Apa Itu Hizbut Tahrir: Pengertian, Sejarah, dan Ideologi

Hizbut Tahrir adalah organisasi politik yang mengkhususkan diri dalam mengusung gagasan Khilafah atau sistem pemerintahan Islam universal di seluruh dunia. Banyak kontroversi yang melingkupi keberadaan Hizbut Tahrir, mulai dari anggota yang terlibat dalam aksi teror hingga pandangan yang sangat konservatif tentang agama dan sosial. Namun, di sisi lain, beberapa orang juga menganggap bahwa Hizbut Tahrir mempertahankan nilai-nilai keislaman yang autentik dan memperjuangkan keadilan bagi umat Islam.

Banyak orang yang mungkin belum memahami sepenuhnya apa itu Hizbut Tahrir dan apa visi dan misi organisasinya. Namun, satu hal yang pasti adalah bahwa Hizbut Tahrir telah memainkan peran yang signifikan dalam dunia politik dan sosial di banyak negara, termasuk Indonesia. Apa yang membuat Hizbut Tahrir menjadi begitu kontroversial dan penting bagi umat Islam?

Meskipun banyak orang yang menyuarakan kritik dan kekhawatiran terhadap Hizbut Tahrir, tidak dapat dipungkiri bahwa organisasi ini memiliki banyak pengikut yang setia dan gigih dalam mempertahankan khilafah dan nilai-nilai Islam yang mereka yakini. Apa yang sebenarnya mendorong orang untuk bergabung dengan Hizbut Tahrir dan bagaimana organisasi tersebut beroperasi? Inilah pertanyaan yang akan kami jawab dalam artikel ini.

Pengertian Hizbut Tahrir

Hizbut Tahrir adalah organisasi politik Islam internasional yang didirikan di Yordania pada tahun 1953 oleh Taqiuddin al-Nabhani. Organisasi ini memiliki tujuan utama untuk mewujudkan negara khilafah yang dianggap sebagai solusi untuk memecahkan berbagai masalah umat Islam di seluruh dunia.

Hizbut Tahrir dapat ditemukan di lebih dari 50 negara di seluruh dunia dan memiliki jutaan anggota. Organisasi ini terus berkembang dan memiliki pengaruh yang signifikan pada sebagian umat Muslim di seluruh dunia.

Cara Kerja Hizbut Tahrir

  • Hizbut Tahrir mengadopsi pendekatan non-kekerasan dalam usahanya untuk mencapai tujuan khilafah.
  • Organisasi ini berfokus pada pengajaran tentang ajaran Islam dan mengkampanyekan pemahaman khilafah dalam masyarakat.
  • Hizbut Tahrir berusaha mempengaruhi pemikiran masyarakat melalui media sosial dan website yang dimiliki.

Pandangan Kontroversial Hizbut Tahrir

Sementara Hizbut Tahrir menganggap dirinya sebagai pemimpin yang berusaha membawa umat Islam ke kesadaran yang lebih tinggi, pandangan organisasi ini dinilai kontroversial oleh sebagian orang. Beberapa orang menganggap Hizbut Tahrir sebagai organisasi ekstremis yang mempromosikan pemikiran dan tindakan radikal. Beberapa anggota Hizbut Tahrir juga telah terlibat dalam aksi kekerasan di beberapa negara.

Namun, ada juga pendapat yang menganggap Hizbut Tahrir sebagai organisasi yang hanya berbicara tanpa tindakan nyata. Beberapa orang menganggap bahwa usaha Hizbut Tahrir untuk mencapai tujuan khilafah tidak realistis dan tidak memperhitungkan keberagaman masyarakat Muslim di seluruh dunia.

Perbedaan antara Hizbut Tahrir dan Kelompok Radikal Lainnya

Meskipun pandangan Hizbut Tahrir dianggap kontroversial oleh sebagian orang, ada perbedaan penting antara organisasi ini dan kelompok-kelompok radikal lainnya. Hizbut Tahrir mengadopsi pendekatan non-kekerasan dalam usahanya untuk mencapai tujuan khilafah. Organisasi ini juga tidak memiliki sejarah terlibat dalam tindakan kekerasan, seperti yang dilakukan oleh ISIS atau Al-Qaeda. Namun, pandangan keras Hizbut Tahrir tentang Israel dan dukungan organisasi ini terhadap tindakan Palestina telah menimbulkan kontroversi di seluruh dunia.

Pendapat Menurut Hizbut Tahrir Pendapat Menurut Kebanyakan Umat Muslim
Mewujudkan negara khilafah adalah satu-satunya cara untuk mengatur kehidupan umat Islam. Mewujudkan negara khilafah tidak realistis dan tidak memperhitungkan keberagaman masyarakat Muslim di seluruh dunia.
Proses demokratisasi tidak dapat memberikan solusi bagi masalah umat Islam. Proses demokratisasi adalah cara untuk membangun negara yang inklusif dan demokratis.
Israel adalah negara teroris dan kecaman terhadap Israel sangat penting dalam perjuangan umat Islam. Memiliki pandangan yang keras terhadap Israel wajar, namun tidak ada alasan untuk melakukan kekerasan terhadap negara tersebut.

Bagaimana pandangan Anda tentang Hizbut Tahrir? Silakan berikan pendapat Anda di kolom komentar di bawah ini.

Sejarah Berdirinya Hizbut Tahrir

Hizbut Tahrir berdiri pada tahun 1953 oleh Taqiuddin al-Nabhani di kota kecil al-Bira di dekat Ramallah, Palestina. Organisasi ini awalnya didirikan sebagai sebuah gerakan Islam yang memperjuangkan terbentuknya khilafah atau negara Islam yang dipimpin oleh seorang khalifah yang berada di bawah tahta kenabian.

  • Sebelum mendirikan Hizbut Tahrir, Taqiuddin al-Nabhani telah aktif dalam gerakan politik Islam di Palestina dan menghabiskan waktu di penjara selama beberapa tahun karena aktivismenya.
  • Beliau menulis buku berjudul “The System of Islam” yang kemudian dijadikan rujukan utama bagi Hizbut Tahrir dalam mengembangkan ideologinya.
  • Pada awalnya, Hizbut Tahrir hanya beranggotakan beberapa orang saja, tapi kemudian berhasil menyebar ke negara-negara di Timur Tengah dan Asia Tengah.

Dalam mengembangkan ideologinya, Hizbut Tahrir mengkritik sistem pemerintahan negara-negara Muslim saat ini yang dianggap telah menyimpang dari ajaran Islam. Mereka mengecam sistem pemerintahan yang ada karena dianggap sebagai produk penjajahan dan kolonialisme yang dibawa oleh Barat ke dunia Muslim.

Dari sudut pandang Hizbut Tahrir, hanya khilafah yang mampu mengatasi masalah yang dihadapi oleh dunia Muslim. Khilafah dianggap sebagai bentuk pemerintahan Islam yang ideal dan sesuai dengan ajaran al-Quran dan Sunnah.

Tanggal Peristiwa
1953 Hizbut Tahrir didirikan oleh Taqiuddin al-Nabhani di Palestina
1958 Kantor pusat Hizbut Tahrir didirikan di Amman, Yordania
1960 Hizbut Tahrir berhasil masuk ke Turki, Mesir, dan Suriah
1990-an Hizbut Tahrir mulai masuk ke Asia Tengah dan Rusia

Perkembangan Hizbut Tahrir memang cukup pesat, meskipun di beberapa negara seperti Arab Saudi, Mesir, dan Uzbekistan dianggap sebagai organisasi terlarang. Namun, secara umum gerakan ini tetap eksis dan berjuang mengembangkan visi dan misinya dalam menghadapi tantangan yang dihadapi oleh dunia Muslim saat ini.

Ideologi yang Dianut oleh Hizbut Tahrir

Hizbut Tahrir merupakan organisasi global yang menegaskan tujuan utamanya adalah untuk memulihkan kekhilafahan Islam di seluruh dunia. Bagi orang-orang yang belum akrab dengan terminologi keagamaan, kekhilafahan adalah sistem pemerintahan berdasarkan ajaran Islam. Untuk mencapai tujuan tersebut, Hizbut Tahrir menganjurkan penolakan terhadap sistem pemerintahan apa pun yang saat ini ada di dunia.

Secara umum, terdapat beberapa paham yang diusung oleh organisasi ini. Berikut ini adalah beberapa ideologi yang dianut oleh Hizbut Tahrir:

  • Kekhilafahan Islam
  • Hizbut Tahrir meyakini bahwa kekhilafahan Islam adalah satu-satunya cara yang benar untuk mengatur kehidupan umat manusia, di mana semua hukum harus diambil dari kitab suci umat Islam, Al-Qur’an, dan sunnah nabi Muhammad. Kekhilafahan Islam akan menyelesaikan semua masalah sekaligus dan mengakhiri perpecahan umat Islam.

  • Penolakan Terhadap Demokrasi
  • Hizbut Tahrir menolak sistem demokrasi yang saat ini diadopsi oleh banyak negara di dunia karena dianggap bertentangan dengan ajaran Islam. Demokrasi dinilai hanya pandai berbicara tetapi tidak memiliki solusi untuk masalah-masalah yang dihadapi umat manusia. Demokrasi juga dianggap sangat mudah dimanipulasi dan meningkatkan korupsi, kezaliman, dan ketidakadilan dalam pemerintahan.

  • Negara Islam
  • Hizbut Tahrir berasumsi bahwa satu-satunya negara yang adil dan makmur hanyalah negara yang benar-benar menerapkan ajaran Islam dalam segala aspek kehidupannya. Negara Islam akan menghindari praktek-praktek kezaliman dan korupsi yang telah merajalela di hampir semua negara di dunia. Oleh karena itu, Hizbut Tahrir mengusulkan agar sebuah negara Islam harus segera didirikan.

Sekian ideologi yang dianut oleh Hizbut Tahrir. Tentunya, isi artikel ini tidak bermaksud untuk memperdebatkan kebenaran ideologi yang dianut oleh Hizbut Tahrir atau tujuan akhir dari organisasi ini. Namun, ini hanya menjadi informasi dasar mengenai organisasi Hizbut Tahrir dan apa yang menjadi tujuan akhir mereka dalam menerapkan ideologi-ideologi yang telah disebutkan di atas.

Judul Buku Nama Pengarang
The Mind of Hizbut Tahrir: Ten Years of Research on the Islamist Movement of Uzbekistan Matthieu Villeneuve
The Caliphate: Its Rise, Decline, and Fall From Original Sources William Muir
The Failure of Political Islam Olivier Roy

Bagi yang ingin mempelajari lebih dalam tentang Hizbut Tahrir dan ideologi yang dianut oleh organisasi ini, beberapa buku di atas dapat menjadi referensi. Namun, sebagai pembaca, kalian tetap harus menyaring informasinya dan membuat keputusan sendiri terkait dengan pandangan masing-masing.

Media Penyebaran Paham Hizbut Tahrir

Hizbut Tahrir adalah organisasi internasional yang didirikan pada 1953 di Jerusalem. Tujuan utama organisasi ini adalah untuk mendirikan negara khilafah atau negara dengan sistem Islam yang paling murni sesuai dengan praktik nabi dan para sahabatnya di masa lalu. Meskipun tidak menggunakan kekerasan atau metode lain yang melanggar hukum, organisasi ini telah dilarang di beberapa negara, termasuk beberapa negara Muslim seperti Mesir dan Turki.

  • Media Sosial
  • Hizbut Tahrir memiliki kehadiran yang kuat di media sosial, terutama di Facebook, YouTube, dan Twitter. Di sini, para anggota dan simpatizan organisasi berbagi video, tulisan, dan gambar yang mendukung tujuan organisasi. Mereka juga menggunakan platform ini untuk mengorganisir pertemuan dan mendorong partisipasi dalam aksi-aksi publik.

  • Website Resmi
  • Hizbut Tahrir memiliki website resmi yang menawarkan berita, pandangan, dan analisis tentang kebijakan dan peristiwa dunia. Website ini juga menawarkan artikel dan brosur untuk didownload dan dibagikan kepada orang lain. Selain itu, website ini memungkinkan pengunjung untuk mendaftar sebagai anggota atau simpatizan organisasi.

  • Pertemuan dan Konferensi
  • Hizbut Tahrir kerap menggelar pertemuan dan konferensi untuk membahas topik terkait negara khilafah. Pertemuan ini biasanya ditujukan untuk anggota dan simpatizan organisasi, namun terkadang juga terbuka untuk umum. Konferensi-konferensi tersebut dapat berlangsung di tempat-tempat umum atau di hotel.

Berikut ini adalah contoh pertemuan Hizbut Tahrir di London:

Tanggal Lokasi Topik
3 Maret 2019 Wembly, London Menjaga Identitas Muslim dalam Sistem Sekuler Barat
18 Juli 2019 Westminster, London Membangun Khilafah: Langkah yang Perlu Dilakukan

Sebagai organisasi yang belum dilarang di Indonesia, Hizbut Tahrir bisa dengan mudah diakses melalui media online atau mengikuti pertemuan-pertemuan publik yang diadakan oleh organisasi. Namun, hal tersebut tentunya harus dilihat dengan kritis dan memperhatikan dampak yang muncul pada masyarakat dan lingkungan sekitar.

Dampak dari Aktivitas Hizbut Tahrir

Sebagai organisasi yang mengusung ideologi Islam konservatif, Hizbut Tahrir seringkali dikritik oleh banyak pihak. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir seringkali menjadi pusat perhatian publik, terutama akibat dampak-dampak yang ditimbulkan oleh organisasi ini. Apa saja dampak dari aktivitas Hizbut Tahrir? Berikut ini adalah penjelasannya:

  • Meningkatnya pemikiran radikal
  • Memperkeruh suasana politik
  • Menciptakan ketakutan dan kekhawatiran di masyarakat

Meningkatnya pemikiran radikal adalah dampak yang paling sering dikaitkan dengan aktivitas Hizbut Tahrir. Organisasi ini dituding mempropagandakan pemikiran radikal dan membawa pengaruh yang negatif pada masyarakat. Hal ini bisa terjadi karena Hizbut Tahrir mengajarkan pemikiran-pemikiran yang bersifat eksklusif dan menolak pluralisme.

Selain itu, aktivitas Hizbut Tahrir juga seringkali memperkeruh suasana politik di suatu negara. Mereka seringkali mengadakan aksi demonstrasi dan kegiatan-kegiatan protes yang bisa menimbulkan kerusuhan dan ketidakstabilan politik. Hal ini bisa mengganggu dan mengganggu ketertiban umum di suatu negara.

Tidak hanya itu, aktivitas Hizbut Tahrir juga menjadi faktor yang menciptakan ketakutan dan kekhawatiran di masyarakat. Pengaruh organisasi ini membuat banyak orang merasa takut dan khawatir akan berkembangnya paham-paham yang bersifat ekstremis dan radikal di masyarakat.

Dampak dari aktivitas Hizbut Tahrir Penjelasan
Meningkatnya pemikiran radikal Hizbut Tahrir dituding mempropagandakan pemikiran radikal dan membawa pengaruh yang negatif pada masyarakat.
Memperkeruh suasana politik Hizbut Tahrir seringkali mengadakan aksi demonstrasi dan kegiatan-kegiatan protes yang bisa menimbulkan kerusuhan dan ketidakstabilan politik di suatu negara.
Menciptakan ketakutan dan kekhawatiran di masyarakat Pengaruh Hizbut Tahrir membuat banyak orang merasa takut dan khawatir akan berkembangnya paham-paham yang bersifat ekstremis dan radikal di masyarakat.

Terlepas dari dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh aktivitas Hizbut Tahrir, masih ada banyak pihak yang membela keberadaan organisasi ini sebagai bentuk kebebasan berpendapat. Namun, kritik dan pengawasan terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh organisasi ini tetap harus dilakukan untuk menjaga stabilitas dan ketertiban yang ada di masyarakat.

Upaya Pemerintah dalam Menangani Hizbut Tahrir

Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) adalah organisasi non-teror yang menuntut penghapusan negara demokrasi dan mendirikan Khilafah Islamiyah. Meskipun bukan organisasi teroris, HTI telah menyebarkan pemikiran radikal yang bisa memicu tindakan kekerasan di kalangan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa upaya untuk menangani HTI. Berikut adalah beberapa contohnya:

  • Penolakan pemerintah terhadap HTI sebagai organisasi yang sah di Indonesia. Pemerintah Indonesia telah mencabut legalitas HTI pada Juli 2017, sehingga organisasi ini tidak dapat lagi beroperasi secara legal di Indonesia.
  • Pemeriksaan anggota HTI oleh aparat keamanan. Beberapa anggota HTI telah ditangkap dan diperiksa oleh aparat keamanan setelah melakukan kegiatan yang dianggap meresahkan masyarakat, seperti mengadakan acara di tempat umum dan menyebarkan pamflet yang mengandung konten radikal.
  • Pemerintah Indonesia mengambil langkah tegas dengan mengeluarkan Perppu No. 2 tahun 2017 yang mengatur tentang organisasi kemasyarakatan. Perppu ini bertujuan untuk menegakkan prinsip keamanan dan keamanan nasional sebagai prioritas utama, dan untuk mengoptimalkan peran organisasi kemasyarakatan dalam pembangunan nasional dan memperkuat kejiwaan bangsa Indonesia.

Meskipun telah melakukan upaya dalam menangani HTI, pemerintah Indonesia juga dihadapkan dengan banyak tantangan. Masyarakat yang terpengaruh oleh pemikiran radikal HTI masih banyak, dan bahkan ada beberapa kelompok yang mendukung HTI meskipun organisasi ini telah dilarang. Oleh karena itu, upaya pemerintah dalam menangani HTI masih perlu terus ditingkatkan dan dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari perlakuan diskriminatif terhadap kelompok masyarakat tertentu.

Tantangan dalam menangani HTI Upaya yang perlu dilakukan
  • Banyaknya pengaruh pemikiran radikal HTI terhadap masyarakat
  • Tantangan untuk mengimplementasikan peraturan yang dapat merugikan kelompok tertentu
  • Kesulitan dalam memantau aktivitas kelompok masyarakat
  • Sosialisasi dan edukasi untuk memberikan pemahaman tentang bahaya radikalisme
  • Penegakan hukum dengan pendekatan moderat dan tidak diskriminatif terhadap kelompok masyarakat
  • Peningkatan kerjasama antara lembaga pemerintah dan masyarakat dalam memantau aktivitas kelompok masyarakat

Kontroversi yang Tercipta Akibat Hizbut Tahrir

Hizbut Tahrir merupakan organisasi yang berdiri pada tahun 1953 di Yordania. Organisasi ini dikenal dengan tujuan utamanya yaitu untuk mendirikan kembali Khilafah Islam. Namun, karena beberapa aksi dan ideologi yang dikampanyekan oleh organisasi ini, terdapat kontroversi yang tercipta di masyarakat, baik di Indonesia maupun di negara lainnya.

  • Hizbut Tahrir Dianggap Mengancam Nilai-nilai Demokrasi
  • Terjadi Konflik dengan Ormas-Ormas Lainnya
  • Organisasi yang Terlarang di Beberapa Negara

Hizbut Tahrir Dianggap Mengancam Nilai-nilai Demokrasi

Ideologi dasar Hizbut Tahrir adalah Khilafah Islam, dan ini berarti bahwa organisasi ini tidak mengakui sistem demokrasi. Penting untuk diingat bahwa demokrasi adalah sistem yang diakui di seluruh dunia sebagai sistem pemerintahan yang secara langsung menjunjung tinggi hak asasi manusia. Oleh karena itu, ideologi basis Hizbut Tahrir yang tidak mengakui sistem demokrasi ini menimbulkan kontroversi pada masyarakat.

Terjadi Konflik dengan Ormas-Ormas Lainnya

Terkadang aksi-aksi yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir dianggap provokatif oleh ormas-ormas lainnya yang memiliki ideologi yang berbeda. Beberapa aksi yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir antara lain menentang Reformasi Birokrasi, menolak Menkopolhukam Wiranto sebagai narasumber dalam sebuah seminar, dan berdemonstrasi menolak kebijakan Presiden Jokowi pada tahun 2019.

Organisasi yang Terlarang di Beberapa Negara

Negara Tahun Dilarang
Rusia 2003
China 2015
Kazakhstan 2016

Beberapa negara di dunia telah melarang keberadaan Hizbut Tahrir, termasuk Rusia, China, dan Kazakhstan. Keputusan larangan ini biasanya didasarkan pada dugaan bahwa organisasi ini melakukan kegiatan kekerasan atau mengancam keamanan negara.

Sampai Jumpa di Artikel Selanjutnya!

Terima kasih telah membaca artikel tentang apa itu Hizbut Tahrir. Semoga artikel ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai gerakan ini. Jangan lupa untuk mengunjungi website kami lagi untuk membaca artikel menarik lainnya. Sampai jumpa!