Banyak orang yang mungkin belum mengetahui apa itu CPA. CPA merupakan singkatan dari Cost Per Action, yaitu metode pemasaran online yang terus berkembang pesat dan semakin populer di Indonesia. CPA merupakan model bisnis dimana advertiser membayar pengiklan ketika suatu tindakan tertentu dilakukan oleh pengguna, seperti mengisi formulir, membuat akun atau membeli produk.
Metode CPA ini memiliki keuntungan bagi advertiser untuk mendapatkan feedback user yang lebih spesifik dan efektif. Hal ini dikarenakan pengguna yang melakukan tindakan tertentu pada iklan yang ditampilkan, menunjukkan ketertarikan mereka terhadap produk atau layanan yang ditawarkan. Dari sisi pengiklan, CPA memungkinkan mereka untuk lebih terarah dalam membuat strategi promosi dan memperkirakan biaya untuk setiap tindakan pengguna.
Dalam praktiknya, CPA juga dinilai efektif karena dapat membantu mengoptimalkan anggaran promosi secara akurat. Terlebih lagi, metode CPA menjadi pilihan yang tepat bagi advertiser yang memiliki target pasar yang spesifik. Kini telah banyak platform cpa yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan metode ini. Bagi Anda yang ingin memaksimalkan profit bisnis online Anda, sebaiknya mempertimbangkan untuk memasukkan metode CPA ke dalam strategi pemasaran Anda.
Pengertian CPA
CPA merupakan singkatan dari Certified Public Accountant atau Akuntan Publik Bersertifikasi. Di Indonesia, CPA adalah keahlian yang diakui oleh IAI (Institut Akuntan Publik Indonesia) dan hanya dipegang oleh pihak yang memenuhi persyaratan tertentu yang telah ditetapkan.
Seorang CPA adalah seorang akuntan publik yang telah memenuhi standar pendidikan yang tinggi dan telah berhasil menyelesaikan ujian sertifikasi yang ketat. CPA sering ditemukan bekerja di perusahaan audit, perusahaan konsultasi akuntansi, atau sebagai penghitung pajak independen.
Manfaat Mendapatkan Sertifikasi CPA
- Meningkatkan kredibilitas dan reputasi profesional
- Meningkatkan nilai pasar dan daya jual
- Mampu bersaing dalam pasar kerja yang kompetitif
Kualifikasi untuk Mendapatkan Sertifikasi CPA
Individu yang ingin mendapatkan sertifikasi CPA harus memenuhi beberapa kualifikasi, antara lain:
- Tidak memiliki catatan kriminal dan tidak terlibat dalam tindakan malpraktik
- Mempunyai pendidikan yang terkait dengan bidang akuntansi dan keuangan
- Menyelesaikan beberapa kursus atau program pelatihan yang relevan
- Memiliki pengalaman kerja minimal dalam bidang akuntansi atau keuangan
Ujian Sertifikasi CPA
Ujian sertifikasi CPA adalah ujian yang mendalam dan ketat, yang mengukur pemahaman tentang akuntansi dan keuangan. Ujian ini terdiri dari empat bagian, yaitu:
Bagian Ujian | Deskripsi |
---|---|
1. Audit dan Attestation | Ujian ini menilai pemahaman tentang proses audit, prosedur standar audit, dan kepatuhan pada standar profesional dalam proses audit dan jelaskan. |
2. Finansial Accounting dan Pelaporan | Ujian ini menguji pemahaman tentang pelaporan keuangan perusahaan dan praktik akuntansi. Menjelaskan tentang penyusunan laporan keuangan dan analisis. |
3. Regulasi Bisnis dan Etika | Ujian ini menilai pemahaman tentang etika profesional, hukum perusahaan, dan regulasi profesional dalam bidang keuangan. Jelaskan kasus-kasus terkait etika dalam keuangan. |
4. Keuangan dan Manajemen Strategis | Ujian ini menguji pemahaman tentang keuangan korporasi, manajemen keuangan, dan pengambilan keputusan strategis. Menjelaskan keterkaitannya dengan data-data keuangan. |
Setelah berhasil melewati ujian sertifikasi CPA, individu tersebut akan menjadi seorang akuntan publik bersertifikat dan diakui sebagai ahli keuangan dan akuntansi yang terpercaya di industri tersebut.
CPA vs. CPC
Cost per action (CPA) dan cost per click (CPC) adalah metode monetisasi dalam iklan pay-per-click (PPC) yang sering digunakan. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
- CPA: Advertiser hanya membayar ketika pengguna melakukan tindakan tertentu, seperti mengisi formulir, mendaftar, atau melakukan pembelian. CPA biasanya lebih sulit untuk dicapai, tetapi dengan biaya yang lebih rendah, pengiklan dapat menargetkan audience yang berbeda dengan strategi yang lebih fokus.
- CPC: Advertiser membayar ketika pengguna mengklik iklan mereka, tanpa memperhatikan tindakan lebih lanjut. CPC lebih mudah untuk dicapai dan sering digunakan dengan tujuan meningkatkan lalu lintas ke situs web.
Untuk menentukan apakah CPA atau CPC yang lebih baik untuk iklan, pertimbangkan tujuan iklan, jenis bisnis, dan target audience. Jika tujuannya adalah meningkatkan penjualan dan mendapatkan pelanggan baru, maka CPA adalah pilihan yang tepat. Namun, jika tujuannya adalah meningkatkan lalu lintas situs web atau meningkatkan kesadaran merek, maka CPC adalah pilihan yang tepat.
Periksa juga keseluruhan strategi kampanye untuk menentukan biaya iklan yang sesuai. Misalnya, jika bisnis menawarkan produk dengan margin keuntungan rendah, maka CPC mungkin lebih sesuai karena biaya per klik lebih rendah.
CPA | CPC |
---|---|
Tujuan utama adalah meningkatkan konversi | Tujuan utama adalah meningkatkan klik |
Target audience dibatasi untuk orang yang melakukan tindakan tertentu | Target audience lebih luas dan dapat menarik lebih banyak prospek |
Biaya dapat lebih tinggi, tetapi lebih fokus dan tepat sasaran | Biaya dapat lebih rendah, namun kurang spesifik dalam target audience |
Jika memiliki anggaran yang cukup, periksa kedua opsi untuk melihat mana yang memberikan hasil terbaik. Ingat bahwa setiap kampanye iklan berbeda dan memerlukan strategi yang tepat untuk mencapai target yang diinginkan.
Jenis-jenis Kategori CPA
CPA atau cost-per-action adalah jenis iklan online yang memberikan komisi pada pengiklan ketika ada suatu tindakan tertentu yang dilakukan oleh pengguna, seperti mengisi formulir atau membeli produk yang diiklankan. Pada pembahasan ini, kita akan mempelajari beberapa jenis kategori CPA yang sering digunakan.
Kategori CPA berdasarkan jenis tindakan
- Cost per lead (CPL)
Jenis kategori CPA ini memungkinkan pengiklan untuk mendapatkan komisi ketika seorang pengguna mengisi formulir atau mengisi data kontak pada halaman tertentu. Tindakan ini menunjukkan minat pengguna terhadap produk atau layanan yang ditawarkan. - Cost per sale (CPS)
CPS adalah kategori CPA yang memberikan komisi pada pengiklan ketika ada penjualan produk yang terjadi. Aksi ini biasanya diukur dengan persentase dari total nilai penjualan - Cost per install (CPI)
Jenis kategori CPA ini membayar pengiklan ketika pengguna mengunduh dan menginstal aplikasi yang diiklankan. Metrik CPI umumnya digunakan oleh pengembang aplikasi untuk mulai memperkenalkan aplikasi baru dan menumbuhkan basis pengguna.
Kategori CPA berdasarkan model bisnis
Kategori CPA juga dapat dibagi berdasarkan model bisnis, yaitu:
- Affiliate marketing
Adalah model bisnis di mana pengiklan bekerja sama dengan mitranya untuk memasarkan produk yang diiklankan dan mendapat komisi jika ada tindakan tertentu yang dilakukan oleh pengguna. - Mobile marketing
Adalah strategi pemasaran yang terfokus pada pengguna perangkat mobile. Model bisnis ini mencakup promosi aplikasi, iklan seluler, dan pesan singkat (SMS).
Kategori CPA berdasarkan platform
Setiap kategori CPA dapat dimiliki oleh platform periklanan yang berbeda-beda. Beberapa platform CPA yang populer antara lain:
Platform | Jenis Kategori CPA |
---|---|
Google AdWords | CPL, CPS |
Facebook Ads | CPL, CPS, CPI |
Instagram Ads | CPL, CPS, CPI |
Setiap platform memiliki karakteristiknya sendiri, sehingga sangat penting untuk memilih platform yang paling sesuai dengan bisnis Anda. Sebelum memilih platform periklanan, pastikan Anda mengetahui jenis kategori CPA yang ditawarkan.
Keuntungan Menggunakan CPA
CPA atau Cost Per Action merupakan salah satu bentuk pemasaran afiliasi di mana advertiser mengiklankan produknya dan memberikan imbalan kepada afiliasi setiap kali ada tindakan konversi yang dilakukan oleh pengguna yang berasal dari link afiliasi. Berikut adalah keuntungan menggunakan CPA:
- Menghemat Biaya Pemasaran
- Meningkatkan Kualitas Traffic
- Fleksibilitas
Dalam pemasaran CPA, advertiser hanya membayar ketika ada tindakan konversi yang dilakukan oleh pengguna. Hal ini membuat advertiser tidak perlu membayar untuk iklan yang tidak memberikan hasil konversi, sehingga dapat menghemat biaya pemasaran.
Karena advertiser hanya membayar ketika ada tindakan konversi yang dilakukan oleh pengguna, maka afiliasi cenderung untuk memikirkan kualitas traffic yang dihasilkan. Dengan kata lain, afiliasi akan lebih memilih menghasilkan traffic berkualitas yang memiliki tingkat konversi yang lebih tinggi.
Pemasaran CPA juga memberikan fleksibilitas bagi advertiser untuk menyesuaikan kampanye pemasaran mereka. Dalam pemasaran CPA, advertiser dapat memilih jenis tindakan konversi yang diinginkan, seperti mengisi formulir, menginstal aplikasi, atau melakukan pembelian.
Perhitungan Biaya di CPA
Di dalam CPA, advertiser menetapkan harga untuk setiap tindakan konversi. Namun, perhitungan biaya bisa berbeda-beda tergantung pada jenis tindakan konversi yang diinginkan. Berikut adalah contoh perhitungan biaya di CPA:
Jenis Tindakan Konversi | Harga Per Tindakan |
---|---|
Mengisi Formulir | Rp. 5.000 |
Menginstal Aplikasi | Rp. 10.000 |
Melakukan Pembelian | 10% dari Harga Pembelian |
Dari contoh perhitungan biaya di atas, advertiser hanya perlu membayar ketika ada tindakan konversi yang dilakukan oleh pengguna. Misalnya, jika pengguna melakukan pembelian dengan harga Rp. 200.000 maka advertiser hanya perlu membayar Rp. 20.000.
Contoh Implementasi CPA pada Iklan Online
CPA (Cost per Action) atau biaya per aksi, merupakan model pembayaran di mana advertiser hanya membayar publiser ketika pengguna melakukan tindakan tertentu, seperti membeli produk, mendaftar, atau mengisi survei. CPA lebih menguntungkan bagi advertiser karena pembayaran hanya dikeluarkan saat tujuan pemasaran tercapai. Sementara bagi publisher, CPA menghindarkan dari risiko jika iklannya tidak menghasilkan klik atau konversi.
- Komisi berbasis Sales
Salah satu contoh implementasi CPA pada iklan online adalah dengan memberikan komisi berdasarkan jumlah penjualan. Advertiser hanya membayar kepada publisher sesuai dengan jumlah penjualan yang terjadi melalui link afiliasi yang diberikan. - Komisi berbasis Pendaftaran
Cara lain adalah dengan memberikan komisi berdasarkan jumlah pendaftaran atau sign up. Biasanya, publisher yang menggunakan cara ini adalah website yang memiliki fitur sign up untuk member atau fasilitas trial untuk produk tertentu. - Komisi berbasis Lead
Berikutnya, publisher bisa memperoleh komisi dari advertiser jika pengguna mengisi formulir atau memberikan informasi kontak serta minat tentang produk atau jasa yang diiklankan. Besaran komisi bisa berbeda sesuai dengan tingkat kesulitan dan jenis lead yang dihasilkan.
Semua cara di atas masih bisa dikombinasikan dengan program afiliasi, di mana publisher diberi link khusus untuk dipromosikan ke audiens mereka. Jika pengguna melakukan tindakan yang diinginkan, baik pembelian, pendaftaran, atau mengisi formulir, maka publisher akan membawa komisi atau pendapatan dari advertiser.
Contoh implementasi CPA pada iklan online bisa terlihat melalui tabel berikut:
Advertiser | Publisher | Objective | Payment |
---|---|---|---|
Online Store | Beauty Blogger | Promote New Product | Rp 30.000 for each sale referred by blogger |
Insurance Company | Finance Website | Generate Leads | Rp 15.000 for each form submitted by website visitor |
Travel Agency | Social Media Influencer | Boost Brand Awareness | Rp 500 for each booking made through influencer’s link |
Dari contoh di atas, advertiser bisa mengatur pembayaran sesuai dengan budget, tujuan kampanye, dan jenis tindakan yang diinginkan. Publisher pun memiliki kesempatan untuk meraih lebih banyak pendapatan melalui taktik promosi atau konten yang lebih menarik dan efektif.
Cara menghitung biaya perolehan atau aksi pada CPA
Cost per Acquisition atau yang sering disingkat sebagai CPA adalah salah satu metode digital marketing yang bertujuan untuk menjangkau target audience dan mempengaruhi mereka untuk melakukan aksi tertentu, seperti membeli produk atau mendaftar ke dalam jaringan sosial.
Meskipun target utama dari CPA adalah mendapatkan konversi, tetapi tentu saja ada biaya yang harus dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu, menghitung biaya perolehan atau aksi pada CPA menjadi hal yang penting untuk dilakukan sebagai pertimbangan dalam membuat keputusan pemasaran secara keseluruhan.
- Langkah 1: Menghitung total biaya
- Langkah 2: Menghitung jumlah konversi
- Langkah 3: Menghitung biaya perolehan atau aksi
Jumlahkan semua biaya yang terlibat dalam kampanye CPA, termasuk biaya per klik atau cost per click (CPC), biaya per seribu tayangan (CPM), biaya pembuatan materi iklan (seperti video, gambar, atau teks), biaya hosting website, biaya desain landing page, biaya promosi di media sosial, dan biaya lainnya yang terkait.
Hitung jumlah konversi yang didapat dalam kampanye CPA. Konversi bisa berupa pembelian, pendaftaran, atau tindakan lain yang dikehendaki. Misalnya, jika tujuan kampanye adalah untuk mendapatkan 50 penjualan dan total penjualan yang didapat sebanyak 75, maka jumlah konversi yang didapat adalah 75.
Bagi total biaya yang dikeluarkan dengan jumlah konversi yang didapat untuk mendapatkan biaya perolehan atau aksi pada CPA. Misalnya, jika total biaya yang dikeluarkan dalam kampanye CPA sejumlah Rp 5.000.000 dan jumlah konversi yang didapat adalah 75, maka biaya perolehan atau aksi pada CPA adalah sebesar Rp 66.667 (Rp 5.000.000 dibagi 75).
Tabel berikut ini adalah contoh perhitungan biaya perolehan atau aksi pada CPA:
No | Biaya yang dikeluarkan dalam kampanye CPA | Jumlah konversi yang didapat | Biaya perolehan atau aksi pada CPA |
---|---|---|---|
1 | Rp 10.000.000 | 50 | Rp 200.000 |
2 | Rp 5.000.000 | 75 | Rp 66.667 |
3 | Rp 8.000.000 | 40 | Rp 200.000 |
Dalam setiap kampanye CPA, perhitungan biaya perolehan atau aksi sangat penting untuk dilakukan agar bisnis dapat mengoptimalkan budget pemasaran mereka dengan cara yang lebih efektif dan efisien serta menentukan target ROI (Return on Investment) yang diharapkan.
Tips Meningkatkan Konversi dengan Menggunakan CPA
Cost Per Action (CPA) adalah model bisnis online yang menjadi alternatif bagi para pemasar dalam membayar iklan online. CPA memungkinkan pemilik produk mendapatkan penghasilan ketika pengunjung melakukan aksi tertentu seperti mendaftar, mengunduh aplikasi, atau membeli produk. Berikut adalah beberapa tips untuk meningkatkan konversi dengan menggunakan CPA:
Optimalkan Halaman Landing
- Pertama-tama, pastikan bahwa halaman landing yang kamu gunakan memiliki design yang menarik dan mudah dipahami pengunjung.
- Sertakan teks dan video yang jelas mengenai aksi yang ingin kamu minta dari pengunjung, dan juga tawarkan insentif seperti diskon atau kupon.
- Pastikan bahwa halaman landing dapat diakses dengan cepat dan mudah dari berbagai perangkat, termasuk desktop dan mobile.
Lakukan Split Testing
Split testing adalah proses menguji beberapa elemen pada halaman landing dan melihat mana yang paling efektif dalam meningkatkan konversi. Hal ini dapat membantu kamu menemukan strategi pemasaran yang tepat dan juga meningkatkan ROI. Beberapa elemen yang bisa diuji adalah judul halaman, gambar, dan teks iklan.
Tawarkan Insentif yang Menarik
Memberikan insentif yang menarik kepada pengunjung dapat meningkatkan kemungkinan mereka melakukan aksi yang diinginkan. Insentif yang bisa ditawarkan antara lain diskon, kupon, hadiah, dan benda berharga lainnya. Pastikan bahwa insentif yang diberikan relevan dengan produk atau layanan yang kamu tawarkan.
Gunakan Targeting yang Tepat
Targeting yang tepat dapat membantu memastikan bahwa kampanye pemasaranmu diarahkan kepada pengunjung yang memiliki minat dan kebutuhan yang relevan dengan produk atau layanan yang ditawarkan. Pilih tepat platform dan channel yang sesuai dengan target audiens dan juga memperhatikan waktu yang tepat untuk menampilkan iklan.
Pilihan Targeting | Deskripsi |
---|---|
Demografi | Pemilihan target berdasarkan karakteristik demografis seperti usia, jenis kelamin, profesi, serta pendapatan. |
Geografis | Pemilihan target untuk sebuah wilayah geografis tertentu, seperti negara, kota atau wilayah. |
Interest-based | Pemilihan target berdasarkan minat pengguna terhadap topik atau jenis produk tertentu. |
Gunakan Call-to-Action yang Jelas
Penggunaan Call-to-Action (CTA) yang jelas akan mengarahkan pengunjung untuk melakukan tindakan yang diinginkan. Pastikan CTA tampil menonjol pada halaman landing dan menggunakan kata kerja yang tepat seperti “Daftar Sekarang” atau “Beli Sekarang”.
Analisis Hasil Kampanye
Selalu analisis hasil kampanye untuk mengetahui performa dari iklan yang kamu tampilkan. Dengan mengetahui hasil dari setiap kampanye, kamu bisa memperbaiki dan membuat strategi pemasaran yang lebih efektif untuk meningkatkan konversi.
Terima Kasih Telah Membaca
Itulah sedikit penjelasan mengenai Apa itu CPA dan bagaimana proses penghitungan biayanya. Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi kamu yang ingin lebih memahami dunia bisnis dan akuntansi. Jangan lupa kunjungi lagi website kami untuk mendapatkan informasi menarik lainnya seputar dunia bisnis dan teknologi. Sampai jumpa!