Apa Itu FPI dan Bagaimana Sejarah dan Aksi-aksinya? – Penjelasan Lengkap

Apa itu FPI? Kita semua pasti sudah banyak yang mendengar tentang organisasi yang satu ini. FPI atau Front Pembela Islam merupakan organisasi yang didirikan oleh Ustadz Habib Muhammad Rizieq Shihab pada tahun 1998. Dalam beberapa tahun terakhir, FPI kerap kali menjadi sorotan media dan menjadi topik hangat dalam pembicaraan masyarakat Indonesia.

Banyak orang yang memandang FPI sebagai organisasi yang kontroversial dan seringkali didemonstrasikan oleh mereka yang tidak sepaham. Namun, di sisi lain ada juga yang menganggap FPI sebagai organisasi yang memiliki peran penting dalam membela kepentingan umat Muslim di Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami secara objektif dan tidak memihak tentang apa itu FPI dan apa saja prinsip-prinsip yang dijunjung tingginya oleh organisasi ini.

Melalui artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang FPI dan mengupas beberapa isu yang seringkali diangkat dalam hubungannya dengan FPI. Kita akan melihat beberapa aspek penting dari organisasi ini, seperti sejarah terbentuknya, prinsip-prinsip yang dijunjung tinggi, serta peran dan kontribusi yang dilakukan FPI dalam masyarakat Indonesia. Mari kita simak bersama-sama.

Apa itu FPI

FPI adalah singkatan dari Front Pembela Islam yang merupakan organisasi keagamaan Islam di Indonesia. Organisasi ini dibentuk pada tahun 1998 oleh Habib Muhammad Rizieq Syihab dan beberapa ulama serta mahasiswa Islam. FPI mendapatkan popularitas yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir karena sering muncul dalam berita sebagai organisasi yang proaktif dalam memperjuangkan masalah-masalah yang dianggap penting oleh masyarakat Muslim di Indonesia.

FPI sering memprotes pemerintah Indonesia ketika dianggap melanggar hukum Islam, seperti penggunaan kata-kata kotor dalam media massa, atau ketika ada kegiatan yang dianggap bertentangan dengan tuntutan agama Islam. FPI dikenal karena aksinya yang sering memicu kontroversi dan kerusuhan di Indonesia. Beberapa anggota FPI telah diadili karena tindakan kekerasan dan penyerangan terhadap kelompok-kelompok lain.

FPI memiliki anggota yang cukup banyak, terutama di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Organisasi ini juga memiliki jaringan yang luas di daerah-daerah untuk memperjuangkan hukum dan kebijakan yang sesuai dengan ajaran Islam. Selain itu, FPI juga memiliki kegiatan sosial seperti pembangunan masjid, dan membantu korban bencana. Namun, aktivisme politik dan aksi-aksi keras kerap menimbulkan kontroversi dan kritik dari sebagian masyarakat Indonesia.

Sejarah berdirinya FPI

FPI atau Front Pembela Islam adalah sebuah organisasi Islam radikal yang dibentuk pada tahun 1998 oleh Habib Muhammad Rizieq Syihab di Jakarta. Organisasi ini bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan umat Islam dan mempererat ukhuwah Islamiah di Indonesia.

Latar Belakang Berdirinya FPI

  • Peraturan Pelarangan Ormas (PPO) pada tahun 1960-an mengakibatkan banyak organisasi Islam terlarang.
  • Penurunan kesejahteraan umat Islam di Indonesia terutama setelah krisis ekonomi pada tahun 1997.
  • Belum adanya lembaga yang dapat mewakili umat Islam dalam berbagai isu yang dihadapi.

Aksi Kepemimpinan Habib Rizieq Syihab di FPI

Habib Rizieq Syihab sebagai pendiri dan ketua FPI telah memimpin sejumlah aksi massa yang kontroversial. Beberapa di antaranya yaitu:

  • Aksi unjuk rasa menolak pelarangan penggunaan jilbab di Sekolah Negeri 111, Jakarta pada tahun 2000.
  • Pengepungan diskotek di wilayah Jakarta pada tahun 2003.
  • Menyerang persidangan artis porno di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tahun 2010.

Tindakan Pemerintah terhadap FPI

Seiring dengan melakukan aksi-aksi yang kontroversial, FPI juga kerap kali menjadi sorotan pemerintah. Beberapa tindakan pemerintah terhadap FPI di antaranya:

Tahun Tindakan Pemerintah
2008 Pemerintah membubarkan FPI secara resmi dengan alasan banyak melakukan tindakan yang meresahkan masyarakat dan merusak upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas keamanan nasional.

2016 Mahkamah Agung mengukuhkan putusan pengadilan yang memvonis ketua FPI Habib Rizieq Syihab dengan hukuman penjara selama lima tahun atas kasus dugaan penodaan Pancasila.

Meskipun telah dibubarkan oleh pemerintah, Komisi Fatwa MUI pada tahun 2020 mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa FPI adalah organisasi Islam yang sah.

Ideologi dan Tujuan FPI

Front Pembela Islam (FPI) adalah organisasi Islam yang berdiri pada 17 Agustus 1998. Sejak berdirinya, FPI telah menjadi sorotan dalam dunia politik dan masyarakat Indonesia. Ada yang menganggapnya sebagai organisasi yang militan dan radikal, namun ada juga yang menganggapnya sebagai bentuk perlawanan terhadap kebijakan yang dianggap merugikan umat Islam.

Ideologi FPI didasarkan pada ajaran Islam yang konservatif dan mempertahankan prinsip-prinsip moralitas dan agama. Tujuan utama FPI adalah melindungi umat Islam, melakukan amar ma’ruf nahi munkar (memerintahkan yang baik dan mencegah yang buruk), dan melawan apapun yang dianggap sebagai ancaman bagi Islam dan umatnya.

Ideologi FPI

  • Menjalankan prinsip-prinsip moralitas dan agama Islam
  • Konservatif dalam pandangan agama dan budaya
  • Mempertahankan tradisi dan ajaran Islam yang murni

Tujuan FPI

Seperti yang telah disinggung di atas, tujuan utama FPI adalah melindungi umat Islam dan memperjuangkan kepentingannya. Selain itu, organisasi ini memiliki beberapa tujuan lain, yaitu:

  • Melakukan amar ma’ruf nahi munkar
  • Mengawal ajaran Islam dan moralitas di Indonesia
  • Menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (khususnya umat Islam)

Struktur Organisasi FPI

FPI terdiri dari beberapa tingkatan struktur organisasi, mulai dari tingkat pusat hingga tingkat cabang. Berikut adalah struktur organisasi FPI:

Tingkat Organisasi Posisi
Pusat Dewan Rekso
Pusat Dewan Syuro
Wilayah Dewan Pengurus Wilayah
Cabang Dewan Pengurus Cabang

Meskipun FPI memiliki struktur organisasi yang cukup kompleks, namun kendala dalam koordinasi antar tingkatan masih bisa terjadi karena FPI pada umumnya bersifat terdesentralisasi.

Organisasi dalam Struktur FPI

Dalam struktur Front Pembela Islam (FPI), terdapat beberapa sub-organisasi yang bertugas dalam mengkoordinasikan aksi-aksi dan program-program yang dilakukan oleh FPI. Berikut adalah beberapa sub-organisasi dalam struktur FPI:

  • Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
  • Dewan Pertimbangan (Wantim)
  • Dewan Syariah Nasional (DSN)
  • Korps Laskar FPI
  • Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) – Biro Yudisial
  • Barisan Ansor Serba Guna (BANSER)

Dari sub-organisasi di atas, DPP merupakan sub-organisasi utama dalam struktur FPI. DPP bertugas dalam mengambil keputusan strategis dan mengarahkan jalannya organisasi. Sedangkan, Wantim berfungsi sebagai penasehat untuk DPP dan bertanggungjawab dalam hal-hal terkait hukum. DSN, seperti namanya, bertugas dalam merumuskan dan menetapkan aturan-aturan syariah yang berlaku dalam organisasi FPI.

Sementara itu, Korps Laskar FPI merupakan sub-organisasi yang paling sering muncul di media. Korps ini berfungsi sebagai pelindung dan pengawal dalam aksi-aksi FPI. BANSER, pada dasarnya, merupakan sub-organisasi yang berada di bawah Nahdlatul Ulama (NU). Namun, seiring dengan aksi-aksi FPI yang semakin sering terjadi dan menimbulkan gejolak dalam masyarakat, BANSER kerap ditugaskan untuk mengamankan lingkungan sekitar aksi FPI.

Secara keseluruhan, struktur organisasi FPI terbilang cukup kompleks. Namun, ketidakkompakan dan seringkali tindakan yang kontroversial dari FPI membuat organisasi ini tidak mendapat dukungan dari kebanyakan masyarakat Indonesia.

Sub-Organisasi Fungsi
DPP Mengambil keputusan strategis dan mengarahkan jalannya organisasi
Wantim Sebagai penasehat untuk DPP dan bertanggungjawab dalam hal-hal terkait hukum
DSN Merumuskan dan menetapkan aturan-aturan syariah yang berlaku dalam organisasi FPI
Korps Laskar FPI Pelindung dan pengawal dalam aksi-aksi FPI
HMI – Biro Yudisial Bertanggungjawab dalam mengadili perkara-perkara yang terkait dengan FPI
BANSER Bertugas dalam mengamankan lingkungan sekitar aksi FPI

Memahami struktur organisasi FPI dapat membantu kita untuk lebih memahami cara kerja dan tujuan organisasi ini. Namun, perlu diingat bahwa tindakan apapun yang merugikan masyarakat dan melanggar hukum harus dihindari dan tidak boleh ditoleransi.

Aktivitas FPI di masyarakat

FPI atau Front Pembela Islam adalah organisasi massa Islam yang beroperasi di Indonesia dengan tujuan untuk mempertahankan keutuhan agama, keamanan, dan ketertiban. Di masyarakat, aktivitas FPI sering dikaitkan dengan tindakan intimidasi dan kekerasan. Berikut adalah beberapa contoh aktivitas FPI di masyarakat:

  • Pengawalan acara keagamaan dan kegiatan sosial. FPI sering bertugas sebagai pengawal dalam acara keagamaan seperti pengajian, doa bersama, atau kajian kitab suci. Selain itu, mereka juga terlibat dalam kegiatan sosial seperti donor darah dan pelatihan minum obat.
  • Penegakan moralitas dan melakukan tindakan kekerasan. Salah satu tugas FPI adalah menegakkan moralitas dalam masyarakat. Mereka sering melakukan razia tempat-tempat yang dianggap menyimpang dari norma agama. Namun, dalam melakukan tugas ini, FPI juga sering melakukan tindakan kekerasan seperti merusak atau membakar tempat tersebut.
  • Terlibat dalam pemilihan umum. FPI sering terlibat dalam pemilihan umum dengan memantau dan menilai kinerja calon legislatif. Mereka juga mengajak masyarakat untuk memilih calon yang sejalan dengan pandangan Islam.

Selain itu, terdapat juga beberapa insiden aktivitas FPI yang menimbulkan kehebohan di masyarakat seperti pembubaran seminar intelijen pada 2010 atau aksi penolakan acara Lady Gaga pada tahun 2012.

Untuk membahas lebih jauh tentang aktivitas FPI di masyarakat, berikut adalah tabel yang menunjukkan jumlah aksi dari FPI selama 2019:

Bulan Jumlah Aksi
Januari 15
Februari 10
Maret 8
April 12
Mei 7
Juni 5
Juli 9
Agustus 11
September 6
Oktober 14
November 8
Desember 4

Seperti yang terlihat pada tabel, jumlah aksi FPI selama 2019 mengalami fluktuasi yang tergolong cukup signifikan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dan pihak yang berwenang untuk memantau aktivitas FPI demi menjaga keamanan dan ketertiban.

Konflik dan kontroversi yang melibatkan FPI

FPI atau Front Pembela Islam seringkali menjadi sorotan publik di Indonesia karena banyak konflik dan kontroversi yang melibatkan mereka. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  • FPI dituduh sebagai organisasi yang intoleran terhadap kelompok minoritas, seperti kelompok Kristen, Shia, dan Ahmadiyah.
  • FPI juga seringkali melakukan aksi-aksi kekerasan terhadap orang-orang yang dianggap tidak sesuai dengan pandangan mereka. Aksi-aksi kekerasan ini seringkali dilakukan tanpa melalui proses hukum yang jelas.
  • Keterlibatan FPI dalam politik juga menjadi kontroversi, karena beberapa orang menganggap bahwa organisasi ini terlalu berpengaruh dalam urusan politik dan bisa mengancam demokrasi Indonesia.

Tidak hanya itu, FPI juga terlibat dalam beberapa konflik besar di Indonesia, di antaranya:

Pada tahun 1998, FPI terlibat dalam konflik dengan umat Buddha di kota Medan, Sumatera Utara. Konflik ini terjadi karena FPI menganggap umat Buddha merayakan peringatan Waisak yang dianggap melanggar hukum Islam. Konflik ini menyebabkan beberapa orang tewas dan kerusakan fasilitas yang cukup besar.

Tanggal Tempat Kronologi
1 Juni 2008 Cikeusik, Banten Sejumlah warga yang diduga anggota FPI menyerang sekelompok penganut Ahmadiyah di Desa Cikeusik, Kabupaten Pandeglang,Banten. Akibat serangan itu, tiga orang tewas dan beberapa orang luka-luka.
17 November 2016 Aksi Bela Islam I Puluhan ribu massa yang tergabung dalam aksi pendukung FPI dan ormas Islam lainnya menyatakan keberatannya terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama yang dianggap menista agama Islam.
2 Desember 2016 Unjuk rasa Aksi Bela Islam II Massa yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI) dan berbagai organisasi Islam tersebut menuntut penahanan Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama.

Itulah beberapa konflik dan kontroversi yang melibatkan FPI di Indonesia. Meskipun organisasi ini mengaku melakukan kegiatan positif, seperti menjadi pelindung umat Islam, tetapi tetap saja tindakan mereka yang intoleran dan kekerasan yang dilakukan tanpa proses hukum yang jelas membuat banyak orang keberatan terhadap keberadaan FPI di Indonesia.

Pro dan Kontra Mengenai Keberadaan FPI di Indonesia

Front Pembela Islam (FPI) adalah organisasi Islam radikal yang terkenal di Indonesia. Lahir pada tahun 1998, FPI dikenal karena aksinya yang memaksa bar dan restoran yang menjual alkohol untuk tutup. Organisasi ini muncul di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang semakin terpolarisasi akibat kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan umat Islam. Namun, keberadaan FPI menuai pro dan kontra dari beberapa pihak.

  • Pro:
  • FPI dianggap sebagai wadah untuk memperjuangkan kepentingan umat Islam.
  • FPI dikenal karena aksinya dalam melawan pornografi dan maksiat di Indonesia.
  • FPI dianggap sebagai arena untuk menyuarakan hak umat Islam dengan cara yang lebih berpengaruh.
  • Kontra:
  • Aksi kekerasan yang dilakukan oleh FPI dalam beberapa kesempatan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
  • Beberapa tindakan FPI dinilai bertentangan dengan hukum dan kemanusiaan.
  • FPI seringkali melakukan tindakan yang merugikan sekelompok orang atau komunitas tertentu.

Sebagian besar dari keberadaan FPI di Indonesia memang tergantung pada sudut pandang masing-masing individu. Terdapat beberapa tindakan FPI yang cukup kontroversial dan membuat sebagian orang menyayangkan keberadaan organisasi ini.

Beberapa tindakan FPI yang menjadi sorotan adalah:

Tindakan Deskripsi
Aksi sweeping FPI seringkali melakukan aksi sweeping yang ditujukan untuk mengusir warung-waurng yang buka di bulan Ramadan atau menindak orang yang dianggap melanggar tata tertib.
Pemukulan Tidak jarang FPI melakukan pemukulan atau tindakan kekerasan lainnya terhadap orang yang dianggap melanggar norma atau tata tertib.
Pembakaran bendera Pada beberapa kesempatan, FPI membakar bendera yang dianggap tidak layak atau merugikan umat Islam.

Beberapa tindakan tersebut sangat kontroversial karena melibatkan tindakan kekerasan dan melanggar hak asasi manusia. Oleh karena itu, meskipun FPI dianggap sebagai wadah perjuangan, organisasi ini menuai berbagai protes dan penolakan tajam di tengah masyarakat.

Itu Dia Apa Itu FPI

Nah, itulah sedikit ulasan tentang FPI dan aktivitas-aktivitasnya. Meski terkadang kontroversial, tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa di balik aktivismenya, FPI juga memperjuangkan hal-hal yang dianggap penting dan relevan untuk umat Islam di Indonesia. Terima kasih sudah membaca artikel ini, dan jangan lupa untuk kembali lagi nanti untuk membaca artikel menarik lainnya tentang topik-topik aktual yang sedang trending. Sampai jumpa!