Apa itu KPR Bersubsidi dan Bagaimana Cara Mendapatkannya?

Saat membicarakan tentang perumahan, pasti ada beberapa hal yang langsung terlintas di benak kita. Mulai dari lokasi, fasilitas, hingga harga yang ditawarkan. Tapi, tahukah kamu bahwa ada program yang dapat membantumu untuk memiliki rumah dengan harga yang lebih terjangkau? Ya, program ini dikenal dengan nama KPR Bersubsidi.

KPR Bersubsidi adalah program yang ditujukan untuk membantu masyarakat dengan penghasilan rendah agar dapat memiliki rumah sendiri. Dalam program ini, pemerintah memberikan bantuan subsidi kepada para penerima program KPR Bersubsidi sehingga mereka dapat memiliki rumah dengan harga yang lebih terjangkau. Tentu, program ini sangat membantu bagi mereka yang ingin memiliki hunian yang layak tanpa harus terbebani dengan harga yang mahal.

Namun, sayangnya masih banyak masyarakat yang belum mengetahui apa itu KPR Bersubsidi. Padahal, program ini dapat memberikan solusi bagi mereka yang sering mengalami kesulitan dalam membayar cicilan rumah. Maka dari itu, penting bagi kita untuk memahami program ini agar bisa memanfaatkannya secara maksimal jika berniat untuk memiliki rumah sendiri.

Definisi KPR Bersubsidi

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bersubsidi adalah program pinjaman dari Pemerintah Indonesia yang diberikan kepada masyarakat dengan penghasilan rendah atau menengah untuk membeli rumah dengan harga terjangkau. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang sulit membeli rumah karena keterbatasan ekonomi.

KPR Bersubsidi disediakan oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) dan Bank Tabungan Negara (BTN) dengan bunga pinjaman yang lebih rendah dari pada KPR konvensional. Harga rumah yang terjangkau dan bunga pinjaman yang rendah membuat program KPR Bersubsidi menjadi idaman bagi masyarakat dengan penghasilan rendah atau menengah.

  • Calon penerima KPR Bersubsidi harus memiliki penghasilan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan belum memiliki rumah
  • Program KPR Bersubsidi hanya berlaku untuk rumah subsidi yang dibangun oleh pemerintah atau pengembang swasta yang telah memiliki izin dari pemerintah
  • Kredit yang diberikan antara 5 hingga 20 tahun, tergantung dari kemampuan penerima KPR dalam membayar cicilan

Syarat dan Ketentuan KPR Bersubsidi

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi adalah program dari pemerintah yang bertujuan untuk membantu masyarakat dengan penghasilan rendah untuk dapat memiliki rumah impian mereka. Namun, sebelum Anda mengajukan KPR bersubsidi, ada beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Syarat-syarat KPR Bersubsidi

  • Warga Negara Indonesia
  • Berpenghasilan rendah, yakni dengan gaji sebesar 4-7 juta per bulan
  • Belum pernah memiliki rumah sendiri
  • Bukan sebagai pemilik rumah tangga penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS)
  • Masih dalam masa kerja yang tetap atau memiliki usaha tetap selama minimal 1 tahun
  • Menyerahkan berkas persyaratan dengan lengkap dan benar ke Bank Pemerintah atau Bank Swasta yang menjadi mitra program KPR bersubsidi

Ketentuan KPR Bersubsidi

KPR bersubsidi memiliki beberapa ketentuan yang harus diperhatikan oleh calon penerima. Pertama, besaran subsidi yang diberikan oleh pemerintah dapat mencapai 40% dari harga rumah yang ditawarkan. Kedua, plafon KPR bersubsidi mencapai 1,5 miliar rupiah. Ketiga, uang muka yang harus dibayar oleh penerima KPR bersubsidi adalah 5% dari harga rumah.

Ketentuan Nilai
Besaran subsidi Maksimal 40% dari harga rumah
Plafon KPR bersubsidi Maksimal 1,5 miliar rupiah
Uang muka 5% dari harga rumah

Terakhir, KPR bersubsidi hanya bisa digunakan untuk membeli rumah baru dengan spesifikasi dan standar yang telah ditentukan oleh pemerintah. Jadi, pastikan Anda memenuhi semua syarat dan ketentuan sebelum mengajukan KPR bersubsidi agar bisa menjadi salah satu penerima manfaat program ini.

Keuntungan dan Kerugian KPR Bersubsidi

KPR bersubsidi merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah dalam membeli rumah dengan cicilan yang lebih ringan. Namun, seperti halnya program lainnya, KPR bersubsidi memiliki keuntungan dan kerugian.

  • Keuntungan KPR Bersubsidi
  • Membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah sendiri
  • Cicilan KPR bersubsidi lebih ringan dibandingkan dengan KPR non-subsidi
  • Jangka waktu cicilan menjadi lebih panjang, sehingga beban cicilan menjadi lebih terjangkau
  • Bunga KPR bersubsidi yang lebih rendah dari KPR non-subsidi
  • Proses pengajuan KPR bersubsidi lebih mudah dan cepat

Meskipun memiliki keuntungan, KPR bersubsidi juga memiliki beberapa kerugian yang perlu diperhatikan.

  • Kerugian KPR Bersubsidi
  • Terdapat batasan-batasan tertentu, seperti lokasi rumah dan status keluarga yang bisa mengajukan KPR bersubsidi
  • Proses pengajuan KPR bersubsidi seringkali memakan waktu yang cukup lama
  • Memiliki keterbatasan dalam memilih jenis rumah dan fasilitasnya, dibandingkan dengan KPR non-subsidi
  • Keterbatasan perubahan dalam kontrak KPR bersubsidi, misalnya dalam hal pindah rumah atau menjual rumah

Untuk mengambil keputusan dalam mengajukan KPR bersubsidi, perlu dipertimbangkan dengan seksama mengenai keuntungan dan kerugian yang ada. Hal ini akan membantu masyarakat berpenghasilan rendah memilih KPR bersubsidi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan serta kondisi keuangan mereka.

Keuntungan KPR Bersubsidi Kerugian KPR Bersubsidi
Membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah sendiri Terdapat batasan-batasan tertentu, seperti lokasi rumah dan status keluarga yang bisa mengajukan KPR bersubsidi
Cicilan KPR bersubsidi lebih ringan dibandingkan dengan KPR non-subsidi Proses pengajuan KPR bersubsidi seringkali memakan waktu yang cukup lama
Jangka waktu cicilan menjadi lebih panjang, sehingga beban cicilan menjadi lebih terjangkau Memiliki keterbatasan dalam memilih jenis rumah dan fasilitasnya, dibandingkan dengan KPR non-subsidi
Bunga KPR bersubsidi yang lebih rendah dari KPR non-subsidi Keterbatasan perubahan dalam kontrak KPR bersubsidi, misalnya dalam hal pindah rumah atau menjual rumah
Proses pengajuan KPR bersubsidi lebih mudah dan cepat

Perlu diingat bahwa faktor keuntungan dan kerugian dapat bervariasi tergantung pada kondisi masing-masing individu. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan dengan hati-hati keputusan mengambil KPR bersubsidi agar dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugiannya.

Cara Mengajukan KPR Bersubsidi

Program subsidi rumah dari pemerintah kini semakin diminati oleh masyarakat, khususnya yang belum memiliki rumah. Salah satu program subsidi rumah yang sering dicari adalah KPR Bersubsidi. Namun, tidak semua orang mengetahui cara mengajukan KPR Bersubsidi ini. Berikut ini adalah cara yang dapat dilakukan dalam mengajukan KPR Bersubsidi di Indonesia.

Persyaratan Mengajukan KPR Bersubsidi

  • Sudah menikah atau bukan menjadi kepala keluarga.
  • Belum memiliki rumah sendiri.
  • Punya penghasilan maksimal Rp7 juta per bulan.
  • Warga negara Indonesia.
  • Tidak tercatat sebagai penerima program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Pemerintah atau program bank lainnya dalam jangka waktu lima tahun terakhir.

Dokumen yang Diperlukan

Untuk mengajukan KPR Bersubsidi, ada beberapa dokumen yang harus dipersiapkan. Diantaranya:

  • Kartu Tanda Penduduk (KTP).
  • Kartu Keluarga (KK).
  • Surat Nikah atau Akta Cerai.
  • Keterangan Gaji dari perusahaan atau instansi tempat bekerja.
  • Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kelurahan setempat.
  • Bukti pembayaran pajak tahunan.
  • Rekening Tabungan.

Langkah-langkah Mengajukan KPR Bersubsidi

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam mengajukan KPR Bersubsidi di Indonesia:

  1. Mencari rumah yang memberikan program KPR Bersubsidi.
  2. Memiliki persyaratan yang telah ditentukan oleh pihak pengembang rumah dan pemerintah.
  3. Melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan.
  4. Mengajukan permohonan KPR Bersubsidi ke bank atau lembaga keuangan yang ditunjuk pemerintah.
  5. Menunggu hasil verifikasi data dari pihak bank atau lembaga keuangan terkait.
  6. Jika disetujui, akan diberikan perjanjian KPR Bersubsidi dan pembayaran uang muka / booking fee.
  7. Memulai proses pembangunan rumah.
  8. Jika rumah sudah jadi, pembayaran KPR Bersubsidi dimulai.

Jika ingin mengajukan KPR Bersubsidi, pastikan Anda memenuhi persyaratan dan melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan dengan baik. Selain itu, pilih pengembang rumah yang terpercaya dan sudah memiliki izin dari pemerintah. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan rumah impian dengan mudah melalui program KPR Bersubsidi.

Proses Pencairan KPR Bersubsidi

Bagi masyarakat yang memilih untuk membeli rumah melalui program KPR bersubsidi, selain memenuhi syarat dan persyaratan, menjalani proses pencairan menjadi salah satu tahapan yang harus dilalui. Berikut adalah tahapan pencairan KPR bersubsidi:

  • Pertama-tama, calon penerima KPR bersubsidi harus mengajukan permohonan pencairan melalui bank penerbit KPR. Permohonan ini dilakukan setelah rumah siap huni dan semua persyaratan telah dipenuhi.
  • Setelah menerima permohonan pencairan, bank akan melakukan verifikasi atas data dan dokumen yang telah diserahkan calon penerima KPR bersubsidi. Hal ini untuk memastikan segala persyaratan telah terpenuhi.
  • Jika proses verifikasi berjalan lancar dan dokumen dinyatakan lengkap, bank akan mengajukan permohonan pencairan dana ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).
  • Dalam tempo kurang lebih dua minggu sejak permohonan pencairan diterima, KemenPUPR akan mengirimkan dana KPR bersubsidi ke bank penerbit KPR. Prosedur pencairan KPR bersubsidi selesai.
  • Setelah dana KPR bersubsidi diterima, calon penerima KPR bersubsidi hanya perlu membayar uang muka dan cicilan bulanan sesuai dengan perjanjian KPR yang telah ditandatangani.

Persyaratan Pencairan KPR Bersubsidi

Sebelum mengajukan permohonan pencairan KPR bersubsidi, pastikan Anda telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Beberapa persyaratan tersebut antara lain:

  • Warga negara Indonesia yang belum pernah mempunyai rumah atau pemilik rumah yang hanya memiliki satu rumah dan masih layak huni;
  • Berusia minimal 21 tahun dan belum mencapai umur 61 tahun pada saat jatuh tempo KPR;
  • Memiliki penghasilan maksimal Rp7 juta per bulan dan tidak memiliki aset produktif selain rumah;
  • Lokasi rumah harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dan memiliki surat bukti kepemilikan lokasi rumah atau surat perjanjian pengikatan jual beli.
  • Memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) sesuai dengan tempat pembuatan KTP.

Dokumen yang Dibutuhkan untuk Pencairan KPR Bersubsidi

Setelah memenuhi persyaratan, calon penerima KPR bersubsidi harus menyediakan dokumen-dokumen sebagai berikut saat mengajukan permohonan pencairan:

  • Surat Keterangan Belum Memiliki Rumah (SKBMR);
  • Surat Keterangan Tidak Berasal dari Orang Kaya (SKTBO);
  • Properti yang dibeli harus melampirkan sertifikat hak milik atas nama developer atau sertifikat hak guna bangunan (SHGB);
  • Surat Pernyataan Belum Mempunyai Rumah Subsidi atau Tidak Menerima Bantuan Kepemilikan Rumah (PBS/PTSL);
  • Fotokopi KTP dan NPWP calon penerima KPR bersubsidi dan wali (jika ada).

Biaya Pencairan dan Perpanjangan KPR Bersubsidi

Saat pencairan KPR bersubsidi, calon penerima harus membayar beberapa biaya, seperti biaya administrasi, BPHTB, biaya notaris, dan biaya proses pencairan. Besaran biaya tersebut berbeda-beda di setiap bank dan kawasan.

Nama Biaya Keterangan
Biaya Administrasi Biaya administrasi saat proses pengajuan KPR bersubsidi
BPHTB Biaya BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan)
Biaya Notaris Biaya notaris dalam proses pembelian rumah
Biaya Proses Pencairan Biaya yang dikenakan bank untuk proses pencairan

Untuk perpanjangan KPR bersubsidi, calon penerima harus membayar biaya administrasi, biaya peninjauan ulang, dan biaya penggantian sertifikat. Biaya-biaya tersebut bisa berbeda di setiap bank tergantung kebijakan masing-masing bank.

Pembayaran Cicilan KPR Bersubsidi

Ketika Anda memutuskan untuk membeli rumah dengan memanfaatkan KPR bersubsidi, Anda harus mempersiapkan diri untuk membayar kembali cicilan setiap bulannya. Adapun informasi terkait Pembayaran Cicilan KPR Bersubsidi yang harus diketahui adalah sebagai berikut:

  • Setiap bulan, Anda harus membayar cicilan berdasarkan besaran angsuran tetap selama jangka waktu yang telah disepakati dengan bank. Besaran angsuran tersebut telah diputuskan bersama dengan bank ketika Anda mengajukan KPR bersubsidi.
  • Anda perlu membayar cicilan tepat waktu agar tidak terkena denda atau sanksi dari bank. Denda akan dikenakan apabila Anda telat membayar cicilan, sedangkan sanksi akan dikenakan apabila Anda tidak membayar cicilan dalam waktu yang telah ditentukan.
  • Untuk memudahkan pembayaran cicilan KPR bersubsidi, sebaiknya Anda membuka rekening tabungan di bank yang sama dengan bank yang memberikan fasilitas kredit rumah tersebut. Dengan membuka rekening tabungan ini, pembayaran cicilan serta biaya-biaya terkait KPR dapat diatur dengan lebih mudah.

Pembayaran Melalui Debit Otomatis

Salah satu cara untuk memudahkan pembayaran cicilan KPR bersubsidi adalah melalui sistem debit otomatis. Dengan cara ini, cicilan akan otomatis dipotong dari rekening tabungan yang telah Anda buka di bank. Sebelum menggunakan sistem ini, pastikan bahwa saldo di rekening tabungan Anda mencukupi untuk membayar cicilan setiap bulannya. Dalam hal ini, Anda tidak perlu khawatir melupakan tanggal pembayaran dan terkena denda atau sanksi.

Tabel Angsuran KPR Bersubsidi

Berikut adalah contoh tabel angsuran KPR bersubsidi selama 20 tahun dengan suku bunga 5% per tahun untuk rumah dengan harga di bawah Rp 200 juta:

Bulan ke- Besar Cicilan Pokok Besar Cicilan Bunga Total Cicilan Sisa Pokok Pinjaman
1 Rp 714.287 Rp 333.333 Rp 1.047.620 Rp 17.785.714
2 Rp 718.560 Rp 329.061 Rp 1.047.620 Rp 17.067.154
3 Rp 722.849 Rp 324.773 Rp 1.047.620 Rp 16.344.305
….
239 Rp 1.037.773 Rp 9.849 Rp 1.047.620 Rp 1.738.818
240 Rp 1.044.234 Rp 3.386 Rp 1.047.620 Rp 0

Jika Anda ingin mengetahui lebih detail tentang kalkulasi cicilan KPR bersubsidi, Anda bisa bertanya langsung pada petugas bank terkait atau mencari informasi di internet yang terpercaya.

Alternatif Sumber Pembiayaan Rumah Selain KPR Bersubsidi

Jika Anda tidak memenuhi syarat untuk KPR bersubsidi, jangan khawatir. Masih ada beberapa alternatif sumber pembiayaan rumah yang bisa Anda pertimbangkan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  • Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Komersial: Salah satu alternatif utama untuk KPR bersubsidi adalah KPR komersial. Meskipun suku bunga KPR komersial lebih tinggi, namun tersedia dengan tenor lebih lama dan jumlah pinjaman yang lebih besar. Namun, bank atau lembaga pembiayaan dapat menawarkan tarif bunga yang lebih rendah tergantung pada profil kredit peminjam. Setiap bank atau lembaga keuangan akan menetapkan persyaratan dan persyaratan yang berbeda. Jangan ragu untuk membandingkan dan memilih yang terbaik untuk situasi finansial Anda.
  • Investasi Saham: Cara lain untuk membiayai rumah Anda adalah dengan berinvestasi di pasar saham. Dengan berinvestasi di saham, Anda dapat memperoleh keuntungan jangka panjang yang dapat digunakan untuk membayar cicilan rumah Anda. Namun, investasi saham juga memiliki risiko dan ketidakpastian yang harus Anda pertimbangkan dengan hati-hati sebelum memutuskan.
  • Pendanaan Peer-to-Peer (P2P): Pendanaan P2P telah menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir sebagai alternatif untuk meminjam uang dari bank tradisional atau lembaga keuangan. Dalam pendanaan P2P, Anda meminjam uang dari investor individu melalui platform online. Biasanya, bunga yang dikenakan pada pendanaan P2P lebih tinggi daripada KPR komersial, namun, prosesnya lebih cepat dan sederhana. Hati-hati memilih platform P2P yang sudah terdaftar di OJK, sehingga Anda menjadi lebih terjamin.

Memilih Alternatif Sumber Pembiayaan Rumah yang Tepat

Semua alternatif dalam sumber pembiayaan rumah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Penting untuk mengevaluasi profil keuangan, gaya hidup, dan tujuan jangka panjang Anda sebelum memutuskan sumber pembiayaan yang tepat. Hal ini akan membantu Anda memilih opsi yang paling cocok dan terjangkau.

Perbandingan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Komersial dengan KPR Bersubsidi

Berikut adalah perbandingan antara KPR komersial dan KPR bersubsidi:

Faktor KPR Komersial KPR Bersubsidi
Suku Bunga Lebih tinggi Lebih rendah
Jumlah Pinjaman Lebih besar Lebih kecil
Tenor Lebih panjang Lebih pendek
Kualifikasi Peminjam Lebih ketat Lebih mudah

Sumber pembiayaan rumah seperti KPR bersubsidi dan KPR komersial memiliki banyak perbedaan yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan. Jangan lupa membandingkan produk-produk dari beberapa bank atau lembaga keuangan sebelum memutuskan opsi yang terbaik dan paling terjangkau. Semoga bermanfaat.

Terima Kasih Sudah Membaca Tentang KPR Bersubsidi

Nah, sekarang kamu sudah lebih mengenal tentang KPR bersubsidi, kan? Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu, terutama yang sedang mencari rumah untuk pertama kali. Ingat, proses mendapatkan KPR bersubsidi memang tidak mudah, tapi jangan putus asa ya. Jika ada pertanyaan atau ingin berbagi pengalaman tentang KPR bersubsidi, jangan ragu untuk berdiskusi di kolom komentar ya. Terima kasih telah membaca dan jangan lupa untuk berkunjung lagi ke halaman ini untuk informasi terupdate seputar KPR bersubsidi dan jenis KPR lainnya. Sampai jumpa!