Eselon adalah kata yang sering dikaitkan dengan pemerintahan. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan eselon? Bagi sebagian orang, istilah eselon dapat mengundang kebingungan karena kesalahpahaman yang terjadi dan perubahan yang terus-menerus dalam bentuk dan fungsi.
Untuk memahami eselon, kita perlu memahami apa yang menjadi ciri utama dari sebuah birokrasi atau organisasi. Birokrasi adalah sebuah sistem organisasi yang kompleks yang didesain untuk melaksanakan sebuah tugas atau misi. Birokrasi terdiri dari sejumlah tingkatan atau lapisan, yang disebut eselon. Setiap eselon memiliki tingkat tanggung jawab dan tugas yang berbeda, dan semua itu tergantung pada jenis lembaga maupun sektor yang dibawahi.
Meskipun eselon memiliki keberadaan yang sangat penting dalam sistem birokrasi, namun banyak dari kita bahkan tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya ada. Mungkin kita hanya memiliki gambaran kasar tentang struktur organisasi, seperti direktur dan staf, tanpa menyadari bagaimana mereka benar-benar bekerja. Oleh karena itu, memahami eselon secara mendalam akan membantu kita untuk lebih memahami bagaimana sistem birokrasi bekerja dan bagaimana kita dapat memperbaikinya.
Pengertian Eselon
Eselon adalah sebuah sistem penataan struktur organisasi pemerintahan yang bertujuan untuk memperjelas tugas, fungsi, dan tanggung jawab setiap pegawai di dalam lembaga pemerintah. Sistem eselon ini memecah perangkat kerjaan menjadi beberapa tingkatan, mulai dari eselon 1 hingga eselon 9, yang masing-masing memiliki cakupan tanggung jawab dan kewenangan yang berbeda.
Dalam sistem eselon, letak posisi seorang pegawai di dalam organisasi dilihat dari kedudukan hierarki dan fungsi yang diembannya. Eselon 1 adalah tingkatan tertinggi di dalam sebuah lembaga, yang diisi oleh pejabat tinggi negara seperti presiden, wakil presiden, menteri, dan kepala lembaga. Sementara itu, eselon 9 adalah tingkatan terendah yang diisi oleh pegawai yang bertanggung jawab pada tugas-tugas administrasi dan operasional.
Perbedaan Eselon di Bawah Pemerintah
Ketika berbicara tentang pekerjaan di sektor publik, istilah eselon sering kali digunakan untuk menggambarkan tingkatan atau hierarki pekerjaan. Ada banyak eselon yang berbeda di bawah pemerintah Indonesia, dan setiap tingkat memiliki tanggung jawab dan tugas yang berbeda.
- Eselon IV
- Eselon III
- Eselon II
- Eselon I
Ini adalah tingkat yang paling rendah, dan biasanya dihuni oleh pegawai yang baru bergabung dengan pemerintah. Mereka biasanya ditempatkan di kantor-kantor kecamatan atau kabupaten.
Tingkat ini mencakup posisi-posisi manajemen menengah. Pegawai yang berada di tingkat ini akan bertanggung jawab memimpin unit-unit kerja yang lebih kecil dalam lingkup pemerintah setempat.
Tingkat ini berisi posisi-posisi manajemen yang lebih senior. Pegawai yang berada di tingkat ini biasanya mengelola unit-unit kerja yang menjadi tanggung jawab Eselon III.
Tingkat yang teratas dalam hierarki eselon di bawah pemerintah Indonesia. Pegawai yang berada di tingkat ini bertanggung jawab memimpin unit-unit kerja yang lebih besar atau bahkan departemen di tingkat nasional.
Tanggung jawab dan wewenang dari eselon berbeda di bawah pemerintah dapat berbeda tergantung pada agensi atau departemen yang terkait. Namun, secara umum, masing-masing eselon bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tugas mereka dilakukan dengan efektif dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Penetapan penggajian dan promosi pegawai di setiap eselon juga berbeda. Pegawai di eselon yang lebih junior mungkin akan memerlukan lebih banyak pengalaman dan kualifikasi sebelum dapat dipromosikan atau menerima kenaikan gaji.
Eselon | Gaji Pokok | Tunjangan Jabatan | Total Gaji |
---|---|---|---|
IV | Rp3.937.000 | Rp1.000.000 | Rp4.937.000 |
III | Rp4.603.000 – Rp7.244.000 | Rp1.000.000 – Rp2.500.000 | Rp5.603.000 – Rp9.744.000 |
II | Rp7.920.000 – Rp11.608.000 | Rp2.500.000 – Rp5.000.000 | Rp10.420.000 – Rp16.608.000 |
I | Rp11.056.000 – Rp17.007.000 | Rp5.000.000 – Rp10.000.000 | Rp16.056.000 – Rp27.007.000 |
Overall, struktur eselon di bawah pemerintah Indonesia memberikan kerangka kerja yang jelas untuk karir di sektor publik. Dengan memahami perbedaan dan tanggung jawab di setiap tingkat, pegawai dapat menetapkan tujuan karir dan mengejar promosi yang sesuai dengan kemampuan dan kualifikasi mereka.
Struktur Organisasi Eselon
Eselon merupakan susunan bagian-bagian penting dalam struktur organisasi pemerintahan di Indonesia. Eselon ini berguna untuk pengaturan dan pengelolaan kegiatan-kegiatan dalam suatu lembaga pemerintah. Struktur organisasi ini terdiri dari beberapa eselon dengan berbagai tingkatan, dan memiliki tugas dan kewenangan yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasan lebih mendalam tentang struktur organisasi eselon.
- Eselon I: Eselon tertinggi dan berada di bawah presiden dan wakil presiden. Meliputi kementerian dan lembaga non-kementerian seperti Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung, dan Komisi Pemberantasan Korupsi.
- Eselon II: Eselon yang berada di bawah Eselon I. Meliputi direktorat atau badan yang mempunyai tugas dan fungsi yang sama dengan kementerian atau lembaga non-kementerian.
- Eselon III: Eselon terendah dalam jajaran tata kerja Pemerintah Pusat. Meliputi bagian, sub-bagian dan seksi pada masing-masing unit organisasi yang ada dalam setiap lembaga.
Eselon I
Eselon I terdiri dari kementerian dan lembaga non-kementerian. Pada eselon ini, pengambilan keputusan bersifat strategis yang harus dilaksanakan dengan cepat dan tepat. Karena itu, kepemimpinan pada eselon ini sangat vital. Kementerian adalah lembaga pemerintahan yang mempunyai tugas untuk melaksanakan kebijakan umum pemerintah dalam suatu bidang tertentu. Sedangkan lembaga non-kementerian melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan oleh undang-undang. Sebagai contoh untuk lembaga non-kementerian yaitu Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung, dan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Eselon II
Eselon II merupakan eselon yang berada di antara Eselon I dan Eselon III. Eselon ini memiliki tugas yang lebih spesifik dan fungsional. Eselon II terdiri dari direktorat atau badan yang mempunyai tugas dan fungsi yang sama dengan kementerian atau lembaga non-kementerian. Direktorat ini bertanggung jawab langsung kepada Menteri yang mengeluarkan kebijakan atau arahan pada bidangnya. Contoh badan yang ada pada Eselon II seperti Badan Kepegawaian Negara, Badan Karantina Pertanian, dan Badan Narkotika Nasional, dan lain-lain.
Eselon III
Posisi terendah dalam struktur organisasi eselon dimiliki oleh Eselon III. Kelompok ini terdiri dari bagian, sub-bagian, dan seksi pada masing-masing unit organisasi yang ada dalam setiap lembaga. Semua kegiatan operasional di lembaga tersebut diselenggarakan oleh Eselon III ini. Kegiatan dari setiap unit organisasi diarahkan oleh kepala unit yang bertanggung jawab secara langsung ke pejabat pembina.
No | Jenjang | Jumlah Anggota |
---|---|---|
1 | Bidang | 30-50 orang |
2 | Sub Bidang | 10-20 orang |
3 | Bagian | 5-10 orang |
4 | Sub Bagian | 3-5 orang |
5 | Seksi | 1-3 orang |
Tabel di atas menjelaskan jumlah anggota yang dimiliki oleh setiap Eselon III di dalam struktur organisasi eselon. Jumlah ini biasanya tergantung pada ukuran lembaga tersebut. Dalam struktur organisasi ini, eselon III sangat penting sebagai pelaksana kegiatan operasional yang mendukung kegiatan lembaga agar dapat berjalan dengan lancar.
Kenaikan Jabatan Eselon
Jabatan eselon adalah tingkatan dalam struktur organisasi pemerintahan yang dibagi menjadi beberapa tingkatan. Kenaikan jabatan eselon seringkali diidentikkan dengan naiknya status seseorang dalam pekerjaannya. Bagi para pegawai negeri sipil (PNS) di Indonesia, kenaikan jabatan eselon adalah momentum penting dalam karir mereka.
- Kriteria kenaikan jabatan eselon
- Proses seleksi kenaikan jabatan eselon
- Pengaruh kenaikan jabatan eselon
Untuk kenaikan ke jabatan eselon yang lebih tinggi, seorang PNS harus memenuhi beberapa persyaratan utama, seperti masa kerja, pendidikan, dan nilai kinerja. Kriteria tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS.
Setelah memenuhi kriteria yang ditetapkan, PNS harus mengikuti proses seleksi kenaikan jabatan eselon yang diadakan oleh instansi masing-masing. Proses seleksi meliputi tes tertulis, tes praktik, dan wawancara.
Secara umum, kenaikan jabatan eselon memberikan manfaat bagi PNS dalam hal peningkatan status sosial dan ekonomi. Selain itu, kenaikan jabatan eselon dapat mempengaruhi tanggung jawab dan tugas sehari-hari yang diemban oleh PNS tersebut.
Tingkatan Jabatan Eselon
Tingkatan jabatan eselon di Indonesia dibagi menjadi sembilan tingkatan, yaitu:
No. | Tingkatan Jabatan Eselon |
---|---|
1. | Jabatan Fungsional |
2. | Eselon V/a |
3. | Eselon V/b |
4. | Eselon IV/a |
5. | Eselon IV/b |
6. | Eselon III/a |
7. | Eselon III/b |
8. | Eselon II/a |
9. | Eselon II/b |
Semakin tinggi tingkatan jabatan eselon, semakin besar pula tanggung jawab dan wewenang yang diemban oleh PNS tersebut. Oleh karena itu, kenaikan jabatan eselon menjadi tujuan penting bagi para PNS di Indonesia.
Fungsi dan Tugas Eselon
Di dalam struktur organisasi pemerintahan, terdapat jenjang jabatan yang disebut dengan eselon. Jenjang eselon dimulai dari eselon IV hingga eselon I, dengan eselon I adalah jenjang tertinggi dalam struktur organisasi tersebut. Setiap jenjang eselon memiliki fungsi dan tugas tersendiri yang harus dilaksanakan dengan baik. Berikut penjelasan mengenai fungsi dan tugas eselon.
- Eselon IV
- Eselon III
- Eselon II
- Eselon IIA dan IIB
- Eselon I
Eselon IV adalah jenjang paling rendah dalam struktur organisasi pemerintahan. Fungsi utama mereka adalah melaksanakan tugas yang berkaitan dengan operasional di bawah bimbingan eselon III. Tugas eselon IV meliputi administrasi, pelaksanaan program, serta pelayanan publik. Mereka juga bertanggung jawab dalam menyiapkan dokumen dan data yang dibutuhkan oleh atasan mereka.
Eselon III adalah jenjang di atas eselon IV dan memiliki tugas yang lebih kompleks. Fungsi utama eselon III adalah merencanakan kegiatan operasional dan melaksanakan program yang ditugaskan oleh atasan. Tugas-tugas mereka meliputi pengawasan, koordinasi, serta evaluasi pelaksanaan program kerja di bawah naungan eselon II.
Eselon II merupakan jenjang yang lebih tinggi lagi dari eselon III. Fungsi utama mereka adalah merumuskan kebijakan dan program kerja di tingkat kabupaten/kota. Tugas mereka mencakup perencanaan, pengawasan, evaluasi, serta koordinasi program kerja di bawah naungan eselon I. Mereka juga bertindak sebagai penghubung antara kabupaten/kota dengan pemerintah provinsi dan pusat.
Eselon IIA dan IIB merupakan jenjang eselon II yang lebih spesifik. Eselon IIA memiliki tugas lebih fokus terhadap administrasi keuangan, sedangkan eselon IIB bertanggung jawab atas kebijakan pembangunan daerah. Meskipun tugas-tugas yang dilaksanakan berbeda, fungsi utama mereka tetap sama yaitu merumuskan kebijakan dan program kerja di bidang masing-masing.
Tugas Eselon I | Fungsi Eselon I |
---|---|
Merumuskan kebijakan nasional dan daerah | Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan nasional dan daerah |
Memberikan arahan dan pengawasan pada eselon II, III, dan IV | Mengkaji dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan nasional dan daerah |
Eselon I adalah jenjang tertinggi dalam struktur organisasi pemerintahan. Fungsi utama mereka adalah merumuskan kebijakan nasional dan daerah, serta mengkoordinasikan pelaksanaannya. Eselon I juga memberikan arahan dan pengawasan kepada eselon II, III, dan IV. Mereka bertanggung jawab dalam mengkaji dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan nasional dan daerah. Dengan tugas yang kompleks seperti itu, eselon I sangat membutuhkan kemampuan untuk memimpin dengan baik dan menjaga konsistensi kebijakan yang sudah ditetapkan.
Tingkatan Gaji Eselon
Eselon adalah jabatan tertentu di dalam suatu organisasi atau instansi pemerintah yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang tinggi serta membutuhkan kualifikasi dan pengalaman kerja yang baik. Tingkatan gaji eselon akan berbeda-beda tergantung pada posisi dan tanggung jawab dalam organisasi tersebut. Ada beberapa tingkatan eselon yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan memiliki gaji yang berbeda-beda.
- Eselon III
- Eselon II
- Eselon IIB
Eselon III adalah jabatan yang mengelola operasional bagian atau unit tertentu dalam organisasi atau instansi. Gaji pokok untuk jabatan eselon III dapat berkisar antara Rp 4.000.000,- hingga Rp 6.500.000,- per bulan.
Eselon II adalah jabatan yang bertanggung jawab atas beberapa bagian atau unit dalam organisasi atau instansi. Gaji pokok untuk jabatan eselon II berkisar antara Rp 6.500.000,- hingga Rp 11.000.000,- per bulan.
Eselon IIB adalah jabatan yang bertanggung jawab atas beberapa bagian atau unit yang lebih kompleks dalam organisasi atau instansi. Gaji pokok untuk jabatan eselon IIB berkisar antara Rp 11.000.000,- hingga Rp 18.000.000,- per bulan.
Peningkatan gaji pada setiap tingkatan eselon dapat meningkat seiring dengan waktu dan pengalaman kerja yang dimiliki. Namun, selain gaji pokok, juga terdapat tunjangan lain seperti tunjangan keluarga, tunjangan kesehatan, dan berbagai tunjangan lainnya yang disesuaikan dengan posisi dan tanggung jawab masing-masing jabatan eselon.
Berikut adalah daftar gaji pokok untuk masing-masing eselon yang telah ditetapkan oleh pemerintah pada tahun 2021:
Tingkatan Eselon | Gaji Pokok (per bulan) |
---|---|
Eselon III | Rp 4.000.000,- hingga Rp 6.500.000,- |
Eselon II | Rp 6.500.000,- hingga Rp 11.000.000,- |
Eselon IIB | Rp 11.000.000,- hingga Rp 18.000.000,- |
Pemerintah terus melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap tingkatan gaji eselon untuk menjaga keseimbangan antara tanggung jawab dan kualitas sumber daya manusia yang menempati jabatan tersebut.
Belajar Meningkatkan Karir Eselon
Bagi seorang pegawai negeri sipil (PNS), meningkatkan karir hingga eselon merupakan salah satu tujuan yang diimpikan. Eselon adalah suatu jenjang jabatan tertinggi pada instansi pemerintah, dengan tingkatan yang terdiri dari Eselon IV hingga Eselon I. Meningkatkan karir hingga eselon bisa diwujudkan dengan cara-cara tertentu yang dapat dilakukan oleh siapa saja.
- Meningkatkan Kompetensi
- Memiliki Jaringan yang Baik
- Mengikuti Pelatihan
Meningkatkan karir hingga eselon dapat dicapai dengan meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca, mengikuti pelatihan, kursus, atau bahkan mengambil gelar keilmuan yang sesuai dengan jabatan yang dipegang. Kompetensi yang kuat akan meningkatkan kemampuan seseorang dalam menjalankan tugas di instansi pemerintahan.
Selain meningkatkan kompetensi, jaringan yang baik juga dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan karir hingga eselon. Jaringan ini dapat membantu dalam hal pengembangan karir dan memberikan informasi mengenai lowongan jabatan yang tersedia pada instansi pemerintah. Oleh karena itu, jaga hubungan yang baik dengan orang-orang yang dapat membantu meningkatkan karir, seperti atasan, pembimbing, atau bahkan teman sejawat.
Terakhir, cara yang umum digunakan untuk meningkatkan karir hingga eselon adalah dengan mengikuti pelatihan. Pelatihan ini dapat membantu meningkatkan kemampuan dalam menjalankan tugas. Pemerintah pun telah menyediakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pegawai di instansi pemerintah.
Simak tabel berikut yang menjelaskan tingkatan dari eselon IV hingga eselon I pada instansi pemerintah.
Eselon | Keterangan |
---|---|
Eselon IV | Pejabat Fungsional |
Eselon III | Pejabat Struktural |
Eselon II | Pejabat Pelaksana Tingkat Tinggi |
Eselon I | Pejabat Pimpinan Tinggi |
Dengan menjalankan cara-cara tersebut, seseorang dapat meningkatkan karir hingga eselon pada instansi pemerintah. Namun, hal ini tentunya membutuhkan usaha dan kerja keras agar dapat meraih tujuan tersebut.
Selamat Tinggal dari Eselon, Sampai Ketemu Lagi!
Sekarang kamu sudah tahu apa itu eselon dan seberapa penting peranannya dalam struktur organisasi pemerintahan di Indonesia. Jangan ragu untuk bertanya atau mencari informasi lebih lanjut tentang topik ini jika kamu masih nekat. Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga bermanfaat untukmu. Jangan sungkan-sungkan untuk mampir lagi di website kami, karena masih banyak informasi menarik yang siap kamu eksplorasi. Sampai ketemu lagi!