Apa itu custom clearance? Sesuai dengan namanya, custom clearance adalah proses pengesahan izin bea cukai dan perizinan lainnya sebelum barang dapat masuk atau keluar dari suatu negara. Proses ini telah menjadi bagian yang penting dari kegiatan perdagangan internasional. Jumlah surat izin dan persyaratan lainnya yang dibutuhkan bagi importir dan eksportir membuat custom clearance seringkali dianggap sebagai sesuatu yang rumit dan membingungkan.
Namun, di balik kerumitan proses ini terdapat elemen penting yang harus dipenuhi dalam rangka menjaga regulasi bea cukai dan keamanan negara. Sebagai contoh, custom clearance mampu mencegah masuknya produk ilegal dan menjaga agar tingkat pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku di negara tertentu. Oleh karena itu, meskipun seringkali dianggap rumit, custom clearance memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan perdagangan internasional dan memastikan keamanan nasional.
Sekarang, dengan semakin terbukanya perdagangan internasional, custom clearance menjadi semakin penting. Sebagian besar negara telah mengembangkan proses bea cukai mereka sendiri dan seringkali menyertakan persyaratan yang berbeda-beda. Meskipun begitu, custom clearance masih merupakan bagian integral dari perdagangan internasional yang harus dipahami oleh para importir dan eksportir, termasuk di dalamnya segala macam perizinan dan regulasi yang harus diikuti.
Definisi dan Konsep Dasar Custom Clearance
Custom Clearance adalah sebuah proses pengiriman barang dari satu negara ke negara lainnya yang harus melalui proses pemeriksaan dan persetujuan dari pihak bea cukai. Tujuan dari proses tersebut adalah untuk memastikan semua barang yang masuk ke dalam suatu negara memenuhi persyaratan dan regulasi yang sudah ditetapkan.
Proses custom clearance biasanya terdiri dari beberapa tahapan, mulai dari pengajuan dokumen hingga persetujuan dan penyelesain final. Setiap negara juga memiliki regulasi yang berbeda-beda, sehingga proses custom clearance pada tiap negara dapat juga berbeda.
Konsep Dasar Custom Clearance
- Persetujuan dokumen: tahap awal dari proses custom clearance adalah pengajuan dokumen oleh pihak pengirim. Dokumen yang sering diminta adalah invoice, packing list, dan dokumen transportasi.
- Pengecekan dokumen: setelah dokumen dikirimkan, pihak bea cukai akan memeriksa dokumen tersebut untuk mengecek kelayakan dan kebenarannya.
- Pemeriksaan fisik: jika diperlukan, pihak bea cukai dapat melakukan pemeriksaan fisik pada barang yang dikirimkan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa barang sesuai dengan dokumen yang telah diajukan.
- Persetujuan dan penyelesaian: setelah semua proses telah selesai, pihak bea cukai akan memberikan persetujuan dan mengeluarkan dokumen resmi untuk memastikan barang tersebut dapat masuk ke negara tujuan.
Regulasi Custom Clearance di Indonesia
Di Indonesia, proses custom clearance diatur oleh beberapa regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah, di antaranya adalah:
- Undang-Undang Perdagangan Luar Negeri
- Peraturan Pemerintah tentang Kepabeanan
- Peraturan Menteri Keuangan tentang Bea Masuk dan Pajak Pertambahan Nilai pada Barang Impor
Tarif Bea Masuk di Indonesia
Uraian | Tarif |
---|---|
Barang yang termasuk kategori baru | 0% |
Barang yang termasuk dalam daftar negatif | 10% |
Barang yang termasuk dalam daftar positif | 2,5% |
Tarif di atas dapat berbeda-beda tergantung pada jenis barang, negara asal, dan persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia dalam regulasinya.
Prosedur dan Dokumen yang Dibutuhkan dalam Custom Clearance
Jika Anda ingin melakukan import barang dari luar negeri, maka proses custom clearance adalah hal yang harus Anda lakukan. Custom clearance sendiri merupakan proses pengkondisian dokumen-dokumen import, pemeriksaan fisis barang, dan sejumlah formalitas administrasi lainnya yang harus dipenuhi. Berikut adalah beberapa prosedur dan dokumen yang dibutuhkan dalam custom clearance:
- Surat Izin Ekspor (SIE) dan Surat Keterangan Asal Barang (SKAB): Dokumen ini dikeluarkan oleh pemerintah setempat dan menunjukkan bahwa barang yang akan diimpor sah dan boleh masuk ke negara tersebut. Pastikan Anda mempunyai surat izin yang aktif sebelum melakukan custom clearance.
- Invoice: Dokumen ini dibuat oleh penjual barang dan berisi informasi tentang harga, jenis, kuantitas, dan kondisi barang. Invoice ini dibutuhkan sebagai bukti pembayaran dan juga menunjukkan nilai barang yang akan diimpor.
- Bill of Lading: Dokumen ini adalah kontrak pengiriman barang antara penjual dan pembeli. Bill of Lading menunjukkan informasi tentang nama dan alamat pengirim, penerima, jenis barang yang diimpor, serta jumlah dan beratnya.
Selain dokumen-dokumen di atas, Anda juga harus memenuhi beberapa prosedur lainnya dalam proses custom clearance:
Pertama, lakukan registrasi pada jasa pengiriman barang. Biasanya pada jasa pengiriman barang akan meminta agar Anda mendaftarkan data pribadi. Hal ini dilakukan untuk mempermudah koordinasi antara ekspedisi dan pihak penerima.
Setelah itu, lakukan verifikasi dokumen-dokumen pabean. Dokumen pabean harus dibuat oleh Anda sebagai importir dan pastikan Anda telah memasukkan data yang benar. Dokumen pabean itu sendiri terdiri dari:
Nama Dokumen | Keterangan |
---|---|
Pendaftaran Importir | Dokumen ini berisi data identitas perusahaan dan nama importir, alamat perusahaan, nomor izin usaha, dan nomor pokok wajibpajak (NPWP). |
Surat Keterangan Bebas Dari Pengenaan PPN Dalam Negeri | Dokumen ini menunjukkan bahwa barang yang diimpor dari luar negeri bebas dari pengenaan PPN sesuai dengan ketentuan. |
Dokumen Pabean atau Customs Declaration | Meliputi daftar barang yang hendak diimpor, jenis barang, kuantitas, dan harganya. |
Setelah semua dokumen lengkap, jasa pengiriman barang akan menyerahkan dokumen ke pihak pabean. Pihak pabean akan melakukan pemeriksaan fisik barang untuk memastikan tidak ada barang ilegal atau bahaya yang ada pada kargo. Jika pemeriksaan fisik barang telah selesai dilakukan dan semua dokumen lengkap, importir dapat melakukan proses pembayaran bea masuk. Terakhir, barang akan dapat dikirimkan kepada importir.
Peran dan Tugas dari Pihak-pihak yang Terlibat dalam Custom Clearance
Ketika barang impor tiba di pelabuhan atau bandara di Indonesia, proses custom clearance dimulai. Custom clearance merupakan salah satu tahapan penting dalam perdagangan internasional. Prosedur ini bertujuan untuk menjamin bahwa setiap produk yang keluar atau masuk negara mematuhi semua aturan dan regulasi. Dalam kegiatan custom clearance, terdapat beberapa pihak yang terlibat dan memiliki peran masing-masing.
Pihak-pihak yang Terlibat dalam Custom Clearance
- Broker Pabean – Broker pabean adalah pengelola izin kepabeanan yang diakui oleh pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Kepabeanan. Tugas broker pabean adalah mengurus masalah kepabeanan yang memungkinkan tanpa menimbulkan risiko.
- Bea dan Cukai – Bea dan cukai adalah instansi resmi yang bertanggung jawab untuk mengatur kebijakan kepabeanan dan pengawasan di Indonesia. Pada dasarnya, mereka bertanggung jawab untuk memeriksa semua barang yang datang dan pergi dari Indonesia guna menghindari segala jenis praktik peredaran barang ilegal.
- Importir – Importir adalah pihak yang membeli barang dari luar negeri untuk dijual di dalam negeri. Dalam hal ini, importir menyediakan dokumen yang diperlukan oleh broker kepabeanan agar penyimpanan dan pengelolaan barang masuk menjadi lebih mudah dan transparan.
Proses Custom Clearance
Pada dasarnya, proses custom clearance melibatkan beberapa tahapan, antara lain:
- Pelaporan barang masuk
- Pemeriksaan kepabeanan
- Pelunasan biaya kepabeanan
- Pembebasan barang
Tabel Peran dan Tugas dari Pihak-pihak yang Terlibat dalam Custom Clearance
Pihak-pihak yang Terlibat dalam Custom Clearance | Peran | Tugas |
---|---|---|
Broker Pabean | Penyedia Izin Kepabeanan | Mengurus masalah kepabeanan yang memungkinkan tanpa menimbulkan risiko. |
Bea dan Cukai | Regulasi Kepabeanan dan Pengawasan | Memeriksa semua barang yang datang dan pergi dari Indonesia guna menghindari segala jenis praktik peredaran barang ilegal. |
Importir | Produsen atau Pemasok | Menyediakan dokumen yang diperlukan agar penyimpanan dan pengelolaan barang masuk menjadi lebih mudah dan transparan. |
Proses ini dilakukan dengan teliti dan hati-hati untuk menghindari segala jenis kerugian atau kesalahpahaman. Keterlibatan pihak-pihak yang terlibat dalam custom clearance sangat diperlukan untuk mencegah praktik perdagangan ilegal dan melindungi ekonomi nasional.
Peraturan dan Kebijakan yang Mempengaruhi Custom Clearance
Custom clearance adalah proses yang harus diikuti oleh para pengusaha atau perusahaan untuk mengimpor atau mengekspor barang ke suatu negara. Seperti pada setiap negara, Indonesia memiliki peraturan dan kebijakan terkait custom clearance yang harus dipatuhi. Berikut adalah beberapa peraturan dan kebijakan yang mempengaruhi custom clearance di Indonesia.
- Undang-Undang Kepabeanan: Undang-undang ini mengatur mengenai kepabeanan di Indonesia, termasuk tentang pungutan bea masuk dan pajak impor.
- Peraturan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai: Peraturan ini diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan mengatur mengenai pengawasan impor dan ekspor barang.
- Peraturan Kementerian Keuangan: Peraturan ini mengatur mengenai kepabeanan dan pajak impor yang harus dipatuhi oleh para importir.
Peraturan dan kebijakan di atas memberikan arahan dan pedoman bagi para pengusaha atau perusahaan yang ingin melakukan custom clearance. Negara-negara lain juga memiliki peraturan dan kebijakan serupa yang harus dipatuhi oleh para pelaku bisnis.
Namun, peraturan dan kebijakan tersebut tidak selalu mudah untuk dipahami. Oleh karena itu, para pengusaha atau perusahaan disarankan untuk mengikuti pelatihan atau menggunakan jasa konsultan custom clearance agar proses custom clearance dapat dilakukan dengan baik dan tepat waktu.
Kiat untuk Menghindari Masalah dalam Custom Clearance
Proses custom clearance seringkali dianggap rumit dan membingungkan bagi para pengusaha atau perusahaan. Namun, dengan memahami beberapa kiat untuk menghindari masalah dalam custom clearance, proses ini dapat dilakukan dengan lebih mudah. Beberapa kiat tersebut adalah sebagai berikut:
- Memperkirakan biaya dan waktu yang dibutuhkan sejak awal.
- Melakukan persiapan dokumentasi yang lengkap dan akurat.
- Memilih agen pelayaran atau jasa konsultan custom clearance yang baik dan terpercaya.
Dengan mengikuti kiat di atas, para pengusaha atau perusahaan dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya masalah dalam proses custom clearance.
Dokumen yang Diperlukan dalam Custom Clearance
Proses custom clearance membutuhkan dokumentasi yang lengkap dan akurat. Beberapa dokumen yang diperlukan dalam custom clearance di Indonesia antara lain:
Nama Dokumen | Keterangan |
---|---|
Invoice | Dokumen transaksi jual beli antara pihak pengirim dan penerima barang. |
Packing List | Dokumen yang berisi daftar barang yang diimpor atau diekspor beserta jumlah dan beratnya. |
Bill of Lading | Dokumen persetujuan antara pihak pengirim dan penerima barang yang ditandatangani oleh kapten kapal atau pawang. |
Surat Keterangan Asal Barang (SKAB) | Dokumen yang menyatakan asal barang yang diimpor atau diekspor. |
Keempat dokumen tersebut di atas merupakan dokumen dasar yang diperlukan dalam proses custom clearance di Indonesia. Selain dokumen-dokumen tersebut, masih ada dokumen lain yang mungkin diperlukan sesuai dengan jenis barang atau komoditas yang diimpor atau diekspor.
Kendala dan Masalah yang Biasa Muncul dalam Custom Clearance
Custom clearance adalah suatu proses untuk melepaskan barang dari kawasan pabean ke dalam pasar bebas. Kendala dan masalah sering terjadi dalam proses ini, terutama ketika dokumen dan persyaratan tidak dipenuhi dengan benar. Ini dapat mengakibatkan penundaan dalam pengiriman dan biaya tambahan yang tidak diinginkan. Di bawah ini adalah beberapa kendala dan masalah yang biasa muncul dalam custom clearance:
- Kekurangan Dokumen – Dokumen yang diperlukan dalam proses custom clearance harus lengkap dan ditujukan kepada pihak berwenang yang benar. Kekurangan dokumen dapat menyebabkan penundaan dalam pengiriman, denda, atau bahkan penolakan barang masuk.
- Error dalam Jenis Barang – Jenis barang yang dikirim harus dinyatakan secara akurat dalam dokumen. Jika ada kesalahan atau ketidaktepatan, barang tersebut mungkin tidak dapat dilewati ke custom clearance.
- Pemeriksaan Fisik – Barang yang dikirim dapat diperiksa secara fisik oleh petugas pabean. Ini dapat menunda proses pengiriman dan memerlukan biaya tambahan jika barang yang dikirim tidak memenuhi standar yang ditetapkan.
Sulitnya Memenuhi Persyaratan Khusus
Ketika barang masuk ke negara lain, dapat menjadi sulit untuk memenuhi persyaratan khusus yang berbeda-beda di setiap negara. Beberapa persyaratan dapat termasuk dokumen-dokumen khusus, seperangkat standar kualitas, atau sertifikat keselamatan. Ini dapat menjadi kendala pada proses custom clearance dan harus dipenuhi dengan benar agar pengiriman dapat diotorisasi.
Pengenaan Duties dan Taxes
Dalam proses custom clearance, barang dapat dikenakan satu atau lebih tarif dari pajak dan bea masuk. Ini dapat merugikan pengirim dan penerima, karena biaya tambahan ini seringkali tidak diharapkan. Tarif tersebut juga dapat bervariasi tergantung pada negara tujuan dan jenis barang yang dikirim.
Perubahan dalam Regulasi Pabean
Peraturan dan regulasi pabean dapat berubah dari waktu ke waktu. Hal ini bisa menjadi sulit bagi pengirim dan penerima untuk tetap memahami apa yang diperlukan agar pengiriman dapat dilewati custom clearance. Perubahan-perubahan dalam regulasi ini juga dapat memiliki pengaruh pada biaya tambahan atau tarif, yang dapat menambah biaya pengiriman dan mengurangi keuntungan.
Faktor Kendala Custom Clearance | Penjelasan |
---|---|
Kesalahan dalam Dokumen | Kekurangan dokumen atau kesalahan dalam penulisan dokumen dapat menyebabkan penundaan dalam pengiriman atau bahkan penolakan barang masuk. |
Tidak Memenuhi Persyaratan Khusus | Jika persyaratan khusus tidak dipenuhi, barang tidak dapat dilewati custom clearance dengan benar. |
Pemeriksaan Fisik Barang | Petugas pabean dapat memeriksa barang dengan cara fisik, yang dapat menunda pengiriman dan memerlukan biaya tambahan. |
Duties dan Taxes | Barang yang dikirim dapat dikenakan biaya tambahan berupa pajak dan bea masuk. |
Perubahan Regulasi Pabean | Peraturan dan regulasi pabean dapat berubah dari waktu ke waktu, yang dapat mempengaruhi biaya pengiriman dan persyaratan custom clearance. |
Ketika mengirimkan barang melalui custom clearance, sangat penting untuk memahami persyaratan yang diperlukan dan memastikan bahwa dokumen dan persyaratan dipenuhi dengan benar. Dengan memahami masalah dan kendala yang biasa muncul dalam proses custom clearance, pengirim dan penerima bisa lebih siap dan menghindari masalah dengan barang yang dikirimkan.
Teknologi dan Inovasi dalam Mempermudah Custom Clearance
Custom clearance saat ini semakin terbantu dengan perkembangan teknologi dan inovasi. Adapun di bawah ini adalah beberapa teknologi dan inovasi yang dapat mempermudah proses custom clearance:
- Sistem Informasi Bea dan Cukai (SIBAC) – Merupakan aplikasi berbasis web bagi pelaku usaha untuk memenuhi kewajiban pelaporan dalam hal barang impor dan ekspor. Dengan menggunakan aplikasi ini, proses custom clearance dapat dilakukan secara online dan tidak memerlukan kehadiran fisik pelaku usaha di kantor Bea dan Cukai.
- Electronic Data Interchange (EDI) – Menggantikan sistem lama yang masih menggunakan form manual. EDI memungkinkan pertukaran dokumen secara elektronik untuk memperlancar proses custom clearance.
- Radiasi X – Teknologi ini memungkinkan petugas Bea dan Cukai untuk melakukan identifikasi isi kemasan untuk mengetahui apakah barang tersebut melanggar aturan atau tidak. Hal ini mempercepat proses custom clearance.
Teknologi dan inovasi yang berinovasi pada proses custom clearance juga sangat penting. Berikut beberapa inovasi yang dapat mempermudah proses custom clearance:
- Terbukanya Kawasan Berikat – Kawasan Berikat merupakan area yang memfasilitasi impor barang dengan peraturan dan kewajiban-kewajiban khusus yang memudahkan dalam proses kepabeanan dan mengurangi waktu dan biaya.
- Customs Trade Partnership Against Terrorism (CTPAT) – Inisiatif keamanan kolaboratif antara para pelaku bisnis dan pemerintah dalam melawan terorisme. Program ini dapat mengurangi risiko keamanan dan mempercepat alur proses custom clearance.
Sistem yang memadukan teknologi dan inovasi diharapkan dapat terus berkembang sehingga mampu membuat proses custom clearance menjadi lebih cepat, efisien, dan efektif.
Teknologi & Inovasi | Manfaat |
---|---|
Sistem Informasi Bea dan Cukai (SIBAC) | Melakukan proses custom clearance secara online dan mempercepat proses bea cukai. |
Electronic Data Interchange (EDI) | Mempercepat proses custom clearance dengan menggantikan sistem manual. |
Radiasi X | Memungkinkan petugas Bea dan Cukai untuk dengan cepat mengetahui isi kemasan tanpa membuka kemasan yang akan mempercepat proses. |
Terbukanya Kawasan Berikat | Memudahkan dalam proses kepabeanan dan mengurangi waktu dan biaya custom clearance. |
Customs Trade Partnership Against Terrorism (CTPAT) | Melakukan alur proses custom clearance menjadi lebih cepat, efisien, dan efektif melalui program keamanan kolaboratif antara para pelaku bisnis dan pemerintah dalam melawan terorisme. |
Semakin banyaknya teknologi dan inovasi yang digunakan dalam proses custom clearance, semakin cepat dan efektif proses tersebut dapat dilakukan. Kedepannya, kemungkinan besar akan tetap ada inovasi-inovasi terbaru untuk memudahkan pelaku bisnis dalam proses custom clearance.
Pentingnya Custom Clearance dalam Dunia Bisnis dan Ekspor-Impor.
Custom clearance atau kegiatan bea cukai dalam ekspor-impor memainkan peran penting dalam dunia bisnis. Hal ini karena custom clearance berkaitan dengan administrasi dan regulasi yang harus ditaati saat melakukan perdagangan antar negara. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lebih rinci tentang pentingnya custom clearance dalam dunia bisnis dan ekspor-impor.
7 Alasan Mengapa Custom Clearance Sangat Penting Dalam Bisnis dan Ekspor-Impor
- Legalitas: Custom clearance diperlukan untuk memastikan bahwa barang-barang yang diperdagangkan melalui perbatasan negara mematuhi peraturan dan regulasi yang berlaku. Dalam rangka memastikan barang-barang tersebut legal dan tidak melanggar hukum.
- Menghindari Masalah Hukum: Ketika sebuah perusahaan gagal dalam pengajuan custom clearance, maka bisa sangat merugikan secara hukum dan mengalami kerugian finansial yang besar. Sebuah perusahaan bisa kehilangan produk atau bahan baku yang akan diekspor ke negara tujuan, dan bahkan bisa terancam dikenakan denda atau sanksi terhadap bisnis mereka.
- Mempercepat Proses Pengiriman: Jika perusahaan telah mengurus custom clearance dengan benar dan secara tepat waktu, maka mereka bisa menghindari penundaan pengiriman yang berdampak pada keterlambatan pengiriman barang. Ini akan membantu bisnis mereka berjalan lebih lancar karena mengurangi risiko kemacetan pada rantai pasokan.
- Cukai: Dalam beberapa kasus, cukai mungkin perlu dibayar kepada pemerintah negara tujuan. Pelanggan atau perusahaan juga mungkin harus memenuhi persyaratan impor tertentu. Sehingga, custom clearance yang akurat sangat penting dalam menentukan jumlah cukai dan biaya impor yang harus dibayar.
- Memastikan Kualitas Barang: Custom clearance memungkinkan pemerintah dan lembaga yang terkait dapat memastikan kualitas barang sebelum diekspor atau diimpor. Ini menghindari penjualan produk yang tidak aman dan membantu mencegah produk yang mengandung bahan berbahaya secara tidak sengaja dijual dan didistribusikan.
- Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas Bisnis: Dalam perdagangan antar negara, perusahaan harus memastikan bahwa proses pelaporan dan pengajuan dokumen benar-benar benar. Dengan memahami custom clearance dan selalu mengikuti aturan dan ketentuan yang ada, perusahaan akan dapat menghindari kesalahan-kesalahan umum yang terkait dengan kepatuhan dan regulasi.
- Menjaga Profesionalisme dan Reputasi Bisnis: Dalam dunia bisnis, profesionalisme dan reputasi dapat menjadi aset yang berharga. Dalam hal ini, memastikan bahwa perusahaan selalu mematuhi peraturan dan regulasi adalah cara terbaik untuk menjaga profesionalisme dan reputasi yang baik.
Bagaimana Custom Clearance Bekerja?
Custom clearance melibatkan banyak dokumen, peraturan, dan regulasi untuk memastikan impor dan ekspor barang diperlakukan dengan benar. Ini biasanya melibatkan beberapa proses administratif seperti dokumen impor / ekspor, persetujuan pengajuan, pembayaran bea cukai, pemeriksaan fisik, dan auditors. Proses pemrosesan custom clearance mungkin membutuhkan waktu beberapa hari atau bahkan minggu, tergantung pada jumlah dan jenis dokumen yang diperlukan serta upaya memastikan bahwa semua persyaratan diisi dengan benar dan sesuai.
Tahap | Deskripsi |
---|---|
Persiapan | Perusahaan harus mempersiapkan dokumen dan menentukan kategori custom clearance yang dibutuhkan. |
Perizinan | Dokumen persetujuan harus diajukan ke pihak berwenang sebelum ekspor atau impor barang. |
Pelaporan | Dokumen impor / ekspor yang diperlukan harus dilaporkan kepada lembaga yang terkait. |
Inspeksi Fisik | Beberapa barang mungkin harus diperiksa fisik sebelum memasuki atau meninggalkan negara. |
Audit | Prosedur untuk mendapatkan memastikan bahwa semua dokumen dan perequirmsnt telah dipenuhi dengan baik. |
Dalam bisnis internasional, custom clearance sangat penting bagi perusahaan yang melakukan impor dan ekport barang. Custom clearance memiliki peran penting untuk menjamin keamanan dan legalitas perdagangan. Dengan memahami apa itu custom clearance, perusahaan akan dapat memastikan bahwa mereka mematuhi aturan dan regulasi yang berlaku sehingga dapat menjaga reputasi bisnis mereka dan memungkinkan mereka untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
Terima Kasih Sudah Membaca!
Nah, itu dia pengertian dan prosedur custom clearance yang perlu kamu ketahui. Jangan sampai kamu salah pilih jasa clearance, ya. Ingat, kesalahan di awal bisa berimbas pada kerugian di akhir. Jangan ragu buat kembali lagi ke website ini jika kamu membutuhkan informasi seputar bisnis internasional dan perdagangan luar negeri. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa!