Apa itu MLM? Bagi sebagian orang, istilah ini mungkin sedikit asing terdengar, namun bagi yang sudah mengenalnya, MLM atau Multi Level Marketing adalah sebuah bisnis yang kian populer di era modern sekarang. Menariknya, bisnis ini memungkinkan siapa saja untuk menjadi bagian dari jaringannya, serta bisa dijalankan dengan modal yang cukup terjangkau.
Tak jarang, banyak orang yang tertarik dengan MLM karena iming-iming keuntungan besar yang bisa didapatkan dengan relatif mudah. Namun, sebelum terjun ke dalam bisnis ini, ada baiknya kita pahami dulu apa itu MLM sebenarnya serta bagaimana cara kerjanya. Jangan sampai, kita keliru dalam memandang bisnis ini sehingga justru malah merugi.
Melalui artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang apa itu MLM, cara kerjanya, hingga keuntungan dan resiko yang bisa didapatkan. Dengan memahami seluk beluk bisnis ini, diharapkan kita bisa memutuskan apakah bisnis ini cocok untuk dijalankan ataukah justru lebih baik mencari alternatif bisnis lainnya.
Pengertian MLM
MLM adalah singkatan dari Multi Level Marketing dan sering juga disebut sebagai pemasaran berjenjang. Pada dasarnya, MLM adalah model bisnis di mana sebuah perusahaan menjual produk atau jasa melalui jaringan distributor independen. Dalam MLM, distributor akan mengajak beberapa orang untuk bergabung sebagai distributor baru di bawahnya, dan demikian seterusnya. Sehingga, terbentuk organisasi yang memiliki struktur hirarki dan saling terkait satu sama lain.
Distributor di dalam sistem MLM mendapatkan untung dari penjualan produk yang berhasil dilakukan oleh jaringannya atau downline. Selain keuntungan dari penjualan produk, distributor juga bisa mendapatkan bonus atau komisi dari performa timnya. Oleh karena itu, semakin besar jaringan yang dimiliki, semakin besar pula potensi penghasilan yang bisa didapatkan oleh distributor dalam MLM.
Namun, perlu diingat bahwa MLM bukanlah bentuk skema piramida yang ilegal. Berbeda dengan skema piramida, di mana hanya orang di puncak piramida yang mendapatkan keuntungan, MLM memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk menghasilkan keuntungan sebanding dengan kerja keras mereka. Selain itu, perusahaan MLM juga memiliki produk atau jasa yang benar-benar dapat dijual dan digunakan oleh konsumen.
Sistem Komisi pada MLM
MLM atau Multi-Level Marketing merupakan sebuah model bisnis yang cukup populer di Indonesia. Dalam model ini, para anggotanya melakukan penjualan produk dan merekrut anggota baru untuk bergabung ke sistem. Dalam proses penjualan dan merekrut, para anggota akan memperoleh keuntungan melalui sebuah sistem komisi.
- Up-line Commission
Up-line commission adalah komisi yang diberikan kepada up-line atau sponsor ketika berhasil merekrut anggota baru ke dalam sistem. Komisi ini biasanya diberikan dalam bentuk persentase dari penjualan yang dihasilkan oleh down-line atau anggota yang direkrut oleh up-line. - Down-line Commission
Down-line commission adalah komisi yang diberikan kepada down-line atau anggota yang berhasil melakukan penjualan produk. Besar komisi ini biasanya tergantung dari besaran omset penjualan yang dihasilkan oleh down-line tersebut. Semakin besar omsetnya, semakin besar pula komisi yang diperoleh. - Group Commission
Group commission adalah komisi yang diberikan kepada anggota yang berhasil mencapai target tertentu dalam penjualan atau merekrut anggota baru. Besar komisi ini juga tergantung dari besaran omset yang berhasil dicapai oleh seluruh anggota dalam grup tersebut.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua MLM memiliki sistem komisi yang sama. Beberapa MLM mungkin memiliki sistem komisi yang lebih menguntungkan, sementara yang lain mungkin memiliki sistem komisi yang kurang menguntungkan. Oleh karena itu, sebelum bergabung ke suatu MLM, pastikan untuk melakukan riset terlebih dahulu mengenai sistem komisinya agar tidak menyesal di kemudian hari.
Tabel berikut adalah contoh skema sistem komisi pada MLM:
Komisi | Besar Komisi |
---|---|
Up-line Commission | 2-5% |
Down-line Commission | 10-25% |
Group Commission | 5-10% |
Dalam sistem komisi seperti ini, up-line akan memperoleh komisi sebesar 2-5% dari penjualan yang dihasilkan oleh down-line yang direkrutnya. Sedangkan down-line akan memperoleh komisi sebesar 10-25% dari penjualan yang mereka lakukan. Selain itu, anggota di dalam grup akan memperoleh komisi sebesar 5-10% apabila berhasil mencapai target tertentu dalam penjualan atau merekrut anggota baru.
Jenis-Jenis Plan pada MLM
MLM atau Multi-Level Marketing merupakan sebuah jenis bisnis pemasaran yang menghasilkan bonus dari penjualan produk maupun merekrut anggota baru. Dalam melakukan bisnis ini, terdapat beberapa jenis plan atau rencana yang dapat dipilih oleh para distributor. Berikut adalah jenis-jenis plan pada MLM:
- Binary Plan
- Matrix Plan
- Unilevel Plan
- Stair-Step Plan
- Breakaway Plan
Binary Plan
Pada jenis plan ini, setiap distributor memiliki dua garis turunannya. Distributor akan mendapatkan bonus ketika terdapat pasangan anggota yang direkrut. Bonus biasanya didasarkan pada pasangan dengan jumlah penjualan terbesar. Binary Plan cocok untuk distribusi produk-produk dengan harga tinggi dan keuntungan besar.
Matrix Plan
Matrix Plan memiliki struktur bonus yang cukup unik karena terdapat batasan jumlah anggota yang dapat direkrut oleh setiap distributor. Biasanya, setiap distributor hanya dapat merekrut dalam jumlah yang ditentukan oleh perusahaan MLM tersebut, seperti 3 orang, 5 orang, dan sebagainya. Distributor akan mendapatkan bonus berdasarkan besar kecilnya matriks yang terbentuk dari para anggota yang direkrut. Matrix Plan cocok untuk produk dengan harga sedang dan produk konsumen sehari-hari.
Unilevel Plan
Pada jenis plan ini, setiap distributor hanya memiliki satu garis turunan. Semua anggota yang direkrut di bawahnya akan menjadi garis turunan pertama. Distributor akan mendapatkan bonus berdasarkan jumlah anggota yang direkrut dan penjualan yang dihasilkan oleh setiap anggota. Unilevel Plan cocok untuk produk dengan harga rendah dan anggota yang banyak.
Stair-Step Plan
Stair-Step Plan memiliki konsep bonus yang mirip dengan tangga, dimana semakin banyak penjualan yang dihasilkan, maka bonus akan semakin tinggi. Distributor juga dapat naik ke level yang lebih tinggi jika mereka berhasil mencapai target penjualan tertentu. Stair-Step Plan cocok untuk produk yang mempunyai harga tinggi dan kualitas yang baik.
Breakaway Plan
Breakaway Plan adalah jenis plan yang paling sulit dan rumit, namun dapat memberikan keuntungan yang besar bagi distributor yang berhasil mencapainya. Pada jenis plan ini, seorang distributor dapat membangun tim yang besar di bawahnya, dan jika berhasil mencapai target kelayakan, dapat melepaskan diri dari tim tersebut dan menjadi pemimpin tim yang baru dengan bonus yang lebih besar. Breakaway Plan cocok untuk produk-produk dengan harga tinggi dan keuntungan besar serta anggota yang banyak.
Jenis Plan | Penghargaan | Keuntungan |
---|---|---|
Binary Plan | Pasangan volume tertinggi | Keuntungan besar, produk harga tinggi |
Matrix Plan | Besar kecilnya matriks | Produk harga sedang, produk konsumen sehari-hari |
Unilevel Plan | Jumlah anggota dan penjualan | Produk harga rendah, anggota yang banyak |
Stair-Step Plan | Berhasil mencapai target penjualan tertentu | Produk harga tinggi, kualitas yang baik |
Breakaway Plan | Melepaskan diri dari tim dan menjadi pemimpin baru dengan bonus yang lebih besar | Produk harga tinggi, keuntungan besar, anggota yang banyak |
Setiap jenis plan memiliki karakteristik yang unik dan cocok untuk produk-produk dengan jenis yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sebagai distributor MLM, penting untuk memilih jenis plan yang sesuai dengan produk yang ditawarkan agar dapat memaksimalkan keuntungan dan meraih kesuksesan dalam bisnis MLM.
Perbedaan MLM dengan Money Game
Industri Multi-Level Marketing (MLM) di Indonesia memiliki citra buruk karena sering disamakan dengan Money Game. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
- Legalitas: MLM diatur dalam UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, sedangkan Money Game dilarang oleh Undang-Undang.
- Produk: MLM menjual produk atau jasa yang bermanfaat dan bernilai tambah untuk konsumen, sedangkan Money Game tidak memiliki produk yang dijual.
- Penjualan: MLM melakukan penjualan melalui jaringan distributor yang diberikan insentif berupa komisi, sedangkan Money Game mengajak peserta baru untuk bergabung dan memberikan imbalan tanpa melakukan penjualan produk.
Legalitas MLM
MLM memiliki legalitas yang jelas dan diatur dalam undang-undang. MLM merupakan bentuk perdagangan dengan sistem penjualan langsung yang memanfaatkan jaringan distributor untuk memasarkan produk. Dalam hal ini, distributor membentuk jaringan pemasaran untuk menjual produk tanpa harus membentuk perusahaan baru.
Dalam UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, MLM diatur dalam Pasal 62 sampai Pasal 70. Selain itu, MLM juga diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2017 tentang Penjualan Langsung. Oleh karena itu, MLM dapat dianggap sebagai bentuk perdagangan yang sah, terutama jika MLM memberikan manfaat dan nilai tambah bagi konsumen.
Perbedaan MLM dengan Money Game dalam Produk
MLM bertujuan untuk memasarkan produk atau jasa yang bermanfaat dan bernilai tambah bagi konsumen. Dalam hal ini, produk menjadi fokus utama dalam penjualan. Dengan kata lain, distributor harus menguasai produk yang ditawarkan agar dapat meyakinkan calon konsumen untuk membeli.
Sedangkan dalam Money Game, produk bukanlah fokus utama. Money Game justru berfokus pada program atau imbalan yang diberikan kepada peserta baru. Oleh karena itu, pada umumnya, produk yang ditawarkan oleh Money Game tidak memiliki nilai tambah bagi konsumen dan cenderung mahal.
Perbedaan MLM dan Money Game dalam Produk | MLM | Money Game |
---|---|---|
Fokus penjualan | Produk | Program atau imbalan |
Harga produk | Kompetitif | Cenderung mahal |
Nilai tambah | Ada | Tidak ada |
Dalam Money Game, peserta hanya akan mendapatkan manfaat jika berhasil mengajak peserta baru untuk bergabung. Hal ini akan menciptakan efek perekrutan yang terus berlanjut, sehingga semakin banyak peserta baru yang bergabung semakin banyak pula peserta yang akan mendapatkan imbalan.
Strategi Penjualan pada MLM
Salah satu hal paling penting dalam MLM adalah bagaimana strategi penjualan yang diterapkan oleh distributor. Dengan strategi yang tepat, seorang distributor dapat menjual produk MLM dengan lebih efektif dan efisien. Berikut adalah beberapa strategi penjualan yang umum digunakan dalam MLM:
- Membangun hubungan dengan calon pelanggan: Sebelum mulai menjual produk, seorang distributor harus terlebih dahulu membangun hubungan dengan calon pelanggan. Ini termasuk memahami kebutuhan dan keinginan mereka, memperkenalkan diri dan menjalin ikatan persahabatan atau profesional dengan mereka. Ketika sebuah hubungan telah terjalin, prospek lebih cenderung untuk membeli dari distributor yang mereka kenal dan percayai.
- Mengadopsi strategi pemasaran online: Dalam era digital ini, pemasaran online sangat penting bagi perusahaan MLM dan juga distributor individual. Melalui media sosial, blog, dan situs web, seorang distributor dapat memperkenalkan produk dan merekrut anggota baru. Namun, harus diingat bahwa cetak biru MLM harus diikuti dan distributor harus hati-hati dalam membuat klaim produk serta mematuhi aturan yang telah ditetapkan.
- Melakukan presentasi produk: Presentasi produk merupakan bagian penting dari strategi penjualan. Seorang distributor harus benar-benar memahami produk, manfaatnya, dan bagaimana hal itu dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Juga, presentasi harus disesuaikan dengan prospek agar proses penjualan dapat lebih efektif.
Dalam penjualan MLM, tidak ada satu pendekatan yang tepat untuk semua skenario. Setiap orang berbeda dan kesuksesan penjualan tergantung pada berbagai faktor seperti kemampuan pemasaran, kemampuan untuk bersosialisasi, dan kemampuan untuk menjual produk dengan benar. Oleh karena itu, sangat penting bagi distributor untuk mempelajari berbagai strategi dan menentukan yang paling cocok untuk gaya mereka dan target pasar mereka.
Catatan Pelatihan Penjualan dalam MLM
Jangan lupa bahwa dalam dunia MLM, pelatihan penjualan sangat penting untuk membantu para distributor memiliki strategi dan teknik yang efektif. Para pelatih penjualan adalah orang yang berpengalaman dan dapat menawarkan wawasan serta dukungan dalam mengembangkan strategi dan keterampilan untuk memasarkan produk. Dalam prosesnya, pelatihan penjualan MLM dapat membantu meningkatkan keterampilan pribadi dan profesional seseorang dan juga membuka pintu untuk kesuksesan yang lebih besar.
Manfaat Pelatihan Penjualan pada MLM | Contoh Training MLM |
---|---|
Meningkatkan kemampuan berkomunikasi | Training presentasi produk |
Mempelajari teknik penjualan yang efektif | Training pemasaran online |
Memahami konsep-konsep MLM dan produk | Training tentang dasar-dasar MLM |
Dalam pelatihan penjualan MLM, para distributor belajar bagaimana menjual produk dengan lebih efektif, memperbaiki keterampilan komunikasi mereka, dan meningkatkan keterampilan kepemimpinan mereka. Ini membantu mereka menjadi lebih percaya diri dan lebih proaktif dalam mempromosikan produk MLM kepada calon pelanggan dan rekrutan anggota baru.
Keuntungan dan Kerugian Bergabung dengan MLM
Berpartisipasi dalam bisnis MLM (Multi-Level Marketing) dapat memberikan keuntungan dan kerugian, seperti halnya dengan bisnis dan investasi lainnya. Namun, sebelum bergabung dengan sebuah program MLM, ada baiknya untuk mempertimbangkan dengan hati-hati untuk memastikan tidak terjebak dalam skema piramida yang ilegal.
Keuntungan Bergabung dengan MLM
- Potensi penghasilan yang tinggi – Jika Anda bekerja keras, Anda dapat menghasilkan penghasilan yang signifikan melalui komisi penjualan dan bonus dari jaringan pemasaran Anda.
- Fleksibilitas waktu – Anda dapat mengatur waktu kerja Anda sendiri dan bekerja dari mana saja dengan bantuan teknologi modern.
- Pendampingan dan pelatihan – Perusahaan MLM biasanya menyediakan pelatihan dan dukungan untuk membantu mitra bisnis mereka sukses.
- Koneksi – Bergabung dengan jaringan MLM dapat membuka kesempatan untuk bertemu orang-orang baru dengan minat bisnis yang sama dan membangun jaringan bisnis yang luas.
Kerugian Bergabung dengan MLM
Meskipun potensi penghasilan dari MLM dapat sangat menggiurkan, ada juga beberapa risiko atau kerugian yang perlu dipertimbangkan:
- Beban kerja yang tinggi – Untuk mencapai kesuksesan dalam MLM, Anda perlu bekerja keras dan konsisten, terutama pada tahap awal saat membangun jaringan Anda.
- Bergantung pada jaringan pemasaran – Kesuksesan Anda dalam MLM sangat tergantung pada kinerja Anda sendiri dan jaringan pemasaran Anda, sehingga jika seseorang dalam jaringan Anda berhenti atau gagal, ini bisa merugikan Anda.
- Biaya awal yang tinggi – Beberapa program MLM memerlukan biaya awal yang besar untuk membeli produk atau layanan dan memulai bisnis Anda.
- Persaingan yang ketat – Karena MLM menjadi semakin populer, semakin banyak orang yang ambil bagian, sehingga semakin meningkatkan persaingan dalam bisnis dan, oleh karena itu, sulit untuk bersaing.
Pertimbangkan dengan Hati-Hati
Sebelum bergabung dengan program MLM, pastikan untuk melakukan penelitian yang cermat terlebih dahulu. Pastikan untuk memahami semua persyaratan, biaya, dan tingkat penghasilan yang realistis agar Anda dapat membuat keputusan yang tepat dan berhasil di dunia MLM.
Keuntungan | Kerugian |
---|---|
Potensi penghasilan yang tinggi | Beban kerja yang tinggi |
Fleksibilitas waktu | Bergantung pada jaringan pemasaran |
Pendampingan dan pelatihan | Biaya awal yang tinggi |
Koneksi | Persaingan yang ketat |
Memperhatikan keuntungan dan kerugian tersebut dengan cermat harus dapat membantu Anda memutuskan apakah bergabung dengan program MLM adalah pilihan yang tepat untuk Anda.
Tantangan dalam Bisnis MLM: Bagaimana Mengatasi 7 Tantangan Utama?
Bisnis MLM atau multi-level marketing telah menjadi pilihan untuk banyak orang yang ingin memulai bisnis sampingan atau bahkan karir yang sukses. Namun, seperti bisnis lainnya, MLM juga memiliki tantangan-tantangan yang harus dihadapi dan diatasi jika ingin berhasil. Berikut adalah 7 tantangan utama dalam bisnis MLM dan bagaimana mengatasi tantangan tersebut:
- Tidak ada sistem yang tepat
- Kesulitan merekrut anggota baru
- Kualitas produk yang dipertanyakan
- Tidak memiliki kepercayaan diri
- Ketergantungan pada leader atau sponsor
- Tuntutan waktu yang tinggi
- Persaingan yang tinggi
Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap bisnis pasti memiliki tantangan, begitu pula dengan bisnis MLM. Namun, dengan memahami tantangan-tantangan tersebut dan mampu mengatasi, bisnis MLM tetap bisa menjadi pilihan yang tepat untuk dijalankan. Selanjutnya akan dijelaskan bagaimana menghadapi masing-masing tantangan:
1. Tidak ada sistem yang tepat
Banyak pemula yang menganggap bahwa bisnis MLM sama seperti bisnis lainnya. Padahal, MLM memiliki sistem yang berbeda dan harus dipelajari secara khusus. Salah satu cara untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan mencari mentor atau leader yang sudah berpengalaman dalam bisnis MLM untuk menuntun Anda dalam mempelajari sistem yang tepat.
2. Kesulitan merekrut anggota baru
Merekrut anggota baru adalah bagian penting dalam bisnis MLM. Namun, tantangan utama dalam merekrut adalah meyakinkan calon anggota bahwa bisnis MLM adalah pilihan yang tepat untuk dijalankan. Salah satu cara untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan mempelajari produk dan bisnis MLM secara intensif dan berkaitan dengan hal-hal yang penting bagi calon anggota.
3. Kualitas produk yang dipertanyakan
Masalah yang sering muncul dalam bisnis MLM adalah ketidakpercayaan calon pelanggan terhadap produk. Ada banyak produk MLM yang memang berkualitas rendah. Namun, Anda bisa mengatasi tantangan ini dengan memiliki pengetahuan yang cukup tentang produk dan memastikan bahwa produk tersebut berkualitas tinggi dan bermanfaat untuk pelanggan.
4. Tidak memiliki kepercayaan diri
Seringkali, pemula di bisnis MLM merasa tidak percaya diri dalam menjalankan bisnis mereka. Hal ini terjadi karena mereka merasa tidak memiliki kemampuan atau pengetahuan yang cukup. Untuk mengatasi tantangan ini, yang harus Anda lakukan adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bisnis MLM. Setiap kali merasa kurang percaya diri, luangkan waktu untuk mempelajari sesuatu yang baru.
5. Ketergantungan pada leader atau sponsor
Saat memulai bisnis MLM, banyak orang tergantung pada sponsor atau leader mereka untuk mendapatkan informasi dan dukungan. Namun, Anda harus mampu mandiri pada akhirnya. Setelah memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup, mulailah mengambil inisiatif untuk mencari informasi dan dukungan dari sumber lain.
6. Tuntutan waktu yang tinggi
Menjadi seorang distributor MLM memang memerlukan waktu yang banyak. Anda harus berjualan, merekrut anggota, melakukan training, dan lain-lain. Namun, dengan mengatur waktu secara baik dan cepat dalam mengambil keputusan penting, Anda bisa mengatasi tantangan ini.
7. Persaingan yang tinggi
Langkah | Keuntungan | Kekurangan | |
---|---|---|---|
1 | Berbeda dari pesaing | Menarik perhatian pelanggan baru | Sulit untuk diimplementasikan |
2 | Meningkatkan kualitas produk | Pelanggan merasa puas | Mungkin memerlukan biaya yang lebih besar |
3 | Meningkatkan pelayanan | Pelanggan merasa dihargai | Sulit untuk melakukan pelayanan yang konsisten |
Persaingan yang tinggi di bisnis MLM memang bisa sangat menantang. Namun, Anda bisa mengatasi tantangan ini dengan cara berbeda dari pesaing Anda, meningkatkan kualitas produk Anda, atau meningkatkan pelayanan Anda. Tabel di atas berisi langkah-langkah yang bisa Anda ambil untuk mengatasi persaingan.
Dalam bisnis MLM, tantangan adalah bagian yang tak terpisahkan. Akan tetapi, dengan mengatasi tantangan-tantangan tersebut, Anda bisa membangun bisnis MLM yang sukses. Tetaplah belajar, kembangkan diri Anda, dan jangan pernah menyerah!
Terima Kasih Sudah Membaca!
Bagaimana, apakah artikel ini membantu untuk menjelaskan apa itu MLM? Semoga bisa memberikan gambaran yang lebih jelas. Jangan lupa kunjungi lagi website kami untuk membaca artikel menarik lainnya seputar bisnis dan karir. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya!