Apa itu Khawarij? Sebuah pertanyaan yang mungkin tidak familiar di telinga kita. Mereka merupakan kelompok yang muncul pada masa Sahabat Rasulullah. Khawarij berasal dari kata “kharaj” yang artinya keluar/keluar dari agama Islam atau keluar dari kasih sayang Allah. Kelompok yang satu ini punya sejarah yang cukup unik dan kontroversial. Banyak tindak kekerasan yang mereka lakukan dengan dalih membela agama Islam.
Saat ini, kelompok ini masih ada di beberapa negara, bahkan beberapa aksi teror pun dilakukan oleh pihak Khawarij. Meskipun begitu, Khawarij bukanlah kelompok yang lazim dijadikan topik pembicaraan. Seolah tanpa disadari topik Khawarij menjadi tabu dan sering dianggap sebagai hal yang sepele. Padahal Khawarij memberikan dampak yang cukup signifikan dalam sejarah perkembangan Islam.
Melalui artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang apa itu Khawarij, bagaimana sejarah mereka, tindakan kekerasan yang kerap dilakukannya, hingga dampak yang diberikannya di masa sekarang. Tidak hanya itu, dalam artikel ini kita juga dapat mempelajari sejarah Islam dan bagaimana menghindari terjadinya konflik dan kekerasan akibat perbedaan pendapat dalam agama.
Sejarah Kelompok Khawarij
Kelompok Khawarij adalah salah satu kelompok ekstremis dalam agama Islam. Kata “khawarij” sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti “mereka yang keluar”. Kelompok ini didirikan pada masa kepemimpinan khalifah Ali bin Abi Thalib dan terus berkembang di masa-masa selanjutnya.
Pada awalnya, Khawarij adalah kelompok Muslim moderat yang mendukung Revolusi Aba Abdullah bin al-Zubair pada tahun 683M. Mereka mengecam sikap Muawiyah bin Abu Sufyan yang mengangkat dirinya sendiri sebagai khalifah setelah kematian Yazid bin Muawiyah. Namun, Khawarij kemudian memilih keluar dari dukungan terhadap Aba Abdullah bin al-Zubair karena berbeda pandangan mengenai pemerintahan Islam.
Asal Usul dan Pemikiran Khawarij
- Kelompok Khawarij berasal dari kaum Quraish, terutama dari suku Tamim dan Yemen.
- Mereka memiliki keyakinan bahwa hanya orang yang selalu berbuat baik dan berperilaku sempurna yang berhak menjadi pemimpin dalam Islam. Mereka tidak menerima bahwa seorang pemimpin harus dipilih dari keluarga Nabi atau dari orang-orang terkemuka di masyarakat.
- Khawarij mengutuk orang yang melakukan dosa besar, bahkan jika orang tersebut seorang Muslim. Mereka menganggap bahwa orang yang melakukan dosa besar secara otomatis keluar dari Islam dan harus dihukum mati.
- Khawarij juga menganggap bahwa pemberontakan terhadap pemimpin yang tidak benar atau yang tidak memenuhi standar mereka adalah suatu kewajiban dalam Islam.
Peran Khawarij dalam Sejarah Islam
Sejak awal kemunculannya, Khawarij seringkali menjadi pihak yang memicu konflik dan ketidakstabilan dalam dunia Islam. Mereka terkenal karena pandangan mereka yang sangat keras dan konservatif, sehingga seringkali terlibat dalam konflik dengan kelompok-kelompok lain dalam agama Islam.
Salah satu insiden terkenal di mana Khawarij terlibat adalah Pertempuran Nahrawan pada tahun 658M. Khawarij memutuskan untuk memberontak terhadap khalifah Ali karena Ali tidak menuruti tuntutan mereka untuk mengadakan pemilihan ulang atas kepemimpinan Islam. Ali berhasil mengalahkan Khawarij dalam pertempuran tersebut, namun Khawarij kemudian memutuskan untuk membunuh Ali pada tahun 661M.
Daftar Beberapa Kelompok Khawarij
Nama Kelompok | Asal Usul |
---|---|
Haruriyah | Terkenal pada masa pemerintahan khalifah Ali bin Abi Thalib |
Azariqah | Berasal dari wilayah Basrah dan Kufah pada abad ke-8 |
Najadat | Berasal dari wilayah Hijaz pada awal abad ke-7 |
Meskipun nama-nama kelompok Khawarij di atas muncul pada periode yang berbeda-beda dalam sejarah Islam, mereka memiliki keyakinan dan pandangan yang sama, yakni kecenderungan ekstremis dan konservatif dalam agama Islam.
Pemikiran dan Ajaran Kelompok Khawarij
Khawarij adalah sebuah kelompok yang berakar dari pergolakan politik pada masa awal Islam. Kelompok ini beranggotakan sekelompok orang yang mengklaim sebagai orang-orang Islam terbaik di zamannya. Mereka menentang pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib pada saat itu karena menganggap Ali tidak berhak menjadi khalifah.
- Khawarij berpegang pada pemikiran bahwa setiap Muslim boleh menjadi pemimpin atau khalifah selama dia memenuhi syarat-syarat tertentu. Mereka menolak konsep kekeluargaan untuk memilih pemimpin atau khalifah.
- Khawarij menganggap bahwa kebebasan dalam beragama sebab utama dalam Islam. Oleh karena itu, mereka menolak setiap bentuk kesepakatan atau kompromi dengan pihak lain yang dianggap sebagai ketidakbenaran.
- Khawarij mengecam perilaku masyarakat Muslim yang dinilai tidak mencerminkan nilai-nilai Islam dan menyebut mereka sebagai orang kafir. Oleh karena itu mereka membenarkan perang melawan golongan tersebut.
Kelompok Khawarij memiliki ajaran yang sangat khas yaitu menganggap bahwa orang yang berdosa besar akan menjadi kafir dan tidak selamat di akhirat. Pemikiran ini adalah pemikiran yang sangat berbahaya karena menyebabkan kelompok ini sering mengkafirkan sesama Muslim yang berbeda pendapat dengannya. Selain itu, kelompok ini juga sangat meremehkan para ulama yang dianggap tidak punya otoritas dalam memutuskan kebenaran agama.
Ajaran Khawarij dianggap sangat berbahaya bukan hanya oleh para ulama, tapi juga oleh para pemimpin negara. Hal ini disebabkan oleh aksi-aksi teror yang dilakukan oleh kelompok Khawarij. Kelompok ini sering melakukan penyanderaan dan pembunuhan terhadap para pemimpin dan pejabat negara yang dianggap sebagai musuh.
Ajaran Kelompok Khawarij | Tokoh Penting |
---|---|
Setiap Muslim berhak menjadi khalifah | Dzul Khuwaisirah At Tamimi |
Menolak konsep kekeluargaan dalam memilih khalifah | An Najdat bin Harits |
Mengkafirkan orang yang berdosa besar | Abdurrahman bin Muljam |
Kelompok Khawarij saat ini masih ada, meskipun tidak sebesar pada masa awal Islam. Kelompok ini terus melakukan aksi-aksi teror di berbagai belahan dunia sebagai bentuk penolakan terhadap pemerintahan yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam yang mereka yakini. Oleh karena itu, ajaran Khawarij harus diwaspadai dan tidak boleh diikuti oleh umat Islam yang cinta damai dan toleran.
Akibat dan Dampak dari Gerakan Khawarij
Gerakan Khawarij merupakan kelompok pemikir yang lahir pada awal periode Islam dan terus berkembang hingga saat ini. Kelompok ini kerap kali membangkang terhadap otoritas Islam yang berkuasa saat itu dan melakukan pemberontakan. Namun, apa saja akibat dan dampak dari gerakan Khawarij ini?
- Splinterisasi dalam Islam
- Meningkatnya Tindakan Radikal
- Memecah-Belah Persatuan Islam
Gerakan Khawarij selalu membangkang terhadap otoritas yang ada dalam Islam, dan akhirnya membagi umat Islam menjadi banyak kelompok yang berbeda-beda. Hal ini membuat terjadinya splinterisasi dalam Islam dan menyebabkan perpecahan di antara umat Islam.
Tindakan radikal seperti terorisme yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang terilhami oleh Khawarij semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Hal ini menjadi masalah global yang besar dan merugikan banyak orang.
Gerakan Khawarij dapat memecah-belah persatuan Islam. Hal ini terlihat pada sejarahnya ketika gerakan Khawarij melakukan pemberontakan terhadap pemerintah yang berkuasa, hingga menimbulkan polemik dan perpecahan dalam umat Islam.
Dampak dari Gerakan Khawarij
Tindakan radikal dan keras yang diambil oleh gerakan Khawarij memiliki dampak yang sangat besar, terutama pada keamanan dunia. Berikut dampak-dampak dari gerakan Khawarij yang perlu diperhatikan:
- Meningkatnya Terorisme
- Merusak Citra Islam
- Meningkatnya Islamophobia
Gerakan Khawarij dianggap sebagai pelopor utama dalam melakukan tindakan terorisme. Hal ini terlihat dari serangan terorisme yang kerap terjadi di berbagai negara, yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terilhami oleh Khawarij.
Tindakan radikal yang dilakukan oleh gerakan Khawarij juga merusak citra Islam. Gerakan ini menggunakan nama Islam untuk melakukan tindakan-tindakan kekerasan, yang sebenarnya bertentangan dengan doktrin Islam yang sebenarnya.
Tindakan radikal yang dilakukan oleh gerakan Khawarij juga meningkatkan islamophobia di seluruh dunia. Hal ini tentunya merugikan umat Islam yang tidak terlibat dalam tindakan gerakan Khawarij.
Contoh Kasus: ISIS
Gerakan ISIS merupakan contoh gerakan Khawarij yang terkenal dengan aksi kekerasannya dalam melakukan tindakan terorisme. Berikut adalah beberapa dampak yang dihasilkan oleh gerakan ISIS:
Dampak Gerakan ISIS | Keterangan |
---|---|
Meningkatnya Penderitaan | Menyebabkan banyak warga sipil menjadi korban dan menderita sebagai akibat dari tindakan terorisme. |
Menimbulkan Ketidakstabilan | Menimbulkan ketidakstabilan dan kekacauan dalam suatu wilayah. |
Meningkatnya Islamophobia | Meningkatkan rasa takut pada umat Islam. |
Dalam kesimpulannya, gerakan Khawarij memberikan dampak yang sangat besar bagi umat Islam maupun dunia internasional. Oleh karena itu, gerakan sejenis ini perlu diwaspadai dan segera ditindak oleh negara-negara yang terkena dampaknya.
Perspektif Kelompok Khawarij Terhadap Pemerintahan
Khawarij adalah kelompok yang muncul pada awal periode islam. Mereka mengklaim sebagai orang-orang yang paling taat terhadap ajaran Islam dan menganggap diri mereka sebagai pihak yang paling benar. Kelompok Khawarij dikenal dengan pandangan politik ekstrimnya dan tidak hanya menentang pemerintah yang berkuasa tetapi juga menganggap pemerintah atau orang yang tidak sepaham sebagai kafir dan tidak berhak memerintah.
- Menentang Pemerintah
- Menjauhi Orang yang Tidak Sepaham
- Mempunyai Pemimpin Tertentu
Kelompok Khawarij memiliki pandangan politik ekstrim seperti menolak adanya pemerintahan dan melawan kekuasaan yang ada dengan cara apapun. Mereka melihat pemerintahan yang ada hanya memperkaya orang-orang tertentu dan tidak menjalankan ajaran Islam dengan benar.
Khawarij menilai bahwa setiap orang yang tidak sepaham dengan mereka adalah kafir. Mereka tidak ada toleransi terhadap kelompok-kelompok lain bahkan kepada sesama Muslim. Makanya tidak heran bahwa beberapa kelompok Khawarij seperti ISIS sering melakukan aksi kekerasan terhadap orang-orang yang tidak sepaham dengannya.
Walau mereka menolak adanya pemerintahan, tetapi Khawarij mempunyai pemimpin tertentu yang diakui. Pemimpin mereka adalah orang-orang yang diyakini memiliki keimanan yang tinggi dan benar-benar menjalankan ajaran Islam sesuai dengan pemahaman mereka sendiri.
Maka dapat disimpulkan, pandangan kelompok Khawarij terhadap pemerintahan sangat ekstrim. Mereka menolak pemerintahan yang ada, menjauhi orang yang tidak sepaham, dan hanya mengakui pemimpin tertentu yang diyakininya sesuai dengan pemahaman mereka sendiri.
Perbandingan Pandangan Khawarij dan ajaran Islam yang benar | Khawarij | Ajaran Islam |
---|---|---|
Menolak adanya pemerintahan | Ya | Tidak |
Menjauhi orang yang tidak sepaham | Ya | Tidak |
Mempunyai pemimpin tertentu | Ya | Tidak |
Terlihat jelas, pandangan kelompok Khawarij tidak sesuai dengan ajaran Islam yang sebenarnya yang menjunjung nilai toleransi terhadap sesama Muslim dan tidak menolak adanya pemerintahan atau orang yang berkuasa. Sebagai Muslim sejati, harus bisa membedakan mana yang benar-benar bertalian dengan ajaran agama dan mana yang bukan serta tidak mudah terpancing oleh pandangan atau ajaran ekstrim yang mengacaukan ajaran Islam yang sebenarnya.
Persepsi Umat Islam Terhadap Kelompok Khawarij
Khawarij merupakan salah satu kelompok dalam sejarah Islam yang sering menjadi perdebatan. Kelompok ini muncul pada masa khulafaur rasyidin dan dianggap sebagai kelompok ekstrim yang berpaham bahwa orang yang melakukan dosa besar telah keluar dari Islam dan dianggap sebagai kafir.
- Banyak umat Islam menganggap khawarij sebagai kelompok yang menyesatkan dan kelompok radikal yang mengarah kepada kekerasan.
- Namun, ada juga beberapa umat Islam yang menganggap khawarij sebagai kelompok yang memiliki semangat revolusi dalam menegakkan keadilan dan memerangi ketidakadilan di masyarakat.
- Meskipun demikian, persepsi negatif terhadap khawarij umumnya lebih banyak didominasi oleh umat Islam.
Terdapat beberapa alasan mengapa persepsi umat Islam terhadap khawarij cenderung negatif:
Pertama, sikap khawarij yang terkesan fanatik dan keras kepala dalam mempertahankan pahamnya. Mereka cenderung menolak untuk menerima pendapat dari guru atau ulama yang berbeda dengan paham yang mereka anut. Hal ini membuat mereka terkesan ambisius dan tidak tahu diri.
Kedua, metode khawarij yang seringkali menggunakan kekerasan atau tindakan radikal dalam menegakkan keadilan. Meskipun niat awal mereka murni, namun tindakan tersebut seringkali berakhir dengan kekerasan dan membuat masyarakat resah dan khawatir.
Ketiga, pemahaman yang sempit dan kurang akurat terhadap ayat-ayat suci Al-Qur’an dan hadist yang seringkali dipahami secara tekstual dan tidak kontekstual. Hal ini membuat khawarij mudah terjerumus dalam pemahaman yang keliru dan menyimpang dari ajaran Islam yang sebenarnya.
Persepsi Umat Islam Terhadap Kelompok Khawarij |
---|
Positif |
– Menegakkan keadilan |
– Memiliki semangat revolusi |
Negatif |
– Fanatik dan keras kepala |
– Menggunakan kekerasan |
– Pemahaman sempit dan kurang akurat |
Persepsi umat Islam terhadap khawarij bisa berbeda-beda tergantung dari latar belakang, pemahaman agama, dan pengalaman yang pernah dialami masing-masing individu. Namun, sebagai umat Islam, kita sebaiknya menjaga jarak dari kelompok yang menyimpang dari ajaran Islam dan terus mempelajari agama secara kontekstual dan akurat.
Perbedaan Khawarij dengan Kelompok-Kelompok Lain dalam Islam
Khawarij (singular: Khariji) merupakan kelompok yang muncul pada awal sejarah Islam. Mereka menolak kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib dan menetapkan diri sebagai kelompok tersendiri. Khawarij disebut sebagai kelompok yang berasal dari Islam, tetapi tidak tergolong sebagai bagian dari umat Islam karena tidak mengakui kepemimpinan Khalifah dan umat Muslim yang menerima kepemimpinan tersebut.
Beberapa kelompok yang sering disamakan dengan Khawarij adalah:
- Murji’ah: Kelompok yang menganggap iman sebagai suatu keyakinan dalam hati, dan perbuatan tidak memiliki kaitan dengan iman. Sementara itu, Khawarij menganggap amal dan etika dalam kehidupan seorang Muslim memiliki kaitan erat dengan keyakinan dalam hati.
- Qadariyah: Kelompok yang meyakini bahwa manusia memiliki kebebasan penuh dalam melakukan segala tindakan, tanpa adanya pengaruh takdir dan ketentuan dari Allah SWT. Sementara itu, Khawarij menganggap takdir dan ketentuan Allah SWT sangat mempengaruhi tindakan manusia.
- Shi’ah: Meskipun Khawarij dan Shi’ah sama-sama menentang kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib, Khawarij justru menganggap kepemimpinan Ali sebagai suatu kesalahan besar, sementara Shi’ah menganggap Ali sebagai Imam yang berkuasa secara sah.
Khawarij juga memiliki perbedaan dengan kelompok lain dalam Islam dalam hal keyakinan, praktek, dan sikap terhadap keadaan politik Islam pada masa itu. Beberapa perbedaan yang dapat dicatat antara Khawarij dengan kelompok-kelompok lainnya adalah:
Pada sisi keyakinan, Khawarij memiliki kepercayaan bahwa orang yang berbuat dosa besar langsung menjadi kafir dan harus dihukum dengan cara dipenggal lehernya. Sedangkan kelompok lain seperti Ahlussunnah wal Jama’ah dan juga para ulama Islam dari berbagai mazhab menganggap bahwa orang yang melakukan dosa besar itu tetap dalam Islam dan tetap menjadi Muslim, sehingga dia tetap berhak menerima pengampunan Allah SWT.
Sementara itu dalam praktek, Khawarij juga memiliki perbedaan dengan mazhab-mazhab Islam lain, karena Khawarij menganggap bahwa tidak ada perantara antara seseorang dengan Allah SWT, tidak boleh melakukan permintaan doa kepada orang yang telah wafat dan tidak boleh mengadakan ihtikaf di dalam masjid, dan beberapa kebiasaan atau amalan lainnya. Perbedaan dalam praktek ini kerap kali berdampak pada hubungan sosial antara Khawarij dengan masyarakat sekitarnya.
Terakhir, pada sikap terhadap keadaan politik, Khawarij menolak adanya kekuasaan politik manusia dan menginginkan kekuasaan berada di tangan Allah SWT melalui penerapan syariat Islam secara ketat. Sementara itu, kelompok lain seperti Ahlussunnah wal Jama’ah mengakui adanya kekuasaan politik manusia, tetapi menginginkan pemerintahan Islam yang baik.
Perbedaan Khawarij dengan Kelompok-Kelompok Lain dalam Islam | Keyakinan | Praktek | Sikap terhadap keadaan politik |
---|---|---|---|
Khawarij | Menganggap orang yang berbuat dosa besar langsung menjadi kafir | Menganggap tidak ada perantara antara seseorang dengan Allah SWT | Menolak adanya kekuasaan politik manusia, ingin kekuasaan berada di tangan Allah SWT |
Ahlussunnah wal Jama’ah | Orang yang melakukan dosa besar tetap dalam Islam dan tetap menjadi Muslim | Melakukan permintaan doa kepada orang yang telah wafat, dapat mengadakan ihtikaf di dalam masjid, dan beberapa kebiasaan atau amalan lainnya | Mengakui adanya kekuasaan politik manusia, tetapi menginginkan pemerintahan Islam yang baik. |
Perbedaan Khawarij dengan kelompok-kelompok lain dalam Islam mencerminkan kompleksitas dari beragam interpretasi dan penerapan ajaran Islam pada masa itu. Namun, perbedaan ini juga menunjukkan pentingnya dialog dan toleransi antarumat beragama untuk mencapai pemahaman yang lebih baik terhadap keyakinan dan praktik sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
Upaya penanggulangan atas gerakan khawarij
Gerakan Khawarij merupakan salah satu gerakan radikal Islam yang telah menjadi ancaman bagi keamanan dan stabilitas negara. Oleh karena itu, banyak upaya dilakukan untuk mengatasi gerakan Khawarij tersebut.
- Pemantauan dan Deteksi Dini
- Pendidikan dan Sosialisasi
- Pemberantasan
- Interaksi dan Kontak dengan Masyarakat
- Kerjasama dengan Negara Lain
- Rehabilitasi
- Penyediaan Lapangan Pekerjaan
Dalam upaya pencegahan gerakan Khawarij, pihak keamanan harus melakukan pemantauan dan deteksi dini terhadap aktivitas gerakan tersebut. Hal ini dilakukan agar gerakan Khawarij tidak tumbuh subur dan mengancam keamanan negara secara keseluruhan.
Pendidikan dan sosialisasi yang tepat juga sangat penting dilakukan untuk memerangi gerakan Khawarij. Dalam hal ini, pemerintah harus memberikan informasi yang benar tentang agama Islam dan menyebarluaskan nilai-nilai Islam yang moderat. Pemerintah juga harus bekerja sama dengan pihak-pihak yang peduli dengan hal ini, seperti lembaga pendidikan, kelompok masyarakat, dan agama.
Jika gerakan Khawarij sudah terbukti melakukan kejahatan, maka pemberantasan harus segera dilakukan. Pihak keamanan harus menindaklanjuti secara tegas dan memberikan tindakan hukuman yang setimpal.
Pihak keamanan juga harus lebih interaktif dan mempererat hubungan dengan masyarakat. Sebab, masyarakat adalah korban utama gerakan Khawarij. Masyarakat harus diberikan informasi dan wawasan yang benar mengenai gerakan Khawarij sehingga mereka tidak terpengaruh oleh propaganda gerakan tersebut.
Gerakan Khawarij bukan hanya masalah nasional, tetapi masalah global. Oleh karena itu, kerjasama dengan negara lain, khususnya negara yang juga menjadi target gerakan Khawarij, sangat penting untuk menjaga keamanan dunia.
Selain pemberantasan fisik, juga perlu dilakukan rehabilitasi terhadap para anggota gerakan Khawarij yang sudah terjerat hukuman. Rehabilitasi harus dilakukan agar mereka bisa kembali ke masyarakat, bekerja dan berguna bagi negara.
Penyediaan lapangan pekerjaan juga bisa menjadi upaya penanggulangan atas gerakan Khawarij. Dengan adanya lapangan pekerjaan yang cukup, akan mengurangi angka pengangguran dan menghindarkan masyarakat dari terjebak dalam gerakan radikal.
Berbagai Upaya yang Dilakukan untuk Menanggulangi Gerakan Khawarij
Berikut ini adalah berbagai upaya penanggulangan yang telah dilakukan oleh pemerintah dan lembaga yang peduli dengan isu ini:
Upaya | Penjelasan | Dampak |
---|---|---|
Peningkatan Kewaspadaan | Pemerintah melakukan peningkatan kewaspadaan dan pengawasan terhadap gerakan Khawarij | Meningkatkan keamanan dan stabilitas negara |
Pendidikan dan Sosialisasi | Lembaga pendidikan dan agama memberikan pendidikan dan sosialisasi yang benar mengenai agama Islam dan menyebarluaskan nilai-nilai Islam yang moderat | Meningkatkan wawasan keagamaan dan menghindarkan masyarakat dari terjebak dalam gerakan radikal |
Pemberantasan | Pihak keamanan menindaklanjuti secara tegas dan memberikan tindakan hukuman yang setimpal | Menegaskan bahwa negara tidak akan membiarkan gerakan yang mengancam keamanan nasional berkembang |
Kerjasama dengan Negara Lain | Kerjasama dengan negara lain untuk menjaga keamanan dunia dari ancaman gerakan Khawarij | Menjaga hubungan baik dengan negara lain dan mencegah gerakan Khawarij menyebar ke negara lain |
Semua upaya tersebut harus dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan agar gerakan Khawarij bisa ditekan dan diatasi secepat mungkin. Kita sebagai masyarakat juga harus ikut serta dalam memberikan kontribusi, agar upaya-upaya tersebut bisa berhasil dengan baik.
Terima Kasih Telah Menjadi Saksi Kita Membahas Khawarij
Itulah pengertian khawarij dan pandangan mereka dalam Islam. Semoga kamu sudah mendapatkan gambaran yang jelas tentang khawarij setelah membaca artikel ini. Jangan lupa untuk berkunjung lagi ke situs kita belajar.agar.io untuk mendapatkan informasi menarik dan bermanfaat lainnya. Terima kasih sudah membaca, dan sampai jumpa!