Apa itu akuisisi? Jika Anda masih terkendala dalam memahami istilah ini, jangan khawatir! Dalam dunia bisnis, istilah akuisisi memang sering digunakan. Singkatnya, akuisisi adalah tindakan untuk membeli atau mengambil alih sebuah perusahaan atau bisnis. Dalam banyak kasus, perusahaan besar akan mengakuisisi perusahaan kecil agar dapat memperkuat posisi mereka di pasar atau memperluas jangkauan bisnisnya.
Namun, tentu saja akuisisi tidak selalu berjalan mulus. Ada berbagai faktor yang harus dipertimbangkan, seperti strategi pengambilalihan, valuasi aset, dan proses integrasi. Sebagai contoh, jika perusahaan besar mengakuisisi perusahaan kecil, mereka harus tahu bagaimana cara memanfaatkan sumber daya perusahaan baru dengan efisien dan efektif.
Setiap bisnis pasti mengincar pertumbuhan dan kesuksesan. Namun, untuk mencapai itu, bisa jadi perlu melalui tahap akuisisi. Nah, mulai sekarang, jika Anda mendengar istilah akuisisi, Anda tidak akan kebingungan lagi! Teruslah belajar dan terus berkembang agar dapat menghadapi tantangan bisnis yang semakin kompleks.
Definisi Akuisisi
Akuisisi merupakan tindakan membeli suatu perusahaan atau bisnis secara keseluruhan atau sebagian dari perusahaan atau bisnis tersebut oleh perusahaan lain. Tujuan dari akuisisi adalah untuk memperluas bisnis atau meningkatkan nilai perusahaan. Akuisisi juga dapat terjadi jika perusahaan ingin memperoleh teknologi atau keahlian yang dimiliki perusahaan yang menjadi target akuisisi.
Tujuan Akuisisi
Tentunya tidak ada suatu perusahaan yang secara sengaja merugi dalam menjalankan bisnisnya. Maka dari itu, tujuan dari akuisisi sendiri pun jelas untuk memperoleh keuntungan dalam berbisnis. Berikut adalah beberapa tujuan yang mungkin ingin dicapai melalui akuisisi:
- Mengakuisisi sumber daya manusia yang terbaik: Hal ini terkait dengan keinginan perusahaan untuk memperoleh karyawan yang berpengalaman dan memiliki kapabilitas sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dalam beberapa kasus, akuisisi juga menjadi cara untuk meminimalisir kemungkinan persaingan dalam merekrut karyawan dengan kemampuan yang sama.
- Mendapatkan kontrol atas pasar: Dalam dunia bisnis, kontrol atas pasar sangat penting. Dalam hal ini, akuisisi menjadi salah satu cara untuk memperoleh dominasi di pasar. Dengan membeli saham atau aset perusahaan lain, maka perusahaan akan semakin dekat untuk mencapai posisi yang diinginkan dalam pasar.
- Meningkatkan efisiensi operasional: Bagi beberapa perusahaan, akuisisi menjadi cara untuk memperoleh operational synergy. Artinya, dengan menggabungkan beberapa aspek operasional dari kedua perusahaan, maka perusahaan baru yang terbentuk akan lebih efisien dalam menjalankan operasinya.
Akuisisi Vertikal vs. Horizontal
Terdapat dua jenis akuisisi yang umum: akuisisi vertikal dan horizontal. Kedua jenis akuisisi ini memiliki tujuan yang berbeda, namun sama-sama penting dalam konteks perusahaan.
Pada akuisisi vertikal, perusahaan membeli perusahaan yang berada pada tingkatan yang berbeda dalam rantai pasok produk atau jasa. Misalnya, perusahaan manufaktur yang membeli perusahaan distributor untuk memperoleh kendali atas distribusi dan pemasaran produk mereka.
Di sisi lain, akuisisi horizontal terjadi ketika perusahaan membeli pesaing mereka yang beroperasi di pasar yang sama. Tujuannya adalah untuk memperoleh market share yang lebih besar dan mengurangi persaingan di pasar.
Perlu dicatat bahwa terlepas dari jenis akuisisi yang dipilih, strategi yang tepat harus dipilih untuk memastikan bahwa tujuan akuisisi dapat dicapai.
Resiko Akuisisi
Sebagai tarik balik dari tujuan akuisisi, terdapat beberapa risiko dan tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan. Beberapa risiko tersebut antara lain:
Risiko | Penjelasan |
---|---|
Resiko Financial | Resiko keuangan bisa datang dari laba yang menurun akibat biaya akuisisi atau terlalu banyak hutang yang dibawa oleh perusahaan yang diakuisisi. |
Tantangan integrasi | Mengintegrasikan perusahaan yang diakuisisi ke dalam organisasi yang ada dapat menjadi tantangan bagi perusahaan, terutama ketika kedua perusahaan berbeda dalam budaya atau operasional yang ada. |
Tantangan pengelolaan | Perusahaan baru dapat menghadapi kesulitan dalam pengelolaan akibat perubahan organisasi dan kehilangan karyawan. |
Risiko reputasi | Akuisisi dapat memberikan risiko reputasional bagi perusahaan yang diakuisisi jika tidak dilakukan dengan hati-hati. |
Namun, risiko- risiko tersebut dapat diatasi dengan melakukan akuisisi dengan hati-hati dan melakukan due diligence untuk memastikan bahwa perusahaan yang akan diakuisisi memenuhi kriteria yang diinginkan.
Jenis-jenis Akuisisi
Dalam dunia bisnis, akuisisi adalah tindakan untuk membeli sebuah perusahaan atau saham mayoritas dari sebuah perusahaan untuk mendapatkan kontrol dan manfaat keuangan yang disertai dengan kepemilikan itu sendiri. Dalam melakukan akuisisi, ada beberapa jenis yang umum dilakukan oleh para pelaku bisnis. Berikut adalah penjelasan tentang tiga jenis akuisisi yang sering dilakukan dalam dunia bisnis:
- Akuisisi Vertikal: Awalnya, akuisisi vertikal terjadi ketika sebuah perusahaan membeli perusahaan yang lebih rendah atau lebih tinggi di dalam rantai pasokan produk mereka. Contohnya, sebuah pabrik gula membeli perusahaan pengiriman untuk pengiriman gula dari gudang ke ratusan pasar tradisional di daerah-daerah terpencil. Namun, saat ini, akuisisi vertikal telah berkembang menjadi lebih luas lagi. Sebagai contoh, raksasa teknologi Apple membeli Beats Electronics, sebuah produsen headphone terkenal, untuk memasuki pasar baru.
- Akuisisi Horizontal: Jenis akuisisi ini terjadi ketika sebuah perusahaan membeli saingannya. Tujuannya adalah agar perusahaan tersebut dapat menambah portofolio mereka dengan memperluas produk atau jasa yang mereka tawarkan. Sebagai contoh, ketika Coca-Cola membeli Minute Maid, perusahaan jus terkenal di Amerika Serikat, mereka memperoleh produk lain selain minuman ringan.
- Akuisisi Konstektual: Jenis ini adalah akuisisi perusahaan yang terkait satu sama lain dalam hal produk, jasa, atau pasar. Perusahaan dapat membeli perusahaan lain yang memiliki produk atau layanan yang dapat ditempatkan di pasar yang sama. Sebagai contoh, Amazon membeli JET.com, salah satu perusahaan ritel online terbesar di Amerika Serikat, untuk memperluas kekuatan pasar mereka dalam perdagangan online.
Akuisisi Lainnya
Selain akuisisi jenis-jenis di atas, ada juga beberapa jenis akuisisi lainnya.
Akuisisi Gabungan: Merupakan jenis akuisisi di mana dua atau lebih perusahaan sepakat untuk menggabungkan bisnis mereka sehingga menjadi satu perusahaan besar baru.
Akuisisi Produk atau Layanan: Merupakan jenis akuisisi di mana sebuah perusahaan membeli hak untuk memproduksi atau melayani produk atau jasa tertentu dari perusahaan lain.
Akuisisi Lembaga Keuangan: Merupakan jenis akuisisi di mana sebuah lembaga keuangan membeli institusi keuangan lain untuk mengambil alih semua aset dan kewajiban.
Jenis | Contoh Perusahaan | Tujuan |
---|---|---|
Akuisisi Vertikal | Apple membeli Beats Electronics | Memasuki pasar baru |
Akuisisi Horizontal | Coca-Cola membeli Minute Maid | Memperluas portofolio produk |
Akuisisi Konstektual | Amazon membeli JET.com | Memperluas kekuatan pasar |
Akuisisi Gabungan | Disney dan Pixar | Menggabungkan bisnis untuk menjadi satu perusahaan besar |
Akuisisi Produk atau Layanan | Google membeli Android | Mempunyai hak untuk memproduksi produk tertentu |
Akuisisi Lembaga Keuangan | Bank Mandiri membeli BBD | Mengambil alih aset dan kewajiban |
Jadi, semakin banyak pilihan jenis akuisisi, semakin banyak juga pilihan strategi bisnis yang dapat dilakukan untuk memperkuat posisi di pasar.
Proses Akuisisi
Selain strategi, proses akuisisi juga merupakan faktor penting dalam melakukan akuisisi. Terdapat beberapa tahapan atau proses dalam akuisisi yang harus dilakukan:
- Pencarian target akuisisi: tahapan awal yang dilakukan oleh perusahaan adalah mencari target akuisisi yang sesuai dengan sasaran bisnis dan tujuan jangka panjang perusahaan.
- Analisis target akuisisi: setelah target akuisisi ditemukan, maka perusahaan harus melakukan analisis terhadap kondisi keuangan, operasional, dan industri target akuisisi.
- Penentuan harga dan daftar persyaratan: tahapan selanjutnya adalah menentukan harga yang tepat untuk mengakuisisi target serta membuat daftar persyaratan yang dibutuhkan dalam proses akuisisi.
- Negosiasi dan due diligence: proses negosiasi dilakukan antara perusahaan dan target akuisisi untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Selain itu, perusahaan juga melakukan due diligence guna memastikan bahwa target akuisisi tidak memiliki masalah yang signifikan.
- Implementasi dan integrasi: setelah semua persyaratan terpenuhi, perusahaan mulai mengimplementasikan akuisisi dan melakukan integrasi dengan target akuisisi untuk memperoleh sinergi yang diinginkan.
Proses akuisisi yang dilakukan dengan baik dapat memberikan manfaat besar bagi perusahaan. Namun, perlu diingat bahwa proses akuisisi juga mengandung risiko yang harus dikelola dengan baik agar tidak berdampak negatif pada kinerja perusahaan.
Contoh risiko yang mungkin terjadi dalam proses akuisisi:
Risiko | Dampak |
---|---|
Perbedaan budaya dan gaya manajemen | Menyebabkan konflik dalam proses integrasi |
Keuangan target akuisisi yang buruk | Meningkatkan tingkat hutang perusahaan yang mengakuisisi |
Masalah hukum atau peraturan yang belum terungkap | Menyebabkan kerugian dan merusak reputasi perusahaan |
Pengelolaan risiko dan manajemen integrasi yang efektif dapat membantu perusahaan menghindari dampak negatif tersebut dan membuat akuisisi berhasil dalam jangka panjang.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Akuisisi
Akuisisi adalah strategi bisnis yang sering digunakan oleh perusahaan untuk mempercepat pertumbuhan mereka. Akuisisi dapat dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kapabilitas operasional, meningkatkan kemampuan manajemen, atau bahkan untuk memperluas pasar. Namun, sebelum perusahaan memutuskan untuk melakukan akuisisi, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan agar proses akuisisi dapat berjalan dengan sukses. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi akuisisi.
- Akuntansi: Faktor akuntansi sangat penting dalam menentukan keuntungan dan kerugian suatu akuisisi. Perusahaan harus memperhitungkan nilai aset dan liabilitas perusahaan yang akan diakuisisi. Selain itu, perusahaan harus mempertimbangkan nilai saham yang akan ditukar dalam proses akuisisi.
- Finansial: Faktor finansial juga harus dipertimbangkan dalam proses akuisisi. Perusahaan harus mengevaluasi kemampuan keuangan perusahaan yang akan diakuisisi dan bersiap untuk menghadapi risiko finansial.
- Strategi Bisnis: Strategi bisnis perusahaan juga harus menjadi pertimbangan utama dalam melakukan akuisisi. Perusahaan harus mengevaluasi apakah perusahaan yang akan diakuisisi akan memberikan nilai tambah terhadap visi dan misi perusahaan. Selain itu, perusahaan juga harus mempertimbangkan bagaimana proses integrasi operational dan karyawan nantinya.
- Pasar: Aspek pasar juga harus dipertimbangkan dalam proses akuisisi. Perusahaan harus mengevaluasi pasar yang akan diakuisisi, apakah pasar tersebut masih memiliki potensi pertumbuhan, apakah pasar tersebut sudah jenuh, atau apakah pangsa pasar perusahaan telah mencukupi.
- Regulasi: Faktor regulasi juga turut menentukan keberhasilan akuisisi. Perusahaan harus memperhatikan aturan dan regulasi yang berlaku di bidang industri atau pasar yang akan diakuisisi. Regulasi dapat mempengaruhi biaya dan waktu yang dibutuhkan dalam proses akuisisi.
Faktor Akuntansi
Faktor akuntansi merupakan faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam proses akuisisi. Perusahaan harus memperhitungkan secara detail, nilai aset dan liabilitas perusahaan yang akan diakuisisi. Salah satu cara untuk menilai nilai perusahaan adalah dengan menggunakan EBITDA (Earning Before Interest, Tax, Depreciation, and Amortization). EBITDA diperoleh dengan mengurangi biaya operasional dari pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan. Setelah itu, nilai EBITDA tersebut dapat digunakan untuk menjaga nilai saham perusahaan yang akan ditukar dalam proses akuisisi.
Faktor Finansial
Faktor finansial merupakan faktor yang sangat penting karena akuisisi dapat mempengaruhi risiko finansial perusahaan. Perusahaan harus mengevaluasi kemampuan keuangan perusahaan yang akan diakuisisi, seperti mempertimbangkan apakah perusahaan tersebut memiliki utang yang terlalu banyak atau sudah mengalami kerugian dalam waktu yang lama. Selain itu, perusahaan juga harus siap menghadapi risiko finansial yang muncul setelah proses akuisisi selesai
Faktor Strategi Bisnis
Faktor strategi bisnis juga sangat penting dalam proses akuisisi. Perusahaan harus mempertimbangkan apakah perusahaan yang akan diakuisisi akan memberikan nilai tambah pada visi dan misi perusahaan. Selain itu, perusahaan juga harus bersiap menghadapi masalah integrasi operasional dan karyawan nantinya. Untuk memastikan akuisisi berhasil, perusahaan harus membuat rencana terperinci tentang proses integrasi ini.
Faktor Pasar
Perusahaan harus mempertimbangkan aspek pasar dalam proses akuisisi. Perusahaan harus mempertimbangkan apakah pasar yang akan diakuisisi masih memiliki potensi pertumbuhan yang baik, apakah pasar tersebut sudah jenuh, atau apakah pangsa pasar perusahaan telah mencukupi. Hal ini dapat mempengaruhi keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan setelah melakukan akuisisi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Akuisisi | Pertimbangan Utama |
---|---|
Akuntansi | Nilai aset dan liabilitas perusahaan, nilai saham yang akan ditukar |
Finansial | Kemampuan keuangan perusahaan yang akan diakuisisi, risiko finansial |
Strategi Bisnis | Nilai tambah pada visi dan misi perusahaan, masalah integrasi operasional dan karyawan |
Pasar | Potensi pertumbuhan pasar, pangsa pasar perusahaan |
Regulasi | Aturan dan regulasi yang berlaku di bidang industri atau pasar yang akan diakuisisi |
Dalam melakukan akuisisi, perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor di atas agar proses akuisisi dapat berjalan dengan sukses. Perusahaan harus membuat perencanaan yang terperinci tentang proses akuisisi dan integrasi setelahnya. Dengan cara ini, perusahaan dapat memastikan bahwa akuisisi akan memberikan nilai tambah pada perusahaan, dan membantu perusahaan mencapai tujuan bisnis mereka.
Keuntungan dan Kerugian Akuisisi
Seperti halnya keputusan bisnis lainnya, akuisisi memiliki keuntungan dan kerugian yang perlu dipertimbangkan dengan matang sebelum diambil keputusan. Berikut adalah beberapa keuntungan dan kerugian dari akuisisi:
- Keuntungan Akuisisi:
- 1. Memperluas pangsa pasar
- 2. Meningkatkan reputasi dan brand image
- 3. Mendapatkan keuntungan finansial dari aset milik perusahaan yang diakuisisi
- 4. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan
- 5. Meningkatkan kekuatan tawar dalam negosiasi
- Kerugian Akuisisi:
- 1. Tidak selalu berhasil memenuhi ekspektasi
- 2. Memakan biaya yang cukup besar untuk transaksi akuisisi
- 3. Membutuhkan waktu dan sumber daya untuk mengintegrasikan dua perusahaan yang berbeda
- 4. Berpotensi mengurangi moral karyawan karena adanya perubahan dalam struktur organisasi
- 5. Berpotensi untuk mendapatkan aset yang tidak efektif atau bahkan membawa kerugian
Contoh Kasus: Akuisisi WhatsApp oleh Facebook
Pada tahun 2014, Facebook mengakuisisi WhatsApp dengan harga 19 miliar dolar. Ada beberapa alasan mengapa akuisisi ini dilakukan, seperti meningkatkan kepemimpinan Facebook di pasar jejaring sosial, memperluas jangkauan pengguna, dan mengembangkan model bisnis baru.
Keuntungan Akuisisi | Kerugian Akuisisi |
---|---|
1. WhatsApp memiliki lebih dari 600 juta pengguna aktif, sehingga memperluas pangsa pasar Facebook. | 1. Harga akuisisi sangat tinggi, sehingga memakan biaya yang besar. |
2. WhatsApp memiliki reputasi yang baik dan pengguna aktif yang loyal, sehingga meningkatkan brand image Facebook. | 2. Integrasi WhatsApp ke dalam Facebook membutuhkan waktu dan sumber daya yang cukup besar. |
3. WhatsApp memiliki keuntungan finansial dari fitur berbayarnya, sehingga dapat meningkatkan keuntungan finansial Facebook. | 3. Integrasi WhatsApp ke dalam Facebook berpotensi mengurangi moral karyawan dan berdampak negatif terhadap brand image WhatsApp. |
4. WhatsApp dapat diintegrasikan dengan aplikasi Facebook Messenger, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan. | 4. Facebook mungkin mendapatkan aset yang tidak efektif atau bahkan membawa kerugian dari WhatsApp. |
5. Facebook memiliki kekuatan tawar yang lebih besar dalam negosiasi dengan pihak lain karena memiliki WhatsApp. | 5. Tidak selalu berhasil memenuhi ekspektasi, terutama jika terjadi kesalahan dalam proses integrasi perusahaan. |
Dalam kasus ini, Facebook berhasil memperluas pangsa pasar dan meningkatkan kekuatan tawar dalam negosiasi setelah mengakuisisi WhatsApp. Namun, ada juga beberapa kerugian seperti harga akuisisi yang tinggi dan memakan biaya yang besar untuk integrasi kedua perusahaan yang berbeda. Tetapi pada akhirnya, akuisisi ini masih dianggap sebagai keputusan positif untuk Facebook dalam jangka panjang.
Studi Kasus Akuisisi yang Sukses.
Untuk bisa melakukan akuisisi yang sukses, seorang manajer harus mempertimbangkan beberapa faktor penting, termasuk didalamnya kemampuan untuk mengidentifikasi target yang tepat, mempersiapkan anggaran yang tepat, melakukan evaluasi terhadap konsolidasi bisnis, serta membangun tim manajemen yang solid.
- 1. Akuisisi yang sukses: Verizon Communications Inc.dan Fleet Mangement Systems.
- 2. Akuisisi yang sukses: Walmart dan Jet.com
- 3. Akuisisi yang sukses: Cisco Systems dan Meraki Inc.
Meskipun akuisisi sering kali dikaitkan dengan hasil yang kurang baik, manajer yang cermat dan teliti masih bisa mencapai kesuksesan dalam transaksi tersebut. Seperti beberapa perusahaan yang dilaporkan sukses dalam melakukan akuisisi, di antaranya:
Pertama, Verizon Communications Inc. berhasil mengakuisisi Fleet Management Systems di tahun 2012. Dalam akuisisi ini, Verizon mampu memperluas kemampuan bisnis serta memperkuat posisi dalam pasar telekomunikasi. Sementara itu, Fleet Management Systems juga diuntungkan karena dapat meningkatkan ekspansi jaringan layanan di pasar telematika.
Kedua, Walmart berhasil mengakuisisi Jet.com pada tahun 2016. Hal ini membantu perusahaan untuk mengembangkan layanan digital serta memperkaya portofolio produk. Bagi Jet.com, transaksi ini menjadi kesempatan untuk mencapai skala ekonomi yang lebih besar.
Ketiga, Cisco Systems juga berhasil melakukan akuisisi yang sukses terhadap Meraki Inc. di tahun 2012. Dalam transaksi ini, Cisco Systems mampu mempercepat pertumbuhan bisnis serta meningkatkan pasar dan reputasi merek. Sementara itu, Meraki Inc. dapat memperoleh dukungan finansial dan sumber daya manajemen yang dibutuhkan untuk meningkatkan produk dan layanan.
Dalam melakukan akuisisi, manajer harus mempertimbangkan beberapa faktor penting seperti yang telah disebutkan di atas serta mempelajari studi kasus akuisisi yang sukses lainnya untuk memberikan wawasan yang lebih luas mengenai strategi dan taktik yang terbukti efektif.
Nama Perusahaan | Tahun Akuisisi | Kegiatan Bisnis Utama |
---|---|---|
Verizon Communications Inc. | 2012 | Telekomunikasi |
Walmart | 2016 | Ritel |
Cisco Systems | 2012 | Teknologi Informasi |
Dari studi kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk melakukan akuisisi yang sukses, manajer harus mampu mempertimbangkan strategi untuk meningkatkan kinerja bisnis dan membangun kemitraan yang solid dengan target bisnis. Hal ini harus diimbangi dengan kemampuan untuk memperluas posisi dalam pasar, meningkatkan efisiensi operasional, serta memperoleh keuntungan yang berkelanjutan bagi kedua belah pihak.
Sampai Jumpa!
Nah, itulah tadi penjelasan singkat mengenai apa itu akuisisi. Semoga penjelasan ini bisa memberikan gambaran yang jelas bagi kamu yang penasaran dengan istilah tersebut. Jangan lupa terus kunjungi kami di situs kami untuk mendapatkan penjelasan lebih menarik seputar dunia bisnis dan finansial. Terima kasih sudah membaca, sampai jumpa lagi!