Apa Itu Salafi? Penjelasan dan Pemahaman dalam Islam

Apa itu salafi? Banyak orang bertanya-tanya tentang gerakan ini yang sering kali dikaitkan dengan terorisme dan radikalisme. Namun, sebenarnya salafi merupakan sebuah aliran Islam yang mengedepankan keaslian ajaran Islam dari Al-Qur’an dan Hadits Nabi. Mereka percaya bahwa ajaran Islam seharusnya tidak dipengaruhi oleh budaya atau tradisi manusia, melainkan hanya mengacu pada sumber asli, yaitu Al-Qur’an dan Hadits.

Salafi juga sering kali dikenal sebagai wahabi, meskipun sebenarnya kedua aliran ini memiliki perbedaan. Wahabi lebih menekankan pada keseragaman ajaran Islam dengan cara yang lebih ketat, sementara salafi cenderung lebih fleksibel dalam menerima perbedaan pandangan para ulama. Mereka juga tidak terikat pada satu imam atau tokoh tertentu, melainkan menerima pendapat yang disampaikan oleh berbagai ulama dengan catatan harus sesuai dengan asas dan metode aliran salaf.

Bagi sebagian orang, salafi seringkali dipandang sebagai aliran yang kurang toleran dan kaku dalam mengambil keputusan. Namun, sebenarnya pendekatan mereka dalam menjaga keaslian ajaran Islam justru dapat menjaga keutuhan umat Islam. Karena salafi tidak terikat pada budaya atau tradisi manusia tertentu, mereka dapat membuat keputusan yang lebih objektif dan dapat diterima oleh semua kalangan. Jangan salah paham tentang apa itu salafi, kita perlu mengenal lebih jauh agar bisa memahami jalan pikiran dan tujuan mereka secara lebih baik.

Definisi Salafi

Salafi adalah sebutan untuk orang yang mengikuti metodologi dan pemahaman Islam yang murni, yaitu Al Quran dan As Sunnah (Hadis), serta mengikuti para Salafus Shalih (generasi terdahulu) dalam memahami dan mengamalkannya. Kata “Salafi” sendiri berasal dari kata “Salaf” yang artinya adalah generasi terdahulu. Para Salafus Shalih ini dianggap sebagai generasi terbaik dalam Islam karena mereka hidup di masa awal Islam saat Rasulullah saw masih hidup di tengah-tengah mereka.

Dalam konteks sekarang, Salafi dipahami sebagai kelompok yang menjunjung tinggi pemahaman Islam yang murni tersebut dan menolak segala bentuk kepalsuan atau bid’ah dalam agama. Mereka sangat menekankan pentingnya mengikuti hukum Allah sebagaimana yang tertulis dalam Al Quran serta apa yang dicontohkan oleh Rasulullah dalam Hadis. Oleh karena itu, para Salafi sering juga disebut sebagai pengikut Al Quran dan As Sunnah (“Quraniyin” and “Hadithiyyun”).

Sejarah munculnya Salafi

Salafi adalah salah satu aliran dalam agama Islam yang cukup populer, terutama di dunia Arab. Aliran ini muncul pada abad ke-18 dan ke-19 di kawasan Najed di Arab Saudi. Namun, sejarah munculnya Salafi lebih kompleks daripada itu.

Aliran Salafi didasarkan pada pemahaman Al-Quran dan hadis, serta menganggap bahwa agama Islam harus dipahami secara literal. Pada awalnya, aliran ini dimulai sebagai gerakan reformasi untuk membersihkan agama Islam dari praktik-praktik yang dianggap menyimpang, seperti bid’ah atau perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran asli Islam.

  • Salah satu tokoh penting dalam munculnya Salafi adalah Muhammad ibn Abd al-Wahhab, seorang ulama asal Arab Saudi. Ia mengajarkan bahwa umat Islam harus kembali ke prinsip-prinsip dasar Islam, dan menolak segala hal yang dianggap bida’ah dalam praktik keagamaan.
  • Pada abad ke-18, Muhammad ibn Saud, seorang penguasa di Najed, mendukung ajaran Muhammad ibn Abd al-Wahhab dan membantu menyebarkan ajaran-ajarannya di kawasan tersebut. Mereka berdua juga berusaha menguasai wilayah-wilayah lain di Arab Saudi dan menguasai sebagian besar wilayah tersebut pada abad ke-20.
  • Pada saat yang sama, para ulama dan aktivis Islam lainnya juga mulai mengejar prinsip-prinsip Salafi dan mengambil inspirasi dari ajaran Muhammad ibn Abd al-Wahhab. Di Mesir, ada gerakan yang dikenal sebagai Al-Azhar yang mengajarkan pemahaman Salafi. Di Indonesia, gerakan Salafi dikenal dengan nama Wahabi.

Meskipun aliran Salafi sudah muncul sejak abad ke-18, namun popularitasnya semakin meningkat pada abad ke-20 dan ke-21. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal ini adalah kemajuan teknologi dan media massa, sehingga ajaran Salafi semakin mudah tersebar dan diakses oleh masyarakat luas.

Tanggal Peristiwa
Abad ke-18 Munculnya gerakan reformasi Islam yang dipimpin oleh Muhammad ibn Abd al-Wahhab
Abad ke-18 Muhammad ibn Saud mendukung ajaran Muhammad ibn Abd al-Wahhab
Abad ke-20 Penguasaan wilayah-wilayah oleh Muhammad ibn Saud dan ajaran Salafi semakin tersebar di Arab Saudi
Abad ke-20-21 Popularitas Salafi semakin meningkat di dunia Islam

Dalam sejarahnya, aliran Salafi memainkan peran penting dalam gerakan reformasi Islam. Namun, pada saat yang sama, ajaran Salafi juga kontroversial dan seringkali menjadi subjek debat dan kritik di kalangan umat Islam. Sebagai individu yang beriman dan memiliki kecintaan terhadap agama Islam, penting untuk kita memahami sejarah dan prinsip-prinsip dasar dari masing-masing aliran dalam agama tersebut.

Paham Dasar Salafi

Salafi merupakan sebuah gerakan dan mazhab Sunni yang mengacu pada pemahaman yang murni dalam Islam. Gerakan ini bermula dari gerakan Wahabi di Arab Saudi karena gerakan ini murni, maka di juluki dengan gerakan Salafi. Ada beberapa paham dasar Salafi yang perlu kita ketahui, antara lain:

  • Tauhid atau Keesaan Allah
  • Kitabullah dan Sunnah Rasulullah sebagai sumber utama
  • Menolak ikhtiar manusia dalam menafsirkan Al-Quran dan Sunnah

Paham dasar Salafi yang pertama adalah tauhid atau keesaan Allah. Tauhid adalah keyakinan yang mendasar bahwa Allah itu esa dan tiada yang setara dengan-Nya. Segala tindakan manusia harus dilandaskan pada keyakinan ini. Salafi sangat menekankan pemahaman akan tauhid ini.

Paham dasar Salafi yang kedua adalah kitabullah dan Sunnah Rasulullah sebagai sumber utama. Salafi percaya bahwa Al-Quran dan Sunnah adalah dua sumber utama dalam Islam. Mereka harus dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan. Oleh karena itu, Salafi menolak interpretasi dan pemahaman yang tidak sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah.

Paham dasar Salafi yang ketiga adalah menolak ikhtiar manusia dalam menafsirkan Al-Quran dan Sunnah. Dalam Salafi, tafsir Al-Quran dan Sunnah harus dilakukan secara tegas dan mendalam sesuai dengan apa yang diajarkan oleh para sahabat Nabi. Selain itu, Salafi juga menolak pengaruh budaya atau adat istiadat dalam memahami Al-Quran dan Sunnah. Mereka berpendapat bahwa hukum-hukum Islam harus diambil langsung dari Al-Quran dan Sunnah tanpa pengaruh apapun.

Paham dasar Salafi Keterangan
Tauhid Keyakinan mendasar akan keesaan Allah.
Kitabullah dan Sunnah Rasulullah sebagai sumber utama Salafi percaya bahwa Al-Quran dan Sunnah adalah dua sumber utama dalam Islam.
Menolak ikhtiar manusia dalam menafsirkan Al-Quran dan Sunnah. Dalam Salafi, tafsir Al-Quran dan Sunnah harus dilakukan secara tegas dan mendalam sesuai dengan apa yang diajarkan oleh para sahabat Nabi.

Secara singkat, paham dasar Salafi adalah selalu menegakkan prinsip tauhid, menjadikan Al-Quran dan Sunnah sebagai sumber utama, dan menolak interpretasi yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Semua paham dasar ini bisa dijadikan pegangan bagi kita umat Islam dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Persamaan dan Perbedaan Salafi dengan Sunni dan Syiah

Salafi, Sunni, dan Syiah merupakan tiga cabang besar Islam yang telah menyebarkan ajaran agama Islam mereka ke seluruh dunia. Meskipun secara umum mereka memiliki kesamaan dalam keyakinan, namun terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara satu dengan yang lainnya.

  • Keyakinan: Salafi, Sunni, dan Syiah memiliki keyakinan mendasar yang sama, yaitu meyakini bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.
  • Perbedaan doktrin: Salafi lebih mengutamakan akidah (keyakinan) dalam memahami ajaran Islam, sementara Sunni dan Syiah lebih fokus pada fikih (hukum Islam). Pada intinya, Salafi memandang bahwa umat Islam harus kembali pada apa yang diperintahkan oleh Rasulullah dan para Sahabatnya tanpa mengambil bahan-bahan dari tradisi yang lebih baru.
  • Sumber ajaran: Sunni dan Salafi sama-sama menggunakan Al-Quran dan Hadist (ucapan, perbuatan, dan persetujuan Rasulullah) sebagai sumber utama ajaran mereka, sedangkan Syiah mengakui sumber ajaran lanjutan seperti kitab-kitab teks keagamaan tertentu dan makna-makna rahasia dalam Al-Quran.

Perbedaan-perbedaan tersebut memunculkan perbedaan dalam kehidupan sehari-hari. Pada kenyataannya, kesenjangan politik dan sosial antara Sunni dan Syiah telah menyebabkan konflik dan ketegangan di beberapa negara, seperti di Irak dan Suriah. Di sisi lain, gerakan salafiyah banyak menjadi gerakan pembaharuan atau reformatif di dalam perkembangan pemikiran Islam, terutama di Arabia Saudi dan negara-negara yang dekat dengannya.

Meskipun terdapat perbedaan-perbedaan yang signifikan antara Salafi, Sunni, dan Syiah, kita harus memahami bahwa di tengah perbedaan tersebut, kita berada di bawah bendera yang sama sebagai umat Islam. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita menghargai perbedaan dan menjaga harmoni antara kelompok yang berbeda dalam Islam.

Salafi Sunni Syiah
Doktrin Utama Akad (keyakinan) Fikih (hukum Islam) Imamah (sistem kepemimpinan dalam Islam)
Sumber Ajaran Al-Quran dan Hadist Al-Quran dan Hadist Al-Quran, Hadist, dan sumber ajaran lainnya, seperti kitab-kitab ajaran Syiah
Pengembangan Gerakan Muncul sebagai gerakan reformatif yang mengembalikan ajaran Islam pada zaman Rasulullah dan para Sahabatnya Terbentuk dari tradisi Islam yang berkembang di masyarakat Arab Sunni pada masa kekhalifahan Dibentuk sebagai reaksi terhadap pemerintahan Bani Umayyah dan penolakan atas khalifah sebagai pemimpin Islam

Sumber: Islampos.com

Kontroversi di dalam gerakan Salafi

Gerakan Salafi adalah gerakan keagamaan Islam yang berasal dari Arab Saudi pada abad ke-18. Gerakan ini bertujuan untuk mengembalikan ajaran-ajaran Islam ke zaman Rasulullah dan para sahabatnya. Namun, gerakan ini tidak lepas dari kontroversi-kontroversi di dalamnya. Berikut adalah beberapa kontroversi yang sering terjadi di dalam gerakan Salafi:

  • Pembangunan Masjid dan Kuburan
  • Gerakan Salafi menolak pembangunan masjid dan kuburan yang dihiasi atau dianggap sebagai tempat yang keramat seperti berziarah ke makam para wali dan mualaf. Salafi menganggap hal tersebut sebagai bentuk syirik dan bid’ah. Namun, pandangan ini tidak selalu diikuti oleh seluruh anggota gerakan Salafi.

  • Penerapan Hukum Syariah
  • Salafi menginginkan penerapan hukum syariah secara kaffah (keseluruhan) di seluruh aspek kehidupan manusia. Akan tetapi, pandangan ini sering dianggap radikal dan menimbulkan kontroversi karena dianggap mengorbankan hak asasi manusia dan mempersempit kebebasan individu. Selain itu, terdapat pula perbedaan pendapat di dalam gerakan Salafi terkait bagaimana cara menerapkan hukum syariah secara efektif di tengah masyarakat modern.

  • Intoleransi terhadap Perbedaan Paham
  • Salafi dianggap sebagai gerakan yang intoleran terhadap perbedaan paham dengan umat Islam lainnya, termasuk umat Islam yang ada dalam struktur negara. Mereka menganggap bahwa paham mereka yang benar dan semua orang harus mengikutinya. Hal ini sering menimbulkan polemik dan konflik di dalam masyarakat.

Polemik Pembangunan Masjid dan Kuburan

Polemik terbesar yang sering terjadi di dalam gerakan Salafi adalah soal pembangunan masjid dan kuburan. Salafi menolak pembangunan masjid dan kuburan yang terlalu dihiasi atau dianggap sebagai tempat yang keramat, seperti berziarah ke makam para wali dan mualaf. Mereka menganggap hal tersebut sebagai bentuk syirik dan bid’ah.

Tokoh Salafi Pandangan
Muhammad Ibn Abdul Wahhab Menentang penghormatan terhadap kuburan dan menganggapnya sebagai bentuk syirik.
Muhammad bin Ibrahim Al-Asy-Syaikh Seorang ulama Salafi yang membolehkan dihiasi dan dianggap keramat asalkan tidak menyembah dan meminta jasa dari orang yang dikuburkan.
Abdullah bin Baz Menolak penghormatan kepada kuburan, menganggapnya sebagai bentuk penyimpangan dari ajaran Islam yang seharusnya.

Pandangan ini menimbulkan kontraversi di kalangan umat Islam karena ada yang setuju dan menolak pandangan ini. Umat Islam yang setuju dengan pandangan Salafi terkait masjid dan kuburan membangun masjid dengan cara yang sederhana, hanya berupa bangunan tanpa hiasan-hiasan dan sangat tidak diperbolehkan untuk melakukan ziarah ke kuburan.

Tokoh-tokoh penting dalam gerakan Salafi

Gerakan Salafi adalah salah satu gerakan Islam yang memegang teguh pada penafsiran orisinal terhadap ajaran Islam. Seiring dengan berjalannya waktu, gerakan Salafi dibagi menjadi berbagai aliran, seperti Salafi Wahabi, Salafi Jihad, dan Salafi Sururi. Setiap aliran memiliki tokoh-tokoh penting yang mempengaruhi dan membentuk gerakan Salafi tersebut. Berikut adalah beberapa tokoh penting dalam gerakan Salafi:

  • Ibnu Taimiyah (1263-1328)

    Ibnu Taimiyah adalah seorang ulama asal Suriah yang menjadi pemikir utama dalam gerakan Salafi. Ia dikenal sebagai pengkritik matang terhadap ajaran dan praktek Islam yang mengandung unsur-unsur bid’ah. Pemikirannya banyak diadopsi oleh ulama-ulama Salafi sekarang ini.

  • Muhammad bin Abdul Wahhab (1703-1792)

    Muhammad bin Abdul Wahhab adalah pendiri aliran Salafi Wahabi yang pertama kali muncul di Arab Saudi pada abad ke-18. Ia mengajarkan kembali ajaran dasar Islam yang orisinal dan menentang berbagai bentuk bid’ah dan kesesatan yang telah menyusup ke dalam masyarakat Muslim.

  • Muhammad Nasiruddin al-Albani (1914-1999)

    Muhammad Nasiruddin al-Albani adalah seorang ulama asal Albania yang menjadi tokoh penting dalam gerakan Salafi modern. Ia dikenal sebagai pakar hadis yang kritis dan dikenal dengan kajian-kajiannya tentang sahih al-Bukhari dan Muslim.

Selain ketiga tokoh di atas, terdapat pula tokoh-tokoh penting lainnya dalam gerakan Salafi, seperti Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz (1910-1999) dan Muqbil bin Hadi al-Wadi’i (1933-2001) yang merupakan pendiri aliran Salafi Jihad. Mereka merupakan tokoh yang memegang prinsip keaslian dan kepentingan mengembalikan ajaran dasar Islam dalam kehidupan modern.

Namun, gerakan Salafi juga mengalami perpecahan dan perbedaan pandangan, dan sejumlah ulama Salafi yang dianggap ekstremistik menimbulkan polemik di tengah masyarakat muslim.

Secara keseluruhan, gerakan Salafi memiliki sejarah yang panjang dan banyak pengikutnya di seluruh dunia. Tokoh-tokoh penting dalam gerakan Salafi berperan sebagai pemantik dan penentu arah gerakan tersebut, yang tetap memegang teguh pada prinsip-prinsip dasar Islam yang orisinal dan terus mengkaji ajaran-ajaran Islam untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pengaruh gerakan Salafi terhadap Islam global.

Gerakan Salafi adalah gerakan Islam yang dikenal dengan pengembalian kepada Al-Quran dan Sunnah sebagai sumber utama ajaran agama Islam. Gerakan ini telah menghasilkan pengaruh yang signifikan terhadap Islam global karena bagaimanapun juga, gerakan Salafi adalah salah satu aliran Islam yang paling terkenal di dunia.

  • Perkembangan gerakan Salafi telah menyebar ke seluruh dunia. Banyak pendukung gerakan Salafi yang berasal dari negara-negara Arab dan non-Arab pada umumnya.
  • Salafi telah memperkuat pengaruhnya dalam beberapa dekade terakhir, terutama setelah kemenangan Iran dalam Revolusi Islam pada 1979, yang menjadi momen penting dalam sejarah modern Islam.
  • Pemikiran gerakan Salafi sangat mempengaruhi pemikiran keagamaan di seluruh dunia Islam karena mereka menekankan pada pentingnya memahami agama secara lebih akurat, tepat, dan autentik.

Pemikiran Salafi dan pengaruhnya pada Islam global

Pemikiran Salafi sangatlah tradisional dan konservatif. Mereka percaya bahwa agama Islam harus dipahami dengan cara yang paling akurat dan tepat, yaitu dengan mengembalikan ke sumber-sumber utama agama Islam, yaitu Al-Quran dan Sunnah Nabi.

Pemikiran Salafi juga sangat menekankan pada ikatan antara umat Islam secara internasional. Mereka mempertegas bahwa umat Islam harus bersatu untuk menghadapi tekanan dari dunia luar dan mempertahankan integritas Islam.

Pengaruh gerakan Salafi pada dunia Islam

Pengaruh gerakan Salafi pada Islam global sangat signifikan. Terutama di Indonesia, Mesir, Saudi Arabia, dan beberapa negara lainnya.

Berikut adalah beberapa contoh pengaruh gerakan Salafi pada dunia Islam:

1. Salafi memberikan pengaruh besar terhadap penafsiran Al-Quran dan Sunnah. Mereka memahami bahwa Al-Quran dan Sunnah perlu diinterpretasikan secara lebih teliti dan autentik.
2. Gerakan Salafi menjadi penggerak penting dalam kebangkitan Islam setelah masa kejatuhan Ottoman.
3. Salafi mengingatkan umat Islam untuk tidak terlalu beradaptasi dengan budaya Barat dan tetap mempertahankan tradisi dan nilai-nilai Islam yang sebenarnya.

Gerakan Salafi memang masih menjadi kontroversi di seluruh dunia karena beberapa ajarannya bisa disalahgunakan oleh kelompok-kelompok ekstremis. Namun, perlu diakui bahwa gerakan ini telah memberikan pengaruh besar terhadap Islam global dan menjadi gerakan Islam yang paling terkenal dan banyak didiskusikan di dunia Islam saat ini.

Terima Kasih Telah Membaca

Nah itu tadi, pembahasan tentang Salafi yang mungkin masih membingungkan bagi sebagian orang. Semoga artikel ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai apa itu Salafi. Jangan lupa terus kunjungi website kami untuk membaca artikel menarik lainnya. Sampai jumpa lagi di kesempatan berikutnya!