Apa Itu Multi Level Marketing dan Bagaimana Cara Kerjanya

Multi Level Marketing, atau yang akrab disebut MLM, sudah menjadi topik yang cukup familiar di masyarakat Indonesia. Tak jarang kita mendengar rekan, keluarga atau bahkan kerabat kita yang terjun ke dalam bisnis MLM ini. Namun, masih banyak di antara kita yang belum paham betul tentang apa itu multi level marketing. Apakah itu jenis bisnis yang menguntungkan atau justru kaya akan kontroversi?

Dalam sejarahnya, MLM memang telah menelurkan banyak kisah sukses namun juga beberapa kontroversi. Hal ini membuat MLM kini menjadi topik yang sangat menarik untuk dibahas. Apabila dilakukan dengan benar dan tepat, bisnis MLM dapat memberikan peluang penghasilan yang sangat menjanjikan. Namun, sebaliknya jika dilakukan secara sembarangan, MLM dapat memicu kerugian dan masalah hukum.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang apa itu multi level marketing. Kita akan membongkar rahasianya, membuka rahasia sukses bisnis MLM dan juga menghindari jebakan-jebakan yang rawan mengancam kesuksesan yang sudah diraih. Dengan membaca artikel ini, kita sama-sama memahami apakah sebenarnya bisnis MLM itu dan apakah benar peluang sukses yang sangat terbuka. Selamat menyimak!

Pengertian Multi Level Marketing (MLM)

Multi Level Marketing (MLM) adalah model bisnis yang didasarkan pada pemasaran langsung di mana para penjual bukan hanya mempromosikan produk, tetapi juga merekrut orang lain untuk menjadi penjual dan menerima komisi dari penjualan mereka. MLM juga dikenal dengan sebutan pemasaran jaringan, karena ia membentuk suatu rangkaian atau jaringan penjualan, di mana setiap anggota memiliki kemampuan untuk merekrut anggota lain sebagai penjual untuk perusahaan yang mereka promosikan, dan begitu seterusnya.

Sejarah MLM

Multi Level Marketing atau disingkat MLM adalah sebuah sistem pemasaran di mana distributor bisa meraih omset dari penjualan produk-produk terkait yang diiklankan. Sistem tersebut dirancang untuk memotong jalur distribusi, dengan tujuan mengurangi pasar tambahan dan harga yang lebih murah bagi konsumen.

Sistem pemasaran ini mulai diperkenalkan pada akhir tahun 1940 dan awal 1950-an oleh Carl Rehnborg, seorang warga negara Amerika Serikat yang saat itu tinggal di Tiongkok. Carl merupakan pendiri perusahaan Nutrilite yang menghasilkan suplemen makanan. Seiring berkembangnya waktu, sistem pemasaran ini telah diadopsi oleh berbagai perusahaan termasuk Amway dan Herbalife.

Perkembangan Multi Level Marketing

  • Pada tahun 1979, Federal Trade Commission (FTC) mengatur pemasaran MLM dan akan menilai bisnis MLM.
  • Pada tahun 1980-an, Amway menjadi produk MLM yang paling populer dan berhasil menghasilkan pendapatan sekitar $1,2 miliar pada tahun 1986.
  • Pada tahun 1997, US Federal Trade Commission memutuskan Herbalife legalkarena memenuhi tuntutan hukum dalam pembuatan layanan dan produk MLM.

Perbedaan dengan Skema Piramida

Meski keduanya mirip, Multi Level Marketing berbeda dengan skema piramida. Skema piramida dimana peserta membayar biaya untuk bergabung dan uang tersebut akan dipakai untuk membayar peserta lainnya tanpa adanya produk atau layanan yang dijual. Sementara itu, MLM berfokus pada penjualan produk dan memberikan kesempatan bagi distributor untuk memperoleh omset dari penjualan tersebut.

Perbedaan Skema Piramida dan MLM
Skema Piramida Multi Level Marketing
Tidak ada produk atau layanan yang dijual Menawarkan produk yang dijual oleh distributor
Peserta membayar biaya untuk bergabung Memberikan kesempatan bagi distributor untuk memperoleh omset dari penjualan produk

Perbedaan tersebut membuat MLM menjadi salah satu cara bagi orang untuk meraih penghasilan sampingan dan bahkan menjadi bisnis utama pada akhirnya. Namun, tetap perlu perhatian dan hati-hati dalam bergabung dan mengikuti bisnis MLM agar tetap legal dan aman bagi semua pihak yang terlibat.

Keuntungan dan Kerugian Menjadi Anggota MLM

Multi Level Marketing (MLM) adalah sebuah bisnis dimana keuntungan diperoleh dari penjualan produk atau layanan secara langsung, serta juga melalui perekrutan orang lain untuk bergabung menjadi anggota. Dalam MLM, keuntungan dan kerugian dapat dialami oleh anggota bisnis tersebut. Berikut adalah beberapa keuntungan dan kerugian menjadi anggota MLM:

Keuntungan

  • Pendapatan Tambahan: Salah satu keuntungan menjadi anggota MLM adalah mendapatkan pendapatan tambahan dari penjualan produk atau layanan. Anggota MLM juga dapat memperoleh bonus dan insentif jika berhasil mencapai target yang ditentukan.
  • Kendali Waktu: Anggota MLM dapat menjalankan bisnis ini secara flexible, dimana mereka dapat menentukan waktu yang tepat untuk menjual produk atau merekrut anggota baru. Ini menjadi keuntungan bagi mereka yang memiliki pekerjaan utama atau memiliki keterbatasan waktu.
  • Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan: Sebagai anggota MLM, pelatihan dan pengembangan keterampilan menjadi sangat penting. Keahlian dalam menjual, berkomunikasi, dan memimpin dapat dikembangkan melalui training yang diberikan oleh perusahaan MLM tersebut.

Kerugian

Di samping keuntungan, menjadi anggota MLM juga memiliki kerugian sebagai berikut:

  • Resiko Kehilangan Modal: Anggota MLM harus membeli produk tertentu sebagai persyaratan untuk bergabung. Jika produk tersebut tidak terjual, maka anggota MLM harus menanggung kerugian modal.
  • Persaingan Sengit: Industri MLM memiliki persaingan yang sangat tinggi. Produk yang dijual biasanya serupa, sehingga anggota harus bersaing dalam hal harga, kualitas, dan pelayanan pelanggan.
  • Ketergantungan pada Downline: Anggota MLM harus merekrut anggota baru untuk meningkatkan pendapatan. Namun, ketergantungan pada downline dapat menjadi masalah jika anggota MLM yang merekrut tidak mampu mengelola dan membimbing anggota barunya dengan baik.

Kesimpulan

Berdasarkan keuntungan dan kerugian di atas, menjadi anggota MLM memiliki peluang besar untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Namun, seperti bisnis lainnya, kerja keras, ketekunan, dan keterampilan yang baik dibutuhkan untuk meraih kesuksesan dalam industri MLM.

Keuntungan Kerugian
Pendapatan Tambahan Resiko Kehilangan Modal
Kendali Waktu Persaingan Sengit
Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan Ketergantungan pada Downline

Dalam menjalani bisnis MLM, memahami keuntungan dan kerugiannya menjadi penting agar anggota MLM dapat mengambil keputusan yang tepat demi kemajuan bisnis mereka.

Perbedaan MLM dengan skema piramida ilegal

Multi level marketing (MLM) dan skema piramida ilegal adalah dua konsep yang seringkali disamakan oleh masyarakat. Namun, sebenarnya kedua konsep tersebut memiliki perbedaan yang sangat mendasar dan harus dipahami dengan baik agar tidak terjebak dalam penipuan bisnis.

  • Produk atau jasa yang dijual
    Salah satu perbedaan paling mencolok antara MLM dan skema piramida ilegal adalah jenis produk atau jasa yang dijual. Pada MLM, distributor menjual produk atau jasa yang benar-benar memiliki nilai dan manfaat untuk konsumen, seperti suplemen kesehatan, produk kecantikan, atau sistem bisnis online. Sedangkan pada skema piramida ilegal, tidak ada yang dijual karena fokus utamanya adalah merekrut anggota baru dengan iming-iming keuntungan yang besar.
  • Struktur komisi
    MLM memiliki struktur komisi yang jelas dan transparan. Setiap distributor akan mendapatkan komisi secara proporsional berdasarkan penjualan produk atau jasa yang dilakukan oleh dirinya sendiri dan jaringannya. Sedangkan pada skema piramida ilegal, komisi didapatkan dari perekrutan anggota baru dan semakin ke bawah level, semakin sedikit komisi yang didapatkan.
  • Kepemilikan bisnis
    Pada MLM, setiap distributor memiliki kesempatan untuk memiliki bisnisnya sendiri dan mendapatkan penghasilan yang lebih besar dari penjualan produk atau jasa. Sedangkan pada skema piramida ilegal, tidak ada kepemilikan bisnis yang sebenarnya karena susunan piramida tersebut dikuasai oleh pihak atasan dan anggota hanya berperan sebagai korban penipuan.

Jadi, sangat penting untuk memahami perbedaan antara MLM dan skema piramida ilegal. Jangan sampai terjebak dalam bisnis yang tidak memiliki nilai untuk konsumen dan hanya menguntungkan pihak tertentu saja.

Jenis-jenis Kompensasi dalam MLM

Multi Level Marketing (MLM) adalah bisnis yang memungkinkan kita untuk bergabung, mempromosikan, dan menjual produk-produk tertentu dan pada saat yang sama, merekrut orang lain untuk bergabung dengan bisnis ini. Bisnis MLM sangat menarik bagi banyak orang karena mereka menawarkan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan pasif tanpa harus meninggalkan pekerjaan utama mereka. Selain itu, bisnis MLM juga menawarkan berbagai jenis kompensasi yang menguntungkan bagi para anggotanya.

Jenis-jenis Kompensasi dalam MLM

  • Binary Plan
  • Matrik Plan
  • Unilevel Plan

1. Binary Plan: Merupakan salah satu jenis kompensasi yang paling populer dalam MLM. Dalam jenis kompensasi ini, setiap anggota akan memiliki dua jalur, kanan dan kiri. Kompensasi akan berdasarkan pada volume penjualan yang dihasilkan oleh setiap jalur. Selain itu, binary plan juga menawarkan bonus tambahan untuk anggota yang berhasil merekrut dan menjaga downline mereka.

2. Matrik Plan: Jenis kompensasi ini mirip dengan binary plan hanya saja dengan jumlah jalur yang lebih banyak dan struktur matrik yang terbatas. Misalnya, matrik plan 3×3 artinya setiap anggota hanya memiliki tiga anggota di downline pertamanya dan begitu seterusnya hingga tiga tingkat. Seperti binary plan, anggota akan mendapatkan kompensasi berdasarkan pada volume penjualan mereka.

3. Unilevel Plan: Jenis kompensasi ini menjadi populer karena struktur yang sederhana dan mudah dipahami. Unilevel plan mengizinkan anggota untuk merekrut sebanyak mungkin downline dan mereka akan ditempatkan pada tingkat pertama. Kompensasi akan diberikan berdasarkan pada jumlah downline yang merekrut dan volume penjualan yang dihasilkan oleh downline tersebut.

Jenis-jenis Kompensasi dalam MLM

Selain tiga jenis kompensasi di atas, masih ada beberapa jenis kompensasi lainnya seperti:

– Stairstep Breakaway Plan: Penjualan yang dihasilkan akan menentukan posisi dalam organisasi dan tingkat kompensasi yang akan diterima.

– Matrix Cycler Plan: Dalam jenis kompensasi ini, setiap anggota akan mempunyai sebuah matrik tertentu dan mereka harus mengisi matrik tersebut untuk mendapatkan bonus.

– Australian Binary Plan: Setiap anggota akan memiliki dua jalur, namun jalur yang diisi terlebih dahulu akan menjadi jalur utama dan akan mendapatkan lebih banyak komisi ketimbang jalur lainnya.

Jenis-jenis Kompensasi dalam MLM

Tabel berikut adalah contoh dari binary plan yang memiliki dua jalur dan menunjukkan bagaimana kompensasi dapat dihitung berdasarkan pada volume penjualan yang dihasilkan oleh setiap jalur:

Jumlah penjualan Jalur Kiri Jumlah penjualan Jalur Kanan Kompensasi
10.000 PV 5.000 PV 500 USD
20.000 PV 15.000 PV 1.500 USD
30.000 PV 25.000 PV 2.500 USD

Dalam contoh di atas, setiap anggota akan mendapatkan kompensasi berdasarkan pada volume penjualan yang dihasilkan oleh setiap jalur. Jika jalur kiri menghasilkan 10.000 PV dan jalur kanan menghasilkan 5.000 PV, maka anggota akan mendapatkan kompensasi sebesar 500 USD. Semakin besar volume penjualan yang dihasilkan oleh setiap jalur, semakin besar pula kompensasi yang akan diterima anggota.

Cara Memilih Perusahaan MLM yang Dapat Dipercaya

Multi Level Marketing (MLM) atau pemasaran berjenjang merupakan bisnis yang sedang ramai dilakukan saat ini. Konsepnya yang sederhana membuat bisnis ini mudah dilakukan oleh siapa saja. Namun, Anda harus berhati-hati dalam memilih perusahaan MLM yang dapat dipercaya. Berikut adalah beberapa tips dalam memilih perusahaan MLM yang dapat dipercaya:

  • Perusahaan telah memiliki lisensi resmi dari pemerintah
  • Perusahaan memiliki produk yang berkualitas dan dibutuhkan oleh banyak orang
  • Perusahaan telah berdiri cukup lama dan memiliki sistem yang teruji

Anda juga harus berhati-hati terhadap perusahaan MLM yang hanya menawarkan sistem perekrutan tanpa ada produk yang jelas. Perusahaan yang seperti ini sebaiknya dihindari, karena mereka cenderung bersifat ilegal dan tidak bertanggung jawab.

Selain itu, pastikan perusahaan MLM yang ingin Anda ikuti memiliki kompensasi yang jelas dan menguntungkan. Anda harus melakukan analisis terhadap pola yang diberikan oleh perusahaan, seperti bagaimana cara memperoleh bonus, komisi, dan lainnya.

Silakan perhatikan dengan baik panduan-panduan di atas agar Anda tidak salah dalam memilih perusahaan MLM yang tepat.

Strategi Pemasaran yang Efektif dalam MLM

Multi Level Marketing atau MLM hampir sama dengan bisnis jaringan. Dalam bisnis ini, seorang distributor atau anggota dapat menghasilkan uang dari penjualan produktivitas dan juga merekrut anggota baru. Meski terdapat beberapa pro dan kontra pada praktik MLM, faktanya ini adalah salah satu industri paling populer dan menguntungkan.

Berikut adalah beberapa strategi pemasaran yang efektif dalam MLM:

  • Pilih produk yang tepat untuk dipasarkan
    Produk unggulan merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh suatu bisnis MLM. Jika produk yang dipasarkan tidak berkualitas atau kebenarannya dipertanyakan, hal tersebut dapat membahayakan nama baik perusahaan dan juga keberlangsungan bisnis Anda. Pastikan Anda memilih produk yang tepat untuk dipasarkan agar mudah diterima oleh konsumen.
  • Gunakan media sosial sebagai alat pemasaran
    Jumlah pengguna media sosial sangatlah besar sehingga membuat media sosial menjadi alat pemasaran yang sangat efektif bagi bisnis MLM. Anda dapat memperkenalkan produk dan bisnis Anda melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan lain sebagainya. Pastikan konten yang Anda bagikan informatif, menarik, dan juga menghibur.
  • Buat blog atau website
    Usahakan untuk membuat blog atau website yang memiliki kaitan dengan produk yang Anda pasarkan. Setiap kali seorang calon konsumen mencari informasi tentang produk tersebut, website Anda dapat ditemukan dan mereka dapat menemukan informasi yang mereka butuhkan pada website Anda.

Strategi Pemasaran yang Efektif dalam MLM

Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mengelola leads dan merekrut anggota baru:

  • Mendekati calon konsumen dengan cara yang tepat
    Ketika Anda mencari calon konsumen atau anggota baru, pastikan Anda menghubungi mereka dengan cara yang benar. Jangan pernah mengganggu mereka dengan panggilan-panggilan yang mengganggu atau penawaran yang menyebalkan. Usahakan untuk membangun relasi dan saling mendukung di antara satu sama lain.
  • Motivasi anggota dengan program insentif
    Motivasi anggota baru atau yang sudah ada dengan program insentif yang memotivasi mereka untuk mencapai target mereka dalam penjualan produk atau penambahan anggota baru. Program insentif yang efektif meliputi perjalanan dan liburan gratis, hadiah-hadiah menarik, meningkatkan pangkat dalam jaringan, dan lain sebagainya. Program insentif dapat meningkatkan semangat anggota untuk terus bekerja dengan baik.
  • Pilih orang yang tepat untuk merekrut
    Merekrut anggota baru adalah kunci keberhasilan dalam bisnis MLM. Pilihlah orang-orang yang memiliki nilai yang sama dengan perusahaan, bersemangat, dan juga memiliki keterampilan untuk memasarkan produk dengan baik. Jangan terjebak dalam matahari tepat mudah, Anda harus memilih anggota baru dengan bijak untuk memastikan bahwa jaringan Anda berkembang dengan baik.

Strategi Pemasaran yang Efektif dalam MLM

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mempertahankan anggota baru:

Memiliki anggota yang bertahan dalam jangka waktu yang lama sangat penting untuk menjamin kesuksesan dalam bisnis MLM. Berikut adalah strategi yang dapat dilakukan untuk mempertahankan anggota baru:

  • Tetap berkomunikasi dengan anggota
    Pastikan Anda selalu berkomunikasi dengan anggota baru secara teratur. Berikan mereka dukungan dan bimbingan yang mereka butuhkan untuk berkembang dan mencapai target mereka dalam bisnis ini.
  • Selalu memberikan informasi terbaru tentang produk
    Pastikan anggota Anda mengetahui tentang informasi terbaru mengenai produk yang Anda pasarkan. Anda dapat mengundang mereka ke kantor pusat perusahaan atau mengadakan pertemuan secara daring untuk menginformasikan detail terbaru tentang produk dan bisnis Anda.
  • Buat kegiatan dan pelatihan
    Buatlah kegiatan dan pelatihan untuk anggota baru, selain dapat meningkatkan keterampilan mereka, hal ini juga dapat mempererat hubungan di antara satu sama lain dan juga dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam mendapatkan penjualan dan merekrut anggota baru di masa depan.

Strategi Pemasaran yang Efektif dalam MLM

Berikut adalah contoh cara membuat tabel rencana tindakan:

Rencana Tindakan Tujuan Tanggal Mulai Penanggung Jawab Lapor
Membangun relasi dengan pelanggan baru melalui media sosial Menarik pelanggan baru untuk mencoba produk dan bergabung dalam jaringan MLM 1 Januari 2022 Sinta Mingguan
Meningkatkan branding bisnis melalui email marketing Meningkatkan kesadaran dan ketertarikan terhadap produk dan bisnis MLM 15 Januari 2022 Dian Bulanan
Mengadakan acara pelatihan rutin untuk anggota baru Meningkatkan keterampilan pelatihan anggota baru, meningkatkan loyalitas anggota baru 1 Februari 2022 Yulianti Setiap Kuartal

Berikut adalah contoh tabel rencana tindakan yang dapat membantu Anda untuk memperkirakan langkah-langkah yang harus diambil, memberikan waktu atau batas waktu pada setiap tindakan yang dilakukan dan juga tentukan siapa yang akan bertanggung jawab.

Terima Kasih Sudah Membaca!

Sekarang, apakah sudah paham tentang apa itu multi level marketing? Semoga ini bermanfaat bagi kalian semua. Jangan lupa untuk tetap waspada dan melakukan riset sebelum bergabung dengan sebuah perusahaan multi level marketing. Kita semua ingin meraih kesuksesan, tetapi harus dengan cara yang tepat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!