Apa itu nisab zakat? Bagi sebagian besar umat muslim, zakat menjadi salah satu kewajiban yang harus dilakukan setiap tahunnya. Selain ibadah, zakat juga menjadi bentuk solidaritas sosial bagi sesama umat muslim. Namun, tak semua orang mengetahui tentang nisab zakat, terutama bagi mereka yang baru memulai kewajiban zakat.
Nisab zakat merupakan syarat minimal yang harus dipenuhi untuk dapat membayar zakat. Jumlah nisab ini berbeda-beda tergantung pada jenis harta yang dimiliki. Di sini, peran lembaga zakat pun semakin penting untuk membantu dalam menghitung nisab zakat dan memastikan zakat yang dibayarkan tepat sasaran.
Penting bagi umat muslim untuk memahami nisab zakat agar dapat menjalankan kewajiban zakat dengan benar dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang apa itu nisab zakat dan bagaimana cara menghitungnya. Dengan begitu, kita bisa mengetahui tata cara berzakat yang benar dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat yang membutuhkan.
Definisi Nisab Zakat
Zakat adalah salah satu rukun Islam dan wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi syarat tertentu. Nisab zakat sendiri adalah jumlah harta kekayaan yang harus dimiliki oleh seseorang untuk membayar zakat. Nisab zakat dinyatakan dalam bentuk satuan tertentu, yaitu berdasarkan nilai emas atau perak.
Menurut Alquran surat At-Taubah ayat 60, zakat harus dikeluarkan dari harta yang berada di bawah kendali seseorang setelah mencapai nishab atau batas tertentu. Adapun batasan syarat nisab zakat yang harus dipenuhi oleh seseorang yang ingin mengeluarkan zakatnya adalah memiliki kekayaan yang mencapai delapan atau empat puluh kali lipat dari harga emas atau perak.
Berapa Besar Nishab Zakat?
- Untuk nishab zakat perak adalah sebesar 595 gram perak murni atau senilai dengan jumlah uang yang dapat digunakan untuk membeli 595 gram perak.
- Sedangkan untuk nishab zakat emas saat ini adalah sebesar 85 gram emas murni atau senilai dengan jumlah uang yang dapat digunakan untuk membeli 85 gram emas.
Kapan Zakat Wajib Dikeluarkan?
Zakat wajib dikeluarkan ketika harta yang dimiliki seseorang telah mencapai nisab zakat pada tahun yang bersangkutan atau telah berjalan setahun lamanya. Bayangkan pada tahun 2021 Anda memiliki setara 85 gram emas murni di simpanan Anda, maka wajib bagi Anda untuk mengeluarkan zakat pada tahun 2022 atau tepatnya setelah setahun Anda menyimpan harta tersebut.
Dalam menghitung jumlah nishab zakat, seseorang dapat menghitung jumlah yang dimilikinya dari emas, perak, uang, atau barang dagangan lainnya. Namun, ketentuan ini perlu diperhatikan agar bayaran zakat yang dikeluarkan menjadi sesuai dengan jumlah nishab yang ada. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti ketentuan yang berlaku dan konsultasi dengan ahli zakat jika diperlukan, agar zakat yang dikeluarkan bisa efektif dan bermanfaat untuk orang yang membutuhkan.
Jenis Harta | Nishab Zakat (85 gram emas) |
---|---|
Uang | Rp 50.079.000 |
Simpanan emas | 85 gram |
Simpanan perak | 595 gram |
Itulah makna nisab zakat dan berapa besar nominal nishab untuk emas, perak, dan uang yang harus dipenuhi seseorang sebelum membayar zakat. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita untuk semakin meningkatkan pengamalan rukun Islam yang satu ini.
Sejarah penggunaan nisab zakat
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, nisab zakat adalah batas minimal harta yang harus dimiliki oleh seseorang agar wajib memberikan zakat. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa sejarah penggunaan nisab zakat sudah sangat lama. Berikut ini adalah beberapa fakta menarik tentang sejarah penggunaan nisab zakat:
- Nisab zakat pertama kali digunakan pada masa Rasulullah SAW. Pada saat itu, nisab zakat dibedakan menurut jenis harta yang dimiliki. Misalnya, untuk hewan ternak, nisab zakatnya adalah 5 ekor kerbau atau 30 ekor kambing.
- Pada masa Khulafaur Rasyidin, sistem nisab zakat diubah menjadi lebih sederhana. Kini, hanya ada satu nisab zakat untuk semua jenis harta, yaitu sebesar 85 gram emas atau setara dengan nilai harta yang dimiliki.
- Sistem nisab zakat yang masih digunakan hingga saat ini berasal dari periode kekuasaan Umayyah dan Abbasiyah. Selama masa ini, nisab zakat sudah ditetapkan menjadi sejumlah uang atau setara jumlah uang dari harta yang dimiliki.
Dari fakta-fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem nisab zakat sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Seiring berjalannya waktu, sistem penghitungan nisab zakat mengalami perubahan dan disesuaikan dengan kondisi zaman. Namun, prinsip dasar nisab zakat tetap sama, yaitu untuk menentukan siapa saja yang wajib membayar zakat dan berapa jumlah zakat yang harus dikeluarkan.
Untuk lebih memahami sistem nisab zakat saat ini, berikut adalah tabel nisab zakat di Indonesia tahun 2021:
Jenis Harta | Nisab (gram emas) |
---|---|
Emas | 85 gram |
Perak | 595 gram |
Uang | 42.520.000 rupiah |
Dari tabel tersebut, terlihat bahwa nisab zakat dihitung berdasarkan nilai harta yang dimiliki. Oleh karena itu, semakin besar nilai harta yang dimiliki, semakin besar pula jumlah zakat yang harus dikeluarkan.
Kriteria Penggunaan Nisab Zakat
Kriteria penggunaan nisab zakat yang harus diperhatikan untuk menentukan apakah seseorang harus membayar zakat atau tidak di antaranya adalah sebagai berikut:
- Memiliki hartawan di atas nisab zakat. Nisab zakat adalah jumlah harta yang harus dipenuhi agar orang tersebut harus membayar zakat. Jika seseorang memiliki harta di atas nisab zakat, maka dia harus membayar zakat.
- Penggunaan harta yang dimiliki sudah mencapai satu tahun hijriah. Artinya, harta yang dimiliki sudah melewati satu tahun kalender hijriah dari saat harta tersebut dimiliki.
- Harta yang dimiliki digunakan untuk hal-hal yang diperbolehkan dalam Islam. Hal-hal yang diperbolehkan dalam Islam termasuk di antaranya adalah zakat, sedekah, infak, ibadah haji, dan umrah. Jika harta tersebut digunakan untuk hal-hal yang tidak diperbolehkan dalam Islam seperti riba dan judi, maka penggunaan zakat tidak akan valid.
Nisab Zakat
Nisab zakat adalah jumlah harta yang harus dipenuhi agar seseorang harus membayar zakat. Nisab zakat ditentukan berdasarkan nilai emas atau perak yang berlaku pada saat itu dan disesuaikan dengan nilai rupiah di negara tempat seseorang tinggal.
Jenis Zakat
Ada dua jenis zakat yang dapat dikeluarkan oleh seseorang, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah dikeluarkan sebagai tanda syukur ketika umat muslim merayakan hari raya Idul Fitri dan jumlahnya adalah satu sha’ atau kurang lebih 2,5 kg beras atau makanan pokok lainnya yang umum dikonsumsi di masyarakat. Sementara itu, zakat mal dikeluarkan atas harta yang dimiliki setelah melewati satu tahun hijriah dan nilai zakat mal yang harus dikeluarkan adalah sebesar 2,5% dari nilai harta yang dimiliki.
Contoh Penggunaan Nisab Zakat
Jenis Harta | Jumlah Harta | Nisab Zakat | Jumlah Zakat yang Harus Dikeluarkan |
---|---|---|---|
Emas | 85 gram | 20 juta | 2,5% x (nilai harta – nisab zakat) |
Perak | 595 gram | 1,5 juta | 2,5% x (nilai harta – nisab zakat) |
Dalam contoh di atas, seseorang harus membayar zakat jika nilainya melebihi nisab zakat yang telah ditetapkan. Jika nilai hartanya tidak mencapai nisab zakat, maka seseorang tidak diwajibkan untuk membayar zakat.
Perhitungan Besaran Nisab Zakat
Jumlah harta yang dimiliki adalah salah satu faktor penting dalam perhitungan zakat. Ada suatu ambang batas tertentu yaitu nisab zakat, di mana jika seseorang memiliki harta melebihi nisab, maka dia harus membayar zakat sebagai kewajiban agamanya. Sebaliknya, jika hartanya belum mencapai nisab, maka dia tidak harus membayar zakat.
- Nisab zakat adalah besaran harta minimal yang harus dimiliki seseorang untuk wajib membayar zakat. Nisab yang berlaku adalah sebesar 85 gram emas atau setara dengan nilai pengganti emas jika diukur dengan mata uang yang berlaku di masyarakat.
- Nisab zakat berlaku untuk harta simpanan, seperti uang tunai, deposit bank, logam mulia, dan surat berharga.
- Nilai emas yang digunakan dalam perhitungan nisab zakat adalah berdasarkan harga emas pasar saat ini.
Perhitungan nisab zakat dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
Jenis Harta | Nisab Zakat |
---|---|
Uang Tunai / Tabungan / Deposito / Surat Berharga | 85 gram emas |
Logam Mulia | 85 gram emas |
Dalam rangka menghitung besaran zakat, maka pertama-tama kita harus menentukan apakah nilai total harta yang dimiliki seseorang melebihi nisab zakat atau tidak. Jika iya, maka selanjutnya hitunglah besaran zakat yang harus dibayarkan.
Jenis-jenis nisab zakat
Sebelum membahas jenis-jenis nisab zakat, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu nisab zakat. Nisab zakat adalah batas atas kekayaan seseorang yang harus mencapai angka tertentu agar wajib mengeluarkan zakat. Dalam penghitungannya, nisab zakat berbeda-beda tergantung jenis harta yang dimiliki.
- Nisab Zakat Emas
Nisab zakat emas ditentukan berdasarkan berat emas murni yang dimiliki seseorang. Saat ini, nilai nisab zakat emas adalah sebesar 85 gram untuk emas murni. - Nisab Zakat Perak
Nisab zakat perak ditentukan berdasarkan berat perak murni yang dimiliki seseorang. Saat ini, nilai nisab zakat perak adalah sebesar 595 gram untuk perak murni. - Nisab Zakat Pertanian
Nisab zakat pertanian ditentukan berdasarkan jumlah produksi dari hasil pertanian yang dimiliki seseorang. Saat ini, nilai nisab zakat pertanian bervariasi tergantung jenis tanaman yang ditanam. - Nisab Zakat Peternakan
Nisab zakat peternakan ditentukan berdasarkan jumlah hewan ternak yang dimiliki seseorang. Saat ini, nilai nisab zakat peternakan bervariasi tergantung jenis ternak yang dipelihara. - Nisab Zakat Kekayaan
Nisab zakat kekayaan ditentukan berdasarkan jumlah harta yang dimiliki seseorang secara keseluruhan. Saat ini, nilai nisab zakat kekayaan adalah sebesar 85 gram emas murni atau barang seharga nisab zakat emas.
Jenis-jenis Nisab Zakat
Selain jenis-jenis nisab zakat yang sudah disebutkan di atas, terdapat juga beberapa keterangan penting yang perlu diketahui seputar nisab zakat. Berikut adalah beberapa di antaranya.
Pertama, nisab zakat dihitung per satu tahun kalender Hijriah. Artinya, hitungannya dimulai saat seseorang memiliki kekayaan yang mencapai nisab zakat dan telah mencapai satu tahun Hijriah.
Kedua, setiap jenis nisab zakat memiliki kadar zakat yang berbeda-beda. Kita perlu mengetahui kadar zakat masing-masing jenis nisab agar bisa menghitung zakat dengan benar.
Jenis Zakat | Kadar Zakat |
---|---|
Zakat Emas dan Perak | 2,5% dari nilai emas atau perak yang dimiliki |
Zakat Pertanian | 5-10% tergantung jenis tanaman dan jenis irigasi |
Zakat Peternakan | 2,5-20% tergantung jenis ternak, usia ternak, dan banyaknya ternak yang dimiliki |
Zakat Kekayaan | 2,5% dari jumlah keseluruhan harta yang dimiliki |
Terakhir, perlu diingat bahwa membayar zakat adalah salah satu kewajiban bagi umat Muslim. Dengan membayar zakat, kita dapat membantu mereka yang membutuhkan dan mendapatkan ridha Allah.
Pengaruh penggunaan nisab zakat bagi umat muslim
Zakat merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim yang mampu. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam membayar zakat adalah nisab, yaitu batas minimum harta yang harus dipenuhi agar seseorang wajib membayar zakat. Apa pengaruh penggunaan nisab zakat bagi umat muslim?
- Mendorong kesadaran akan kewajiban membayar zakat
- Membantu menentukan besarnya zakat yang harus dibayar
- Memastikan bahwa yang membayar zakat adalah orang-orang yang mampu
Penggunaan nisab zakat juga memberikan beberapa implikasi dan dampak, di antaranya:
1. Mendorong Kesadaran Akan Kewajiban Membayar Zakat
Dalam Islam, membayar zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam dan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu. Namun, tidak semua muslim memiliki kesadaran akan kewajiban tersebut. Penggunaan nisab zakat dapat mengingatkan umat muslim tentang pentingnya membayar zakat dan membantu merangsang kesadaran akan kewajiban tersebut.
2. Membantu Menentukan Besarnya Zakat yang Harus Dibayar
Nisab zakat memberikan batasan minimum harta yang harus dipenuhi agar seseorang wajib membayar zakat. Dengan adanya nisab, umat muslim dapat lebih mudah menentukan besarnya zakat yang harus dibayarkan. Hal ini juga membantu menjamin bahwa zakat yang dibayarkan tepat sasaran dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
3. Memastikan Bahwa yang Membayar Zakat Adalah Orang-Orang yang Mampu
Nisab zakat juga berfungsi untuk memastikan bahwa yang membayar zakat adalah orang-orang yang mampu, bukan yang kurang mampu atau bahkan miskin. Dengan memastikan bahwa yang membayar zakat adalah orang-orang yang mampu, diharapkan zakat dapat lebih efektif dalam membantu mereka yang membutuhkan.
Dalam hal ini, nisab zakat bukan hanya sekedar perhitungan atau batasan semata. Penggunaan nisab zakat juga memiliki implikasi yang sangat penting bagi keberlangsungan zakat sebagai salah satu instrumen pengentasan kemiskinan di Indonesia
Perhitungan Nisab Zakat | Nisab Emas | Nisab Perak |
---|---|---|
1/40 | 85 gram | 595 gram |
Dari tabel perhitungan nisab zakat, dapat dilihat bahwa batas minimum harta yang harus dipenuhi agar seseorang wajib membayar zakat dihitung berdasarkan nisab emas atau nisab perak. Besarnya nisab zakat sendiri terus bergerak mengikuti perubahan harga emas dan perak di pasaran sehingga penggunaannya dapat menyesuaikan dengan kondisi ekonomi yang berkembang saat ini.
Penafsiran Ulama Terhadap Nisab Zakat
Nisab merupakan salah satu syarat penting bagi pelaksanaan zakat. Hukum nisab sudah difirmankan oleh Allah SWT dalam Al-Quran dan diterangkan dalam berbagai hadis nabi. Nisab zakat merupakan batas kekayaan minimal yang harus ada pada harta sebelum seseorang wajib membayar zakat. Tentunya, definisi nisab ini masih menjadi perdebatan di kalangan umat muslim, terutama dalam menentukan jumlah atau kriteria nisab itu sendiri.
- Menurut Abu Hanifah, nisab zakat adalah sebanyak 200 dirham atau setara dengan 52,5 tola atau 612,36 gram perak.
- Menurut Imam Syafi’i, nisab zakat adalah sebanyak 84,88 gram emas atau setara dengan sekitar 6,15 juta rupiah (dengan mengacu pada harga emas per tanggal 26 Januari 2022 sebesar Rp1.056.500 per gram)
- Menurut ulama Maliki, nisab zakat emas adalah sebanyak 20 mithqal atau setara dengan 85 gram emas.
- Sementara itu, menurut ulama Hanbali, nisab zakat emas adalah sebanyak 20 dinar atau setara dengan sekitar 20,09 gram emas (berdasarkan kurs resmi Saudi Arabia pada tanggal 26 Januari 2022).
Jadi, terdapat beragam pandangan dari ulama dalam menentukan besarnya nisab zakat pada perhitungan zakat emas dan perak. Adapun pandangan tersebut didasarkan pada pertimbangan sejumlah faktor, seperti ketersediaan kekayaan masyarakat setempat, potensi peningkatan zakat, kondisi ekonomi, dan lain sebagainya.
Bagi harta yang tidak memenuhi nisab, maka harta tersebut tidak dipungut zakat. Pada saat harta mencapai nisab, wajib dikeluarkan zakat sebesar 2,5% dari total harta yang dimiliki.
Besarnya | Kepada siapa |
---|---|
2,5% | Fakir miskin, amil zakat, mualaf, untuk memerdekakan budak, memerangi di jalan Allah SWT, musafir yang sedang dalam kesulitan, dan untuk pembangunan sistem ekonomi rakyat. |
Berdasarkan tabel di atas, zakat yang telah dikumpulkan akan diberikan kepada tujuh kelompok penerima zakat. Adapun para ulama mengatakan bahwa zakat harus dikeluarkan dengan cara yang baik, seperti tidak membawa beban pertentangan dengan kelompok atas atau dengan kelompok pemberi zakat.
Terima Kasih Sudah Membaca!
Nah, itulah pengertian tentang nisab zakat beserta contohnya. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita semua, ya! Jangan lupa untuk berkunjung kembali ke website ini untuk membaca artikel menarik lainnya. Sampai bertemu lagi!