Apa itu bank konvensional? Mungkin sebagian dari Anda sudah sangat familiar dengan jenis bank ini, namun sebagian yang lain masih bingung dan belum pernah mendengarnya. Bank konvensional adalah bentuk bank yang paling umum dan banyak ditemukan di seluruh dunia. Bank ini menyediakan layanan finansial seperti menabung, pinjaman, kredit, kartu kredit dan berbagai layanan perbankan lainnya.
Bank konvensional sering dikenal juga dengan sebutan bank syariah konvensional karena kurangnya prinsip-prinsip syariah dalam praktik dan layanannya. Dalam bank konvensional, praktek-praktek keuangan seperti bunga, riba, dan praktik-praktik usury adalah hal yang lazim dilakukan. Sehingga, transaksi keuangan yang berbasis bunga dan riba akan menjadi bahan utama dari layanan keuangan yang ada di bank ini. Namun, bagi sebagian orang yang sudah terbiasa dengan sistem ini, jenis bank konvensional ini masih menjadi pilihan utama karena lebih praktis dan mudah dalam melakukan transaksi keuangan.
Pengertian Bank Konvensional
Bank konvensional atau dikenal juga sebagai bank umum, adalah lembaga keuangan yang beroperasi dengan cara menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk pinjaman atau investasi. Di Indonesia, jenis bank ini menjadi salah satu yang paling banyak ditemui dan digunakan oleh masyarakat.
Namun, perlu diketahui bahwa pengertian bank konvensional dapat berbeda di tiap negara. Sebagai contoh di negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, bank konvensional mengacu pada bank yang tidak menerapkan prinsip syariah. Sementara itu, di negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama non-Islam, bank konvensional merujuk pada bank yang menerapkan prinsip sekuler dan tidak berdasarkan pada nilai agama tertentu.
Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah
Bank adalah institusi keuangan yang memiliki peran penting dalam ekonomi suatu negara. Namun, ada perbedaan mendasar antara bank konvensional dan bank syariah. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara keduanya.
- Prinsip dasar
Bank konvensional didasarkan pada sistem kapitalis, di mana mereka memberikan pinjaman dengan bunga sebagai imbalannya. Sementara itu, bank syariah bekerja dengan prinsip profit and loss sharing (bagi hasil), di mana penghasilan diperoleh dari bagian keuntungan dalam transaksi. - Produk dan layanan
Bank konvensional menawarkan berbagai produk dan layanan keuangan yang mencakup pinjaman, kartu kredit, deposito, dan investasi saham. Sedangkan, bank syariah lebih memfokuskan pada produk yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti pembiayaan properti, pembiayaan mobil, investasi sukuk, dan produk tabungan syariah. - Pengawasan dan regulasi
Bank konvensional diatur oleh otoritas negara, seperti Bank Indonesia, dan mengikuti undang-undang perbankan. Sementara itu, bank syariah diawasi oleh Dewan Syariah Nasional, dan aktivitas mereka diatur oleh undang-undang dan prinsip syariah.
Kesimpulan
Dalam memilih bank, penting untuk mempertimbangkan prinsip dasar, produk dan layanan yang ditawarkan, serta pengawasan dan regulasi yang berlaku. Banyak orang memilih bank konvensional karena produk dan layanan yang lebih bervariasi, sementara orang lain memilih bank syariah karena prinsip syariah yang mereka anut. Pastikan untuk memilih bank yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai pribadi Anda.
Perbedaan | Bank Konvensional | Bank Syariah |
---|---|---|
Prinsip Dasar | Sistem Kapitalis | Profit and Loss Sharing (Bagi Hasil) |
Produk dan Layanan | Bervariasi | Sesuai dengan Prinsip Syariah |
Pengawasan dan Regulasi | Otoritas Negara, seperti Bank Indonesia | Dewan Syariah Nasional dan Undang-undang Syariah |
Tabel di atas merangkum perbedaan utama antara bank konvensional dan bank syariah, sehingga memudahkan Anda dalam memilih jenis bank yang tepat untuk kebutuhan Anda.
Fungsi Bank Konvensional
Bank konvensional merupakan lembaga keuangan yang paling sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Ada banyak fungsi yang diemban oleh bank konvensional bagi masyarakat, di antaranya adalah:
Fungsi Bank Konvensional
- Penyimpanan Uang
- Pemberian Pinjaman
- Pengelola Kartu Kredit
Fungsi Bank Konvensional
Bank konvensional tidak hanya menerima simpanan dan memberikan pinjaman, tetapi juga melakukan kegiatan lain seperti memberikan jasa pembayaran, pelayanan jasa perbankan lainnya, hingga perencanaan keuangan. Di samping itu, bank konvensional juga berfungsi sebagai perekat sosial bagi masyarakat karena mampu memfasilitasi pertumbuhan ekonomi di daerahnya.
Bank konvensional juga berperan sebagai pengatur sistem pembayaran di masyarakat, yaitu dengan mengeluarkan uang kartal, menyediakan layanan transfer uang antarbank, dan lain-lain. Selain aktivitas perbankan yang mencakup kredit dan deposito, bank konvensional juga dapat memberikan jasa keuangan, seperti asuransi dan manajemen investasi. Semua fungsinya ini menunjukkan bahwa bank konvensional memiliki peran strategis dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
Fungsi Bank Konvensional
Berikut adalah fungsi-fungsi yang diemban oleh bank konvensional dalam masyarakat:
No | Fungsi |
---|---|
1 | Penyimpanan Uang |
2 | Pemberian Pinjaman |
3 | Jasa Pembayaran |
4 | Jasa Perbankan Lainnya |
5 | Perencanaan Keuangan |
Dengan memahami fungsi-fungsi bank konvensional, kita dapat memanfaatkan berbagai layanan perbankan untuk pengelolaan keuangan yang lebih baik demi kehidupan yang lebih sejahtera.
Sejarah Bank Konvensional di Indonesia
Bank konvensional adalah sebuah lembaga keuangan yang menjalankan bisnis perbankan secara tradisional. Bank konvensional telah hadir di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda. Pada awalnya, bank konvensional hanya diperuntukkan bagi kaum elite Belanda dan hanya menyediakan layanan untuk mereka yang berdomisili di pusat-pusat perdagangan.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, bank konvensional mulai membuka diri terhadap masyarakat Indonesia. Pada tahun 1912, Belanda membuka bank konvensional pertama di Indonesia dengan nama Bank Negara Indonesia (BNI). Selain BNI, bank-bank konvensional swasta seperti Bank Central Asia (BCA) dan Bank Danamon juga mulai muncul di Indonesia.
- Pada tahun 1959, pemerintah Indonesia membentuk bank konvensional pertama yang dimiliki negara dengan nama Bank Mandiri.
- Pada tahun 1968, pemerintah Indonesia mendirikan bank konvensional milik negara kedua dengan nama Bank Rakyat Indonesia (BRI).
- Pada tahun 1989, bank-bank konvensional swasta di Indonesia mulai berkembang pesat dan mengambil alih pangsa pasar yang sebelumnya didominasi oleh bank-bank negara.
Seiring dengan perkembangan teknologi, bank konvensional di Indonesia juga mulai mengembangkan layanan perbankan elektronik seperti internet banking dan mobile banking. Perkembangan teknologi ini membuat layanan perbankan menjadi lebih mudah dan praktis bagi masyarakat.
Tahun | Peristiwa |
---|---|
1912 | Pembukaan Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai bank konvensional pertama di Indonesia |
1959 | Pembentukan Bank Mandiri sebagai bank konvensional pertama yang dimiliki negara |
1968 | Pembentukan Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai bank konvensional milik negara kedua |
1989 | Pengembangan pesat bank-bank konvensional swasta di Indonesia |
Hingga saat ini, bank konvensional masih menjadi salah satu lembaga keuangan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, bank-bank syariah yang lebih mengutamakan keadilan dalam berbisnis juga mulai berkembang pesat di Indonesia.
Produk dan Layanan yang Ditawarkan Bank Konvensional
Bank konvensional adalah jenis bank yang beroperasi dengan menggunakan prinsip-prinsip konvensional dan tidak menggunakan prinsip syariah. Bank konvensional menyediakan berbagai produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mengatur keuangan pribadi dan bisnis.
- Giro dan Tabungan
Produk ini merupakan salah satu produk yang paling umum dari bank konvensional. Giro dan tabungan adalah jenis rekening yang memungkinkan masyarakat menyimpan uang mereka di bank dan memperoleh bunga yang tetap. Selain itu, giro dan tabungan juga dilengkapi dengan fasilitas penarikan uang, transfer, dan pembayaran tagihan. - Kredit dan Pinjaman
Produk ini memungkinkan masyarakat meminjam uang dari bank untuk kebutuhan pribadi atau bisnis. Kredit dan pinjaman bisa diberikan dalam bentuk jangka pendek atau jangka panjang dengan tingkat bunga tetap atau mengambang. Bank konvensional memberikan berbagai jenis kredit, seperti kredit tanpa agunan, kredit kendaraan, kredit rumah, dan kredit bisnis. - Investasi
Bank konvensional juga menyediakan produk investasi, seperti deposito berjangka dan obligasi. Deposito berjangka adalah investasi dengan jangka waktu tertentu yang mendapat bunga tetap. Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah yang memberikan bunga tetap kepada investor. Produk investasi bank konvensional cenderung lebih stabil dan tidak berisiko tinggi.
Selain produk-produk di atas, bank konvensional juga menyediakan layanan tambahan, seperti:
- Perbankan elektronik
Bank konvensional telah menyediakan layanan perbankan elektronik yang memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan melalui internet dan telepon seluler. - Asuransi
Bank konvensional bekerja sama dengan perusahaan asuransi untuk menyediakan layanan asuransi untuk kebutuhan pribadi dan bisnis. - Kartu kredit
Bank konvensional juga mengeluarkan kartu kredit sebagai fasilitas pembayaran non-tunai untuk kebutuhan pembelanjaan sehari-hari.
Sebagai tambahan, berikut adalah tabel ringkasan produk dan layanan yang ditawarkan oleh bank konvensional:
Produk dan Layanan | Keterangan |
---|---|
Giro dan Tabungan | Rekening penyimpanan uang dengan bunga tetap. |
Kredit dan Pinjaman | Pemberian dana dengan jangka waktu dan bunga tertentu. |
Investasi | Deposito berjangka dan obligasi untuk investasi. |
Perbankan Elektronik | Layanan melalui internet dan telepon seluler. |
Asuransi | Asuransi untuk kebutuhan pribadi dan bisnis. |
Kartu Kredit | Fasilitas pembayaran non-tunai untuk kebutuhan sehari-hari. |
Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Jasa Bank Konvensional
Dalam kehidupan sehari-hari, bank menjadi bagian terpenting dalam keuangan kita. Bank menyediakan berbagai produk dan layanan yang bisa membantu kita mengelola uang lebih efisien. Ada dua jenis bank, yaitu bank konvensional dan bank syariah. Di Indonesia, bank konvensional lebih banyak ditemukan dan digunakan daripada bank syariah. Namun, sebelum menggunakan jasa bank konvensional, ada baiknya Anda mengetahui keuntungan dan kerugian yang bisa ditimbulkan.
- Keuntungan menggunakan jasa bank konvensional:
- Lebih mudah ditemukan dan diakses karena jumlahnya yang lebih banyak.
- Menyediakan produk dan layanan yang lengkap, mulai dari simpanan, pinjaman, hingga investasi.
- Proses pembukaan rekening dan pengajuan kredit lebih mudah dan cepat.
- Bisa memberikan bunga simpanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank syariah.
- Bisa memberikan berbagai promo menarik, seperti diskon dan cashback.
- Kerugian menggunakan jasa bank konvensional:
- Ada biaya-biaya tambahan, seperti administrasi bulanan, tarik tunai, dan transfer antarbank.
- Bunga yang diberikan bisa berubah-ubah dan sulit diprediksi.
- Ada risiko terjadinya praktek praktik yang tidak sehat, seperti penggelapan deposito dan fraud.
- Bisa memberikan dampak negatif pada lingkungan jika bank mendukung proyek-proyek yang merusak lingkungan.
Sesuai dengan namanya, bank konvensional mengikuti sistem perbankan konvensional yang biasa digunakan di seluruh dunia. Dalam sistem ini, bank mengumpulkan deposito dari nasabah dan memberikan pinjaman dengan bunga kepada nasabah yang membutuhkan. Bank juga memperoleh keuntungan dengan membeli saham dan obligasi untuk dijual kembali dengan harga lebih tinggi atau meminjam uang pada tingkat bunga yang lebih rendah lalu meminjamkan pada tingkat bunga yang lebih tinggi.
Keuntungan | Kerugian |
---|---|
Lebih mudah ditemukan dan diakses | Ada biaya-biaya tambahan |
Menyediakan produk dan layanan yang lengkap | Bunga yang diberikan bisa berubah-ubah dan sulit diprediksi |
Proses pembukaan rekening dan pengajuan kredit lebih mudah dan cepat | Ada risiko terjadinya praktek praktik yang tidak sehat |
Bisa memberikan bunga simpanan yang lebih tinggi | Bisa memberikan dampak negatif pada lingkungan |
Bisa memberikan berbagai promo menarik |
Meskipun memiliki keuntungan dan kerugian yang perlu dipertimbangkan, tetapi bank konvensional masih menjadi pilihan yang tepat bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, sebelum memutuskan untuk menggunakan jasa bank konvensional, pastikan Anda melakukan riset dan mengambil keputusan yang tepat agar tidak menemui kendala yang tidak diinginkan.
Regulasi dan Pengawasan terhadap Bank Konvensional di Indonesia
Bank konvensional adalah bank yang melakukan kegiatan operasional dan aktivitas bisnis secara konvensional dengan mencari profit melalui bunga yang diterima dari pemberian pinjaman, tarif administrasi, dan fee lainnya. Bank jenis ini umumnya berfungsi sebagai perantara dana antara nasabah sebagai pemberi dana dan nasabah sebagai peminjam dana. Regulasi dan pengawasan terhadap bank konvensional di Indonesia dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.
- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator
- Peraturan Bank Indonesia (PBI) menjadi pedoman bank konvensional
- Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
Mengenai pengawasan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengawasan dan penilaian terhadap kegiatan bank konvensional di Indonesia. Pengawasan ini dilakukan oleh OJK melalui beberapa mekanisme, antara lain:
- Pengawasan berdasarkan risiko
- Pengawasan berdasarkan kepatuhan
- Pengawasan atas program pencegahan pencucian uang dan pendanaan terorisme
Untuk mengatur dan menyeimbangkan kepentingan para pihak dan meminimalisir terjadinya risiko dalam aktivitas bank konvensional, OJK mengeluarkan peraturan terkait pedoman bank konvensional. Beberapa pedoman tersebut di antaranya adalah:
- Kewajiban bank untuk melengkapi persyaratan modal minimum
- Kewajiban bank untuk melakukan pengukuran risiko kredit
- Pedoman pengelolaan risiko likuiditas bank
Keuntungan dan Kerugian Bank Konvensional
Bank konvensional memiliki beberapa keuntungan, di antaranya adalah:
- Mudah diakses oleh masyarakat karena tersebar di seluruh wilayah Indonesia
- Menawarkan berbagai produk dan layanan perbankan yang lengkap, mulai dari tabungan, deposito hingga kartu kredit
- Memberikan keuntungan bagi pemegang saham bank konvensional sebagai sumber pendapatan dari bunga dan fee yang dikenakan
Namun, bank konvensional juga memiliki beberapa kerugian yang dapat dihadapi oleh para nasabah. Beberapa kerugian tersebut adalah:
- Bunga pinjaman yang tinggi
- Pembatasan terhadap jumlah pengambilan uang tunai di mesin ATM
- Komisi dan biaya administrasi yang cukup tinggi
Berbagai regulasi dan pengawasan dari OJK menjadi penting untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi pada bank konvensional di Indonesia. Sebagai nasabah, pastikan kamu mempelajari dengan baik tentang segala aturan dan ketentuan dalam melakukan transaksi perbankan.
Sampai Jumpa Lagi
Itulah penjelasan singkat mengenai bank konvensional. Sekarang kamu sudah tahu perbedaannya dengan bank syariah dan jenis produk yang mereka tawarkan. Jangan lupa untuk selalu memeriksa detail produk dan syarat & ketentuan sebelum memutuskan untuk membuka rekening di bank mana pun. Terima kasih telah membaca artikel ini dan jangan lupa untuk berkunjung lagi ke sini untuk mendapatkan informasi menarik lainnya. Sampai jumpa lagi!