It’s hard to deny that the hipster culture has become a significant trend in recent years. But, what exactly is a hipster? Well, the term itself is somewhat elusive because it’s hard to pin down exactly what it means to be a hipster. On top of that, the hipster subculture has evolved and shifted over time, making it even harder to define.
At its core, it’s safe to say that being a hipster implies being part of a subculture that values non-mainstream culture, independent thinking, and unconventional fashion. However, the specifics of what that entails can be pretty hard to pin down. Some people may refer to hipsters as “fashionable hippies,” while others see them more as “urban lumberjacks.” In any case, one thing is for sure – the impact of hipster culture on society is not to be underestimated.
While some people love hipster culture, others see it as nothing more than a passing fad. In the end, what sets hipsters apart is their desire to reject mainstream culture and to be part of a subculture that values independent thinking and creativity. Whether you love them or hate them, there’s no denying the impact of hipster culture on modern society – it’s not just a fashion trend, but a way of life for many people. So, what exactly is a hipster? Well, that’s a question that’s hard to answer with certainty.
Pengertian Hipster
Hipster adalah istilah yang digunakan untuk menyebut orang yang mengejar tren terbaru dan berusaha untuk menjadi berbeda dari orang lain. Istilah hipster pertama kali muncul di Amerika Serikat pada tahun 1940-an dan 1950-an untuk menyebut seseorang yang berbeda dari norma. Namun, arti hipster telah bergeser dari waktu ke waktu dan menjadi lebih kompleks.
Saat ini, hipster merupakan subkultur modern yang cenderung mengambil inspirasi dari masa lalu dan menjadi pelopor dalam tren yang akan datang. Hipster dapat dikenali dari gaya berbusananya yang unik dan kreatif, seperti kacamata bundar, jas klasik, sepatu boots, dan topi fedora. Selain itu, hipster juga memiliki minat yang khas dalam seni, musik alternatif, literatur, film arthouse, dan kopi khas. Mereka cenderung menjauh dari mainstream dan menciptakan komunitas yang seringkali memandang superior terhadap kebudayaan populer.
Ciri-Ciri Hipster
Jika kamu sering mengunjungi kafe-kafe dengan dekorasi yang unik dan menggunakan barang vintage, kemungkinan besar kamu sedang berada di tempat yang digemari oleh hipster. Orang-orang hipster memiliki gaya hidup yang berbeda dari orang kebanyakan, mereka cenderung mengekspresikan diri dengan cara yang berbeda. Berikut adalah ciri-ciri hipster:
- Memiliki minat pada budaya alternatif dan indie
- Mengenakan pakaian dengan gaya retro atau vintage
- Tertarik pada seni dan musik alternatif
Cara Berpakaian Hipster
Jika kamu ingin tampil seperti seorang hipster, kamu harus mengetahui cara berpakaian yang menjadi ciri khas mereka. Pakaian yang digunakan oleh hipster biasanya memiliki desain yang unik dan berbeda dari yang kebanyakan orang kenakan. Mereka sering mengenakan celana jins, t-shirt dengan corak cek atau polkadot, beanie hat, dan kacamata hitam. Selain itu, mereka juga menggabungkan pakaian retro atau vintage dengan pakaian modern, seperti mengenakan jaket kulit dengan celana jins slim fit.
Kamu Hipster atau Bukan?
Bagaimana kamu bisa mengetahui apakah dirimu adalah hipster? Berikut adalah beberapa indikator:
Tanda-Tanda Hipster | Tanda-Tanda Bukan Hipster |
---|---|
Suka mencoba hal baru | Suka mengikuti trend |
Tertarik pada seni dan musik alternatif | Mengikuti musik populer |
Menyukai barang-barang vintage | Mencari barang-barang yang baru |
Jadi, apakah kamu seorang hipster atau bukan? Bagi sebagian orang, label ‘hipster’ mungkin dianggap negatif, tetapi bagi yang lain, itu adalah cara untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan keunikan mereka. Tidak ada yang salah dengan menjadi hipster atau tidak, karena itu semua tergantung pada preferensi masing-masing individu.
Sejarah Hipster
Hipster akhir-akhir ini menjadi kata yang sering terdengar di telinga kita. Namun, apa sebenarnya hipster itu? Awalnya, kata hipster muncul pada tahun 1940-an yang merujuk pada kelompok orang yang mencari sesuatu yang baru dan tidak biasa dalam hal musik, film, dan seni.
Gerakan hipster ini pertama kali bermula di Amerika Serikat setelah Perang Dunia II. Saat itu, kaum hipster mulai menentang konformitas sosial dan budaya yang ada. Mereka menolak norma dan kebiasaan yang dianggap membosankan dan selalu mencari hal-hal baru dan unik untuk dipelajari.
- Hipster pada awalnya adalah kaum minoritas yang menjauhi kebanyakan gaya hidup mainstream
- Gerakan hipster mulai populer kembali pada tahun 1990-an di Amerika Serikat dan Eropa
- Saat ini, gaya hidup hipster menjadi populer di berbagai belahan dunia
Bahkan, saat ini sudah banyak café dan butik yang menawarkan konsep hipster sebagai daya tarik mereka. Tidak hanya itu, film dan musik dengan genre indie yang unik pun semakin banyak diminati oleh generasi muda.
Meskipun banyak orang beranggapan bahwa hipster adalah sosok yang sok unik dan berbeda, namun sebenarnya gerakan hipster bermula dari semangat untuk menjauhi kebanyakan kebiasaan sosial yang dianggap membosankan dan ingin menunjukkan bahwa kita memiliki kepribadian yang unik dan berbeda.
Summary:
- Hipster adalah kelompok orang yang mencari hal-hal unik dan tidak biasa dalam musik, film, dan seni
- Gerakan hipster bermula di Amerika Serikat setelah Perang Dunia II
- Hipster menolak konformitas sosial dan budaya yang ada
- Gaya hidup hipster menjadi populer kembali pada tahun 1990-an
Filosofi Hipster
Hipster sering dikaitkan dengan gaya hidup alternatif yang unik dan berbeda dari orang lain. Namun, ada beberapa filosofi hipster yang lebih dalam dari sekedar penampilan dan konsumsi gaya hidup.
- Anti-Konformitas: Salah satu filosofi utama hipster adalah anti-konformitas, yaitu menolak mengikuti arus mainstream dan mencari alternatif yang lebih unik. Hipster tidak selalu membenci hal-hal populer, tetapi mereka lebih suka menemukan barang atau gagasan yang masih jarang ditemukan dan tidak biasa.
- Perhatian Terhadap Kualitas: Hipster cenderung memilih barang-barang berkualitas tinggi dan bertahan lama dibandingkan barang dengan harga murah dan cepat rusak. Mereka juga cenderung memilih barang yang dibuat secara lokal oleh pengrajin kecil atau produsen independen.
- Pentingnya Individu: Hipster memandang manusia sebagai individu yang unik dan berharga, bukan hanya angka yang mencari popularitas dan pengakuan dari orang lain. Banyak hipster menunjukkan kreativitas mereka dengan membuat karya seni, bermain musik, atau menulis karya tulis.
Dalam kontras dengan konsumerisme dan dukungan terhadap usaha skala besar, hipster cenderung melakukan konsumsi bijaksana dan mendukung pengusaha kecil. Karena itulah mereka sering memilih gaya hidup yang sederhana, minimalis, dan mengurangi pemborosan.
Di bawah ini adalah contoh perbandingan gaya hidup antara hipster dan non-hipster berdasarkan filosofi hipster:
Hipster | Non-hipster | |
---|---|---|
Tempat yang disukai | Kedai kopi independen | Starbucks |
Makanan yang dipilih | Makanan organik dan sehat | Fast food |
Gaya busana | Vintage dan unik | Brand-brand terkenal |
Tempat wisata | Tempat-tempat yang jarang diminati | Tempat-tempat wisata populer |
Filosofi hipster menunjukkan bahwa gaya hidup hipster bukan hanya sekadar tren masa kini. Ada filosofi yang lebih dalam yang menghargai kualitas, individualitas, dan kreativitas di atas kekayaan materi dan keseragaman.
Gaya Hidup Hipster
Hipster bukan hanya soal busana, tetapi juga gaya hidup. Gaya hidup hipster tertentu dianggap sebagai simbol dari sikap, ideologi, dan nilai-nilai yang diwakili oleh kaum hipster.
Ciri-ciri Gaya Hidup Hipster
- Kegemaran pada seni dan kreativitas
- Peduli pada berbagai isu sosial dan lingkungan
- Melakukan aktivitas fisik seperti yoga dan bersepeda
- Menghindari kebiasaan populer seperti makanan cepat saji dan minuman beralkohol
- Menggunakan produk-produk organik dan berkelanjutan
Polanya yang Unik
Gaya hidup hipster memiliki pola yang unik dan berbeda dari kebanyakan populasi. Mereka cenderung menganut pola hidup sederhana dan minimalis dalam segala hal. Dari kamar tidur hingga dapur, hipster senantiasa menggunakan barang-barang yang berkelanjutan, daur ulang, dan organik. Selain itu, mereka juga cenderung menghindari penggunaan gadget dan teknologi canggih.
Polanya yang unik tidak hanya terlihat pada kebiasaan sehari-harinya, tetapi juga dalam memilih pekerjaan. Banyak hipster yang memilih profesi yang berhubungan dengan seni, teknologi, lingkungan, atau sosial. Mereka senantiasa mencari pekerjaan yang memberikan kepuasan spiritual dan intelektual, sekaligus menawarkan kesempatan untuk menghadapi tantangan kreatif.
Perbedaan Hipster dengan BoBo
Terkadang kepribadian hipster dianggap mirip dengan BoBo (Bourgeois Bohemian), tetapi keduanya memiliki perbedaan yang mencolok. Jika BoBo cenderung menuju materi, maka hipster justru terfokus pada kesederhanaan. Jika BoBo cenderung memilih barang-barang mewah dan bergengsi, maka hipster cenderung menganut konsep “kurang lebih” dalam pemenuhan kebutuhan.
Tabel Perbandingan Karakteristik Hipster dan BoBo
Karakteristik | Hipster | BoBo |
---|---|---|
Pendekatan | Sederhana | Materialistis |
Kebutuhan | Kurang lebih | Mewah |
Gaya Hidup | Singkat dan minimalis | Mewah dan konsumtif |
Dengan cara hidupnya yang unik dan pola-pola yang khas, hipster telah menciptakan gaya hidup baru yang menarik perhatian banyak orang. Hidup dengan sederhana dan bertanggung jawab terhadap lingkungan merupakan nilai yang sangat dianut oleh para hipster.
Musik dan Film Favorit Hipster
Berbicara mengenai hipster, pastinya tak lengkap rasanya jika tak membahas musik dan film yang menjadi favorit mereka. Hipster merupakan subkultur yang memiliki selera musik dan film yang unik dan berbeda dengan subkultur lainnya. Mereka lebih cenderung menyukai genre musik dan film yang kurang populer dan mainstream.
Tidak jarang musik dan film yang menjadi favorit hipster justru tergolong “jadoel” atau klasik, sehingga bagi mereka, menikmati karya-karya tersebut terasa lebih autentik dan lebih memiliki nilai estetika tinggi. Berikut adalah beberapa genre musik dan film yang menjadi favorit hipster:
- Indie rock
- Folk music
- Jazz
- Blues
- Klasik
- Indie film
- Arthouse film
- Documentary film
Berbicara mengenai film, hipster tentu sangat menyukai film-film yang berbeda dan tidak biasa. Mereka menyukai film-film yang terkesan “slow” dan pemilihan sudut pandang cerita yang tidak biasa. Selain itu, film dokumenter juga menjadi favorit hipster karena film tersebut menceritakan kisah dunia nyata.
Sementara itu, hipster juga memiliki selera musik yang tidak biasa. Mereka cenderung menyukai musik alternatif yang jarang diputar di radio atau televisi. Musik dengan nuansa folk dan blues juga menjadi pilihan favorit hipster. Selain itu, musik klasik juga masuk dalam kategori musik yang favorit bagi hipster karena dianggap memiliki kualitas seni tinggi dan meskipun tergolong jadoel, tetap relevan di era sekarang.
Hipster terkadang seringkali menolak musik populer yang biasa diputar di radio atau televisi karena dianggap “terlalu mainstream”. Namun, bukan berarti mereka benar-benar menolak musik populer, mereka hanya lebih memilih menikmati musik alternatif yang lebih terkesan autentik dan original.
Tak dapat dipungkiri, inilah yang membuat hipster terlihat berbeda dari subkultur lainnya. Dari selera musik hingga film favorit, hipster mampu menunjukkan bahwa dirinya mampu menghargai karya-karya yang secara umum kurang populer, namun memiliki nilai tinggi dari segi seni dan estetika.
Jadi, itulah gambaran tentang musik dan film favorit hipster. Apa musik dan film favoritmu?
Tren Fashion Hipster Saat Ini
Saat ini, hipster menjadi salah satu tren fashion yang populer di kalangan anak muda. Para hipster ini memiliki gaya yang unik dan identitas yang kuat dalam berpakaian. Mereka menyukai gaya yang vintage dan retro dengan kombinasi warna-warna bernuansa tanah. Berikut adalah beberapa tren fashion hipster saat ini:
- Pakaian dengan bahan alami seperti katun, flanel, dan denim menjadi pilihan utama para hipster. Selain itu, pakaian yang memiliki tekstur seperti rajutan dan kulit juga menjadi salah satu tren.
- Gaya oversized menjadi salah satu tren fashion hipster saat ini. Dengan memadukan pakaian yang lebih besar dari ukuran tubuh, hipster berhasil menciptakan gaya yang unik dan berbeda.
- Topi fedora menjadi salah satu aksesori yang banyak digunakan oleh para hipster. Selain itu, kacamata dengan frame tebal juga menjadi tren fashion yang populer.
Warna Tren Fashion Hipster Saat Ini
Warna-warna yang populer di kalangan hipster saat ini adalah warna-warna bernuansa tanah seperti cokelat, hijau, merah bata, dan abu-abu. Warna-warna ini memberikan kesan vintage dan retro yang menjadi karakteristik dari tren fashion hipster. Selain itu, beberapa hipster juga menggunakan warna-warna bold seperti kuning, merah, dan biru untuk memberikan sentuhan modern pada gaya mereka.
Aksesori Tren Fashion Hipster Saat Ini
Selain topi fedora dan kacamata dengan frame tebal, ada beberapa aksesori lain yang menjadi tren fashion hipster saat ini, seperti:
- Tote bag dengan bahan kanvas dan desain yang simpel dan minimalis.
- Jam tangan dengan bahan kayu atau kulit, memberikan kesan alami dan ramah lingkungan.
- Bros dari kain perca atau barang bekas yang terkesan kreatif dan ramah lingkungan.
Contoh Outfit Hipster
Berikut adalah contoh outfit hipster yang bisa kamu tiru atau menjadi inspirasi gaya berpakaianmu:
Pakaian | Aksesori |
---|---|
Flanel shirt | Topi fedora |
Sweater rajutan | Kacamata dengan frame tebal |
Celana chino | Tote bag dari kanvas |
Sneakers | Jam tangan dari bahan kayu |
Kamu dapat mengkombinasikan pakaian dan aksesori sesuai dengan gaya dan karakteristik masing-masing. Tunjukkan jati dirimu lewat outfitmu dan jangan takut untuk tampil beda dari yang lain dengan gaya hipster!
Sampai Jumpa Hipster!
Terima kasih sudah membaca artikel tentang apa itu hipster. Semoga informasi yang disampaikan bermanfaat dan dapat menambah pengetahuanmu. Jangan lupa kunjungi kembali situs ini untuk membaca artikel menarik lainnya. Sampai jumpa lagi!