Dunia komputasi personal kembali diramaikan dengan kehadiran prosesor terbaru dari AMD. Setelah memperkenalkan seri Ryzen 8000G dengan NPU (Neural Processing Unit) terintegrasi pada bulan Januari lalu, AMD kini memperluas portofolionya dengan seri Ryzen Pro 8000. Prosesor ini menjanjikan performa kencang dengan akselerasi AI bawaan, baik untuk pengguna desktop maupun mobile.
Peluncuran Ryzen Pro 8000 menandai kehadiran dua varian baru, yaitu Ryzen Pro 8000 untuk desktop dan Ryzen Pro 8040 untuk mobile. Selain itu, AMD turut menghadirkan varian Pro dari seri Ryzen 8000G yang sebelumnya telah diluncurkan.
Pertanyaannya, apa yang membedakan varian Pro dari seri reguler? Varian Pro dirancang khusus untuk penggunaan profesional dan menawarkan fungsionalitas tambahan yang penting untuk menunjang keamanan dan pengelolaan perangkat di lingkungan bisnis. Fitur tambahan tersebut meliputi:
- Microsoft Pluton: Meningkatkan enkripsi dan proteksi memori.
- Dukungan ECC yang lebih baik: Meminimalisir terjadinya kesalahan pada data.
- Secure Encrypted Virtualization: Menjamin keamanan saat menjalankan virtualisasi.
- Fitur manajemen remote: Memudahkan pengelolaan perangkat dari jarak jauh.
Performa AI Kencang dengan Daya Hemat
Seri Ryzen Pro 8000 menawarkan kemampuan pemrosesan AI hingga 39 TOPS (TeraFLOPS) pada varian desktop dan 16 TOPS pada varian mobile. Sebagai perbandingan, prosesor Intel Generasi ke-14 hanya mencapai 34 TOPS (desktop) dan 11 TOPS (mobile). Keunggulan performa AI ini diraih dengan konsumsi daya yang efisien, dimana TDP (Thermal Design Power) tertinggi hanya berada di kisaran 45 hingga 65 watt.
Efisiensi daya yang tinggi dimungkinkan berkat penggunaan fabrikasi TSMC 4nm pada seri Ryzen Pro 8000. Ini merupakan peningkatan dibandingkan seri Ryzen 7000 yang masih mengandalkan fabrikasi 5nm. Selain itu, prosesor ini turut dipersenjatai dengan core CPU Zen 4 dan grafis RDNA 3 terbaru dari AMD. Perlu dicatat bahwa beberapa varian kelas bawah mungkin tidak dilengkapi dengan fitur Ryzen AI.
Manfaat NPU Terintegrasi untuk Produktivitas
Kehadiran NPU terintegrasi di dalam prosesor Ryzen Pro 8000 menjanjikan akselerasi signifikan untuk berbagai aktivitas sehari-hari. NPU dapat berperan penting dalam:
- Ringkasan dan balasan email otomatis: NPU dapat menganalisa email dan membuat ringkasan informatif, serta membantu pengguna membuat balasan singkat yang sesuai.
- Asisten suara yang lebih pintar: NPU dapat mempercepat respon dan akurasi asisten suara digital, sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan perangkat secara lebih alami.
- Editing foto dan video yang lebih efisien: NPU dapat membantu proses editing foto dan video, seperti denoising (pengurangan noise) dan upscaling (peningkatan resolusi) yang lebih cepat.
Meskipun tugas-tugas tersebut dapat ditangani oleh GPU (Graphics Processing Unit), NPU menawarkan keunggulan dalam hal konsumsi daya. Dengan NPU, pengguna dapat menjalankan komputasi AI tanpa mengorbankan masa pakai baterai pada perangkat mobile atau menambah tagihan listrik pada perangkat desktop.
Dampak pada Ekosistem Komputasi
Peluncuran seri Ryzen Pro 8000 tidak hanya berdampak pada performa komputasi individual, tetapi juga akan mempengaruhi ekosistem laptop dan desktop secara keseluruhan. Beberapa produsen ternama seperti Lenovo dan HP dikabarkan akan segera menghadirkan laptop dengan prosesor Ryzen Pro 8040 dan 8000, tak terkecuali workstation mobile dan desktop.
Selain itu, Microsoft diinformasikan akan memanfaatkan NPU terintegrasi pada prosesor Ryzen Pro 8000 untuk meningkatkan fitur Copilot di Windows. Copilot merupakan asisten penulisan cerdas yang dapat membantu pengguna menulis email, kode program, dan berbagai dokumen lainnya secara lebih efisien.
Dengan kehadiran NPU terintegrasi yang hemat daya dan menawarkan performa AI kencang, seri Ryzen Pro 8000 dari AMD berpotensi menjadi pilihan menarik bagi pengguna profesional yang membutuhkan produktivitas tinggi. Selain itu, integrasi NPU dengan ekosistem software seperti Microsoft Copilot membuka peluang menarik untuk pengembangan aplikasi dan fitur baru yang mengandalkan kecerdasan buatan di masa depan.