Apa Itu Nominal? Penjelasan Lengkap Tentang Pengertian dan Contohnya

Apa itu nominal? Ini adalah pertanyaan yang sering muncul di kalangan masyarakat, terutama di era digital saat ini. Sebagian orang mungkin masih bingung dengan istilah tersebut, namun tak perlu khawatir, karena dalam artikel ini saya akan mengulasnya secara lengkap dan mudah dipahami.

Secara sederhana, nominal adalah istilah yang sering digunakan dalam bidang keuangan dan ekonomi sebagai pengganti kata “uang”. Namun, pengertian nominal tak hanya itu saja. Istilah ini juga sering muncul di berbagai sektor, seperti dalam bahasa pemrograman atau dalam bursa saham. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami istilah ini dengan baik dan benar.

Bagi Anda yang masih awam dengan istilah nominal, jangan risau karena artikel ini akan memberikan penjelasan mengenai pengertian, fungsi serta kegunaannya. Selain itu, akan dijelaskan pula beberapa contoh penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, simak terus artikel ini untuk menambah wawasan Anda tentang apa itu nominal.

Pengertian Nominal

Dalam bahasa Indonesia, pengertian nominal merujuk pada kata benda. Namun, dalam konteks ekonomi dan keuangan, nominal mengacu pada angka atau nilai awal dari suatu variabel. Sebagai contoh, nominal GDP (Gross Domestic Product) merupakan nilai total semua barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara pada tahun tertentu tanpa memperhitungkan perubahan harga seiring waktu.

Dalam pengertian lain, nominal juga sering diartikan sebagai harga yang tercantum pada label suatu produk atau jasa, tanpa memperhitungkan inflasi atau fluktuasi harga pasar. Misalnya, harga sebuah mobil pada tahun 2000 adalah Rp100 juta dan pada tahun 2020 menjadi Rp200 juta. Kendati demikian, nilai nominal mobil tersebut tetap Rp200 juta.

Jenis-jenis nominal

Nominal adalah salah satu jenis kata dalam bahasa Indonesia yang digunakan sebagai penamaan untuk benda, orang, dan abstrak. Jenis-jenis nominal dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, berikut di antaranya:

  • Nomina umum: merepresentasikan benda atau kata-kata yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya seperti air, pohon, dan rumah.
  • Nomina khusus: merepresentasikan benda atau kata-kata yang memiliki kekhususan atau spesifik, contohnya seperti bulan sabit, lonceng gereja, dan merpati balap.
  • Nomina konkrit: merepresentasikan benda yang dapat diraba atau dilihat langsung, contohnya seperti meja, kursi, dan mobil.
  • Nomina abstrak: merepresentasikan hal yang tidak dapat diraba atau dilihat dengan mata telanjang, contohnya seperti cinta, kebahagiaan, dan keadilan.
  • Nomina derivatif: merepresentasikan kata-kata yang berasal dari dasar kata lain melalui proses afiksasi, contohnya seperti peternakan, kepolisian, dan pemerintahan.
  • Nomina evaluator: merepresentasikan kata-kata yang digunakan untuk mengevaluasi atau menilai suatu hal, contohnya seperti cantik, pintar, dan pandai.

Jenis-jenis nominal berdasarkan jumlahnya

Di samping kategori nominal di atas, jenis-jenis nominal juga bisa dibedakan berdasarkan jumlahnya, yaitu sebagai berikut:

Jenis nominal Keterangan Contoh
Kata benda tunggal Mengacu pada satu benda saja Hujan
Kata benda jamak Mengacu pada lebih dari satu benda Hujan-hujan
Kata benda kolektif Mengacu pada sekelompok benda Kawanan burung
Kata benda majemuk Mengacu pada penggabungan lebih dari satu kata benda Makanan ringan
Kata ganti benda Mengacu pada benda tanpa menyebutkan namanya Dia membawa sesuatu di tangannya

Dari jenis nominal berdasarkan jumlahnya, dapat diketahui bahwa setiap nominal memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan penggunaannya dalam kalimat. Oleh karena itu, pemahaman mengenai jenis-jenis nominal sangat penting untuk membantu meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Fungsi Nominal dalam Tata Bahasa

Nominal adalah salah satu dari empat kategori utama dalam tata bahasa yang digunakan untuk merujuk pada orang, benda, atau konsep. Fungsi nominal dalam tata bahasa sangat penting karena memungkinkan kita untuk mengomunikasikan gagasan dengan lebih jelas dan terstruktur.

Ada beberapa fungsi nominal dalam tata bahasa, dan beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Subjek kalimat: Nomina dapat digunakan untuk mengisi posisi subjek kalimat dan memberikan informasi tentang orang atau benda yang melakukan tindakan atau dijelaskan dalam kalimat tersebut.
  • Objek kalimat: Nomina dapat digunakan sebagai objek kalimat, yang memberikan informasi tentang orang atau benda yang menerima tindakan yang dijelaskan dalam kalimat tersebut.
  • Pelengkap kalimat: Nomina dapat digunakan sebagai pelengkap kalimat, yang memberikan informasi tambahan tentang subjek atau objek kalimat, seperti atribut atau keterangan temporal.

Misalnya, dalam kalimat “Anak itu membaca buku selama tiga jam”, nomina “anak” merupakan subjek kalimat, “buku” merupakan objek kalimat, dan “selama tiga jam” merupakan pelengkap kalimat yang memberikan informasi tambahan tentang durasi membaca.

Selain itu, fungsi nominal juga dapat diperjelas melalui penggunaan artikel, seperti “si” atau “sebuah”, yang memberikan informasi tambahan tentang status atau jenis nomina tersebut.

Tabel berikut menyajikan beberapa contoh jenis nomina dan fungsinya dalam kalimat:

Jenis Nomina Fungsi Nomina
Orang Subjek, objek, pelengkap kalimat
Benda Subjek, objek, pelengkap kalimat
Konsep Pelengkap kalimat

Dalam kesimpulannya, fungsi nominal sangatlah penting dalam tata bahasa karena memungkinkan kita untuk mengomunikasikan gagasan dengan lebih jelas. Dengan memahami berbagai jenis nomina dan fungsinya, kita dapat membuat kalimat yang lebih terstruktur dan mudah dipahami.

Contoh Kalimat dengan Nominal

Nominal adalah kata benda yang dapat menjadi subjek atau objek dalam suatu kalimat. Berikut adalah beberapa contoh kalimat dengan menggunakan nominal:

  • Saya membeli sebuah buku.
  • Anak itu suka makan es krim.
  • Mobil baru itu sangat mahal.
  • Ibu memasak nasi goreng yang enak.

Dalam contoh-contoh kalimat di atas, kata benda atau nominal digunakan untuk mengidentifikasi objek atau subjek dalam kalimat. Selain itu, kata benda juga dapat digunakan untuk menyatakan kuantitas, seperti pada contoh kalimat berikut:

  • Saya membeli dua buku.
  • Anak itu suka makan empat es krim.
  • Mobil baru itu dijual dengan harga seratus juta rupiah.
  • Ibu memasak satu porsi nasi goreng yang enak.

Kata benda atau nominal juga dapat digunakan dalam bentuk frasa nominal, seperti pada contoh kalimat berikut:

Contoh kalimat: Pada saat ulang tahunnya yang ke-50, Ayah memberikan sebuah arloji mewah kepada Ibuku.

Kata Fungsi dalam kalimat
Ayah Subjek
kuantitas: ulang tahunnya yang ke-50 Menerangkan waktu
arloji mewah Objek langsung
Ibuku Objek tidak langsung

Dalam contoh kalimat di atas, frasa “ke-50” dibentuk dari frasa nominal dan digunakan untuk menyatakan kuantitas atau waktu. Sedangkan, kata benda “arloji mewah” digunakan sebagai objek langsung. Dengan pemakaian kata-kata yang tepat, kalimat akan menjadi lebih terstruktur dan mudah dipahami.

Perbedaan Nominal dengan Verba dan Adjektiva

Nominal, verba, dan adjektiva adalah tiga jenis kata yang berbeda dalam tata bahasa. Perbedaan antara nominal, verba, dan adjektiva adalah sebagai berikut:

  • Nominal adalah kata benda dan kata ganti dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk menunjuk pada sesuatu. Contohnya seperti “mobil”, “rumah”, “mereka”, dan “kamipun”.
  • Verba adalah kata kerja yang digunakan untuk menunjukkan tindakan, perbuatan, atau keadaan. Contohnya seperti “menulis”, “membaca”, “berlari” dan “berbicara”.
  • Adjektiva adalah kata sifat yang digunakan untuk memberikan keterangan atau deskripsi pada kata benda. Contohnya seperti “indah”, “besar”, “tinggi”, dan “cantik”.

Sekarang, kita dapat membedakan perbedaan antara nominal, verba, dan adjektiva secara lebih detail. Berikut adalah penjelasannya:

1. Nominal

Nominal adalah kata dalam bahasa Indonesia yang digunakan untuk menunjukkan benda atau orang yang ada di sekitar kita. Dalam bahasa Inggris, kategori ini juga meliputi pronoun (kata ganti). Nominal bisa berupa kata benda, kata ganti, atau angka. Nominal bisa memiliki tiga jenis, yaitu:

Jenis Nominal Contoh
Kata Benda Mobil, rumah, meja
Kata Ganti Dia, mereka, kamu, ku
Angka 10, 20, 30

2. Verba

Verba adalah kata yang menggambarkan tindakan atau keadaan. Verba adalah kata kerja yang mendeskripsikan tindakan yang dilakukan oleh subjek pada objek dalam kalimat. Verba bisa berbentuk kata dasar, kata kerja bantu, atau kata kerja hasil. Contoh kata kerja dalam bentuk infinitif:

  • Membaca
  • Menulis
  • Belajar
  • Memasak

3. Adjektiva

Adjektiva adalah kata sifat yang mendeskripsikan sifat atau karakteristik seseorang, sesuatu atau keadaan tertentu. Adjektiva digunakan untuk memberikan gambaran lebih terperinci tentang kata benda. Contoh kata sifat adalah:

  • Indah
  • Tinggi
  • Besar
  • Lezat

Jadi, perbedaan antara nominal, verba, dan adjektiva sangat jelas. Setiap kata memiliki fungsi dan peran yang berbeda dalam sebuah kalimat. Untuk menghasilkan kalimat yang biasa, terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan. Nominal menyatakan objek, verba menyatakan tindakan, dan adjektiva menyatakan sifat dari objek.

Kaitan Nominal dengan Bentuk Kata Lainnya

Nominal, dalam ilmu bahasa, didefinisikan sebagai kata benda yang digunakan untuk menyebutkan orang, tempat, atau benda. Namun, sebenarnya hubungan nominal dengan bentuk kata lainnya bukan hanya terbatas pada kata benda saja.

Berikut adalah beberapa contoh kaitan nominal dengan bentuk kata lainnya:

  • Kata Sifat: Kata sifat (adjective) seringkali digunakan untuk mendeskripsikan kata benda (nominal). Contohnya adalah “mobil cepat”, di mana kata benda (mobil) dideskripsikan dengan kata sifat (cepat).
  • Kata Keterangan: Kata keterangan (adverb) seringkali digunakan untuk mendeskripsikan kata kerja (verb). Namun, dalam beberapa kasus, kata keterangan juga dapat digunakan untuk mendeskripsikan kata benda (nominal). Sebagai contoh: “Kucing itu sangat lucu”, di mana kata benda (kucing) dideskripsikan dengan kata keterangan (sangat).
  • Kata Depan: Kata depan (preposition) seringkali digunakan sebelum kata benda (nominal) untuk menunjukkan hubungan antara kata benda dengan kata lainnya dalam kalimat. Contohnya adalah “buku di atas meja”, di mana kata depan (di atas) berfungsi untuk menunjukkan posisi buku dalam hubungannya dengan kata benda lainnya (meja).

Selain itu, nominal juga dapat membentuk frasa nominal (nominal phrase) atau klausa nominal (nominal clause). Frasa nominal adalah kelompok kata yang terdiri dari nominal dan kata lainnya (seperti kata depan, kata sifat, atau kata keterangan), sedangkan klausa nominal adalah kelompok kata yang terdiri dari nominal dan kata kerja (verb).

Tabel di bawah ini menunjukkan contoh frasa dan klausa nominal dalam bahasa Indonesia:

Frasa Nominal Klausa Nominal
sangat cantik dia yang cantik
di kota besar tempat di mana dia tinggal

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa nominal memiliki kaitan yang erat dengan bentuk kata lainnya, seperti kata sifat, kata keterangan, kata depan, dan juga dapat membentuk frasa atau klausa nominal. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran nominal dalam membentuk makna dan struktur bahasa.

Kesalahan Umum dalam Penggunaan Nominal

Sebagai seorang penulis atau pembicara, penting untuk memahami penggunaan kata nominal secara benar. Salah penggunaan nominal dapat membuat tulisan atau pembicaraan Anda terkesan kurang profesional. Berikut adalah beberapa kesalahan umum dalam penggunaan nominal yang perlu Anda hindari:

  • Menggunakan nominal yang tidak tepat secara gramatikal. Misalnya, menggunakan kata benda tunggal ketika yang tepat adalah kata benda jamak dan sebaliknya.
  • Menggunakan nominal yang tidak tepat secara semantik. Misalnya, menggunakan kata benda yang terlalu umum dan tidak spesifik untuk konteks yang sedang dibicarakan.
  • Mengabaikan kesepakatan nomina. Kesepakatan nomina mengacu pada kesesuaian antara jenis kelamin, jumlah, atau kasus antara kata ganti dan kata benda dalam kalimat. Melanggar kesepakatan nomina dapat menyebabkan ketidakjelasan dalam arti kalimat tersebut.

Kesepakatan Nomina

Poin terakhir di atas membawa kita pada topik kesepakatan nomina yang lebih dalam. Kesepakatan nomina adalah kesesuaian dalam jumlah, kasus, dan jenis kelamin antara nomina dalam kalimat. Kesepakatan ini sangat penting agar kalimat dapat dipahami dengan benar. Berikut adalah tabel yang menunjukkan kesepakatan nomina dalam bahasa Indonesia:

Jenis Kelamin Jumlah Kasus
Laki-laki (maskulin) Tunggal Nominatif
Akuzatif
Jamak Nominatif
Akuzatif
Perempuan (feminin) Tunggal Nominatif
Akuzatif
Jamak Nominatif
Akuzatif

Dalam bahasa Indonesia, kesepakatan jenis kelamin akan mempengaruhi penggunaan kata ganti (pronoun) dan kata sifat (adjective) yang digunakan. Jadi, pastikan untuk memperhatikan kesepakatan nomina dalam kalimat Anda. Jika Anda tidak yakin, lebih baik konsultasikan dengan orang yang ahli dalam bahasa Indonesia atau periksa kembali tata bahasa Anda.

Sampai Jumpa di Waktu yang Akan Datang!

Nah, sekarang kamu sudah tahu apa itu nominal dong? Gampang kok! Sebagai penutup, semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang merasa masih bingung soal nominal. Jangan lupa, ya, kalau ada kesulitan atau pertanyaan seputar nominal, kamu bisa kembali lagi ke artikel ini atau mencari referensi tambahan. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai ketemu lagi di artikel berikutnya!