dari sumber yang sudah ada |
Keakuratan | Lebih tinggi | Cenderung kurang akurat |
Waktu dan Biaya | Membutuhkan waktu dan biaya yang lebih banyak | Membutuhkan waktu dan biaya yang lebih sedikit |
Dalam penggunaan informasi baik primer maupun sekunder, perlu dipertimbangkan keakuratan dan keandalannya sehingga keputusan yang diambil dapat menghasilkan hasil yang optimal.
Jenis-jenis Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang tidak dikumpulkan langsung oleh peneliti melainkan diperoleh dari sumber lain seperti instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, perusahaan, dan publikasi-publikasi ilmiah. Berikut ini adalah beberapa jenis data sekunder yang sering digunakan dalam penelitian:
- Data Internal
Data internal adalah data yang dihasilkan oleh organisasi atau institusi terkait dengan kegiatan internal mereka seperti laporan keuangan, catatan kehadiran karyawan, atau data penjualan. Data internal dapat digunakan untuk analisis kinerja dan pengambilan keputusan bisnis. - Data Publik
Data publik adalah data yang tersedia untuk umum dan bisa didapatkan dari berbagai sumber seperti situs web pemerintah, lembaga statistik, atau publikasi ilmiah. Data publik dapat termasuk demografi penduduk, statistik ekonomi, atau data tentang lingkungan. - Data Komersial
Data komersial adalah data yang dikumpulkan oleh perusahaan atau organisasi swasta untuk tujuan bisnis mereka sendiri. Data ini bisa termasuk perilaku konsumen, preferensi produk, dan data transaksi bisnis. Data komersial sering digunakan untuk melakukan analisis pasar dan strategi pemasaran.
Jenis-jenis Data Sekunder
Ada juga beberapa jenis data sekunder lainnya yang sering digunakan dalam penelitian:
- Data Terstruktur
Data terstruktur adalah data yang telah diatur dan diorganisir dalam format yang mudah dibaca oleh komputer seperti spreadsheet atau database. Data terstruktur mudah untuk diakses dan dianalisis dengan menggunakan alat analisis statistik. - Data Tidak Terstruktur
Data tidak terstruktur adalah data yang tidak memiliki format yang teratur dan sulit untuk diakses dan dianalisis. Contohnya adalah data dari media sosial atau data teks yang dihasilkan oleh manusia. Untuk menganalisis data ini, diperlukan algoritma khusus dan pemrosesan bahasa alami.
Jenis-jenis Data Sekunder
Selain itu, ada juga beberapa kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan ketika menggunakan data sekunder dalam penelitian:
Kelebihan | Kekurangan |
---|---|
Data mudah didapat dan murah | Tidak selalu tersedia data yang relevan atau sesuai dengan penelitian |
Mendukung analisis statistik dan pengambilan keputusan bisnis | Data dapat usang atau tidak akurat |
Dapat digunakan untuk membandingkan hasil penelitian dan memvalidasi temuan | Tidak ada kontrol atas bagaimana data dikumpulkan dan diproses |
Kelebihan Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain sebelumnya dan digunakan kembali untuk tujuan lain. Dalam era digital saat ini, data sekunder sangat mudah diakses dan digunakan untuk berbagai analisis. Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh data sekunder, antara lain:
- Lebih hemat waktu dan biaya. Dibandingkan dengan mengumpulkan data primer, penggunaan data sekunder jauh lebih efisien dan ekonomis. Data sudah tersedia dan tidak perlu melakukan identifikasi dan pengumpulan ulang.
- Memperluas rentang studi. Dalam penelitian, data sekunder dapat memberikan pandangan yang lebih luas dan mendalam dari berbagai studi yang sebelumnya dilakukan. Hal ini memungkinkan peneliti untuk melihat gambaran besar dari isu yang sama dan memberikan kesimpulan yang lebih baik.
- Memungkinkan studi longitudinal. Data sekunder yang berasal dari studi longitudinal atau data historis dapat memberikan pandangan yang berkelanjutan dan memungkinkan perbandingan antara masa lalu dan masa kini.
Selain kelebihan tersebut, data sekunder juga dapat dikombinasikan dengan data primer untuk memberikan hasil yang lebih lengkap dan valid. Namun, penggunaan data sekunder juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan, seperti ketidaksesuaian dengan masalah penelitian dan kurangnya kontrol terhadap kualitas data. Oleh karena itu, pemilihan dan penggunaan data sekunder harus dilakukan dengan hati-hati dan bijak.
Kekurangan Data Sekunder
Data sekunder adalah informasi yang diperoleh dari sumber lain, bukan dari penelitian yang sedang dilakukan. Walaupun data sekunder dapat sangat berguna dalam penelitian, namun terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa kekurangan data sekunder:
- Keterbatasan dalam akurasi dan keandalan data.
- Terbatasnya informasi dari sumber data tunggal.
- Keterbatasan dalam variabel yang dapat diakses.
- Kurangnya kontrol atas data yang dibuat oleh sumber data asli.
- Waktu tertentu: sehingga memerlukan waktu yang cukup untuk menemukan data sekunder yang sesuai.
Penjelasan Kekurangan Data Sekunder
Kekurangan pertama data sekunder adalah ketidakakuratan dan ketidakandalannya. Kesalahan dalam pengumpulan atau pengolahan data dapat menyebabkan data sekunder menjadi tidak akurat dan tidak dapat diandalkan. Selain itu, data sekunder terkadang tidak memasukkan beberapa informasi yang mungkin dibutuhkan oleh peneliti. Hal ini dapat menyebabkan peneliti melakukan kesalahan dalam menafsirkan data atau membuat kesimpulan yang salah.
Kelemahan kedua data sekunder adalah terbatasnya informasi dari sumber data tunggal. Karena data sekunder berasal dari sumber yang ada, maka akan ada batasan dalam informasi yang diberikan. Hal ini dapat menyebabkan peneliti tidak memiliki informasi yang cukup untuk melakukan analisis yang tepat atau membuat kesimpulan yang kuat.
Ketiga, data sekunder juga terbatas dalam variabel yang dapat diakses. Beberapa variabel mungkin tidak tersedia dalam data sekunder atau tidak cocok dengan yang dibutuhkan oleh peneliti. Oleh karena itu, data sekunder tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan penelitian secara menyeluruh dan dapat membatasi kemampuan peneliti untuk menemukan jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah ditetapkan.
Berikutnya, data sekunder juga memiliki kekurangan karena kurangnya kontrol atas data yang dibuat oleh sumber data asli. Hal ini berarti peneliti tidak memiliki kontrol atas bagaimana data dikumpulkan atau diolah, dan dapat menghasilkan hasil yang tidak diinginkan.
Tabel Keterbatasan Data Sekunder
Keterbatasan | Penjelasan |
---|---|
Ketidakakuratan dan ketidakandalan data | Kesalahan dalam pengumpulan atau pengolahan data dapat menyebabkan data sekunder menjadi tidak akurat dan tidak dapat diandalkan. |
Terbatasnya informasi dari sumber data tunggal | Data sekunder berasal dari sumber yang terbatas sehingga tidak semua informasi dapat diberikan. |
Keterbatasan dalam variabel yang dapat diakses | Data sekunder tidak selalu memuat semua informasi atau variabel yang dibutuhkan peneliti. |
Kurangnya kontrol atas data yang dibuat oleh sumber data asli | Peneliti tidak memiliki kendali atau kontrol atas bagaimana data sekunder dikumpulkan atau dihasilkan. |
Waktu tertentu | Data sekunder tidak selalu mudah ditemukan dan memerlukan waktu yang cukup untuk meneliti dan menemukan data yang sesuai. |
Melihat kekurangan data sekunder tersebut, kita perlu berhati-hati dalam penggunaan data sekunder dalam penelitian dan selalu mempertimbangkan sumbernya sebelum membuat kesimpulan apa pun.
Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder merujuk pada jenis data yang sudah ada dan dipublikasikan sebelumnya. Data ini bisa digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi dan menyelesaikan penelitian yang dilakukan. Sumber data sekunder ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Publikasi Akademis: Beberapa jenis publikasi akademis yang bisa menjadi sumber data sekunder yaitu jurnal, buku, makalah seminar, dan tesis
- Data Nasional: Di Indonesia, beberapa sumber data nasional yang umum digunakan yaitu BPS (www.bps.go.id), Kementrian Kesehatan (www.depkes.go.id), dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (www.kemdikbud.go.id)
- Survei: Data dari survei yang dilakukan organisasi atau lembaga tertentu juga bisa menjadi sumber data sekunder
Saat menggunakan data sekunder, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, pastikan bahwa data yang digunakan masih relevan dan valid bagi penelitian yang dilakukan. Kedua, pastikan untuk mencantumkan sumber data secara jelas dan mengakui penciptanya. Ketiga, pastikan data yang digunakan memang tidak dipublikasikan sebelumnya, karena penggunaan data tanpa ijin bisa menimbulkan masalah hukum.
Dalam beberapa kasus, sumber data sekunder bisa didapatkan dalam bentuk tabel. Berikut adalah contoh tabel sumber data sekunder terkait jumlah lulusan perguruan tinggi di Indonesia dalam tiga tahun terakhir:
Tahun | Jumlah Lulusan |
---|---|
2017 | 749.953 |
2018 | 800.382 |
2019 | 836.488 |
Data dalam tabel tersebut bisa digunakan untuk mengetahui tren pertumbuhan lulusan perguruan tinggi di Indonesia dan mencari pola-pola tertentu terkait jumlah lulusan di berbagai kota atau provinsi di Indonesia selama tiga tahun terakhir.
Metode Pengumpulan Data Sekunder
Saat melakukan penelitian, penting untuk mempertimbangkan apa itu data sekunder. Data sekunder adalah data yang sudah ada dan dikumpulkan oleh orang lain sebelumnya. Hal ini memungkinkan peneliti untuk menghemat waktu dan biaya yang diperlukan saat mengumpulkan data. Namun, tidak setiap data sekunder dapat digunakan, secara kualitas dan kuantitas harus dipertimbangkan. Oleh karena itu, metode pengumpulan data sekunder ini harus diketahui dengan baik.
- Data pada Komputer: Data ini dapat diambil dari sensor atau program yang diinstal pada komputer.
- Data Survei: Data ini umumnya ditarik dari survei yang dilakukan oleh perusahaan swasta atau lembaga pemerintah.
- Data Penduduk: Data ini diperoleh melalui laporan sensus atau jumlah penduduk dari institusi pemerintah.
- Data Kelembagaan: Data ini didapat dari institusi pemerintah atau organisasi swasta.
Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Data Sekunder
Penggunaan data sekunder memiliki keuntungan dan kerugian yang harus dipertimbangkan sebelum menentukan metode pengumpulan data.
Keuntungan Penggunaan Data Sekunder
- Penghematan Waktu: Pengumpulan data sekunder lebih cepat karena tidak memerlukan pengambilan data dari populasi.
- Penghematan Biaya: Pengumpulan data sekunder lebih murah karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menjangkau khalayak.
- Validasi Data: Validasi data lebih mudah karena sumber data telah diuji oleh orang lain.
Kerugian Penggunaan Data Sekunder
- Ketidaksesuaian Data: Data yang diambil mungkin memiliki ketidaksesuaian dengan pertanyaan penelitian atau konteks penelitian tertentu.
- Kualitas Data: Kualitas data dapat menjadi masalah karena data dikumpulkan untuk tujuan tertentu yang berbeda.
- Keterbatasan Data:Terdapat batasan dalam jumlah data sekunder yang tersedia.
Metode Penilaian Kualitas Data Sekunder
Kualitas data sekunder harus dinilai untuk menemukan apakah data yang diperoleh cukup baik untuk penelitian yang sedang dilakukan. Tiga metode evaluasi kualitas data sekunder adalah validitas, reliabilitas, dan kredibilitas.
1. Validitas:
Validitas menjawab pertanyaan “apakah instrumen pengukuran menjelaskan konsep yang ingin diukur atau apakah instrumen pengukuran tepat untuk tujuan penelitian?” Data sekunder dapat dipertimbangkan valid jika baik dalam konteks kajian awal dan terlapor secara baik.
2. Reliabilitas:
Reliabilitas menjawab pertanyaan “apakah instrumen pengukuran ini konsisten dan stabil?” Data sekunder dapat dipertimbangkan reliabel jika konsisten dalam banyak pengujian.
3. Kredibilitas:
Kredibilitas menjawab pertanyaan “apakah sumber data terpercaya?” Data sekunder dapat dipertimbangkan kredibel jika berasal dari sumber yang diakui dan terpercaya.
Tabel Perbandingan Antara Data Sekunder dan Data Primer
Data Sekunder | Data Primer | |
---|---|---|
Arti | Data yang dikumpulkan oleh orang lain. | Data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti. |
Biaya | Murah | Mahal |
Waktu | Singkat | Lama |
Pengetahuan | Memiliki pengetahuan tentang data sebelumnya. | Tidak tahu persis apa yang akan ditemukan dalam pengumpulan data. |
Kualitas | Bervariasi tergantung pada sumber dan metode pengumpulan. | Tergantung pada kegiatan wawancara atau observasi. |
Dalam penelitian, metode pengumpulan data sekunder dapat menjadi alternatif penggantian data primer yang membutuhkan waktu dan biaya yang lebih banyak. Keuntungan penggunaan data sekunder dapat dipertimbangkan sebagai pembantu yang sangat membantu dalam penelitian. Namun, kerugian dan keterbatasan penggunaan data sekunder harus dipertimbangkan lebih gigih. Sehingga akan memberikan kepastian terhadap data sekunder yang diambil dapat teruji dalam penelitian yang sedang dijalankan.
Itulah yang Dimaksud dengan Sekunder
Sekunder merupakan hal penting yang perlu diketahui oleh masyarakat agar dapat memahami suatu hal secara lebih detail. Jadi, apapun jenis sekunder, pastikan kamu memperhatikan sumber dan kredibilitasnya sebelum mempercayai informasi yang diberikan. Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa pada kesempatan berikutnya!