Freemasonry, sudah menjadi topik yang menarik perhatian banyak orang. Banyak yang mengaitkannya dengan teori konspirasi dan hubungannya dengan kekuasaan di seluruh dunia. Namun, bagi sebagian orang, apa itu freemasonry masih menjadi aneka ragam tanda tanya besar. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan Freemasonry?
Freemasonry merupakan suatu organisasi yang memiliki akar sejarah yang panjang. Sejak ditemukan di Skotlandia pada abad ke-16, Freemasonry menyebar dan berkembang pesat hingga kini memiliki keanggotaan di seluruh penjuru dunia. Dia dikenal sebagai organisasi yang tertutup, dengan banyak misteri dan ritual yang hanya diketahui oleh anggotanya. Namun, di balik tampilan misterius tersebut, ada banyak hal menarik dan kisah sejarah yang layak dipelajari.
Apakah Anda tertarik untuk belajar tentang Freemasonry? Kini saatnya bagi kita untuk mengeksplorasi lebih dalam apa itu Freemasonry, jangan hanya mengandalkan opini publik atau hanya merespons kabar burung. Bersama-sama, kita akan memahami sejarahnya, tata cara, serta bagaimana Freemasonry berkontribusi pada masyarakat dan cara membantu anggotanya berkembang. Mari kita mulai perjalanan kami dalam memahami Freemasonry.
Sejarah Freemasonry
Freemasonry atau lebih dikenal dengan masoner adalah sebuah organisasi fraternitas yang berlandaskan prinsip-prinsip moral dan spiritual. Konon, berdirinya Freemasonry berasal dari Inggris pada pertengahan abad ke-17. Namun, tidak bisa dipastikan secara akurat tentang asal-muasal Freemasonry karena alat tulis yang digunakan oleh mereka bersifat rahasia dalam membuat catatan-catatan.
Seperti yang diungkapkan oleh banyak sejarawan, Freemasonry pada awalnya merupakan sebuah kelompok pekerja bangunan yang terdiri dari tukang batu dan arsitek. Nama “mason” dalam “Freemason” berasal dari kata “masonry” atau “tukang batu” yang mengacu pada para anggotanya yang bekerja sebagai tukang batu. Namun, seiring berjalannya waktu, kelompok ini mulai menerima anggota dari berbagai macam profesi.
Freemasonry pada dasarnya merupakan kelompok yang memiliki prinsip-prinsip moral dan etika tinggi dengan satu tujuan utama, yaitu membangun karakter individu yang kuat dan membantu sesama. Dalam perkembangannya, Freemasonry menjadi sangat populer di Inggris dan menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Utara. Hal ini memungkinkan Freemasonry dapat mempengaruhi tatanan sosial-politik di berbagai negara.
Asas-Asas dalam Freemasonry
- Kebebasan Berfikir
- Cintai Sesama
- Ketenangan Hati
- Suatu Kepercayaan pada Tuhan
Freemasonry pada Masa Kini
Saat ini, Freemasonry telah menyebar ke hampir seluruh sudut dunia. Organisasi ini masih aktif dan terus menerus berkembang dengan lebih dari enam juta anggota di seluruh dunia. Meskipun tetap menjaga kerahasiaan dan ritual yang umumnya dilakukan di balik pintu tertutup, aktivitas dan dukungan yang dilakukan oleh Masoner terhadap masyarakat dapat dilihat melalui berbagai kegiatan amal dan pelayanan kemanusiaan.
Secara keseluruhan, kerahasiaan dan mitos yang mengelilingi Freemasonry telah berhasil menarik perhatian banyak orang. Di samping itu, peran dan kontribusi Freemasonry dalam mengembangkan nilai moral dan spiritualitas individual dan sosial dinilai sangat positif dan patut diapresiasi.
Tabel Perkembangan Penyebaran Freemasonry
Tahun | Negara |
---|---|
1717 | Inggris |
1733 | Amerika Serikat |
1740 | Jerman |
1741 | Swedia |
1755 | Polandia |
1762 | Rusia |
1764 | Kanada |
Freemasonry telah menyebar ke banyak negara dan diakui di banyak tempat sebagai suatu organisasi yang memiliki kontribusi besar bagi perkembangan nilai dan moral manusia.
Persyaratan bergabung dengan Freemasonry
Freemasonry adalah sebuah organisasi persaudaraan yang memiliki ratusan ribu anggota di seluruh dunia. Anggota Freemasonry dikenal sebagai “Freemason” atau “Mason”, dan mereka memiliki persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon anggota untuk bergabung dengan organisasi ini.
Persyaratan Umum
- Pria dengan usia minimal 21 tahun
- Memiliki keyakinan pada Tuhan Yang Maha Esa
- Bertanggung jawab atas keuangan dan keluarga
- Berpikiran terbuka dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
Proses Pendaftaran
Proses pendaftaran untuk menjadi anggota Freemasonry cukup panjang dan memakan waktu yang cukup lama. Calon anggota harus terlebih dahulu mengajukan aplikasi melalui lodge lokal, yang kemudian akan memproses aplikasi tersebut. Setelah aplikasi disetujui, calon anggota akan mengikuti serangkaian wawancara dengan anggota senior, dan akan dilakukan pemeriksaan latar belakang.
Jika calon anggota dinyatakan lulus pada seluruh tahap seleksi, maka mereka akan diundang untuk mengikuti upacara inisiasi yang melibatkan pengenalan simbolik dan ritualistik kepada organisasi.
Tahap-Tahap Pendidikan Freemasonry
Setelah bergabung menjadi anggota, Mason akan mengikuti serangkaian tahap pendidikan yang disebut sebagai “derajat”. Terdapat tiga derajat utama dalam Freemasonry, dan masing-masing derajat memiliki serangkaian upacara dan pengajaran yang berbeda.
Derajat | Nama Derajat | Deskripsi |
---|---|---|
1 | Entered Apprentice | Derajat pengenalan |
2 | FellowCraft | Derajat pembelajaran |
3 | Master Mason | Derajat puncak |
Setiap derajat memiliki ciri khas dan simbol-simbol tersendiri yang harus dipelajari oleh Mason. Pendidikan dalam setiap derajat dilakukan dengan cara diskusi dan pengajaran, di mana setiap anggota memiliki kesempatan untuk berbagi dan belajar satu sama lain.
Sebagai kesimpulan, bergabung menjadi anggota Freemasonry memerlukan persiapan dan pilihan yang matang. Namun, jika seseorang merasa cocok untuk bergabung dengan persaudaraan ini, maka keanggotaan di Freemasonry bisa menjadi pengalaman yang sangat berharga dan memberikan banyak manfaat dalam kehidupan pribadi dan sosial.
Struktur Organisasi Freemasonry
Freemasonry adalah sebuah organiasi esoterik yang sangat tertutup dan hanya bisa diakses oleh orang-orang yang telah diundang untuk bergabung. Organisasi ini menjalankan kegiatan yang sangat rahasia dan hanya diketahui oleh anggota-anggotanya saja. Namun, untuk memberikan sedikit gambaran tentang struktur organisasi Freemasonry, berikut ulasan singkatnya:
Struktur Organisasi Freemasonry
- Grand Lodge
- Lodge
- Kelompok Anggota
Freemasonry diatur oleh sebuah Grand Lodge internasional dan berdaulat. Contoh Grand Lodge yang terkenal adalah United Grand Lodge of England. Grand Lodge ini dipimpin oleh seorang Grand Master yang dipilih dari anggotanya sendiri. Sedangkan Lodge adalah unit terkecil dalam organisasi Freemasonry yang diatur oleh Grand Lodge. Tiap Lodge dipimpin oleh seorang Master yang dipilih dari antara anggota Lodge dan menjabat selama 1 tahun.
Struktur Organisasi Freemasonry
Selain Grand Lodge dan Lodge, terdapat juga sejumlah kelompok anggota dalam Freemasonry. Kelompok-kelompok ini terdiri dari anggota Freemasonry yang berasal dari profesi tertentu, seperti pengacara, dokter, atau insinyur. Kelompok anggota ini bertujuan untuk mendukung segala aktivitas dan pengembangan Freemasonry yang berkaitan dengan profesi mereka.
Freemasonry juga memiliki sejumlah hierarki dan tingkatan penting dalam struktur organisasinya. Misalnya, salah satu tingkatan penting dalam Freemasonry adalah Master Mason yang menjadi lambang penting dalam organisasi ini. Untuk mencapai ke tingkatan ini, seorang Freemasonry harus naik hingga ke tahap dan tingkatan tertentu.
Struktur Organisasi Freemasonry
Freemasonry juga mengenal sejumlah simbol dan ritual yang rumit. Salah satu dari simbol-simbol tersebut adalah Pedang, Kubah Langit, Sekop, dan Trowel. Simbol ini merupakan representasi simbolis dalam Freemasonry dan memegang makna penting bagi orang yang terlibat di dalamnya.
Simbol | Makna Penting |
---|---|
Pedang | Melambangkan pertahanan terhadap hal-hal jahat |
Kubah Langit | Melambangkan kedewasaan dan kebijaksanaan |
Sekop | Melambangkan penggalian ilmu pengetahuan |
Trowel | Melambangkan persatuan dan kebersamaan |
Demikianlah penjelasan singkat tentang struktur organisasi dalam Freemasonry. Selama bertahun-tahun, organisasi ini telah menjadi sorotan orang-orang yang tertarik pada kegiatan esoterik dan dapat memberikan pengalaman spiritual bagi para anggotanya.
Pentingnya Rahasia dan Simbol dalam Freemasonry
Freemasonry adalah organisasi yang menggunakan simbol, alegori, dan swasta untuk membina nilai moral yang dipegang oleh para anggotanya. Rahasia dan simbol penting dalam Freemasonry karena semua informasi dan konsep dalam organisasi ini memiliki makna khusus dan tidak dapat dikenali dengan mudah oleh publik umum. Ada beberapa alasan mengapa rahasia dan simbol sangat penting dalam Freemasonry.
- Simbol memberikan pemahaman yang lebih dalam
- Rahasia adalah pengetahuan yang diberikan secara bertahap
- Rahasia dan simbol sebagai penghubung antar generasi anggota
Simbol Memberikan Pemahaman yang Lebih Dalam
Simbolisme adalah bahasa universal yang dapat dipahami oleh orang di seluruh dunia. Freemasonry menggunakan banyak simbol untuk mengajarkan nilai moral dan filosofi yang dipegang oleh organisasi tersebut. Simbol-simbol ini sering digunakan dalam upacara dan ritual Freemasonry sebagai cara untuk memperkuat pesan moral yang diusung oleh organisasi. Dengan memahami arti dari simbol-simbol yang digunakan, anggota Freemasonry dapat memperdalam pengetahuan mereka tentang organisasi dan nilai-nilainya.
Rahasia adalah Pengetahuan yang Diberikan Secara Bertahap
Freemasonry adalah organisasi yang terkenal dengan keterbukaannya dan transparansinya, namun rahasia masih menjadi bagian penting dari organisasi ini. Rahasia Freemasonry diberikan secara bertahap kepada anggota baru sebagai bagian dari proses inisiasi mereka. Ini bertujuan untuk membantu anggota mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang organisasi dan nilai-nilainya. Rahasia juga menjamin bahwa hanya orang yang serius dan berkomitmen yang dapat bergabung dengan organisasi ini.
Rahasia dan Simbol sebagai Penghubung Antar Generasi Anggota
Freemasonry adalah organisasi yang banyak diperhatikan oleh masyarakat karena sejarahnya yang panjang. Organisasi ini telah ada selama lebih dari 300 tahun dan memancarkan aura misteri dan ketertarikan dari orang-orang. Karena Freemasonry adalah organisasi yang memiliki tradisi yang kuat, mempertahankan pengetahuan melalui rahasia dan simbol sangat penting untuk menjaga kontinuitas organisasi. Hal ini juga memberikan kesempatan bagi anggota yang lebih senior untuk memperkenalkan nilai-nilai Freemasonry kepada generasi yang lebih muda.
Nama Simbol | Makna |
---|---|
Gavel | Alat untuk mengatur pertemuan dan upacara |
Kunci pas | Simbol dari kebijaksanaan dan pengetahuan |
Segitiga | Simbol dari kesempurnaan |
Dalam kesimpulannya, rahasia dan simbol sangat penting dalam Freemasonry karena membantu anggota mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang organisasi dan nilai-nilainya, membantu menjaga kontinuitas organisasi melalui penghubung antargenerasi anggota, dan memberikan perlindungan bagi organisasi dari orang-orang yang tidak membutuhkan dan tidak memahami nilai-nilai Freemasonry. Oleh karena itu, rahasia dan simbol tetap menjadi bagian penting dari Freemasonry.
Etika dan nilai yang dipromosikan dalam Freemasonry
Freemasonry adalah organisasi persaudaraan yang mengadvokasi nilai-nilai seperti kebaikan, kejujuran, kemurahan hati, dan universalisme. Ada beberapa nilai dan etika yang menjadi dasar adab mereka dalam bergaul dan dalam menggapai kehidupan yang lebih bermakna. Berikut ini adalah beberapa nilai dan etika yang dipromosikan dalam Freemasonry:
Lima Prinsip Moral Freemasonry
- Sincerity (Keikhlasan): Para Freemason dianjurkan untuk selalu jujur dan benar dalam segala hal yang dilakukan.
- Tolerance (Ketoleran): Setiap individu memiliki hak untuk memiliki pandangan yang berbeda, maka dari itu, keberagaman harus diterima dan dihormati.
- Brotherly love (Cinta kasih sesama manusia): Freemason mengajarkan bahwa cinta kasih dalam persaudaraan haruslah saling menghargai, saling membantu, dan saling mendukung.
- Mutual help (Bantuan timbal balik): Freemason mencintai kebaikan hati dan kemanusiaan. Mereka juga diyakinkan bahwa semua hal yang dikerjakan dengan tulus ikhlas dan bantuan timbal balik akan membuahkan pahala yang berlimpah.
- Relief (Kemurahan hati): Freemasonry menekankan pentingnya membantu sesama. Aktivitas sosial dan kepedulian yang mereka lakukan memberikan pengaruh besar dalam kehidupan sosial masyarakat.
Mempraktekkan Nilai & Etika Freemasonry dalam Kehidupan Sehari-hari
Freemasonry tidak menyiratkan bahwa orang harus bergabung dengan organisasi ini untuk secara pribadi menentukan dan menerapkan nilai-nilai etis yang sejalan dengan ajaran persaudaraan ini. Nilai-nilai ini bisa menjadi pondasi kekuatan spiritual bagi mereka yang ingin mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah:
- Membangun etos kerja yang kuat dan rajin dan penuh tanggung jawab.
- Menghargai keberagaman budaya dan kepercayaan agama dalam konteks masyarakat yang multikultural.
- Menjaga hubungan yang baik dengan orang sekitar dan menciptakan lingkungan yang seimbang dan harmonis.
Memahami Tabel Kriteria Masuk Freemasonry
Tabel berikut adalah kriteria yang harus dipenuhi untuk dapat bergabung dengan Freemasonry:
Kriteria | Penjelasan |
---|---|
Usia | Minimal 21 tahun. |
Agama | Pendekatan multikultural dalam menerima anggota dari berbagai agama. |
Kepercayaan | Dalam Freemasonry, anggota diharapkan untuk mempercayai adanya kekuatan tertinggi, tetapi tidak ada pemaksaan untuk menerima agama tertentu. |
Karir dan Pekerjaan | Dalam Freemasonry, anggota berasal dari berbagai profesi dan latar belakang. |
Freemasonry mempromosikan nilai dan etika yang bisa membantu individu mencapai kehidupan yang lebih bermakna. Namun, bergabung dengan persaudaraan ini hanya dapat dilakukan dengan memenuhi persyaratan yang diberlakukan. Seperti terlihat pada tabel di atas, profesi dan latar belakang anggota yang berbeda membuat Freemasonry sebagai organisasi yang beragam.
Freemasonry dan Agama
Freemasonry merupakan sebuah organisasi persaudaraan rahasia yang memiliki banyak anggota di seluruh dunia. Sebagai organisasi rahasia, banyak orang bertanya-tanya tentang bagaimana Freemasonry sejalan atau tidak dengan agama. Berikut adalah beberapa fakta tentang Freemasonry dan agama:
- 1. Tidak menganut agama tertentu
- 2. Perlakuan yang sama bagi anggota dari semua agama
- 3. Kepercayaan pada kode etik moral
Freemasonry tidak mempromosikan atau menganut agama tertentu. Sebagai organisasi yang inklusif, setiap anggotanya dapat mempercayai dewa / Tuhan sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Mereka hanya menekankan bahwa setiap individu harus memiliki kepercayaan atas keberadaan Tuhan.
Freemasonry menempatkan setiap anggotanya pada tingkat yang sama, terlepas dari agama yang dianut. Mereka juga tidak mengenal diskriminasi agama. Hal ini tercermin dalam prinsip mereka bahwa semua manusia adalah saudara dan dianggap sebagai bagian dari keluarga besar manusia.
Sebagai organisasi yang memiliki prinsip moral dan etik yang kuat, Freemasonry menekankan pentingnya kebaikan dan altruisme dalam kehidupan sehari-hari. Setiap anggota harus menghormati dan menegakkan prinsip moral, yang melarang perilaku tidak etis seperti kekerasan dan korupsi.
Berbagai Agama Masuk ke Freemasonry
Freemasonry menerima orang-orang dari berbagai agama, termasuk Islam, Kristen, Judaisme, Hinduisme, dan Budha. Maka tidak mengherankan jika ada banyak anggotanya yang berasal dari beragam agama.
Bagi anggota Freemasonry, agama hanya merupakan jalan untuk mencapai kesadaran spiritual dan moral. Hal ini tercermin dalam seremoni yang mengutarakan bahwa Tuhan adalah sumber keberadaan dan pengertian manusia. Anggota diminta untuk memiliki kepercayaan pribadi dan berpegang pada prinsip moral.
Peran Agama dalam Freemasonry
Setiap orang yang bergabung dengan Freemasonry diharapkan untuk tetap setia pada agamanya dan tidak akan pernah diminta untuk mengambil sumpah yang bertentangan dengan ajaran agama yang mereka anut.
Agama | Pengaruh dalam Freemasonry |
---|---|
Islam | Anggota Freemasonry Muslim menekankan nilai-nilai keadilan dan moralitas, serta memelihara hubungan baik antar sesama anggota. |
Kristen | Anggota Freemasonry Kristen menekankan pentingnya keberanian dan kesetiaan terhadap kepercayaan mereka, serta nilai-nilai kristen dalam kehidupan sehari-hari. |
Judaisme | Anggota Freemasonry Yahudi menekankan hubungan kemanusiaan dan etis dalam kehidupan sehari-hari serta penyempurnaan diri pribadi dan masyarakat. |
Hinduisme | Anggota Freemasonry Hindu menekankan nilai-nilai universal seperti cinta kasih, kebijaksanaan, dan hinduisme sebagai sumber spiritualitas. |
Budha | Anggota Freemasonry Buddhis menekankan pentingnya tengah dalam kehidupan dan nilai-nilai kepemimpinan yang baik. |
Secara keseluruhan, Freemasonry tidak bertentangan dengan agama apa pun, namun justru menghargai banyak agama dan keyakinan. Setiap anggota dihargai untuk agama yang mereka anut dan tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan agama tersebut.
Kritik terhadap Freemasonry
Freemasonry adalah sebuah organisasi yang sering menjadi sorotan dan dikelilingi banyak kontroversi. Beberapa kritik dan kontroversi yang terkait dengan Freemasonry termasuk:
Apa yang dikritik dari Freemasonry?
- 1. Kekelaman
- 2. Secrecy
- 3. Keanggotaan yang Tertutup dan Eksklusif
- 4. Pengaruh Freemasonry pada Politik dan Keuangan
- 5. Konspirasi
- 6. Perselisihan antara Agama dan Freemasonry
- 7. Penerapan Ilmu Okultisme dan Penyembahan Setan
Penerapan Ilmu Okultisme dan Penyembahan Setan
Beberapa kritikus mencerca Freemasonry karena dianggap menerapkan praktik ilmu okultisme dan menyembah setan. Ada ajaran dalam Freemasonry yang dipercaya menggunakan simbol dan praktek magis yang dianggap berasal dari setan. Kritikus juga percaya bahwa ritual Freemasonry memperlihatkan praktik penyembahan setan.
Dalam beberapa kasus, individu atau kelompok yang terlibat dalam praktik semacam ini dianggap telah melepaskan diri dari Masyarakat Freemasonry dan dianggap sebagai organisasi yang tidak sah. Namun, kelompok ini tetap dianggap sebagai bagian dari Freemasonry oleh banyak kritikus.
Para pemimpin Freemasonry sendiri menganggap bahwa anggota mereka bebas memilih keyakinan mereka sendiri dan tidak memiliki keterkaitan dengan ajaran okultisme atau praktik penyembahan manusia. Mereka juga menekankan bahwa praktik-praktik semacam itu berada di luar praktik resmi Freemasonry dan tidak mewakili kebijakan atau keyakinan resmi organisasi.
Bagaimanapun, kontroversi ini terus menimbulkan diskusi dan debat yang Panjang dan kompleks tentang sifat sebenarnya dari Freemasonry, dan bagaimana seharusnya dianggap oleh publik.
Kritik terhadap Freemasonry | Respon dari Pimpinan Freemasonry |
---|---|
Menerapkan Praktik Illmu Okultisme | Freemasonry sendiri menganggap tidak ada praktek penyembahan setan dalam ajarannya dan tiap individu bebas dalam memilih keyakinan religius masing-masing. |
Secrecy | Freemasonry adalah organisasi tertutup dan meskipun memberikan informasi kepada publik tentang kegiatan mereka, mereka tetap menjaga rahasia informasi tertentu. |
Konspirasi | Pimpinan Freemasonry menegaskan bahwa organisasi mereka tidak terlibat dalam praktek konspirasi apa pun dan bahwa tujuan mereka hanya untuk membawa perdamaian dan persatuan di antara manusia. |
Sementara beberapa orang menganggap tindakan Freemasonry sebatas sebuah bentuk aktivitas sosial, yang lain menganggap organisasi ini berbahaya dan harus diawasi dengan ketat. Yang pasti, kontroversi terkait dengan Freemasonry masih akan menjadi perbincangan panjang dalam masyarakat.
Sudah Paham Tentang Freemasonry?
Nah, itu tadi sedikit penjelasan mengenai Apa itu Freemasonry. Sekali lagi, Freemasonry adalah sebuah organisasi rahasia yang memegang nilai-nilai moral dan kehidupan yang tinggi. Disinilah para anggotanya saling berbagi pemikiran dan pengalaman demi kemajuan diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Bagi kalian yang ingin bergabung dan memahami lebih dalam mengenai organisasi ini, bisa mencari informasi lebih lanjut atau bahkan menghubungi kantor pusat mereka. Terima kasih sudah membaca, kita bertemu lagi di artikel selanjutnya!