Apa itu aktiva tetap? Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai hal ini, mari kita pikirkan dahulu apakah Anda tahu betul mengenai istilah akuntansi. Dalam dunia akuntansi, aktiva tetap atau fixed asset dapat diartikan sebagai harta yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan dimiliki oleh sebuah perusahaan atau individu.
Aktiva tetap ini biasanya digunakan untuk tujuan produksi ataupun operasional suatu perusahaan dalam jangka waktu yang lama. Beberapa contoh dari aktiva tetap yaitu tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dan sebagainya. Semua aset yang termasuk dalam aktiva tetap harus diakui dan dicatat dalam laporan keuangannya agar dapat menjaga stabilitas dan keberlangsungan bisnis.
Tidak sedikit perusahaan yang sering mengalami kesulitan dalam mengelola aktiva tetap mereka. Hal ini karena pengelolaan aset tetap tidak hanya sekadar membeli dan melakukan pengawasan. Diperlukan juga pengetahuan yang cukup untuk merencanakan investasi, pengadaan, dan pemeliharaan aset yang dimiliki agar dapat mengoptimalkan penggunaan dan nilai aktiva tetap tersebut. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memperhatikan semua elemen yang terkait dengan aktiva tetap dan mengelolanya dengan baik.
Definisi Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah jenis aset yang dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam kegiatan operasional bisnis dalam jangka waktu yang lebih lama dari satu tahun. Aktiva tetap juga disebut dengan istilah fixed asset atau non-current asset dan meliputi berbagai jenis aset seperti tanah, bangunan, mesin-mesin produksi, kendaraan operasional, dan lain sebagainya.
Aktiva tetap merupakan bagian penting dari neraca perusahaan dan memiliki peran strategis dalam menjaga kelangsungan usaha perusahaan. Pengelolaan aktiva tetap sangat penting untuk memastikan bahwa investasi perusahaan tersebut efektif, produktif dan memenuhi kebutuhan bisnis dalam jangka waktu yang lama.
Pada umumnya, aktiva tetap memiliki nilai yang lebih tinggi dari aset lancar seperti kas atau persediaan. Aktiva tetap juga tidak diharapkan untuk dijual atau diubah dalam waktu singkat seperti investasi saham atau obligasi. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan dengan cermat keputusan investasi terkait aktiva tetap untuk memastikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan.
Jenis-Jenis Aktiva Tetap
Aktiva tetap merupakan aset produktif yang memiliki umur ekonomi lebih dari 1 tahun dan digunakan oleh perusahaan secara terus-menerus untuk menghasilkan produk atau jasa. Jenis-jenis aktiva tetap sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa kategori, antara lain:
- Tanah
- Bangunan
- Perlengkapan Kantor
- Mesin dan Peralatan
- Kendaraan
- Properti yang disewakan
Tanah
Tanah merupakan salah satu jenis aktiva tetap yang paling umum dimiliki oleh perusahaan. Aktiva ini meliputi area yang diperoleh perusahaan sebagai tempat usaha atau proyek. Tanah ini memiliki nilai kapitalisasi yang tinggi karena tidak terdepresiasi dan dapat meningkatkan nilai bersamaan dengan perkembangan daerahnya.
Bangunan
Bangunan merupakan aktiva tetap yang terdiri dari gedung atau rumah. Nilai bangunan dapat terdepresiasi karena adanya faktor seperti penggunaan dan perawatan. Oleh karena itu, perusahaan harus menghitung secara akurat tingkat depresiasi gedung untuk mencatat nilai propertinya.
Perlengkapan Kantor
Perlengkapan kantor meliputi meja, kursi, dan lemari yang digunakan dalam operasi sehari-hari perusahaan. Aktiva ini cenderung memiliki masa pakai yang lebih singkat dan memerlukan penggantian secara teratur.
Mesin dan Peralatan
Aktiva tetap ini meliputi mesin produksi, peralatan laboratorium, dan peralatan teknis lainnya yang digunakan dalam produksi atau perawatan aset lainnya. Nilai mesin dan peralatan dapat terdepresiasi karena penggunaan berulang dan perawatan yang tidak tepat.
Kendaraan
Kendaraan merupakan aktiva tetap yang termasuk mobil, truk, dan mesin lainnya yang digunakan dalam operasi perusahaan. Aktiva ini cenderung memiliki masa pakai yang lebih singkat dan memerlukan penggantian secara teratur.
Properti yang Disewakan
Aktiva tetap berwujud seperti rumah atau gedung juga dapat dijadikan sumber penghasilan dengan cara disewakan. Dalam kasus ini, perusahaan bisa mencatat nilai berdasarkan nilai sewa per tahun. Namun, nilai properti disewakan cenderung lebih rendah dibandingkan dengan nilai jualnya.
Jenis Aktiva | Karakteristik |
---|---|
Tanah | Nilai kapitalisasi tinggi, tidak terdepresiasi, dan dapat meningkatkan nilai bersamaan dengan perkembangan daerahnya. |
Bangunan | Terdepresiasi karena penggunaan dan perawatan, perlu dihitung tingkat depresiasinya secara akurat. |
Perlengkapan Kantor | Cenderung memiliki masa pakai yang lebih singkat dan memerlukan penggantian secara teratur. |
Mesin dan Peralatan | Terdepresiasi karena penggunaan berulang dan perawatan yang tidak tepat. |
Kendaraan | Cenderung memiliki masa pakai yang lebih singkat dan memerlukan penggantian secara teratur. |
Properti yang Disewakan | Harganya cenderung lebih rendah dari nilai jual, nilai dapat dicatat berdasarkan nilai sewa per tahun. |
Dalam mengelola aktiva tetap, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat memengaruhi nilai dan masa depresiasi aset tersebut. Dengan pengelolaan yang tepat, aktiva tetap dapat membantu meningkatkan produktivitas perusahaan dan memberikan nilai yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Perbedaan aktiva tetap dan aktiva lancar
Untuk memahami perbedaan antara aktiva tetap dan aktiva lancar, pertama-tama kita harus mengetahui apa arti dari kedua istilah tersebut. Aktiva tetap adalah aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan dan digunakan dalam operasi bisnis dalam jangka waktu yang lebih lama dari 1 tahun. Contohnya seperti tanah, gedung, kendaraan, mesin, dan peralatan lainnya. Sedangkan aktiva lancar adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan dan digunakan dalam operasi bisnis dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun. Contohnya seperti persediaan, piutang usaha, dan kas.
- Siklus Hidup Aset
- Cara Penilaian
Aktiva tetap memiliki siklus hidup yang berbeda dengan aktiva lancar. Aset tetap umumnya mempunyai umur ekonomis lebih lama sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghasilkan manfaat yang maksimal. Aset tetap digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama dan nilainya cenderung tetap (kecuali jika terdapat depresiasi).
Sedangkan aktiva lancar mempunyai umur ekonomis yang lebih pendek dan nilainya mudah berubah. Karena sifatnya yang lebih likuid, aktiva lancar cenderung memiliki investasi dan risiko yang lebih rendah.
Selain itu, cara penilaian antara aktiva tetap dan aktiva lancar juga berbeda. Aktiva tetap harus dinilai berdasarkan biaya akuisisi, ditambah biaya pengiriman, pajak, dan biaya-biaya lain yang terkait dengan mempersiapkannya untuk penggunaan. Nilai aktiva tetap cenderung menurun dalam periode waktu tertentu, yang disebut depresiasi. Penurunan nilai ini dibagi menjadi beberapa periode, mulai dari beberapa tahun hingga puluhan tahun tergantung pada jenis aset.
Sementara itu, aktiva lancar harus dinilai berdasarkan harga pasar atau biaya terendah dari biaya perolehan atau nilai realisasi neto (NRN). NRN adalah harga perkiraan yang diperoleh perusahaan saat menjual aset dalam kondisi yang normal. Dalam menilai aktiva lancar, faktor-faktor lain seperti kekurangan permintaan, mudah rusak, atau usia dapat mempengaruhi nilai mereka di pasar.
Manfaat dari Memahami Perbedaan antara Aktiva Tetap dan Aktiva Lancar
Dari pemahaman mengenai perbedaan antara aktiva tetap dan aktiva lancar, maka perusahaan akan lebih mudah dalam mengelola keuangannya. Dalam menentukan kebijakan investasi, perusahaan dapat mempertimbangkan faktor-faktor di atas dalam memutuskan investasi pada aset tersebut. Contohnya seperti, dalam memilih apakah perusahaan harus membeli aktiva tetap atau aktiva lancar, seberapa besar nilai aktiva yang dapat diinvestasikan, dan kapan saat yang tepat untuk melakukan investasi pada kedua jenis aset tersebut.
Tabel Perbandingan Aktiva Tetap dan Aktiva Lancar
Karakteristik | Aktiva Tetap | Aktiva Lancar |
---|---|---|
Umur ekonomis | Jangka waktu yang lebih lama | Jangka waktu yang lebih pendek |
Nilai | Cenderung tetap | Mudah berubah |
Cara penilaian | Berdasarkan biaya akuisisi dan depresiasi | Berdasarkan harga pasar atau biaya terendah dari biaya perolehan/nilai realisasi neto (NRN) |
Jadi, perbedaan antara aktiva tetap dan aktiva lancar dapat diringkas dalam beberapa aspek seperti siklus hidup aset, cara penilaian, dan manfaatnya bagi perusahaan. Oleh karena itu, pemahaman akan perbedaan ini penting bagi pengusaha atau investor dalam menjalankan usahanya agar dapat memaksimalkan keuntungan dan mengurangi risiko keuangan.
Manfaat Memiliki Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah salah satu jenis aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Aktiva ini memiliki nilai yang besar dan memiliki masa penggunaan yang lama, biasanya lebih dari 1 tahun. Aktiva tetap terdiri dari tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dan peralatan kantor.
- Meningkatkan Keuntungan Perusahaan
- Meningkatkan Efisiensi Operasional
- Meningkatkan Nilai Perusahaan
- Meningkatkan Daya Saing
Aktiva tetap dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dengan dua cara. Pertama, dengan menggunakan aktiva tetap, perusahaan dapat meningkatkan produksi dan kinerja bisnis yang lebih baik. Hal ini karena aktiva tetap dapat meningkatkan efisiensi karyawan, sehingga perusahaan dapat menghemat biaya operasional. Kedua, aktiva tetap dapat meningkatkan nilai aset perusahaan dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar di masa depan.
Aktiva tetap dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi biaya perusahaan dalam jangka panjang. Misalnya, mesin yang baru dan lebih modern dapat menggantikan mesin yang sudah tua dan kurang efisien, sehingga perusahaan dapat menghemat biaya perbaikan dan pemeliharaan.
Aktiva tetap dapat meningkatkan nilai perusahaan. Nilai aset tetap perusahaan mencakup nilai semua aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin besar nilai aktiva tetap perusahaan, semakin besar nilai perusahaan dan semakin prospektif perusahaan untuk memperoleh investor.
Aktiva tetap dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dapat membantu perusahaan mengembangkan produk atau layanan yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan pesaing. Hal ini akan meningkatkan daya saing perusahaan dan membantu perusahaan untuk mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar.
Manfaat Memiliki Aktiva Tetap dalam Jangka Panjang
Manfaat memiliki aktiva tetap dalam jangka panjang adalah membantu perusahaan untuk memenuhi kebutuhan produksi dan operasi perusahaan dengan lebih efisien. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas karyawan dan menghemat biaya operasional perusahaan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Dalam jangka panjang, manfaat memiliki aktiva tetap juga akan membantu perusahaan untuk mengurangi biaya perbaikan dan pemeliharaan aktiva yang sudah tua. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu memperhatikan kondisi aktiva tetap dan melakukan perbaikan atau penggantian ketika sudah mulai tidak efisien.
Adapun beberapa manfaat memiliki aktiva tetap dalam jangka panjang di antaranya adalah:
Manfaat | Penjelasan |
---|---|
Meningkatkan efisiensi operasional | Mesin dan peralatan kantor yang baru dan lebih modern dapat menggantikan mesin yang sudah tua dan kurang efisien sehingga dapat mengurangi biaya perbaikan dan pemeliharaan. |
Meningkatkan kualitas produk | Bangunan dan peralatan kantor yang baru dan modern dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan perusahaan, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan. |
Meningkatkan nilai aset perusahaan | Penambahan aktiva tetap dapat meningkatkan nilai aset perusahaan dan membuatnya lebih menarik bagi investor. |
Meningkatkan produksi dan kinerja bisnis | Aktiva tetap dapat meningkatkan produksi dan kinerja bisnis ketika digunakan dengan tepat dan efisien. |
Perusahaan juga harus menyusun siklus peremajaan aktiva tetap untuk menjaga keefisienan dan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Selain itu, perusahaan harus mempertimbangkan biaya akuisisi dan pengeluaran operasional ketika memutuskan untuk menambah atau mengganti aktiva tetap.
Cara Menghitung Nilai Aktiva Tetap
Aktiva tetap atau fixed asset adalah aset berwujud yang dimiliki oleh perusahaan dalam jangka waktu panjang dan digunakan untuk operasional bisnis sehari-hari. Contoh dari fixed asset adalah gedung, mesin produksi, kendaraan, dan peralatan kantor.
Hal yang perlu diperhatikan adalah nilai aset tetap, yang akan terus berkurang seiring berjalannya waktu karena faktor penyusutan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui cara menghitung nilai aktiva tetap dengan benar.
- Tentukan Biaya Perolehan Aktiva Tetap
- Tentukan Usia Manfaat Aktiva Tetap
- Tentukan Nilai Siswa Aktiva Tetap
Dalam menentukan nilai aktiva tetap, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, tentukanlah biaya perolehan aktiva tetap, yaitu nilai investasi awal yang dikeluarkan untuk membeli atau membangun aset tersebut.
Kedua, tentukan usia manfaat aktiva tetap, yaitu berapa lama aset tersebut diprediksi masih dapat digunakan oleh perusahaan.
Ketiga, tentukan nilai siswa aktiva tetap setiap tahunnya, yaitu selisih antara nilai aset tetap awal dengan nilai residu aset setelah masa penggunaan berakhir.
Metode Penyusutan Aktiva Tetap
Setelah menentukan nilai aktiva tetap, selanjutnya adalah menentukan metode penyusutan yang akan digunakan. Penyusutan adalah pengurangan nilai aktiva tetap seiring berjalannya waktu. Ada beberapa metode penyusutan aktiva tetap yang umum digunakan, diantaranya:
- Metode Garis Lurus
- Metode Saldo Menurun Ganda
- Metode Satuan Produksi
Metode garis lurus adalah metode penyusutan yang paling sederhana dan umum digunakan. Dalam metode ini, nilai aktiva tetap akan dikurangi secara merata dalam seluruh periode masa manfaat. Sedangkan pada metode saldo menurun ganda, nilai penyusutan akan semakin besar seiring dengan berkurangnya masa manfaat.
Terakhir, metode satuan produksi berfokus pada perhitungan berdasarkan pemakaian aset tetap selama periode tertentu.
Contoh Perhitungan Nilai Aktiva Tetap
Sebagai contoh, kita akan menggunakan metode garis lurus dalam menghitung nilai aktiva tetap untuk sebuah mesin produksi dengan biaya perolehan sebesar Rp 100 juta, dan usia manfaat selama 10 tahun. Dengan nilai residu sebesar Rp 10 juta setelah masa penggunaan berakhir.
Periode | Biaya Perolehan | Penyusutan | Nilai Akhir |
---|---|---|---|
1 | Rp 100.000.000 | Rp 10.000.000 | Rp 90.000.000 |
2 | Rp 100.000.000 | Rp 10.000.000 | Rp 80.000.000 |
3 | Rp 100.000.000 | Rp 10.000.000 | Rp 70.000.000 |
4 | Rp 100.000.000 | Rp 10.000.000 | Rp 60.000.000 |
5 | Rp 100.000.000 | Rp 10.000.000 | Rp 50.000.000 |
6 | Rp 100.000.000 | Rp 10.000.000 | Rp 40.000.000 |
7 | Rp 100.000.000 | Rp 10.000.000 | Rp 30.000.000 |
8 | Rp 100.000.000 | Rp 10.000.000 | Rp 20.000.000 |
9 | Rp 100.000.000 | Rp 10.000.000 | Rp 10.000.000 |
10 | Rp 100.000.000 | Rp 10.000.000 | Rp 0 |
Dari tabel di atas, terlihat bahwa mesin produksi tersebut akan kehilangan nilai sebesar Rp 10 juta setiap tahunnya, hingga mencapai nilai residu Rp 10 juta pada akhir masa manfaat. Dalam periode terakhir, nilai aktiva tetap tersebut akan menjadi nol.
Penyusutan Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah aset produktif yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Namun, dari waktu ke waktu, nilai aset ini akan mengalami penurunan baik secara fisik maupun fungsional sehingga perlu dilakukan penyusutan. Penyusutan ini merupakan alokasi biaya yang dilakukan selama masa manfaat aktiva tetap berlangsung.
- Metode Penyusutan
- Biaya Perolehan
- Masa Manfaat
Metode penyusutan yang umum digunakan adalah metode garis lurus dan metode saldo menurun. Metode garis lurus mengalokasikan biaya perolehan aktiva tetap secara merata dalam seluruh masa manfaatnya. Sedangkan metode saldo menurun mengalokasikan biaya perolehan aktiva tetap secara proporsional dengan jumlah sisa nilai buku aktiva tetap di setiap akhir masa penyusutannya.
Biaya perolehan adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh aktiva tetap. Biaya perolehan ini meliputi biaya pembelian, biaya pengiriman, dan biaya lainnya yang timbul untuk pengadaan aktiva tetap.
Masa manfaat adalah masa waktu yang diperkirakan aktiva tetap akan digunakan oleh perusahaan. Masa manfaat ini harus diestimasi terlebih dahulu karena akan berpengaruh pada besarnya biaya penyusutan. Estimasi masa manfaat yang tepat akan memastikan bahwa alokasi biaya penyusutan aktiva tetap dapat berlangsung secara adil dan proporsional.
Contoh Perhitungan Penyusutan
Misal sebuah perusahaan membeli mesin produksi seharga 200 juta rupiah dengan masa manfaat 5 tahun dan nilai residu 20 juta rupiah. Maka, dapat dilakukan perhitungan penyusutan menggunakan metode garis lurus sebagai berikut:
Tahun | Biaya Perolehan | Nilai Residu | Masa Manfaat | Penyusutan | Nilai Buku |
---|---|---|---|---|---|
1 | 200.000.000 | 20.000.000 | 5 | 36.000.000 | 164.000.000 |
2 | – | 20.000.000 | 5 | 36.000.000 | 128.000.000 |
3 | – | 20.000.000 | 5 | 36.000.000 | 92.000.000 |
4 | – | 20.000.000 | 5 | 36.000.000 | 56.000.000 |
5 | – | 20.000.000 | 5 | 36.000.000 | 20.000.000 |
Dari perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa alokasi biaya penyusutan mesin produksi dilakukan secara merata dari tahun ke tahun selama masa manfaatnya berlangsung. Setelah 5 tahun, nilai buku mesin produksi menjadi 20 juta rupiah yang merupakan nilai residu yang diestimasi sebelumnya.
Strategi Pengelolaan Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah suatu bentuk investasi yang penting bagi bisnis. Pengelolaan aktiva tetap sangat penting untuk memastikan bisnis berjalan lancar dan dapat memaksimalkan investasi. Ada beberapa strategi pengelolaan aktiva tetap yang perlu diperhatikan, di antaranya:
1. Inventarisasi Aktiva Tetap
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan inventarisasi aktiva tetap yang dimiliki oleh bisnis. Anda harus mengetahui semua detail tentang setiap aset tetap, seperti kondisi fisik, harga perolehan, tahun perolehan, usia terakhir, dll. Dengan cara ini, Anda dapat memantau serta merencanakan pemeliharaan dan penggantian aset yang tepat waktu.
2. Perawatan Aset Tetap
Strategi pengelolaan aktiva tetap yang penting adalah memastikan aset tetap tetap terawat dengan baik. Pastikan untuk melakukan perawatan rutin pada setiap aset, seperti melakukan pemeriksaan rutin, membersihkan dan merawat, perbaikan dan penggantian komponen yang rusak atau aus. Ini akan membantu memperpanjang usia aset serta mengurangi biaya perbaikan dan penggantian.
3. Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan adalah pembagian biaya investasi aset tetap selama beberapa periode akuntansi. Ini akan membantu mengurangi beban biaya aset dalam satu periode akuntansi dan memperlambat laju depresiasi aset. Pastikan untuk menghitung depresiasi aset setiap tahun dan memastikan bahwa aset terdaftar dalam buku akuntansi Anda tercatat dengan benar.
- Konstan Konservatif
- Konstan dan Metode Penurunan Saldo
- Metode Garis Lurus
4. Pengelolaan Residu Aset Tetap
Residu aset tetap adalah nilai aset tetap pada akhir umur ekonomi dari aset tersebut. Dalam strategi pengelolaan aktiva tetap, perlu diperhatikan bagaimana mengelola residu aset tetap. Anda dapat menjual residu aset tetap tersebut, untuk mendapatkan dana tunai tambahan yang dapat diberikan untuk membeli atau memperbaiki aset lainnya.
5. Analisis Penggantian Aset Tetap
Analisis penggantian aset tetap sangat penting dilakukan dalam strategi pengelolaan aktiva tetap. Pertimbangkan untuk menggantikan aset yang sudah tua dan tidak efektif atau tidak terpakai lebih baik dengan aset yang lebih efektif dan efisien.
Proses | Tujuan | Keuntungan |
---|---|---|
Melakukan perubahan pada sistem produksi | Menambah kualitas sistem produksi | Meningkatkan efisiensi dan efektifitas produksi |
Meningkatkan bagian-bagian mesin | Meningkatkan performa mesin | Meningkatkan kinerja mesin, menurunkan biaya produksi |
Mengganti alat mesin yang usang dan tidak efektif | Meningkatkan kecepatan dan efisiensi mesin | Menurunkan biaya produksi |
Dalam pengelolaan aktiva tetap, strategi yang baik adalah memprioritaskan pemeliharaan rutin dan memperbarui aset tetap yang membutuhkan perubahan atau perbaikan, menghitung nilai residu aset tetap, serta melakukan analisis penggantian aset untuk mempertahankan kinerja dan keuntungan bisnis.
25. Oh, Begitu Aktiva Tetap Itu!
Sekarang kamu sudah paham ya, apa itu aktiva tetap? Seperti yang telah dibahas sebelumnya, aktiva tetap adalah investasi atau aset jangka panjang yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Karena nilainya yang besar, aktiva tetap dapat dimanfaatkan untuk membuat perusahaan lebih berhasil dan sukses. Nah, sekarang kamu tentu harus lebih berhati-hati dalam memilih aset, termasuk aktiva tetap, ya. Terima kasih sudah membaca, semoga informasi ini bermanfaat. Siapa tahu, kamu akan menemukan hal menarik lainnya di web kami. Sampai jumpa!