Apa Itu Besaran Pokok? Pengertian dan Contohnya

Apa itu besaran pokok? Jika kamu belum tahu tentang istilah ini, kamu tidak sendirian. Sebagai manusia, kita kerap kali menggunakan besaran ini dalam kehidupan sehari-hari tanpa menyadarinya. Tapi sebenarnya, besaran pokok sangatlah penting dalam ilmu fisika dan memainkan peran besar dalam mengukur berbagai fenomena alam, mulai dari kecepatan dan massa hingga suhu dan waktu.

Sebagai contoh, mungkin kamu pernah melihat satuan meter atau kilogram dalam kehidupan sehari-hari. Satuan-satuan tersebut termasuk ke dalam besaran pokok panjang dan massa. Besaran pokok lainnya antara lain waktu, arus listrik, suhu, dan luminositas. Dalam ilmu fisika, besaran pokok juga digunakan untuk membuat rumus-rumus yang memudahkan dalam mengukur dan memprediksi suatu fenomena.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang apa itu besaran pokok dan mengapa penting untuk memahaminya. Kita akan mengeksplor lebih lanjut masing-masing besaran pokok, serta memberikan contoh penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, jika kamu penasaran tentang besaran pokok, baca terus artikel ini untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut!

Pengertian Besaran Pokok

Besaran pokok merupakan hal yang sangat penting dalam ilmu fisika dan matematika. Besaran pokok bisa didefinisikan sebagai suatu besaran yang menjadi dasar bagi seluruh besaran lainnya. Dalam sistem pengukuran internasional (SI), terdapat 7 besaran pokok yang telah ditetapkan sebagai dasar untuk seluruh besaran lainnya. Dalam SI, besaran pokok tersebut dikenal sebagai Sistem Satuan Internasional (SI).

  • Besaran Pokok Pertama: Panjang atau Meter (m)
  • Besaran Pokok Kedua: Massa atau Kilogram (kg)
  • Besaran Pokok Ketiga: Waktu atau Secon (s)
  • Besaran Pokok Keempat: Arus Listrik atau Ampere (A)
  • Besaran Pokok Kelima: Suhu atau Kelvin (K)
  • Besaran Pokok Keenam: Intensitas Cahaya atau Candela (cd)
  • Besaran Pokok Ketujuh: Jumlah Zat atau Mol (mol)

Terkadang, beberapa besaran pokok yang muncul pada pecahan fisika botak sama pentingnya dan terkadang akrab. Di sisi lain, terdapat juga besaran turunan yang besifat gabungan dari dua atau lebih besaran pokok yang muncul pada pecahan fisika sendiri. Besaran turunan ini juga sangat penting dan memiliki peran dalam mengukur suatu besaran dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ini adalah tabel yang memuat besaran pokok yang telah ditetapkan oleh Sistem Satuan Internasional (SI) beserta satuan ukurannya:

Besaran Pokok Satuan
Panjang Meter (m)
Massa Kilogram (kg)
Waktu Secon (s)
Arus Listrik Ampere (A)
Suhu Kelvin (K)
Intensitas Cahaya Candela (cd)
Jumlah Zat Mol (mol)

Penjelasan Satuan dan Dimensi Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran fisika yang tidak dapat dinyatakan dalam satuan-satuan lain. Saat ini, terdapat 7 besaran pokok yang diakui secara internasional, yaitu:

  • Panjang
  • Massa
  • Waktu
  • Arus listrik
  • Suhu termometer
  • Cahaya
  • Kuantitas zat

Setiap besaran fisika memiliki satuan dan dimensi yang berbeda-beda. Satuan digunakan untuk mengukur sebuah besaran, sedangkan dimensi digunakan untuk membandingkan besaran-besaran dengan besaran pokok. Setiap satuan harus memiliki dimensi yang sesuai dengan besaran yang diukurnya, yang akan dicantumkan dalam bentuk persamaan dan tanda kurung siku.

Satuan Besaran Pokok

Berikut adalah tabel satuan besaran pokok dan simbol yang digunakan:

Besaran Pokok Satuan Simbol
Panjang Meter m
Massa Kilogram kg
Waktu Detik s
Arus listrik Ampere A
Suhu termometer Kelvin K
Cahaya Candela cd
Kuantitas zat Mol mol

Dimensi Besaran Pokok

Dimensi besaran pokok dapat dicantumkan dalam bentuk persamaan yang menggambarkan bagaimana besaran tersebut berkaitan dengan besaran pokok. Setiap besaran memiliki dimensi yang berbeda-beda dan dapat dicantumkan dalam tanda kurung siku. Contohnya, dimensi dari kecepatan v adalah [L]/[T] yang berarti satuan besaran pokok panjang dibagi dengan satuan besaran pokok waktu. Sedangkan dimensi dari usaha W adalah [M][L]^2/[T]^2 yang berarti satuan besaran pokok massa dikali satuan besaran pokok panjang kuadrat dibagi dengan satuan besaran pokok waktu kuadrat.

Perbedaan Besaran Pokok dan Turunan

Dalam ilmu fisika, khususnya dalam pengukuran dan perhitungan besaran, terdapat dua jenis besaran yaitu besaran pokok (fundamental) dan besaran turunan (derived). Berikut adalah perbedaan antara kedua jenis besaran tersebut:

  • Besaran Pokok adalah jenis besaran yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi besaran yang lebih sederhana atau dasar. Besaran pokok sudah ada sejak awal dan digunakan sebagai dasar bagi seluruh besaran di dunia fisika. Contohnya adalah panjang, massa, waktu, arus listrik, suhu, dan jumlah zat.
  • Besaran Turunan adalah jenis besaran yang dihitung atau diuraikan dari besaran pokok. Besaran turunan dapat didefinisikan sebagai besaran yang merupakan kombinasi dari satu atau lebih besaran pokok. Contohnya adalah kecepatan, percepatan, energi, gaya, dan momentum.

Contoh Perhitungan Besaran Pokok dan Turunan

Untuk memahami perbedaan antara besaran pokok dan turunan, berikut adalah contoh perhitungan untuk masing-masing jenis besaran:

Besaran Pokok

Misalkan kita ingin mengukur panjang sebuah meja menggunakan satuan meter (m), maka besaran pokok yang digunakan adalah panjang (L). Sehingga panjang meja tersebut dapat diukur sebesar 2 meter (2 m).

Besaran Turunan

Besaran Pokok Besaran Turunan Formula Satuan
Panjang (L) Kecepatan (v) v = L / t m/s
Massa (M) Energi (E) E = Mc² Joule (J)

Contoh perhitungan besaran turunan di atas menunjukkan bahwa kecepatan dan energi merupakan besaran turunan yang dihitung dari kombinasi satu atau lebih besaran pokok. Kecepatan didefinisikan sebagai perbandingan antara perubahan jarak dengan perubahan waktu, sedangkan energi didefinisikan sebagai hasil kali antara massa suatu benda dengan kuadrat kecepatan cahaya (c) yang merupakan besaran konstanta.

Contoh Besaran Pokok dalam Kehidupan Sehari-hari

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Di dalam kehidupan sehari-hari, terdapat banyak contoh besaran pokok yang digunakan untuk mengukur dan memperkirakan kebutuhan manusia. Berikut adalah beberapa contoh besaran pokok yang sering digunakan:

  • Panjang: Berfungsi untuk mengukur jarak atau lebar. Contoh penggunaannya adalah ketika kita mengukur jarak dari rumah ke tempat kerja atau mengukur panjang kain untuk dijahit menjadi baju.
  • Massa: Berfungsi untuk mengukur jumlah materi dalam sebuah benda. Contoh penggunaannya adalah ketika kita membeli sayuran di pasar dan dihitung berdasarkan beratnya.
  • Waktu: Berfungsi untuk menghitung durasi atau periode suatu kejadian. Contoh penggunaannya adalah ketika kita mengatur jadwal kegiatan dan membagi waktu untuk mengerjakan tugas atau untuk mengejar deadline.
  • Suhu: Berfungsi untuk mengukur keadaan termal dari suatu zat atau lingkungan. Contoh penggunaannya adalah ketika kita memeriksa suhu ruangan atau mengukur suhu tubuh ketika sakit.

Besaran pokok ini sangat penting untuk dipahami karena mempermudah kita dalam berkomunikasi dan mengukur segala sesuatu. Selain itu, penggunaan besaran pokok juga dalam dunia teknologi dan ilmu pengetahuan, seperti dalam ilmu fisika, kimia, matematika, dan lain-lain.

Besaran Pokok dan Konversinya

Dalam pengukuran besaran pokok, seringkali diperlukan konversi ke satuan yang berbeda agar ukuran dapat dipahami dengan lebih baik. Berikut adalah beberapa contoh konversi besaran pokok:

Besaran Pokok Satuan Standar Satuan Alternatif
Panjang Meter (m) Kilometer (km), sentimeter (cm), milimeter (mm)
Massa Kilogram (kg) Gram (g), miligram (mg), ons (oz)
Waktu Detik (s) Menit (min), jam (h)
Suhu Derajat Celcius (°C) Derajat Fahrenheit (°F), Kelvin (K)

Dengan memahami konversi besaran pokok, kita dapat dengan mudah menghitung dan mengukur suatu keadaan atau benda dengan menggunakan satuan yang sesuai dan akurat.

Cara Mengukur Besaran Pokok

Besaran pokok dalam fisika merupakan besaran yang memiliki nilai dasar atau pokok yang tidak dapat diuraikan menjadi yang lebih sederhana. Di antara besaran pokok tersebut terdapat panjang, massa, waktu, suhu, dan arus listrik. Bagaimana cara mengukur besaran pokok tersebut? Berikut adalah penjelasannya:

  • Panjang: panjang dapat diukur dengan menggunakan mistar atau penggaris. Pastikan mistar atau penggaris tersebut memiliki satuan yang jelas, seperti centimeter atau meter, agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran.
  • Massa: kedua alat yang biasa digunakan untuk mengukur massa adalah timbangan dan neraca. Satuan yang digunakan dalam pengukuran massa adalah gram atau kilogram.
  • Waktu: waktu dapat diukur dengan menggunakan jam atau stopwatch. Pastikan waktu yang digunakan dalam pengukuran cukup akurat agar tidak menimbulkan kesalahan.
  • Suhu: suhu dapat diukur dengan menggunakan termometer. Terdapat dua jenis termometer, yaitu termometer alkohol dan termometer air raksa. Satuan yang digunakan dalam pengukuran suhu adalah Celsius atau Fahrenheit.
  • Arus listrik: arus listrik dapat diukur dengan menggunakan ampere meter atau multimeter. Pastikan alat yang digunakan dalam pengukuran memiliki kapasitas yang sesuai dengan besaran arus listrik yang akan diukur.

Jangan lupa untuk selalu memperhatikan satuan yang digunakan dalam pengukuran besaran pokok. Hal ini sangat penting agar hasil pengukuran lebih akurat dan tidak menimbulkan kesalahan. Berikut adalah contoh tabel satuan besaran pokok:

Besaran Pokok Satuan Simbol
Panjang Meter m
Massa Kilogram kg
Waktu Detik s
Suhu Celsius °C
Arus Listrik Ampere A

Dengan pemahaman tentang cara mengukur besaran pokok dan satuan yang digunakan, maka kita bisa lebih mudah dalam mengaplikasikan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bidang ilmu pengetahuan.

Fungsi Besaran Pokok dalam Ilmu Pengetahuan

Besaran pokok merupakan suatu konsep yang menjadi dasar bagi pengukuran dalam ilmu pengetahuan. Dalam ilmu fisika, besaran pokok adalah konsep dasar mengenai fenomena alam yang diukur menggunakan satuan-satuan tertentu. Terdapat tujuh besaran pokok dalam sistem internasional (SI) yang sering digunakan dalam pengukuran, yaitu :

  • Panjang
  • Massa
  • Waktu
  • Kuatan listrik
  • Suhu
  • Kuantitas zat
  • Intensitas cahaya

Dalam ilmu pengetahuan, besaran pokok berfungsi sebagai standar dalam pengukuran dan memberikan kejelasan tentang ukuran yang digunakan. Dengan adanya besaran pokok, maka satuan-satuan ukuran dapat disamakan dan diakui kebenarannya secara internasional. Selain itu, besaran pokok juga berfungsi untuk menjaga ketelitian dan akurasi pengukuran dalam penelitian ilmiah.

Salah satu contoh penggunaan besaran pokok adalah dalam penelitian tentang sifat-sifat suatu elemen kimia. Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan menggunakan besaran pokok massa untuk mengukur jumlah materia yang terkandung dalam tiap sampel yang diuji. Dengan memakai besaran pokok massa, para ilmuwan dapat memastikan bahwa hasil pengukuran tersebut akurat dan dapat diterima secara internasional.

Tabel berikut menunjukkan contoh penggunaan besaran pokok dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan:

Bidang Ilmu Besaran Pokok Contoh Penggunaan
Fisika Waktu Mengukur kecepatan dan percepatan
Kimia Kuantitas Zat Mengukur jumlah material dalam suatu senyawa kimia
Biologi Intensitas Cahaya Mengukur intensitas cahaya yang dibutuhkan dalam fotosintesis

Besaran pokok sangatlah penting dalam ilmu pengetahuan karena memberikan dasar bagi pengukuran yang tepat dalam penelitian ilmiah. Penggunaan besaran pokok dalam penelitian juga dapat mempermudah pengakuan dan akurasi hasil penelitian secara internasional. Sebagai ilmuwan, sangatlah penting untuk memahami besaran pokok dan fungsinya agar dapat menghasilkan penelitian ilmiah yang berkualitas dan dapat diakui internasional.

Sejarah Penemuan Besaran Pokok dan Sistem Satuan Internasional (SI)

Besaran pokok adalah besaran yang tidak dapat didefinisikan melalui besaran lain. Istilah besaran pokok pertama kali diperkenalkan oleh seorang fisikawan Jerman bernama Hermann von Helmholtz. Pada tahun 1874, Komite Besar Kongres Fisika Internasional memutuskan untuk menetapkan sejumlah besaran pokok pada saat Kongres Fisika Internasional pertama di Paris. Namun, sistem satuan yang digunakan pada saat itu belumlah memiliki standar yang jelas.

  • Pada tahun 1960, Konferensi Umum tentang Satuan dan Diameter Atom (CGPM) memutuskan untuk menetapkan Sistem Satuan Internasional (SI) sebagai standar pengukuran internasional yang berlaku di seluruh dunia. Sistem Satuan Internasional (SI) terdiri atas tujuh besaran pokok dan unit-unit yang terkait. Besaran pokok tersebut adalah:
    1. Panjang (meter)
    2. Massa (kilogram)
    3. Waktu (detik)
    4. Arus listrik (ampere)
    5. Suhu termodinamika (kelvin)
    6. Kebanyakan zat (mol)
    7. Cahaya (candela)
  • Tujuan dibentuknya SI adalah untuk memberikan keseragaman di antara semua negara dalam hal pengukuran dan memudahkan komunikasi antara para ilmuwan dan insinyur di seluruh dunia.

Sejak saat itu, SI sudah menjadi standar pengukuran internasional yang digunakan secara luas di seluruh dunia. Besaran pokok dan unit-unit yang terkait dengan SI semakin lama semakin berkembang dan diperbarui sesuai dengan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Untuk memudahkan penggunaan SI, diperlukan adanya alat-alat pengukur yang akurat dan standar kalibrasi yang terpercaya. Standar kalibrasi nasional digunakan untuk keperluan kalibrasi di dalam negeri, sedangkan standar kalibrasi internasional digunakan untuk keperluan kalibrasi antar negara.

Besaran Pokok Unit SI Simbol
Panjang Meter m
Massa Kilogram kg
Waktu Detik s
Arus Listrik Ampere A
Suhu Termodinamika Kelvin K
Kebanyakan Zat Mol mol
Cahaya Candela cd

Pemahaman tentang besaran pokok dan sistem satuan yang terkait sangat penting dalam pengukuran dan perhitungan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Itu Dia Apa Itu Besaran Pokok yang Perlu Kamu Ketahui

Nah, demikianlah penjelasan singkat tentang apa itu besaran pokok. Sekarang kamu sudah paham kan? Enak kan kalau kita belajar selalu ada yang baru. Yuk, kita sama-sama terus belajar mengenal istilah-istilah dalam fisika. Terima kasih sudah membaca ya, sampai jumpa di artikel selanjutnya!