Jika Anda adalah seorang pengusaha atau pebisnis, maka pasti tidak asing dengan istilah account receivable atau piutang usaha. Apa itu account receivable? Singkatnya,account receivable merupakan uang yang terhutang oleh pelanggan kepada perusahaan Anda. Saat Anda menjual produk atau jasa, pelanggan tidak selalu membayar tunai secara penuh, namun lebih sering melalui jangka waktu tertentu.
Maka, pada dasarnya, piutang usaha adalah sumber pendapatan di masa depan untuk perusahaan Anda. Namun, tentu saja, munculnya piutang usaha juga memiliki risiko seperti pelanggan yang tidak dapat melunasi utang atau bahkan ada sebagian pelanggan yang tidak memiliki niat membayar. Oleh karena itu, mengelola account receivable dengan baik sangatlah penting agar bisnis Anda tetap sehat dan berkelanjutan.
Bagaimana cara mengelola account receivable dengan efektif? Ada banyak cara, seperti penentuan kebijakan kredit yang bijak, sistem pengawasan yang ketat, serta persiapan untuk menghadapi risiko yang mungkin terjadi. Semua ini tentunya harus dilakukan dengan hati-hati, agar pelanggan tetap merasa puas dan loyal pada bisnis Anda dan menghindari terjadinya kerugian. Anda mau tahu lebih lanjut mengenai apa itu account receivable? Baca terus artikel ini!
Pengertian Akun Piutang
Akun piutang adalah sebuah akun di dalam akuntansi yang mencatat jumlah uang yang harus diterima oleh suatu perusahaan dari pelanggannya. Piutang terjadi ketika suatu perusahaan menjual produk atau jasa kepada pelanggannya tetapi belum menerima pembayaran penuh. Sebagai contoh, jika toko furnitur menjual sofa kepada pelanggan seharga Rp10.000.000 dan pelanggan membayar sejumlah Rp8.000.000 di awal, maka sisa hutang pelanggan sejumlah Rp2.000.000 akan dicatat di akun piutang.
Karakteristik Akun Piutang
- Terjadi ketika perusahaan menjual produk atau jasa kepada pelanggan tetapi belum menerima pembayaran penuh
- Dicatat di bagian aset dalam neraca perusahaan
- Besar nilai piutang dapat mempengaruhi arus kas perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk membayar utang
- Dapat mengalami penurunan nilai akibat pelanggan tidak dapat membayar atau mengalami kebangkrutan
Manajemen Akun Piutang
Manajemen akun piutang sangat penting untuk memastikan perusahaan memiliki arus kas yang cukup dan dapat meminimalkan risiko piutang yang tidak tertagih. Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk manajemen akun piutang antara lain:
- Menetapkan kebijakan kredit yang jelas dan tegas pada pelanggan
- Memantau piutang secara teratur dan melakukan tindakan koleksi segera jika pelanggan terlambat membayar
- Menggunakan layanan pihak ketiga seperti perusahaan koleksi untuk menagih piutang yang sulit ditagih
- Melakukan audit terhadap pelanggan baru dan mengambil tindakan pencegahan jika ditemukan potensi risiko piutang yang tinggi
Contoh Pengakuan Akun Piutang di Neraca
Berikut adalah contoh bagaimana akun piutang dicatat di neraca perusahaan:
Aset | Nilai (Rp) |
---|---|
Piutang | 20.000.000 |
Aset Lainnya | 100.000.000 |
Total Aset | 120.000.000 |
Dalam contoh di atas, nilai piutang adalah Rp20.000.000 dan dicatat di bagian aset neraca. Nilai total aset perusahaan adalah Rp120.000.000.
Fungsi Akun Piutang
Setiap bisnis pasti memiliki piutang, yaitu jumlah uang yang harus diterima dari pelanggan karena barang atau jasa yang telah mereka beli. Oleh karena itu, akun piutang menjadi penting dalam pencatatan keuangan bisnis. Beberapa fungsi akun piutang di antaranya adalah:
- Melacak jumlah uang yang harus diterima dari pelanggan
- Mengoptimalkan cash flow bisnis dengan menagih piutang dengan tepat waktu
- Mengidentifikasi pelanggan yang sering membayar terlambat atau tidak membayar
Cara Menghitung Piutang
Untuk menghitung piutang, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memastikan semua faktur penjualan dicatat dengan benar. Kemudian, tentukan jangka waktu pembayaran yang telah disepakati dengan pelanggan dan catat tanggal jatuh tempo. Jumlah piutang bisa dihitung dengan rumus:
Piutang = Total Faktur Penjualan – Total Pembayaran yang Sudah Diterima
Cara Menagih Piutang
Agar piutang dapat ditagih dengan tepat waktu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, di antaranya:
- Mengirimkan invoice secara elektronik atau melalui pos dengan jelas mencantumkan tanggal jatuh tempo pembayaran
- Menagih secara langsung melalui telepon atau email untuk memastikan pelanggan tidak lupa untuk membayar
- Menawarkan diskon pembayaran dini sebagai insentif bagi pelanggan yang membayar sebelum jatuh tempo
Tabel Usia Piutang
Usia piutang dapat dihitung berdasarkan jangka waktu pembayaran yang telah disepakati dengan pelanggan. Berikut adalah contoh tabel usia piutang:
Usia Piutang | Jangka Waktu Pembayaran |
---|---|
0-30 hari | Net 30 |
31-60 hari | Net 60 |
61-90 hari | Net 90 |
> 90 hari | Dalam proses penagihan |
Usia piutang yang semakin lama dapat berdampak negatif pada cash flow bisnis, sehingga penting untuk mengontrol dan menagih piutang dengan tepat waktu. Dengan demikian, bisnis dapat memperbaiki kesehatan keuangan dan memaksimalkan profitabilitas.
Jenis-jenis akun piutang
Account receivable adalah salah satu jenis aset yang dimiliki perusahaan. Salah satu fungsi akun piutang adalah untuk mencatat transaksi penjualan yang dilakukan perusahaan. Akun piutang sendiri terdiri dari beberapa jenis berdasarkan asal piutangnya. Berikut adalah jenis-jenis akun piutang:
- Piutang dagang
- Piutang wesel
- Piutang lain-lain
Penjelasan mengenai jenis-jenis akun piutang:
Piutang dagang adalah piutang yang berasal dari penjualan barang atau jasa yang dilakukan perusahaan secara normal. Piutang dagang biasanya memiliki jangka waktu pembayaran yang singkat, yaitu sekitar 30 hingga 90 hari. Contoh jenis piutang dagang adalah piutang dagang dari pelanggan, piutang dagang dari distributor, dan piutang dagang dari agen.
Piutang wesel adalah piutang yang berasal dari transaksi yang melibatkan wesel atau cek. Piutang wesel memiliki jangka waktu pembayaran yang lebih panjang, yaitu sekitar 6 hingga 12 bulan. Contoh dari jenis piutang wesel adalah piutang wesel dari pelanggan dan piutang wesel dari bank.
Piutang lain-lain adalah piutang yang berasal dari transaksi selain penjualan, seperti piutang atas uang muka, piutang atas klaim asuransi, dan piutang atas pajak yang masih harus dikembalikan. Piutang lain-lain memiliki karakteristik yang berbeda-beda tergantung pada asal piutangnya.
Jenis Piutang | Karakteristik |
---|---|
Piutang Dagang | Memiliki jangka waktu pembayaran yang pendek |
Piutang Wesel | Memiliki jangka waktu pembayaran yang lebih panjang |
Piutang Lain-lain | Mempunyai karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan asal piutangnya |
Dalam mengelola akun piutang, perusahaan harus memiliki sistem manajemen yang baik agar dapat memantau dan mengontrol arus kas yang terdapat dalam piutang. Selain itu, perusahaan juga harus memperhatikan proses pemulihan piutang agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi perusahaan.
Proses Pembuatan Akun Piutang
Account Receivable atau Piutang adalah suatu bentuk hutang yang diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan atau pihak ketiga atas pembelian barang atau jasa. Akun Piutang dapat dibuat melalui beberapa tahapan berikut:
- Identifikasi pelanggan atau pihak ketiga yang akan diberikan Piutang
- Menentukan syarat dan ketentuan pembayaran yang berlaku
- Membuat faktur atau surat pernyataan tagihan yang menyatakan jumlah hutang dan tanggal jatuh tempo
Mekanisme Pencatatan Akun Piutang
Untuk mencatat Akun Piutang, perusahaan dapat menggunakan metode pencatatan tunggal atau pencatatan ganda. Metode pencatatan tunggal hanya mencatat transaksi ke dalam satu akun Piutang, sedangkan metode pencatatan ganda mencatat transaksi ke dalam dua akun yakni Piutang dan penjualan.
Melalui metode pencatatan tunggal, transaksi penjualan akan langsung dicatat sebagai Piutang tanpa melalui akun penjualan. Hal ini memudahkan perusahaan dalam membantu proses pencatatan dan analisa keuangan, serta memudahkan perusahaan untuk memeriksa saldo Piutang.
Sedangkan melalui metode pencatatan ganda, transaksi penjualan dan Piutang akan dicatat secara terpisah. Pada metode ini, penjualan dicatat ke dalam akun penjualan, sedangkan Piutang dicatat ke dalam akun Piutang. Metode pencatatan ganda memberikan informasi yang lebih lengkap dan memudahkan perusahaan dalam membuat analisis laporan keuangan.
Tabel Usaha dengan Akun Piutang
Tanggal | Nama Pelanggan | No. Faktur | Jumlah Piutang |
---|---|---|---|
01-01-2022 | PT. ABC | 0001 | Rp15.000.000 |
02-01-2022 | CV. XYZ | 0002 | Rp10.000.000 |
03-01-2022 | PT. DEF | 0003 | Rp5.000.000 |
Tabel di atas menunjukkan contoh pencatatan Piutang pada sebuah perusahaan dengan usulan tiga pelanggan dan tiga faktur. Pada setiap transaksi, dicatat tanggal, nama pelanggan, nomer faktur, dan jumlah Piutang yang diberikan untuk setiap pelanggan.
Cara Mengelola Akun Piutang
Jika Anda memiliki bisnis, akun piutang mungkin merupakan bagian penting dari operasi harian Anda. Namun, mengelola akun piutang dapat menjadi tugas yang menantang. Ada beberapa cara dalam mengelola akun piutang yang bisa membantu memudahkan tugas tersebut.
- Buat kebijakan kredit yang jelas.
- Periksa kredit calon pelanggan Anda.
- Buat faktur dengan detail yang jelas.
Ketika merancang kebijakan kredit, pastikan Anda membuat kebijakan yang jelas dan mudah diikuti oleh pelanggan. Anda juga dapat mempertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan kredit terhadap calon pelanggan. Hal ini akan membantu Anda dalam menentukan risiko yang akan Anda ambil saat memberikan kredit.
Penting untuk menyertakan detail yang jelas dalam faktur Anda. Pastikan bahwa faktur Anda mencantumkan tanggal jatuh tempo, jumlah tagihan, dan keterangan mengenai produk atau layanan yang dibeli. Jangan lupa untuk memasukkan informasi kontak Anda pada faktur tersebut, sehingga pelanggan dapat dengan mudah mengontak Anda jika ada pertanyaan.
Manfaatkan Perangkat Lunak Akuntansi
Perangkat lunak akuntansi dapat membantu Anda mengelola akun piutang secara efektif dan efisien. Dengan menggunakan perangkat lunak akuntansi, Anda dapat dengan mudah melacak setiap faktur dan pengambilan pembayaran, serta membuat laporan keuangan yang akurat.
Selain itu, perangkat lunak akuntansi dapat membantu Anda untuk membuat pengingat saat jatuh tempo pembayaran. Hal ini dapat membantu meningkatkan efisiensi dan memastikan bahwa piutang Anda tetap terkelola dengan baik.
Manfaat Perangkat Lunak Akuntansi | Keterangan |
---|---|
Memudahkan pelacakan faktur dan pembayaran | Perangkat lunak akan menyimpan semua data faktur dan pembayaran pada satu tempat, sehingga memudahkan pelacakan. |
Membuat laporan keuangan yang akurat | Perangkat lunak akan mengumpulkan semua data keuangan Anda dan merangkumnya menjadi laporan keuangan yang akurat. |
Memberikan pengingat saat jatuh tempo pembayaran | Perangkat lunak dapat memberikan pengingat otomatis saat jatuh tempo pembayaran untuk memastikan piutang Anda terkelola dengan baik. |
Dalam mengelola akun piutang, penting untuk memiliki kebijakan yang jelas, membuat faktur dengan detail yang tepat, dan memanfaatkan perangkat lunak akuntansi. Dengan melakukan hal ini, Anda akan dapat memastikan bahwa piutang Anda terkelola dengan baik, dan bisnis Anda akan berkembang dengan lancar.
Masalah yang Sering Terjadi pada Akun Piutang
Setiap bisnis pasti memiliki akun piutang, namun hal ini bukanlah tanpa masalah. Berikut adalah beberapa masalah yang sering terjadi pada akun piutang:
- Pelanggan yang tidak dapat membayar tagihan tepat pada waktunya
- Kesalahan dalam sistem perhitungan tagihan, mengakibatkan kesulitan dalam mengumpulkan piutang
- Ketidakjelasan identifikasi pelanggan dan persetujuan tagihan yang seharusnya dilakukan sebelum pemberian kredit
Pelanggan yang Tidak Dapat Membayar Tagihan tepat pada Waktunya
Salah satu masalah utama dalam akun piutang adalah ketidakmampuan pelanggan untuk membayar tagihan tepat pada waktunya. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai alasan, seperti:
- Kondisi keuangan perusahaan yang tidak stabil
- Keterlambatan dalam pembayaran tagihan oleh pelanggan
- Pelanggan yang gagal melunasi piutang akibat kebangkrutan
Kesalahan dalam Sistem Perhitungan Tagihan
Perhitungan tagihan yang tidak tepat dapat menyebabkan kebingungan dalam pengumpulan piutang. Salah satu penyebabnya adalah kesalahan dalam sistem penagihan yang digunakan oleh bisnis. Jika sistem tersebut tidak dilengkapi dengan fungsi otomatis yang membantu perhitungan, bisa menyebabkan perhitungan tagihan menjadi tumpang tindih atau tidak tepat.
Ketidakjelasan Identifikasi Pelanggan dan Persetujuan Tagihan
Sebelum memberikan kredit, bisnis sebaiknya melakukan identifikasi pelanggan dan persetujuan tagihan. Identifikasi pelanggan biasanya meliputi pemeriksaan dokumen identitas pelanggan, sementara persetujuan tagihan mencakup kesepakatan pelanggan dengan syarat dan ketentuan bisnis. Jika tidak dilakukan dengan baik, hal ini dapat menyebabkan riwayat kredit yang buruk dan kehilangan uang dalam jumlah besar.
Masalah | Penyebab | Solusi |
---|---|---|
Pelanggan yang tidak dapat membayar tagihan tepat pada waktunya | Kondisi keuangan perusahaan yang tidak stabil, keterlambatan pembayaran, atau kebangkrutan | Menentukan pengaturan yang lebih fleksibel untuk menghindari kerugian saat pelanggan gagal membayar |
Kesalahan dalam sistem perhitungan tagihan | Sistem penagihan yang tidak lengkap atau tidak tepat | Meningkatkan dan memperbaiki sistem penagihan |
Ketidakjelasan identifikasi pelanggan dan persetujuan tagihan | Tidak melakukan identifikasi dan persetujuan dengan baik sebelum memberikan kredit | Peningkatan prosedur identifikasi dan persetujuan sebelum memberikan kredit |
Untuk menghindari masalah pada akun piutang, bisnis dapat mengadopsi sistem otomatis untuk penagihan dan memperketat prosedur persetujuan tagihan sebelum memberikan kredit. Dengan demikian, potensi kerugian dalam pengumpulan piutang bisa diminimalisir.
Tips Mengoptimalkan Pengelolaan Akun Piutang
Untuk mengoptimalkan pengelolaan akun piutang, kita dapat menerapkan beberapa tips berikut ini:
- Mempercepat Penerimaan Pembayaran
- Menyusun Rencana Pembayaran
- Melakukan Penagihan Secara Tegas
- Menggunakan Software Akuntansi
- Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Customer
- Memiliki Sistem Verifikasi Kredit yang Kuat
- Menerapkan Metode Pengambilalihan Piutang
Dengan menggunakan metode pembayaran elektronik atau online, customer dapat dengan mudah melakukan pembayaran. Selain itu, kita juga dapat memberikan diskon untuk pembayaran tunai atau dalam waktu yang lebih singkat agar customer lebih tertarik untuk membayar lebih cepat.
Membuat rencana pembayaran yang jelas akan membantu kami untuk mengurangi piutang yang belum dibayar. Kita dapat membuat jadwal pembayaran dan deadline yang tertera dalam perjanjian kontrak agar customer dapat mengetahui kapan mereka harus membayar.
Ketika customer belum membayar dan deadline sudah terlampaui, kita harus bersikap tegas untuk melakukan penagihan. Kita dapat melakukan diskusi dengan customer atau mengirimkan surat peringatan untuk mengingatkan mereka agar segera membayar.
Dengan menggunakan software akuntansi, kita dapat melakukan monitoring terhadap akun piutang dan menghasilkan laporan piutang yang akurat. Selain itu, kita juga dapat mengetahui daftar piutang yang harus segera ditagihkan dan mengatur jadwal pembayaran.
Menjalin komunikasi yang baik dengan customer sangat diperlukan untuk menjaga hubungan bisnis yang harmonis. Kita dapat memastikan bahwa customer merasa terlayani dengan baik, menggali informasi tentang kendala pembayaran, dan memberikan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan.
Membuat sistem verifikasi kredit yang kuat akan membantu kita untuk meminimalisasi resiko kredit macet. Kita dapat melakukan pengecekan terhadap laporan keuangan dan riwayat pembayaran customer sebelum memberikan kredit.
Metode pengambilalihan piutang seperti faktoring dan sale of receivables dapat membantu kita untuk mengurangi resiko piutang macet. Dengan cara ini, kita dapat menjual piutang yang belum dibayar kepada pihak ketiga sehingga risiko piutang macet dapat diminimalisir.
Contoh Analisis Umur Piutang
Untuk menganalisis umur piutang, kita dapat menggunakan tabel analisis umur piutang sebagai berikut:
umur piutang | persentase piutang |
---|---|
0-30 hari | 75% |
31-60 hari | 15% |
61-90 hari | 5% |
>90 hari | 5% |
Dari tabel diatas, kita dapat mengetahui persentase piutang yang belum dibayar pada setiap umur piutang. Kita dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menagih piutang yang belum terbayar sesuai dengan umur piutang tersebut.
Sekarang Kamu Tahu Apa Itu Account Receivable!
Jadi, sekarang kamu sudah tahu tentang arti dari account receivable atau piutang dagang. Sebagai pemilik bisnis, penting untuk memahami konsep ini agar bisa memantau dan mengelola arus kas dengan baik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu! Terima kasih sudah membaca dan jangan lupa untuk berkunjung kembali untuk artikel menarik lainnya. Sampai jumpa!