Apa Itu ISIS? Mengenal Sejarah dan Ideologi Kelompok Teroris Ini

APA itu ISIS? Itulah pertanyaan yang mungkin membingungkan bagi sebagian orang. Seiring dengan perkembangan zaman, ISIS kini menjadi isu yang sangat populer di dunia internasional. Kebanyakan orang mengenal ISIS sebagai organisasi terorisme yang sangat kejam dan sadis.

ISIS juga dikenal dengan nama Islamic State of Iraq and Syiria atau ISIS. Organisasi ini adalah kelompok pengikut ideologi radikal dan garis keras Islam yang diketuai oleh Abu Bakar al-Baghdadi. Tujuan utama dari organisasi ini adalah untuk mendirikan Negara Islam di wilayah Timur Tengah.

Namun, ISIS sendiri dinyatakan sebagai organisasi terorisme oleh banyak negara. Hal ini karena aksi kekerasan yang dilakukan oleh ISIS terhadap penduduk sipil dan musuh-musuh mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, ISIS telah melakukan serangan besar-besaran di beberapa negara di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, mengenal apa itu ISIS dan bagaimana cara mengatasinya menjadi hal yang sangat penting bagi semua orang.

Pengertian ISIS

ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) atau yang juga dikenal sebagai ISIL (Islamic State of Iraq and the Levant) merupakan kelompok militan yang mengidentifikasikan dirinya sebagai negara Islam radikal. Kelompok ini memulai operasinya di Irak pada tahun 2004 dengan nama Al-Qaida di Iraq. Namun, pada tahun 2013, mereka mulai memperluas pengaruhnya ke Suriah dan mengubah namanya menjadi ISIS atau ISIL.

  • ISIS memiliki pandangan ideologis ekstremis dalam menegakkan agama Islam. Kelompok ini berupaya menegakkan prinsip-prinsip Islam secara literal, termasuk dalam bentuk hukuman mati bagi pelaku kriminalitas dan pengadilan yang dilakukan oleh hakim Islam.
  • ISIS juga tidak mengakui negara-negara Muslim dan menyerang mereka yang dianggap sebagai musuh agama.
  • Kelompok ini menggunakan taktik-taktik kekerasan dan terorisme untuk mencapai tujuannya. Mereka sering melakukan serangan bom bunuh diri dan pengeboman terhadap penduduk sipil dan anggota militer.

Dalam mencapai tujuannya, ISIS juga melakukan ekspansi wilayah yang cepat. Pada tahun 2014, mereka berhasil merebut wilayah di Irak dan Suriah, menguasai kota-kota penting seperti Mosul dan Raqqa, dan mendeklarasikan diri sebagai negara Islam. Meskipun saat ini kelompok ini mengalami kekalahan dan kehilangan wilayah, mereka masih terus melancarkan serangan terorisme di berbagai negara.

Berbagai negara dan koalisi internasional telah mencoba mengatasi ancaman ISIS ini. Meskipun begitu, masih banyak tantangan yang harus diatasi dalam menghadapi kelompok radikal ini, termasuk dalam hal keamanan, pendidikan, dan ekonomi.

Sejarah terbentuknya ISIS

Pada tahun 2003, Amerika Serikat memutuskan untuk menyerang Irak dan menggulingkan Saddam Hussein. Setelah itu, banyak kelompok militan muncul di Irak. Salah satunya adalah kelompok Al-Qaeda in Iraq (AQI). AQI melakukan banyak serangan kekerasan di Irak, termasuk serangan bom bunuh diri yang menargetkan warga sipil. Pada tahun 2010, pemimpin AQI, Abu Bakr al-Baghdadi, menjadi pemimpin kelompok tersebut.

  • Pada tahun 2011, terjadi perang di Suriah dan kelompok yang berbeda mulai bertempur melawan pasukan pemerintah Suriah.
  • Al-Baghdadi melihat kesempatan untuk memperluas wilayah kekuasaan kelompoknya dengan menyerang Suriah.
  • Pada bulan April 2013, al-Baghdadi mengumumkan pembentukan ISIS, yang disebut ISIL (Islamic State of Iraq and the Levant), di wilayah perbatasan Irak dan Suriah.

ISIS berkembang pesat dan memperluas wilayah kekuasaannya di Suriah dan Irak. Mereka menciptakan negara Islam yang mereka sebut sebagai “Khilafah” dan al-Baghdadi memproklamirkan dirinya sebagai khalifah pada bulan Juni 2014. ISIS juga melakukan banyak serangan kekerasan di luar Suriah dan Irak, termasuk serangan di kota Paris pada tahun 2015 dan serangan di Istanbul pada tahun 2016.

Sampai saat ini, pasukan internasional terus berjuang melawan ISIS di Irak dan Suriah.

Tahun Peristiwa
2003 Amerika Serikat menyerang Irak dan menggulingkan Saddam Hussein
2010 Pemimpin AQI, Abu Bakr al-Baghdadi, menjadi pemimpin kelompok tersebut
2013 Al-Baghdadi mengumumkan pembentukan ISIS di perbatasan Irak dan Suriah
2014 Al-Baghdadi memproklamirkan dirinya sebagai khalifah dan ISIS menciptakan negara Islam yang disebut Khilafah

Kami harus menyadari bahwa apa itu ISIS can merupakan ancaman besar bagi dunia internasional dan harus diatasi dengan cara yang bijaksana dan efektif.

Tujuan dan Ideologi ISIS

ISIS atau The Islamic State of Iraq and Syria merupakan kelompok militer yang telah menarik perhatian dunia karena aksinya yang teror di sejumlah negara. Kelompok ini mempunyai tujuan dan ideologi yang berbeda dengan Islam pada umumnya.

  • Tujuan ISIS adalah ingin membangun negara Islam yang mencakup wilayah Iraq, Syria, dan sebagian besar Timur Tengah. Mereka ingin membangun negara yang berdasarkan pada hukum Islam atau Sharia.
  • Ideologi ISIS mempunyai pandangan yang sangat konservatif tentang islam yang dianutnya. Mereka ingin memulihkan semangat Islam pada masa Rasulullah dan para sahabatnya dengan menerapkan hukum-hukum Islam yang sangat ketat. Hal tersebut membuat mereka mempunyai pandangan yang sangat konservatif tentang kaum minoritas seperti kristen, Yahudi, Syiah dan kaum liberal.
  • Metode aksi teror yang diterapkan oleh ISIS juga berbeda dengan kelompok teror lainnya. Mereka menggunakan media sosial untuk menyebarkan aksi-aksinya dan mengadopsi teknik propaganda dari kelompok Nazi.

Penyebaran

Meskipun mempunyai pandangan yang sangat konservatif, sejumlah pria dan wanita di Barat telah bergabung dengan ISIS. Tak hanya itu, kelompok ini juga menyebar ke seluruh dunia dengan mendirikan pos di banyak negara, termasuk di negara kita, Indonesia.

Taktik dan Strategi ISIS

Sejak awal kemunculannya, ISIS telah menunjukkan taktik dan strategi yang mengerikan untuk mencapai tujuannya. Mereka menggunakan taktik ini untuk memperkuat kekuatannya di banyak negara.

Salah satu taktik dan cara yang paling umum yang digunakan oleh ISIS adalah aksi terorisme. Mereka memanfaatkan individual dan kelompok yang memiliki keyakinan yang sama dengan mereka untuk melakukan serangan terhadap lawan mereka. Mereka juga menggunakan media untuk menunjukkan kekuatan mereka dan memanipulasi opini publik.

Nomor Taktik Deskripsi
1 Propaganda Menggunakan media untuk menunjukkan kekuatan mereka dan memperlemah publik.
2 Taktik Kekerasan Melakukan aksi terorisme untuk memperkuat kekuatan mereka.
3 Rekrutmen Merekrut orang dengan ide yang sama.

Strategi ISIS untuk memperkuat kekuatannya sangat agresif. Mereka menggunakan semua cara untuk menciptakan hasil yang mereka inginkan dan menggambarkan diri mereka sebagai pihak yang benar. Mereka tidak akan segan untuk menggunakan kekerasan dan mengambil tindakan teror untuk mencapai tujuan mereka.

Metode dan Strategi yang Digunakan ISIS

ISIS atau Islamic State of Iraq and Syria adalah kelompok teroris yang mempraktikkan ajaran Islam yang radikal. Kelompok ini dikenal karena melakukan berbagai serangan brutal dan kejam terhadap siapa saja yang dianggap sebagai musuh mereka. Salah satu kunci keberhasilan mereka dalam menjalankan aksi teror adalah melalui penggunaan metode dan strategi yang baik.

  • Rekrutmen: Salah satu metode yang paling efektif yang digunakan ISIS adalah melakukan rekrutmen terhadap orang-orang yang berada dalam situasi ekonomi dan sosial yang sulit. Mereka biasanya menawarkan uang dan keamanan untuk bergabung. ISIS juga menggunakan media sosial untuk merekrut pemuda yang tertarik pada Islam radikal.
  • Propaganda: ISIS terkenal karena propaganda yang efektif dan terkadang menggoda. Kelompok teroris ini menggunakan video dan media sosial untuk menunjukkan kekuatan mereka dan memperluas pengaruh mereka di kalangan pemuda Muslim.
  • Penguasaan wilayah: Salah satu strategi utama ISIS adalah dengan merebut dan menguasai wilayah yang besar. Dalam wilayah yang mereka kuasai, mereka membangun infrastruktur, membuka bank dan bahkan memperkenalkan mata uang sendiri. Hal ini memberikan rasa keamanan dan stabilitas di dalam kelompok mereka.

Selain itu, ISIS juga menggunakan metode dan strategi lain seperti melakukan serangan terencana dan berusaha untuk memanfaatkan konflik lokal untuk menciptakan ketidakstabilan di beberapa negara.

Untuk melawan ISIS, dibutuhkan strategi yang kompleks dan terkoordinasi untuk membendung pengaruh mereka dan mencegah merekrutmen pemuda yang berpotensi menjadi anggota yang bergabung ke dalam kelompok teroris ini.

Metode Strategi
Rekrutmen Merekrut orang yang tidak memiliki kesempatan dalam kehidupan sosial dan ekonomi.
Propaganda Menggunakan media sosial dan video untuk menunjukkan kekuatan mereka.
Penguasaan wilayah Mengambil alih wilayah yang besar dan membangun infrastruktur untuk mendukung kelompok mereka.

Ketika melakukan proses pencegahan, penting untuk memperhatikan faktor-faktor emosional dan ekonomi di daerah tersebut yang memicu orang untuk bergabung dengan ISIS. Negara dan lembaga internasional juga perlu meningkatkan kerjasama dalam memerangi terorisme global yang menjadi ancaman bagi semua negara di dunia.

Pendanaan ISIS

ISIS atau Islamic State of Iraq and Syria merupakan organisasi terorisme yang memiliki kegiatan yang sangat kompleks. Salah satu kunci utama dari aktivitas mereka adalah sumber pendanaannya. Sumber pendapatan ISIS didapat dari beberapa hal di antaranya adalah:

  • Hasil penjualan minyak yang dikontrol oleh kelompok teroris ini. Sekitar 90% hasil produksi minyak di wilayah yang mereka kendalikan dijadikan sebagai sumber pendapatan utama mereka.
  • Penggalangan dana yang dilakukan melalui media sosial. ISIS telah berhasil mendapatkan ribuan donatur asing dari beberapa negara.
  • Penjualan senjata dan perlengkapan militer yang disita dari pasukan pemerintah dan kelompok-kelompok terkait.

Jenis-jenis Sumber Pendapatan ISIS

Jenis sumber pendapatan ISIS dapat dikategorikan ke dalam dua jenis yaitu sumber pendapatan intern dan ekstern. Sumber pendapatan intern meliputi:

  • Hasil penjualan minyak yang dikontrol oleh kelompok teroris ini. Sekitar 90% hasil produksi minyak di wilayah yang mereka kendalikan dijadikan sebagai sumber pendapatan utama mereka.
  • Penggunaan sistem perbankan bawah tanah untuk menimbun dan memindahkan dana serta toko emas yang juga digunakan sebagai tempat penimbunan dana.
  • Berjualan barang-barang hasil rampasan perang seperti artefak seni, bahan uranium, obat-obatan, dan produk-produk farmasi.

Sedangkan sumber pendapatan ekstern meliputi penggalangan dana yang dilakukan oleh simpatisan ISIS dari seluruh dunia dan juga dari negara-negara yang mendukung mereka.

Pertarungan Melawan Pendanaan ISIS

Untuk menghentikan sumber pendanaan ISIS, beberapa negara telah menetapkan sanksi perdagangan terhadap ISIS dan kooperasi internasional dalam hal keamanan ditingkatkan untuk memotong arus sumber pendapatan mereka. Ada juga upaya-upaya untuk memblokir situs web dan media sosial yang digunakan oleh ISIS untuk penggalangan dana. Meskipun upaya-upaya ini sudah dilakukan, pendanaan ISIS masih cukup besar dan mereka mampu bertahan dan memperluas pengaruhnya di banyak wilayah di dunia.

Jenis Sumber Pendapatan ISIS Persentase Pendapatan
Penjualan Minyak 90%
Penggalangan Dana Melalui Media Sosial 10%
Penjualan Senjata dan Perlengkapan Militer 5%

Dalam mengatasi sumber pendapatan ISIS, kerja sama internasional dalam membatasi akses pendanaannya menjadi hal yang sangat penting. Terlebih dalam era digital seperti saat ini, penggalangan dana melalui media sosial dapat dilakukan dengan mudah dan sulit dilacak. Oleh karena itu, bekerja sama dengan para ahli dalam bidang teknologi dan keamanan siber sangatlah penting.

Kontribusi Indonesia dalam Penanganan ISIS

Organisasi militan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) sudah jadi ancaman internasional sejak lama, termasuk untuk Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia memiliki beberapa program dan strategi untuk menghadapi dan menangani ISIS. Salah satu program yang dilakukan adalah melalui pencegahan dan deradikalisasi.

  • Indonesia telah menandatangani Deklarasi Jeddah pada tahun 2015 bersama dengan negara-negara lain untuk mengatasi peran perempuan dalam kelompok ekstremis, termasuk ISIS.
  • Anti-radikalisasi dan pemberdayaan masyarakat untuk menangkal pengaruh ISIS juga telah menjadi perhatian penting bagi Indonesia. Program ini melibatkan banyak pihak, seperti Departemen Luar Negeri, Departemen Agama, dan Polisi Nasional.
  • Indonesia juga bergabung dalam PSC (Peace and Stability Council) yang berfungsi untuk memperkuat kerjasama antarnegara dalam mengatasi konflik serta radikalisme, termasuk peran ISIS sebagai aktor penting dalam konflik.

Kerjasama dengan Negara-Negara Lain

Di level internasional, Indonesia juga aktif terlibat dalam program dan kerjasama untuk menghadapi ISIS bersama dengan negara-negara lain. Sebagai bagian dari ASEAN (Association of Southeast Asian Nations), Indonesia telah mengadakan pertemuan khusus untuk membahas radikalisme dan ISIS di kawasan Asia Tenggara. Selain itu, Indonesia juga telah membentuk kerjasama dengan Australia, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa lainnya sebagai bagian dari upaya global dalam memerangi ISIS.

Tindakan Pemerintah Indonesia Terhadap WNI yang Terkait ISIS

Pemerintah Indonesia juga melakukan tindakan tegas dan tegas terhadap warganegaranya yang terkait dengan ISIS. Beberapa di antaranya adalah melakukan deportasi dan penahanan terhadap pendukung ISIS serta memberikan sanksi hukuman kepada mereka yang terlibat dalam organisasi ekstremis ini.

Nama Tersangka Tindakan Pemerintah
Bahrun Naim Dinyatakan sebagai teroris dan diberikan hukuman mati.
Syahril Alamsyah Diadili dan dinyatakan bersalah atas dukungannya terhadap ISIS, dijatuhi hukuman 7 tahun penjara.
Husain alias Abu Hamzah Ditangkap pada tahun 2018 dan diadukkan ke pengadilan untuk diproses secara hukum.

Peran Indonesia dalam penanganan ISIS memang sangat penting mengingat Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Namun, upaya ini tak hanya menjadi tanggung jawab negara, melainkan juga harus merupakan partisipasi semua elemen masyarakat.

Dampak Global dari Kegiatan ISIS

ISIS atau Islamic State of Iraq and Syria, adalah kelompok militan yang terkenal karena aksi kekerasan dan terorisme yang mereka lakukan. Kelompok ini juga dikenal dengan nama IS (Islamic State) atau ISIL (Islamic State of Iraq and the Levant). Kegiatan mereka berdampak tidak hanya di wilayah tempat mereka beroperasi, tetapi juga secara global. Berikut ini adalah beberapa dampak global dari kegiatan ISIS:

1. Ancaman Keamanan Global

ISIS telah melakukan aksi-aksi terorisme di sejumlah negara, termasuk Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat. Mereka telah menunjukkan kemampuan mereka untuk merencanakan dan melaksanakan serangan yang mematikan di negara-negara ini dan di tempat lain di dunia.

2. Kerusakan Infrastruktur

ISIS telah mengambil alih beberapa kota dan wilayah di Irak dan Suriah. Selama masa penguasaan mereka, mereka merusak infrastruktur seperti rumah sakit, jembatan, dan jalan raya, yang secara langsung mempengaruhi kehidupan orang-orang yang tinggal di sana.

3. Pengungsi

Kegiatan ISIS telah mengakibatkan jutaan orang meninggalkan rumah mereka sebagai pengungsi. Mereka mencari tempat aman di negara lain atau di kamp-kamp pengungsian di dalam negeri. Ini memberikan dampak sosial dan ekonomi yang besar pada negara-negara yang menerima pengungsi ini dan pada keluarga yang ditinggalkan.

4. Peningkatan Sentimen Anti-Muslim

Kegiatan ISIS telah memancing sentimen anti-Muslim di seluruh dunia. Banyak orang mengaitkan aksi-aksi terorisme dengan agama Islam dan menyalahkan seluruh umat Muslim untuk aksi-aksi tersebut. Ini telah memicu diskriminasi dan kekerasan terhadap orang-orang Muslim di berbagai negara.

5. Penyebaran Ideologi Radikal

ISIS bekerja untuk menyebarluaskan ideologi dan keyakinan mereka yang radikal ke seluruh dunia. Mereka menggunakan internet dan media sosial untuk mempengaruhi orang dan merekrut anggota baru. Hal ini berpotensi mengancam keamanan dan stabilitas di banyak negara.

6. Dampak Ekonomi

Kegiatan ISIS telah menyebabkan kerusakan ekonomi yang besar di wilayah-wilayah yang mereka kuasai. Ini termasuk kerusakan infrastruktur dan produksi minyak yang menurun. Selain itu, adanya pembatasan perdagangan dan pergerakan di wilayah tersebut juga mempengaruhi ekonomi global.

Dampak Humanitarian

  • Jutaan orang menjadi pengungsi, kehilangan rumah dan sumber penghasilan mereka
  • Orang-orang yang masih tinggal di wilayah yang dikuasai oleh ISIS mengalami kekurangan makanan, obat-obatan dan kebutuhan dasar lainnya
  • Perempuan dan anak-anak menjadi korban perdagangan manusia dan perbudakan seksual sebagai hasil dari kegiatan ISIS

Biaya Perang

Perang melawan ISIS menimbulkan biaya yang sangat besar bagi negara-negara yang terlibat. Amerika Serikat, misalnya, dilaporkan telah menghabiskan lebih dari $22 miliar dalam perang melawan ISIS sejak 2014. Biaya perang ini menambah defisit fiskal dan membebani masyarakat pada umumnya.

Statistik Korban

Tahun Korban Tewas Pengungsi
2014 19,000 1.9 juta
2015 28,000 4.4 juta
2016 16,000 2.4 juta
2017 17,618 4.2 juta

Sumber: UNHCR, US Department of State

Terima Kasih Sudah Membaca Tentang Apa Itu ISIS!

Sekarang kamu sudah tahu bahwa ISIS adalah kelompok teroris yang berbahaya dan harus diwaspadai. Jangan lupa untuk selalu berhati-hati dan waspada dalam kehidupan sehari-hari. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu. Terima kasih telah membaca artikel ini dan jangan lupa untuk berkunjung lagi nanti untuk artikel menarik lainnya! Salam.