Apa Itu Rekayasa Perangkat Lunak? Pahami Pengertian dan Konsep Dasarnya

Rekayasa perangkat lunak memainkan peran yang sangat vital dalam dunia teknologi. Entah itu aplikasi di smartphone ataupun perangkat lunak yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan di kantor, semua diproduksi dengan bantuan teknologi rekayasa perangkat lunak. Tapi, apa itu rekayasa perangkat lunak dan bagaimana cara kerjanya? Jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang ini, yuk simak artikel ini sampai selesai.

Dalam dunia yang serba digital saat ini, mungkin banyak di antara kita yang sering menggunakan aplikasi atau perangkat lunak yang tersedia. Namun, tahukah kamu bahwa tidak semua perangkat lunak dapat berfungsi dengan baik tanpa adanya rekayasa terlebih dahulu? Rekayasa perangkat lunak melibatkan proses pembuatan, perancangan, dan pengembangan sistem atau program untuk memenuhi kebutuhan dari pengguna. Dalam bahasa sederhana, Rekayasa perangkat lunak adalah seni dari pengembangan perangkat lunak yang memiliki tujuan untuk mengembangkan sebuah program yang dapat digunakan oleh semua orang.

Meskipun terlihat mudah untuk mengembangkan perangkat lunak, namun proses yang dilakukan tidak semudah itu. Rekayasa perangkat lunak memuat konsep matematis, algoritma, sistematis proses, dan juga pemrograman. Oleh karena itu, Anda harus menguasai bahasa pemrograman yang berbeda. Bagi pemula, mungkin sulit untuk memahami proses rekayasa perangkat lunak secara keseluruhan. Namun, hal ini bukanlah suatu hal yang tidak mungkin untuk dipelajari. Yuk, mari belajar lebih banyak tentang rekayasa perangkat lunak!

Definisi dari rekayasa perangkat lunak

Rekayasa perangkat lunak adalah teknik atau metode dalam pengembangan perangkat lunak yang meliputi proses pengembangan perangkat lunak dari awal sampai akhir. Proses ini terdiri dari analisis kebutuhan, desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan perangkat lunak. Tujuan utama dari rekayasa perangkat lunak adalah untuk menghasilkan perangkat lunak berkualitas, efektif, dan efisien.

  • Analisis kebutuhan: tahap awal dalam pengembangan perangkat lunak dimana memahami kebutuhan penggunaan agar perangkat sesuai dengan tujuan.
  • Desain: Setelah memahami kebutuhan, perancangan perangkat lunak harus dibuat. Pada tahap desain, arsitektur dan rancangan aplikasi diterjemahkan dan ditentukan.
  • Implementasi: tahap pengembangan perangkat lunak, tim programmer dan developer bertugas menghasilkan program yang dibutuhkan berdasarkan desain.

Setelah tahap implementasi, pengujian akan dilakukan untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pengujian perangkat lunak bertujuan untuk menemukan bug, kesalahan, dan pelanggaran keamanan dalam aplikasi.

Setelah tahap pengujian selesai, pemeliharaan perangkat lunak dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa perangkat lunak tetap berfungsi dengan baik. Pemeliharaan perangkat lunak juga meliputi penyempurnaan, perbaikan, dan peningkatan kinerja perangkat lunak. Dengan melakukan pemeliharaan secara teratur, perangkat lunak dapat berjalan dengan stabil dan menghasilkan hasil yang lebih baik.

Tujuan dari Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa perangkat lunak adalah sebuah disiplin ilmu dalam teknologi informasi yang berfokus pada pembuatan dan pemeliharaan perangkat lunak yang berkualitas tinggi. Ada beberapa tujuan utama dari rekayasa perangkat lunak yang perlu diketahui.

  • Membangun perangkat lunak yang dapat berjalan secara efisien:
  • Setiap perangkat lunak yang dibuat harus dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dalam hal ini, Rekayasa perangkat lunak berfokus pada penggunaan sumber daya secara efisien dengan meminimalkan penggunaan memori, berbagai perangkat penyimpanan dan pemilihan algoritma yang cocok. Tujuan ini dapat dicapai dengan menerapkan praktik-praktik rekayasa perangkat lunak yang baik dan teknik pemrograman yang baik pula.

  • Menciptakan perangkat lunak yang dapat diandalkan:
  • Perangkat lunak yang dapat diandalkan sangat penting untuk memastikan agar data dan proses bisnis di dalam perusahaan dapat diakses dan dijalankan sepanjang waktu. Salah satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah dengan pengenalan struktur pengujian perangkat lunak yang cermat dan menyeluruh melalui berbagai tahap dari proses rekayasa perangkat lunak. Contoh, pengujian fungsional, integrasi, dan sistem.

  • Meningkatkan produktivitas dengan cara mengotomatisasi proses-proses dalam pengembangan perangkat lunak:
  • Salah satu tujuan rekayasa perangkat lunak yang kemudian tercapai adalah meningkatkan efisiensi dan produktivitas pengembangan perangkat lunak. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan alat bantu dalam pengembangan perangkat lunak dan otomatisasi proses-proses terkait. Tujuannya adalah untuk mengurangi waktu dan biaya pengembangan, sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dalam waktu yang lebih singkat.

Tujuan lainnya yang Perlu Diketahui

Selain tujuan yang telah disebutkan di atas, rekayasa perangkat lunak juga memiliki beberapa tujuan tambahan:

  • Mengurangi kerentanan keamanan dalam perangkat lunak;
  • Menghasilkan perangkat lunak hemat energi dan ramah lingkungan;
  • Meningkatkan interoperabilitas perangkat lunak;
  • Meningkatkan kemudahan penggunaan perangkat lunak.

Strategi untuk Mencapai Tujuan Rekayasa Perangkat Lunak

Untuk mencapai tujuan yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam rekayasa perangkat lunak. Berikut adalah beberapa strategi tersebut:

1. Pengelolaan proyek. Dalam pengembangan perangkat lunak, penting untuk memiliki manajemen yang baik. Ada beberapa fase dalam pengembangan perangkat lunak, dan perlu dikembangkan perencanaan yang baik dalam setiap fase.

2. Desain arsitektur. Desain arsitektur perangkat lunak mencakup keputusan tentang struktur aplikasi, pola integrasi, kelas objek, dan desain database.

3. Seleksi teknologi. Pemilihan teknologi perangkat lunak yang tepat dapat membantu membangun solusi perangkat lunak yang optimal dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dalam waktu yang lebih singkat.

4. Pengujian. Pengujian perangkat lunak penting karena dapat membantu mengidentifikasi masalah dalam perangkat lunak dan memastikan bahwa perangkat lunak dapat berjalan dengan baik.

Fase Rekayasa Perangkat Lunak Tujuan Utama
Pemahaman kebutuhan Mengidentifikasi masalah pelanggan dan kebutuhannya.
Pengembangan konsep Menguraikan konsep solusi.
Perancangan rekayasa Merancang solusi perangkat lunak.
Pengkodean Mengimplementasikan dan membangun aplikasi.
Pengujian Menguji aplikasi untuk memastikan bahwa perangkat lunak dapat berjalan dengan baik.
Pengiriman Menerapkan dan merilis solusi perangkat lunak.
Pemeliharaan Melakukan pemeliharaan dan meningkatkan perangkat lunak untuk memaksimalkan efisiensi dan fungsionalitas.

Dalam konteks yang tepat, rekayasa perangkat lunak dapat membantu mencapai tujuan bisnis perusahaan lebih cepat dan lebih baik. Namun, hal itu memerlukan manajemen, keahlian teknis dan sumber daya yang tepat. Itu sebabnya, kebijakan dalam pengembangan perangkat lunak harus didasarkan pada kebutuhan bisnis untuk memastikan hasil yang diinginkan tercapai.

Proses dalam rekayasa perangkat lunak

Rekayasa perangkat lunak adalah disiplin ilmu yang berkembang dalam teknologi informasi. Terdapat beberapa proses yang harus dilakukan dalam rekayasa perangkat lunak.

  • Perencanaan: Tahap ini adalah tahap awal dalam proses rekayasa perangkat lunak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai kebutuhan bisnis atau kebutuhan pengguna dari sebuah perangkat lunak yang akan dibuat. Pada tahap ini, perlu adanya analisis sistem dan analisis kebutuhan untuk mendapatkan spesifikasi yang benar dan jelas mengenai kebutuhan pengguna.
  • Analisis: Pada tahap ini, spesifikasi yang telah dibuat pada tahap perencanaan akan dianalisis, termasuk model yang akan digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak. Tahap ini melibatkan analisis mengenai arsitektur, fungsionalitas, dan antarmuka pengguna. Analisis ini bertujuan untuk memastikan sistem perangkat lunak yang akan dibuat dapat berjalan dengan baik dalam lingkungan tertentu dan memenuhi kebutuhan pengguna.
  • Desain: Pada tahap desain, spesifikasi yang telah dianalisis pada tahap analisis akan digunakan untuk membuat rancangan arsitektur, desain antarmuka pengguna, desain database, dan desain sistem yang diperlukan dalam pengembangan perangkat lunak. Pada tahap ini, disarankan untuk membuat beberapa rancangan alternatif untuk memastikan bahwa rancangan yang dipilih adalah yang terbaik.
  • Pengembangan: Tahap ini adalah tahap pembuatan perangkat lunak yang sebenarnya. Rancangan yang telah dipilih pada tahap desain akan diimplementasikan ke dalam kode program, yang kemudian akan diuji dan diperbaiki secara berulang kali. Tahap ini sangat penting karena kegagalan untuk mengimplementasikan perancangan dengan benar dapat menyebabkan kegagalan proyek secara keseluruhan.
  • Pengujian: Tahap pengujian adalah tahap di mana perangkat lunak yang telah dibuat akan diuji untuk memastikan bahwa ia berfungsi dengan benar dan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Pengujian meliputi tes unit, integrasi, dan sistem, serta pengujian fungsional dan pengujian keamanan. Tahap ini juga berguna untuk menghasilkan laporan uji coba, yang dapat digunakan untuk memperbaiki masalah dalam pengembangan perangkat lunak.
  • Pemeliharaan: Tahap finale dalam proses rekayasa perangkat lunak adalah pemeliharaan. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memastikan bahwa kepentingan bisnis terkait dengan penggunaan perangkat lunak dapat terpenuhi. Pada tahap ini, perangkat lunak harus diuji dan dikelola dengan baik untuk menerima perbaikan, modifikasi, atau perubahan untuk memastikan keandalan dan kinerja yang berkelanjutan.

Dengan memahami keseluruhan tahapan dalam proses rekayasa perangkat lunak, sebuah perusahaan akan dapat mengembangkan perangkat lunak dengan benar dan mengoptimalkan keuntungan dari investasi dalam pengembangan perangkat lunak.

Model-model dalam rekayasa perangkat lunak

Rekayasa perangkat lunak adalah sebuah disiplin ilmu yang berkaitan dengan pengembangan software secara sistematis dan terstruktur. Ada beberapa model dalam rekayasa perangkat lunak yang dapat digunakan dalam pengembangan software. Berikut adalah beberapa model tersebut:

  • Model waterfall. Model ini menggunakan pendekatan linear dengan tahapan yang terstruktur dan hanya mengijinkan setiap tahapan dimulai setelah tahap sebelumnya selesai.
  • Model spiral. Model ini menggabungkan unsur dari model waterfall dan prototyping. Pada model spiral, tiap tahapan memiliki tahapan evaluasi dan pengembangan secara bersamaan.
  • Model prototyping. Model ini melibatkan pembuatan prototype atau desain sementara dari software sebelum dilakukan pengembangan seluruhnya.

Model incremental

Model incremental adalah satu lagi model dalam rekayasa perangkat lunak yang digunakan untuk mengembangkan software secara bertahap. Dalam model incremental, software dikembangkan secara bertahap, dengan setiap tahap menambahkan fungsi baru pada software tersebut. Model ini juga menyediakan beberapa manfaat seperti fleksibilitas dalam pengembangan, kemampuan untuk menambahkan fitur baru ketika dibutuhkan dan pilihan untuk mengubah aspek software saat software sudah dikembangkan.

Tabel perbandingan model-model rekayasa perangkat lunak

Model Kelebihan Kekurangan
Waterfall
  • Tahapan yang terstruktur
  • Perencanaan yang cukup matang
  • Tidak fleksibel
  • Resiko tidak terdeteksi hingga tahap akhir
Spiral
  • Mengintegrasikan evaluasi dan pengembangan
  • Mampu mengatasi risiko yang terkait dengan pengembangan
  • Tidak cocok untuk project kecil
  • Membutuhkan waktu yang lama untuk pengembangan
Prototyping
  • Memungkinkan untuk eksplorasi desain
  • Cepat dalam pengembangan
  • Risiko kurangnya stabilitas
  • Kemungkinan sulit dikelola pada tahap pengembangan lanjutan

Tabel di atas memberikan perbandingan antara beberapa model yang umum digunakan dalam rekayasa perangkat lunak. Setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebaiknya pilih model yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan software agar dapat mengoptimalkan proses dan hasil akhir yang diinginkan.

Tantangan yang dihadapi dalam rekayasa perangkat lunak

Rekayasa perangkat lunak adalah disiplin ilmu yang melibatkan proses pembuatan dan pengembangan perangkat lunak. Proses ini meliputi beberapa tahapan, seperti analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, dan pengujian produk akhir. Namun, seperti halnya dalam setiap proses pembuatan produk atau layanan, ada beberapa tantangan yang muncul dalam menjalankan rekayasa perangkat lunak.

Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi dalam rekayasa perangkat lunak:

  • Kompleksitas: Perangkat lunak modern sering kali menjadi lebih kompleks karena semakin banyaknya fitur yang ditambahkan ke dalamnya. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam pengembangan, pemeliharaan, dan integrasi dengan sistem lain.
  • Perubahan kebutuhan: Seiring waktu, kebutuhan pengguna dan pasar dapat berubah. Oleh karena itu, perusahaan harus bisa mengikuti perubahan ini dengan cepat dan efektif agar dapat bertahan di pasar.
  • Ketergantungan terhadap teknologi: Perangkat lunak tergantung pada teknologi tertentu, dan setiap perubahan pada teknologi ini dapat mempengaruhi perangkat lunak secara tidak langsung. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertahankan kemampuan untuk menyesuaikan dengan perubahan teknologi.
  • Keterbatasan sumber daya: Terkadang, perusahaan tidak memiliki cukup sumber daya manusia, keuangan, atau waktu untuk melaksanakan proyek yang kompleks. Hal ini dapat menyebabkan perangkat lunak yang dihasilkan tidak mencapai standar kualitas yang diharapkan.
  • Aspek keamanan: Perangkat lunak sering kali menjadi sasaran serangan hacker, sehingga perlu dilindungi dari ancaman keamanan. Aspek keamanan perangkat lunak menjadi semakin krusial karena semakin banyaknya data yang disimpan di perangkat lunak dan semakin banyaknya serangan cyber.

Faktor Penyebab Tantangan dalam rekayasa perangkat lunak

Faktor penyebab tantangan dalam rekayasa perangkat lunak bisa sangat beragam dan kompleks. Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas dan kelancaran proyek rekayasa perangkat lunak, antara lain:

  • Kompleksitas perangkat lunak yang dibuat, termasuk jumlah pengguna, fitur yang ditawarkan, dan kompleksitas struktur sistem yang digunakan.
  • Waktu yang terbatas yang tersedia untuk menyelesaikan proyek dan memenuhi deadline.
  • Keterbatasan sumber daya seperti biaya dan tenaga kerja.
  • Pemahaman yang kurang jelas tentang persyaratan dan harapan pengguna.
  • Ketersediaan teknologi dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan teknologi.

Strategi Mengatasi Tantangan dalam rekayasa perangkat lunak

Mengatasi tantangan dalam rekayasa perangkat lunak membutuhkan strategi yang tepat dan cermat. Beberapa strategi yang bisa diambil untuk mengatasi tantangan dalam rekayasa perangkat lunak, antara lain:

  • Menyusun rencana yang baik, termasuk jadwal dan anggaran, serta mengatur prioritas sesuai dengan kompleksitas dan urgensi proyek.
  • Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara tim pengembang dan pengguna untuk memastikan pemahaman yang jelas tentang persyaratan dan harapan pengguna.
  • Terus memantau perkembangan teknologi dan menyesuaikan diri dengan perubahan untuk memastikan perangkat lunak selalu up-to-date dan aman dari serangan hacker.
  • Menerapkan metodologi dan teknik pengembangan perangkat lunak yang tepat, seperti waterfal atau agile development, untuk memastikan proyek berjalan sesuai dengan rencana dan timeline.
  • Mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk melindungi perangkat lunak dari ancaman keamanan, seperti penggunaan enkripsi dan proteksi password yang kuat.
Tantangan dalam rekayasa perangkat lunak Faktor penyebab Strategi mengatasi
Kompleksitas Jumlah pengguna, fitur yang ditawarkan, kompleksitas struktur sistem yang digunakan Menyusun rencana yang baik, menerapkan metodologi pengembangan perangkat lunak yang tepat
Perubahan kebutuhan Perubahan pasar, perubahan kebutuhan pengguna Meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan pengguna untuk memastikan pemahaman yang jelas tentang persyaratan, mengambil tindakan pencegahan
Ketergantungan teknologi Perkembangan teknologi, ketersediaan teknologi Terus memantau perkembangan teknologi dan menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi, menerapkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan
Keterbatasan sumber daya Biaya, waktu, tenaga kerja Menyusun rencana yang baik, memprioritaskan pekerjaan, bekerja dengan efisien
Aspek keamanan Ancaman hacker, kerentanan sistem Mengambil tindakan pencegahan seperti proteksi password kuat, menggunakan enkripsi, dan sistem keamanan lainnya

Rekayasa perangkat lunak adalah proses yang kompleks dan membutuhkan perhatian yang serius terhadap berbagai tantangan yang muncul selama proses pembuatan dan pengembangan perangkat lunak. Namun, dengan menjalankan strategi yang tepat, perusahaan dapat mengatasi tantangan dan menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas tinggi dan aman dari ancaman hacker.

Perbandingan rekayasa perangkat lunak waterfall dan rekayasa perangkat lunak agile

Dalam pengembangan perangkat lunak, terdapat dua metode yang sering digunakan yaitu waterfall dan agile. Kedua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut adalah perbandingan antara rekayasa perangkat lunak waterfall dan rekayasa perangkat lunak agile.

  • Proses pengembangan
  • Pada rekayasa perangkat lunak waterfall, proses pengembangan dilakukan secara linear dan terstruktur. Tahapan analisis, desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan dilakukan secara berurutan. Sedangkan pada rekayasa perangkat lunak agile, proses pengembangan dilakukan secara iteratif dan inkremental. Developer bekerja pada bagian-bagian kecil projek dan melakukan iterasi pada setiap siklus pengembangan.

  • Komunikasi
  • Pada rekayasa perangkat lunak waterfall, komunikasi dilakukan secara terstruktur dan formal. Progress dari projek dilaporkan secara teratur dan formal kepada klien atau tim manajemen. Sedangkan pada rekayasa perangkat lunak agile, komunikasi dilakukan secara terbuka dan terus menerus antara developer, klien, dan tim manajemen projek.

  • Kecepatan
  • Rekayasa perangkat lunak agile lebih cepat daripada waterfall karena developer dapat melakukan iterasi secara cepat dan melihat hasil yang tangible di setiap iterasi. Pada rekayasa perangkat lunak waterfall, developer harus menunggu sampai tahap akhir sebelum mengetahui hasil akhir dari projek.

Secara umum, penggunaan metode waterfall lebih cocok untuk projek yang tidak memiliki perubahan atau perluasana yang signifikan selama proses pengembangan. Sedangkan untuk projek yang memiliki perubahan yang signifikan, tim developer disarankan menggunakan metode agile. Dalam memilih metode terbaik, tim pengembang harus memperhatikan sumber daya, waktu, budget, dan tujuan akhir dari projek tersebut.

Metode Kelebihan Kekurangan
Waterfall
  • Proses pengembangan terstruktur dan jelas
  • Memudahkan pengawasan dan pengontrolan dari tim manajemen projek
  • Kurang fleksibel terhadap perubahan
  • Progress projek sulit diketahui
  • Resiko kegagalan yang tinggi jika salah satu tahapan gagal
Agile
  • Proses pengembangan lebih cepat
  • Meningkatkan adaptasi terhadap perubahan
  • Lebih fleksibel dan mudah diubah jika diperlukan
  • Tidak cocok untuk projek yang memiliki pekerjaan rutin dan terstruktur
  • Kesulitan mengukur progress dari projek
  • Tidak efektif untuk projek yang memerlukan dokumentasi yang lengkap dan detail

Dalam dunia pengembangan perangkat lunak, tidak ada metode yang sempurna dan paling baik. Tim pengembang perlu memahami kebutuhan dan karakteristik dari projek yang akan dikerjakan sehingga dapat memilih metode terbaik dan sesuai.

Contoh Aplikasi Rekayasa Perangkat Lunak Sukses

Setiap aplikasi rekayasa perangkat lunak (RPL) memiliki tujuan berbeda-beda, seperti meningkatkan efisiensi bisnis, memudahkan komunikasi antara pengguna, atau memberikan hiburan. Namun, beberapa aplikasi RPL telah memenangkan hati jutaan pengguna dan sukses besar di pasar. Berikut beberapa contohnya:

  • WhatsApp – Aplikasi chat terpopuler di dunia, dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif di seluruh dunia.
  • Spotify – Layanan streaming musik yang mencakup jutaan lagu dan podcast.
  • Zoom – Aplikasi untuk melakukan rapat atau konferensi online yang sangat populer selama pandemi COVID-19.

WhatsApp

WhatsApp adalah aplikasi pesan instan yang memungkinkan pengguna mengirim pesan teks, suara, gambar, dan panggilan suara atau video secara gratis menggunakan koneksi internet. Diluncurkan pada tahun 2009, aplikasi ini sudah memiliki lebih dari 2 miliar pengguna aktif di seluruh dunia pada tahun 2021.

WhatsApp adalah salah satu contoh sukses dari aplikasi rekayasa perangkat lunak yang digunakan oleh banyak orang di seluruh dunia. Aplikasi ini terus diperbarui dan dikembangkan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi penggunanya.

Spotify

Spotify adalah layanan streaming musik yang mencakup jutaan lagu dan podcast. Platform ini memiliki lebih dari 345 juta pengguna aktif di seluruh dunia pada akhir 2020, dengan 155 juta di antaranya adalah pelanggan berbayar.

Keberhasilan Spotify adalah karena kemampuannya untuk menyediakan pengalaman mendengarkan musik yang mudah dan personal bagi penggunanya. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk terhubung dengan orang-orang yang mereka kenal melalui Facebook atau akun Spotify lainnya, dan memberikan rekomendasi lagu berdasarkan preferensi dengar mereka.

Zoom

Zoom adalah aplikasi untuk melakukan rapat atau konferensi online yang sangat populer selama pandemi COVID-19. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk melakukan rapat atau konferensi online dengan mudah dan aman.

Kelebihan Zoom Kekurangan Zoom
Mudah digunakan dan diakses oleh pengguna Banyak laporan tentang keamanan dan privasi pengguna yang dilanggar
Menyediakan fitur rapat berbayar untuk perusahaan Cukup mahal untuk organisasi yang memiliki banyak rapat dan konferensi
Memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan suara, video, dan berbagi layar Kualitas panggilan kadang-kadang buruk

Meskipun ada beberapa kelemahan, Zoom adalah contoh aplikasi rekayasa perangkat lunak yang sukses di pasar dan telah mengubah cara orang bekerja dan belajar selama pandemi COVID-19.

Selamat Menjajal Rekayasa Perangkat Lunakmu!

Nah, sekarang kamu sudah tahu apa itu rekayasa perangkat lunak dan bagaimana pentingnya untuk perkembangan teknologi. Makin banyak pembelajaran di era digital nih, saya yakin kalau kalian berminat untuk mempelajari bidang ini akan sangat menarik. Jangan lupa tetap mengunjungi website ini untuk artikel menarik seputar teknologi, ya! Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa lagi di lain waktu.