Apa Itu Diabetes? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Diabetes

Pernahkah kita mendengar penyakit diabetes? Apa itu diabetes? Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika tubuh tidak bisa memproduksi atau menggunakan insulin dengan baik. Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berfungsi untuk mengatur kadar gula darah dalam tubuh. Ketika insulin tidak bekerja dengan baik, kadar gula darah dalam tubuh bisa naik, yang bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Diabetes adalah penyakit yang cukup umum di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, pada tahun 2018 terdapat sekitar 10,3 juta penduduk Indonesia yang menderita diabetes. Penyakit ini tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak dan remaja. Ada dua tipe diabetes yang sering terjadi di Indonesia, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi saat tubuh tidak bisa memproduksi insulin sedangkan diabetes tipe 2 terjadi saat tubuh resisten terhadap insulin yang diproduksi.

Meskipun diabetes tidak bisa sembuh total, namun dengan pengelolaan yang tepat, pengidap diabetes masih bisa menjalani hidup yang normal. Tidak hanya obat-obatan, pengaturan diet dan olahraga juga diperlukan dalam pengelolaan diabetes. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui apa itu diabetes dan bagaimana cara mencegah serta mengatasi penyakit ini agar kita bisa menjalani hidup yang sehat dan bahagia.

Apa itu Diabetes

Diabetes adalah kondisi medis di mana kadar gula darah seseorang menjadi sangat tinggi. Hal ini terjadi ketika tubuh tidak mampu secara efektif memproduksi atau menggunakan insulin, hormon yang membantu mengendalikan tingkat gula darah.

Setiap orang memerlukan gula darah untuk energi, namun, jika kadar gula darah terlalu tinggi, dapat merusak organ dan saraf tubuh serta menyebabkan kondisi kesehatan yang serius.

Ada tiga jenis diabetes yang umum, yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional selama kehamilan.

Faktor Penyebab Diabetes

Diabetes adalah suatu kondisi medis yang terjadi saat kadar gula darah di dalam tubuh melebihi batas normal. Kondisi ini lebih sering ditemukan pada orang yang mempunyai riwayat keluarga dengan diabetes, atau pada orang yang memiliki riwayat obesitas atau kurang aktif dalam bergerak.

  • Usia lanjut: Pada usia di atas 45 tahun, risiko seseorang dapat terkena diabetes cenderung lebih tinggi.
  • Obesitas: Orang yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 25 tergolong ke dalam kategori yang lebih berisiko mengidap diabetes.
  • Kurang berolahraga: Kurangnya aktivitas fisik atau kebiasaan duduk dalam waktu yang lama dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.

Faktor Penyebab Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe 1 disebabkan oleh gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel beta penghasil insulin di dalam pankreas. Penyebab pasti dari jenis diabetes ini tidak diketahui, tetapi beberapa faktor risiko termasuk:

  • Riwayat keluarga: Orang yang memiliki kerabat dekat dengan diabetes tipe 1 lebih berisiko terkena penyakit ini.
  • Infeksi virus: Infeksi virus seperti rubella, virus Coxsackie atau campak dapat memicu terjadinya diabetes tipe 1 pada individu yang rentan.

Faktor Penyebab Diabetes Tipe 2

Diabetes tipe 2 umumnya terjadi sebagai hasil dari gaya hidup yang tidak sehat dan dapat dicegah. Terdapat beberapa faktor risiko yang meningkatkan penderitanya, di antaranya:

  • Umur: Risiko diabetes tipe 2 meningkat seiring bertambahnya usia.
  • Obesitas: Orang yang bertambah berat badannya dan memiliki lemak terutama di perut akan lebih rentan terkena diabetes tipe 2.
  • Polycystic Ovary Syndrome (PCOS): Wanita dengan sindrom ovarium polikistik atau PCOS cenderung mengalami resistensi insulin dan mempunyai risiko yang lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.

Kadar Gula Darah Normal

Kadar gula darah normal sehingga terhindar dari diabetes adalah sekitar 70-99 mg/dL mengalami peningkatan setelah makan. Nilai normal kadar gula darah puasa adalah 60-110 mg/dL. Jika kadar gula darah sudah mencapai 126 mg/dL atau lebih, berulang kali pada saat puasa selama 8 jam, maka dapat dipastikan pasien tersebut menderita diabetes.

Kategori Gula Darah Kadar Gula Darah
Puasa 60-110 mg/dL
2 Jam Setelah Makan Kurang dari 140 mg/dL
Kadar Gula Darah Normal secara Keseluruhan 70-99 mg/dL

Seseorang yang memiliki kadar gula darah di atas nilai normal tetapi masih belum mencapai nilai diabetes, disebut prediabetes. Jika tidak diatasi, kondisi ini dapat mengakibatkan diabetes tipe 2.

Tanda dan Gejala Diabetes

Diabetes atau penyakit kencing manis adalah suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi atau menggunakan hormon insulin dengan benar. Terlepas dari jenis diabetes yang Anda miliki, tanda dan gejala yang muncul dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui apakah Anda sedang mengalaminya atau tidak. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala diabetes yang umum terjadi:

  • Sering buang air kecil
  • Dehidrasi yang dapat menyebabkan rasa haus yang berlebihan
  • Kehilangan berat badan yang tiba-tiba

Sering buang air kecil adalah tanda yang umum terjadi pada penderita diabetes. Hal ini disebabkan karena tingginya kadar gula darah menyebabkan ginjal bekerja lebih keras untuk menyingkirkan gula tersebut dari tubuh. Akibatnya, tubuh akan memproduksi urine dalam jumlah yang lebih banyak dan frekuensinya juga akan bertambah.

Dehidrasi juga bisa menjadi gejala diabetes, karena tubuh akan memproduksi urine dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga mengurangi fluida dalam tubuh. Hal ini akan menyebabkan tubuh merasa haus dan kering, bahkan meskipun Anda telah minum dalam jumlah yang cukup.

Kehilangan berat badan yang tiba-tiba juga bisa menjadi tanda diabetes. Hal ini disebabkan karena tubuh tidak mampu memanfaatkan gula darah sebagai sumber energi, sehingga tubuh akan mencari sumber energi dari jaringan lemak dan protein. Akibatnya, berat badan Anda akan menurun tanpa sebab yang jelas.

Kesimpulan

Sering Buang Air Kecil Tingginya kadar gula akan membuat ginjal bekerja lebih keras sehingga memproduksi urine lebih banyak dan frekuensinya bertambah
Dehidrasi Tubuh akan kehilangan cairan karena produksi urine yang banyak
Kehilangan berat badan tiba-tiba Tubuh tidak mampu memanfaatkan gula darah sebagai sumber energi, sehingga mencari sumber energi dari jaringan lemak dan protein

Tanda dan gejala yang disebutkan di atas bukanlah yang pasti harus muncul pada setiap penderita diabetes. Kondisi tubuh setiap orang bisa berbeda-beda. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala tersebut dan curiga telah mengidap diabetes, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan tes darah yang akurat.

Komplikasi Diabetes

Diabetes melitus bukanlah penyakit yang dapat diabaikan begitu saja. Pasalnya, kondisi ini dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi, yang mana beberapa di antaranya dapat mengancam nyawa. Berikut adalah beberapa komplikasi yang sering terjadi pada penderita diabetes.

  • Komplikasi Jangka Pendek
  • Diabetes dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek, seperti hiperglikemia dan hipoglikemia. Hiperglikemia terjadi ketika kadar gula darah menjadi terlalu tinggi, sementara hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula darah menjadi terlalu rendah. Kedua kondisi ini dapat menyebabkan gejala yang tidak menyenangkan, seperti pusing, lelah, sulit berkonsentrasi, dan bahkan amnesia.

  • Komplikasi Jangka Panjang
  • Diabetes juga dapat menyebabkan berbagai komplikasi jangka panjang yang serius. Beberapa contohnya adalah neuropati diabetes, retinopati diabetes, nefropati diabetes, dan penyakit kardiovaskular. Neuropati diabetes terjadi ketika saraf manusia mengalami kerusakan akibat kadar gula darah yang tinggi. Retinopati diabetes terjadi ketika pembuluh darah kecil pada mata menjadi rusak. Nefropati diabetes terjadi ketika ginjal mengalami kerusakan, sehingga tidak dapat bekerja dengan baik. Sedangkan penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke, merupakan akibat dari kerusakan pembuluh darah yang disebabkan oleh diabetes.

Perawatan Diabetes Penting untuk Mencegah Komplikasi

Penting bagi penderita diabetes untuk selalu menjaga kadar gula darah dalam batas normal, agar dapat mencegah komplikasi yang serius. Hal ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan teratur, serta memperhatikan asupan karbohidrat dan gula yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, olahraga dan konsumsi obat-obatan diabetes yang diresepkan oleh dokter juga sangat penting untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Memperhatikan Gejala Awal Komplikasi Diabetes

Penderita diabetes juga perlu memperhatikan gejala awal komplikasi diabetes. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai adalah turunnya kemampuan penglihatan, mati rasa pada tangan dan kaki, kesulitan bernapas, dan nyeri di dada. Apabila mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah kondisi yang lebih serius.

Komplikasi Diabetes Penyebab Gejala Perawatan
Neuropati Diabetes Kerusakan saraf akibat kadar gula darah yang tinggi Mati rasa, kesemutan, sulit mengkoordinasi gerakan tubuh Obat-obatan, fisioterapi
Retinopati Diabetes Kerusakan pembuluh darah pada mata akibat kadar gula darah yang tinggi Turunnya kemampuan penglihatan, penglihatan kabur, sulit melihat di malam hari Kontrol gula darah, operasi katarak
Nefropati Diabetes Kerusakan ginjal akibat kadar gula darah yang tinggi Kehilangan nafsu makan, mual dan muntah, pembengkakan pada pergelangan kaki Kontrol gula darah, diet rendah protein
Penyakit Kardiovaskular Kerusakan pembuluh darah pada jantung dan otak akibat kadar gula darah yang tinggi Nyeri dada, sesak napas, pingsan, pusing Obat-obatan, operasi bypass

Penderita diabetes perlu memperhatikan komplikasi yang dapat terjadi, serta melakukan perawatan secara teratur untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, dan jangan ragu untuk meminta bantuan apabila mengalami gejala yang mencurigakan.

Pencegahan Diabetes

Diabetes merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan beberapa tindakan yang tepat. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah diabetes:

  • Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang
  • Menjaga berat badan yang ideal
  • Rajin berolahraga

Menjaga pola makan yang sehat dan seimbang adalah salah satu tindakan penting yang dapat dilakukan untuk mencegah diabetes. Hindari asupan makanan yang mengandung banyak gula dan lemak jenuh. Sebaiknya konsumsi makanan yang kaya akan serat seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Menjaga berat badan yang ideal juga sangat penting untuk mencegah diabetes. Kenaikan berat badan yang berlebihan bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. Cobalah untuk melakukan aktifitas fisik secara rutin dan mengurangi asupan kalori agar dapat menjaga berat badan tetap ideal.

Rutin berolahraga juga dapat membantu mencegah diabetes. Olahraga yang teratur dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin pada tubuh. Anda bisa memilih berbagai jenis olahraga seperti jalan kaki, bersepeda, berenang, atau yoga.

Jenis Makanan yang Dapat Mencegah Diabetes

Terdapat beberapa jenis makanan yang dapat membantu mencegah diabetes dan baik untuk kesehatan tubuh, diantaranya:

  • Ikan salmon
  • Kacang-kacangan
  • Sayuran berdaun hijau
  • Jagung ungu

Selain itu, beberapa jenis buah-buahan seperti apel, jeruk, kiwi, dan stroberi juga dapat membantu mencegah diabetes.

Resiko Diabetes Pada Ibu Hamil

Resiko terkena diabetes bisa meningkat pada ibu hamil. Kondisi ini disebut dengan diabetes gestasional. Jika terdiagnosis diabetes gestasional, maka harus segera melakukan perawatan dan pengobatan yang tepat. Hal ini untuk mencegah diabetes tipe 2 yang dapat terjadi setelah kehamilan berakhir.

Kisaran kadar gula darah Kondisi
< 92 mg/dL Normal
92 – 125 mg/dL Pradiabetes
> 125 mg/dL Diabetes

Secara umum, mencegah diabetes pada ibu hamil dapat dilakukan dengan menjaga pola makan yang sehat dan seimbang serta mengikuti program olahraga yang tepat. Jika mengalami gejala atau resiko diabetes selama kehamilan, segeralah berkonsultasi dengan dokter agar segera mendapatkan perawatan yang tepat.

Pengobatan Diabetes

Diabetes merupakan kondisi medis yang memerlukan pengobatan sehingga dapat diatur kadar glukosa darah. Berbagai metode pengobatan sudah tersedia untuk menangani diabetes, baik yang mengandalkan obat-obatan maupun perubahan gaya hidup. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang dapat digunakan untuk diabetes:

  • Obat-obatan: Ada banyak jenis obat-obatan yang digunakan untuk menangani diabetes, seperti obat hipoglikemik yang berfungsi menurunkan kadar glukosa darah. Obat-obatan ini terkadang dipakai dengan kombinasi untuk mencapai efek yang lebih baik.
  • Insulin: Hormon insulin sangat penting dalam mengontrol kadar glukosa darah. Dalam beberapa kasus, orang dengan diabetes tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup sehingga memerlukan suntikan insulin.
  • Perubahan gaya hidup: Pola makan yang sehat dan olahraga rutin dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah. Perubahan gaya hidup ini dapat menjadi bagian penting dari strategi pengobatan yang efektif.
  • Teknologi medis: Alat monitor glukosa darah, pompa insulin, dan perangkat lainnya dapat membantu mengelola diabetes dengan lebih baik. Teknologi medis ini dapat membantu menyediakan informasi yang diperlukan untuk melakukan pengaturan dosis obat atau insulin.

Pengaturan Dosis Insulin

Bagi penderita diabetes tipe 1, insulin harus disuntikkan setiap hari untuk membantu mengontrol kadar glukosa darah. Pengaturan dosis insulin yang tepat sangatlah penting untuk menjaga kadar glukosa darah dalam rentang normal. Penderita diabetes juga harus mengetahui cara mengukur kadar glukosa darah mereka sendiri untuk memantau efektivitas pengobatan.

Daftar Obat-obatan Diabetes

Berikut adalah beberapa jenis obat-obatan yang sering digunakan dalam pengobatan diabetes:

Jenis Obat Cara Kerja Contoh Nama Obat
Metformin Meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin sehingga mengurangi kadar glukosa darah Glucophage, Riomet
Sulfonylurea Memicu pankreas untuk melepaskan lebih banyak insulin Glibenclamide, glimepiride
GLP-1-Agonis Memicu tubuh untuk memproduksi lebih banyak insulin serta mengurangi produksi glukagon, hormon yang meningkatkan kadar glukosa darah Liraglutide, exenatide
SGLT-2 Inhibitor Mencegah ginjal menyerap glukosa kembali ke dalam darah; sebaliknya, ginjal mengeluarkan lebih banyak glukosa melalui urine, mengurangi kadar glukosa darah Canagliflozin, dapagliflozin

Ketika memutuskan obat-obatan yang paling cocok, diperlukan evaluasi dan konsultasi dengan dokter. Kondisi kesehatan, riwayat penyakit, dan faktor-faktor lain harus dipertimbangkan dalam memilih obat-obatan untuk mengelola diabetes.

Perawatan Diabetes pada Anak-Anak

Diabetes pada anak-anak dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati dengan benar. Perawatan yang tepat adalah penting untuk memastikan bahwa gejala diabetes terkendali dan anak Anda tetap sehat.

  • Anak-anak dengan diabetes tipe 1 memerlukan suntikan insulin setiap hari. Orang tua atau perawat harus mempelajari cara memberikan insulin dan mengontrol gula darah anak, serta menyiapkan makanan sehat dan kebutuhan nutrisi anak.
  • Selain insulin, diet yang sehat dan aktifitas fisik yang cukup juga penting untuk mengontrol gula darah anak. Atur pola makan anak agar seimbang antara karbohidrat, protein, dan lemak.
  • Tentukan catatan gula darah anak Anda dan konsultasikan hasilnya dengan dokter. Biasakan melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur dan rutin.

Orang tua dan anak-anak harus belajar untuk mengenali gejala hipoglikemia, yaitu kondisi ketika kadar gula darah terlalu rendah. Gejala hipoglikemia meliputi gemetaran, keringat dingin, kebingungan, dan lemas. Jika anak Anda mengalami gejala hipoglikemia, segera berikan makanan atau minuman yang mengandung glukosa atau gula sederhana.

Selain itu, dokter anak dapat meresepkan obat-obatan lain untuk membantu mengontrol gula darah anak-anak dengan diabetes. Beberapa anak dapat memerlukan infus insulin atau terapi pompa insulin untuk menjaga gula darah tetap seimbang pada waktu tidur dan selama aktivitas fisik.

Tindakan Perawatan Diabetes pada Anak-Anak Deskripsi
Suntikan insulin Anak-anak dengan diabetes tipe 1 memerlukan suntikan insulin setiap hari
Diet Sehat Atur pola makan anak agar seimbang antara karbohidrat, protein, dan lemak.
Pemeriksaan gula darah Tentukan catatan gula darah anak Anda dan konsultasikan hasilnya dengan dokter. Biasakan melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur dan rutin.
Mengenali gejala hipoglikemia Orang tua dan anak-anak harus belajar untuk mengenali gejala hipoglikemia dan dapat memberikan tindakan yang dibutuhkan

Dalam menghadapi diabetes pada anak-anak, peran orang tua dan dokter sangat penting. Dukungan dan pemahaman yang diberikan oleh keluarga dan lingkungan dapat membantu anak-anak dengan diabetes untuk hidup normal dan sehat.

Terima Kasih Telah Membaca!

Nah, itu dia apa itu diabetes dan apa saja gejalanya. Penting sekali bagi kita untuk mengenali tanda-tanda diabetes supaya segera melakukan upaya pencegahan. Jangan lupa untuk selalu menjaga pola hidup sehat melalui olahraga dan mengonsumsi makanan bergizi. Sekian informasi dari saya, terima kasih telah membaca dan jangan ragu untuk berkunjung kembali ke platform kami! Semoga hari kamu menyenangkan 🙂