Apa Itu Sekam? Fungsi dan Manfaatnya bagi Pertanian dan Lingkungan

Apa itu sekam? Bagi para petani, sekam merupakan salah satu bahan organik yang digunakan sebagai pupuk pengganti bahan kimia. Namun, bagi sebagian masyarakat, mungkin kurang familiar dengan bahan organik satu ini. Padahal, sekam bisa memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan kita, khususnya dalam hal pertanian.

Beberapa di antara kalian mungkin bertanya-tanya, apa sajakah manfaat dari penggunaan sekam? Selain sebagai pupuk organik, sekam juga dipakai sebagai bahan bakar alternatif dalam pengolahan pangan, seperti dalam proses pembakaran pada tungku atau stove. Bahkan, sekam juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan kertas.

Namun, tidak semua orang tahu bagaimana cara penggunaan atau pengolahan sekam yang benar. Oleh karena itu, pada artikel ini kita akan membahas lebih detail tentang apa itu sekam, manfaatnya, serta bagaimana cara mengolahnya dengan tepat untuk memaksimalkan khasiatnya. Yuk, simak bersama-sama!

Apa itu sekam?

Sekam merupakan salah satu produk sampingan dari pemrosesan padi. Sekam adalah lapisan protrek yang melindungi biji padi. Biasanya, sekam dihasilkan setelah padi diproses baik secara mekanis maupun manual.

Sekam memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tanaman, seperti kalium, fosfor, nitrogen, dan magnesium. Oleh karena itu, sekam sering digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pupuk organik.

Sekam juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain digunakan sebagai bahan baku pupuk organik, sekam juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan makanan ternak, bahan bakar alternatif, dan bahan baku industri.

Manfaat dari Sekam

Sekam adalah lapisan luar padi yang terpisah selama proses penggilingan. Sebagian besar orang menganggapnya sebagai limbah yang hanya menyebabkan masalah lingkungan. Namun, sebenarnya sekam memiliki banyak manfaat yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari sekam.

  • Meningkatkan kualitas tanah: Sekam dapat digunakan sebagai bahan organik dalam pupuk kompos dan dapat membantu meningkatkan kualitas tanah. Sekam kaya akan kalium, silikon, dan kalsium yang dapat membantu pertumbuhan tanaman.
  • Menjaga kelembaban tanah: Sekam dapat menahan air, sehingga dapat membantu menjaga kelembaban tanah. Hal ini sangat penting terutama jika Anda tinggal di daerah yang cenderung kering.
  • Mencegah erosi tanah: Saat digunakan sebagai mulsa, sekam dapat membantu mencegah erosi tanah yang disebabkan oleh hujan dan angin. Hal ini sangat penting untuk menjaga kesuburan tanah dan mencegah lahan pertanian dari kerusakan.

Memanfaatkan Sekam untuk Pertanian

Sekam juga dapat digunakan secara langsung di lahan pertanian. Berikut ini adalah beberapa cara menggunakan sekam dalam pertanian.

1. Mulsa: Gunakan sekam sebagai mulsa di sekitar tanaman. Hal ini akan membantu menjaga kelembaban tanah dan mencegah erosi tanah.

2. Pupuk kompos: Campurkan sekam dengan bahan organik lainnya dan biarkan selama beberapa bulan sebagai pupuk kompos. Setelah itu, gunakan pupuk kompos tersebut untuk memberikan nutrisi yang cukup pada tanaman.

3. Bahan bakar: Sekam juga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Beberapa negara bahkan telah memanfaatkan sekam sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi.

Tanaman Jumlah Sekam yang Dibutuhkan
Padi 100 kg sekam per ton gabah
Lada 30-40 kg sekam per are
Kedelai 1,5 kg sekam per m2

4. Bedding hewan: Sekam dapat digunakan sebagai tempat tidur hewan, seperti ayam dan sapi. Hal ini dapat membantu menjaga kebersihan dan kenyamanan hewan.

Jadi, sekam bukanlah limbah yang harus dibuang begitu saja. Sekam memiliki banyak manfaat yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian dan lingkungan. Jangan ragu untuk memanfaatkannya agar lebih efektif dan efisien dalam menghasilkan hasil panen yang maksimal.

Proses Pengolahan Sekam

Sekam atau dedak pada dasarnya merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan padi. Biasanya, sekam dibuang karena dianggap tidak bernilai ekonomi. Namun, dengan pengolahan yang tepat, sekam ternyata bisa dijadikan bahan baku untuk berbagai produk semisal pakan ternak, pupuk, hingga kertas. Berikut adalah beberapa proses pengolahan sekam yang umum dilakukan:

  • Pengayakan: Proses awal pengolahan sekam adalah pengayakan dengan menggunakan ayakan berlubang. Tujuannya untuk memisahkan material yang masih besar dengan yang halus. Hasil pengayakan yang halus ini nantinya akan diolah menjadi berbagai produk yang lebih berguna.
  • Penjemuran: Setelah melalui proses pengayakan, sekam selanjutnya dianginkan dengan cara dijemur di bawah matahari. Jemuran biasanya dilakukan selama 2-3 hari, tergantung pada cuaca. Pengeringan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam sekam sehingga mudah diolah ke tahap berikutnya.
  • Proses Kimia: Setelah kering, sekam kemudian dimasukkan ke dalam tangki reaktor yang sudah dipasang sistem pengadukan. Di sini, sekam dicampur dengan bahan kimia tertentu untuk memecahkan serat-serat selulosa agar mudah diolah menjadi pulp untuk dijadikan bahan kertas. Proses kimia ini meliputi beberapa tahap, seperti perendaman, reaksi, pemutihan, hingga pencucian.

Aplikasi Pengolahan Sekam

Sekam yang dihasilkan melalui proses pengolahan bisa dimanfaatkan untuk beragam aplikasi, antara lain:

  • Produksi Kertas: Salah satu aplikasi pengolahan sekam adalah di bidang kertas. Sekam diolah menjadi pulp dan digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan kertas. Kertas yang dihasilkan dari bahan dasar sekam ini memiliki daya tahan yang baik serta harga yang lebih terjangkau daripada kertas yang dibuat dari kayu.
  • Pakan Ternak: Selain dijadikan bahan baku pembuatan kertas, pupuk, dan bahan bakar, sekam juga bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Proses pengolahan sekam untuk pakan ternak meliputi penggilingan, pencampuran dengan bahan-bahan lain, hingga pengemasan.
  • Pupuk: Sekam juga bisa diolah menjadi pupuk organik dengan proses pengomposan. Sekam yang telah dihancurkan kecil-kecil maka setelah diolah menjadi pupuk akhirnya akan menghasilkan nutrisi yang bermanfaat untuk keperluan pertanian.

Proses Pengolahan Sekam untuk Kertas

Proses pengolahan sekam untuk bahan baku kertas terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

Tahap Deskripsi
Perendaman Sekam direndam dalam suatu campuran larutan kimia seperti natrium hidroksida, natrium sulfida, dan sodium silikat. Tujuannya adalah untuk memecahkan serat selulosa yang kemudian diambil menjadi pulp.
Reaksi Sekam yang sudah diendapkan kemudian dimasukkan ke dalam reaktor untuk melalui proses reaksi kimia yang lebih kompleks. Setelah itu, sekam disaring untuk memisahkan pulp dari kotoran. Pulp kemudian dicuci hingga bersih.
Pemutihan Proses pemutihan bertujuan untuk menghilangkan warna coklat pada pulp sehingga pulp terlihat lebih putih dan bersih. Pemutihan dilakukan dengan cara mendesain zat kimia seperti chlorine dioxide, sodium hypochlorite, atau hydrogen peroxide pada pulp.
Pencucian Pulp yang sudah dimutihkan kemudian dicuci kembali hingga bersih dan bebas dari zat-zat kimia yang digunakan pada proses pemutihan. Setelah proses pencucian selesai, pulp siap digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas.

Penggunaan Sekam pada Pertanian

Sekam merupakan salah satu limbah hasil produksi padi yang sering kali diabaikan dan tidak dimanfaatkan secara optimal. Padahal, sekam bisa menjadi sumber daya yang sangat berharga terutama dalam sektor pertanian. Berikut adalah beberapa penggunaan sekam pada sektor pertanian:

  • Pembuatan Kompos
    Sekam yang telah diolah dengan bahan organik lainnya dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan kompos. Kompos yang dihasilkan dari campuran sekam dan bahan organik lainnya dapat digunakan sebagai pupuk organik yang bagus. Kompos yang dihasilkan mengandung nutrisi yang cukup untuk tanaman, seperti nitrat, fosfat, dan kalium. Penggunaan kompos dari sekam ini dapat meningkatkan hasil panen tanaman serta dirasa ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan pupuk kimia yang berbahaya bagi tanah dan lingkungan.
  • Bahan Penyedia Energy untuk Tanaman
    Sekam bisa diolah untuk dijadikan pakan ternak atau sumber energy bagi tanaman karena mengandung karbohidrat yang cukup tinggi. Selain itu, sekam dapat diolah menjadi biochar atau arang hayati yang memiliki kemampuan menyerap air dan menahan nutrisi dalam tanah. Biochar yang dihasilkan bisa dicampurkan ke dalam tanah melalui penanaman lebih dalam. Penggunaan biochar dapat mengurangi kebutuhan air yang dipakai tanaman dan meningkatkan ketersediaan nutrisi pada tanah.
  • Pembuatan Briket atau BBM Alternatif
    Sekam yang telah diolah dengan beberapa bahan lainnya dapat dijadikan bahan bakar alternatif untuk menggantikan bahan bakar fosil. Bahan bakar yang dihasilkan ini lebih ramah lingkungan, hemat biaya, serta sumber dayanya tidak terbatas. Bahan bakar ini antara lain briket atau biofuel dalam bentuk cair yang bisa digunakan pada mesin diesel tertentu.

Dalam penggunaannya, sekam umumnya diolah terlebih dahulu dengan teknologi pengolahan yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam tabel berikut, ditunjukkan beberapa teknologi pengolahan sekam sebagai bahan baku penghasil produk sampingan yang bernilai tambah.

Teknologi Pengolahan Sekam Deskripsi
Fermentasi Anaerobik Sekam difermentasi dengan jenis mikroba tertentu dalam kondisi yang tidak mengandung oksigen. Proses fermentasi anaerobik menghasilkan gas metana yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif.
Fermentasi Aerobik Sekam difermentasi dengan jenis mikroba tertentu dalam kondisi yang banyak mengandung oksigen (udara). Proses fermentasi aerobik bisa digunakan untuk menghasilkan kompos berkualitas tinggi yang bisa dijual sebagai produk sampingan.
Gasifikasi Sekam diangkat kadar airnya kemudian dimasukkan ke dalam reaktor yang dipanaskan untuk menghasilkan gas syngas yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif.

Dalam penggunaannya, pemanfaatan sekam yang leftover dari produksi padi menjadi produk bernilai tambah sangatlah mungkin untuk dilakukan. Oleh karena itu, sektor pertanian perlu meningkatkan penggunaan sekam sebagai sumber daya penting untuk sektor tersebut. Selain itu, peningkatan penggunaan sekam juga bisa membantu mengurangi limbah pabrik produksi padi, serta ramah lingkungan dan berdampak positif pada kualitas tanah dan air.

Sekam sebagai Bahan Bakar Alternatif

Sekam merupakan salah satu jenis limbah pertanian yang paling banyak dihasilkan di peternakan dan perkebunan. Biasanya, sekam digunakan sebagai salah satu bahan baku dalam pembuatan pupuk organik atau kerajinan tangan. Namun, sekam juga dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Berikut ini adalah beberapa keunggulan sekam sebagai bahan bakar alternatif:

  • Sekam mudah didapatkan. Limbah pertanian yang satu ini sangat mudah untuk ditemukan karena hampir seluruh peternakan dan perkebunan menghasilkan sekam sebagai limbah. Dengan demikian, penggunaan sekam sebagai bahan bakar alternatif dapat membantu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang semakin langka.
  • Sekam ramah lingkungan. Dalam pembakaran, sekam menghasilkan sedikit emisi dan tidak mengandung zat beracun seperti sulfur dan fosfor. Sehingga, penggunaan sekam bisa membantu mengurangi dampak negatif akibat pembakaran bahan bakar fosil pada lingkungan sekitar.
  • Sekam memiliki kandungan kalori yang tinggi. Sekam mengandung sekitar 3200 Kcal/kg sehingga nilai kalorinya tidak kalah dengan kayu bakar. Selain itu, sekam dapat diolah menjadi arang yang bisa digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga.

Cara Menggunakan Sekam sebagai Bahan Bakar

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menggunakan sekam sebagai bahan bakar, antara lain:

1. Gasifikasi

Gasifikasi adalah proses memanaskan sekam dalam suatu reaktor dengan oksigen terkontrol, yang menghasilkan gas yang sangat panas dan kaya akan hidrogen dan karbon monoksida. Gas ini kemudian dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk motor bakar dalam atau pembangkit listrik sejenis.

2. Pembakaran Langsung

Cara ini adalah cara tradisional dan paling sederhana untuk menggunakan sekam sebagai bahan bakar alternatif. Sekam yang telah dikeringkan dibakar di tungku kompor atau tungku pembakaran lainnya untuk memasak atau menghasilkan panas untuk keperluan rumah tangga.

3. Pengolahan menjadi Arang

Sekam juga dapat diolah menjadi arang yang bisa digunakan sebagai bahan bakar. Proses pengolahan sekam menjadi arang ini dapat dilakukan dengan membakar sekam menggunakan carbonizer.

Kesimpulan

Sekam bukan hanya limbah pertanian biasa yang dapat digunakan sebagai pupuk atau kerajinan tangan, tetapi juga bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Keunggulan dari penggunaan sekam sebagai bahan bakar alternatif terletak pada ketersediaannya yang melimpah, ramah lingkungan, dan memiliki kandungan kalori yang tinggi. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menggunakan sekam sebagai bahan bakar, di antaranya dengan gasifikasi, pembakaran langsung, dan pengolahan menjadi arang.

Jenis Bahan Bakar Unit Harga Nila Kkal/kg Komposisi Kimiawi
Sekam Padi 1000 rupiah/kg 3.300 Kkal/kg C: 45.56%, H: 2.81%, S: 0.08%, N: 0.87%, O: 22.39%, Ar: 28.29%
Briket Arang 6.000 rupiah/kg 5.000 Kkal/kg C: 80%, H: 2%, S: 0.1%, N: 1%, O: 17.9%
Solar (Premium) 8.500 rupiah/kg 11.500 Kkal/kg C: 85%, H: 13%, S: 0.2%, N: -, O: 0.8%

Tabel di atas menunjukkan perbandingan harga, nilai kalori, serta komposisi kimia dari tiga jenis bahan bakar, yaitu sekam padi, briket arang, dan solar (premium). Terlihat bahwa nilai kalori dari sekam tidak kalah jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya, dan harga yang lebih terjangkau juga membuat sekam menjadi alternatif yang menarik untuk digunakan sebagai bahan bakar.

Sekam sebagai bahan baku industri

Sekam adalah salah satu sisa hasil pertanian yang seringkali dianggap sebagai sampah dan dibuang begitu saja. Padahal, sekam dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku di berbagai industri.

  • Industri makanan dan minuman: Sekam dapat digunakan untuk membuat minuman beralkohol seperti bir, sake, dan arak. Selain itu, sekam juga dapat digunakan untuk membuat pembungkus makanan, bubuk makanan, dan minyak goreng.
  • Industri bangunan dan konstruksi: Sekam dapat digunakan sebagai bahan tambahan di dalam beton, yang dapat meningkatkan kekuatan dan ketahanan beton terhadap cuaca dan gempa bumi. Selain itu, sekam juga dapat digunakan sebagai bahan isolasi dan pengganti kayu pada pembuatan mebel.
  • Industri energi: Sekam dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif untuk menghasilkan energi listrik dan panas. Dalam proses pembakaran, sekam menghasilkan gas metana yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.

Selain itu, sekam juga dapat digunakan sebagai bahan baku di industri kimia dan farmasi. Tidak hanya itu, pengolahan sekam juga dapat menghasilkan produk samping seperti abu sekam yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.

Manfaat sekam di industri Contoh penggunaan
Penambah kekuatan dan ketahanan bahan Bahan tambahan dalam beton
Bahan pembungkus makanan Pembungkus mie instan
Bahan bakar alternatif Generator listrik
Bahan isolasi Pembuatan atap rumah

Dengan dimanfaatkannya sekam sebagai bahan baku di berbagai industri, diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah pertanian dan meningkatkan nilai ekonomi dari sisa hasil pertanian yang seringkali diabaikan.

Dampak Penggunaan Sekam terhadap Lingkungan

Sekam merupakan limbah yang dihasilkan dari pengolahan padi menjadi beras. Sekam biasanya digunakan sebagai salah satu bahan dasar dalam pembuatan pakan ternak atau pupuk organik. Namun, penggunaan sekam juga dapat memberikan dampak terhadap lingkungan, seperti:

  • Pencemaran Udara: Saat sekam dibakar, asap dan partikel-partikel yang dihasilkan akan mencemari udara dan dapat menyebabkan masalah kesehatan dan pencemaran lingkungan.
  • Penurunan Kualitas Air: Pada saat sekam digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan pupuk, jika tidak dikelola dengan baik, dapat mengakibatkan pencemaran air tanah dan air permukaan. Hal ini disebabkan oleh adanya bahan kimia seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang terdapat dalam sekam.
  • Kerusakan Habitat Hewan: Penggunaan terlalu banyak sekam sebagai bahan bakar bisa mengurangi jumlah makanan bagi hewan. Di samping itu, penggunaan sekam ini bisa mengakibatkan kebakaran dan merusak habitat satwa.

Potensi Daur Ulang Sekam

Meskipun penggunaan sekam dapat memberikan dampak buruk bagi lingkungan, namun sekam juga memiliki potensi untuk didaur ulang menjadi bahan bakar bioenergi, pupuk organik, dan pupuk mikoriza. Bahan-bahan ini bisa digunakan dalam pertanian atau industri penghasil energi bersih. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi dampak negatif penggunaan sekam terhadap lingkungan.

Penanganan Sewajarnya

Agar dampak buruk dari penggunaan sekam bisa diatasi, perlu adanya penanganan yang sewajarnya. Penggunaan sekam dalam jumlah yang terlalu banyak harus dihindari, dan penggunaan sekam harus dilakukan dengan mengikuti prosedur dan standar yang telah ditetapkan untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

Jenis Penanganan Sekam Dampak Lingkungan
Penggunaan Sekam Sebagai Bioenergi Berkurangnya penggunaan bahan bakar fosil yang industri pengolahannya menghasilkan gas CO2 tinggi dan berdampak besar pada lingkungan
Pembuatan Pupuk Organik dari Sekam Meningkatkan kesuburan tanah sehingga dapat menghasilkan produksi bahan pangan yang mutu dan tidak mencemari lingkungan
Pembuatan Pupuk Mikoriza dari Sekam Dapat menambah mikroorganisme tanah yang baik dan bisa meningkatkan pertumbuhan tanaman

Secara keseluruhan, penggunaan sekam memiliki dampak baik dan buruk terhadap lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penanganan yang tepat agar dampak buruknya dapat diminimalkan, sedangkan dampak baiknya tetap bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Sampai Jumpa Lagi

Itulah sekilas pembahasan tentang apa itu sekam. Sekam memang bukanlah hal yang menarik, namun ia memiliki manfaat yang penting bagi lingkungan sekitar. Bagaimana, sudah paham kan sekarang tentang apa itu sekam? Jangan lupa untuk selalu kunjungi kembali situs kami dan baca artikel menarik lainnya ya. Terima kasih sudah membaca!