Apa Itu Metode Jigsaw? Pengertian, Langkah, dan Contohnya

Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan apa itu metode jigsaw. Metode ini adalah salah satu teknik pembelajaran yang cukup populer di banyak negara, termasuk Indonesia. Jigsaw method sendiri sebenarnya adalah sebuah teknik pembelajaran yang diawali dari eksperimen di sebuah sekolah dasar di Texas pada tahun 1970-an. Metode ini terus berkembang hingga kini menjadi salah satu metode pembelajaran yang cukup efektif bagi pelajar di berbagai level pendidikan.

Cara kerja metode jigsaw terbilang cukup unik dan menarik, di mana siswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dan masing-masing kelompok akan fokus pada pembahasan satu topik saja. Setelah itu, siswa akan diminta untuk kembali dalam kelompok awal dan saling bertukar informasi dengan kelompok lain yang juga membahas topik yang berbeda-beda. Siswa pada akhirnya akan belajar lebih banyak karena bisa saling berbagi pengetahuan dan pengalaman yang berbeda.

Meski terdengar cukup sederhana, metode jigsaw terbukti efektif dalam meningkatkan interaksi serta keterampilan komunikasi siswa. Selain itu, metode ini juga dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran sehingga mereka lebih tertarik dan memotivasi untuk belajar. Oleh karenanya, metode jigsaw sering digunakan oleh para pendidik di berbagai level pendidikan sebagai alternatif metode pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.

Pengertian Metode Jigsaw

Metode jigsaw adalah teknik pembelajaran kelompok yang bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan memperluas pemahaman mereka tentang topik tertentu. Metode ini dikembangkan pada tahun 1970-an oleh ahli psikologi sosial Elliot Aronson dan sering digunakan dalam konteks pembelajaran kelas. Secara umum, metode jigsaw melibatkan pembelajaran melalui kolaborasi, di mana setiap anggota kelompok diberikan bagian tertentu dari materi yang harus dipelajari dan kemudian berbagi pengetahuannya dengan anggota kelompok lainnya.

Cara Kerja Metode Jigsaw

  • Pembentukan kelompok: Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari sekitar 5-6 anggota.
  • Pembagian tugas: Setiap anggota kelompok diberikan tugas yang berbeda untuk mempelajari bagian-bagian tertentu dari topik yang akan dipelajari.
  • Studi individu: Setiap anggota kelompok mempelajari tugas mereka secara individu.
  • Pembelajaran kolaboratif: Anggota kelompok dengan tugas yang sama berkumpul dan berdiskusi untuk memastikan pemahaman yang benar dan lengkap tentang topik tersebut.
  • Pembelajaran melalui pengajaran semula: setiap kelompok berisi satu anggota yang telah mempelajari bidang tugas anggota-anggota kelompok lainnya. Anggota kelompok tersebut menyampaikan informasi mereka kepada anggota kelompok lain yang belum mempelajari tugas mereka.
  • Refleksi dan diskusi: Setelah pengajaran semula, kelompok berkumpul untuk mendiskusikan aspek-aspek kunci dari topik yang dipelajari dan membahas bagaimana materi dapat diterapkan pada konteks kehidupan nyata.

Keuntungan Metode Jigsaw

Metode jigsaw memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:

  • Mendorong kolaborasi dan kerja sama kelompok.
  • Mendorong partisipasi semua anggota kelompok.
  • Memperluas pemahaman siswa tentang topik tertentu.
  • Memperkuat keterampilan pemecahan masalah.
  • Mendorong refleksi dan diskusi kritis.

Contoh Penerapan Metode Jigsaw

Metode jigsaw dapat digunakan dalam berbagai konteks pembelajaran, seperti:

Konteks Pembelajaran Contoh Topik yang Dapat Dipelajari
Pembelajaran sejarah Perang Dunia II
Pembelajaran matematika Rumus geometri
Pembelajaran sains Siklus air
Pembelajaran bahasa inggris Kelompok kata benda

Dalam konteks atau topik apapun, metode jigsaw dapat lebih memperkuat pemahaman siswa dan membuat pembelajaran lebih aktif, efektif dan menyenangkan.

Sejarah Penggunaan Metode Jigsaw

Metode jigsaw adalah teknik pembelajaran yang dikembangkan dalam bidang pendidikan pada pertengahan abad ke-20. Dikembangkan oleh Elliot Aronson pada tahun 1971, metode jigsaw awalnya digunakan sebagai cara untuk mengurangi konflik antar kelompok di kelas yang dihadapi oleh siswa.

  • Elliot Aronson sangat tertarik dalam mempelajari bagaimana kelompok dapat berinteraksi dengan lebih baik, terutama karena di kelas-kelas Amerika pada saat itu, siswa sering kali berada dalam kelompok yang homogen. Aronson kemudian mengembangkan teknik “jigsaw” yang menggabungkan subjek pelajaran yang berbeda untuk mempromosikan integrasi dan pemahaman melintasi kelompok.
  • Pada dasarnya, metode jigsaw memecah kelompok belajar menjadi beberapa kelompok yang lebih kecil, yang masing-masing akan mengeksplorasi topik tertentu. Setiap anggota kelompok ini akan belajar tentang subjek tertentu dan kemudian berpartisipasi dalam diskusi di kelompoknya sendiri, sebelum bergabung kembali dengan kelompok asal mereka untuk berdiskusi tentang hasil belajar masing-masing.
  • Metode jigsaw ini kemudian menjadi begitu populer di bidang pendidikan karena bisa membantu siswa mengatasi rasa takut untuk berbicara di depan kelompok dan mempromosikan kerja kelompok yang lebih baik.

Kelebihan Metode Jigsaw dalam Pembelajaran

Metode jigsaw telah banyak digunakan oleh para pendidik di seluruh dunia, terutama karena memiliki beberapa kelebihan dalam pembelajaran:

  • Terbukti meningkatkan keterampilan belajar kooperatif
  • Memperluas pengetahuan dan pemahaman siswa tentang berbagai materi pelajaran
  • Mendorong siswa untuk berpikir secara kritis dan mandiri

Contoh Penggunaan Metode Jigsaw

Contoh penggunaan metode jigsaw dalam pembelajaran bisa ditemukan dalam berbagai situasi, baik di tingkat pendidikan formal maupun informal. Salah satu contoh penerapan metode jigsaw adalah saat kuliah dan siswa diminta untuk berdiskusi kelompok dalam waktu terbatas untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu, sebelum bergabung kembali dengan kelompok asal mereka untuk berbagi pandangan dan pemahaman yang baru diperoleh.

Langkah-langkah pada Metode Jigsaw Penjelasan
Bagi siswa menjadi kelompok-kelompok Siswa dikelompokan sesuai dengan topik yang hendak dipelajari
Mintalah kelompok untuk mengumpulkan informasi Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari satu topik tertentu dan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi mengenai topik tersebut
Siswa bertemu dengan kelompok lain yang mempelajari topik lain yang berbeda Setiap anggota kelompok bertemu dengan anggota kelompok yang mempelajari topik lain untuk berdiskusi dan berbagi informasi
Kembali ke kelompok asal dan berbagi hasil belajar Setelah diskusi dengan kelompok lain selesai, setiap anggota kelompok kembali ke kelompok asal mereka untuk membagikan hasil pembelajaran mereka

Metode jigsaw terus menjadi pilihan populer di sekolah-sekolah dan institusi pendidikan lain karena memberikan hasil yang baik dan menguntungkan dalam pembelajaran. Terlebih lagi, metode jigsaw juga mengajarkan siswa untuk bekerja sama dan berkolaborasi, keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan di tempat kerja.

Komponen Metode Jigsaw

Metode Jigsaw merupakan teknik pembelajaran kelompok yang sangat efektif karena melibatkan setiap peserta didik untuk menjadi ahli dalam satu topik dan berbagi pengetahuan dengan anggota kelompok yang lain. Secara umum, komponen metode jigsaw terdiri dari tiga bagian, yaitu:

  • Bagian 1: Kelompok Ahli
  • Bagian 2: Kelompok Diskusi
  • Bagian 3: Kelompok Integrasi

Bagian 3: Kelompok Integrasi

Setelah para peserta didik belajar tentang topik tertentu dari kelompok ahli dan berdiskusi dengan rekan satu kelompok, mereka akan bergabung dengan anggota kelompok yang lain untuk membentuk kelompok integrasi. Pada bagian ini, setiap peserta didik akan menyampaikan pengetahuan dan kesimpulan yang didapat dari kelompok ahli dan kelompok diskusi. Tujuannya adalah agar semua peserta didik mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap tentang topik yang dibahas dan dapat saling belajar dari pengalaman masing-masing.

Langkah-langkah Kelompok Integrasi:
1. Anggota kelompok integrasi duduk berhadapan satu sama lain.
2. Setiap peserta didik membagikan pengetahuan dan kesimpulan yang didapat dari kelompok ahli dan diskusi kelompok.
3. Anggota kelompok integrasi saling bertanya dan memberikan masukan satu sama lain.
4. Setelah itu, kelompok integrasi membuat kesimpulan bersama tentang topik yang dibahas.

Dalam kelompok integrasi, setiap peserta didik akan merasakan semangat kerja sama dan kebersamaan karena mereka akan membangun kesimpulan bersama dengan anggota kelompok yang lain. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan membuat peserta didik bisa belajar secara aktif dan efektif.

Kelebihan Metode Jigsaw

Metode jigsaw (jigsaw method) solusi pembelajaran kooperatif produktif yang dapat menstimulasi perkembangan peserta didik secara optimal. Beberapa kelebihan metode ini antara lain:

  • Meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran
  • Memperkaya pengalaman belajar dengan kolaborasi peer-to-peer
  • Membantu pengembangan keterampilan seperti teamwork, komunikasi, dan problem-solving

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Felder dan Brent pada tahun 2001, penggunaan metode jigsaw juga berhasil meningkatkan performa peserta didik hingga dua kali lipat dibandingkan dengan metode konvensional. Hal ini bisa terjadi karena metode jigsaw memungkinkan peserta didik belajar secara aktif dan interaktif.

Dalam pelaksanaannya, metode jigsaw membedakan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang. Setiap anggota kelompok akan ditugaskan untuk mempelajari bagian tertentu dari materi atau topik yang sama. Setelah itu, anggota kelompok akan bergabung dengan anggota kelompok lain yang mempelajari bagian yang berbeda untuk saling berbagi informasi dan memperdalam pemahaman. Pada akhirnya, setiap anggota kelompok akan kembali ke kelompok masing-masing dan menyampaikan materi yang telah dipelajari.

Kelebihan Metode Jigsaw Cara Pelaksanaan
Meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran Peserta didik dibagi ke dalam kelompok kecil beranggotakan 4-6 orang
Memperkaya pengalaman belajar dengan kolaborasi peer-to-peer Setiap anggota kelompok diberi tugas untuk mempelajari bagian tertentu dari materi atau topik yang sama
Membantu pengembangan keterampilan seperti teamwork, komunikasi, dan problem-solving Anggota kelompok bergabung dengan kelompok lain yang mempelajari bagian yang berbeda untuk saling berbagi informasi dan memperdalam pemahaman

Kesimpulannya, metode jigsaw merupakan metode pembelajaran kooperatif yang sangat efektif dan memiliki kelebihan-kelebihan yang sangat bermanfaat bagi peserta didik. Ketika diimplementasikan dengan baik, metode ini dapat membantu menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan dan produktif.

Cara Kerja Metode Jigsaw

Metode jigsaw adalah teknik belajar kelompok yang terdiri dari pembelajaran kooperatif di mana siswa bekerja sama untuk menciptakan pemahaman kolektif dan memberikan dukungan satu sama lain dalam memahami materi pelajaran. Dalam metode jigsaw, setiap siswa memiliki peran yang harus dilaksanakan, sehingga pembelajaran akan menjadi lebih terstruktur.

  • Pertama, siswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, biasanya berjumlah empat orang setiap kelompok.
  • Setiap kelompok akan mendapatkan bagian topik dari materi pelajaran yang akan dipelajari.
  • Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari bagian topik yang telah ditentukan dan memahaminya dengan baik.
  • Setelah siswa mempelajari materi pelajaran, mereka akan berpindah ke kelompok yang berbeda yang anggotanya berasal dari kelompok sebelumnya.
  • Siswa akan mendiskusikan dan mempresentasikan materi pelajaran yang telah dipelajari kepada kelompok baru tersebut.

Dalam metode jigsaw, siswa akan aktif terlibat dalam proses pembelajaran sehingga meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran. Metode jigsaw juga dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk saling mengajar dan belajar dari teman mereka.

Secara keseluruhan, metode jigsaw adalah cara yang efektif untuk membangun kolaborasi dan keterampilan sosial belajar yang penting untuk kesuksesan siswa di kelas maupun di luar kelas.

Berikut adalah gambaran umum cara kerja metode jigsaw:

Langkah Metode Jigsaw Deskripsi
1 Membentuk kelompok-kelompok kecil siswa.
2 Menentukan topik atau materi pelajaran yang akan dipelajari oleh setiap kelompok.
3 Setiap anggota kelompok mempelajari dan memahami materi pelajaran yang telah ditentukan.
4 Siswa bergabung dengan kelompok-kelompok baru dan mempresentasikan materi pelajaran yang telah dipelajari kepada kelompok baru tersebut.
5 Siswa saling belajar dan bertukar informasi dengan anggota kelompok lainnya.

Contoh Penggunaan Metode Jigsaw

Metode Jigsaw merupakan salah satu metode pembelajaran aktif yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran. Metode ini dapat diterapkan pada berbagai bidang studi dan dapat meningkatkan keterampilan kerja sama tim, aspek sosial, serta meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materia yang dipelajari.

  • Contoh penggunaan metode jigsaw pada mata pelajaran Bahasa Inggris:
  • Pada awalnya, peserta didik akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari beberapa anggota. Setiap anggota kemudian akan belajar topik tertentu kemudian akan bertemu dengan anggota kelompok lain yang memiliki topik berbeda. Dalam kelompok baru, anggota harus saling berbagi informasi dan memberikan presentasi terkait topik yang telah dipelajarinya. Peserta didik dapat belajar dari temannya dan memahami topik pemelajaran dengan lebih mendalam.

  • Contoh penggunaan metode jigsaw pada mata pelajaran Matematika:
  • Pada awalnya, peserta didik akan dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok kemudian akan belajar konsep matematika yang berbeda. Setelah itu, anggota kelompok akan berkumpul kembali dengan kelompok yang memiliki topik berbeda dan saling bertukar informasi serta belajar konsep matematika dari anggota kelompok yang berbeda tersebut. Dalam kelompok baru, setiap anggota akan bertanggung jawab pada materinya masing-masing sehingga mereka akan bekerja sama untuk memahami seluruh konsep matematika yang telah dipelajari.

  • Contoh penggunaan metode jigsaw pada mata pelajaran Sejarah:
  • Pada awalnya, peserta didik akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari beberapa anggota. Setiap anggota kemudian akan belajar topik tertentu kemudian akan bertemu dengan anggota kelompok lain yang memiliki topik berbeda. Dalam kelompok baru, anggota harus saling berbagi informasi dan memberikan presentasi terkait topik yang telah dipelajarinya sehingga mereka akan memahami secara menyeluruh seluruh topik yang telah dipelajari.

Metode Jigsaw dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Metode Jigsaw yang dapat dilakukan melalui layanan video conference atau pengajaran jarak jauh sangat membantu para peserta didik. Peserta didik akan memperoleh informasi yang memadai dan terstruktur serta akan tetap bisa memahami dan mengikuti pemahaman materi. Metode Jigsaw memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan serta menjadikan peserta didik lebih aktif dan mandiri dalam belajar. Hal ini sangat membantu dalam menciptakan proses pembelajaran yang efektif.

Persiapan yang Dibutuhkan Keuntungan Metode Jigsaw Kerugian Metode Jigsaw
Menyiapkan kelompok peserta didik yang sesuai dengan materi Memperdalam pemahaman peserta didik terhadap materi Waktu yang lebih lama dalam mempersiapkan metode ini
Memberi tahu peserta didik mengenai topik yang akan dipelajari sebelumnya Mendorong kerja sama tim dalam kelompok-kelompok Resiko dominasi oleh peserta didik tertentu yang lebih ahli di bidang tertentu
Menentukan instruktur atau fasilitator yang tepat untuk memandu proses pembelajaran Menumbuhkan rasa percaya diri dan kemampuan dalam diri setiap anggota kelompok Tidak semua peserta didik akan memiliki kesempatan untuk memperoleh penjelasan dari anggota kelompok lain

Metode Jigsaw dapat membantu mengembangkan keterampilan kerja sama, menggalang kepercayaan diri, dan meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materia yang sedang dipelajari. Metode ini dapat diterapkan pada berbagai bidang studi dan menjadi alternatif pembelajaran yang menarik bagi peserta didik.

Perbedaan metode jigsaw dengan metode pembelajaran lainnya.

Metode pembelajaran jigsaw membedakan dirinya dengan metode pembelajaran tradisional yang masih banyak diterapkan di sekolah-sekolah pada umumnya. Di bawah ini adalah beberapa perbedaan antara metode jigsaw dengan metode pembelajaran lainnya.

  • Metode jigsaw lebih menekankan pada pemecahan masalah secara kolaboratif dalam kelompok, sementara metode tradisional lebih menekankan pada pemecahan masalah individual.
  • Metode jigsaw memfasilitasi kerjasama dan diskusi antar anggota kelompok, sementara metode tradisional umumnya hanya mengandalkan presentasi dari guru dan diskusi singkat dalam kelas.
  • Metode jigsaw mengharuskan siswa untuk saling mendiskusikan dan mengajarkan materi yang telah dipelajari, sehingga para siswa cenderung lebih memahami dan mengingat informasi dengan lebih baik. Sedangkan pada metode tradisional, siswa hanya mengajarkan dan mendiskusikan materi dengan guru dan sesama teman yang belum tentu memahami pelajaran dengan baik.

Kelebihan dan kekurangan metode jigsaw dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional

Pada dasarnya, setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan metode jigsaw dan metode pembelajaran tradisional.

Kelebihan metode jigsaw:

  • Mendorong kerjasama dan kebersamaan antar siswa dalam kelompok.
  • Memfasilitasi diskusi yang lebih mendalam dan memahami konsep pelajaran yang sedang dipelajari secara holistik.
  • Mendorong siswa belajar dengan cara aktif dan partisipatif.
  • Meningkatkan keterampilan interpersonal dan keterampilan berbicara di depan umum.

Kekurangan metode jigsaw:

  • Siswa mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk belajar materi, karena metode jigsaw memerlukan diskusi dan presentasi yang lebih panjang.
  • Mengharuskan guru mempersiapkan konten pelajaran yang lebih detail dan kompleks.
  • Mengharuskan pengaturan kelompok yang efektif agar metode jigsaw dapat diterapkan dengan baik.

Kelebihan metode pembelajaran tradisional:

  • Memfasilitasi pengajaran dan diskusi yang lebih terarah dan efektif dari guru ke siswa.
  • Dapat lebih efektif dalam mengajarkan materi yang kompleks dan sulit dijelaskan secara mandiri oleh siswa.
  • Menghemat waktu belajar untuk materi yang paling penting.

Kekurangan metode pembelajaran tradisional:

  • Cenderung membosankan bagi siswa karena hanya menekankan pada kemampuan individual dalam mempelajari materi.
  • Tidak efektif dalam menciptakan interaksi dan kerjasama antar siswa.
  • Cenderung kurang mendorong dalam pengembangan keterampilan sosial siswa.

Perbandingan efektivitas metode jigsaw dengan metode pembelajaran lainnya

Berdasarkan beberapa penilitian, metode jigsaw telah terbukti lebih efektif daripada metode pembelajaran tradisional dalam beberapa hal, antara lain:

Metode jigsaw Metode pembelajaran tradisional
Memahami konsep pelajaran Lebih baik Kurang baik
Pencapaian belajar yang lebih baik Lebih baik Kurang baik
Kepercayaan diri Lebih baik Kurang baik

Hasil studi di atas menunjukkan bahwa metode jigsaw menghasilkan efektivitas yang lebih baik dalam pencapaian belajar siswa, pemahaman konsep pelajaran, serta pengembangan kepercayaan diri siswa.

Selamat Berjigsaw dengan metode Jigsaw

Begitulah, pembaca sekalian, itulah metode jigsaw dalam aktivitas pembelajaran. Bagaimana menurutmu? Menarik, bukan? Metode ini sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa dan juga mengembangkan kemampuan sosial tim. Jangan lupa untuk mengaplikasikan metode jigsaw di ruang belajarmu sendiri, ya! Terima kasih sudah membaca artikel ini. Sampai jumpa di lain kesempatan dengan informasi-informasi menarik lainnya. Tetap semangat belajar!