Apa itu Passive Voice dan Bagaimana Cara Menggunakannya?

Apa itu passive voice? Apa kaitannya dengan penulisan dan penggunaan bahasa yang tepat dalam tulisan? Hal ini mungkin salah satu hal yang seringkali tidak dipahami oleh banyak penulis, terutama bagi mereka yang baru memulai dalam dunia menulis. Namun, untuk menjadi penulis yang baik dan efektif, penting untuk memahami perbedaan antara penggunaan aktif dan pasif dalam bahasa yang digunakan.

Banyak penulis mungkin sering menggunakan passive voice tanpa menyadari bahwa hal itu dapat memengaruhi cara pesan yang disampaikan kepada pembaca. Penggunaan passive voice dapat membuat tulisan terasa kaku, rumit, dan kurang jelas. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menguasai penggunaan aktif dan pasif dalam bahasa yang digunakan agar tulisan dapat disampaikan dengan lebih efektif.

Dalam artikel ini, akan dijelaskan secara detail mengenai apa itu passive voice dan bagaimana penggunaannya memengaruhi tulisan yang dibuat. Selain itu, juga akan diberikan tips dan trik penting tentang bagaimana cara memusatkan perhatian pada penggunaan aktif ketika menulis, sehingga tulisan dapat lebih terstruktur, jelas, dan efektif. Jadi, mari kita lihat secara lebih dekat tentang apa itu passive voice dan mengapa itu penting dalam menulis.

Pengertian Passive Voice

Banyak orang mungkin sudah sering mendengar tentang passive voice. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan passive voice? Secara sederhana, passive voice merupakan suatu cara menyusun kalimat di mana subyek (yang melakukan tindakan) diubah menjadi objek (yang menerima tindakan). Artinya, pada kalimat passive voice, penulis lebih fokus pada aksi yang dilakukan daripada pelakunya.

Contoh: “Buku itu telah dibaca oleh saya.” (passive voice)

Jika diterjemahkan ke active voice, kalimat tersebut akan menjadi: “Saya telah membaca buku itu.”

Contoh Kalimat Passive Voice

Dalam tata bahasa Inggris, passive voice adalah sebuah konstruksi di mana subjek dalam kalimat menerima tindakan, sedangkan objeknya yang melakukan tindakan. Passive voice ini digunakan saat penulis ingin menyoroti objek dalam kalimat dan menjadikannya sebagai fokus utama.

  • Contoh kalimat dalam active voice:
    Ibu memasak nasi untuk makan siang.
    (Subject: Ibu, Verb: memasak, Objek: nasi)
  • Contoh kalimat dalam passive voice:
    Nasi dimasak oleh ibu untuk makan siang.
    (Subject: nasi, Verb: dimasak, Objek: oleh ibu)
  • Contoh kalimat dalam active voice:
    Saya mengirim surat itu kemarin.
    (Subject: Saya, Verb: mengirim, Objek: surat itu)
  • Contoh kalimat dalam passive voice:
    Surat itu dikirim oleh saya kemarin.
    (Subject: surat itu, Verb: dikirim, Objek: oleh saya)
  • Contoh kalimat dalam active voice:
    Mereka sedang mengecat rumah itu.
    (Subject: Mereka, Verb: mengecat, Objek: rumah itu)
  • Contoh kalimat dalam passive voice:
    Rumah itu sedang dicat oleh mereka.
    (Subject: rumah itu, Verb: dicat, Objek: oleh mereka)

Dalam passive voice, penggunaan kata ‘oleh’ (by) adalah penting untuk menunjukkan siapa yang melakukan tindakan kepada objek. Namun, terkadang kata ‘oleh’ dapat dihilangkan jika penggunanya sudah jelas.

Dalam table di bawah ini, terdapat beberapa bentuk tenses dari kalimat passive voice yang dapat digunakan sesuai kebutuhan.

Tenses Passive Voice
Simple Present (is/am/are) + Verb 3 (past participle)
Present Continuous (is/am/are) + being + Verb 3 (past participle)
Simple Past (was/were) + Verb 3 (past participle)
Past Continuous (was/were) + being + Verb 3 (past participle)
Present Perfect (has/have been) + Verb 3 (past participle)
Past Perfect (had been) + Verb 3 (past participle)

Dalam menulis kalimat passive voice, perhatikan objek penting yang ingin di-highlight dan pastikan untuk menggunakan kata ‘oleh’ jika diperlukan. Selain itu, pemilihan tense yang tepat juga sangat penting agar pesan dalam kalimat dapat disampaikan dengan jelas.

Perbedaan Passive Voice dan Active Voice

Active voice dan passive voice adalah dua konsep utama dalam bahasa Inggris. Secara umum, penggunaan active voice dan passive voice akan mengubah subjek dan objek kalimat. Namun, apa itu active voice dan passive voice sebenarnya?

  • Active Voice
  • Dalam active voice, subjek melakukan aksi terhadap objek. Contohnya: “Saya membeli buku.”

    Pada contoh tersebut, “saya” adalah subjek dan “buku” adalah objek. “Membeli” adalah tindakan yang dilakukan oleh “saya” pada “buku”.

  • Passive Voice
  • Dalam passive voice, objek diberi tindakan oleh subjek. Contohnya: “Buku dibeli oleh saya.”

    Pada contoh tersebut, “buku” adalah objek dan “saya” adalah subjek. “Dibeli” adalah tindakan yang dilakukan oleh “saya” pada “buku”.

Kelebihan dan Kekurangan Passive Voice

Passive voice sering digunakan ketika penekanan pada aksi yang dilakukan pada objek, daripada orang yang melakukan tindakan. Namun, penggunaan passive voice juga memiliki kelebihan dan kekurangan:

Kelebihan:

  • Memberikan penekanan pada objek dan tindakan yang dilakukan, daripada subjek.
  • Dapat digunakan untuk menunjukkan ketidaktahuan atau ketidakpastian akan siapa yang melakukan suatu tindakan.
  • Dapat digunakan untuk menunjukkan kebijaksanaan atau kebijakan formal dalam sebuah teks.

Kekurangan:

  • Membuat kalimat terdengar lebih pasif dan kurang hidup.
  • Mengunci subjek objek sehingga tidak fleksibel dalam penggunaan kata-kata.

Contoh Perbandingan Penggunaan Active Voice dan Passive Voice

Berikut adalah contoh perbandingan penggunaan active voice dan passive voice:

Active Voice Passive Voice
Iklan itu membuat saya terpengaruh. Saya terpengaruh oleh iklan itu.
Ibu memasak ayam di dapur. Ayam dimasak ibu di dapur.
Buku itu menjelaskan teori dasar. Teori dasar dijelaskan di buku itu.

Pada contoh-contoh di atas, active voice menyoroti siapa yang melakukan tindakan. Sementara, passive voice menyoroti tindakan yang dilakukan pada objek.

Keunggulan dan Kekurangan Penggunaan Passive Voice

Banyak penulis yang menggunakan grammar passive voice dalam bahasa Inggris. Namun, penggunaan ini masih menimbulkan kontroversi. Ada keunggulan dan kekurangan dalam menggunakan passive voice. Berikut adalah ulasan lengkapnya:

  • Keunggulan:
    • Memberi penekanan pada objek atau ide yang lebih penting dibandingkan subjek. Misalnya, dalam kalimat “Buku ini ditulis oleh John”, subjeknya adalah “Buku ini”. Namun, jika penulis ingin menekankan pada siapa penulisnya, maka penulisan menggunakan passive voice akan berguna, “Ditulis oleh John, buku ini memberikan wawasan yang berbeda.”
    • Menjaga penulis pantas digunakan dalam konteks akademik, seperti dalam makalah penulisan ilmiah.
    • Memiliki nada formal dan tenang. Karena itu, sering digunakan dalam media resmi atau dokumen hukum.
  • Kekurangan:
    • Konstruksi grammar passive voice dapat membuat kalimat menjadi lebih panjang dan kompleks.
    • Passive voice menjadi kurang efektif dalam menyampaikan pesan secara langsung, terutama dalam konteks bisnis atau komunikasi interpersonal.
    • Dalam penulisan kreatif atau naratif, penggunaan grammar passive voice dapat membuat narasi berkesan datar dan membosankan untuk dibaca.

Contoh Keunggulan Penggunaan Passive Voice:

Kalimat aktif: John menulis buku ini.

Kalimat passive voice: Buku ini ditulis oleh John.

Jika kita ingin menekankan pada siapa penulisnya, maka penulisan menggunakan passive voice akan berguna, misalnya “Ditulis oleh John, buku ini memberikan pandangan baru.”

Contoh Kekurangan Penggunaan Passive Voice:

Kalimat aktif: Ibu menyuruh anaknya membersihkan kamar tidurnya.

Kalimat passive: Anak itu disuruh membersihkan kamarnya oleh ibunya.

Dalam konteks komunikasi interpersonal, kalimat aktif akan lebih efektif dalam mengesankan tindakan yang harus dilakukan oleh si anak, “bersihkan kamar tidurmu”

Tabel Perbandingan Keunggulan dan Kekurangan Penggunaan Passive Voice:

Keunggulan Kekurangan
Menekankan pada objek atau ide yang lebih penting Nkalimat menjadi lebih panjang dan kompleks
Cocok digunakan dalam konteks akademik atau dokumen resmi Kurang efektif dalam menyampaikan pesan langsung
Membuat nada formal Memperlemah kesan atau pesan dalam penulisan kreatif dan naratif

Bagaimana Anda memutuskan apakah akan menggunakan passive voice dalam tulisan Anda? Memahami keunggulan dan kekurangan penggunaannya bisa membantu Anda memilih kapan dan bagaimana cara terbaik untuk menggunakannya.

Cara Mengubah Kalimat Active Voice menjadi Passive Voice

Salah satu konsep dasar dalam belajar bahasa Inggris adalah memahami perbedaan antara active voice dan passive voice. Sedangkan di active voice, subjek melakukan tindakan pada objek, di passive voice, objek menjadi pusat kalimat dan subjek hanya melakuakan tindakan pada objek. Pada artikel ini, kita akan membahas cara mengubah kalimat dari active voice menjadi passive voice dengan beberapa contoh praktis.

  • Langkah pertama untuk mengubah kalimat active menjadi passive adalah dengan memperhatikan keterangan waktu atau tempat pada kalimat. Keterangan tersebut harus dipindahkan ke posisi depan kalimat setelah kata kunci “by”.
  • Subjek dari kalimat aktif harus diubah menjadi objek pada kalimat pasif.
  • Kata kerja pada kalimat aktif harus diubah menjadi bentuk ketiga (past participle) pada kalimat pasif.
  • Jika kalimat aktif memiliki objek, objek tersebut harus digunakan sebagai subjek pada kalimat pasif.
  • Jika kalimat aktif tidak memiliki objek, maka subjek pada kalimat tersebut harus ditambahkan pada kalimat pasif menggunakan kata kunci “by”.

Berikut adalah beberapa contoh cara mengubah kalimat active voice menjadi passive voice:

Kalimat Active Voice Kalimat Passive Voice
The teacher solved the problem. The problem was solved by the teacher.
She broke the vase. The vase was broken by her.
He is eating the pizza. The pizza is being eaten by him.

Dengan memahami beberapa aturan dasar di atas, kita dapat dengan mudah mengubah kalimat aktif menjadi pasif agar lebih bervariasi dalam menulis dan berbicara bahasa Inggris. Selamat mencoba!

Fungsi Passive Voice dalam Karya Sastra

Passive voice memainkan peran penting dalam karya sastra, terutama dalam membangun suasana dan menyampaikan pesan secara efektif. Berikut adalah beberapa fungsi dari passive voice dalam karya sastra:

  • Memperlihatkan objek yang mendapatkan aksi
    Dalam sebuah kalimat aktif, subjek melakukan aksi terhadap objek. Namun, dalam kalimat pasif, objek menjadi fokus utama. Dalam karya sastra, penggunaan passive voice dapat membantu memperlihatkan objek yang mendapatkan aksi secara lebih jelas, dan membangun atmosfer yang lebih kuat. Contohnya, “Pohon-pohon ditebang” (kalimat aktif) vs “Hutan telah diratakan” (kalimat pasif). Pada kalimat pasif, fokusnya adalah pada hutan yang telah diratakan, dan memberikan kesan lebih kuat daripada kalimat aktif.
  • Menekankan pelaku aksi
    Dalam kalimat pasif, pelaku aksi (subjek) tidak begitu penting. Hal ini memungkinkan penulis untuk menekankan pada aksi itu sendiri. Misalnya, “Kecil hatiku olehmu dirobek” (kalimat aktif) vs “Aku dirobek olehmu dan hatiku terasa kecil” (kalimat pasif). Kalimat pasif menekankan pada aksi pengrobekan yang dilakukan oleh subjek.
  • Memberi kesan dramatis
    Kalimat pasif dapat memberikan kesan dramatis pada sebuah karya sastra. Misalnya, “Tiba-tiba dia diserang” (kalimat aktif) vs “Dia tiba-tiba diserang” (kalimat pasif). Pada kalimat pasif, aksi serangan terasa lebih dramatis karena fokusnya adalah pada pelaku yang tidak disebutkan secara langsung.

Penerapan Passive Voice dalam Karya Sastra

Penerapan passive voice dalam karya sastra haruslah disesuaikan dengan nuansa dan suasana pada cerita. Berikut adalah beberapa tips dalam penggunaan passive voice:

  • Gunakan passive voice pada bagian-bagian yang memerlukan penekanan pada objek yang mendapatkan aksi.
  • Jangan menggunakan passive voice terlalu sering karena ini dapat menurunkan kualitas tulisan dan membuat cerita menjadi membosankan.
  • Pakailah passive voice dengan bijak dan hanya pada bagian yang memerlukannya. Jika menggunakan terlalu banyak akan membuat pembaca merasa kewalahan dan sulit memahaminya.

Contoh Kalimat Passive Voice dalam Karya Sastra

Kalimat Aktif Kalimat Pasif
Sang pelaut mengarungi lautan yang luas. Lautan yang luas dikarungi oleh sang pelaut.
Penjahat itu mencuri dompet dari saku laki-laki tersebut. Dompet dari saku laki-laki tersebut dicuri oleh penjahat itu.
Penasaran dengan suara itu, dia membuka pintu Pintu dibuka olehnya karena penasaran dengan suara itu.

Contoh-contoh di atas menunjukkan penggunaan passive voice untuk menekankan pada objek yang mendapat aksi, memberikan kesan dramatis, dan memperjelas pesan yang ingin disampaikan.

Kesalahan Umum dalam Menggunakan Passive Voice

Penggunaan passive voice dalam penulisan sebenarnya cukup sulit, apalagi bagi mereka yang baru memulai menulis. Ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan dalam menggunakan passive voice, di antaranya:

  • Menggunakan passive voice secara berlebihan. Hal ini terkadang bisa membuat tulisan menjadi sulit dipahami dan kurang menarik bagi pembaca.
  • Tidak memperhitungkan aspek waktu. Dalam penggunaan passive voice, aspek waktu perlu diperhatikan agar tulisan tetap logis dan jelas.
  • Mengabaikan subjek. Penggunaan passive voice tanpa menjelaskan subjek yang sebenarnya bisa membuat pembaca bingung dan sulit memahami tulisan.

Contoh Kesalahan dalam Menggunakan Passive Voice

Berikut beberapa contoh kesalahan dalam menggunakan passive voice:

– Passive voice yang digunakan secara berlebihan:

Kesalahan:

“Buku ini telah diterbitkan oleh penerbit ternama dan langsung menjadi bestseller.”

Perbaikan:

“Penerbit ternama telah menerbitkan buku ini dan buku ini langsung menjadi bestseller.”

– Tidak memperhitungkan aspek waktu:

Kesalahan:

“Bentuk tulisan yang baru akan dikembangkan oleh tim IT.”

Perbaikan:

“Tim IT akan mengembangkan bentuk tulisan yang baru.”

– Mengabaikan subjek:

Kesalahan:

“Makanan enak disajikan oleh koki terbaik.”

Perbaikan:

“Koki terbaik menyajikan makanan enak.”

Perbandingan Active Voice dan Passive Voice

Berikut adalah perbandingan antara active voice dan passive voice:

Active Voice Passive Voice
Saya menulis artikel ini. Artikel ini ditulis oleh saya.
Audrey membeli buku di toko buku itu. Buku dibeli oleh Audrey di toko buku itu.
Teuku membuat kue untuk acara hari ulang tahun. Kue dibuat oleh Teuku untuk acara hari ulang tahun.

Penggunaan active voice dapat membuat tulisan lebih jelas dan mudah dipahami, sedangkan penggunaan passive voice lebih memfokuskan pada objek daripada subjek dalam sebuah kalimat.

Penutup

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai apa itu passive voice. Setelah kita tahu definisinya, kita akan lebih menyadari kapan dan bagaimana menggunakannya di dalam sebuah kalimat. Tentunya, informasi ini sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris kita. Terima kasih sudah membaca artikel ini. Jangan lupa untuk mengunjungi situs ini lagi untuk artikel menarik lainnya. Sampai jumpa!