Apa itu Basarnas? Bagi sebagian orang, mungkin belum familiar dengan istilah tersebut. Namun, bagi mereka yang tinggal di Indonesia, Basarnas memang bukanlah hal yang asing. Karena Basarnas merupakan kepanjangan dari Badan SAR Nasional yang bertanggung jawab dalam melakukan operasi penyelamatan di Indonesia. Basarnas sendiri memiliki tugas yang sangat vital dalam menyelamatkan korban bencana alam, kecelakaan laut, pesawat, dan kecelakaan transportasi lainnya.
Para petugas Basarnas memiliki keahlian yang sangat tinggi dalam tugas melindungi warga negara. Faktanya, mereka kerap kali melakukan operasi penyelamatan dalam kondisi bencana alam yang sangat ekstrem. Dalam menjalankan tugasnya, Basarnas juga bekerja sama dengan pihak-pihak terkait yang terdiri dari TNI, Polri, dan pihak keamanan lainnya. Tidak heran jika Basarnas dihormati sebagai salah satu lembaga pemerintah yang sangat diandalkan oleh masyarakat Indonesia.
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan tingkat kecelakaan yang semakin meningkat, peran Basarnas juga semakin penting. Diharapkan dengan adanya Basarnas, korban kecelakaan transportasi atau bencana alam dapat cepat ditangani dan diselamatkan. Oleh karena itu, kita semua harus bersyukur memiliki lembaga seperti Basarnas yang mampu memberikan perlindungan dan rasa aman bagi warga negara Indonesia.
Definisi Basarnas
Badan SAR Nasional atau yang lebih dikenal dengan nama Basarnas adalah sebuah lembaga negara yang bertujuan untuk melakukan kegiatan SAR atau Search and Rescue (Pencarian dan Pertolongan). Kegiatan SAR yang dilakukan oleh Basarnas ini meliputi kegiatan pencarian dan penyelamatan korban bencana seperti gempa bumi, tsunami, kecelakaan transportasi, hilang di hutan, dan lain sebagainya.
Basarnas dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Kepempinan dan Kepangkatan TNI serta Kepolisian Negara Republik Indonesia yang kemudian diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Basarnas bertugas sebagai tim SAR yang bekerja sama dengan instansi terkait seperti TNI, Polri, BPBD, dan lain sebagainya.
Sejarah Berdirinya Basarnas
Badan SAR Nasional atau yang lebih dikenal dengan Basarnas adalah sebuah lembaga di Indonesia yang bertugas untuk memberikan bantuan SAR dan juga upaya mitigasi bencana. Basarnas didirikan pada 31 Maret 1972 yang mana awalnya bernama Badan Koordinasi SAR Nasional (Bakorsar).
Perjalanan Sejarah Basarnas
- Pada awal berdirinya Bakorsar, lembaga ini di bawah naungan Departemen Perhubungan.
- Pada tahun 1983, Bakorsar berubah nama menjadi Basarnas dan menjadi lembaga yang berada di bawah naungan Departemen Pencarian dan Pertolongan.
- Pada tahun 1999, Basarnas kembali berada di bawah Departemen Perhubungan dan menjadi subbagian dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Fungsi dan Tugas Utama Basarnas
Sejak berdirinya sampai saat ini, Basarnas bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas-tugas SAR dalam wilayah Indonesia. Tugas-tugas ini meliputi pencarian, pertolongan, dan penyelamatan manusia serta barang yang terdampar di perairan Indonesia. Selain itu, Basarnas juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan bantuan pada situasi darurat bencana alam dan upaya mitigasi bencana di wilayah Indonesia.
Struktur Organisasi Basarnas
Basarnas memiliki struktur organisasi yang terdiri dari Kepala Basarnas, Sekretaris Utama, Para Asisten Kepala Basarnas, Direktur Operasi SAR, Direktur Logistik dan Administrasi, serta beberapa bagian lain yang membantu tugas-tugas Basarnas. Selain itu, Basarnas juga membentuk Satuan Tugas SAR dari para relawan dan anggota masyarakat yang berada di wilayah Indonesia untuk membantu tugas-tugas SAR.
Nama | Jabatan |
---|---|
Marsdya TNI M. Syaugi | Kepala Badan SAR Nasional |
Brigjen TNI (Mar) Budi Prastyo | Sekretaris Utama |
Marsma TNI M. Tonny Harjono | Asisten Kepala Bid. Operasi |
Marsda TNI (Purn) Bambang Dharmo Utomo | Asisten Kepala Bid. Pemantauan dan Pelaporan |
Walaupun sudah memiliki struktur yang terorganisir, Basarnas tetap mengandalkan dukungan dan bantuan dari masyarakat Indonesia untuk dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan efektif dan efisien.
Tugas dan Fungsi Basarnas
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau yang lebih dikenal dengan singkatan Basarnas merupakan sebuah lembaga negara yang memiliki tugas dan fungsi dalam bidang penanggulangan bencana. Berikut adalah beberapa tugas dan fungsi dari Basarnas:
- Penyelamatan dan pencarian korban dalam bencana alam atau kecelakaan laut, udara, atau darat.
- Penanganan darurat pada saat terjadi bencana alam atau keadaan darurat lainnya.
- Memberikan bantuan medis dan kesehatan pada korban bencana.
Tugas dan fungsi tersebut dilakukan oleh Basarnas dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang berkualitas serta peralatan modern untuk dapat melakukan penyelamatan atau pencarian korban dalam waktu yang singkat.
Selain itu, Basarnas juga terus meningkatkan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya melalui pelatihan dan pendidikan yang dilakukan secara berkala. Hal ini bertujuan agar Basarnas selalu siap dalam menghadapi berbagai macam bencana atau kejadian darurat lainnya.
Fungsi Basarnas dalam Sistem Penanggulangan Bencana
Basarnas merupakan salah satu lembaga yang memiliki fungsi penting dalam sistem penanggulangan bencana di Indonesia. Fungsi tersebut meliputi:
- Memiliki peran sebagai koordinator dalam mengkoordinasikan kegiatan penyelamatan dan pencarian korban pada saat terjadi bencana alam atau keadaan darurat lainnya.
- Menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas dan peralatan modern untuk kegiatan penyelamatan dan pencarian korban.
- Mengidentifikasi risiko dan kerentanan wilayah terhadap bencana serta menyusun rencana penanggulangan risiko dan bencana.
Dengan adanya fungsi tersebut, Basarnas berperan dalam mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana serta melindungi masyarakat dari ancaman bencana yang dapat terjadi kapan saja dan di mana saja.
Peran Basarnas dalam Penanggulangan Bencana Laut
Basarnas tidak hanya berperan dalam penanggulangan bencana alam atau kecelakaan di darat atau udara, tetapi juga di laut. Beberapa peran Basarnas dalam penanggulangan bencana laut antara lain:
No. | Peran Basarnas |
---|---|
1 | Menyediakan jasa SAR (Search And Rescue) bagi kapal dan orang yang berada di laut. |
2 | Memiliki kewenangan untuk mengkoordinasikan kegiatan SAR di laut. |
3 | Menyediakan fasilitas SAR yang lengkap dan modern, seperti kapal penyelamat, helikopter, dan peralatan penyelamatan lainnya. |
Dalam menjalankan perannya, Basarnas juga bekerja sama dengan instansi atau lembaga lainnya, seperti TNI AL, Pemadam Kebakaran, Polri, dan lain-lain, untuk dapat memberikan pelayanan penyelamatan dan pencarian korban yang maksimal.
Struktur organisasi Basarnas
Basarnas adalah Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, merupakan agensi pemerintah Indonesia yang bertanggung jawab dalam misi penyelamatan dan pencarian dalam kondisi darurat. Struktur organisasi Basarnas terdiri dari beberapa unit, antara lain:
- Bidang Operasi dan Siaga Berfungsi untuk mengelola pengoperasian sistem pencarian dan pertolongan di wilayah kerja Basarnas.
- Bidang Kesiapsiagaan dan Deteksi Dini Bertugas untuk mempersiapkan kegiatan pencarian dan penyelamatan, melakukan seskoops dan memantau kondisi meteorologi yang mempengaruhi wilayah kerja Basarnas.
- Bidang Hubungan Masyarakat dan Sandi Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan humas, organisasi kegiatan kunjungan dan kunjungan kerja.
- Bidang Teknik dan Logistik Memiliki wewenang untuk melaksanakan fungsi pengelolaan fasilitas teknis dan fasilitas-logistik dalam pelaksanaan misi Basarnas.
Bidang Operasi dan Siaga:
Bidang operasi dan siaga berguna untuk mengatur pengoperasian sistem pencarian dan pertolongan selama misi yang diatur. Mereka bertanggung jawab untuk mengendalikan personel, kendaraan, dan peralatan yang diperlukan, serta wewenang pengoperasian teknis dari fasilitas yang terlibat. Bidang ini juga bertanggung jawab untuk menjalin kerjasama dan koordinasi dengan lembaga terkait dalam pelaksanaan misi pencarian dan pertolongan.
Bidang Kesiapsiagaan dan Deteksi Dini:
Bidang ini memiliki tugas untuk mempersiapkan kondisi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan misi pencarian dan pertolongan. Mereka bertanggung jawab untuk memantau kondisi cuaca dan obyek yang beresiko di wilayah kerja Basarnas, menganalisis situasi, dan mengambil keputusan terkait suatu kondisi darurat. Selain itu, Bidang Kesiapsiagaan dan Deteksi Dini juga bertugas untuk menyediakan bahan bacaan manual keadaan darurat kepada masyarakat umum.
Bidang Hubungan Masyarakat dan Sandi:
Bidang ini bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan hubungan masyarakat, kunjungan, dan kunjungan kerja dalam memberikan informasi mengenai program dan kegiatan Basarnas kepada stakeholder terkait. Mereka juga menerbitkan berbagai jenis bahan pemasaran dan konten promosi, termasuk literatur, poster, dan video promosi, menanggapi diseminasi dan komplain atas program dan kegiatan Basarnas, serta menyiapkan pidato untuk kepentingan internal dan eksternal Basarnas.
Bidang Teknik dan Logistik:
Bidang ini memiliki wewenang untuk mengatur semua fasilitas teknis dan logistik yang dibutuhkan dalam pelaksanaan misi pencarian dan pertolongan Basarnas. Mereka mengendalikan ketersediaan kendaraan, peralatan, perlengkapan dan bahan bakar dalam wilayah kerja Basarnas, mengawasi dan merawat peralatan, memantau asuransi dan ketersediaan sumber daya dalam pelaksanaan tugas, dan melakukan tindakan pengelolaan fasilitas lainnya di dalam Basarnas.
Bidang Operasi dan Siaga | Bidang Kesiapsiagaan dan Deteksi Dini | Bidang Hubungan Masyarakat dan Sandi | Bidang Teknik dan Logistik |
---|---|---|---|
Berguna untuk pengaturan sistem pencarian dan pertolongan dalam misi yang diatur. | Mempersiapkan kondisi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan misi pencarian dan pertolongan. | Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan humas, organisasi kunjungan dan kunjungan kerja. | Mengatur semua fasilitas teknis dan logistik yang dibutuhkan dalam pelaksanaan misi pencarian dan pertolongan Basarnas. |
Itulah dua jenis bidang yang ada di dalam Struktur Organisasi Basarnas. Kedua Bidang tersebut dibagi lagi menjadi beberapa divisi, agar pelaksanaan pencarian dan pertolongan dapat dilakukan secara maksimal. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat terkait struktur organisasi Basarnas pada umumnya.
Sistem Operasional Basarnas
Basarnas atau Badan SAR Nasional merupakan sebuah badan yang bertanggung jawab untuk memberikan layanan SAR (Search and Rescue) di Indonesia. Dalam menjalankan tugasnya, Basarnas memiliki sistem operasional yang terdiri dari beberapa tahapan, seperti:
1. Penanganan Panggilan Darurat
Tahap pertama dalam sistem operasional Basarnas adalah penanganan panggilan darurat. Ketika ada panggilan darurat, Basarnas akan segera merespons dan melakukan verifikasi untuk menentukan lokasi kejadian dan jenis kecelakaan yang terjadi.
2. Mobilisasi Tim SAR
Setelah mengetahui lokasi kejadian dan jenis kecelakaan, Basarnas akan segera mengirimkan tim SAR ke lokasi tersebut. Tim SAR yang diterjunkan tergantung pada jenis kecelakaan yang terjadi, bisa berupa tim laut, udara, atau darat.
3. Pencarian dan Penyelamatan
Setelah tim SAR tiba di lokasi kejadian, mereka akan melakukan pencarian dan penyelamatan sesuai dengan jenis kecelakaan yang terjadi. Proses pencarian dan penyelamatan dapat berlangsung selama berhari-hari tergantung pada situasi dan kondisi yang ada.
4. Evakuasi dan Transportasi
Setelah berhasil melakukan penyelamatan, korban akan dievakuasi dan segera ditransportasikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan.
5. Evaluasi dan Analisis
Tahap terakhir dalam sistem operasional Basarnas adalah evaluasi dan analisis terhadap operasi SAR yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja tim SAR sekaligus mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki agar proses SAR bisa berjalan lebih optimal di masa depan.
- Dalam tahap ini, Basarnas mengevaluasi berbagai aspek, termasuk waktu respon, keberhasilan pencarian dan penyelamatan, serta kendala-kendala yang dihadapi.
- Berdasarkan hasil evaluasi, Basarnas akan mengambil langkah-langkah perbaikan dan tindakan korektif yang diperlukan.
- Hal ini menjadi penting agar Basarnas terus meningkatkan kualitas layanan SAR yang diberikan dan dapat memberikan bantuan yang lebih efektif dalam situasi darurat.
Jadi, itulah sistem operasional Basarnas yang terdiri dari lima tahapan penting dalam memberikan layanan SAR di Indonesia. Proses ini membuktikan bahwa Basarnas memang benar-benar serius dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan dalam situasi darurat.
Tahapan | Penjelasan |
---|---|
Penanganan Panggilan Darurat | Proses verifikasi atas panggilan darurat dan penentuan lokasi serta jenis kecelakaan. |
Mobilisasi Tim SAR | Pengiriman tim SAR sesuai dengan jenis kecelakaan yang terjadi. |
Pencarian dan Penyelamatan | Proses pencarian dan penyelamatan korban sesuai dengan jenis kecelakaan yang terjadi. |
Evakuasi dan Transportasi | Penyelamatan korban dan transportasi ke fasilitas kesehatan terdekat. |
Evaluasi dan Analisis | Evaluasi dan analisis atas kinerja tim SAR dan pengambilan tindakan perbaikan. |
Dengan sistem operasional yang terstruktur dan terorganisir dengan baik, Basarnas telah menjalankan tugasnya dalam memberikan layanan SAR yang efektif dan dapat diandalkan bagi masyarakat Indonesia.
Teknologi yang Digunakan Basarnas
Badan SAR Nasional (Basarnas) terus berinovasi dalam hal teknologi untuk memberikan pelayanan yang semakin baik dan cepat kepada para korban bencana. Berikut adalah beberapa teknologi yang digunakan Basarnas dalam operasinya:
- Drone – Basarnas memiliki drone untuk pemetaan wilayah bencana dan pencarian korban yang sulit dijangkau. Drone ini dapat membantu ratusan tim SAR Basarnas di lapangan. Dalam kurun waktu 1 tahun saja, Basarnas telah membeli 2 set drone dan 2 buah fixed wing.
- Radar pencari – Basarnas juga menggunakan radar untuk mendeteksi lokasi keberadaan pesawat yang hilang. Radar ini dapat mendeteksi frekuensi radio yang dilepaskan oleh pesawat, sehingga tim SAR dapat lebih cepat mengetahui area yang harus diperiksa.
- Peralatan penyelam – Basarnas memiliki tim penyelam yang dilengkapi dengan alat-alat khusus seperti respirator, remote operated underwater vehicle (ROV), dan lampu sunic yang dapat membantu menemukan korban dalam kondisi terendam. Selain itu, Basarnas juga menggunakan sidescan sonar untuk mencari korban yang berada di dalam air.
Sistem Informasi SAR
Basarnas juga memiliki Sistem Informasi SAR (Sisar) yang memungkinkan pengelolaan data operasi SAR secara elektronik dan integrasi data dari setiap instansi yang terlibat dalam operasi SAR. Inovasi ini membuat Basarnas menjadi lembaga yang terdepan dalam memanfaatkan teknologi dalam bidang SAR. Dalam Sisar terdapat beberapa modul yang digunakan untuk membantu operasi SAR, seperti modul manajemen data SAR, modul operasi SAR darat, laut, udara, modul logistik, dan modul administrasi.
Alat Komunikasi
Untuk menunjang pengoperasian SAR, Basarnas juga menggunakan alat komunikasi seperti radio, telepon satelit, dan IP phone. Alat ini memungkinkan para tim SAR berkomunikasi dengan pihak yang terkait dalam operasi SAR. Basarnas juga menggunakan perangkat yang disebut dengan Personal Locator Beacon (PLB) yang memungkinkan titik koordinat seseorang yang mengalami bencana dapat diketahui oleh para penyelamat. PLB ini memiliki jangkauan hingga 30 miles dari posisi yang dilaporkan oleh pengguna.
Simulasi Penanggulangan Bencana
Basarnas memiliki pusat pelatihan untuk simulasi penanggulangan bencana, yaitu Pusat Pelatihan Search And Rescue Nasional (PP SAR Nasional). Pusat ini dilengkapi dengan fasilitas simulasi kecelakaan pesawat dan kapal untuk meningkatkan profesionalisme dan keterampilan dari para penyelamat. Dalam operasinya, PP SAR Nasional juga menggunakan sistem simulasi SAR berbasis komputer yang memungkinkan pejabat SAR untuk melatih keterampilan mereka sebelum terjun langsung ke lapangan.
Teknologi | Peruntukan | Fungsi |
---|---|---|
Drone | Pemetaan wilayah bencana dan pencarian korban yang sulit dijangkau | Membantu tim SAR Basarnas di lapangan |
Radar pencari | Mendeteksi lokasi keberadaan pesawat yang hilang | Dapat mendeteksi frekuensi radio yang dilepaskan oleh pesawat, sehingga tim SAR dapat lebih cepat mengetahui area yang harus diperiksa |
Sidescan sonar | Mencari korban yang berada di dalam air | Dapat menghasilkan gambaran 3D yang akurat dari kedalaman laut |
Personal Locator Beacon (PLB) | Memberi tahu lokasi korban dalam bencana | Jangkauan PLB hingga 30 miles dari posisi yang dilaporkan oleh pengguna |
Basarnas terus mengembangkan dan memperbaharui teknologi yang mereka gunakan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Semoga teknologi yang digunakan Basarnas dapat memberikan manfaat yang besar bagi para korban bencana di Indonesia.
Kolaborasi Basarnas dengan Instansi Lain dalam Penanganan Bencana
Basarnas tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani bencana. Kolaborasi dengan berbagai instansi lainnya secara maksimal diperlukan agar penanganan bencana berjalan lebih efektif dan efisien. Berikut adalah kolaborasi Basarnas dengan instansi lain dalam penanganan bencana:
- Polri: Basarnas dan Polri bekerja sama dalam memberikan bantuan logistik, sarana dan prasarana, serta pengamanan di area bencana.
- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB): Dengan BNPB, Basarnas terlibat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi penanggulangan bencana di Indonesia.
- TNI: Basarnas dan TNI bekerja sama dalam operasi pencarian dan penyelamatan dengan memberikan dukungan logistik dan personil.
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Basarnas senantiasa meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar lebih mumpuni dalam menghadapi penanganan bencana. Hal ini dilakukan dengan melaksanakan pendidikan dan pelatihan secara berkala serta memperbanyak jumlah personil yang mampu menguasai bidang ini secara profesional.
Peran Tim Reaksi Cepat (TRC)
TRC adalah tim khusus yang dapat dioperasionalkan dalam waktu singkat (maksimal 6 jam) untuk menangani bencana berat. Tim ini umumnya beranggotakan antara 5 hingga 10 orang yang sudah terlatih dan berpengalaman. Kualitas dan jumlah personil di dalamnya diupayakan agar dapat memenuhi standar internasional dalam penanganan bencana.
Perlengkapan dan Alat Teknologi
Basarnas juga didukung oleh perlengkapan dan alat teknologi yang memadai serta terus ditingkatkan untuk memberikan layanan yang lebih baik. Perlengkapan ini meliputi: alat komunikasi, alat navigasi, perahu karet, helikopter, serta peralatan lainnya.
Perlengkapan | Jumlah |
---|---|
Alat komunikasi | 17 unit |
Alat navigasi | 23 unit |
Perahu karet | 27 unit |
Helikopter | 4 unit |
Sumber: https://basarnas.go.id/
Yuk Kenalan dengan Basarnas!
Nah, itu dia penjelasan singkat tentang Basarnas. Sesuai namanya, lembaga ini memiliki tugas penting dalam membantu keselamatan jiwa manusia dan harta benda dari bencana alam atau kecelakaan di laut. Dengan adanya Basarnas, kita bisa merasa lebih aman dan tenang. Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga bermanfaat dan semakin mengenal Basarnas. Jangan lupa kunjungi kembali website kami untuk artikel-artikel menarik lainnya!