Apa itu outsourcing? Mungkin beberapa dari kita masih bingung akan istilah ini. Outsourcing, secara sederhana dapat diartikan sebagai pengalihan tugas atau pekerjaan dalam suatu perusahaan ke perusahaan lain yang memiliki spesialisasi di bidang tersebut. Dalam era globalisasi dan teknologi yang semakin maju, kegiatan outsourcing ini semakin marak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar, termasuk di Indonesia.
Namun, kegiatan outsourcing juga kerap menuai banyak kontroversi. Bagi pengusaha yang mendukung outsourcing akan mengatakan bahwa melalui kegiatan ini, efisiensi perusahaan dapat meningkat, biaya operasional dapat ditekan, dan keuntungan bisnis dapat lebih maksimal. Namun, di sisi lain, banyak juga pekerja yang merasa dirugikan karena dipecat dan digantikan oleh tenaga kerja outsourcing yang memiliki upah lebih rendah. Hal ini pun menimbulkan perdebatan mengenai etika bisnis dan hak-hak pekerja.
Dalam artikel ini, saya tidak akan membahas kontroversi-kontroversi yang terkait dengan outsourcing, namun lebih berfokus pada pemahaman dasar tentang outsourcing itu sendiri. Apa saja jenis-jenis outsourcing yang ada, cara kerja outsourcing, kelebihan dan kekurangan outsourcing, serta apa saja hal-hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan kegiatan outsourcing. Semua pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dijawab dalam artikel ini.
Pengertian Outsourcing
Outsourcing merupakan suatu praktik bisnis di mana sebuah perusahaan mempekerjakan layanan dari perusahaan luar untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu yang biasanya ditangani oleh karyawan internal. Dalam hal ini, kegiatan yang dilakukan oleh perushaaan luar tersebut cenderung lebih spesialis dan terfokus dalam suatu bidang tertentu.
Outsourcing merupakan strategi umum yang digunakan oleh banyak perusahaan untuk mengakses sumber daya yang lebih terampil dan biaya yang lebih efisien. Dalam sebuah lingkungan bisnis yang kompetitif, outsourcing dapat menjadi pilihan yang baik bagi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya dengan menurunkan biaya operasional dan meningkatkan kualitas produk.
Berikut adalah beberapa keuntungan dari penggunaan outsourcing:
- Mengurangi biaya operasional
- Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
- Meningkatkan kualitas produk
- Membebaskan sumber daya internal untuk fokus pada kegiatan yang lebih penting atau strategis
- Access terhadap sumber daya dan keahlian spesifik
Kelebihan Outsourcing
Outsourcing adalah suatu bentuk strategi bisnis yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dengan memanfaatkan jasa dari perusahaan lain. Dalam kegiatan ini, perusahaan akan memindahkan sebagian kegiatan non inti atau kegiatan operasional yang tidak terlalu berhubungan dengan aktivitas utama perusahaan kepada perusahaan lain yang sudah terpercaya untuk menjalankannya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar fokus utama perusahaan dapat terpusat pada aktivitas inti yang dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas perusahaan.
- Lebih Efisien: Salah satu kelebihan outsourcing adalah membuat perusahaan lebih efisien. Dalam outsourcing, perusahaan dapat memilih penyedia layanan yang ahli dalam bidangnya sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien.
- Hemat Biaya: Dalam kegiatan outsourcing, perusahaan dapat menghemat biaya operasional. Sebab, perusahaan tidak perlu memiliki infrastruktur dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan tersebut.
- Penyedia Layanan Ahli: Perusahaan dapat mengandalkan biro jasa outsourcing untuk menyediakan tenaga ahli yang sesuai kebutuhan dan ketrampilan yang diinginkan yang tidak dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan akan lebih terjamin dengan jasa penyedia layanan ahli ini.
Keuntungan Lain Dari Outsourcing
Outsourcing bukan hanya memberikan keuntungan di sektor biaya dan efisiensi, tetapi juga banyak memberikan manfaat lain. Diantaranya:
- Menjadi lebih kreatif dan dapat berinovasi. Kegiatan yang tidak di fokuskan pada kegiatan utama perusahaan akan dialihkan kepada pihak yang lebih ahli, sehingga perusahaan dapat lebih fokus pada inovasi dan kreativitas
- Memberikan hasil yang maksimal dan berorientasi kepada klien. Dengan melakukan outsourcing, perusahaan akan memperoleh tenaga ahli yang sejalan dengan visi dan misi perusahaan sekaligus merubah sudut pandang bahwa ke depannya adalah mencapai tujuan bersama sebagai sebuah tim.
- Membantu meningkatkan kemampuan bersaing dari perusahaan, karena membayar syarat biaya yang rendah. Outsourcing memungkinkan perusahaan dapat menghemat biaya dan dapat bersaing dengan harga yang sama seperti pesaing lainnya, namun dengan penawaran produk yang lebih baik.
Tips Memilih Provider Outsourcing yang Terpercaya
Memilih provider outsourcing yang baik sangatlah penting dalam menjalankan kegiatan outsourcing, karena ketergantungan kita pada mereka yang melalukan pekerjaan dalam perusahaan kita.
Nama Provider | Keterangan |
---|---|
Memiliki pengalaman yang cukup | Terpercaya dapat diukur dari banyaknya pengalaman dan keahlian provider outsourcing |
Menjamin keamanan data | Provider terpercaya harus memiliki sistem keamanan data yang dapat melindungi data dari kebocoran. |
Melakukan inovasi dan teknologi terbaru | Provider outsourcing tidak hanya ahli dalam pekerjaan yang dilakukan, tetapi juga memiliki pengetahuan mengenai teknologi terbaru supaya meminimumkan kesalahan atau juga untuk menghemat waktu. |
Mendukung proses manajemen yang jelas | Provider harus dapat mendukung, mempermudah dan mempertinggi efisiensi dari proses manajemen bisnis perusahaan atau mengganti dengan yang baru. |
Memilih provider outsourcing yang terpercaya adalah kunci penting dalam menjalankan kegiatan outsourcing bisnis Anda. Maka itu pilihlah provider outsourcing yang memberikan nilai tambah dalam pengembangan bisnis perusahaan Anda.
Kekurangan Outsourcing
Outsourcing dipandang sebagai salah satu jenis strategi bisnis yang dapat membantu perusahaan untuk mengurangi biaya operasional dan menghemat waktu dalam mengelola operasinya. Namun, seperti halnya strategi bisnis lainnya, outsourcing juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk mengadopsinya. Berikut adalah beberapa kekurangan outsourcing:
- Hilangnya Kontrol Operasional
- Kurangnya Fleksibilitas
- Risiko Keamanan
Ketika perusahaan memutuskan untuk memindahkan sebagian atau seluruh operasinya ke vendor luar, maka secara otomatis perusahaan akan kehilangan kontrol atas operasi tersebut. Perusahaan harus memberikan kepercayaan kepada vendor dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Jika vendor tidak dapat menyelesaikan tugas dengan baik, maka performa dan reputasi perusahaan juga akan terdampak.
Salah satu kekurangan outsourcing adalah kurangnya fleksibilitas dalam mengubah strategi bisnis atau operasi perusahaan. Saat perusahaan sudah menandatangani kontrak dengan vendor, maka perusahaan tidak akan memiliki banyak fleksibilitas untuk mengubah persyaratan atau menghentikan kontrak tersebut dalam waktu dekat. Hal ini dapat sulit jika perusahaan ingin mengubah operasi atau menuju arah yang berbeda.
Saat perusahaan mempekerjakan vendor untuk mengelola data atau informasi penting, maka risiko keamanan data menjadi semakin penting untuk dipertimbangkan. Beberapa vendor outsourcing mungkin memiliki akses ke data rahasia dan jika tidak dilakukan dengan benar , hal itu dapat meningkatkan risiko kemanan perusahaan. Selain itu, jika kontrak dengan vendor tidak memuat ketentuan keamanan yang memadai, maka perusahaan dapat terkena denda atau bahkan tuntutan hukum akibat kebocoran data.
Penutup
Outsourcing adalah strategi bisnis yang populer dan dapat membawa efisiensi dan efektivitas bagi perusahaan. Namun, sebagai strategi bisnis, outsourcing juga memiliki beberapa kekurangan yang harus diperhatikan. Perusahaan harus mempertimbangkan risiko dan manfaat outsourcing sebelum memutuskan untuk mengadopsinya.
Manfaat | Kekurangan |
---|---|
Mengurangi biaya operasional | Hilangnya kontrol operasional |
Menghemat waktu | Kurangnya fleksibilitas |
Meningkatkan fokus pada kegiatan inti bisnis | Risiko keamanan |
Outsourcing dapat menjadi strategi bisnis yang efektif jika dilakukan dengan benar dan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan yang ada.
Jenis-jenis Outsourcing
Outsourcing adalah konsep di mana suatu perusahaan menggunakan pihak ketiga untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu atau bahkan seluruh fungsi bisnis. Pada dasarnya, ada empat jenis outsourcing yang bisa dilakukan oleh sebuah perusahaan.
- Business Process Outsourcing (BPO): jenis outsourcing ini melibatkan pihak ketiga untuk melaksanakan proses bisnis tertentu, seperti HR, akuntansi, manajemen persediaan, atau pengolahan data. BPO umumnya dilakukan di negara-negara dengan biaya tenaga kerja yang rendah, seperti India atau Filipina.
- Knowledge Process Outsourcing (KPO): jenis ini melibatkan pihak ketiga untuk mengelola pengetahuan dan informasi dalam bisnis tertentu, seperti riset dan pengembangan produk, pengolahan data yang kompleks, atau analisis keuangan. Biasanya, KPO dilakukan oleh perusahaan yang membutuhkan keahlian khusus yang sulit ditemukan secara lokal.
- Information Technology Outsourcing (ITO): jenis ini melibatkan pihak ketiga untuk melaksanakan tugas-tugas TI, seperti pengembangan perangkat lunak, manajemen jaringan, atau pengelolaan basis data. ITO biasanya digunakan oleh perusahaan teknologi yang ingin menghemat biaya dan waktu dalam pengembangan produk.
- Manufacturing Outsourcing: jenis ini melibatkan pihak ketiga untuk melaksanakan produksi barang atau jasa tertentu. Manufacturing outsourcing biasanya dilakukan oleh perusahaan yang ingin mengurangi biaya produksi dan penjualan, dan dapat dilakukan di dalam atau di luar negeri.
Setiap jenis outsourcing memiliki keuntungan dan risiko yang berbeda, dan perusahaan harus mempertimbangkan dengan cermat sebelum memutuskan untuk melakukan outsourcing. Namun, jika dilakukan dengan benar, outsourcing dapat membantu meningkatkan efisiensi, menghemat biaya, dan membuka peluang baru bagi perusahaan.
Prosedur Outsourcing
Outsourcing adalah sebuah strategi bisnis yang sudah banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Bagi perusahaan yang akan melakukan outsourcing, ada beberapa prosedur yang harus dipersiapkan dan dilakukan dengan baik. Berikut ini adalah prosedur outsourcing yang perlu diperhatikan:
- Mendefinisikan kebutuhan outsourcing
- Mencari vendor yang tepat
- Membuat kontrak outsourcing
- Memilih vendor yang tepat
- Memulai proyek outsourcing
Yang pertama harus dilakukan ketika akan melakukan outsourcing adalah mendefinisikan kebutuhan outsourcing tersebut. Perusahaan harus bisa mengetahui secara pasti apa yang akan dilakukan oleh vendor nantinya, bagaimana proses yang akan dilakukan, dan apa keuntungan yang akan didapatkan dari outsourcing.
Setelah itu, perusahaan harus mencari vendor yang tepat. Hal ini sangat penting karena akan sangat mempengaruhi keberhasilan proyek outsourcing tersebut. Biasanya perusahaan akan membandingkan beberapa vendor untuk menemukan yang paling cocok.
Ketika sudah menemukan vendor yang tepat, perusahaan harus membuat kontrak outsourcing. Kontrak ini harus berisi semua hal yang sudah disepakati bersama antara perusahaan dengan vendor. Termasuk waktu, biaya, dan hasil yang diharapkan. Kontrak ini sangat penting untuk menjaga hubungan antara perusahaan dan vendor.
Setelah kontrak disepakati, tugas selanjutnya adalah memilih vendor yang tepat sesuai kontrak. Perusahaan harus memastikan bahwa vendor bisa melaksanakan semua yang telah disepakati dengan baik dan tepat waktu. Tidak hanya itu, vendor harus bisa memberikan hasil yang diharapkan oleh perusahaan.
Terakhir, perusahaan bisa memulai proyek outsourcing. Perusahaan harus terus memantau dan berkomunikasi dengan vendor selama proyek berjalan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa proyek bisa berjalan dengan lancar dan menghasilkan hasil yang diharapkan. Jangan lupa, evaluasi proyek setiap saat untuk bisa mengambil tindakan yang tepat.
Prosedur Outsourcing | Cara Melakukannya |
---|---|
1. Mendefinisikan kebutuhan outsourcing | Meeting dengan departemen atau divisi terkait untuk memastikan kebutuhan. |
2. Mencari vendor yang tepat | Mengumpulkan informasi dari sumber yang berbeda dan membandingkannya. |
3. Membuat kontrak outsourcing | Mengadakan meeting dengan vendor dan membuat kontrak yang detail dan jelas. |
4. Memilih vendor yang tepat | Melakukan seleksi vendor terbaik sesuai dengan kontrak yang sudah dibuat. |
5. Memulai proyek outsourcing | Memantau proyek secara berkala untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar. |
Secara garis besar, prosedur outsourcing di atas terlihat sederhana. Namun, perusahaan harus bisa melakukan prosedur tersebut dengan hati-hati dan teliti agar bisa mendapatkan hasil yang diharapkan dari outsourcing.
Pemilihan Kantor Layanan Outsourcing
Outsourcing adalah strategi bisnis yang digunakan oleh perusahaan untuk mengoptimalkan kinerja dan efisiensi operasional mereka dengan menyerahkan tugas-tugas tertentu kepada perusahaan lain yang spesialis dalam bidang itu. Pilihan kantor layanan outsourcing sangat penting untuk kelancaran proses outsourcing, dan dapat mempengaruhi hasil akhir dari strategi outsourcing tersebut.
- Reputasi kantor layanan outsourcing: Pilihlah kantor layanan outsourcing dengan reputasi yang baik dan telah terbukti. Hal ini dapat membantu meminimalkan risiko dalam meningkatkan efektivitas operasional perusahaan Anda.
- Spesialisasi: Pastikan kantor layanan outsourcing yang dipilih memiliki keahlian dan spesialisasi sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh perusahaan Anda.
- Lokasi: Pertimbangkan lokasi kantor layanan outsourcing dalam memilih mitra outsourcing. Perusahaan Anda harus mempertimbangkan do’s and don’ts dari lokasi tersebut.
- Harga: Tentukanlah anggaran yang sesuai dengan tingkat layanan outsourcing yang Anda butuhkan. Negosiasi dengan kantor layanan outsourcing ketika ada perbedaan harga dapat membantu mencapai kesepakatan yang tepat.
- Kematangan Pasar: Perusahaan Anda harus mempertimbangkan kematangan pasar dari kantor layanan outsourcing yang dipilih. Ini termasuk pemahaman akan praktik bisnis dan pengaturan yang dijalankan oleh perusahaan.
- Komunikasi: Pastikan kantor layanan outsourcing yang dipilih dapat berkomunikasi dengan baik dengan perusahaan Anda. Penting bagi perusahaan untuk memili kantor layanan outsourcing yang lebih baik untuk menghadapi perubahan persyaratan atau situasi bisnis
Hal yang Harus Dipertimbangkan Ketika Memilih Layanan Outsourcing
Memilih layanan outsourcing yang tepat adalah langkah krusial yang dapat membantu perusahaan menghemat waktu dan biaya. Namun, ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih layanan outsourcing. Pertama-tama, perusahaan harus memahami kebutuhan mereka secara keseluruhan, termasuk keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan, dan kemampuan komunikasi. Kedua, pertimbangkan reputasi kantor layanan outsourcing dan pastikan mereka memiliki pengalaman yang memadai dalam industri tertentu. Ketiga, tetap memperhatikan anggaran dan memilih layanan outsourcing yang sesuai dengan kemampuan keuangan perusahaan. Terakhir, jangan lupa untuk menentukan parameter dan waktu yang jelas untuk layanan outsourcing.
Peran Kantor Layanan Outsourcing dalam Skema Outsourcing
Kantor layanan outsourcing memiliki peran kunci dalam skema outsourcing perusahaan. Mereka memungkinkan perusahaan untuk memiliki keahlian dan sumber daya yang dibutuhkan tanpa harus mengalihkan fokus utama mereka dari tugas inti. Kantor layanan outsourcing menawarkan berbagai layanan, termasuk pengembangan software, akuntansi, dan layanan administrasi. Penting bagi perusahaan untuk memilih kantor layanan outsourcing yang tepat agar efisiensi operasional dapat ditingkatkan dan biaya dapat ditekan.
Faktor Kunci | Peran Kantor Layanan Outsourcing |
---|---|
Keahlian dan Sumber Daya | Kantor layanan outsourcing menyediakan keahlian dan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan tanpa harus menangani semuanya sendiri. |
Efisiensi Operasional | Kantor layanan outsourcing dapat meningkatkan efisiensi operasional perusahaan dengan mengurangi beban tugas tertentu. |
Biaya | Dengan outsourcing ke kantor layanan outsourcing yang tepat, perusahaan dapat menekan biaya dan meningkatkan kualitas layanan. |
Kontrak Kerja Outsourcing
Saat sebuah perusahaan memutuskan untuk melakukan outsourcing, langkah selanjutnya adalah menyusun kontrak kerja yang mengatur hubungan antara perusahaan dengan penyedia jasa outsourcing. Kontrak kerja outsourcing harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku dan memuat informasi yang jelas agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
- Deskripsi Jasa dan Lingkup Pekerjaan
- Gaji dan Tunjangan
- Jaminan Kualitas dan Kuantitas
Deskripsi jasa dan lingkup pekerjaan yang disebutkan di dalam kontrak harus jelas dan terperinci. Ini akan membantu meminimalkan ketidakcocokan antara apa yang diharapkan oleh klien da perusahaan penyedia jasa. Pastikan semua rincian pekerjaan disebutkan di dalam kontrak, termasuk tanggal mulai dan berakhirnya kontrak.
Kontrak kerja outsourcing harus mencantumkan gaji dan tunjangan yang akan diterima oleh tenaga kerja outsourcing. Pastikan bahwa gaji yang ditawarkan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan.
Kontrak kerja outsourcing juga harus menetapkan standar kualitas dan kuantitas pekerjaan yang harus dipenuhi oleh penyedia layanan. Ini akan membantu memastikan bahwa layanan yang diberikan sesuai dengan standar kualitas dan kuantitas yang diharapkan oleh klien
Ada beberapa hal penting yang perlu disebutkan di dalam kontrak kerja outsourcing. Ini akan membantu mendefinisikan tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak. Masing-masing pihak juga harus berkomitmen untuk menghormati kontrak dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang disepakati.
Perusahaan penyedia jasa outsourcing harus memastikan bahwa informasi rahasia yang dimiliki oleh klien terjaga dan tidak disalahgunakan dalam proses outsourcing. Perusahaan penyedia jasa outsourcing juga harus memastikan bahwa tenaga kerja outsourcing yang ditawarkan handal dan terlatih dengan baik sehingga mereka mampu menjalankan tugas-tugas yang diberikan dengan baik.
Informasi apa yang harus disebutkan dalam kontrak kerja outsourcing? | Tujuan | Kedua belah pihak harus melakukan apa |
---|---|---|
Deskripsi jasa dan lingkup pekerjaan | Meminimalkan ketidakcocokan antara klien dan penyedia jasa layanan | Kontraktor harus memberikan informasi jelas mengenai pekerjaan yang akan dilakukan |
Gaji dan Tunjangan | Mendefinisikan gaji yang akan diterima oleh tenaga kerja outsourcing | Kontraktor harus menentukan gaji dan tunjangan yang akan diterima oleh tenaga kerja outsourcing |
Jaminan Kualitas dan Kuantitas | Mendefinisikan standar kualitas dan kuantitas pekerjaan | Kontraktor harus menetapkan standar kualitas dan kuantitas yang harus dipenuhi oleh penyedia layanan |
Sudah Tahu Apa Itu Outsourcing?
Nah, itulah sedikit penjelasan tentang apa itu outsourcing. Meskipun masih banyak hal yang harus kita pelajari tentang outsourcing, kita bisa mendapatkan banyak manfaat dari outsourcing jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Terima kasih sudah membaca artikel ini dan jangan lupa untuk kembali lagi nanti untuk membaca artikel menarik lainnya. Hingga jumpa lagi!