Sudah pernah dengar tentang apa itu glaukoma? Bagi sebagian orang, mungkin namanya masih terdengar asing di telinga. Namun, tahukah kamu bahwa glaukoma adalah salah satu penyakit yang bisa mengancam kesehatan mata dan menyebabkan kebutaan? Seperti apa sih glaukoma itu sebenarnya?
Dalam dunia kesehatan, glaukoma seringkali dijuluki sebagai “pembunuh perlahan” karena biasanya tidak menimbulkan gejala yang jelas di awal kemunculannya. Seseorang yang menderita glaukoma mungkin baru menyadarinya ketika kondisinya sudah semakin parah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui gejala dan cara pencegahan dari glaukoma ini.
Bagi yang belum pernah mendengar apa itu glaukoma, jangan khawatir, karena pada artikel kali ini saya akan membahas secara lengkap tentang penyakit ini. Dari apa itu, faktor penyebab, hingga cara mencegahnya. Yuk, simak terus artikel ini!
Definisi Glaukoma
Glaukoma adalah salah satu penyakit mata yang serius. Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan pada saraf optik yang menghubungkan mata dengan otak, akibat dari tekanan intraokular (tekanan dalam mata) yang terlalu tinggi. Jika tidak segera ditangani, glaukoma bisa menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan dan bahkan kebutaan.
- Glaukoma merupakan penyakit mata yang paling sering terjadi pada orang dewasa.
- Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, namun paling sering terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun.
- Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang memiliki riwayat keluarga dengan glaukoma.
Secara umum, ada dua jenis glaukoma yang terjadi, yaitu:
Jenis Glaukoma | Penjelasan |
---|---|
Glaukoma Primer Tertutup | Terjadi ketika cairan di dalam mata tidak bisa mengalir dengan baik, sehingga tekanan intraokular meningkat. Jenis glaukoma ini paling sering terjadi pada orang Asia. |
Glaukoma Primer Terbuka | Terjadi ketika cairan di dalam mata tidak bisa mengalir dengan baik justru karena saluran keluar cairan tersebut tertutup atau tersumbat. Jenis glaukoma ini lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 40 tahun atau pada orang yang memiliki riwayat keluarga dengan glaukoma. |
Glaukoma tidak menunjukkan gejala sebelum kerusakan saraf optik terjadi. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin untuk mencegah kerusakan mata akibat glaukoma.
Penyebab Glaukoma
Glaukoma disebabkan oleh kerusakan saraf optik dan biasanya terjadi akibat tekanan intraokular yang tinggi. Namun, tekanan intraokuler yang tinggi tidak selalu memicu glaukoma.
- Genetik: Glaukoma seringkali diturunkan dalam keluarga dan ada beberapa jenis glaukoma yang terkait dengan adanya mutasi genetik.
- Usia: Orang yang lebih tua cenderung lebih rentan terkena glaukoma.
- Mata yang lebih sensitif: Beberapa orang memiliki mata yang lebih sensitif dan rentan terhadap kerusakan saraf optik yang dapat menyebabkan glaukoma.
Faktor Risiko Lainnya
Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena glaukoma meliputi:
- Pernah mengalami cedera pada mata.
- Pernah menjalani operasi mata tertentu.
- Menderita penyakit tertentu seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit tiroid.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti kortikosteroid yang dapat meningkatkan tekanan intraokuler.
Jenis Glaukoma Berdasarkan Penyebabnya
Glaukoma primer adalah jenis glaukoma yang disebabkan oleh peningkatan tekanan intraokuler akibat gangguan aliran cairan mata.
Glaukoma sekunder adalah jenis glaukoma yang disebabkan oleh masalah lain di dalam mata, seperti cataract atau inflamasi.
Glaukoma sudut tertutup adalah jenis glaukoma yang terjadi ketika sudut antara kornea dan iris mata tertutup sehingga cairan mata tidak dapat mengalir dengan baik.
Glaukoma sudut terbuka adalah jenis glaukoma yang terjadi ketika sudut antara kornea dan iris mata masih terbuka namun aliran cairan mata terganggu sehingga tekanan intraokuler meningkat.
Jenis Glaukoma | Penyebab |
---|---|
Glaukoma primer | Gangguan aliran cairan mata sehingga tekanan intraokuler meningkat |
Glaukoma sekunder | Masalah lain di dalam mata, seperti cataract atau inflamasi |
Glaukoma sudut tertutup | Sudut antara kornea dan iris mata tertutup sehingga cairan mata tidak dapat mengalir dengan baik |
Glaukoma sudut terbuka | Sudut antara kornea dan iris mata masih terbuka namun aliran cairan mata terganggu sehingga tekanan intraokuler meningkat |
Selain faktor-faktor di atas, glaukoma juga dapat dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan kelebihan berat badan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mata dan hidup sehat secara umum adalah hal yang penting untuk mencegah glaukoma.
Faktor Risiko Glaukoma
Glaukoma adalah kondisi mata yang serius, dan faktor risiko glaukoma bisa membantu kita memahami penyakit ini lebih baik. Ketika kita memahami apa yang meningkatkan risiko glaukoma, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya.
- Usia: Semakin tua, semakin besar risiko mengalami glaukoma.
- Riwayat Keluarga: Jika ada anggota keluarga yang menderita glaukoma, Anda lebih berisiko mengembangkannya.
- Tekanan Mata Tinggi: Tekanan mata tinggi bisa menjadi tanda awal glaukoma. Oleh karena itu, penting untuk diukur secara teratur.
Ada banyak faktor lain yang disebutkan sebagai faktor risiko glaukoma, seperti ras tertentu, dan kondisi medis lainnya seperti diabetes. Meskipun demikian, faktor-faktor di atas adalah faktor risiko utama dan perlu dipahami untuk memahami lebih lanjut tentang penyakit ini.
Langkah-langkah pencegahan, seperti menghindari tekanan mata yang tinggi dan menjaga pengukuran tekanan mata yang teratur, dapat membantu mengurangi risiko terkena glaukoma. Jika Anda mengalami gejala atau memiliki faktor risiko, segera berkonsultasi dengan dokter mata untuk melakukan pemeriksaan rutin.
Jenis-Jenis Glaukoma
Glaukoma adalah kelainan mata yang disebabkan oleh peningkatan tekanan bola mata. Tahukah Anda bahwa ada beberapa jenis glaukoma yang perlu diketahui? Di bawah ini adalah penjelasan tentang beberapa jenis glaukoma:
- Glaukoma Primer Sudut Terbuka: Jenis glaukoma ini adalah yang paling umum. Tekanan bola mata meningkat secara perlahan, dan gejalanya tidak langsung terlihat. Kondisi ini bisa memburuk seiring waktu dan menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan.
- Glaukoma Primer Sudut Tertutup: Jenis glaukoma ini lebih jarang terjadi dan lebih serius. Tekanan bola mata meningkat secara drastis dalam waktu singkat. Gejala-gejala akut seperti rasa sakit, mual, dan penglihatan kabur akan terjadi. Kondisi ini bisa memburuk sangat cepat dan menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan.
- Glaukoma Anak: Jenis glaukoma ini secara khusus dialami oleh anak-anak. Tekanan bola mata akan meningkat secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala-gejala seperti sakit mata, penglihatan kabur, dan air mata berlebih. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan jika tidak segera didiagnosis dan diobati.
- Glaukoma Sekunder: Jenis glaukoma ini disebabkan oleh penyakit lain seperti diabetes atau penggunaan obat-obatan tertentu. Tekanan bola mata meningkat secara bertahap atau drastis, tergantung pada penyebabnya.
Glaukoma Primer Sudut Terbuka
Jenis glaukoma ini bisa terjadi pada siapa saja, namun lebih sering dialami oleh mereka yang berusia di atas 40 tahun, memiliki riwayat keluarga dengan glaukoma, atau memiliki kondisi medis tertentu seperti diabetes dan hipertensi. Glaukoma primer sudut terbuka adalah penyebab utama kebutaan pada orang dewasa di seluruh dunia.
Pada awalnya, gejala-gejala mungkin tidak terlalu terlihat atau bahkan tidak ada sama sekali. Kenyataannya, sekitar separuh orang dengan glaukoma tidak merasakan gejala apa pun pada tahap awal. Seiring waktu, seseorang mungkin mulai mengalami penglihatan kabur atau penglihatan terbatas, terutama pada sisi kanan dan kiri (bukan di tengah). Jika kondisi ini tidak segera ditangani, maka kerusakan permanen pada penglihatan bisa terjadi.
Table tentang glaukoma primer sudut terbuka
Faktor Risiko Glaukoma Primer Sudut Terbuka | Populasi yang Berisiko Tinggi |
---|---|
Usia lebih dari 40 tahun | Orang dewasa |
Riwayat keluarga dengan glaukoma | Orang dengan keluarga yang menderita glaukoma |
Tekanan bola mata yang tinggi | Orang dengan tekanan bola mata yang tinggi |
Memiliki diabetes atau hipertensi | Orang dengan diabetes atau hipertensi |
Jika Anda merasa memiliki beberapa faktor risiko di atas, sebaiknya melakukan pemeriksaan mata secara teratur, terutama jika Anda berusia di atas 40 tahun. Melakukan pemeriksaan mata secara teratur bisa membantu mendeteksi glaukoma pada tahap awal dan mencegah kerusakan permanen pada penglihatan.
Gejala Glaukoma
Glaukoma adalah suatu kondisi mata yang dapat mengancam penglihatan seseorang jika tidak segera diobati. Glaukoma terjadi ketika tekanan intraokular, yaitu tekanan dalam mata, sangat tinggi sehingga dapat merusak saraf optik dan menyebabkan kebutaan. Namun, pada tahap awal, glaukoma tidak menampakkan gejala yang jelas dan bahkan seringkali tidak menimbulkan rasa sakit.
- Mata terasa lebih sensitif terhadap cahaya
- Mata menjadi kabur
- Penglihatan menjadi berkurang secara perlahan-lahan
- Tunangan cahaya berkedut atau berkelip-kelip
- Muncul pandangan silau atau lingkaran cahaya di sekitar sumber cahaya
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segeralah berkonsultasi dengan dokter mata untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan mendapatkan perawatan yang sesuai.
Untuk mencegah glaukoma, dokter mata juga merekomendasikan pemeriksaan rutin bagi orang dewasa berusia di atas 40 tahun atau bagi orang yang memiliki riwayat glaukoma dalam keluarga. Konsultasikan dengan dokter mata Anda untuk mengetahui jadwal pemeriksaan yang tepat sesuai dengan kondisi mata Anda.
Tingkatan Tekanan Intraokular | Keterangan |
---|---|
Kurang dari 20 mmHg | Normal |
20-30 mmHg | Mungkin terjadi kerusakan saraf optik |
Lebih dari 30 mmHg | Terjadi kerusakan saraf optik dan membutuhkan penanganan segera |
Tekanan intraokular dapat diukur oleh dokter mata menggunakan tonometer. Namun, perlu diperhatikan bahwa tingkatan tekanan intraokular yang tinggi tidak selalu berarti seseorang mengalami glaukoma. Pengecekan kesehatan mata secara rutin tetap penting dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan saraf optik yang bisa mengakibatkan kebutaan.
Diagnosis Glaukoma
Glaukoma adalah penyakit mata kronis yang paling umum terjadi di seluruh dunia dan seringkali tidak memiliki gejala yang jelas. Oleh karena itu, diagnosis glaukoma memerlukan pemeriksaan reguler oleh dokter mata yang terlatih. Proses yang tepat dan efisien dalam mendiagnosis glaukoma menjadi sangat penting karena penyakit ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan secara permanen.
- Tekanan Mata: Tidak seperti yang sering dipercayai, seseorang dapat mengalami glaukoma bahkan jika tekanan mata masih dalam rentang normal. Namun, peningkatan pada tekanan mata tetap menjadi faktor risiko utama bagi perkembangan glaukoma. Oleh karena itu, saat melakukan diagnosis glaukoma, dokter mata akan mengukur tekanan mata melalui metode tonometri.
- Pemeriksaan Saraf Optik: Dokter mata juga akan memeriksa saraf optik, yaitu bagian mata yang bertanggung jawab mengirimkan sinyal visual ke otak. Hal ini dapat dilakukan melalui pemeriksaan fundus atau optic disc assessment, yaitu pemeriksaan untuk melihat bagian belakang mata untuk menentukan kondisi saraf optik.
- Pemeriksaan Lapangan Penglihatan: Tes penglihatan akan dilakukan untuk menguji seberapa luas bidang pandang mata seseorang.
Pohon keputusan atau decision tree dapat digunakan oleh dokter mata untuk mendiagnosis glaukoma. Decision tree adalah pemodelan grafis dari kumpulan aturan dan keputusan yang dapat membantu dokter mata membuat diagnosis dengan cepat. Model ini didasarkan pada beberapa faktor risiko glaukoma seperti tekanan mata, usia, riwayat keluarga, dan jenis glaukoma.
Diagnosis dini glaukoma sangatlah penting karena dapat menentukan opsi perawatan yang tersedia untuk penderita. Sebuah table di bawah ini menunjukkan kriteria untuk mengklasifikasikan jenis glaukoma dan tingkat keparahan.
Jenis Glaukoma | Tekanan Mata Normal | Tekanan Mata Tinggi |
---|---|---|
Glaukoma Awal/Pre-perifer | Ya | Tidak |
Glaukoma Perifer Akhir | Tidak | Ya |
Setelah diagnosis glaukoma terkonfirmasi, penderita harus menjalani perawatan yang tepat sesegera mungkin untuk menghentikan kerusakan mata dan penglihatan lebih lanjut. Perawatan dapat dimulai dengan menurunkan tekanan mata, yang betujuan untuk memperlambat atau mencegah kerusakan pada saraf optik dan penglihatan.
Pengobatan Glaukoma
Glaukoma adalah kondisi mata yang serius yang bisa merusak penglihatan yang tak dapat pulih. Ini terjadi ketika tekanan mata yang meningkat merusak saraf mata. Glaukoma dapat merusak penglihatan Anda tanpa gejala pada awalnya. Sehingga penting untuk menjaga kesehatan mata preventif dan dapatkan pengobatan sedini mungkin jika Anda didiagnosis dengan glaukoma.
- Tetes Mata – Obat tetes mata sangat efektif dalam menurunkan tekanan mata yang tinggi. Biasanya pasien diminta untuk meneteskan obat beberapa kali setiap harinya. Penting untuk menjaga aturan dosis yang diberikan oleh dokter sehingga obatnya dapat efektif dan meminimalkan efek samping.
- Obat Oral – Obat oral seperti diuretik dapat digunakan dalam beberapa kasus untuk menurunkan tekanan mata. Hal ini dapat diambil sebagai pil atau kapsul yang diminum setiap hari. Obat oral memiliki efek samping seperti kekeringan mulut dan gangguan pencernaan, jadi dokter akan menyeleksi pasien yang cocok dengan obat oral ini.
- Operasi – Kadang-kadang, pada kasus yang sudah parah, operasi memiliki keuntungan untuk menurunkan tekanan mata. Ada beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan yaitu operasi filtrasi, trabekulektomi dan iStent implant. Operasi ini akan ditentukan oleh dokter berdasarkan tingkat keterlibatan glaukoma dan kecocokan dengan kondisi pasien.
Pada beberapa pasien, kombinasi dari jenis pengobatan di atas mungkin direkomendasikan atau dokter mungkin akan mencoba beberapa jenis obat dan pembedahan sebelum menemukan yang paling cocok untuk mengobati kondisi glaukoma pasien. Semua opsi yang direkomendasikan oleh dokter harus diikuti sesuai ketentuan dan jangan ragu untuk berkonsultasi kembali dengan dokter jika perlu.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah dan memperlambat perkembangan glaukoma seperti menjaga tekanan darah, menjaga pola makan yang sehat dan aktifitas fisik, menghindari cedera mata dan memeriksakan mata secara teratur meskipun tanpa keluhan. Menginformasikan ke dokter mata Anda jika mempunyai salah satu faktor risiko lebih memungkinkan untuk berhasil mengobati glaukoma.
Jenis Obat Tetes Mata Glaukoma | Megakutan | Xalatan | Timoptic |
---|---|---|---|
Nama merek | Bimatoprost | Latanoprost | Timolol |
Bagaimana cara kerjanya? | Meningkatkan aliran cairan melalui mata untuk menurunkan tekanannya | Meningkatkan aliran cairan melalui mata untuk menurunkan tekanannya | Mengurangi produksi cairan mata untuk menurunkan tekanan |
Keuntungan | Dapat diambil satu kali sehari | Dapat diambil satu kali sehari | Tersedia dalam beberapa dosis |
Efek samping | Penggelapan bulu mata dan mungkin perubahan pada pewarnaan iris atau kelopak mata | Penggelapan bulu mata dan penebalan iris | Angina, sesak napas, atau kelemahan pada lengan atau kaki |
Jangan Abaikan Kesehatan Mata Anda
Nah, itulah tadi penjelasan tentang glaukoma, penyakit mata yang sangat perlu diwaspadai. Karena jika dibiarkan, dapat mengakibatkan kebutaan permanen. Kita harus lebih memperhatikan kesehatan mata kita melalui pemeriksaan rutin ke dokter mata, serta menjaga pola hidup yang sehat. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kalian. Jangan lupa untuk selalu mengunjungi website kami kembali, untuk mendapatkan artikel-artikel menarik lainnya. Terima kasih sudah membaca!