Outsourcing adalah sebuah konsep bisnis yang sedang naik daun di tengah-tengah masyarakat. Tapi, apa itu outsourcing sebenarnya Dan bagaimana sejarahnya berkembang hingga saat ini terus tumbuh pesat? Istilah “outsourcing” sendiri pada dasarnya merujuk pada praktik pengalihan aktivitas bisnis dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Tapi tidak semudah itu, outsourcing juga merujuk pada pergeseran tren globalisasi dan teknologi yang kanan-kiri seiring waktu.
Sejak ditemukan, outsourcing muncul sebagai bentuk solusi atas kebutuhan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan sekaligus menghemat biaya di berbagai operasional bisnisnya. Sebenarnya, praktik pengalihan pekerjaan ke luar organisasi sendiri sudah dimulai sejak zaman pemerintahan Ratu Victoria di Inggris pada abad ke-19. Namun, baru pada tahun 1989, outsourcing benar-benar menjadi topik yang banyak dibicarakan di seluruh dunia sebagai bagian dari fenomena globalisasi. Dari situ, outsourcing mulai terus berkembang dan muncul dengan berbagai model bisnis yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan.
Dalam dunia bisnis, outsourcing didukung oleh berbagai teknologi modern, seperti internet dan komunikasi digital. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk berkolaborasi dengan penyedia jasa outsourcing dari negara lain, bahkan di seluruh dunia, dengan lebih mudah dan efisien. Jadi, tidak mengherankan jika outsourcing kini menjadi sebuah solusi bisnis yang populer dan terus berkembang di tengah persaingan bisnis global yang semakin ketat.
Definisi Outsourcing
Outsourcing adalah praktik bisnis di mana suatu perusahaan atau organisasi mempekerjakan sebuah perusahaan lain untuk melaksanakan sebuah tugas atau proyek yang biasanya dilakukan oleh karyawan sendiri. Praktik ini biasanya digunakan untuk mempercepat atau mengurangi biaya produksi yang dibutuhkan dalam suatu organisasi. Outsourcing juga merupakan cara untuk mendapatkan keahlian atau teknologi yang tidak dimiliki oleh organisasi tersebut dengan mengandalkan perusahaan pihak ketiga yang sudah ahli di bidangnya.
Perusahaan yang melakukan outsourcing biasanya membayar biaya kepada perusahaan pihak ketiga untuk proyek atau tugas tertentu. Namun, hal ini justru membuat biaya produksi menjadi lebih efisien karena perusahaan pihak ketiga biasanya dapat menawarkan tarif yang lebih rendah karena memiliki spesialisasi di bidang tersebut.
Outsourcing tidak hanya dilakukan oleh perusahaan besar, tetapi juga oleh UKM atau bahkan individu. Dalam bisnis online, Anda dapat mempekerjakan freelancer dari negara lain untuk menyelesaikan tugas tertentu yang Anda tidak bisa lakukan sendiri.
Keuntungan Outsourcing bagi Perusahaan
Outsourcing merupakan strategi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengalihkan sebagian atau seluruh proses bisnisnya ke pihak ketiga. Keuntungan outsourcing bagi perusahaan adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan fokus pada core business
Dengan mengalihkan proses operasional ke pihak ketiga, perusahaan dapat lebih fokus pada core business dan pengembangan produk atau layanan yang lebih baik. - Mengurangi biaya operasional
Melakukan outsourcing dapat membantu perusahaan mengurangi biaya operasional karena perusahaan tidak perlu lagi membayar gaji dan tunjangan untuk karyawan yang mengelola proses operasional tersebut. Selain itu, perusahaan juga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk peralatan dan infrastruktur yang dibutuhkan dalam proses operasional. - Meningkatkan fleksibilitas
Dengan melakukan outsourcing, perusahaan dapat lebih fleksibel dalam mengatur sumber daya manusia dan sumber daya lainnya sesuai dengan kebutuhan yang berubah-ubah.
Keuntungan Outsourcing bagi Perusahaan
Outsourcing dapat memberikan keuntungan yang signifikan bagi perusahaan, terutama dalam hal efisiensi dan produktivitas. Namun, ada juga beberapa risiko dan tantangan yang perlu diperhatikan oleh perusahaan, seperti:
- Risiko keamanan data
Dalam outsourcing, perusahaan perlu memberikan akses ke data dan informasi yang penting untuk pihak ketiga. Oleh karena itu, perusahaan harus mengambil langkah-langkah yang tepat dalam mengamankan data dan informasi tersebut untuk menghindari potensi kebocoran atau penyalahgunaan. - Tantangan dalam manajemen hubungan
Outsourcing juga memerlukan manajemen hubungan yang baik antara perusahaan dan pihak ketiga. Perusahaan harus memastikan bahwa pihak ketiga dapat memenuhi standar kualitas yang diinginkan dan dapat bekerja sama dengan perusahaan secara efektif dan efisien.
Keuntungan Outsourcing bagi Perusahaan
Dalam melakukan outsourcing, perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor penting yang dapat memengaruhi keberhasilan strategi tersebut, seperti:
Pertama, perusahaan harus memilih pihak ketiga yang tepat dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam proses operasional yang akan dioutsourcing. Pemilihan pihak ketiga harus didasarkan pada kualitas, pengalaman, dan track record yang telah dimiliki oleh penyedia layanan tersebut.
Kedua, perusahaan perlu membuat kesepakatan yang jelas dan rinci mengenai layanan yang akan dioutsourcing, termasuk layanan apa yang akan disediakan, biaya yang diperlukan, dan jangka waktu kontrak.
Ketiga, perusahaan harus memastikan bahwa proses operasional yang dioutsourcing dapat diintegrasikan dengan sistem dan proses bisnis yang telah ada di perusahaan. Perusahaan juga harus memantau secara terus-menerus kinerja pihak ketiga untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan selalu memenuhi kebutuhan perusahaan.
Keuntungan Outsourcing | Risiko dan Tantangan | Faktor Penting dalam Outsourcing |
---|---|---|
1. Meningkatkan fokus pada core business | 1. Risiko keamanan data | 1. Memilih pihak ketiga yang tepat |
2. Mengurangi biaya operasional | 2. Tantangan dalam manajemen hubungan | 2. Membuat kesepakatan yang jelas dan rinci |
3. Meningkatkan fleksibilitas | 3. Memastikan proses operasional dapat diintegrasikan dengan sistem dan proses bisnis yang ada |
Dengan memperhatikan keuntungan, risiko, dan faktor-faktor penting dalam melakukan outsourcing, perusahaan dapat memaksimalkan manfaat dari strategi bisnis ini dan meraih keberhasilan yang lebih baik dalam bisnis mereka.
Kerugian Outsourcing bagi Perusahaan
Outsourcing, meskipun pada dasarnya dapat memberikan manfaat bagi suatu perusahaan, juga memiliki risiko dan kerugian yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa kerugian outsourcing bagi perusahaan:
- Kehilangan Kontrol: Salah satu kerugian utama dari outsourcing adalah kehilangan kontrol atas fungsi bisnis tertentu. Ketika sebuah perusahaan menjalankan semua aspek bisnisnya sendiri, mereka dapat memonitor dan mengontrol kualitas serta waktu pelaksanaan secara lebih efektif. Namun, ketika fungsi bisnis diserahkan kepada vendor, perusahaan melepaskan kendali atas bagaimana fungsi bisnis tersebut dijalankan secara efektif.
- Risiko Keamanan Data: Dalam melakukan outsourcing, perusahaan harus menyediakan vendor dengan akses ke data penting mereka. Risiko keamanan data menjadi kritis ketika perusahaan terlibat dengan pihak ketiga, membuat peluang kebocoran data menjadi lebih besar. Penting bagi perusahaan untuk memastikan vendor mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan data dan menghindari kecelakaan keamanan yang tidak diinginkan.
- Biaya Tinggi: Biaya outsourcing mungkin lebih rendah pada awalnya, namun ada beberapa biaya tersembunyi yang mungkin tidak terlihat atau berhasil diprediksi oleh perusahaan pada awalnya. Misalnya, biaya tambahan yang terkait dengan pengiriman data, kepemilikan kekayaan intelektual, atau biaya latihan dan pengembangan staf ketika tiba waktunya untuk kembali mengambil alih fungsi tersebut. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan analisis biaya dan manfaat untuk memastikan bahwa outsourcing benar-benar terjangkau dan tidak melebihi biaya untuk melakukan bisnis sendiri.
Kesimpulan
Jadi, sementara outsourcing memungkinkan perusahaan untuk menghemat uang dan waktu dalam jangka pendek, dapat menimbulkan risiko dan kerugian dalam jangka panjang jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Sebelum memutuskan untuk melakukan outsourcing, perusahaan harus mempertimbangkan tujuan bisnis jangka panjang dan melakukan analisis biaya dan manfaat secara teliti sebelum menentukan apakah outsourcing adalah pilihan cerdas.
Sumber: Ferriss, T. (2019). Outsourcing. Dalam Tools of Titans. Eksperimen Terakhir.
Jenis-Jenis Outsourcing
Outsourcing merupakan strategi bisnis yang lazim dilakukan oleh perusahaan-perusahaan pada era globalisasi saat ini. Sebab dengan mengadopsi strategi seperti ini, sebuah perusahaan bisa lebih fokus pada core business dan meningkatkan efisiensi kerja. Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa jenis-jenis outsourcing yang berbeda yang bisa dipilih oleh perusahaan-perusahaan?
Penjelasan selengkapnya bisa Anda simak pada poin-poin berikut:
- Business Process Outsourcing (BPO): jenis outsourcing yang paling umum. Pada BPO, perusahaan akan membuka peluang kerjasama dengan perusahaan lain atau vendor untuk menangani seluruh proses bisnis yang ada di perusahaan Anda. Mulai dari administrasi, keuangan, hingga pemasaran dan penjualan.
- Information Technology Outsourcing (ITO): Jenis outsourcing ini bertujuan untuk memindahkan seluruh operasi teknologi informasi ke pihak ketiga, sehingga perusahaan bisa lebih fokus pada pengembangan produk atau servis.
- Human Resource Outsourcing (HRO): Jenis outsourcing ini menandakan bahwa si vendor akan menaggapi seluruh aspek yang terkait dengan human resource. Mulai dari proses rekrutmen, penggajian, hingga programm-program training dibebankan kepada si vendor.
Namun, tidak semuanya bisa dikategorikan pada tiga jenis outsourcing di atas, berikut ini ada satu jenis outsourcing yang cukup unik :
Freelancing: jenis outsourcing ini tidak dilakukan dengan kerjasama perusahaan dengan vendor lain. Freelancing merupakan kegiatan outsourcing dimana perusahaan menggunakan jasa individu seperti copywriter, designer, editor atau developer sebagai “independent contractor” untuk menyelesaikan tugas tertentu sesuai dengan keahlian.
Semua jenis outsourcing memiliki keunggulan tersendiri, tergantung kebutuhan perusahaan. Oleh karena itu, sebelum memutuskan jenis outsourcing mana yang akan digunakan, perusahaan harus menentukan dulu apa yang menjadi fokus utama mereka.
Perlu diingat bahwa outsourcing bukanlah bentuk pelepasan tanggung jawab perusahaan, melainkan merupakan bentuk strategi bisnis yang membantu perusahaan dalam memaksimalkan efisiensi dan mempermudah manajamen proses kerja.
Tips Memilih Vendor Outsourcing
Jika Anda memiliki rencana untuk memulai outsourching, menemukan vendor yang tepat adalah kunci kesuksesan. Vendor outsourcing adalah perusahaan yang menyediakan jasa outsourcing dan berperan sebagai mitra bisnis Anda. Ketika memilih vendor outsourcing, pastikan Anda melakukan evaluasi secara menyeluruh dengan mempertimbangkan faktor kualitas, pengalaman, harga, dan banyak lagi.
Faktor-faktor untuk Dipertimbangkan dalam Memilih Vendor Outsourcing
- Pengalaman: Pastikan vendor Anda memiliki pengalaman dalam bidang yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
- Reputasi: Cari informasi tentang vendor secara online, termasuk ulasan dari pelanggan mereka.
- Biaya: Pastikan Anda membandingkan harga antara beberapa vendor untuk mendapatkan yang terbaik untuk anggaran Anda.
Persyaratan Kontrak
Ketika menandatangani kontrak dengan vendor outsourcing, pastikan untuk mempertimbangkan beberapa persyaratan penting yang harus ada dalam kontrak:
- Kualitas Layanan: Pastikan kontrak Anda memiliki persyaratan kualitas layanan untuk memastikan vendor menyediakan layanan yang baik.
- Akuntabilitas: Kontrak Anda harus menyertakan persyaratan untuk mengukur kinerja dan akuntabilitas vendor.
- Perlindungan Kekayaan Intelektual: Pastikan kontrak Anda mencakup perlindungan kekayaan intelektual Anda dan informasi rahasia.
Tabel Perbandingan Vendor Outsourcing
Setelah Anda menyeleksi beberapa vendor outsourcing, Anda dapat membuat tabel perbandingan untuk membantu Anda memilih yang terbaik.
Vendor | Pengalaman | Reputasi | Biaya |
---|---|---|---|
Vendor A | 10 tahun | Baik | Mahal |
Vendor B | 5 tahun | Cukup baik | Murah |
Vendor C | 15 tahun | Baik | Sedang |
Setelah Anda melakukan perbandingan, pastikan Anda memilih vendor outsourcing yang memiliki kualitas dan biaya yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
Tren Outsourcing di Indonesia
Outsourcing merupakan praktik bisnis yang semakin berkembang di Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Menurut data dari Asosiasi Outsourcing Indonesia, pada tahun 2019, total nilai pasar untuk outsourcing di Indonesia meningkat sebesar 14% menjadi Rp. 285 triliun. Ada beberapa tren outsourcing di Indonesia yang mendorong pertumbuhan industri ini.
- Keandalan teknologi dan konektivitas meningkat: Kemajuan teknologi telah mempermudah perusahaan untuk memindahkan beberapa pekerjaan mereka ke lokasi lain dengan aman, terutama ke vendor outsourcing di luar negeri. Koneksi internet yang lebih cepat dan handal juga memungkinkan tim outsourcing dan karyawan di perusahaan menjadi lebih mudah untuk terhubung dan bekerja sama.
- Peningkatan kemampuan tenaga kerja: Dengan semakin besarnya permintaan, vendor outsourcing di Indonesia terus meningkatkan kemampuan dan keahlian karyawannya untuk memenuhi kebutuhan klien. Seiring dengan itu, biaya jasa tenaga kerja di Indonesia juga lebih murah jika dibandingkan dengan negara lain, menjadikannya tujuan populer dari praktik outsourcing.
- Meningkatnya kebutuhan akan efisiensi dan produktivitas: Perusahaan saat ini menjadikan efisiensi dan produktivitas sebagai faktor kunci bagi kesuksesan operasional mereka. Dengan outsourcing, perusahaan dapat menyerahkan sejumlah pekerjaan kepada vendor yang mengkhususkan diri pada tugas-tugas tersebut, sehingga perusahaan dapat lebih fokus pada inti bisnisnya.
Selain itu, ada beberapa jenis layanan outsourcing yang umum diterapkan oleh perusahaan di Indonesia:
Jenis Layanan Outsourcing | Keterangan |
---|---|
Human Resource (HR) outsourcing | Perusahaan memindahkan tanggung jawab pengelolaan tenaga kerja, misalnya penggajian dan pelatihan pegawai, ke vendor outsourcing. |
Financial outsourcing | Perusahaan memindahkan tugas-tugas keuangan, seperti akuntansi dan pembayaran, ke vendor yang mengkhususkan diri pada tugas-tugas tersebut. |
Information Technology (IT) outsourcing | Perusahaan memindahkan tugas teknologi informasi, seperti pembuatan dan pengelolaan situs web, ke vendor outsourcing yang ahli di bidang tersebut. |
Business Process outsourcing | Perusahaan memindahkan beberapa tugas operasional mereka, seperti manajemen layanan pelanggan, ke vendor outsourcing yang lebih efisien dalam melakukan tugas tersebut. |
Dengan adanya tren-tren di atas, outsourcing di Indonesia memiliki potensi untuk terus tumbuh dan berkembang di masa depan, tetapi juga memerlukan manajemen risiko dan strategi terencana serta pengawasan ketat agar tujuan-tujuan outsourcing dapat dicapai dengan efektif.
Strategi Implementasi Outsourcing yang Sukses
Outsourcing adalah proses di mana perusahaan memberikan tugas atau pekerjaan kepada pihak ketiga untuk dilakukan. Strategi Outsourcing yang sukses membutuhkan perencanaan dan implementasi yang tepat. Berikut adalah beberapa strategi implementasi outsourcing yang dapat membantu perusahaan Anda:
- Pilih partner outsourcing yang tepat: Sebelum memulai outsourcing, pastikan untuk memilih partner outsourcing yang tepat. Jangan hanya memilih partner outsourcing yang murah, tetapi pastikan mereka memiliki kualitas yang baik dan mengerti kebutuhan bisnis Anda.
- Tentukan tujuan outsourcing: Tentukan tujuan outsourcing Anda. Hal ini akan membantu Anda menentukan jenis layanan outsourcing yang dibutuhkan, besaran biaya, dan target hasil akhir.
- Perencanaan yang matang: Pastikan untuk memiliki perencanaan yang matang sebelum Anda memulai outsourcing. Hal ini akan membantu Anda menghindari masalah di masa depan dan memastikan bahwa outsourcing berjalan dengan lancar.
Keuntungan outsourcing
Outsourcing dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan Anda seperti:
- Menghemat biaya operasional: Outsourcing dapat membantu perusahaan menghemat biaya operasional seperti biaya gaji dan asuransi karyawan.
- Meningkatkan fokus pada core business: Dengan outsourcing, perusahaan Anda dapat fokus pada core business tanpa khawatir dengan tugas-tugas lainnya.
- Menambah fleksibilitas perusahaan: Outsourcing memberikan fleksibilitas kepada perusahaan Anda dalam memenuhi kebutuhan bisnis dan meningkatkan efisiensi.
Risiko outsourcing
Outsourcing dapat membawa risiko seperti:
- Keamanan data: Jika perusahaan outsourcing Anda mengalami pelanggaran data, maka perusahaan Anda pun bisa terkena imbasnya. Pastikan untuk memilih partner outsourcing yang memiliki keamanan data yang baik.
- Ketergantungan pada outsourcing: Jika perusahaan atau karyawan tidak memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang di-outsourcing, maka perusahaan bisa tergantung pada partner outsourcingnya.
Tips Implementasi Outsourcing yang Sukses
Berikut adalah beberapa tips implementasi outsourcing yang sukses:
- Buat kontrak kerjasama yang jelas: Buatlah kontrak kerjasama yang jelas dengan partner outsourcing Anda. Pastikan untuk menentukan apapun hal yang berkaitan dengan layanan yang dibutuhkan dan biayanya.
- Maintain komunikasi yang baik: Pastikan untuk selalu berkomunikasi secara terbuka dan baik dengan partner outsourcing Anda.
- Mengelola risiko dengan baik: Ketahui risiko yang ada dan cari cara untuk mengelolanya dengan baik.
Keuntungan | Risiko |
---|---|
Biaya operasional yang lebih rendah | Keamanan data yang terancam |
Focus pada core business | Resiko ketergantungan pada outsourcing |
Meningkatkan fleksibilitas perusahaan |
Sampai Jumpa Lagi
Yuk! Sekarang kamu sudah paham apa itu outsourcing, kan? Kamu juga sudah tahu kelebihan dan kekurangannya. Selain itu, kamu bisa memilih jenis outsourcing yang cocok untuk bisnis kamu. Jangan lupa, bahwa outsourcing bukan cara terbaik atau terburuk untuk bisnis kamu. Semua kembali kepada keadaan, kebutuhan, dan kemampuan bisnis kamu. Terima kasih sudah membaca artikel ini, dan jangan ragu untuk kembali lagi ke sini di lain waktu ya! Salam sukses.