Apa itu bid ah? Ini adalah sebuah istilah dalam Islam yang kerap dipakai dalam konteks perdebatan dan pemikiran agama. Banyak orang yang masih belum memahami makna sebenarnya dari bid ah dan bagaimana pengaruhnya terhadap ajaran agama Islam. Melalui artikel ini, saya akan berusaha menjelaskan dengan cara yang mudah dipahami sekaligus memberikan pandangan yang netral tentang bid ah dalam Islam.
Bid ah dapat merujuk pada bentuk inovasi yang kemudian membuat kebiasaan atau amalan baru yang sebelumnya tidak ada dalam ajaran Islam. Sayangnya, hal tersebut sering kali dianggap kontroversial oleh sebagian orang di dunia Muslim. Ada yang merasa bid ah hanya dapat menyesatkan umat Islam dari ajaran yang seharusnya dipegang teguh.
Meskipun begitu, apakah benar bahwa bid ah seharusnya ditolak dan dihindari? Ataukah ada juga ciita-cita positif dari bid ah yang seharusnya dimengerti dan ditelusuri lebih jauh? Mari sama-sama mencoba memahami dan merenungkan apa itu bid ah dalam Islam.
Pengertian Bid’ah
Bid’ah adalah perbuatan yang didalamnya tidak terdapat contoh yang diakui dan tidak pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad dan para sahabatnya dalam peribadatannya, namun dianggap sebagai amalan ibadah yang dikerjakan untuk mendekatkan diri dengan Allah. Bid’ah sebenarnya tidak harus selalu berupa sesuatu yang buruk, namun karena bid’ah berarti mengada-adakan sesuatu dalam hal ibadah yang tidak dicontohkan oleh Nabi Muhammad, maka orang yang melakukan bid’ah telah menganggap bahwa dia lebih mampu dari Nabi Muhammad dalam menjalankan ibadah.
- Bid’ah Hasanan: Perbuatan Bid’ah yang baik.
- Bid’ah Sayyiah: Perbuatan Bid’ah yang buruk.
Banyak orang tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan sebagai metode untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah termasuk dalam Bid’ah. Hal ini sangat penting untuk diingat karena segala sesuatu yang kita lakukan dalam ibadah harus mengikuti contoh Nabi Muhammad secara tepat. Banyak umat Muslim melakukan Bid’ah karena memahami agama Islam secara sepotong, atau untuk mengikuti kebiasaan kelompok atau budaya mereka tanpa mengetahui akibat dari perbuatan Bid’ah tersebut.
Berikut adalah contoh dari Bid’ah:
Bid’ah Hasanan | Bid’ah Sayyiah |
---|---|
Membaca zikir setelah shalat dengan niat tertentu. | Menyalakan lilin atau mengadakan peringatan untuk orang meninggal setiap minggu. |
Bersedekah dengan niat tertentu. | Menyembelih hewan untuk orang meninggal sebagai tanda kehormatan. |
Bagi umat muslim yang benar-benar ingin mendekatkan diri kepada Allah, maka harus memahami agama Islam secara menyeluruh. Saat kita melakukan ibadah, harus didasarkan pada contoh Nabi Muhammad. Hindari perbuatan Bid’ah karena dapat menyebabkan kita tersesat dari jalan yang benar dan merusak amalan yang telah kita lakukan.
Tipe-tipe Bid’ah
Bid’ah adalah tindakan yang dilakukan oleh sebagian orang muslim yang tidak memiliki landasan syariat Islam. Walau terkadang ada orang yang mengaku membuat atau melakukan bid’ah dengan tujuan memperbaiki kebaikan, namun pengkhususan tindakan budaya dan agama yang tidak diperbolehkan ataupun tidak pernah dilakukan Rasulullah SAW dan Sahabatnya adalah tetap tidak diperbolehkan.
Berikut ini adalah beberapa tipe-tipe bid’ah yang telah merambah ke dalam praktek ibadah masyarakat muslim saat ini.
- Bid’ah dalam ibadah – Merubah atau menambahkan bacaan, gerakan, atau suatu ritual yang tidak pernah dilakukan oleh Nabi SAW dan Sahabatnya pada saat menjalankan ibadah merupakan tipe-tipe bid’ah yang paling umum ditemukan dalam masyarakat terutama pada saat melaksanakan ibadah sholat. Contohnya, menambahkan bacaan Surat Al Ikhlas pada rakaat terakhir sholat Magrib.
- Bid’ah dalam muamalah sosial – Bid’ah jenis ini umum dilakukan ketika berteman atau sekedar berkumpul dengan orang lain dengan tujuan mempererat hubungan. Contohnya, ada yang membuat kegiatan sesila untuk kumpul bersama tanpa adanya kegiatan apapun.
- Bid’ah dalam puasa – Kegiatan ini terjadi ketika dalam melaksanakan puasa, seseorang melakukan hal-hal yang tidak pernah dicontohkan oleh Nabi SAW atau Sahabatnya. Contohnya, ada yang berpuasa tanpa minum air selama seharian penuh sambil beraktivitas yang padat.
Alamat bid’ah
Alamat atau ciri-ciri bid’ah adalah suatu kegiatan yang telah dilakukan oleh masyarakat ketika beribadah atau berkumpul dengan tujuan menunjukkan kesalehan atau penghormatan yang berlebihan. Contohnya, dalam sebuah kegiatan majelis taklim, ada orang yang selalu bertandang ke majelis tersebut dengan tujuan menjadi seorang yang paling taat.
Alamat bid’ah | Ciri-ciri |
---|---|
Membuat ritual yang tidak ada dasarnya dalam Islam | Tidak ada tuntunan dari hadist atau Al-Qur’an |
Mengklaim diri sebagai orang yang memiliki keistimewaan dan kelebihan tertentu | Kepentingan diri sendiri ditekankan dalam setiap kegiatan |
Tidak ada pembenaran terhadap suatu kegiatan | Kegiatan sesuai dengan kehendak diri sendiri dengan tidak memperhatikan ketentuan Islam |
Maka dari itu, masyarakat muslim haruslah lebih berhati-hati terhadap tipe-tipe bid’ah yang semakin marak dihadirkan oleh sebagian orang. Hal tersebut bertujuan agar ibadah yang dilakukan benar-benar sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW yang tentu saja dapat mendatangkan pahala dan ridha dari Allah SWT.
Perbedaan Bid’ah Dalam Islam
Bid’ah, menurut pengertian umum, diartikan sebagai perkara yang baru atau inovasi. Namun, dalam konteks Islam, Bid’ah memiliki arti yang lebih spesifik, yaitu tindakan atau kegiatan yang bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW dan para Sahabatnya. Bid’ah seringkali disalahpahami dan disalahgunakan oleh sebagian kaum muslimin, sehingga perlu dipahami dengan baik perbedaan antara Bid’ah hasanah (yang diperbolehkan) dan Bid’ah dholalah (yang dilarang) dalam Islam.
Perbedaan Bid’ah Dalam Islam
- Bid’ah hasanah: Merupakan tindakan atau kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan ibadah seseorang kepada Allah SWT, namun tidak bertentangan dengan ajaran Islam yang telah ditetapkan. Contohnya, adalah pelaksanaan shalat Tarawih dalam bulan Ramadhan, yang dilakukan secara berjamaah.
- Bid’ah dholalah: Merupakan tindakan atau kegiatan yang bertentangan dengan ajaran Islam yang telah ditetapkan. Bid’ah dholalah biasanya dilakukan dengan tujuan untuk memperindah kegiatan ibadah atau mempermudah praktek ibadah, namun menyalahi ajaran Islam yang sudah ditetapkan. Contohnya, adalah tindakan berbuat maksiat dengan alasan ingin berbuat baik dalam basis keagamaan.
Perbedaan Bid’ah Dalam Islam
Perbedaan antara Bid’ah hasanah dan Bid’ah dholalah dalam Islam dapat dilihat dari konsekuensi atau akibat dari tindakan tersebut. Bid’ah hasanah akan membawa kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, sedangkan Bid’ah dholalah akan membawa kerusakan dan menjauhkan diri dari jalan Allah SWT. Oleh karena itu, sebelum melakukan suatu tindakan atau kegiatan dalam kehidupan beragama, hendaknya dipahami terlebih dahulu apakah tindakan tersebut masuk dalam Bid’ah hasanah atau Bid’ah dholalah dalam Islam.
Perbedaan Bid’ah Dalam Islam
Untuk meminimalisasi praktik Bid’ah dholalah dalam Islam, perlu diketahui juga beberapa perbedaan antara ajaran Islam dengan beberapa tradisi keagamaan yang mungkin mirip namun berbeda dengan ajaran Islam. Hal ini penting dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami ajaran Islam dan agar tidak mengambil ajaran dari tradisi keagamaan yang bertentangan dengan Islam. Berikut adalah beberapa perbedaan antara ajaran Islam dengan beberapa tradisi keagamaan:
Ajaran Islam | Tradisi Keagamaan |
---|---|
Hanya ada satu Tuhan yang Maha Esa | Mempuja berhala atau dewa-dewi |
Mengikuti ajaran nabi Muhammad SAW | Menyembah junjungan, kyai, atau orang suci |
Menjalankan syariat Islam sebagai pedoman hidup | Menjalankan ajaran sesuai dengan tradisi lokal |
Perbedaan-perbedaan ini merupakan hal yang perlu diperhatikan agar tidak terjadi pelanggaran dalam beribadah dan mengatasnamakan agama Islam. Karena, ketika umat Islam melakukan ibadah sesuai dengan ajaran agama Islam, maka ibadah itu mendekatkan kepada Allah SWT dan membawa keberkahan. Sebaliknya, jika melakukan ibadah dengan mendatangkan unsur unsur Bid’ah yang bertentangan dengan ajaran dasar Islam maka akan mendatangkan hal hal yang merugikan dalam kehidupan manusia itu sendiri.
Bahaya Bid’ah Bagi Umat Muslim
Bid’ah adalah suatu perkara baru yang diperkenalkan ke dalam agama Islam tanpa ada dasar yang jelas dalam Al-Quran dan Sunnah. Bid’ah menjadi bahaya bagi umat muslim karena dapat menyimpangkan aqidah dan ibadah yang sebenarnya. Salah satu bahaya yang dapat ditimbulkan dari bid’ah adalah:
- Menyelisihi aqidah asli
- Membuat perbedaan dalam hal ibadah
- Mendorong kepada hal-hal yang terlarang
Maka patut untuk diwaspadai bahwa bid’ah dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan dalam aqidah dan ibadah umat muslim.
Bahaya Bid’ah Bagi Umat Muslim
Memperhatikan bahaya yang ditimbulkan dari bid’ah, beberapa hal yang perlu dihindari antara lain:
- Menerima bid’ah sebagai suatu hal yang benar
- Mengikuti bid’ah tanpa menelaah dalil yang shahih
- Menyebarluaskan bid’ah pada orang lain
Sebagai umat muslim, sebaiknya kita mempelajari aqidah dan ibadah yang benar berdasarkan Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW dan menghindari segala bentuk bid’ah yang dapat menyimpang dari ajaran islam.
Bahaya Bid’ah Bagi Umat Muslim
Bahaya dari bid’ah yang perlu menjadi perhatian bagi umat muslim adalah:
- Mempermalukan diri di hadapan Allah SWT karena terjerumus dalam bid’ah dan menyimpang dari ajaran agama.
- Mendorong ke arah ketidakpastian dalam ibadah dan memberikan celah kepada setan untuk menggoda manusia.
- Membersihkan diri manusia dari dosa-dosa melalui ibadah yang tidak benar dan tidak diterima oleh Allah SWT.
Hal-hal di atas tidak boleh dianggap enteng oleh umat muslim karena dapat mengancam keberlangsungan hidup manusia di dunia maupun di akhirat. Sebagai umat muslim, kita harus selalu waspada dan berpegang teguh pada ajaran agama yang sahih.
Bahaya Bid’ah Bagi Umat Muslim
Berikut adalah contoh bid’ah dalam hal ibadah dan dampaknya bagi umat muslim:
Bid’ah dalam Ibadah | Dampaknya |
---|---|
Menambahkan rakaat dalam shalat yang tidak disunnahkan | Mempersulit dan menyulitkan orang lain untuk mengikuti ibadah tersebut |
Mengikuti adat-istiadat dalam acara pernikahan yang tidak berdasarkan ajaran islam | Menciptakan perbedaan dan menyimpang dari ajaran islam |
Contoh bid’ah di atas dapat memberikan gambaran mengenai bahaya yang diakibatkan oleh bid’ah dalam hal ibadah dan aqidah. Oleh karena itu, penting bagi umat muslim untuk memahami hal-hal tersebut agar dapat menghindari segala bentuk bid’ah yang dapat mengancam keimanan dan ketaqwaan kita sebagai umat muslim.
Bentuk-bentuk Bid’ah dalam Ibadah
Bid’ah dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu bid’ah hasanah dan bid’ah dalalah. Bid’ah hasanah adalah ajaran baru yang tidak bertentangan dengan al-Qur’an dan sunnah. Misalnya, shalat tarawih yang diadakan berjamaah selama bulan Ramadan di masjid. Sementara bid’ah dalalah adalah ajaran baru yang bertentangan dengan al-Qur’an dan sunnah. Misalnya, mengadakan sholat-sunat berjamaah khusus pada malam hari dalam rangka bersyukur pada orang yang meninggal.
- Syarat-syarat Bid’ah
- Bertentangan dengan al-Qur’an dan sunnah.
- Dilakukan secara berulang-ulang dan menimbulkan keyakinan pada masyarakat.
- Dilakukan dengan niat mengikuti sunnah dan merasa lebih dekat kepada Allah.
- Dilakukan dalam rangka membela suatu golongan atau kelompok.
Terutama dalam ibadah, bid’ah tidak dapat diterima dalam Islam karena bid’ah merusak ketaatan pada Allah. Berikut adalah beberapa bentuk bid’ah dalam ibadah.
Bid’ah dalam Shalat
Beberapa bentuk bid’ah dalam shalat adalah: mempercepat atau memperlambat gerakan shalat, melakukan gerakan shalat yang asing dan diluar sunnah seperti gerakan badan yang berlebihan, tidak berzikir atau membaca doa dengan bacaan yang tidak benar, tidak mengangkat tangan saat takbiratul ihram, dan mengeraskan suara saat membaca doa atau ayat-ayat Al-Qur’an.
Bid’ah dalam Puasa
Bid’ah dalam puasa antara lain yaitu menunda-nuda waktu sahur, meyakini bahwa puasa hanya dengan niat, dan mengadakan makan sahur sebelum waktu fajar tanpa mendahulukan shalat tahajud.
Bid’ah dalam Zakat
Beberapa bentuk bid’ah dalam zakat adalah: memberikan zakat pada orang kaya yang pantas menerima zakat, memberikan zakat hanya pada golongan tertentu saja, dan tidak memberikan zakat pada kelompok miskin dan fakir yang seharusnya menerima zakat.
Golongan yang Berhak Menerima Zakat | Persentase Zakat |
---|---|
Fakir dan Miskin | 20-100% |
Mujahid | 10-100% |
Amil Zakat | 2,5-10% |
Riqab dan Ghârimin | 20-100% |
Fisabilillâh | 10-100% |
Ibnu Sabil | 20-100% |
Intinya, muslim harus memperhatikan pola ibadahnya secara mendalam agar tidak melakukan bid’ah dan merusak akidah. Memperdalam ilmu agama dan mempelajari nas-nas yang ada dalam al-Qur’an dan sunnah adalah kunci untuk menghindari dan mengeliminasi bid’ah.
Penyebab Terjadinya Bid’ah
Bid’ah (inovasi dalam agama Islam) terjadi karena beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perubahan dalam pemahaman dan pelaksanaan agama. Beberapa penyebab terjadinya bid’ah antara lain:
- Kebodohan dan kurangnya pemahaman tentang ajaran Islam. Seorang Muslim yang tidak memahami prinsip-prinsip keagamaan Islam cenderung memahami agama hanya dari sudut pandang mereka sendiri atau berasumsi tentang apa yang benar dan salah. Ini kemudian dapat menimbulkan pandangan yang salah dan akhirnya menyebabkan praktik bid’ah dalam agama.
- Kesalahan tafsir Al-Qur’an dan Hadis. Kebanyakan bid’ah terjadi karena salah tafsir atau pengertian yang tidak benar dari Al-Qur’an dan Sunnah.
- Pengaruh budaya dan tradisi lokal. Beberapa kebiasaan lokal yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dapat mempengaruhi praktik keagamaan seseorang.
Perbedaan pendapat dalam muamalah (pertukaran barang dan jasa) dan ‘ibadah (penghambaan kepada Allah)
Perbedaan pendapat dalam muamalah dan ibadah dapat memperumit pemahaman seseorang terhadap keagamaan. Muamalah adalah persoalan temporer dan dapat berubah sesuai waktu dan kondisi kehidupan. Sementara ibadah adalah urusan yang bersifat permanen dan kedua duanya tidak dapat disamakan satu dengan yang lain. Hal ini penting untuk dipahami dalam rangka untuk menghindari praktik bid’ah dalam praktik keagamaan.
Pra sikap buruk
Pra sikap buruk juga dapat menjadi penyebab terjadinya bid’ah. Beberapa orang melakukan inovasi hanya untuk mencari perhatian atau menciptakan sensasi tanpa memikirkan konsekuensi dari perbuatan mereka. Hal ini harus dihindari karena dapat menyebabkan pemahaman yang salah terhadap agama dan merugikan diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Upaya untuk mencari pahala yang lebih besar
Perilaku | Contoh |
---|---|
Melakukan sesuatu yang kurang Islami dalam rangka mencari kebaikan | Contoh: berpuasa tanpa izin dari orang tua dan merusak hubungan dengan keluarga |
Menambahkan ritual/ibadah baru yang tidak ada dasar dalam Al-Qur’an dan Hadis | Contoh: Menambahkan ritual dzikir yang tidak pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW |
Pelaksanaan ibadah secara berlebihan dan ekstrim | Contoh: Melakukan ibadah tanpa memperhitungkan kesehatan dan kenyamanan diri sendiri |
Beberapa orang percaya bahwa melakukan praktik keagamaan yang lebih banyak dapat meningkatkan pahala. Meskipun tujuan ini bermaksud baik, penambahan praktik keagamaan baru yang tidak berdasarkan Al-Qur’an atau Hadis dapat menyebabkan bid’ah. Perlu diingat, Islam adalah agama yang penuh dengan kemudahan dan tidaklah bertujuan untuk menyulitkan umatnya.
Upaya Mencegah Munculnya Bid’ah
Bid’ah merupakan sebuah perbuatan yang tidak diakui di dalam Islam, lantaran perbuatan tersebut tidak dilakukan oleh Nabi Muhammad secara langsung atau secara kebiasaan di masa Rasulullah. Sebagai umat Muslim, kita harus berusaha untuk menghindari terjadinya bid’ah sekaligus mencegah munculnya bid’ah.
- Memperbanyak Membaca dan Mengkaji Al-Quran dan Hadits
- Mengajarkan Pengetahuan Islam yang Benar dan Tepat
- Menjaga Konsistensi dalam Beribadah
Salah satu usaha untuk menghindari atau mencegah terjadinya bid’ah adalah dengan memperbanyak membaca dan mengkaji Al-Quran dan hadits. Dengan ini, kita dapat memahami lebih dalam mengenai Islam dan amalan yang benar serta tepat diterapkan. Selain itu, mengajarkan pengetahuan Islam yang benar dan tepat adalah salah satu usaha untuk menghindari terjadinya bid’ah. Kita harus berusaha untuk mengajarkan pengetahuan mengenai Islam secara utuh dan menyeluruh agar umat Muslim bisa memahami ajaran yang benar dan mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah di dalam Islam.
Menjaga konsistensi dalam beribadah juga merupakan salah satu langkah untuk mencegah munculnya bid’ah. Dalam beribadah, kita harus konsisten dengan apa yang telah diatur di dalam Islam. Dalam beribadah, kita tidak diperbolehkan untuk berbuat semaunya dan melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga keutuhan ajaran Islam dan untuk mencegah terjadinya bid’ah.
Dalam hal ini, kita pun perlu memperhatikan bahwa ada beberapa hal yang dianggap bid’ah jika dilakukan di dalam Islam. Berikut ini adalah beberapa macam bid’ah yang perlu kita hindari:
Bid’ah yang Harus Dihindari | Penjelasan |
---|---|
Bid’ah dalam Masalah Aqidah | Melakukan peyimpangan dalam masalah kepercayaan atau keyakinan agama |
Bid’ah dalam Masalah Ibadah | Melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah dalam beribadah |
Bid’ah dalam Masalah Akhlak | Menggunakan cara atau cara-cara yang tidak sesuai dalam menjalankan akhlak atau adab. |
Bid’ah dalam Masalah Fiqih | Melakukan atau menetapkan sesuatu hal yang tidak sesuai dengan tuntunan Islam |
Dalam Islam, menjaga keutuhan ajaran Islam adalah kewajiban setiap umat Muslim. Kita harus berusaha untuk mengikuti ajaran Islam dengan benar dan sesuai dengan apa yang telah ditentukan. Dengan mencegah dan menghindari terjadinya bid’ah, maka kita telah menjaga keutuhan ajaran Islam dan memberikan keteladanan yang baik bagi umat Muslim lain.
Sampai Jumpa Lagi!
Sekarang, kamu udah tahu apa itu bid’ah dan bagaimana seharusnya kita menghadapinya sebagai umat muslim. Ingatlah bahwa kita bertanggung jawab atas setiap amalan yang kita lakukan. Jadi, jangan lupa untuk selalu merujuk pada Kitab Suci dan Sunnah Rasulullah dalam memperdalam pemahaman agama. Terima kasih sudah membaca artikel ini dan jangan lupa kunjungi lagi untuk konten menarik lainnya mengenai Islam dan kehidupan muslim sehari-hari. Wassalamualaikum.