Apa Itu Muslim Rohingya? Mengenal Sejarah dan Perjuangan Kaum Muslim Rohingya di Myanmar

Bismillahirrahmanirrahim. Apa itu muslim rohingya? Mungkin sebagian dari Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut. Muslim rohingya merupakan kelompok etnis minoritas yang berasal dari Rakhine State, Myanmar. Mereka mengidentifikasikan diri sebagai Muslim dan sering kali menjadi sasaran diskriminasi serta kekerasan oleh pemerintah Myanmar dan warga yang mayoritas Buddha.

Walau sejarah Muslim Rohingya di Myanmar telah berlangsung selama berabad-abad, ketegangan antara kelompok ini dan pemerintah semakin memuncak dalam beberapa dekade terakhir. Pemerintah Myanmar telah menolak memberikan kewarganegaraan pada Muslim Rohingya, menjadikan mereka sebagai orang tanpa negara. Selain itu, warga Rohingya sering kali menjadi korban kekerasan, pelanggaran hak asasi manusia dan pembatasan akses terhadap pendidikan, pekerjaan dan layanan kesehatan.

Meskipun krisis Muslim Rohingya telah mendapat perhatian global, masih banyak orang yang belum sepenuhnya memahami apa itu muslim rohingya dan kondisi mereka. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dalam mengenai latar belakang dan kondisi saat ini yang dihadapi oleh Muslim Rohingya. Mari kita bersama-sama mempelajari dan membantu mengatasi krisis kemanusiaan yang dihadapi oleh kelompok minoritas ini.

Asal usul Muslim Rohingya

Muslim Rohingya adalah kelompok etnis minoritas yang tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar. Mereka sebagian besar mempraktikkan agama Islam dan berbicara bahasa Rohingya. Sejarah Muslim Rohingya di wilayah ini dapat ditelusuri kembali ke abad ke-15.

Banyak ahli sejarah mengatakan bahwa orang-orang Rohingya merupakan keturunan dari golongan Muslim Arab, Persia, Turki, dan Bengali yang datang ke wilayah tersebut pada abad ke-15 dan abad ke-16 sebagai pedagang. Seiring waktu, keturunan mereka menetap di wilayah itu dan membentuk masyarakat yang lebih besar.

  • Pada tahun 1785, wilayah Rakhine dijadikan wilayah kekuasaan kerajaan Burma.
  • Pada tahun 1824, wilayah itu ditaklukkan oleh Inggris.
  • Setelah kemerdekaan Myanmar pada tahun 1948, wilayah Rakhine menjadi bagian dari Myanmar.

Pada tahun 1982, pemerintah Myanmar mengeluarkan undang-undang kewarganegaraan yang menetapkan bahwa orang-orang yang dapat dianggap sebagai warga negara Myanmar adalah orang yang bisa membuktikan bahwa mereka telah tinggal di Myanmar sejak sebelum tahun 1823 atau keturunan dari kelompok etnis di Myanmar. Dalam praktiknya, undang-undang tersebut mengecualikan Muslim Rohingya dari kewarganegaraan Myanmar dan membuat mereka menjadi kelompok etnis yang tanpa negara.

Sejak itu, Muslim Rohingya terus menghadapi diskriminasi, kekerasan, dan marginalisasi sebagai kelompok etnis minoritas di Myanmar. Mereka seringkali dianggap sebagai orang asing di negara itu dan diperlakukan sebagai segrup etnis yang tidak dapat diakui.

Kebudayaan Muslim Rohingya

Dalam budaya Muslim Rohingya, terdapat pengaruh dari agama Islam dan budaya lokal Burma. Seperti dalam praktik keagamaan, mereka mengikuti ajaran Islam Sunni dan memiliki masjid sebagai tempat untuk ibadah. Selain itu, dalam budaya lokal mereka juga memiliki praktik-praktik seperti upacara pernikahan dan kelahiran.

Kepercayaan dan Tradisi

  • Mereka memiliki kepercayaan yang kuat pada ilmu sihir dan makhluk halus seperti hantu dan jin.
  • Tradisi kawin paksa masih terjadi di dalam etnis Rohingya.
  • Mereka juga berusaha mempertahankan bahasa Rohingya meskipun tidak diakui oleh pemerintah Burma.

Kesenian

Kesenian dalam budaya Muslim Rohingya biasanya berkaitan dengan keagamaan Islam seperti musik shalawat dan khataman Quran. Di samping itu, mereka juga memiliki tarian tradisional seperti tarian rakyat dan tarian pernikahan.

Makanan

Makanan dalam budaya Muslim Rohingya memiliki unsur yang mirip dengan masakan Burma namun dengan pengaruh dari masakan Bangladesh. Di antara kuliner khasnya adalah biryani, roti canai, dan hidangan kari.

Nama Hidangan Bahan Utama
Biryani Beras wangi, daging ayam atau kambing, rempah-rempah
Roti Canai Tepung terigu, minyak, garam, dan air
Kari Daging ayam atau kambing, rempah-rempah, santan, sayuran

Di samping itu, mereka juga memiliki minuman tradisional bernama sarbat yang terbuat dari bahan-bahan seperti limau nipis, jahe, dan daun pandan.

Kepercayaan dan Tradisi Muslim Rohingya

Muslim Rohingya adalah kelompok etnis minoritas yang menganut agama Islam di Myanmar. Mereka memiliki kepercayaan dan tradisi sendiri yang membedakan mereka dari kelompok etnis dan agama lain di Myanmar. Berikut adalah beberapa aspek penting dari kepercayaan dan tradisi Muslim Rohingya:

  • Agama Islam merupakan inti dari kepercayaan dan kehidupan Muslim Rohingya. Mereka mengikuti tuntunan Al-Quran dan hadis sebagai pedoman hidup. Sebagian besar Muslim Rohingya mengikuti mazhab Sunni, meskipun ada juga yang menganut mazhab Syi’ah.
  • Upacara-adat adat pada pernikahan dan kematian merupakan bagian penting dari tradisi Muslim Rohingya. Pada upacara pernikahan, calon pengantin biasanya mengadakan prosesi berjalan kaki ke rumah calon pasangan dengan diiringi musik tradisional. Sedangkan pada upacara kematian, biasanya diselenggarakan pengajian selama beberapa hari untuk mengenang arwah yang telah meninggal.
  • Muslim Rohingya memiliki tradisi mengunjungi makam leluhur dan para ulama. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan meminta doa restu kepada arwah dan para ulama yang dianggap sebagai tokoh-tokoh agama yang berpengaruh bagi masyarakat Muslim Rohingya.

Peran Ulama dalam Masyarakat Muslim Rohingya

Ulama memegang peran penting dalam masyarakat Muslim Rohingya. Mereka bertindak sebagai pemimpin spiritual dan penyelesaian masalah masyarakat. Ulama juga berperan dalam mengajarkan ajaran Islam kepada anak-anak dan mengawasi kegiatan-kegiatan keagamaan di masjid dan pesantren. Selain itu, ulama juga sering kali menjadi mediator dalam menyelesaikan konflik antarwarga atau antarwilayah.

Perbedaan dengan Agama Budha di Myanmar

Perbedaan agama dan kepercayaan sering menjadi penyebab konflik antara Muslim Rohingya dan masyarakat Budha di Myanmar. Masyarakat Budha cenderung memandang rendah pada Muslim Rohingya dan menganggap mereka sebagai pengganggu keamanan dan kesejahteraan negara. Beberapa kejadian seperti penyerangan dan pengusiran paksa menunjukkan adanya diskriminasi terhadap Muslim Rohingya yang dianggap sebagai kelompok minoritas di Myanmar.

Aspek Kepercayaan dan Tradisi Penjelasan
Agama Islam Al-Quran dan hadis merupakan pedoman hidup bagi masyarakat Muslim Rohingya
Upacara-adat Prosesi pernikahan dan pengajian selama beberapa hari pada upacara kematian
Kunjungan ke makam leluhur dan ulama Sebagai bentuk penghormatan dan meminta doa restu kepada arwah dan para ulama

Perbedaan agama dan adat kebiasaan sering menjadi penyebab konflik antara Muslim Rohingya dan masyarakat Budha di Myanmar. Hal ini menunjukkan perlunya upaya menghargai perbedaan dan menghentikan diskriminasi terhadap kelompok minoritas seperti Muslim Rohingya.

Konflik Muslim Rohingya di Myanmar

Muslim Rohingya adalah kelompok etnis minoritas yang tinggal di Rakhine State, Myanmar. Mereka merupakan muslim yang mayoritas tinggal di daerah utara negara bagian Rakhine.

Konflik yang terjadi di Rakhine antara Muslim Rohingya dan pemerintah Myanmar berlangsung sejak awal tahun 2010-an. Konflik yang meningkat ini telah mengakibatkan ribuan orang Muslim Rohingya mengungsi ke negara-negara di Asia Tenggara.

Sejarah Konflik Muslim Rohingya di Myanmar

  • Pada tahun 1784, Rakhine State dikuasai oleh Kerajaan Burma. Setelah wilayah ini dikuasai Kerajaan Inggris, muslim Rohingya didatangkan dari wilayah yang kini menjadi Bangladesh untuk bekerja di perkebunan Inggris di daerah Rakhine.
  • Pasca kemerdekaan Myanmar dari Inggris pada tahun 1948, Myanmar menjadi negara buddhis denga mayoritas penduduk beragama Buddha.
  • Pemerintah Myanmar belum memberikan hak kewarganegaraan kepada Muslim Rohingya. Sebagai minoritas di Rakhine, Muslim Rohingya memprotes diskriminasi yang mereka alami dari pemerintah Burma dan kelompok etnis mayoritas.

Kerusuhan di Rakhine State

Kerusuhan di Rakhine State dimulai pada 2012 ketika sekelompok muslim Rohingya memperkosa dan membunuh seorang gadis buddhis. Insiden ini memicu sebuah gelombang kekerasan dan mendapatkan atensi internasional.

Kerusuhan selanjutnya pada tahun 2017 dimulai ketika pejabat Myanmar memberikan alasan bahwa Muslim Rohingya menyerang pos pos militer. Pemerintah Burma mulai mengambil langkah tegas dengan mengepung daerah Rakhine dan melakukan tindakan kekerasan terhadap muslim Rohingya.

Dampak Konflik Muslim Rohingya di Myanmar

Sejak konflik pada 2017, telah terjadi pengungsi Rohingya dari Myanmar ke Bangladesh. Pada tahun 2020, lebih dari 725.000 muslim Rohingya yang mengalami kekerasan di Rakhine telah melintasi perbatasan ke Bangladesh. Ribuan lainnya tinggal di kamp pengungsian bermasalah di Myanmar. Kelompok Rohingya melaporkan bahwa mereka mengalami pemerkosaan, eksekusi, dan penyiksaan dari pihak militer Myanmar.

Rohingya yang Melarikan Diri ke Bangladesh Tanggal
400.000 September 2017
500.000 Oktober 2017
625.000 Desember 2017

Masyarakat internasional, termasuk PBB, telah mengutuk pemerintah Myanmar atas perlakuan buruk terhadap Muslim Rohingya. PBB telah meminta Myanmar untuk mengembalikan kewarganegaraan kepada Muslim Rohingya dan tindakan langsung untuk mengakhiri diskriminasi terhadap mereka.

Perjuangan Muslim Rohingya untuk Mendapatkan Haknya

Muslim Rohingya merupakan kelompok etnis minoritas yang tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar. Mereka telah mengalami diskriminasi dan pelanggaran hak asasi manusia selama bertahun-tahun. Berikut adalah perjuangan Muslim Rohingya untuk mendapatkan haknya:

  • Kebebasan Beragama
  • Akses ke Pendidikan
  • Akses ke Layanan Kesehatan

Perjuangan Muslim Rohingya meliputi upaya untuk mendapatkan kebebasan beragama. Mereka dihambat untuk beribadah karena pemerintah Myanmar menerapkan kebijakan yang membatasi akses ke masjid dan tempat peribadatan. Hal ini juga menghalangi akses mereka untuk mendapatkan pendidikan, karena banyak dari sekolah-sekolah yang terdekat dengan masjid dan tempat peribadatan tersebut.

Akses ke pendidikan menjadi hak yang sulit didapatkan bagi Muslim Rohingya. Mereka seringkali dikecualikan dari sekolah karena ketidakmampuan membayar biaya sekolah atau karena pemerintah Myanmar tidak mengakui pendidikan mereka. Akses yang dibatasi ini menghambat potensi pendidikan dan pekerjaan bagi Muslim Rohingya.

Sulitnya akses ke layanan kesehatan menjadi kendala utama bagi Muslim Rohingya. Fasilitas kesehatan seringkali jauh dari tempat mereka tinggal dan akses transportasi yang terbatas menjadikan sulit bagi mereka untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Hal ini diperparah dengan ketidakmampuan mereka untuk memperoleh izin tinggal dan bekerja secara legal di Myanmar.

Oleh karena itu perjuangan Muslim Rohingya semakin masif dan internasional untuk mendapatkan hak-hak yang seharusnya mereka peroleh. Kelompok internasional bekerja sama untuk mengangkat isu Rohingya di forum internasional, sementara organisasi kemanusiaan menggalang donasi untuk membantu Rohingya dalam peperangan dan kebutuhan sehari-hari. Keberhasilan perjuangan tersebut sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup Muslim Rohingya dan menghilangkan ketidakadilan yang mereka alami.

Kebutuhan Hak Asasi Manusia Muslim Rohingya Aksi yang Diperlukan
Kebebasan Beragama Memberikan akses bebas kepada masjid dan tempat peribadatan Muslim Rohingya
Akses ke Pendidikan Melindungi hak pendidikan Muslim Rohingya tanpa diskriminasi
Akses ke Layanan Kesehatan Menyediakan fasilitas kesehatan yang mudah dijangkau dan berkualitas

Melihat perjuangan Muslim Rohingya dalam mendapatkan haknya, kita dituntut untuk peduli terhadap isu ini dan melakukan aksi nyata untuk membantu mereka. Dalam situasi yang semakin memburuk, semakin dibutuhkan dukungan kita untuk memastikan hak asasi manusia Muslim Rohingya terpenuhi dan masalah ini cepat mendapatkan solusi.

Bantuan Internasional untuk Muslim Rohingya

Penolakan dan pengusiran Muslim Rohingya dari Myanmar (Burma) telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang mendapat perhatian internasional. Sejak 25 Agustus 2017, lebih dari 700.000 Muslim Rohingya telah melarikan diri dari Burma ke negara tetangga Bangladesh.

  • Organisasi Kemanusiaan PBB – PBB telah menyediakan bantuan kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi Rohingya, seperti makanan, air bersih, dan perlindungan. Selain itu, PBB juga memberikan dukungan psikososial dan kesehatan mental untuk para pengungsi.
  • Palang Merah – Palang Merah Internasional telah memberikan bantuan medis dan kemanusiaan bagi para pengungsi Rohingya di Bangladesh. Mereka juga membantu dalam memfasilitasi reuni keluarga yang terpisah selama pelarian.
  • Organisasi Kemanusiaan Lainnya – Banyak organisasi kemanusiaan lainnya yang memberikan bantuan untuk pengungsi Rohingya, termasuk UNICEF, Save the Children, Oxfam, dan Mercy Corps. Bantuan tersebut mencakup pengembangan sanitasi, air bersih, dan fasilitas kesehatan. Mereka juga memberikan pendidikan dan perlindungan untuk anak-anak Rohingya yang terlantar.

Meskipun ada dukungan bantuan internasional, keadaan pengungsi Rohingya di Bangladesh tetap sulit. Mereka hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan di kamp-kamp pengungsian yang padat. Kondisi kamp pengungsian yang buruk telah menyebabkan kondisi kesehatan yang buruk, termasuk penyebaran wabah penyakit seperti kolera dan diare.

Pemerintah Bangladesh dan PBB telah berkomitmen untuk membantu pengungsi Rohingya. Namun, ini adalah masalah yang rumit dan membutuhkan dukungan global untuk menyelesaikannya.

Bantuan Kemanusiaan untuk Rohingya Negara/Nama Organisasi Jumlah
Bantuan Kemanusiaan PBB $193 juta
Pengolahan Air Bersih dan Sanitasi UNICEF $25,7 juta
Bantuan Medis Palang Merah Internasional $4,6 juta
Bantuan Kemanusiaan Save the Children $3,9 juta

Dalam kondisi krisis kemanusiaan, penting bagi kita untuk membantu sesama manusia yang membutuhkan. Bantuan kemanusiaan dapat memberikan harapan dan kemajuan bagi mereka yang terdampak krisis kemanusiaan.

Keberadaan Muslim Rohingya di Indonesia

Muslim Rohingya atau orang Rohingya adalah kelompok etnis masyarakat Muslim yang bermukim di negara Myanmar. Mereka merupakan salah satu kelompok minoritas yang kerap menjadi korban diskriminasi dan kekerasan dari pemerintah Myanmar dan warga mayoritas. Saat ini terdapat sekitar 1 juta Muslim Rohingya yang tersebar di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.

  • Sejarah Kedatangan Muslim Rohingya di Indonesia:
    Muslim Rohingya mulai masuk ke Indonesia sejak awal tahun 2012 setelah konflik terjadi di kamp pengungsi mereka di Thailand. Kini, terdapat 2 wilayah pengungsian Muslim Rohingya di Indonesia yaitu Aceh dan Kalimantan Timur.
  • Keadaan Pengungsian Muslim Rohingya di Indonesia:
    Pengungsian Muslim Rohingya di Indonesia mencapai 11.171 jiwa yang tersebar di beberapa wilayah, terbesar adalah Aceh dengan jumlah pengungsi sebanyak 6.240 jiwa. Keadaan pengungsian cukup mengkhawatirkan karena kurangnya fasilitas kesehatan, sanitasi, serta perlindungan hukum.
  • Dukungan Pemerintah Indonesia:
    Pemerintah Indonesia memberikan dukungan terhadap Muslim Rohingya yang bermukim di Indonesia dengan mengeluarkan kebijakan yang memperbolehkan mereka tinggal secara legal dan bekerja di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga memberikan bantuan dan dukungan untuk pengungsi Rohingya seperti bantuan pangan, pengobatan, dan perlindungan.

Selain itu, keberadaan Muslim Rohingya di Indonesia juga menimbulkan beberapa masalah sosial seperti masalah keamanan dan kesejahteraan ekonomi. Pemerintah Indonesia dan lembaga internasional terus berupaya untuk menyelesaikan masalah ini dan memberikan perlindungan serta bantuan bagi masyarakat yang terdampak konflik di Myanmar.

Wilayah Pengungsian Jumlah Pengungsi
Aceh 6.240 jiwa
Kalimantan Timur 4.931 jiwa

Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan masyarakat Indonesia, diharapkan Muslim Rohingya yang bermukim di Indonesia dapat memperoleh perlindungan dan mendapatkan hak-haknya sebagai manusia yang setara dan beradab.

Sampai Jumpa Lagi!

Nah, itu dia jawaban dari “apa itu muslim Rohingya”. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Rohingya dan agama Islam yang mereka anut. Terima kasih sudah membaca sampai akhir. Jangan lupa untuk mengunjungi situs kami lagi di kemudian hari untuk mendapatkan informasi menarik lainnya. Salam!